Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau
kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan
reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda
bawa.
Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari
petugas atau satpam.
Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan
getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift
berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift,
hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya
kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari
petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan
mengakibatkan kepanikan
Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul.
Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi
persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah, tapi janganlah
berhenti di bawah jembatan. Matikan mesin dan gunakan rem tangan. Ikuti instruksi dari
radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak
terkunci.
Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat
aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran
dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar.
Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke
tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang
yang berada di sekitar anda
Dengarkan informasi
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah
kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan
informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang
berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana Gempa Bumi
Harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan
1.
gempa.
2. Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.
3 Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.
Prosedur gempa harus dijalankan secara sistematis, sehingga bisa mengurangi korban jiwa.
Gempa tektonis adalah jenis gempa yang sering dialami masyarakat di Indonesia. Kondisi ini
diakibatkan oleh pergeseran kerak atau lempeng bumi yang keras, sehingga berubah lunak dan
bisa bergerak. Sejumlah peristiwa gempa besar sering menimpa, seperti di kawasan Yogyakarta
dan sekitarnya pada 26 Mei 2006 silam. Ratusan ribu orang meninggal dalam bencana alam
tersebut. Agar bisa meminimalisir korban jiwa, bagaimana prosedur evakuasi saat terjadi gempa
bumi?
daerah tersebut mempunyai konstruksi yang lebih kuat, sehingga terbilang lebih aman. Sangat
penting untuk menjauh dari jendela kantor, karena kaca jendela rentan pecah.
Sangat tidak direkomendasikan memakai lift atau tangga darurat untuk menuruni gedung.
Sebagai prosedur gempa yang aman. Karena aliran listrik bisa saja terputus kapan saja, sehingga
bisa terjebak di dalam lift. Sedangkan tangga darurat dirancang untuk evakuasi bencana
kebakaran bukan untuk kasus gempa bumi. Karena biasanya tangga darurat tidak dibuat sangat
kokoh untuk menahan gempa bumi. Saat Anda menuruninya bisa saja tangga darurat tersebut
rusak.
4. TIDAK MENGGUNAKAN LIFT. Meskipun berkumpul di area lobi lift, anda DILARANG
menggunakan lift. Perilaku berisiko apabila masih menggunakan lift saat kebakaran, saat gempa,
atau saat gedung belum menyatakan lift aman untuk digunakan! Di gedung yang mengikuti
standar keselamatan gedung bertingkat, lift orang tidak dioperasikan pada saat keadaan darurat.
Lift barang karena peruntukannya untuk barangpunya disain teknis yang lebih kuat. Saat
keadaan darurat, hanya digunakan untuk mengevakuasi mereka yang mengalami gangguan
kesehatan, ditemani oleh petugas evakuasi gedung dan lantai. Penggunaan lift barang berada di
bawah pengawasan penuh tim tanggap darurat dari Gedung.
5. IKUTI PETUNJUK PETUGAS TANGGAP DARURAT. Nah, anda beruntung apabila saat
keadaan darurat, ada petugas tanggap darurat lantai yang membimbing anda. Umumnya, mereka
memakai rompi warna merah, hijau, atau band-aid berwarna di lengannya. Sangat mudah untuk
dikenali dan dimintai bantuan. Petugas tidak akan mengijinkan kita untuk meninggalkan barisan
di lobi lift sampai instruksi itu diberikan. Saat itu, petugas dan komandannya menunggu instruksi
dari Gedung apakah dilakukan evakuasi atau tetap di tempat.
6. EVAKUASI LEWAT TANGGA DARURAT. Pola barisan mengikuti besar ruangan tangga
darurat, ada yang berbaris 2-2, ada yang cukup satu barisan. Ikuti saja instruksi Komandan
tanggap darurat (floor warden). Pekerja/tamu perempuan di barisan paling depan, diikuti oleh
pekerja laki-laki. Di barisan paling depan, ada petugas pemadam api (fire warden/fire
suppressor) dan petugas kesehatan (first aider). Di barisan paling belakang, juga ada kedua
petugas tersebut, plus Komandan petugas. Selama berbaris, TETAP TENANG.
