Anda di halaman 1dari 15

GEMPA BUMI

Gempa bumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi


(pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
1. Proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng bumi
2. Aktivitas sesar di permukaan bumi
3. Pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya terjadi runtuhan tanah
4. Aktivitas gunung api
5. Ledakan nuklir
Mekanisme perusakan terjadi karena energi getaran gempa dirambatkan ke seluruh bagian
bumi. Di permukaan bumi, getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnya
bangunan sehingga dapat menimbulkan korban jiwa. Getaran gempa juga dapat memicu
terjadinya tanah longsor, runtuhan batuan, dan kerusakan tanah lainnya yang merusak
permukiman penduduk. Gempa bumi juga menyebabkan bencana ikutan berupa kebakaran,
kecelakaan industri dan transportasi serta banjir akibat runtuhnya bendungan maupun
tanggul penahan lainnya.
Gejala dan Peringatan Dini
Kejadian mendadak/secara tiba-tiba
Belum ada metode pendugaan secara
akurat
Tips Penanganan Jika Terjadi Gempa Bumi
Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan
pegangan di manapun anda berada.
Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan
keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja yang kokoh untuk
melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja,
lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya
kebakaran
Di kantor
Berlindunglah di bawah meja. Lindungi kepala, leher dan mata. Hindari pembatas kaca,
jendela, lemari dan barang-barang yang belum diamankan.
Jaga posisi hingga guncangan berhenti.
Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan
panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu,
carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.

Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau
kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan
reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda
bawa.
Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari
petugas atau satpam.
Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan
getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift
berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift,
hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya
kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari
petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan
mengakibatkan kepanikan
Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul.
Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi
persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah, tapi janganlah
berhenti di bawah jembatan. Matikan mesin dan gunakan rem tangan. Ikuti instruksi dari
radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak
terkunci.
Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat
aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran
dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar.
Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke
tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang
yang berada di sekitar anda
Dengarkan informasi
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah
kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan
informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang
berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana Gempa Bumi
Harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan
1.
gempa.
2. Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.
3 Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.

4. Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.


Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di
5.
daerah rawan gempa bumi.
6. Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.
7. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara
cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
8. Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat
terhadap gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.
9. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.
10 Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi
gempa bumi.
11. Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman
kebakaran dan pertolongan pertama.
12 Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.
13. Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi
gempa bumi.
Sumber : Panduan Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya di Indonesia,
Set BAKORNAS PBP dan Gempa bumi dan Tsunami, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi, Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral, UN DSS dan
www.bnpb.go.id
Agenda Kegiatan

Kamis Jumat, 01-02 September 2016


Pelatihan lanjutan Admin Website SKPD, Jam 08.00 wib, Tempat Dishubkominfo Kab. Blitar

Rabu, 31 Agustus 2016


Pelatihan Admin Website SKPD dan Kecamatan, Jam 08.00 wib, Tempat Dishubkominfo Kab. BLitar

Kamis, 25 Agustus 2016


Rapat Evaluasi PPID, Jam 09.00 WIB, Tempat Hotel De Bautique Jl. Kaliurang Malang

Prosedur gempa harus dijalankan secara sistematis, sehingga bisa mengurangi korban jiwa.
Gempa tektonis adalah jenis gempa yang sering dialami masyarakat di Indonesia. Kondisi ini
diakibatkan oleh pergeseran kerak atau lempeng bumi yang keras, sehingga berubah lunak dan
bisa bergerak. Sejumlah peristiwa gempa besar sering menimpa, seperti di kawasan Yogyakarta
dan sekitarnya pada 26 Mei 2006 silam. Ratusan ribu orang meninggal dalam bencana alam

tersebut. Agar bisa meminimalisir korban jiwa, bagaimana prosedur evakuasi saat terjadi gempa
bumi?

