ASI lebih baik diberikan dalam kondisi segar dan langsung dari tubuh ibu.
Namun, terkadang dalam kondisi tertentu kita terpaksa melakukan penyimpanan
air susu ibu tersebut, misalnya untuk ibu bekerja.
Contoh lainnya adalah ibu yang terpaksa harus menjalani operasi sehingga tidak
dapat menyusui bayinya dalam waktu beberapa hari. Untuk itu, sebaiknya kita
benar-benar mengetahui cara penyimpanan air susu ibu yang baik.
Tempat yang baik untuk penyimpanan air susu ibu adalah tempat berbahan beling
atau plastik dengan tutup yang kedap udara. Misalnya, botol susu dengan tutup
yang rapat, atau kantong khusus ASI. Jangan gunakan kantong yang bukan khusus
untuk ASI, karena dapat pecah ketika dibekukan di dalam freezer.
b. Membersihkan tempat penyimpanan air susu ibu
Bersihkan botol atau wadah dengan air hangat dan sabun. Kemudian bilas sampai
bersih dengan air hangat atau disterilisasi dengan merebusnya seperti halnya
mempersiapkan botol susu biasa. Lalu biarkan kering secara alami.
Segera dinginkan ASI dalam waktu kurang dari 1 jam setelah dipompa
dari payudara.
Berilah label tanggal dan jam penyimpanan supaya mudah diingat.
Cara menyimpan ASI yang baik adalah dengan membaginya dalam jumlah
sedikit-sedikit, karena susu yang tidak habis akan dibuang dan tidak baik
bila disimpan kembali.
Jangan mencampur ASI baru dengan ASI yang sudah didinginkan
sebelumnya.
Jangan mengisi ASI terlalu penuh pada tempatnya, sisakan ruang kosong
sekitar 2,5 cm dari atas.
Pada dasarnya dengan cara menyimpan ASI yang tepat, ASI dapat tahan selama
6-8 jam bila suhu ruangan kurang dari 25°C. Bila kurang dari suhu tersebut, ASI
harus disimpan di dalam kulkas atau freezer.
Untuk ibu bekerja di kantor, ASI dapat dipompa pada pagi hari lalu di simpan di
dalam kulkas untuk kebutuhan selama bayi ditinggal bekerja. Bila di simpan pada
kulkas bersuhu 4°C, ASI dapat disimpan maksimum 5 hari.
ASI juga dapat dipompa ketika ibu berada di kantor lalu kemudian disimpan di
dalam kulkas kantor hingga waktunya pulang ke rumah. Gunakan termometer
kulkas untuk selalu memantau suhu kulkas atau freezer selama menyimpan ASI.
Walaupun sangat jarang terjadi, kadang kita butuh menyimpan ASI dalam jangka
waktu yang lebih lama. Bila dibekukan pada freezer bersuhu -15°C, ASI dapat
disimpan selama maksimum 2 minggu.
Selalu letakkan ASI pada bagian belakang kulkas atau freezer, karena bagian ini
memiliki suhu paling dingin. Bila waktu penyimpanan sudah lewat, jangan
gunakan lagi ASI tersebut.
Setelah dikeluarkan dari kulkas, cara paling tepat memanaskannya adalah dengan
merendam botol atau tempat penyimpanan di dalam mangkuk berisi air panas.
Bila ASI tersebut tidak habis dalam sekali pakai, jangan digunakan kembali
setelah 24 jam. Jangan memanaskan ASI dengan microwave.
Menaruhnya di dalam kulkas selama 4 jam. Atau, dengan cara ini : sirami
tempat penyimpanan (masih dalam kondisi tertutup rapat) dengan air
dingin mengalir dari kran.
Ketika ASI mulai mencair, gunakan air hangat dari kran sampai
seluruhnya mencair. Jangan mencairkan ASI beku dengan cara
mendiamkannya pada suhu ruangan.
Setelah ASI cair, rendam botol atau tempat penyimpanan di dalam
mangkok atau wadah yang diisi air panas