7. BERJALAN TERTIB, TIDAK BERLARI. Ketika menuruni tangga darurat, berjalanlah
menuruni tangga darurat dengan tertib, cepat, tapi tidak berlari. Perilaku anda yang tergesa-gesa,
berteriak-teriak, dan menyusul orang di depan anda, dapat membuat panik orang lain. Yang dapat
terjadi adalah tercipta kerumunan masal bergerak sangat cepat, yang saling berebut menuruni
tangga darurat, saling mendorong, lalu ada yang terjatuh, lemas, dan terinjak-injak. Korban yang
tercatat adalah sebagian besar berasal dari korban dari tangga darurat yang terinjak-injak dan
lemas. Maka dari itu, TETAPLAH DI DALAM BARISAN, DAN IKUTI PETUGAS
TANGGAP DARURAT.
8. BERJALAN MENUJU MUSTER POINT (TEMPAT BERKUMPUL). Ikuti saja orang
yang berjalan di depan anda. dan petugas tanggap darurat. Tetaplah dalam barisan.
9. LAPORKAN DIRI ANDA PADA SAAT PENGHITUNGAN ORANG (HEAD COUNT).
Petugas akan mengabsen nama-nama orang yang turun bersamanya. Gunanya adalah untuk
memastikan tidak ada orang-orang yang tertinggal di gedung.
10.TETAP DI MUSTER POINT. Di muster point, petugas tanggap darurat menunggu instruksi
dari petugas Gedung apakah Gedung telah aman atau masih berbahaya untuk dimasuki. Apabila
dinyatakan telah aman, petugas akan mempersilahkan anda untuk kembali ke gedung.
PENTING:
Bila menemukan ada orang yang pingsan, segera panggil petugas first aider
atau petugas tanggap darurat lainnya. Ketiga petugas (first aider, fire
suppressor, floor warden) memiliki keterampilan memadamkan api dan
memberikan first aid. Namun, apabila anda terlatih untuk menolong orang
yang pingsan, maka lakukan pertolongan pertama dan tetaplah tenang. Minta
orang terdekat di sekitar anda untuk memanggil petugas tanggap darurat.
KEADAAN DARURAT: GEMPA. Pada saat gempa: pengalaman saya, alarm tidak langsung
dibunyikan karena siapa yang tahu bakal ada gempa? akan tetapi, alarm akan berbunyi
secepatnya, disusul dengan pengumuman dari pihak gedung melalui pagging address yang
menyatakan keadaan darurat karena gempa. Yang dilakukan:
1. TETAP TENANG. Ketika merasakan gempa atau ada orang yang meneriakkan gempa,
tetaplah tenang. Hal ini juga berlaku ketika anda mendengar bunyi alarm dan pengumuman
dari pagging address bahwa sedang terjadi gempa.
2. SEGERA BERLINDUNG di bawah benda yang kokoh, atau di samping dinding yang tidak
ada benda tergantung. duduk di lantai, dan menundukkan kepala ke arah lutut, lalu lindungi
bagian belakang kepala dengan kedua tangan (posisi meringkuk).
3. JAUHI BENDA YANG BISA PECAH ATAU JATUH MENIMPA. Bila sedang ada di meja
kerja, menjauhlah dari kaca, jendela, lemari, pajangan dan benda lain yang dapat jatuh dan
menimpa kita. Tempat berlindung juga harus tetap diperhatikan, misalnya di bawah meja kerja,
di dinding koridor yang bebas dari kaca atau benda-benda yang mudah jatuh menimpa.