Gempa bumi terjadi saat di dalam rumah


Bencana alam seperti gempa bumi tidak bisa diprediksi, sehingga bisa terjadi kapan saja. Saat
peristiwa ini terjadi usahakan tidak panik dan tetap tenang, dimanapun Anda berada salah
satunya saat berada di dalam rumah. Bangunan seperti rumah memang sangat rentan roboh saat
terkena gempa bumi. Sehingga sangat berbahaya bagi orang yang berada di dalamnya. Saat
dalam kondisi ini, Anda dan penghuni rumah lainnya tidak perlu langsung berlarian keluar
rumah.
Sangat disarankan untuk berlindung di bawah meja atau lemari yang dianggap sangat kuat.
Kemudian melindungi daerah kepala memakai tangan, bantal atau benda lainnya yang bisa
melindunginya dari bahaya kejatuhan berbagai benda keras dan berbahaya, seperti genteng,
asbes, jam dinding, furnitur dan sebagainya. Sehingga daerah kepala yang sangat vital bisa lebih
terlindungi dari resiko benturan keras atau bahkan mengalami luka tertentu. Agar meningkatkan
keselamatan, sangat penting untuk selalu memperhatikan Prosedur gempa.
Getaran akibat gempa bumi pada umumnya tidak akan berlangsung lama. Karena biasanya hanya
berlangsung beberapa detik saja. Meskipun dengan waktu yang singkat tersebut, bisa
merobohkan rumah, bangunan tinggi, merusak jalan dan berbagai kerusakan parah lainnya.
Setelah getaran berhenti, segera mematikan kompor kalau masih menyala dan juga mencabut
seluruh aliran listrik.
Kemudian Anda bisa mencari jalan atau pintu keluar, karena bisa saja terjadi gempa susulan.
Setelah Anda berada di luar rumah, sangat disarankan tidak berdiri di bawah bangunan apapun.
Karena berbagai bangunan sangat beresiko mengalami runtuh, meskipun bangunan tersebut
terlihat sangat kokoh. Anda bisa saja tertimpa kaca, batu bata, plafon, atap dan benda keras
lainnya.
Sebaiknya mencari tempat yang lebih aman yaitu kawasan terbuka, dengan menjauhi papan
reklame, pohon, tiang telepon, tiang listrik dan sebagainya. Karena berbagai benda tersebut bisa
saja jatuh kapan saja. Kalau terlihat ada titik api, segera berusaha untuk mematikannya. Sehingga
sumber api itu tidak merembet benda lain dan mengakibatkan kebakaran.

Gempa bumi terjadi saat di dalam gedung bertingkat


Saat gempa bumi terjadi, Anda mungkin sedang menjalankan aktivitas pekerjaan di gedung
bertingkat. Saat bencana alam ini terjadi, segera berlindung di dalam lemari atau di bawah meja
yang kuat. Bisa juga mendekati tiang konstruksi atau di depan pintu lift. Karena secara umum

daerah tersebut mempunyai konstruksi yang lebih kuat, sehingga terbilang lebih aman. Sangat
penting untuk menjauh dari jendela kantor, karena kaca jendela rentan pecah.
Sangat tidak direkomendasikan memakai lift atau tangga darurat untuk menuruni gedung.
Sebagai prosedur gempa yang aman. Karena aliran listrik bisa saja terputus kapan saja, sehingga
bisa terjebak di dalam lift. Sedangkan tangga darurat dirancang untuk evakuasi bencana
kebakaran bukan untuk kasus gempa bumi. Karena biasanya tangga darurat tidak dibuat sangat
kokoh untuk menahan gempa bumi. Saat Anda menuruninya bisa saja tangga darurat tersebut
rusak.

Cara Evakuasi di gedung bertingkat berdasarkan jenis


keadaan daruratnya.
Posted on Agustus 14, 2010 by shinamon

Menurutku, evakuasi di gedung bertingkat adalah penting. Alasannya sederhana: untuk


