PENDAHULUAN
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori
ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau
suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari
oleh fakta - fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti )
secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur
keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang
pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang
perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek
keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut
seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek
yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap
kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari Teori dan Model
Keperawatan yang telah ada, sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan
praktek serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini penulis mencoba
teori keperawatan.
3. Mengetahui pandangan beberapa ahlitentang teori dan model konsep keperawatan
BAB 2
fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam
penelitian.
berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
keperawatan. Menurut Newman (1979), ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan
dan pembentukan teori keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain
yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu
keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang
berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu kerangka konsep yang
keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai,
diantaranya:
a. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang
atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
b. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala
dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit,
dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan dapat
digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks
praktek keperawatan.
2.4 Teori dan Model Konsep Keperawatan Menurut Pandangan Beberapa Ahli
ROY berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam model adaptasi keperawatan,
1. Elemen keperawatan
Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi landasan dalam
Lebih spesifik Roy (1986) berpendapat bahwa keperawatan sebagai ilmu dan praktik
Keperawatan memberi perbaikan pada manusia sebagai sutu kesatuan yang utuh untuk
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan dan berespons terhadap
stimulus internal yang mempengaruhi adaptasi.Jika stressor terjadi dan individu tidak
perawatan.
2. Elemen manusia
Manusia merupakan bagian dari sistem adaptasi, yaitu suatu kumpulan unit yang saling
berhubungan mempunyai masukan, proses kontrol, keluaran dan umpan balik (Roy, 1986).
Proses kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan adaptasi secara
spesifik. Manusia dalam sistem ini berperan sebagai kognator dan regulator (pengaturan)
Terdapat empat cara adaptasi, mencakup adaptasi terhadap fungsi fisologis, konsep diri,
Pada model adaptasi keperawatan, manusia dilihat dari sistem kehidupan yang terbuka,
Manusia sebagai masukan dalam sistem adaptif, terdiri dari lingkungan eksternal dan
internal. Proses kontrol manusia adalah mekanisme koping yakni sistem regulator dan
kognator. Keluaran dari sistem ini dapat berupa respons adaptif atau respons tidak efektif.
3. Elemen lingkungan
Lingkungan didefenisikan sebagai semua kondisi, keadaan, dan faktor lain yang
4. Elemen sehat
Kesehatan didefenisikan sebagai keadaan yang muncul atau proses yang terjadi pada
Proses adaptasi
Proses adaptasi melibatkan seluruh fungsi secara holistik, mencakup semua interaksi
individu dengan lingkungannya dan dibagi menjadi dua proses, seperti yang berikut.
1. Proses yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Perubahan
ini merupakan stresor atau stimulus fokal. Apabila stresor atau stimulus tersebut mendapat
dukungan dari faktor-faktor konseptual dan resitual maka akanmuncul interaksi yang biasa
disebut stres. Dengan demikian adaptasi sangat diperlukan untuk mengatasi stres.
2. Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan respons adaptif atau
tidak efektif. Hasil dari proses adaptasi adalah suatu kondisi yang dapat meningkatkan
integritas.
bagi manusia pada intinya adalah memberikan kebutuhan secara fisik, emosi, intelektual,
social, spiritual bagi para pasien maupun keluarga. Sehingga perawat perlu pendekatan
komunikasi dan sosiologi. Perawat dapat secara umum merumuskan kebutuhan manusia
6. Mempertahankan nutrisi
7. Mempertahankan eliminasi
fisiologis
12. Mengidentifikasi dan menerima eksperasi, perasaan, reaksi positif dan negative
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara emosi dan
penyakit organic
18. Memfasilitasi kesadaran diri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi,
19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik
dan emosi
20. Menggunakan sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah
21. Memahai peran dan masalah social sebagai factor yang mempengaruhi dalam
munculnya penyakit.
secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis daan lingkungan
sosial.
a. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yan gberhubungan dengan ventilasi dan
udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu
akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu,
asap, bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab,
perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat
tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur
harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posiis
pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
b. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan
stress fsiik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan
kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang
menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan
dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh
dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati
lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para
data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk
pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan
observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data
yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga hubungan komuniti dengan
lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu
lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau
lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
Model konsep dan teori keperawatan menurut Martha E. Rogers dikenal dengan
nama konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini, Martha
berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat dan
karakter yang berbeda-beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia
selalu berinteraksi dengan lingkungan yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi, serta
dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan
didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu keutuhan manusia dan
lingkungan, kemudian system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses
a. Integritas : Individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat
c. Helicy : terjadinya proses interaksi antara manusia dengan lingkungan akan terjadi
sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh
individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta
kesejahteraan.
a. Self Care Agency, merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan
diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan
lain-lain.
b. Adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan
tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan
c. Kebutuhan Self Care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan
perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan
perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang diterapkan pada
anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya
perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self
care baik secara kualitas. Dalam pemenuhan perawatan diri serta membantu dalam proses
penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak
atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain,memberi support ,
meningkatkan pengembangan lingkungan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada
orang lain.
Dalam praktek keperawatan Orem melakukan identifikasi kegiatan praktek
dengan melibatkan pasien dan keluarga dalam pemecahan masalah (contohnya, masalah
yang terjadi pada pasien atau keluarga yaitu masalah keuangan). Menentukan kapan dan
bagaimana pasien memerlukan bantuan secara teratur bagi pasien dan mengkoordinasi
diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada Orem yang
kemampuan pasien dalam melakukan perawatan mandiri. Dalam pandangan teori sistem
perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan, dan
ambulasi serta adanya manipulasi gerakan. Contohnya, pemberian bantuan pada pasien
ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien
yang post operasi abdomen dimana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan,
gosok gigi, cuci muka akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam ambulasi dan
tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan pada luka bekas operasi tersebut
c. Sistem Suportif dan Edukatif
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan
mandiri. Sistem ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah
dilakukan pembelajaran. Contoh pemberian pendidikan kesehatan pada ibu dan bapak
pendekatan system terbuka dalam hubunagn interaksi yang konstan dengan lingkunagan,
hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya system
personal, system interpersonal dan system social yang saling berhuabungan satu dengan
yang lain.
Manusia memiliki 3 kebutuhan dasar yaitu kebutuhan terhadap informasi,
digambarkan hubungan keperawatan dan klien melakukan kontrak atau tujuan yang
diharapkan.
2. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan
1. focus sentral dari keperawan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya,
3. proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta
perawat.
5. tanggung jawab dari anggota tim keehtan adalah memberikan informasi kepada
individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau
mengambil keputusan.
6. tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak
sama.
1. Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang berinteraksi dengan
mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga system interksi yang dinamis
sebagai individu disebut sebagai system personal, ketika individu ini bersatu dalam
mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau masyarakat.
2. Konsep Lingkungan
Menurut king lingkingan adalah system social yang ada dalam masyarakat yang
saling berinteraksi dengan system lainya secara terbuka. Lingkungan merupakan suatu
dengan penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan
eksternal.
3. Konsep Sehat
yang secara berkelanjutan melakukan penyesuain terhadap stressor internal dan eksternal
melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber- sumber yang dimiliki oleh
seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari- sehari yamg maksimal.
4. Konsep Keperawatan
King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalh proses interaksi klien
dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika
ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapinya suatu persetujuan dan
membuat transaksi.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas, yaitu sebagai berikut:
Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan menjelaskan
dilakukan.Steven (1984).
Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori keperawatan
keperawatan, harus bersifat alamiah, bersifat sederhana dan umum, sebagai pedoman, serta
DAFTAR PUSTAKA
Anita Markirana. 2012. Makalah model konsep dan teori keperawatan. Diakses pada
konsep-dan-teori.html
Fitra Aprilia. 2011. Model-model konsep keperawatan. Diakses Pada tanggal 28 maret
Refika Aditama
Perry & Potter. 2006. Fundamental of nursing. Jakarta: Salemba Medika
Rayyan N N. Fitria. 2012. Teori dan konsep Marta E. Rogers. Diakses pada tanggal 29
rogers.html