4. PINDAH & BERLINDUNG di dinding pada area gedung yang kokoh (area lobi lift). Apabila
memungkinkan untuk pindah ke area lobi lift lantai anda setelah goncangan selesai, pindahlah ke
area lobi lift, dan jauhi kemungkinan kejatuhan lampu atau benda-benda yang
digantung/pajangan. Saat goncangan kembali terjadi, lakukan kembali posisi berlindung.
5.TIDAK MENGGUNAKAN LIFT. Meskipun berkumpul di area lobi lift, anda DILARANG
menggunakan lift. Perilaku berisiko apabila masih menggunakan lift saat gempa atau saat
Gedung belum menyatakan lift aman untuk digunakan!
Apabila bekerja di gedung bertingkat, maka sedia sepatu kets di meja kerja
masing-masing, minimal sendal yang tidak licin atau sepatu yang haknya
pendek dari karet atau yang tanpa hak dan alasnya tidak keras (lentur).
Ketika keadaan darurat diumumkan, anda tinggal menukar alas kaki anda
dengan sepatu atau sendal tersebut.
Selamat mengikuti latihan evakuasi, dan selamat memiliki tingkat kesadaran keselamatan
gedung yang lebih baik.
Segitiga Api adalah gambaran dari reaksi kimia antara panas,oksigen,dan bahan
bakar yang menghasilkan percikan api.Dalam terjadinya proses pembakaran terdapat
rantai reaksi kimia (chemical chain reaction),yaitu dimana ketiga elemen tersebut
melakukan reaksi secara kimiawi hingga menghasilkan nyala api atau proses
pembakaran.
Sumber panas : faktor yang mendorong terjadinya percikan api,sumber panas dapat
diperoleh dari gesekan,panas matahari dan suhu dalam suatu ruangan.
Oksigen : Di bumi jumlah oksigen kita 21 % dan jumlah itu melebihi jumlah minimal
oksigen yang dapat mendukung terjadinya api.
Bahan yang mudah terbakar : yaitu bahan-bahan yang mudah terbakar,terdiri dari
benda padat,cair dan gas.Seperti kertas ataupun oli,bahan ini akan mudah terbakar jika
ada sumber panas didekatnya.
Macam bahan bakar
Bahan bakar padat : Kayu,kertas,batu bata,plastik,dll.
Bahan bakar cair : Oli,minyak tanah,bensin,dll.
Bahan bakar Gas : Gas alam,karbonmonooksida,dll.
Api yaitu panas yang dikeluarkan oleh gas pijar,dan jika berlebihan akan
menyebabkan kebakaran.Api sendiri adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh
manusia,menguntungkan dan juga dapat dengan mudah dikendalikan.Sedangkan
kebakaran adalah sesuatu yang sangat sulit dikendalikan dan merugikan
manusi,kebakaran sendiri dapat diartikan api yang tidak dapat dikendalikan,merusak
barang hingga memakan korban.
Reaksi kimia
Reaksi kimia terjadi setelah proses pencampuran antara oksigen dan uap bahan
bakar,lalu api menyala dan bertahan yang disebut rantai reaksi kimia.Reaksi kimia ini
akan menjalar yang menyebabkan kebakaran berantai.
Konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara normal memiliki batas minimum
dan maksimum,yang jika dicampukan dengan sumber panas akan menyala kapan saja
yang disebut Flammable Range.
LFL (Low Flammable Limit): batas minimum dari konsentrasi campuran uap bahan
bakar dan udara yang akan menyala,jika terdapat pula sumber nyala yang cukup.
UFL (Upper Flammable Limit): batas maksimum dari konsentrasi campuran uap bahan
bakar dan udara yang akan menyala, jika terdapat pula sumber nyala yang cukup.