menyelamatkan jiwa dengan aman. Supaya bisa melakukan evakuasi dengan aman, maka
diperlukan latihan tanggap darurat gedung (sering disebut latihan evakuasi). Latihan ini selalu
dikondisikan mendekati keadaan darurat yang sebenarnya. Tujuannyaadalah untuk meningkatkan
ketenangan ketika melakukan proses evakuasi pada saat kejadian yang sebenarnya, misalnya
kejadian gempa bumi, atau kebakaran. Selain itu, kita menjadi lebih peduli dan sadar akan
pentingnya kondisi tempat kerja, dan sekitar tempat kerja serta perilaku kerja yang aman, yang
membuat kita dapat bekerja dengan aman (selamat) dan nyaman. Berikut saya bagikan cara
evakuasi di gedung bertingkat berdasarkan jenis keadaan daruratnya, dan sedikit tips evakuasi
yang tidak kalah penting. Cara ini praktis digunakan saat latihan evakuasi, dan termasuk best
practice mereka yang bekerja khususnya di industri migas dan berkantor di gedung bertingkat.
Sumbernya dari prosedur evakuasi di gedung bertingkat yang telah dikembangkan dan safety
briefing.
CARA EVAKUASI DI GEDUNG BERTINGKAT
KEADAAN DARURAT: KEBAKARAN. Ditandai dengan bunyi alarm, dan pengumuman dari
Gedung mengenai keadaan darurat kebakaran. Yang dilakukan adalah:
1. TETAP TENANG. Semakin kita tenang, semakin kita bisa berpikir dan tanggap. Mengikuti
latihan tanggap darurat di tempat kerja masing-masing atau di fasilitas publik lainnya (atau
bahkan di rumah), bisa membuat kita semakin tenang dan tahu apa yang harus dilakukan.
2. PADAMKAN API BILA TERLATIH. Bila melihat api, segera beritahu orang terdekat di
sekitar anda. Dan apabila anda terlatih menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), maka
raihlah APAR terdekat dan padamkan api tersebut. Mintalah orang lain yang terdekat dengan
anda untuk menghubungi petugas sekuriti atau petugas tanggap darurat ketika anda
memadamkan api. Bila tidak terlatih, segera beritahu orang terdekat di sekitar anda dan
menjauhlah dari sumber api. Orang terdekat (yang terlatih), petugas sekuriti ataupun petugas
tanggap darurat akan memadamkan api tersebut.
3. BERKUMPUL DI AREA LOBI LIFT LANTAI, dan tetaplah tenang.

4. TIDAK MENGGUNAKAN LIFT. Meskipun berkumpul di area lobi lift, anda DILARANG
menggunakan lift. Perilaku berisiko apabila masih menggunakan lift saat kebakaran, saat gempa,
atau saat gedung belum menyatakan lift aman untuk digunakan! Di gedung yang mengikuti
standar keselamatan gedung bertingkat, lift orang tidak dioperasikan pada saat keadaan darurat.
Lift barang karena peruntukannya untuk barangpunya disain teknis yang lebih kuat. Saat
keadaan darurat, hanya digunakan untuk mengevakuasi mereka yang mengalami gangguan
kesehatan, ditemani oleh petugas evakuasi gedung dan lantai. Penggunaan lift barang berada di
bawah pengawasan penuh tim tanggap darurat dari Gedung.
5. IKUTI PETUNJUK PETUGAS TANGGAP DARURAT. Nah, anda beruntung apabila saat
keadaan darurat, ada petugas tanggap darurat lantai yang membimbing anda. Umumnya, mereka
memakai rompi warna merah, hijau, atau band-aid berwarna di lengannya. Sangat mudah untuk
dikenali dan dimintai bantuan. Petugas tidak akan mengijinkan kita untuk meninggalkan barisan
di lobi lift sampai instruksi itu diberikan. Saat itu, petugas dan komandannya menunggu instruksi
dari Gedung apakah dilakukan evakuasi atau tetap di tempat.
6. EVAKUASI LEWAT TANGGA DARURAT. Pola barisan mengikuti besar ruangan tangga
darurat, ada yang berbaris 2-2, ada yang cukup satu barisan. Ikuti saja instruksi Komandan
tanggap darurat (floor warden). Pekerja/tamu perempuan di barisan paling depan, diikuti oleh
pekerja laki-laki. Di barisan paling depan, ada petugas pemadam api (fire warden/fire
suppressor) dan petugas kesehatan (first aider). Di barisan paling belakang, juga ada kedua
petugas tersebut, plus Komandan petugas. Selama berbaris, TETAP TENANG.
7. BERJALAN TERTIB, TIDAK BERLARI. Ketika menuruni tangga darurat, berjalanlah
menuruni tangga darurat dengan tertib, cepat, tapi tidak berlari. Perilaku anda yang tergesa-gesa,
berteriak-teriak, dan menyusul orang di depan anda, dapat membuat panik orang lain. Yang dapat
terjadi adalah tercipta kerumunan masal bergerak sangat cepat, yang saling berebut menuruni
tangga darurat, saling mendorong, lalu ada yang terjatuh, lemas, dan terinjak-injak. Korban yang
tercatat adalah sebagian besar berasal dari korban dari tangga darurat yang terinjak-injak dan
lemas. Maka dari itu, TETAPLAH DI DALAM BARISAN, DAN IKUTI PETUGAS
TANGGAP DARURAT.
8. BERJALAN MENUJU MUSTER POINT (TEMPAT BERKUMPUL). Ikuti saja orang
yang berjalan di depan anda. dan petugas tanggap darurat. Tetaplah dalam barisan.
9. LAPORKAN DIRI ANDA PADA SAAT PENGHITUNGAN ORANG (HEAD COUNT).
Petugas akan mengabsen nama-nama orang yang turun bersamanya. Gunanya adalah untuk
memastikan tidak ada orang-orang yang tertinggal di gedung.
10.TETAP DI MUSTER POINT. Di muster point, petugas tanggap darurat menunggu instruksi
dari petugas Gedung apakah Gedung telah aman atau masih berbahaya untuk dimasuki. Apabila
dinyatakan telah aman, petugas akan mempersilahkan anda untuk kembali ke gedung.
PENTING:

Di dalam proses evakuasi di atas, apabila mengalami gangguan kesehatan


(keringat dingin, sesak napas, pusing, sakit kepala, mual, muntah), maka
pisahkan diri dari barisan dan TENANGKAN DIRI ANDA. Panggillah petugas
first aider atau orang terdekat di sekitar anda. Petugas first aider akan
menenangkan anda. Anda tidak akan ditinggal oleh petugas.

Bila menemukan ada orang yang pingsan, segera panggil petugas first aider
atau petugas tanggap darurat lainnya. Ketiga petugas (first aider, fire
suppressor, floor warden) memiliki keterampilan memadamkan api dan
memberikan first aid. Namun, apabila anda terlatih untuk menolong orang
yang pingsan, maka lakukan pertolongan pertama dan tetaplah tenang. Minta
orang terdekat di sekitar anda untuk memanggil petugas tanggap darurat.

Hindari membawa barang-barang yang bisa menghambat proses evakuasi


diri anda DAN diri orang lain. Prioritas utama adalah jiwa, bukan materi. Di
dalam proses evakuasi, kita diharapkan sekali untuk saling menjaga
ketenangan dan membuat tenang orang lain. Bawaan barang yang besar bisa
membuat orang lain tidak tenang karena proses menuruni tangga darurat
menjadi lebih lama, belum lagi risiko tertimpa barang itu (bila barang tibatiba jatuh).

KEADAAN DARURAT: GEMPA. Pada saat gempa: pengalaman saya, alarm tidak langsung
dibunyikan karena siapa yang tahu bakal ada gempa? akan tetapi, alarm akan berbunyi
secepatnya, disusul dengan pengumuman dari pihak gedung melalui pagging address yang
menyatakan keadaan darurat karena gempa. Yang dilakukan:
1. TETAP TENANG. Ketika merasakan gempa atau ada orang yang meneriakkan gempa,
tetaplah tenang. Hal ini juga berlaku ketika anda mendengar bunyi alarm dan pengumuman
dari pagging address bahwa sedang terjadi gempa.
2. SEGERA BERLINDUNG di bawah benda yang kokoh, atau di samping dinding yang tidak
ada benda tergantung. duduk di lantai, dan menundukkan kepala ke arah lutut, lalu lindungi
bagian belakang kepala dengan kedua tangan (posisi meringkuk).
3. JAUHI BENDA YANG BISA PECAH ATAU JATUH MENIMPA. Bila sedang ada di meja
kerja, menjauhlah dari kaca, jendela, lemari, pajangan dan benda lain yang dapat jatuh dan
menimpa kita. Tempat berlindung juga harus tetap diperhatikan, misalnya di bawah meja kerja,
di dinding koridor yang bebas dari kaca atau benda-benda yang mudah jatuh menimpa.
4. PINDAH & BERLINDUNG di dinding pada area gedung yang kokoh (area lobi lift). Apabila
memungkinkan untuk pindah ke area lobi lift lantai anda setelah goncangan selesai, pindahlah ke
area lobi lift, dan jauhi kemungkinan kejatuhan lampu atau benda-benda yang
digantung/pajangan. Saat goncangan kembali terjadi, lakukan kembali posisi berlindung.
5.TIDAK MENGGUNAKAN LIFT. Meskipun berkumpul di area lobi lift, anda DILARANG
menggunakan lift. Perilaku berisiko apabila masih menggunakan lift saat gempa atau saat
Gedung belum menyatakan lift aman untuk digunakan!