Klasifikasi kebakaran
Sesuai keputusan Menteri Tenaga Kerja Indonesia melalui Peraturan PER.MEN:
NO/PER/04/MEN/1980 tertanggal 14 April 1980 kebakaran terbagi menjadi :
Membuang puntung rokok dengan mematiakan terlebih dahulu dan buang pada
tempatnya
Jika jam kerja telah berakhir,periksa dahulu segala peralatan yang beresiko terbakar
Dapat dipakai untuk memadamkan semua jenis kebakaran,sangat bagu jika untuk
memadamkan api di area datar,dapat membendung minyak agar tidak menyebar.Cara
menerepkannya adalah dengan menaburkan pasir pada sekitar api hingga rata.
Bahan pemadam karung goni
Bahan ini tidak jauh beda dengan pasir,cara menggunakannya adalah dengan
menyelimutkan pada titik api yang sebelumnya dibasahi dahulu dengan air.Cocok untuk
kebakaran kompor,jika satu karung api masih belum berkurang maka tambah lagi
jumlah karungnya.
Bahan pemadam Hydrant
Memiliki 2 jenis hydrant,yaitu hydrant yang memancarkan air dengan kuat yang biasa
dipakai untuk meruntuhkan bangunan an pintu yang terbakar,dan spray hydrant yang
digunakan untuk mendinginkan ruangan yang telah bebhasil dipadamkan untuk
mencegah terjadinya kebakaran lagi.
APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Alat pemadam yang berfungsi untuk mengendalikan dan mengendalikan kebakaran
kecil,alat ini berisi bahan aktif untuk mengendalikan api.Tidak dianjurkan untuk
kebakaran besar,seperti kebakaran yang telah mencapai langit-langit.
Hal yang perlu diperhatikan saat adanya potensi pada tangki bahan bakar:
- Slop Over : Proses dimana saat water jet disemprotkan pada permukaan minyak yang
terbakar dan akan menjadi uap yang akan langsung menyentuh permukaan minyak
(1700 kali volumenya),uap akan membawa minyak ke udara.saat itu uap akan
mengalami pergerakan perpindahan akibat efek water jet,hinnga kebakaran minyak
menjadi lebih hebat.
Boil Over : Terjadinya secara spontan,terjadi pada kebakaran tangki terbuka dan
selama ini menerima gelombang panas,panas tersebut akan mengubah air menjadi uap
air dengan faktor pengembangan kurang lebih 1.700 kali.Akan terlontar ke udara yang
berakibat kebakaran bertambah hebat.
Gunakan APAR sebagai alat pemadam utama yang terletak di tempat tersebut
Jika api tak kunjung padam hubungi kepala gedung
Bunyikan alarm atau bahaya api
Jika alarm telah berbunyi,segera lakukan penyelamatan darurat melalui pintu darurat
Hubungi unit pemadam kebakaran dengan alamat yang jelas
Bantu kelancaran dalam proses pemadaman
Beri informasi Pemadam kebakaran tempat APAR dan sumber air
Utamakanlah keselamatan jiwa
Buat denah penyelamatan diri,dapat keluar dari pintu-pintu darurat yang ada dalam
gedung tersebut
Petunjuk arah pintu darurat harus jelas
Tutup mulut dan hidung dengan kain yang dibasahi dan keluarlah dengan merunduk
atau jongkok untuk mengurangi asap yang masuk ke dalam tubuh yang menyebabkan
panik dan susah bernapas.
Pastikan pintu darurat mudah untuk dibuka
Jika tidak ada jalan keluar,maka tutupi tubuh anda dengan selimut tebal yang dibasahi
dengan air untuk mempertahankan tubuh anda di dalam ruangan.
Penempatan APAR
1 unit APAR type a dengan jarak tiapunit maksimum 20 m untuk ruang terbuka tiap 200
m2
1 unit APAR type a tanpa memperhatikan lebar ruangan,untuk ruang yang delengkapi
pembatas ruang
1 unit APAR type a dan type b, untuk ruang mekanikal-elektrikal berskala kecil
1 unit APAR type a,type c,dan type, untuk ruang mekanikal-elektrikal berskala besar.