6. IKUTI PETUNJUK PETUGAS TANGGAP DARURAT. Petugas tidak akan mengijinkan


kita untuk meninggalkan area lobi lift lantai sampai instruksi itu diberikan. Saat itu, petugas dan
komandannya (termasuk petugas sekuriti) menunggu instruksi dari Gedung yang diumumkan
lewat pagging addressapakah dilakukan evakuasi atau tetap di tempat.
Apabila Gedung meminta anda untuk melakukan evakuasi, maka ikuti instruksi Petugas
Tanggap darurat di lantai tempat anda berada. TETAPLAH TENANG.
PENTING: APABILA MELIHAT ATAU MENCIUM ASAP DI KORIDOR: beritahu
petugas dan tutup hidung dan mulut anda dengan sapu tangan atau tissue basah, atau jauhi asap.
KEADAAN DARURAT: ANCAMAN BOM. Ancaman bom dapat berupa bingkisan,
surat/email, dan telpon. Apabila menerima bingkisan asing yang tidak dikenal atau email yang
berisi ancaman bom, segera beritahukan petugas sekuriti di lantai anda. Apabila menerima telpon
berisi ancaman bom, yang dilakukan adalah:
1. TETAP TENANG.
2. BERTANYALAH PADA PENELPON DAN CATATLAH INFORMASINYA, seperti letak
bom, jenis bom, bom ditujukan pada siapa, apa permintaan penelpon. Tetaplah tenang.
3. KENALI SUARA PENELPON DAN SUARA LATAR, DAN CATATLAH. Kenali suara
penelpon mulai dari jenis suara (berat, besar, kecil), suara laki-laki atau wanita, logat atau dialek
penelpon, bahasa yang digunakan. Suara latar adalah suara yang terdengar dari telpon selain
suara penelpon, misalnya suara bising, orang-orang, kereta api, kendaraan, mesin, air, atau
bahkan apabila suaranya tidak terdengar (kondisi latar tenang).
4. BERITAHUKAN KEPADA PETUGAS SEKURITI, mengenai informasi yang anda peroleh
dan catat, dan tetaplah tenang. Petugas Sekuriti akan melakukan tindakan lanjutan atas laporan
anda.
5. APABILA DIMINTA UNTUK EVAKUASI OLEH PETUGAS SEKURITI ATAU
TANGGAP DARURAT, TETAPLAH TENANG dan ikuti instruksinya.
Tips:

Dalam keadaan normal, petugas tanggap darurat tetap dapat dihubungi


sewaktu-waktu untuk melaporkan kondisi kesehatan anda.

Cara membedakan keadaan darurat dan latihan: setelah alarm berbunyi,


dengarkan pengumuman dari Gedung. Apabila anda mendengar kata-kata
latihan-latihan atau exercise-exercise, maka kondisi tersebut adalah
latihan tanggap darurat, dan anda wajib mengikutinya. Apabila anda tidak
mendengar salah satu kata-kata tersebut, maka alarm tersebut menandakan
keadaan darurat yang sesungguhnya, dan anda wajib untuk mengikuti
instruksi dari petugas tanggap darurat.

Seperti kata pepatahsedia payung sebelum hujan, sediakan selalu tas


pinggang atau tas kecil untuk menyimpan dompet, ponsel,
saputangan/tissue, dan kaus kaki yang alasnya tidak licin (bila pakaian yang
dikenakan tidak memiliki kantong) dan bawalah kemana saja anda pergi.
Ketika keadaan darurat diumumkan oleh Gedung, anda tinggal membawa tas
kecil anda dan pergi menuju lobi area untuk persiapan evakuasi. saputangan
atau tissue dapat digunakan untuk menutup hidung dan mulut anda ketika
anda mencium asap atau mengalami mual, atau menekan dan menutup luka
terbuka pada anggota tubuh anda atau orang di sekitar anda yang terluka.
Bagi pekerja wanita, kaus kaki yang alas kakinya tidak licin dapat dipakai
ketika anda yang masih memakai sepatu hak tinggi diminta untuk menuruni
gedung melalui tangga darurat pada saat kondisi darurat terjadi.

Apabila bekerja di gedung bertingkat, maka sedia sepatu kets di meja kerja
masing-masing, minimal sendal yang tidak licin atau sepatu yang haknya
pendek dari karet atau yang tanpa hak dan alasnya tidak keras (lentur).
Ketika keadaan darurat diumumkan, anda tinggal menukar alas kaki anda
dengan sepatu atau sendal tersebut.

Selamat mengikuti latihan evakuasi, dan selamat memiliki tingkat kesadaran keselamatan
gedung yang lebih baik.

Pengertian Segitiga Api

Segitiga Api adalah gambaran dari reaksi kimia antara panas,oksigen,dan bahan
bakar yang menghasilkan percikan api.Dalam terjadinya proses pembakaran terdapat
rantai reaksi kimia (chemical chain reaction),yaitu dimana ketiga elemen tersebut
melakukan reaksi secara kimiawi hingga menghasilkan nyala api atau proses
pembakaran.
Sumber panas : faktor yang mendorong terjadinya percikan api,sumber panas dapat
diperoleh dari gesekan,panas matahari dan suhu dalam suatu ruangan.
Oksigen : Di bumi jumlah oksigen kita 21 % dan jumlah itu melebihi jumlah minimal
oksigen yang dapat mendukung terjadinya api.
Bahan yang mudah terbakar : yaitu bahan-bahan yang mudah terbakar,terdiri dari
benda padat,cair dan gas.Seperti kertas ataupun oli,bahan ini akan mudah terbakar jika
ada sumber panas didekatnya.
Macam bahan bakar
Bahan bakar padat : Kayu,kertas,batu bata,plastik,dll.
Bahan bakar cair : Oli,minyak tanah,bensin,dll.
Bahan bakar Gas : Gas alam,karbonmonooksida,dll.

Antara api dan kebakaran

Api yaitu panas yang dikeluarkan oleh gas pijar,dan jika berlebihan akan
menyebabkan kebakaran.Api sendiri adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh
manusia,menguntungkan dan juga dapat dengan mudah dikendalikan.Sedangkan
kebakaran adalah sesuatu yang sangat sulit dikendalikan dan merugikan
manusi,kebakaran sendiri dapat diartikan api yang tidak dapat dikendalikan,merusak
barang hingga memakan korban.

Reaksi kimia
Reaksi kimia terjadi setelah proses pencampuran antara oksigen dan uap bahan
bakar,lalu api menyala dan bertahan yang disebut rantai reaksi kimia.Reaksi kimia ini
akan menjalar yang menyebabkan kebakaran berantai.
Konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara normal memiliki batas minimum
dan maksimum,yang jika dicampukan dengan sumber panas akan menyala kapan saja
yang disebut Flammable Range.

LFL (Low Flammable Limit): batas minimum dari konsentrasi campuran uap bahan
bakar dan udara yang akan menyala,jika terdapat pula sumber nyala yang cukup.
UFL (Upper Flammable Limit): batas maksimum dari konsentrasi campuran uap bahan
bakar dan udara yang akan menyala, jika terdapat pula sumber nyala yang cukup.

Klasifikasi kebakaran
Sesuai keputusan Menteri Tenaga Kerja Indonesia melalui Peraturan PER.MEN:
NO/PER/04/MEN/1980 tertanggal 14 April 1980 kebakaran terbagi menjadi :

Kelas A : Terjadi pada bahan bakar padat,misal kayu,kertas,kain,karet,dll.


Kelas B : Terjadi pada bahan bakar cair,misal bensin,minyak tanah,oli,dll.
Kelas C : Terjadi karena kesalahan fungsi peralatan listrik.misanya terjadi konsleting.
Kelas D : Terjadi pada bahan logam,misal aluminium,perak,magnesium,dll.

Tindakan pencegahan Kebakaran

Memberikan penyuluhan,pelatihan dan pendidikan tentang kebakaran


Menempatkan bahan yang mudah terbakar dari titik rawan mudah terbakar
Tidak merokok dan melakukan pekerjaan panas di sekitar barang yang mudah terbakar
Tidak membuat saluran listrik secara sembarangan
Steker listrik tidak dipasang secara bertumpuk

Memasang tanda peringatan ditempat resiko kebakaran


Menyediakan APAR di tempat yang strategis

Membuang puntung rokok dengan mematiakan terlebih dahulu dan buang pada
tempatnya
Jika jam kerja telah berakhir,periksa dahulu segala peralatan yang beresiko terbakar

Bahan untuk memadamkan kebakaran

Bahan pemadam air


air sangat mudah dijumpai dan digunakan dalam batas besar sekalipun,dan juga
memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.beberapa keuntungan menggunakan air
yaitu sebagai sistim pendingin yang baik,mudah mendapatkannya dan juga biaya
pemanfaatannya rendah,saat ini pemadam air banyak digunakan dengan sistim flog
atau bentuk kabut.Sistim ini sangat menguntungkan karena daya menyerap panasnya
lebih besar,mudah dikendalikan,menghasilkan udara segar dan juga dapat digunakan
untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh minyak.Untuk kerugian dari air
yaitu sebagai penghantar listrik,jika digunakan dikapal akan mengganggu stabilitas
kapal dapat merusak barang seperti alat elektronik,dapat menambah panas api jika
terkena bahan kimia tertentu.
Bahan pemadam busa atau foam
Sangat efektif dalam memadamkan kebakaran kelas B (bahan cair),karena busa dapat
memisahkan atau mencegak masuknya udara dalam proses kebakaran dengan cara
menyelimuti permukaan benda.Terdapat dua jenis busa yaitu busa yaitu busa kimia dan
busa mekanis.
Bahan pemadam gas CO2 atau karbondioksida
Bahan ini berupa gas yang dapat digunakan untuk memadamkan segala jenis
kebakaran.CO2 akan mengurangi oksigen jika disemprotkan pada api,gas ini tidak
menghantarkan listrik,tidak meninggalkan bekas dan juga tidak berbau.
Bahan pemadam powder atau tepung kimia kering
Bahan ini tidak memiliki gas beracun dan aman bagi manusia dan dapat digunakan
untuk semua jenis kebakaran.bahan ini memiliki fungsi ganda,yaitu tidak
menghantarkan listrik dan dapat menurunkan suhu panas karena tidak merusak
barang.Cara menggunakan bahan ini yang pertama harus memperhatikan arah angin
dan pancaran usahakan dapat membentuk awan agar dapat menutup api dengan
sempurna.
Bahan pemadam tanah / pasir

Dapat dipakai untuk memadamkan semua jenis kebakaran,sangat bagu jika untuk
memadamkan api di area datar,dapat membendung minyak agar tidak menyebar.Cara
menerepkannya adalah dengan menaburkan pasir pada sekitar api hingga rata.
Bahan pemadam karung goni
Bahan ini tidak jauh beda dengan pasir,cara menggunakannya adalah dengan
menyelimutkan pada titik api yang sebelumnya dibasahi dahulu dengan air.Cocok untuk
kebakaran kompor,jika satu karung api masih belum berkurang maka tambah lagi
jumlah karungnya.
Bahan pemadam Hydrant
Memiliki 2 jenis hydrant,yaitu hydrant yang memancarkan air dengan kuat yang biasa
dipakai untuk meruntuhkan bangunan an pintu yang terbakar,dan spray hydrant yang
digunakan untuk mendinginkan ruangan yang telah bebhasil dipadamkan untuk
mencegah terjadinya kebakaran lagi.
APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Alat pemadam yang berfungsi untuk mengendalikan dan mengendalikan kebakaran
kecil,alat ini berisi bahan aktif untuk mengendalikan api.Tidak dianjurkan untuk
kebakaran besar,seperti kebakaran yang telah mencapai langit-langit.

Teknik memadamkan api

Pendinginan (cooling) : Teknik penyerapan panas dari bahan bakar menggunakan


bahan pemadam air,karena air sebagai bahan penurun panas dan semprotkan air pada
titik api.
Menyelimuti (smothering) : Menyelimuti titik api dengan karung goni yang telah terlebih
dahulu dibasahi dengan air,ini merupakan cara memadamkan api secara tradisional.
Memisahkan bahan bakar (starvation) : Teknik pemadaman dengan memindahkan atau
mengurangi bahan-bahan yang mudah terbakar.
Memutuskan rantai reaksi (Breaking chain reaction) : Pemadaman dengan
memutuskan reaksi kebakaran yaitu dengan menangkap radikal bebas dalam udara
agar proses pembakaran tidak berlanjut.

Hal yang perlu diperhatikan saat adanya potensi pada tangki bahan bakar:
- Slop Over : Proses dimana saat water jet disemprotkan pada permukaan minyak yang
terbakar dan akan menjadi uap yang akan langsung menyentuh permukaan minyak
(1700 kali volumenya),uap akan membawa minyak ke udara.saat itu uap akan
mengalami pergerakan perpindahan akibat efek water jet,hinnga kebakaran minyak
menjadi lebih hebat.

Boil Over : Terjadinya secara spontan,terjadi pada kebakaran tangki terbuka dan
selama ini menerima gelombang panas,panas tersebut akan mengubah air menjadi uap
air dengan faktor pengembangan kurang lebih 1.700 kali.Akan terlontar ke udara yang
berakibat kebakaran bertambah hebat.

Langkah Penanggulangan Kebakaran

Gunakan APAR sebagai alat pemadam utama yang terletak di tempat tersebut
Jika api tak kunjung padam hubungi kepala gedung
Bunyikan alarm atau bahaya api
Jika alarm telah berbunyi,segera lakukan penyelamatan darurat melalui pintu darurat
Hubungi unit pemadam kebakaran dengan alamat yang jelas
Bantu kelancaran dalam proses pemadaman
Beri informasi Pemadam kebakaran tempat APAR dan sumber air
Utamakanlah keselamatan jiwa

Langkah Penyelamatan Diri

Buat denah penyelamatan diri,dapat keluar dari pintu-pintu darurat yang ada dalam
gedung tersebut
Petunjuk arah pintu darurat harus jelas
Tutup mulut dan hidung dengan kain yang dibasahi dan keluarlah dengan merunduk
atau jongkok untuk mengurangi asap yang masuk ke dalam tubuh yang menyebabkan
panik dan susah bernapas.
Pastikan pintu darurat mudah untuk dibuka
Jika tidak ada jalan keluar,maka tutupi tubuh anda dengan selimut tebal yang dibasahi
dengan air untuk mempertahankan tubuh anda di dalam ruangan.

Faktor Penting dalam Proses Pemadaman

Jenis benda yang terbakar


Volume benda yang terbakar
Berapa lama kebakaran terjadi
Keadaan lingkungan kebakaran
Keselamatan diri
Arah angi harus diperhatikan saat proses pemadaman.

Sikap dan Tindakan dalam Proses pemadaman Kebakaran

Harus dengan pengawasan kepala gedung


Percaya dengan kemampuan diri
Tegas dan disiplin
Tenang,tidak panik dan tanggap dengan situasi yang sedang terjadi
Kompak dalam penangganan
Cepat dalam bertindak dan efisien dalam waktu
Karyawan atau orang awam sebaiknya diberi latihan penanggulangan kebakaran,dan
disarankan secara rutin
Mengetahui alat pemadam kebakaran dan cara penggunaannya.

Cara Penempatan Alat Pemadam Api Ringan ( APAR )


Apar disediakan pada tempat yang strategis sesuai dengan peraturan dinas.Namun
penggunaannya terlebih dahulu harus melakukan pelatihan terlebih dahulu.

Jenis dan Fungsi APAR


Type a : APAR multifungsi yang berisi powder kering atau dry chemical powdwer 3,5 kg
Type b : Gas CO2 6,8 kg
Type c : Gas CO2 10 kg
Type d : sama dengan type a,tapi dilengkapi trolley

Penempatan APAR
1 unit APAR type a dengan jarak tiapunit maksimum 20 m untuk ruang terbuka tiap 200
m2
1 unit APAR type a tanpa memperhatikan lebar ruangan,untuk ruang yang delengkapi
pembatas ruang
1 unit APAR type a dan type b, untuk ruang mekanikal-elektrikal berskala kecil
1 unit APAR type a,type c,dan type, untuk ruang mekanikal-elektrikal berskala besar.

Penempatan pada Ruangan


Letakkan pada jalur pintu keluar
Dekat dengan daerah yang mempunyai resiko kebakaran yang tinggi
Mudah dijangkau
Diberi tanda dengan warna merah,jika adanya APAR.

Dengan penjelasan diatas,kita dapat ikut serta dalam penanganan


kebakaran baik kebakaran berskala kecil maupun besar.Meskipun hanya

dapat membantu hal-hal kecil saja.Namun alangkah lebih baik kita


mencegah terjadinya kebakaran , daripada memperbaiki reruntuhan sisa
kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai