Anda di halaman 1dari 128

I Hate Love, But I Love You

By:
Shin HyeNa
Chapter 1
I Hate Love, But I Love You
(Chapter 1)

*****
-I Hate Love, But I Love You
*****

Jika cinta itu indah


mengapa harus ada yang terluka karenanya…
Jika cinta itu membuat orang bahagia, kenapa ada orang yang menderita karena
cinta…

>>> Author Pov <<<

Di sebuah universitas bernama kyunghee univercity yang terletak di seoul


korsel Terdapat dua orang yeoja yang sifatnya bisa dibilang sangat bandel.
Mereka adalah seo joo hyun yeoja yang akrab di panggil seohyun, dan yang
satu lagi bernama choi sooyoung. Kedua yeoja itu memiliki sifat yang sama
yaitu sama-sama jahil. Mereka di juluki ‘two evil princess’.

Di kampus juga ada seorang yeoja, dia adalah mahasiswi yang terkenal
dengan keganjenannya (?) dan sifat cari perhatian di hadapan para namja yang
ada di universitas mereka. Namanya Victoria Song (mianhae, ini hanya fiktif)
yeoja itu cantik tapi dia sangat centil pada semua namja. Dia bersama dua
temannya slalu saja bertengkar dengan seohyun dan sooyoung. Yah karena
mereka bermusuhan.

“hyunnie coba lihat yeoja itu” kata sooyoung.

“yeoja itu ya, aish benar-benar sok cantik. Aku muak melihat yeoja itu” ucap
seohyun pada sahabatnya tiba-tiba sebuah ide jahil muncul di benaknya.
“younggi aku punya ide” kata seohyun membisiki sooyoung.
~~Author Pov End~~

*******************

~~Seohyun Pov~~

Awas saja kau yeoja genit tidak akan ada ampun untukmu. Makanya jadi
yeoja jangan banyak tingkah. Saat ini aku dan younggi tengah bersembunyi di
balik tembok di sebelah toilet yeoja. Aku sudah memasang jebakanku untuk
yeoja sok cantik itu. Dan dia memang menuju ke toilet. Sampai Di depan
pintu toilet ia segera masuk dan ‘BYUUR’ air yang ada di bak di atas pintu itu
jatuh mengenai kepala dan sekujur tubuhnya.

“KYAAAAA SIAPA YANG BERANI MELAKUKAN INI PADAKU, SEO


JOO HYUN AWASS KAU…” ia berteriak seperti orang gila, Haha benar-
benar lucu.

“younggi kajja kita kabur” ajakku seraya menarik tangan sahabatku. Sampai di
taman belakang kampus aku dan younggi pun duduk di bangku taman
tersebut.

“aish hyunnie apa ini tidak keterlaluan?? Kau membuat bajunya basah” tanya
younggi padaku.

“aniya dia pantas mendapatkannya, aku tidak suka dengan yeoja yang genit
seperti itu Dan kau pasti tau kan apa alasanku” jawabku.

“ne hyunnie aku tahu, tapi tidak semua yeoja seperti itu. Aku tahu Kau
mengalami trauma itu tapi bukan berarti semua yeoja sama seperti apa yang
kau bayangkan” aish mulai lagi aku sama sekali tidak suka dengan sifatnya
yang selalu mengaturku seperti ini.

“semua yeoja genit itu sama saja dan asal kau tahu Yeoja genit dan murahan
itu sudah membuat eommaku meninggal. Dan aku tidak percya pada cinta.
Untuk apa ada cinta jika semua orang hanya menderita karenanya, kau tidak
tahu bagaimana perasaanku. Dan aku membenci apapun semua yang
berhubungan dengan cinta” ucapku seraya menahan emosi yang sebentar lagi
akan meletus.

“hyunnie aku tahu bagaimana perasaanmu, mianhae” ucapnya pelan. Huft


aku hanya bisa menghela nafas panjang. Aku tau younggi menyayangiku, dan
aku juga menyayanginya. Hanya dia yang aku punya, aku sudah tidak
mempunyai siapa pun lagi di dunia ini. Dan hanya younggi yang aku punya.

“ne gwenchanayo younggi, mianhae juga karena aku sempat emosi tadi”
kataku seraya memeluknya. Dia pun membalas pelukanku.

“baiklah kajja kita masuk ke kelas” ucapnya seraya menarik tanganku.

~~Seohyun Pov End~~

#####################

~~Author Pov~~

Seohyun dan Sooyoung pun masuk kekelas mereka. Yaitu kelas Seni. Seohyun
sangat menyukai piano, karena piano dengan memainkan piano hatinya
merasa nyaman dulu ia sering bermain piano dengan ibunya ketika kecil,
namun ibunya yang telah pergi. Bukan pergi untuk satu tahun atau pun
sepuluh tahun, tapi ia pergi untuk selamanya karena peristiwa itu, peristiwa
yang membuat seohyun tak akan mau untuk mengingatnya, peristiwa yang
membuatnya membenci ‘CINTA’ semenjak kejadian menyakitkan itu ia yang
dulunya sosok yang ceria, penurut dan pandai tapi sekarang ia berubah
menjadi sosok yang berbeda ia suka menjahili semua orang dan ia menjadi
sosok yeoja yang ketus dan jutek pada semua orang kecuali satu orang
sooyoung, ya hanya dia satu-satunya sahabat yang mengetahui kelemahannya.

“Anneyong haseyo, karena mrs. Kim tengah melahirkan jadi dia meminta cuti
untuk beberapa waktu” mendengar ucapan mr. Park semua murid merasa
kecewa.

“tapi jangan khawatir karena ada seseorang yang akan menggantikan tugasnya
untuk mengajar kalian. Silahkan masuk mr. Cho” lanjut mr. Park seraya
mempersilahkan namja bermarga cho itu masuk ke dalam kelas. Ketika namja
itu masuk semua yeoja menatapnya dengan tatapan kagum begitu pula
sooyoung, namun lain halnya dengan seohyun, ia sama sekali tidak tertarik
dengan namja itu.

“anneyong haseyo… Naneun Cho Kyuhyun imnida, bangapseumnida” ucap


kyuhyun seraya membungkuk memberi salam.

“dia tampan sekali” ucap salah seorang yeoja.


“Anneyong haseyoo saem” ujar semua yeoja dan namja itu secara serempak
dan semangat. Berbeda dengan seohyun ia lebih memilih diam. Sementara
sooyoung dia pun ikut bersorak walaupun tak seheboh yeoja-yeoja di ruangan
itu.

“saem apakah kau sudah punya yeojachingu? Kalau belum, aku juga mau jadi
yeojachingumu” ucap salah seorang yeoja, yang bernama haneul, membuat
semua teman-teman mereka ricuh, banyak juga yang tertawa.

“cih menjijikkan, aku sungguh heran pada yeoja-yeoja itu” gumam seohyun
pelan.

“sudah-sudah diam, jangan tanyakan hal yang tidak penting arraseo” kata mr.
Park. “baiklah tuan cho saya permisi sekarang kau bisa memulai pelajaran
kalian” kata mr. Park kemudian pergi dari ruangan seni itu.

“baiklah, sekarang kita mulai pelajarannya” ucap cho saem.

~~Author Pov End~~

####################

~~Seohyun Pov~~

Aish kenapa dengan yeoja-yeoja itu, sikap mereka seperti yeoja yang tidak
pernah melihat namja selama bertahun-tahun saja.

“Menyebalkan” dengusku kesal, aku pun bangkit dari tempat dudukku, dan
melenggang pergi.

“hei kau mau kemana agashi?” tanya namja yang berstatus saem kami.

“aku mau keluar !! aku sangat tidak nyaman berada di kelas ini” kataku asal
kemudian aku meneruskan langkahku tanpa memperdulikan tatapan matanya.
Cih hari ini adalah hari yang tersial bagiku.

“YAK AGASHI” aku tak peduli mau dia marah atau tidak yang jelas aku tak
suka melihat semua orang memujinya.

Ku langkahkan kakiku menuju tempat favorite ku, aku pun memasuki ruangan
itu. Ruangan itu di penuhi oleh berbagai alat musik, ku langkahkan kakiku
menuju grand piano berwarna putih. Ku dudukkan tubuhku di kursi yang di
sediakan. Ku tekankan kesepuluh jariku ke tuts-tuts piano hingga
menimbulkan suara yang merdu namun lembut. Kulantunkan nada-nada yang
telah ku hafalkan bersama eommaku dulu.

(Seohyun- It’s Okay Even If It Hurts)

Noon ee meoleo do gwaenchanayo


Soom ee meojeo do gwaenchanayo
Hanbun man geudae bol sooeetdamyun Nae mam modoojool soo
eetda myun

Nae ga eol mana deo geu lee


weo haeya
Geu dae nae mamahl soo eet nayo
Nae ga eol mana deo oolgo ool
eoya Noon mool ee ma leul sooeet nayo

Geu dael saranghae seo ah


peungun gayo
Neo moo saranghae seo beol
bahd neun gun gayo
Beelok nae moh deun geol eel
neun da hae do Geu dael ha na myun geu geo
myun dwae yo

Air mataku telah jatuh dan aku tak sanggup memainkannya lagi ‘eomma
jeongmal bogoshipeo’. Buru-buru ku hapus airmataku setelah mendengar
suara derap kaki seseorang. Aku tak ingin semua orang tahu jika aku tengah
menangis.

‘plok plok plok’ suara tepuk tangan terdengar oleh gendang telingaku.

“aku tidak menyangka jika suara dan nyanyianmu begitu bagus” aish namja
ini lagi apa sih maunya.

~~Seohyun Pov~~

############

~~Kyuhyun Pov~~
“mau apa kau kesini? bukankah seharusnya kau mengajar?” ujarnya ketus,
sungguh dia teramat manis. Meskipun ucapannya tidak ada manis-manisnya.

“kau juga kenapa ada di sini? Bukankah seharusnya kau mengikuti


pelajaranku?” ujarku.

“aku tidak menyukai pelajaranmu, aku juga tidak menyukai dirimu” ujarnya
sungguh kata-katanya sangat kasar. Kenapa yeoja yang memiliki wajah
malaikat seperti dia mempunyai sifat yang sangat galak seperti itu.

“hey memangnya siapa yang menyuruhmu untuk menyukaiku?” ujarku seraya


mengambil kursi kemudian duduk di sampingnya. Ku tekankan jari-jariku
pada tuts tuts piano hingga menimbulkan suara yang cukup nyaring.

“kajja bernyanyi bersamaku” ucapku, dia hanya mendengus kesal.

“shirreo” dengusnya kesal seraya bangkit dari tempat duduknya dan pergi.

“yeoja ini benar-benar membuatku penasaran, kenapa sikapnya seperti itu.


Apa benar itu yeoja yang di ceritakan eomma? Kenapa sangat berbeda”
tingkahnya membuatku tersenyum simpul.

~~Kyuhyun Pov End~~

*******

~~Author Pov~~

Seohyun keluar dari ruangan itu dan meninggalkan kyuhyun sendirian. Ketika
seohyun berjalan di koridor kampusnya, tiba-tiba victoria, krystal, dan sulli
tengah menghadangnya.

“heh kau kan yang menyiramku tadi pagi?” tanya victoria.

“kalau iya kenapa?” bantah seohyun.

“YAK KAU MAU CARI MATI HUH??” tanya victoria seraya mengangkat
tangannya berniat menampar seohyun, namun seohyun segera menangkisnya.

“kau yang cari mati denganku, jangan menganggapku enteng asal kau tau saja
aku bisa saja menghancurkan wajahmu. Karena aku muak melihat mu” ucap
seohyun seraya memandang victoria dengan tatapan tajamnya, dan hal itu
sukses membuat nyali victoria menciut. Seohyun pun melangkahkan kakinya
pergi dari ketiga yeoja itu.

‘aku akan melakukan apapun agar kau hancur seohyun’ batin victoria seraya
tersenyum licik.

*******

@ Kyuhyun’s Home

Kyuhyun tengah bersama eommanya di ruang tengah.

“bagaimana hari pertamamu mengajar kyunni apakah menyenangkan?” tanya


eomma kyu.

“tidak terlalu buruk eomma” jawab kyuhyun seraya tersenyum.

“apakah kau sudah menemuinya?” tanya ny.Cho lagi.

“iya, tapi apakah itu memang dia? Kenapa sikapnya tidak sama dengan yang
eomma ceritakan padaku?” tanya kyuhyun pada eommanya.

“hatinya pernah terluka kyu, mungkin karena itu dia berubah. Kalau eomma
ada di posisinya mungkin eomma sudah bunuh diri ketika kejadian itu terjadi”
kata ny. Cho, ia sangat memahami betapa menderitanya seohyun.

“sebenarnya kejadian apa yang membuatnya berubah sampai seperti itu


eomma” tanya kyuhyun seraya menatap ibunya dengan penuh tanya.

“suatu saat nanti eomma pasti memberitahumu, kalau sekarang eomma belum
bisa. Lagi pula eomma harus pergi sekarang” ucap ny. Cho seraya melangkah
pergi.

“hah semua ini membuatku bingung, siapa dia? apa yang terjadi pada yeoja
itu?” semua pertanyaan itu bersarang di kepala kyuhyun, ia benar-benar belum
memahami semuanya.
Chapter 2
I Hate Love, But I Love You
(Chapter 2)

*****
-I Hate Love, But I Love You
*****

Cinta hanya akan membawamu pada sebuah jurang kepedihan, perasaan


tersakiti dan marah namun tak bisa berbuat apa-apa untuk membuat dirimu
menjadi lebih baik.

>>Seo Joo Hyun<<

******

Percayalah pada cinta jangan pernah membencinya, karena cinta dapat


membuatmu merasa jauh lebih baik dan berharga. Aku akan membantumu
menjadi lebih baik lagi.

>>Cho Kyuhyun<<

*****

~~Author Pov~~
“Appa lihatlah aku mendapatkan juara 1 di kelas” ucap seorang yeoja kecil
seraya menunjukkan nilai di raportnya dan tersenyum kepada sang ayah,
namun sang ayah hanya diam seraya membaca beberapa kertas. “Appa
lihatlah sebentar saja” rengek yeoja kecil itu.

“YAK SEOHYUN, jangan ganggu Appa. Bermainlah diluar, appa sedang


sibuk arraseo” bentak sang ayah dengan suara yang cukup keras, membuat
sang ibu yang tengah menyiapkan makanan di dapur segera berlari
menghampiri putri kecilnya.

“Chagi, waeyo??” ucap sang ibu ketika mendapati malaikat kecilnya tengah
menahan tangis. Segera ia peluk dengan erat putri kecilnya yang masih
berusia 7 tahun itu dan membawanya ke kamar.

“eomma… Hiks…Hiks… Kenapa appa membentakku? Apakah aku ini anak


nakal?” tanya seohyun kecil dengan suara seraknya. Hyoyeon, sang eomma
menatap nanar putri kecilnya.

“Aniya chagi, kau bukan anak nakal… Appa mu hanya capek karena setiap
hari bekerja untuk kita” tutur lembut sang eomma.

“aku hanya ingin menunjukkan ini pada appa” ucap seohyun seraya
menyerahkan raportnya kepada sang ibu. Sang ibu hanya bisa tersenyum
getir melihat malaikat kecilnya menangis sesegukan karena suaminya.

“Chagiya, sekarang kau tidur dulu ne” ucap lembut sang ibu seraya menarik
selimut putri kecilnya sampai ke batas dadanya. Seohyun pun terlelap di
alam mimpinya. Sang ibu mencium lembut pipi dan kening seohyun, setitik
air bening jatuh membasahi pipi mulusnya.
“ini semua salah eomma chagi, jeongmal mianhae. Eomma terlalu
mencintai appamu, meskipun appa mu tak pernah mencintai eomma. Tapi
eomma tetap bertahan demi dirimu dan cinta eomma terhadap appamu”
lirih sang ibu seraya menghapus air bening yang telah mengalir di pipinya.

***********

Seohyun terbangun karena sebuah mimpi yang tak ia inginkan hadir dalam
tidurnya. Ia berjalan perlahan mendekati balkon kamarnya.

“Eomma jeongmal bhogoshipo” lirih seohyun seraya menatap bintang-bintang


yang berkerlip di langit.

“hyunni waeyo?” tanya sooyoung seraya mendekati seohyun. sejak eommanya


meninggal seohyun pergi dari rumah yang penuh dengan kenangannya
bersama kedua orangtuanya.

“aku bermimpi tentang kejadian waktu itu, aku merindukan eommaku.


Apakah eommaku baik-baik saja di sana” gumamnya pelan.

“tentu saja !! aku yakin ahjumma baik-baik saja” tutur lembut sooyoung pada
sahabatnya itu.

“semoga suatu hari nanti aku dapat memeluknya lagi” ucap seohyun pelan.

“ne tapi bukan sekarang waktunya. kajja kita tidur, bukankah ini sudah
malam? Besok kita harus berangkat pagi sekali” ucap sooyoung seraya
menarik seohyun agar mengikuti langkahnya.

*******

@Seoul Univercity

Seohyun tengah duduk di kelasnya sembari mendengarkan music dari


headseat yang tersambung dengan benda elektronik berbentuk persegi yang
biasa di sebut i-phone.

“seo, ada yang mencarimu” kata sooyoung seraya menarik headseat yang
tengah seohyun pakai.
“siapa?” tanya seohyun, sementara sooyoung hanya mengangkat bahu sambil
menggelengkan kepalanya.

“aku tidak tahu, tapi ada dua orang namja yang menunggumu di depan kelas,
cepat kau temui mereka” ucap sooyoung seraya menarik seohyun agar mau
berdiri.

“aish menyebalkan” gerutu seohyun seraya melangkahkan kakinya menuju


luar kelas. Seohyun dapat melihat dua orang namja berpakaian hitam dan
berkacamata, mereka membungkuk seraya memberi hormat pada seohyun.

“siapa kalian dan mau apa datang kemari?” tanya seohyun langsung pada
intinya.

“kami kemari atas perintah Ny. Cho untuk menjemput nona kekediamannya”
kata salah seorang namja itu.

“Nyonya Cho? Aku tidak mengenalnya mungkin anda salah orang” ucap
seohyun dingin.

“nona pasti mengenalnya setelah bertemu dengannya” jawab namja satunya.


Ada rasa penasaran yang menghampiri benak seohyun, ia pernah mendengar
nama itu. Akhirnya seohyun pun ikut dengan dua namja itu.

*******

@ Cho’s Home

Seohyun di sambut dengan baik oleh pembantu di rumah keluarga Cho.


Seohyun melangkahkan kakinya mengikuti namja yang tadi menjemputnya di
kampus.

“Annyeong haseyo sajangnim, nona seohyun sudah datang” ucap salah satu
namja itu pada yeoja yang tengah menghadap ke luar jendela.

“oh ne, gomawo karena sudah membawanya kemari” ucap Ny. Cho seraya
tersenyum dan membalikkan badannya ke arah seohyun dan kedua
pengawalnya.

“ne sajangnim itu sudah tugas kami” jawab namja yang berada di sebelah kiri
seohyun.
“sekarang kalian boleh keluar” ucap Ny. Cho pada kedua namja itu. Mereka
membungkuk dan segera keluar.

“Anneyong seohyun-ah, bagaimana keadaanmu?” tanya Ny. Cho namun


seohyun hanya mampu mengerutkan keningnya ia sungguh bingung kenapa
ahjumma ini mengenalnya. “ah iya kau pasti lupa padaku, baiklah aku
memperkenalkan siapa diriku. Namaku Cho Taeyeon dan aku adalah sahabat
baik ibumu kim hyoyeon” mendengar penjelasan Ny. Cho membuat seohyun
membelalak kaget.

“tae..Yeon…Ahjumma, jeongmal ini taeyeon ahjumma. Mianhae ahjumma


aku tidak mengenalimu” ucap seohyun seraya tersenyum.

“ne seohyun-ah gwenchanayo, ahjumma senang bisa bertemu denganmu lagi”


ujar Ny. Cho seraya memeluk seohyun.

“ne nado ahjumma” seohyun pun membalas pelukan Ny. Cho. Setelah
melepaskan rindu mereka berdua pun duduk.

“kau tinggal di mana sekarang hyunni?” tanya Ny. Cho.

“aku tinggal di apartement ahjumma” kata seohyun menjelaskan.

“kau pergi dari rumahmu?” tanya Ny. Cho.

“ne, aku tidak mau terus berada di rumah itu ahjuma, semenjak kejadian
menyakitkan itu aku pergi dari rumah itu” tutur seohyun.

“mianhae ahjumma tidak tahu, bagaimana kalau kau tinggal bersamaku di


sini?” ucap Ny. Cho membuat seohyun terkejut.

“Mwoya !! Sepertinya aku harus memikirkannya terlebih dahulu ahjumma”


kata seohyun lembut.

“baiklah kau boleh kemari kapan pun yang kau mau, ahjumma hanya tidak
ingin kau kesepian karena hidup sendirian. Sebelum eommamu meninggal ia
menyuruhku menjagamu dan menyayangimu hyunni dan sejak kau kecil
ahjumma sudah menyayangimu seperti putriku sendiri, jadi aku ingin kau tahu
meskipun ibumu telah tiada tapi kau masih memiliki ku” tutur panjang Ny.
Cho membuat seohyun terharu.
“Kamsahamnida ahjumma, jeongmal kamsahamnida. Aku merasa senang dan
bahagia karena masih ada orang yang benar-benar baik sepertimu” ucap
seohyun.

“ne chagiya” ucap Ny. Cho lembut.

“Kajja kita makan siang” tambah Ny. Cho seraya menarik tangan seohyun.
Seohyun pun duduk di sebuah bangku yang telah di sediakan.

“Makan yang banyak hyunnie” ucap Ny. Cho seraya tersenyum.

“Eommaa Aku pulaang” Teriak seorang namja berparas tampan dan bertubuh
tinggi tegap itu seraya menghampiri sang ibu.

“Ah minho-ya kau sudah pulang?” tanya Ny. Cho pada putranya.

“Ne eomma, oh ada tamu ya?” tanya minho seraya mendudukkan dirinya di
sebuah bangku yang kosong.

“Ne minho-ya, perkenalkan dia seohyun putri dari sahabat eomma. Satu hal
yang harus kau tau, dia noonamu jadi kau harus bersikap sopan padanya,
arraseo?” tanya Ny. Cho pada putranya yang sangat bandel itu.

“Ne eomma, Anneyong haseyo Seohyun noona, namaku Cho Minho


bangapseumnida” ucap minho memperkenalkan diri pada seohyun.

“Nado anneyong minho, naneun Kim Seohyun imnida” kata seohyun seraya
tersenyum manis pada minho. Tumben sekali yeoja seperti seohyun bersikap
manis pada seorang namja.

“Seohyun noona kau tinggal dimana?” tanya minho.

“Aku tinggal di apartemen di daerah pusat kota seoul minho-ya” ucap


seohyun.

“Minho-ya jangan mengganggu Seohyun” omel Ny. Cho pada putranya.

“Aish eomma, aku kan hanya ingin tahu” ucap minho seraya memajukan (?)
bibirnya, dan hal itu sukses membuat seohyun dan Ny. Cho tertawa.

“YA… Jangan tertawakan aku” kesal minho.


“ahaha…. Minho-ya kau membuat eomma tak bisa berhenti untuk tertawa”
ucap Ny. Cho membuat minho semakin kesal.

“Eomma apakah evil ahjushi belum pulang?” tanya minho.

“ne kakakmu belum pulang, waeyo?” tanya Ny. Cho.

“Di luar sedang ada badai salju, tapi kenapa evil ahjushi belum pulang”
mendengar ucapan minho membuat seohyun terkejut.

“OMOO… Badai salju… Ahjumma sebaiknya aku pulang dulu” panik


seohyun.

“Andwee seohyun noona di luar terlalu berbahaya untukmu” ucap minho.

“tapi…” belum sempat seohyun meneruskan kalimatnya Ny. Cho lebih dulu
menyela.

“Hyunni tinggallah di sini, besok baru kau ambil barang-barangmu. Ahjumma


tidak ingin kau kenapa-kenapa” pinta Ny. Cho mau tidak mau seohyun pun
mengiyakan permintaan Ny. Cho.

“Baiklah ahjumma, kamsahamnida untuk semua kebaikanmu ahjumma” ucap


seohyun seraya memberikan senyum terbaiknya.

“aku akan menunjukkan kamarmu noona” kata minho.

“ne minho-ya gomawo” ucap seohyun seraya memberikan senyuman tulus


untuk minho, minho pun membalasnya dengan senyuman tulus pula. Seohyun
pun masuk ke dalam kamar itu dan merebahkan tubuhnya di atas kasur yang
empuk itu.

**********************

“eomma kita akan pergi ke lotte world?” tanaya yeoja kecil iang tengah
berdandan dengan sang eomma,

“ne chagi, hari ini appamu sedang libur jadi mungkin saja dia mau ke lotte
world bersama kita” seru sang eomma dengan bahagianya.
“horeeeee akhirnya aku bisa pergi bersama appa..” ucap riang yeoja kecil
berwajah malaikat itu dengan senyum yang setia mengembang di bibirnya.

“kajja kita keluar, appa pasti sudah menunggu” ajak sang eomma, yeoja
kecil itu melangkahkan kakinya seraya bersenandung. Sampai di ruang tamu
sang eomma melihat sang ayah tengah menenteng tas kerjanya.

“oppa kau mau kemana?” Tanya sang istri.

“aku harus pergi kekantor sekarang juga mianhae aku tidak bisa menemani
kalian, aku pergi dulu” ucap sang suami.

“tapi oppa….” Belum sempat sang istri menyelesaikan ucapannya sang


suami telah pergi. “lagi-lagi kau mengecewakan kami oppa” gumamnya
lirih, hatinya teramat perih melihat sang suami sangat tidak perduli pada
dirinya dan anak semata wayang mereka.

“eomma, kenapa appa malah pergi?” Tanya yeoja kecil nan polos itu.

“chagiya sekarang kau pergi dengan eomma saja ya.. appa sedang ada
urusan di kantor ne..” mendengar ucapan sang eomma membuat wajah
ceria yeoja kecil itu memudar. Ia berubah tak semangat mendengar
perkataan eommanya. Emmanya yang mengetahui perubahan sikap putri
kecilnya. “chagiya, kau harus mengerti. Bukankah masih ada hari yang
lain… kalau appa ada waktu eomma yakin appa pasti mau mengajak kita,,,,
jangan marah lagi… sekarang kita pergi ne chagiya” bujuk sang eomma.

“baiklah eomma tapi lain kali kita harus pergi bersama appa ne..” ucap
yeoja kecil itu.

“ne chagi tentu saja” ucap sang eomma seraya mengecup pipi sang putri.
Mereka pun berangkat ke Lotte World. Sampai di sana seohyun mengajak
ibunya bermain bianglala raksasa. Ketika di atas biaanglala raksasa yeoja
kecil itu melihat sang appa tengah bersama seorang yeoja dan yeoja kecil
yang tengah menaiki roaller coaster dengan wajah yang begitu ceria.
“Eomma.. bukankah itu appa?” Tanya seohyun dengan wajah polosnya.

“mana mungkin appa ada di sini bukankah tadi appa bilang sendiri kalau
appa sedang bekerja?” ucap sang eomma.

“eomma lihatlah itu appa, aku tidak mungkin salah melihat” ucap seohyun
seraya mengulurkan tangannya menunjuk ke dua orang ahni tiga orang
tepatnya, sang eomma pun melihat kearah yang seohuyun tunjik.

“oppa…. Hyera…” lirihnya ia tak percaya apa yang telah dia lihat
bagaimana mungkin suami dan sahabatnya bisa berada di sini, dan yeoja
kecil yang tengah bersama mereka itu siapa?? Air bening menyeruak keluar
dari mata indah milik hyoyeon, lebih tepatnya Choi Hyoyeon.

000
Chapter 3
I Hate Love, But I Love You
(Chapter 3)

*****
-I Hate Love, But I Love You
*****

Happy Readings~

Malam ini seohyun terbangun karena lagi-lagi mimpi itu menghampirinya,


mimpi di masa yang buruk yang tak pernah ingin dia lihat yang tak pernah
ingin dia lihat, ia bangun dari kasur yang empuk lalu melangkahkan kakinya
menuju dapur ia baru sekali ini berada di rumah ini jadi dia merasa
asingdengan tata letak rumah ini. Ia menuruni tangga dan menuju ke rumah
yang paling ujung ia berfikir bahwa di sanalah dapurnya, sampai di dapur
yang sangat gelap ia pun segera mengambil gelas namun ketika ia akan
mengambil minuman dari dalam kulkas langkahnya terhenti ketika melihat
ada bayangan hitam yang tengah mengobrak-abrik kulkas itu.

“jangan-jangan itu pencuri. Omooo aku harus melakukan sesuatu” gumam


seohyun pelan. Ia pun mengambil sebuah tongkat kayu dari sudut ruangan.

“YAK SIAPA KAU… pencuri ya berani-beraninya masuk kedalam rumah


orang” ucap seohyun seraya memukuli tubuh namja itu.

“YAK APA-APAAN INI, AKU BUKAN PENCURI” ucap sang namja.


Mendengar suara keributan di dapur ny. Cho segera terbangun dari tidurnya
kemudian dia mmalangkahkan kaki menuju dapur bersamaan dengan putra
bugsunya.

“kalau kau bukan pencuri kenapa diam-diam masuk kedalam rumah orang
huh???” Tanya seohyun.
“ada apa ini?” Tanya ny. Cho, yang tengah menyalakan lampu dapur agar
lebih terang. Ia dapat melihat dengan jelas seohyun tengah memukul
seseorang yang sangat familiar untuknya.

“ahjumma ada pencuri yang masuk ruangan ini jadi aku memukulinya dengan
tongkat” ucap seohyun dengan wajah polosnya.

“YAK berapa kali aku bilang aku bukan pencuri” ucap namja itu seraya
membalikkan badan kearah ny. Cho. Seohyun yang tadi memukuli namja itu
pun terlihat terkejut melihat wajah saemnya yang berdiri di hadapannya
dengan wajah yang sangat berantakan. Seohyun yang merasa malu hanya
menundukkan kepalanya.

“hahahahahahahahahhahaha,,,,,,,, hyung evil ternyata kau pencurinya, aku


tidak menyangka” tawa minho pecah seketika melihat wajah cemberut
hyungnya,

“YAK minho jangan menertawaiku seperti itu” ucapnamja yang bernama


kyuhyun itu kesal.

“kyu~ah maafkan seohyun ini bukan kesalahan dia sepenuhnya, seohyun~ah


mungkin kau belum tahu tapi perkenalkan dia kyuhyun putra ahjumma yang
pertama” ucap ny. Cho memperkenalkan siapa putranya.

“ah ne ahjumma, mianhamnida aku tidak tahu kalau itu adalah saem,
mianhamnida” ucap seohyun seraya membungkuk memberi hormat.

“aku tidak mau memaafkanmu, lihat saja badanku sakit semua karena
ulahmu” keluh kyuhyun, entah kenapa saat ini melihat wajah bersalah
seohyun membuatnya ingin tertawa.

“mianhae” ucap seohyun pelan.

“YAK evil hyungl, seo noona kan sudah meminta maaf padamu hyung
kenapa kau tidak mau memaafkannya?” Tanya minho dengan kesal pada sang
kakak.

“Itu semua juga kesalahanmu kenapa kau masuk diam-diam?” kata seohyun
dengan suara yang agak keras.

“yak !! kau mau membantahku??” ucap kyuhyun dengan nada kesal.


“sudahlah kyu jangan bertengkar terus, sekarang sudah malam lebih baik
kalian tidur besok kalian harus berangkat ke kampus kan???” kata eomma
menengahi.

“tapi eomma badanku sakit, aku yakin pasti memar nantinya” keluh kyuhyun
seraya mengusap-usap tangannya dan badannya yang terkena pukulan bertubi-
tubi dari seohyun.

“kyu jangan seperti anak kecil, besok pagi sebelum ke kampus lebih baik kau
mampir dulu ke klinik atau rumah sakit arraseo??” perintah eommanya.

“ne eomma arraseo” ucap kyuhyun dengan kekesalannya ia melangkah gontai


menuju kamarnya, begitu juga dengan minho.

“ahjumma mianhae, aku sama sekali tidak tahu kalo yang berada di dapur itu
putra ahjumma” ucap seohyun pelan namun penuh sopan.

“hahaha gwenchanayo hyunnie, kau ini seperti tidak tahu kyuhyun saja?”
ucap Ny. Cho.

“nde??? Apa maksud ahjumma??”

“kau lupa pada kyuhyun??? Dulu kalian sering bermain bersama”

“benarkah??? Kenapa aku tidak ingat??” ucap seohyun berfikir.

“waktu itu usiamu lima tahun dan kyuhyun delapan tahun, waktu aku dan
ibumu mengajak kalian bermain di taman kyuhyun pernah membuatmu
menangis karena kyuhyun membuang harmonika kesayanganmu di air
mancur yang ada di tengah-tengah taman” ucap Ny. Cho.

“begitu ya ahjumma” kata seohyun walaupun ia tak begitu ingat, tapi ia tetap
tersenyum.

“ne hyunnie baiklah sekarang kau tidur dulu ne, sudah terlalau larut” Ny. Cho
pun memasuki kamarnya, sementara seohyun pun memasuki kamarnya.

‘ternyata kau tak mengingatku princess kodok’ ucap kyuhyun dalam hati ia
mendengarkan pembicaraan seohyun dan eommanya sedari tadi.

******************************************************
Esok harinya seohyun bangun pagi-pagi sekali karena ia ingin pulang dan
mengganti pakaiannya, setelah berpamitan dengan Ny. Cho ia pun pulang.

Ia pun segera bergegas dan mengganti pakaiannya dan berangkat kekampus.


Sampai di kampus ia segera mendudukkan tubuhnya di atas kursi yang
biasanya ia duduki.

“anneyong seo-ah” sapa sooyoung seraya menempatkan tubuhnya di samping


seohyun.

“nado anneyong young~ah” sapa balik seohyun seraya menampilkan


senyumnya untuk sahabatnya.

“kemarin Cho saem mencarimu, sepertinya dia marah karena kau tak hadir
dalam pelajarannya” ucap sooyoung memberitahu seohyun tentang kejadian
kemarin.

“lagi-lagi namja itu” gumam seohyun pelan. Beberapa saat kemudian namja
yang sedari tadi di bicarakan seohyun dan sooyoung datang seraya menenteng
buku di tangannya.

“selamat pagi semuanya” ucap namja bertubuh tinggi tegap itu seraya
melangkahkan kakinya menuju mejanya.

“apakah ada yang tidak hadir dalam pelajaranku??” Tanya kyuhyun seraya
memperhatikan semua mahasiswanya. Ia arahkan pandangannya pada sosok
yeoja yang tengah mencoret-coret bukunya.

“nona kim seohyun, ada hal penting yang harus aku sampaikan padamu.
Karena kau tak pernah hadir dalam setiap pelajaranku aku ingin nanti malam
saat acara kampus kau mewakili kelas ini untuk memainkan sebuah lagu”
ucap kyuhyun tegas

“MWOYA !!! tapi itu sangat mendadak kenapa kau memilihku, bukankah
masih banyak orang-orang yang bisa bermain musik selain aku??” protes
seohyun.

“keputusanku tidak bisa di rubah lagi. Itu juga sebagai bentuk hukuman dariku
karena kau tak pernah mengikuti pelajaranku selama dua hari dan satu hal lagi
jangan membantah karena itu tak ada gunanya arraseo” tegas kyuhyun, dalam
hati ia ingin sekali tertawa melihat yeoja itu mendumel tak jelas.
“aishhh menyebalkan, bilang saja ingin balas dendam karena kejadian
semalam, cih..” omel seohyun.

“saem memangnya besok ada acara apa??” Tanya sulli.

“mwoya,, kau tidak tahu sulli~ah??” Tanya sooyoung.

“molla” kata Sulli.

“malam ini ada acara yang akan mengundang seluruh orang tua dari semua
mahasiswa yang berada di kampus ini” ucap kyuhyun. Mendengar ucapan
kyuhyun membuat raut wajah seohyun berubah muram, kyuhyun dan
sooyoung pun menyadari perubahan raut wajah seohyun. Seohyun
mengangkat tangannya tanda ia ingin bertanya.

“aku tidak memiliki wali, apakah aku tetap di haruskan untuk ikut???” Tanya
seohyun.

“tentu saja kau harus tetap ikut bukankah aku sudah memberimu tugas” ucap
kyuhyun.

“aishh.. ne arraseo saem” ucap seohyun sedikit kesal pasalnya ia tak pernah
ingin ikut ke acara itu tapi apa boleh buat ia tetap harus ikut.

“baiklah sekarang kalian focus ke pelajaran” ucap kyuhyun.

****************************************

Selesai pelajaran seohyun pergi ke taman belakang bersama sooyoung.

“hyunnie gwenchana??” Tanya sooyoung yang sedari melihat seohyun yang


hanya terdiam dan tak seperti biasanya.

“ne gwenchanayo young, huft besok akan menjadi hari yang melelahkan
terutama karena karena namja itu.. aish benar-benar menyebalkan dia”

“nugu?? Siapa yang kau maksud hyunnie??” Tanya sooyoung merubah raut
wajahnya menjadi penasaran.

“Cho kyuhyun” ucap seohyun, seraya menekankan kata pada sebuah nama
namja yang tadi malam ia kira seorang pencuri.
“MWOYA!!! Apa yang kau maksud Cho saem???” kaget sooyoung.

“ne, kau tahu dua orang yang kemarin membawaku pergi??? Mereka adalah
anak buah Cho ahjumma”

“cho ahjumma?? Nugu???” Tanya sooyoung yang masi penasaran semenjak


tadi.

“dia adalah teman eomma ku, dia juga eomma kyuhyun saem” jelas seohyun.

“jadi kalian berteman???”

“yak younggi bukan aku tapi eomma kami yang saling berteman” ucap
seohyun dengan nada keras.

“ahahahaha hyunnie, arraseo aku hanya ingin menggodamu saja” ucap


sooyoung dan hal itu semakin membuat seohyun kesal.

“aish kau sama saja dengan mereka young~ah” kesal seohyun seraya bangkit
dari tempat duduknya.

“yak hyunnie kau mau kemana??” Tanya sooyoung seraya mengejar seohyun
yang telah beranjak sedari tadi.

“aku mau pulang yoouggi” ucap seohyun seraya mempercepat langkahnya.


Sementara sooyoung hanya menggerutu tak jelas dan segera pulang
kerumahnya, hari ini sang appa yang sangat ia rindukan akan pulang dan
mnemuinya. ‘hari yang indah gumamnya’

Sementara seohyun tak langsung pulang, entah kenapa langkah kakinya seolah
memiliki fikiran sendiri, ia menyusuri jalan beraspal dan terhenti di sebuah
rumah mewah dengan halaman yang luas. Kenangan itu kembali memenuhi
memory nya. Ia dapat merasakan lagi betapa perihnya ketika sang appa
meninggalkannya waktu itu. di gerbang inilah ia menatap kepergian sang appa
dengan hati yang hancur, setelah beberapa bulan sang appa pergi, eommanya
menjadi sakit-sakitan dan pada akhirnya ia juga pergi dan meninggalkan
seohyun kecil sendirian sungguh sangat berat bagi seohyun kecil hidup
sendirian tanpa adanya belaian tangan lembut sang ibu dan kecupan selamat
malam dari sang appa. Salahkah jika ia menginginkan hal itu??? Apakah itu
harapan yang terlalu tinggi untuk bisa menjadi kenyataan?? Lagi-lagi air
matanya luruh mengenang masa-masa yang menyedihkan, setiap malam
seohyun kecil menangis dalam diam, ia tak bisa melakukan apa—apa kecuali
menangis. Tentu saja apa yang bisa di lakukan yeoja sekecil itu. Rasanya
terlalu sakit ketika di abaikan tak di perdulikan, dan tak berarti apapun di mata
sang appa. Lelah itu yang dia rasakan ia selalu saja ingin mengakhiri hidupnya
tapi selalu saja gagal mungkin tuhan tak menginginkan kepergiannya.
Mungkin Tuhan ingin ia bertahan lebih lama,

‘aku ingin membencimu appa sebesar kau mengacuhkanku, aku ingin


melupakan semua tentang mu sebesar kau tak memperdulikan aku, aku ingin
menghardikmu seperti yang pernah kau lakukan padaku… tapi kenapa
perasaan ini selalu saja menyayangimu… semua ini salah seharusnya aku
membencimu.. apakah aku seburuk itu?? Sehingga kau tak mau menyayangiku
sedikit pun..’ lirihnya seiring air matanya yang terus menetes deras. Sakit..
perih itu yang dia rasakan kini sungguh ia ingin sekali pergi dan menghapus
memori menyakitkan itu oh tuhan bantulah dia kuatkan dia.

*************************

Dari kejauhan terlihat seorang namja yang sedari tadi membuntuti seohyun, ia
tertegun menatap yeoja itu tertunduk seolah menahan sakit yang teramat
perih.

‘oh Tuhan jangan biarkan dia menangis kumohon’ gumamnya dalam hati.
Sungguh perih melihat yeoja itu menahan beban yang teramat besar seorang
diri, ingin sekali ia rengkuh tubuh rapuh itu, menjadikannya sebagai tempat
mencurahkan segala perasaannya. Tapi ia tak mau membuat yeoja itu merasa
tak nyaman dengan kehadirannya.

Ia segera turun dan menghampiri seohyun seolah-olah ia tak sengaja lewat di


jalan itu.

“sedang apa kau disini??” Tanya namja itu. Seohyun yang mendengar sapaan
itu segera menghapus sisa air matanya.

“wae?? Itu bukan urusanmu” ucap seohyun ketus ketika ia mengetahui siapa
namja yang kini tengah berada di sampingnya.

“ya, memang tidak ada hanya saja aku ingin mengetehuinya” ucap namja itu
berusaha mencairkan suasana yang beku itu. Ia dapat melihat dengan jelas
betapa kacaunya wajah seohyun, melihat sisa air matanya membuat namja itu
semakin ingin melidunginya dari rasa sakit yang tengah yeoja itu rasakan.
“itu bukan urusanmu Cho saem” ucap seohyun dengan nada khasnya.

“baiklah kalau kau tak mau bercerita padaku, bagaimana kaau kau ikut aku ke
suatu tempat??” tawar kyuhyun.

“aku tidak mau” ucap seohyun tegas.

“yak kau harus ikut denganku, aku yakin kau tak akan menyesal” ucap
kyuhyun berusaha meyakinkan yeoja keras kepala ini. Karena kyuhyun bukan
orang yang penyabar ia langsung menarik tangan seohyun dan membawanya
pergi dari tempat itu.

“YAKK kau mau membawaku kemana??” teriak seohyun seraya


memberontak dari genggaman tangan kyuhyun, namun tangan itu terlalu erat
menggenggam tangan seohyun sehingga ia hanya bisa pasrah dan mengekor di
belakang kyuhyun. Kyuhyun pun membuka pintu mobil dan menyuruh
seohyun masuk. Dengan terpaksa seohyun pun masuk ke dalam mobil milik
kyuhyun.

*************************************

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama mereka pun sampai di tempat
yang mereka tuju.

“Lotte World…” gumam seohyun.

“ne kau menyukainya???” Tanya kyuhyun.

“tempat ini menyimpan kenanganku bersama ibuku, dan kenangan


menyakitkan itu…” lirih seohyun pelan namun kyuhyun bisa mendengarnya
dengan jelas.

“wae??? Kau tidak suka tempat ini???” Tanya kyuhyun saat melihat perubahan
di wajah seohyun.

“gwenchanayo… aku hanya merasa tidak nyaman dengan tempat ini.. bisakah
kau membawaku pergi ketempat lain??” Tanya seohyun. Kyuhyun yang
mengertipun langsung mengajaknya pergi.

“nanti malam kau akan pergi bersama siapa??” Tanya kyuhyun ketika mereka
sampai di mobil.
“sendiri wae??? Karena aku tak memilki orang tua lagi jadi aku akan pergi
sendiri…. Lagi pula kau juga kan memberiku tugas untuk menyanyi nanti
malam?? Apa kau lupa…” tanya seohyun ketus seperti biasanya. Kyuhyun
tersenyum mendengar nada ketus seohyun telah kembali. “wae kenapa kau
tersenyum??” Tanya seohyun lagi.

“ahni, hanya saja kau sangat lucu ketika kesal….” Ucap kyuhyun seraya
tersenyum lembut penuh arti, sementara seohyun kini tengah menata detak
jantungnya yang tak normal karena ulah namja itu.

“aishh menyebalkan” gerutu seohyun.

“oya eomma menyuruhku untuk mengantarmu mengambil pakaianmu,


karena hari ini juga eomma memintamu pindah kerumah kami”

“MWOYA??? Kenapa secepat itu aku bahkan belum memikirkannya… kalian


keluarga yang aneh”

“yak jangan membantah aku ini adalah dosenmu.. jadi kau harus menurut apa
perintahku”

“yak kau hanya dosen tapi itu di kampus sekarang aku sudah berada di luar
kampus jadi kau bukan siapa-siapaku..”

“aishh sudahlah anggap saja ini hukuman karena semalam kau memukuliku,
kau fikir badanku tak sakit apa huh..” ancam kyuhyun, sementara seohyun
hanya menggerutu sebal melihat tingkah kyuhyun.

“ne ne arraseo… sekarang kita ke apartementku” ucap seohyun, kyuhyun pun


melajukan mobilnya menuju apartement seohyun. Selesai mnegambil
pakaiannya, seohyun dan kyuhyun pun pulang menuju rumah kyuhyun.

*********************************************

Sooyoung tengah memeluk appa dan eommanya yang baru saja kembali dari
perjalanan bisnis mereka.

“appa, eomma bogoshippo” ucap sooyoung, ketika ia tengah berada di


pelukan kedua orang tuanya.
“nado chagiya appa juga sangat merindukanmu..”ucap sang appa seraya
mencubit pelan pipi putrinya itu.

“appo appa,,,” rajuk sooyoung, membuat kedua orang tuanya tertawa.

“nyonya choi, makanannya sudah siap” ucap shin ahjumma pelayan yang
mengabdi di rumah keluarga choi selama bertahun-tahun.

“yeoboo~ya, chagi~ah kajja kita makan” ucap sang eomma.

“ne eomma… kajja appa” ajak sooyoung pada appa yang sangat dia
banggakan.

Di meja makan, mereka pun bercengkrama bersama.

“appa nanti malam kalian harus datang ke kampusku, karena ada acara yang
di selenggarakan. Dan satu lagi nanti akan aku kenalkan appa pada sahabatku
yang sangat aku sayangi” ucap sooyoung panjang lebar.

“ne chagi.. eomma dan appa pasti akan datang kau tenang saja ne” ucap sang
eomma seraya tersenyum menjawab pertanyaan putrinya.

“ne eomma,, appa,, gomawoo” ucap sooyoung seraya tersenyum lega.

*********************************

“hyunnie ahjumma senang sekali kau mau pindah kerumah ahjumma, kau tau
sejak dulu ahjumma sangat ingin sekali memiliki seorang putri. Dan akhirnya
sekarang ahjumma memilikinya” ucap riang Ny. Cho ketika mereka tengah
berada di dalam kamar seohyun untuk mendandani seohyun yang akan pergi
ke acara kampus malam ini.

“ne ahjumma aku juga senang” ny. Cho tersenyum melihat penampilan
seohyun yang tampak manis dan elegan dengan gaun berwarna putih dengan
rambut yang di gerai indah da nada hiasan cantik senada dengan gaunnya di
atas rambut yang tergerai indah itu membuatnya terlihat sangat cantik.

“neomu yeoppo chagi..” ucap Ny. Cho.

“ahjumma yang hebat bukan aku.. ahjumma sangat berbakat jadi penata rias”
ucapan seohyun di sambut dengan tawa yang riang oleh Ny. Cho.
“hahaha iya sebenarnya dulu ahjumma ingin sekali menjadi penata rias, tapi
sayangnya ahjushimu tak mengizinkannya” ucap Ny. Cho penuh tawa. “oya
sudah jam 19.00 pm kajja kita berangkat kyuhyun pasti sudah menunggu kita.

“ne ahjumma” ucap seohyun seraya melangkah menuju ruang tamu yang
berada di bawah.

“kyu kami sudah siap kajja kita berangkat” mendengar ucapan sang eomma
kyuhyun menoleh dan ia sangat terkejut dan kagum melihat penampilan
seohyun yang begitu cantik dan anggun.

“nona kau begitu cantik” ucap minho memuji kecantikan seohyun meskipun
make up nya sederhana tapi kecantikan seohyun tetap terpancar.

“gomawo minho~ya” ucap seohyun seraya tersenyum. Kyuhyun pun


tersenyum melihat senyum yang mengembang di bibir seohyun.

“kyu kajja kita berangkat” ucap eomma membuyarkan lamunan singkat


kyuhyun.

“ne eomma” ucap kyuhyun seraya melangkahkan kakinya menuju mobil yang
telah terparkir di halaman rumahnnya.

****************************************

Sampai di kampus seohyun bersiap-siap di belakang panggung. Ia menunggu


gilirannya untuk bernyanyi.

“kau sudah siap??” Tanya kyuhyun.

“ne aku sudah siap.. kau tidak perlu khawatir aku tak akan mengecewakanmu
saem” ucap seohyun.

“baguslah aku percaya padamu, sekarang giliranmu naiklah keatas panggung..


oya aku ingin mendengar lagu yang kemarin kau lantunkan..” ucap kyuhyun
pada seohyun.

Seohyun melangkahkan kakinya menuju panggung, dapat di lihatnya banyak


sekali orang yang berkumpul di ruangan itu, ia pun segera menuju ke piano
berwarna putih itu dan duduk. Ia mainkan jari lentiknya diatas piano itu
hingga membentuk sebuah nada yang dapat menghipnotis pendengarnya.
~~Seohyun_It’s Okay If It Hurts~~

Noon ee meoleo do gwaen chanayo


Soom ee meojeo do gwaen chanayo
Hanbun man geudae bol soo eetda myun
Nae mam modoo jool soo eetda myun

Nae ga eol mana deo geu lee weo haeya


Geu dae nae mam ahl soo eet nayo
Nae ga eol mana deo oolgo ool eoya
Noon mool ee ma leul soo eet nayo

Bait pertama ia nyanyikan dengan penuh perasaan, membawanya ke masa


yang indah bersama sang eomma yang teramat ia cintai, air matanya luruh
ketika memasuki reff.

Geu dael saranghae seo ah peun gun gayo


Neo moo saranghae seo beol bahd neun gun gayo
Bee lok nae moh deun geol eel neun da hae do
Geu dael ha na myun geu geo myun dwae yo

Geu dael sarang hada mah eum eul bae yeo do


Geu dae ghee da lee da gah seum da hae jyeo do
Gwaen chanayo sarang hani gga
Nan appa do gwaen chanayo

Sementara itu di sisi lainnya seorang namja paruh baya, terhenyak maresapi
sebuah lagu yang teramat ia kenal. Mendengar lagu itu membuatnya serasa
kembali ke masa silam,, membuatnya teringat akan sosok yeoja kecilyang
sangat ceria, sejujurnya ia menyesal, sangat menyesal karena telah
meninggalkannya dulu. Bagaimana keadaannya sekarang ia pun tak tahu. Ia
hanya berdo’a semoga yeoja kecil itu tak membencinya.

Geu dael eej eu lyeo goh dol ah seol soo lok


Bogo ship eun dae eo ddeo kae yo
Jah ggoo ahn dwaen da go magah seol soo lok
Geu dae bboon een dae eo ddeok dae yo

Geu dael saranghae seo ah peun gun gayo


Neo moo saranghae seo beol bahd neun gun gayo
Bee lok nae moh deun geol eel neun da hae do
Geu dael ha na myun geu geo myun dwae yo

Geu dael sarang hada mah eum eul bae yeo do


Geu dae ghee da lee da gah seum da hae jyeo do
Gwaen chanayo sarang hani gga
Nan appa do gwaen chanayo

Nae gae dok ee dwae go


Ga she ga dwae eo do
Geu dae leul hyang han sarang
Geod eul soo eob jyo

Eon jae ggah jee la do ghee da leel gae yo


Ah peu go ah pah doh na gyeon dyeo hael ggae yo
Nae ga geu dae leul deo sarang hani gga
Noon mool nado gwaen chanayo
Appa do gwaen chanayo~

Seohyun menyanyikan lagu itu dengan penuh penghayatan sampai dentingan


terakhir dan semua orang yang ada di sana memberikan tepuk tangan yang
meriah untuk seohyun. Seohyun turun dari panggung.

Author Pov End

****************************************

Seohyun Pov

‘plok plok plok’ suara tepuk tangan kini terdengar di gendang telingaku.

“chukkae seohyun~ah kau benar-benar berbakat dan aku sangat menyukai


lagumu” ucap kyuhyun saem.

“gomawo saem” kataku seraya tersenyum.

“oya tadi sooyoung mencarimu, katanya ada yang ingin dia kenalkan
padamu” ucap kyuhyun.

“oh ne, gomawo kyuhyun saem” ucapku kemudian aku melangkah pergi ke
depan panggung. Dapat ku lihat sooyoung dan kedua orang tuanya tengah
bercengkerama, sungguh membuatku iri, aishh seo apa yang kau fikirkan? Kau
tidak boleh memikirkan hal yang tidak-tidak arraseo. Ku langkahkan kakiku
menuju kearahnya.

‘DEG’ langkah kakiku terhenti menatap sosok yang amat aku kenal, oh Tuhan
sakit,, perih… melihat namja itu. Kulangkahkan kakiku mundur beberapa
langkah. Aniya ini tidak mungkin… air mataku luruh seketika melihat namja
yang dulu meninggalkanku, namja yang selalu mengabaikanku kini tengah
bercengkerama dengan sahabatku.

“hyunnie.. kemarilah, perkenalkan ini appaku..”

‘DEG’ lagi-lagi tak dapat ku bending air mataku, namja itu adalah appa
sooyoung.

“tidak mungkin… ini tidak mungkin terjadi… aniya…”

“hyunnie waeyo??” Tanya sooyoung seraya berjalan menghapiriku.

“JANGAN MENDEKAT” teriakku, membuat sooyoung dan orang itu


terkejut begitupun semua orang yang berada di sana.

“waeyo hyunnie” tanyanya lagi.

“KATAKAN PADAKU APA BENAR DIA ADALAH AYAHMU???”


tanyaku lagi sungguh ini sangat menyakitkan.

“ne dia adalah appaku, waeyo??” mendengar perkataan sooyoung membuatku


tak tahan, oh Tuhan kenapa harus dia… kenapa harus namja itu yang menjadi
ayahnya hiks hiks…

“KAU INGIN TAHU SIAPA DIA??? DIALAH ORANG YANG TELAH


MENINGGALKANKU, MENGABAIKANKU DAN ORANG YANG
TELAH MENGAKIBATKAN IBUKU PERGI” Teriakku membuat
sooyoung terkejut. Bukan hanya sooyoung yang terkejut Cho ahjumma dan
Kyuhyun saem juga semua yang ada di sana pun terkejut.

000
Chapter 4
I Hate Love, But I Love You
(Chapter 4)

*****
-I Hate Love, But I Love You
*****

Happy Readings~

Sooyoung terkejut mendengar penuturan seohyun air matanya menyeruak,


mendesak keluar dari pelupuk matanya, ia tak menyangka jika sang ayah yang
sangat ia banggakan ternyata orang yang telah membuat sahabatnya
menderita.

“hyunnie” lirih sooyoung melihat keadaan seohyun. Tentu saja siapa yang tak
akan sakit melihat sang appa yang selama ini tak pernah memperdulikannya
ternyata ia juga ayah dari sahabatnya sendiri, namja itu namja yang sangat ia
benci. Sungguh dunia ini begitu sempit sampai ia harus dihadapkan pada
situasi sesulit ini…. Seohyun yang beberapa saat diam kemudian meundur dan
berlari dari tempat mereka, sooyoung ingin sekali mengejar yeoja itu namun
sebuah tangan lembut mencegahnya.

“kyu, cepat susul seohyun sekarang” perintah Ny. Cho, kyuhyun pun
mengejar seohyun. Sementara di dalam ruangan itu semuanya terhenyak
terjebak dalam keheningan, hanya isakan tangis sooyoung yang terdengar.

“anneyong hyera, choi siwon sudah lama kita tidak bertemu..” sapa taeyeon
pada dua orang yang amat sangat ia kenal. Dua orang yang telah
menghancurkan hidup sahabatnya dan juga kebahagiaan seohyun.

“ta.. taeyeon~ah” lirihnya memory masa lalu kini memenuhi fikirannya

********************************
Flashback

“hyera~ah, taeyeon~ah kalian tahu tadi aku bertemu dengan seorang namja
yang sangat tampan, dan sepertinya aku menyukainya” ucap seorang yeoja
pada sahabat-sahabatnya dengan mata yang berbinar.

“jeongmalyo????” Tanya hyera dan taeyeon.

“ne, dia sepertinya mahasiswa baru di sini”

“omooonaaaa.. ternyata sahabatku yang satu ini bisa jatuh cinta juga
hahahahaha…” ucap taeyeon seraya tertawa, hyera pun ikut tertawa bersama.
Dan itu membuat hyoyeon merasa malu.

“aigoo sudahlah jangan tertawakan aku, kalian membuatku malu” ucap


hyoyeon.

“hahaha…. Aigoo kau ini lucu sekali hyo” ucap taeyeon seraya tertawa
melihat sahabat yang sangat ia sayangi jatuh cinta untuk yang pertama
kalinya.

“kalau boleh tahu siapa pemuda yang beruntung itu hyo??” Tanya hyera.

“akubelum begitu menganalnya tapi setauku namanya Choi Siwon” ucap hyo
dengan wajah yang cerianya.

‘DEG’ hyera merasakan sesuatu yang menusuk di dadanya sakit mengetahui


sahabat yang sangat ia sayangi mencintai namja yang juga di cintainya selama
bertahun-tahun itu. Ia terdiam semua percakapan hyoyeon dan taeyeon tak
dapat mengisi memorynya. Oh tuhan kenyataaan seperti apa ini, kenapa terasa
menyakitkan?? Apa yang harus ia lakukan selanjutnya, apakah ia harus
berkorban untuk kebahagiaan sahabat yang sangat ia sayangi. Tapi jika dia
memutuskan namja yang selama ini menghiasi harinya apakah ia sanggup
untuk tetap bertahan dalam keadaan yang sulit.

“hyera.. waeyo??” Tanya hyoyeon membuat hyera tersadar dari lamunan


panjangnya.

“ah nde?? Waeyo hyo??” Tanya hyera.

“kau melamun???” Tanya hyoyeon.


“aniya hyo hehe” ucap hyera seraya tersenyum aneh. Dan hal itu di balas
senyum oleh hyoyeon dan taeyeon.

Flashback End

*********************
“oppa bawa younggi ke mobil dulu, aku ingin bicara sebentar dengan taeyeon”
ucap hyera.

“ne.. kajja younggi~ah” dengan terpaksa sooyoung pun pergi, ini semua
terlalu membingungkan untuk sooyoung ia merasa sangat bersalah.

“bagaimana keadaanmu hyera~ah??” Tanya taeyeon ketika mereka tengah


duduk di sebuah bangku taman.

“baik, kau sendiri??” Tanya balik hyera.

“seperti yang kau lihat aku masih sangat sehat, oya apakah yeoja tadi adalah
putri kalian???”

“mm… nn..nee.. dia putri kami..”

“kalian pasti hidup bahagia ya…”

“mianhae…” lirih hyera.

“wae??” Tanya taeyeon.

“aku tidak bermaksud menghancurkan kebahagiaan hyoyeon, aku tahu aku


bersalah bahkan mungkin kesalahanku tak dapat kalian maafkan, tapi
sejujurnya aku sangat menyayangi kalian”

“haha… kalau kau menyayangi kami kau tak akan melakukan hal setega ini…
apa kau tahu?? setelah namja yang berstatus suamimu itu pergi demi dirimu,
hyoyeon menjadi sakit-sakitan dan beberapa bulan setelah itu dia meniggalkan
putrinya yang masih terlalu kecil, karena keegoisan kalian kebahagiaan anak
itu hancur.. apa kalian pernah berfikir seberapa hancurnya dia, yeoja kecil
yang malang, dia menderita karena kalian… kalian terlalu egois…” ucap
taeyeon dengan nada kesalnya. Wajar jika ia merasa kesal, bagaimana tidak
karena yeoja di hadapannya ini telah menghancurkan kebahagiaan sahabat
baiknya sendiri, yeoja ini yang telah membuat seohyun kehilangan semua
kasih sayang kedua orang tuanya. Dan sekarang ia meminta maaf dengan
begitu mudahnya… tidak taeyeon tak bisa memaafkannya. Karena yeoja ini ia
kehilangan sahabat yang ia anggap adiknya sendiri.

“aku menyesal taeng~ah” ucap hyera menunduk dalam, airmatannya telah


megalir lebih deras dari sebelumya.

“penyesalan memang selalu datang terlambat, aku sangat yakin Tuhan akan
menghukum kalian meskipun aku tak ikut membalas apa yang telah kalian
lakukan pada hyoyeon dan seohyun” ucap taeyeon seraya melangkah menjauh
dari hadapan yeoja yeng masih tertunduk itu, yah benar apa yang dikatakan
taeyeon, penyesalan selalu datang terlambat dan sekarang ia merasa sangat
menyesal. Ialah yang telah menghancurkan kebahagiaan seorang anak tak
berdosa, keegeoisannya mengalahkan semua akal sehatnnya. Ia hanya dapat
menangis seorang diri, merutuki kebodohannya sendiri.

“mianhae taeyeon~ah, mianhae hyo~ah….” Lirihnya dalam diam.

*********************

Seohyun berjalan pelan menuju sebuah rumah, rumah yang ia lihat beberapa
jam yang lalu.

“eomma dia kembali… apa yang harus aku lakukan?? Aku membencinya
sangat membencinya tapi kenyataan yang paling menyakitkan adalah dia..
namja itu… adalah ayah dari sahabat yang aku sayangi.. eomma eottohkae???”
lirihnya ia tahu jika sang eomma tak akan pernah menjawab pertanyaan-
pertanyaannya. Ia tak tahu harus melakukan apa.. ia tak tahu harus bersikap
bagaimana terhadap appa dan sahabatnya.

“gwenchana????” sapa seseorang dengan suara bass nya yang tak asing lagi di
telinganya.

“kau membuntutiku ya??” Tanya sehyun dengan nada ketusnya.

“kenapa aku hanya ingin memastikan bahwa anak muridku baik-baik saja”
jawab kyuhyun di iringi dengan candaan.

“hey sejak kapan aku jadi anakmu huh??” Tanya seohyun seraya membalikkan
badanya menatap kyuhyun yang masih setia dengan senyumannya.
“sejak aku menjadi dosenmu, apa kau lupa??” Tanya kyuhyun balik.

“kalau begini caranya aku tidak mau menjadi muridmu”

“wae??? Apa kau tak mau di ajari oleh dosen tertampan sekorea seperti aku
ini?” Tanya kyuhyun dengan kenarsisannya.

“aissshhhh kau ini menyebalkan” ucap seohyun.

“ikutlah denganku maka kau pasti bisa melupakan kesedihanmu”

“kau bercanda???”

“tentu saja tidak,, sudahlah kajja ikut aku kau pasti akan merasa jauh lebih
baik nantinya” ucap kyuhyun, setelah berfikir beberapa menit yeoja bernama
seohyun itu akhirnya menerima ajkan kyuhyun. Dan hal ini memmbuat
kyuhyun merasa senang.

Kyuhyun dan seohyun menaiki mobil yang langsung di lajukan menuju


Sungai Han. Kyuhyun menyuruh seohyun turun dari mobil tak lupa kyuhyun
membawa kertas dan pulpen.

“untuk apa kau mengajakku kesini???” Tanya Seohyun.

“Sudahlah jangan cerewet aku tidak akan melalukan apapun padamu” ucap
Kyuhyun tegas.

“ne arraseo” seru Seohyun pasrah.

Kyuhyun menuju sebuah batu yang besar yang berada di tepi sungai han. Ia
segera menyerahkan sebuah kertas yang sedari tadi di bawanya kepada
seohyun,

“untuk apa kau memberiku ini??” Tanya seohyun.

“tulislah semua kesedihan, kekesalan, kekecewaan, dan kemarahanmu di


kertas ini. Kemudian kau lipat kertas ini menjadi bangau kertas dan kau
apungkan bangau kertas itu kesungai han agar kertas itu pergi bersama air
yang selalu mengalir ini, dengan seperti itu aku harap semua kekecewaanmu
akan ikut pergi bersama kertas itu” ucap kyuhyun seraya tersenyum seolah
memberi kekuatan untuk yeoja itu, mendengar kata-kata kyuhyun tangan
mungilnya segera mengambil sebuah kertas itu dan menulisinya dengan semua
kesedihan dan kekesalannya.

‘Tuhan kenapa kau pertemukan aku lagi dengan namja itu?? Namja yang telah
membuat hidupku hancur, namja yang tak pernah mencintaiku… aku iri
sungguh iri pada semua orang yang memiliki sebuah keluarga yang lengkap,
aku selalu iri melihat seorang anak yang di peluk oleh ayahnya begitu erat.
Aku juga ingin merasakan hal itu… apakah keinginan itu terlalu berat untuk
kau penuhi??? Apakah aku memang tak pernah di takdirkan untuk bahagia??
Andai aku bisa memilih aku tak ingin di lahirkan kedunia ini… tapi aku
bangga karena lahir dari Rahim eomma ku… gomawo karena kau telah
mengirim malaikat-malaikat yang akan menjagaku dan megeluarkan dari rasa
kesepian ini… gomawo Tuhan…’ itulah sederet kalimat yang ia tulis
kemudian ia segera melipat kertas itu mendi bentuk bangau. Dan
mengapungkannya kedalam sungai han agar kertas itu ikut pergi bersama
semua kesedihannya.

‘aku harap semua yang di katakan namja di sampingku ini benar’ ucapnya
dalam hati seraya tersenyum.

Melihat seohyun tersenyum dan melakukan hal itu membuat kyuhyun merasa
bahagia, ia senang dapat meringankan beban yang saat ini tengah yeoja itu
pikul. Ia tak mau lagi melihat air mata yang keluar dari mata bulat namun
menenangkan milik yeoja yang selalu kyuhyun rindukan.

“wae?? Kenapa kau menatapku terus, huh??” Tanya seohyun, sontak membuat
kyuhyun mengalihkan pandangannya dari wajah seohyun.

“aniya, hanya saja kau terlihat lebih cantik jika tersenyum. Bisakah aku
mendapatkan senyum termanis yang kau miliki?” Tanya kyuhyun membuat
yeoja itu merasa malu.

“aku tidak memiliki alasan untuk memberimu senyumanku”

“apa aku harus jadi suamimu dulu baru kau akan memberiku sebuah
senyuman itu????” Tanya kyuhyun diiringi sebuah senyuman jahil.

“yakkk kau ini… aku tak mau menikah denganmu” seru yeoja itu seraya
melangkah menuju mobil kyuhyun.
“waeyoo?? Apa kau tak mau menikah dengan namja tampan dan berkarisma
sepertiku, huh???” mendengar perkataan kyuhyun tiba-tiba membuat perut
seohyun mual.

“kau ini terlalu percaya diri ahjushi”

“mwoo… kenapa kau memanggilku ahjushi huh????”

“Tentu saja wajar jika aku memanggilmu ahjushi, kau kan sudah menjadi
dosen. Aku sendiri tidak tahu berapa umurmu”

“aku ini masih sangat muda… kau tidak lihat jika wajahku sangat tampan
huh??”

“aishhh ne ne… terserah padamu saja” ucap seohyun.

“kau mau kemana??” Tanya kyuhyun

“pulang” seru seohyun seraya melangkahkan kakinya menuju mobil.

“hey kau mau pulang dengan siapa?? Apa kau mau berjalan kaki saja huh??”
Tanya kyuhyun namun tak di pedulikan oleh seohyun, yeoja itu hanya
melenggang pergi, kyuhyun hanya bisa mengekor di belakang yeoja itu dengan
penuh senyum, karena ia bahagia dapat mmembuat yeoja itu kembali seperti
biasanya, ketus dan jutek.

*********************************

“apakah yang di katakan seohyun itu benar?? Apakah appa adalah namja yang
telah meninggalkannya??? JAWAB AKU APPA” teriak sooyoung ketika
mereka telah pulang ke rumahnya.

“mianhae chagi…” lirih sang appa. Membuat airmata sang anak meleleh.

“wae?? Kenapa harus kau appa???? Kenapa harus kau yang


meninggalkannya?? Hiks..” air matanya turun semakin deras.

“chagi.. jangan salahkan appamu” ucap sang eomma yang sedari tadi
memperhatikan keduanya.
“lalu aku harus menyalahkan siapa??? Karena kalian seohyun menderita…
apakah appa pernah sedikit saja memperhatikannya??? memeluknya ketika ia
tengah sakit, membelai lembut rambutnya ketika ia mendapatkan nilai yang
bagus… seperti yang kau lakukan padaku?? Apakah appa pernah melakukan
hal itu??? Kau tak tahu bagaimana perasaan seohyun appa….. hiks hiks,,,,
apakah ini semua karena aku??? jawab…” lirihnya kristal bening itu terus
menetes membentuk sungai kecil di pipinya

“younggi~ah ini semua kesalahan eomma chagi…..” lirih sang eomma,


sooyoung beralih menatap yeoja yang memiliki paras yang cantik itu dengan
mata sembab.

“apa maksud eomma?? Siapapun tolong beri aku penjelasan, jebal” ucap
sooyoung frustasi, ia lelah dengan semua ini. Kenapa tak ada yang mau
memberitahunya.

“younggi waktu itu eomma terlanjur hamil dirimu chagi.. mianhae eomma tak
tahu jika pada akhirnya akan jadi seperti ini… eomma minta maaf..” lirih sang
eomma membuat tangis sooyoung semakin pecah, jadi dialah penyebab utama
hancurnya kebahagiaan seohyun, dialah yang menyebabkan semua kesedihan
yang mendalam di hati seohyun, dia pula yang menyebabkan seohyun
membenci semua hal yang berhubungan dengan cinta. Ia jatuh tersungkur di
lantai air matanya mengalir semakin deras dan deras.. oh tuhan kenapa harus
dia yang menghancurkan kebahagiaan sahabat yang teramat ia sayangi itu…

*********************************************

“oppa bagaimana ini??” Tanya seorang yeoja bertubuh tinggi semampai itu
dengan raut wajah gelisah.

“Waeyo hyera~ah??” ucap namja itu.

“aku… aku hamil oppa” lirihnya dengan air mata yang mmenyeruak dari
pelupuk matanya.

“a,, apakah itu benar??” Tanya namja itu terkejut.

“ne oppa, ini hasil tes yang baru saja aku ambil” ucapnya, seraya
menyerahkan secarik kertas itu pada namja yang ini tengah duduk di
hadapannya. “apa yang harus aku lakukan?? Haruskah aku menggugurkan
bayi ini??” tanyanya frustasi.
“aniya, kau tak boleh menggugurkan janin ini,, dia ada karena cinta kita, ku
mohon jangan pernah berfikiran untuk menggugurkan bayi ini” cegah namja
itu, ia tak ingin kehilangan buah cinta mereka meskipun ia tahu ini adalah
kesalahan tapi ia terlalu mencintai yeoja dihadapannya.

“tapi kau adalah milik hyoyeon, sahabatku sendiri oppa… apa yang harus aku
lakukan oppa hikss,,,,” air mata hyera mengalir sejujurnya ia merasa bersalah
pada sahabatnya, sahabat yang sangat ia sayangi tapi cintanya untuk namja itu
teramat besar.

“aku akan bertanggung jawab apapun yang akan terjadi nanti..” namja ini
benar-benar egois, sangat egois.

“tapi oppa…” lirih yeoja itu.

“tenang saja, aku akan menikahimu diam-diam chagi… itu aku lakukan demi
cinta dan buah hati kita…” dengan terpaksa yeoja itu mengangguk, ia tak tahu
lagi apa yang akan terjadi nanti tapi hal yang terpenting untuknya saat ini
adalah kebahagiaan anak yang berada dalam kandungannya.

**********************

“kau tahu oppa hal yang paling aku benci di dunia ini adalah karena aku
terlalu mencintaimu, dan tak bisa melepaskanmu untuk sahabatku sendiri.
apa yang harus aku lakukan haruskah aku menggugurkan bayi ini agar aku
bisa melepasmu bersama haera?? sementara aku tak mampu jika aku harus
hidup tanpamu, aku memang egois oppa tapi aku terlalu mencintaimu,,,”

000
Chapter 5
I Hate Love, But I Love You
(Chapter 5)

*****
-I Hate Love, But I Love You
*****

Semudah itukah kau mengucapkan kata maaf?? Setelah apa yang kau lakukan
padaku??

Masih pantaskah kau memanggilku dengan sebutan Anak, jika dengan teganya
kau mengacuhkanku dulu…..

Jika aku bisa, aku ingin mengeluarkan semua darahmu yang mengalir dalam
tubuhku…

Tapi aku tahu itu tak akan bisa aku lakukan…..

*****************

Author Pov

Berhari-hari sooyoung tak mengikuti pelajaran di kampus, ia terpuruk tak tahu


harus berbuat apa, ia terlalu takut menatap wajah sahabatnya sahabat yang
teramat ia sayangi. Ia hanya bisa menatap kosong sebuah bingkai foto dimana
ada dirinya dan sahabat yang teramat ia cintai. Setetes air bening itu meleleh
membasahi pipi putihnya, ia menenggelamkan wajahnya di antara kedua
lututnya, ia menangis tanpa suara, hanya lelehan air bening itu yang
menemaninya.

“younggi… makanlah dari semalam kau tak memakan apapun, apa kau tak
lapar?” tanya sang eomma dari luar kamar sooyoung, namun tak ada sahutan
yang terdengar. Didalam kamar sooyoung hanya menangis dan menangis,air
matanya selalu menetes tanpa aba-aba. Ini terlalu sakit untuknya.
“hyera, apa dia sudah mau makan?” tanya siwon tapi istrinya hanya
menggeleng pelan tersirat kekhawatiran yang begitu jelas di matanya.

“ini semua salahku oppa, tak seharusnya aku bersikap sejahat itu pada
hyoyeon.. Hiks mianhaeyo oppa..” tangis hyera pecah seketika. Siwon segera
memeluk yeoja yang teramat di cintainya itu dengan lembut ia berkata.

“ini bukan salahmu chagi, ini semua adalah kesalahanku, mianhae karena
kebodohanku membuat kalian tersiksa” hyera segera mengeratkan pelukannya
terhadap namja itu.

‘mianhae hyo~ah, seohyun~ah appa memang tak pantas menjadi ayahmu


mianhae” yah hanya kata itu yang terucap dari hatinya, kini yang ada hanya
sebuah penyesalan yang mungkin tak akan pernah bisa terhapuskan,
semuanya memang telah terlambat yeooja kecil itu telah membencinya yang
tak pantas untuk menjadi seorang appa untuk yeoja itu.

**********************

seohyun duduk termenung, ia tatap bangku kosong di sampingnya. Ia tak tahu


harus berbuat apa, ia ingin membenci sooyoung tapi hati kecilnya mengatakan
bahwa sooyoung juga korban keegoisan orang tuanya. Ia pun pergi ke taman
belakang kampus. Ia termenung menatap bunga-bunga yang bermekaran
indah di taman itu.

“seohyun~ah kenapa kau tak pernah bilang jika kau juga anak dari choi siwon
orang terkaya ketiga setelah appaku… Itu artinya kau dan sooyoung adalah
saudara ya? Ck kasihan sekali kau seohyun~ah karena kau tak diakui oleh
ayah kandungmu sendiri” ucap victoria dengan nada meremehkan.

“berhenti menyebut nama orang-orang itu di depanku. Karena mereka


bukanlah keluargaku” ucap seohyun seraya menahan amarah yang sebentar
lagi akan meledak.

“oh, evil princess marah ya… Hahaha, kajja kita pergi dari sini.. sebelum yeoja
di hadapan kita ini memukul kita dengan tangan kasarnya” ucap victoria,
mereka pun pergi.

Saat seohyun melangkahkan kakinya pergi ia melihat namja paruh baya yang
tak asing lagi di hadapannya. Seohyun segera memalingkan wajahnya dan
berusaha menjauh dari hadapan namja itu tapi namja paruh baya itu mengejar
seohyun.

“tunggu, tidakkah ingin kau menyapa appamu??” tanya namja itu.

“appa kau bilang, siapa appaku??? Aku anak yatim piatu yang tak memiliki
orang tua. Kedua orang tuaku sudah meninggal dan kau siapa?? Aku tak
mengenalmu tuan lebih baik kau pergi” ucap seohyun tanpa melihat kearah
namja yang tengah mengajaknya bicara.

“mianhae…”

“semudah itukah kau mengatakan maaf??? Setelah apa yang kau lakukan
padaku dan eommaku??? Semudah itukah???”

“mianhae, appa tahu itu tak akan mudah untukmu, untuk memaafkan appamu
ini tapi bagaimanapun kau adalah putriku”

“lupakanlah, lupakan bahwa kau memilki hubungan denganku” ucap seohyun


dingin, sejujurnya ia tak pernah mau melihat namja itu lagi tapi kenapa Tuhan
selalu mempertemukan dia dengan namja ini.

“darah yang ada di tubuhmu adalah darah appa juga nak, jadi appa mohon
padamu maafkan lah appa”

“kalau seandainya aku bisa aku ingin mengeluarkan semua darahmu yang
tercampur di tubuhku…. bagiku kau bukanlah ayahku, karena ayahku sudah
mati… ingat itu tuan” ucap seohyun kemudian beranjak pergi dari hadapan
namja paruh baya itu.

“mianhae, seohyun~ah… mianhae hyo~ah… inikah hukuman untukku???”


ucap namja itu pelan dan sangat lirih.. sejujurnya mendengar penolakan
putrinya itu adalah hal yang teramat menyakitkan untuk hidupnya.. tapi ini
tak sebanding dengan apa yang telah ia lakukan dulu terhadap yeoja malang
itu. Ia beranjak pergi dengan langkah yang teramat pelan, ah selalu penyesalan
memang datang terlambat.

*****************************************

Di dalam ruang music seohyun terdiam sambil menatap tuts tuts piano itu. Ia
terdiam sangat lama sampai sebuah dentingan tuts piano itu berbunyi.
“kau melamun nona???” tanya seorang namja yang teramat ia kenal itu.

“tidak” ucapnya singkat, ia hembuskan nafasnya perlahan.

“sepertinya kau sedang tak enak badan??”

“kau sok tau ahjushi..” ucap seohyun malas.

“YAAKK jangan memanggilku ahjushi aku belum memiliki istri kenapa kau
memanggilku ahjushi??”

“salahmu sendiri siapa yang menyuruhmu ikut campur semua urusanku..”


cibir seohyun.

“aku tidak iku campur aku hanya ingin tahu saja”

“sama saja ahjushi pabo”

“yaakk kau ini, dikhawatirkan tidak mau. Ckck kau yang bodoh”

“apa kau bilang bukan aku yang bodoh ahjushi tapi kau, ish dasar ahjushi
pabo.. kau selalu saja merusak suasana hatiku ahjushi”

“jinjjayo aku yang merusaknya??? Omo~ mianhae kalau begitu, oya


bagaimana kalau nanti kita jalan-jalan berdua??”

“jangan bilang kau ingin mengajakku kencan?”

“emm terserah kau menganggapnya apa, yang pasti akan aku pastikan kau
akan merasa tenang pergi ketempat ini, otte kau mau???”

“aku tidak mau pergi bersama ahjushi sepertimu…”

“aigo~ sampai kapan kau akan memanggilku ahjushi huh???”

“entahlah, jangan menanyakan hal bodoh padaku”

“apa sampai aku menjadi suamimu baru kau akan memanggilku oppa, hem??”
tanya kyuhyun seraya manatap nakal kearah seohyun yang kini tengah
menatap kesal kearah namja itu.
“ige mwoyaa…… aniya aku tak akan pernah mau menikah denganmu ahjusi”
ucap seohyun seraya melenggang pergi dari hadapan kyuhyun. Kyuhyun
hanya tersenyum melihat tingkah polah yeoja itu, beberapa saat kemudian ia
pun mengejar yeoja itu dengan langkah cepatnya.

*****************************************************

Sooyoung tengah berjalan-jalan di sebuah jalanan seoul yang sangat ramai


oleh kendaraan umum, ia berjalan tanpa arah matanya yang bengkak sangat
terlihat jelas karena ia tak memakai penutup apapun untuk menutupi matanya.
Yang ingin dia lakukan adalah pergi sejauh mungkin dari rumah itu rumah
yang membuatnya merasa tak nyaman untuk berada disana, ia terlalu benci
pada kedua orang itu. Ia pergi diam-diam tanpa di ketahui orang tuanya, yah
ia memang sengaja, ia tak ingin lagi memiliki hubungan dengan kedua orang
itu, meskipun tak dapat di pungkiri jika ia sangat menyayangi kedua orang
tuanya tapi ia teramat kecewa dengan semua yang pernah dilakukan mereka
apalagi itu terhadap yeoja yang selama ini menjadi sahabatnya. Ia menatap
langit biru yang termat indah, lagi-lagi airmata itu turun dengan sendirinya
tanpa aba-aba. Ia usap kasar airmata itu dengan langkah yang ia percepat ia
pun pergi keapartemen Seohyun. Sesampainya disana ia tak menemukan
siapapun ia hanya bisa menatap sendu sebuah pintu berwarna puti itu.

“Hiks mianhae seohyun~ah…” lirihnya kemudian ia melangkah gontai pergi


dari apartemen itu.

Sooyoung sangat terlihat rapuh saat ini yang ia mau hanya seohyun, ia
berharap yeoja itu tak akan membencinya. Kepalanya teramat pusing dan tiba-
tiba semua berubah menjadi gelap. Sooyoung terjatuh pingsan di jalanan kota
Seoul.

*********************************

Seorang yeoja tertidur lelap di sebuah ranjang putih dengan ruangan yang
serba putih pula.ia terlihat sangat damai dalam tidurnya, namun terlihat
dengan sangat jelas ada lelehan airmata di mata yang masih terpejam itu.

“Aku tahu kau merindukan yeoja itu, temanilah dia..”

“Aku tak merindukannya, lebih baik kau saja yang menunggunya sampai dia
sadar lalu kau antar dia pulang, sepertinya dia terlihat sangat tak sehat” ucap
seorang yeoja.
“Jangan berbohong di hadapanku, aku tahu hatimu meskipun kau berusaha
sekeras apapun untuk menolak perasaan rindu itu tapi aku tahu hatimu ta dia
terlihat sangat tak sehat” ucap seorang yeoja.

“Jangan berbohong di hadapanku, aku tahu hatimu meskipun kau berusaha


sekeras apapun untuk menolak perasaan rindu itu tapi aku tahu hatimu
teramat merindukannya”

“Kau sok tahu Ahjushi, lebih baik aku pergi” ucapnya dengan nada khas yang
ia miliki, kemudian ia pun melenggang pergi. Terasa aneh di hatinya kini tak
dapat ia pungkiri apa yang di katakan namja itu memang benar, ia teramat
merindukan yeoja itu, yeoja yang telah ia anggap sebagai kakaknya sendiri
yeoja yang telah menemani hari-harinya selama ini.

“YAA kau mau meninggalkanku?? Aishh dasar yeoja aneh, tapi aku sangat
memahaminya dia sebenarnya sangat menyayangi yeoja ini” ucap namja itu
seraya menatap wajah Sooyoung yang tengah terbaring di atas ranjang putih.
‘kenapa kisah pesahabatan kalian harus hancur karena sebuah keegoisan?’
namja itu tak habis fikir dengan semua yang menimpa yeoja yang teramat ia
cintai itu. Ia hanya bisa memberi dukungan meskipun yeoja itu tak akan
menyadari perasaan yang ia simpan sejak dulu.

Tak peduli seberat apapun cobaan menghampirimu Tetaplah genggam tanganku


dan percaya padaku

Bahwa aku akan selamanya berada di sampingmu

Menemanimu di setiap harimu…

******************************************************

“Oppaaa… !!” teriak seorang yeoja paruh baya itu dengan suara yang tak
pelan.

“Waeyo chagi??” tanya seorang namja buru-buru ia menghampiri yeoja yang


berteriak itu.

“Sooyoung dia tak ada dikamarnya, aku sudah mencarinya kemana-mana tapi
dia tak ada….”

“MWO !!! bagaimana bisa dia pergi?”


“Aku juga tidak tahu oppa, bagaimana ini dia belum makan sedari kemarin…
oppa jebal cari dia aku tak mau terjadi sesuatu apapun padanya…”

“Ne chagi tenanglah, aku dan anak buahku akan mencarinya”

“Ne oppa, jika terjadi sesuatu segera hubungi aku”

“Ne” ucap namja itu seraya menenangkan istrinya.

************************************************

Seorang dokter keluar dari ruang rawat Sooyoung, ia menghampiri seorang


namja yang tengah menungguinya di sebuah lorong rumah sakit.

“Mianhae ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu, apakah anda
keluarga dekat nona sooyoung??” kyuhyun bingung harus mengaku sebagai
siapa jadi ia putuskan untuk mengaku sebagai sepupu Sooyoung.

“Saya sepupunya dokter”

“Baiklah, mari ikut saya ke kantor”

“Ne dokter”

Beberapa saat kemudian Kyuhyun keluar dengan wajah yang sangat lesu, ia
hanya menatap nanar sebuah kertas yang dokter berikan padanya. Segera ia
mengambil sebuah I-Phone yang berwarna silver itu dan segera ia
menghubungi sebuah nomor.

*****************************************************

Seohyun termenung dikamarnya, ia menatap butiran salju yang kini telah


turun begitu cantik menurutnya, salju yang indah fikirannya menuju kesebuah
kenangan yang teramat indah untuknya dan Eommanya, hanya mereka
berdua tak ada siapa-siapa lagi tak ada sang appa tak ada airmata dan tak ada
sebuah kepedihan yang tersirat di mata Eommanya. Ditaman itu mereka
tertawa sembari saling melempar sebuah bola salju yang kecil seukuran dengan
tangan kecilnya, ia tertawa bersama sang Eomma, tertawa gembira tanpa ada
yang mengganggu kebahagiaan mereka seolah tak ada celah untuk kesedihan
itu masuk di antara kebersamaan mereka berdua. Namun tiba-tiba
lamunannya akan kenangan indah itu bubar ketika terdengar bunyi handphone
yang berdering nyaring membuat yeoja yang tengah asyik itu mencibir dengan
nada khasnya.

“aishh siapa yang berani membuyarkan lamunanku..” ucap seohyun seraya


berjalan menuju asal suara yang berbunyi nyaring di telinganya. Ia raih sebuah
I-Phone berwarna hitam itu kemudian ia segera menggeser sebuah tombol
penjawab untuk untuk menjawab panggilan dari seseorang yang sangat ia
kenal.

“Yeoboseyo…”

“Bisakah kita bertemu sekarang??”

“Ada apa??”

“Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, ini sangat penting jadi kuharap kau
segera datang ke alamat yang aku sms kan nanti”

“Hey Ahjushi kenapa dengan nada bicaramu?? Kenapa bicaramu seperti itu??”

“sudahlah temui aku saja arraseo.. aku menunggu mu..” ucap Kyuhyun
dengan nada yang tak biasa ia katakan pada yeoja itu.

******************************************************

Seohyun turun dengan pakaian tebalnya dan berjalan dengan sangat tergesa.

“Hyunnie kau mau kemana??” tanya Ahjumma Cho.

“Ahjumma, aku harus keluar dulu.. Kyuhyun saem ingin aku menemuinya
sepertinya ada hal yang sangat penting yang akan dia bicarakan aku pergi dulu
ahjumma” ucap seohyun dengan senyuman manis di bibirnya.

Seohyun telah tiba dan menunggu namja itu di sebuah cafe karena cuaca di
luar memang sangat tidak mendukung, hujan salju kini turun lebih banyak dari
pada sebelumnya. Beberapa saat kemudian seorang namja yang memakai
sebuah jaket tebal pun datang dengan guratan kesedihan yang terlihat sangat
jelas di wajah tampannya yang nyaris sempurna.

“Ada apa??” Tanya Seohyun ketika namja itu telah duduk di bangku yang
berada dihadapannya.
“Ini hasil pemeriksaan sooyoung yang dokter berikan padaku tadi” ucap
Kyuhyun seraya menyerahkan selembar amplop pada Seohyun, dengan ragu
ia membuka dan membaca satu persatu sebuah kalimat yang berjajar rapi di
selembar kertas itu. Matanya membelalak kaget, menatap surat itu dengan
mata yang berkaca-kaca ia menatap namja itu untuk memberikannya sebuah
penjelasan.

“Ini tidak mungkin kan?? Tidak benarkan..”

“Aku juga tak percaya tapi itulah yang terjadi.. hasil pemeriksaan itu sudah di
uji berulang kali tapi hasil nya tetap sama, Sooyoung terkena Leukimia.
Memang awalnya tak ada tanda-tanda yang berarti tapi sebelum ini apa dia
pernah mengalami pendarahan di hidungnya??” tanya kyuhyun pada yeoja itu.

“Ne aku pernah beberapa kali memergokinya tengah mimisan, tapi dia bilang
tak apa-apa hanya kecapek’an saja jadi aku tak begitu memikirkannya aku
sama sekali tidak tahu jika penyakitnya adalah kanker darah”

“Kau mau menjenguknya????” dengan sedikit keraguan Seohyun pun


mengangguk dan menerima ajakan kyuhyun untuk menjenguk yeoja itu.

Di dalam mobil itu yang ada hanya sebuah kesunyian yang menyelimuti
keduanya. Beberapa saat kemudian mereka pun sampai di Seoul Hospital.
Seohyun segera memasuki ruangan itu.

“Aku akan meninggalkan kalian berdua disini, aku tahu kau masih peduli
padanya” ucap seohyun seraya menepuk pundak seohyun untuk sekedar
memberi yeoja itu semangat.

“Ne, Gomawo” ucap Seohyun.

“ne cheonma”

Kyuhyun pun segera pergi dari sana, sementara Seohyun segera duduk di
sebuah kursi yang berada di samping ranjang itu.

“Bagaimana bisa aku membencimu jika kau seperti ini?? Apa yang terjadi??
Kenapa kau tak bisa menjaga kesehatanmu sendiri?? Kau tahu aku ingin sekali
bercanda denganmu seperti dulu tapi sebuah kesalahan yang teramat besar
yang dilakukan oleh appamu itu yang membuat aku membecimu” tangan
lembut Sooyoung bergerak. Mata bulat yeoja itu pun perlahan terbuka. Ia
tersenyum melihat yeoja yang ia rindukan berada di sampingnya.

“Hyunnie… Mianhaeyo….”

“………” Seohyun hanya diam ia tak tahu harus berkata apa.

“Bisakah kau mengajakku pergi dari sini?? Lupakan orang-orang itu, lupakan
semua orang yang telah menyakiti hatimu, kita pergi bersama dan melupakan
semuanya tentang mereka, menghilang dari kehidupan mereka dan memulai
semuanya dari awal lagi…. bisakah??? Kumohon…” ucap Sooyoung lirih ia
ingin sekali hidup berdua hanya yeoja yang memiliki darah yang sama
dengannya. Lagi-lagi seohyun hanya terdiam dan tak bisa mengatakan
apapun.

“Kenapa?? Apa kau lebih memilih aku dibandingkan Appamu yang kaya raya
itu??”

“Jika harus memilih aku akan lebih memilih tinggal bersamamu dan
menghilang dari mereka dari pada aku harus menyakitimu… sudah cukup
Appa menyakitimu aku tak mau menyakitimu, karena aku menyayangimu
Hyunnie…” airmata Seohyun dan Sooyoung turun begitu deras, ia membenci
cinta karena Ayahnya tapi ia telah memercayai cinta yang di berikan
Sooyoung untuknya, mungkinkah ini jalan terbaik??? Pergi dari kehidupan
orang-orang yang telah menyakiti hatinya bersama yeoja yang memang selalu
tulus menyayanginya.

000
Chapter 6
I Hate Love, But I Love You
(Chapter 6)

*****
-I Hate Love, But I Love You
*****

Jika pergi dari mereka adalah hal yang terbaik maka aku akan mengikutimu pergi

Kau sangat tulus sama seperti cinta ibuku untukku….

Meski darah yang mengalir di tubuh kita sama tapi aku masih belum bisa
menganggapmu sebagai saudaraku..

Karena sakit yang telah dibuat oleh ayahmu sangat pedih….

Bahkan mungkin kau pun tak akan pernah bisa melupakan semua yang telah dia
lakukan jika kau menjadi diriku….

*************************************************

“pergi dari mereka?? Apakah kau yakin??”

“Ne aku yakin sangat yakin, aku ingin untuk sementara waktu kita pergi jauh
dari sini, hidup berdua denganku ku mohon…!!!” ucap sooyoung.

“Tapi… kau sedang sakit Younggi”

“Younggi, aku rindu panggilan itu darimu Hyunnie, aku tau itu, aku memang
terkena leukimia”

“Kau tahu dan kau tak memberitahuku?? Sejak kapan??” marah seohyun.
“Mianhae aku tak mau membuatmu khawatir padaku makanya aku tak
memberitahumu. Beberapa hari yang lalu sebelum mereka pulang aku sempat
memeriksakan keadaanku dan hasilnya aku terkena leukimia stadium dua, aku
ingin di sisa waktuku menghabiskan waktuku bersamamu Sahabatku,
kumohon”

“Aku butuh waktu younggi, lebih baik kau istirahat dulu aku tahu kondisimu
masih lemah jadi ku mohon istirahatlah” ucap Seohyun seraya membelai
lembut rambut panjang Sooyoung dengan penuh sayang. Beberapa saat
kemudian Sooyoung pun terlelap dalam tidurnya. Seohyun keluar dari
ruangan itu dan menemukan seorang Namja tengah menunggu di kursi depan
rumah sakit. Ia pun menghampiri Namja itu dan duduk di samping namja itu.

“Bagaimana keadaan Sooyoung??”

“Dia sudah sadar, tapi ada satu hal yang dia inginkan” ucap Seohyun pelan.

“Apa??”

“Dia mengajakku pergi dari sini meninggalkan semua orang yang


menyakitiku, dia rela meninggalkan keluarganya demi aku… aku tahu dia
sangat tulus menyayangiku tapi apa aku harus pergi dari sini??” ucap Seohyun
yang terlihat sangat bingung.

“Aku bisa melihat itu kalian saling menyayangi satu sama lain… dan
permintaannya itu ada benarnya ku rasa kalian butuh waktu berdua untuk
memperbaiki hubungan kalian yang sempat renggang, aku yakin kalian pasti
bisa melewati hal ini… tapi apakah kau yakin akan pergi dari orang itu??
Orang yang memberimu luka??”

“Aku membencinya itu yang ada dihatiku sekarang”

“Kau membencinya tapi di hati kecilmu kau merindukannya benarkan??”

“Mulai lagi, kau sok tahu ahjushi…”

“Ish sampai kapan kau akan memanggiku ahjushi hemm??”

“Sampai aku lulus dan tak menjadi muridmu lagi Ahjushi hahaha..” ucap
Seohyun seraya terkekeh geli melihat namja itu lagi-lagi menggerutu dengan
panggilan yang ia buat untuknya. Dalam hati kyuhyun merasa senang karena
bisa melihat tawa yeoja itu. Melihat tawa itu adalah kebahagiaan tersendiri
untuknya.

“Ish dasar yeoja bodoh” ucap Kyuhyun seraya memeletkan lidahnya.

“Kau menyebalkan ahjushi” ucap Seohyun kesal.

“hahahahha” kyuhyun pun tertawa melihat tingkah laku yeoja itu.

“Yaakk kenapa kau tertawa??” kyuhyun hanya tertawa geli sambil mengacak-
acak rambut Seohyun ketika melihat Yeoja itu tengah cemberut, jantung
Seohyun berdetak lebih cepat dari biasanya perasaan yang sama tiba-tiba
muncul setelah beberapa tahun tak ia rasakan. Perasaan ketika ia masih kecil
dulu, ia teringat perkataan Cho Ahjumma tentang masa kecilnya dengan
Kyuhyun apakah benar namja itu memang bersahabat dengannya dulu?? Ia
tak begitu bisa mengingatnya tapi jantung yang berdebar itu kembali
mengingatkannya akan satu rasa yang selalu ia rasakan ketika bersama namja
kecil itu.

“Aniya lucu saja melihatmu, kau mau pulang sekarang??”

“Ne, aku harus mandi dan membawakan baju untuk Sooyoung”

“Kajja” ucap Kyuhyun seraya menyentuh lembut tangan Seohyun membuat


Seohyun terasa aneh, tak seperti biasanya ia hanya bisa terhenyak melihat
tangan kekar namja itu menggenggam erat tangannya. Merasa ada yang aneh
terhadap pandangan yeoja itu Kyuhyun pun bertanya.

“Ada apa??” tanya Kyuhyun melihat tatapan aneh yeoja itu.

“Ta..Tanganmu” ucapan Seohyun membuat kyuhyun menatap tangan mereka


yang bertautan. Kemudian ia pun melepaskan tautan tangan mereka.

“Oh mianhae..” ucap Kyuhyun malu seraya menggaruk-garuk tengkuknya


yang tidak gatal. Melihat tingkah Namja itu membuat Seohyun tersenyum
geli.

“Ne Gwenchana” ucap Seohyun seraya tersenyum pada Namja itu.

‘Aneh yeoja ini kenapa dia tak marah-marah seperti biasanya’ pikir kyuhyun,
mereka pun pergi dengan seulas senyum yang mengambang di bibir mereka.
**********************************

Flashback

“Oppa, ada kabar gembira….. aku hamil dan ini adalah anakmu”

“Apa kau bilang?? Aku tak pernah menyentuhmu kan?? Bagaimana bisa kau hamil??”
ucap Choi Siwon pada istrinya Hyoyeon.

“Kau lupa Oppa, malam itu kita melakukannya oppa apa kau lupa??”

“Aku sama sekali tak mengingatnya Hyo, atau jangan-jangan kau selingkuh dan tidur
dengan laki-laki lain di belakangku” bagaikan sebuah tamparan yang sangat
menyakitkan untuk yeoja itu. Bagaimana bisa namja itu melupakan hal yang baginya
sangat penting. Beberapa hari setelah perrnikahan mereka namja itu pergi dan pulang
dalam keadaan mabuk, malam itulah mereka melakukan hubungan itu, tapi pagi
harinya sang namja tak mengingat hal itu. Sementara hyohyeon tak bisa berbuat
apapun pun hanya bisa menangis sedih.

“itu semua tidak benar oppa kau adalah satu-satunya namja yang ada di hatiku
bagaimana bisa kau menuduhku seperti itu oppa…. aku bukan yeoja rendah dan
murahan yang mau tidur dengan namja lain selain suamiku oppa” ucap hyoyeon
marah pada namja itu kemudian dia pergi dari hadapan suaminya itu. Sementara
Siwon hanya bisa menatap yeoja itu dengan perasaan anehnya.

“Bagaimana mungkin Hyoyeon hamil?? Aarrggghhhh ini membuat aku gila, hyera-ah
ku mohon bantu aku jebalyo” ucapnya seraya mengacak-acak rambutnya kesal.

***************************

Beberapa bulan berlalu dan perut Hyoyeon semakin membuncit, tapi sang suami tak
pernah memperlakukannya selayaknya seorang ibu hamil. Hari ini ia pergi untuk
mempersiapkan kelahiran bayinya bersama Taeyeon yeoja yang telah lama menjadi
sahabatnya.

“Kau sudah siap, Hyo??” tanya Taeng yang kini tengah menjemputnya di rumahnya.

“Ne aku sudah siap, kajja kita berangkat” ucap Hyo pada sahabatnya itu.

“Suamimu tak mengantar lagi??” tanya Taeng ketika mereka tengah berada di dalam
mobil.
“tidak aku rasa dia sedang sibuk dengan urusannya di kantor” ucap Hyo dengan raut
wajah sedih yang kentara jelas di wajahnya.

“ne aku rasa juga begitu, tapi aku yakin jika anak kalian lahir ia akan memiliki
banyak waktu untukmu hyo~ah”

“Ne..” ucap hyoyeon seraya tersenyum.

‘aku juga berharap begitu taeng~ah tapi apakah hal itu akan terjadi?? Aku takut hal
yang sebaliknya yang terjadi’ ucap hyo dalam hati.

Di lampu merah mobil silver milik Taeyeon pun berhenti, ketika Taeyeon tengah
melihat kearah luar jendela, ia terkejut melihat sosok yang teramat ia kenal, sosok yang
telah menghilang selama beberapa bulan setelah pernikahan Hyoyeon dan Siwon, yah
Hyera tengah bersama seorang namja tapi sayangnya sang namja tak terlihat
wajahnya karena di tutupi oleh sebuah kaca.

‘sedang bersama siapa Hyera?? Apakah namja itu suaminya??’ berbagai macam
pertanyaan kini timbul di benak Taeyeon, kalau Hyera sudah menikah kenapa ia tak
mengundang sahabatnya kepernikahannya???

‘Tin… tinnn…’ Suara klakson mobil membuyarkan lamunannya.

“Taeng Gwenchana??” tanya Hyoyeon ketika melihat yeoja di sampingnya tengah


bengong.

“Ah ne gwenchanayo Hyo~ah” ucap Taeyeon membuat yeoja itu mengangguk.

Di sebuah pusat perbelanjaan di Seoul Taeyeon dan Hyoyeon pun masuk dan memilih-
milih perlengkapan untuk bayinya. Ketika mereka tengah memilih box bayi dan lain-
lain tanpa sengaja Taeyeon melihat Hyera besama seorang laki-laki dan mereka tengah
memilih peralata bayi pula.

“Hyo~ah, tunggu disini ya.. aku pergi dulu..” ucap taeng pada sahabatnya itu.

“Ne Taeng~ah” Taeyeon pun pergi dengan niat menghampiri yeoja yang selama ini
menjadi sahabatnya itu, tapi langkah kakinya terhenti karena ia melihat seorang
namja yang sangat familiar di ingatannya. Namja yang selama ini berstatus sebagai
suami sahabatnya sendiri. Taeng sangat shock melihat mereka berdua yang terlihat
sangat mesra dan sesekali namja itu mengelus lembut perut Hyera yang telah besar.
Bagaimana mungkin ini terjadi?? Apa hubungan mereka?? Itulah pertanyaan yang
ada di benak Taeyeon dengan langkah yang lemas ia berbalik dan kembali
menghampiri Hyoyeon. Hyoyeon sangat heran melihat perubahan wajah Taeyeon yang
terlihat sangat pucat.

“Wae Taeng?? Ada apa??”

“Eh… aniya gwenchana Hyo~ah aku hanya kurang enak badan saja”

“Kau sakit??? Kalau begitu kajja kita pulang kesehatanmu lebih penting Taeng…”

“Ne.. sepertinya aku memang butuh istirahat” ucap Taeyeon, sejujurnya ia hanya tak
mau jika yeoja dihadapannya ini tahu bahwa suami yang sangat ia cintai bersama
yeoja lain, apalagi yeoja itu adalah sahabat mereka sendiri, ia tak tega melihat
kepedihan di mata sahabatnya, lebih baik mereka pulang sekarang.

‘Mianhaeyo, Hyo~ah aku tak bisa memberitahumu, aku tahu ini sangat jahat tapi
akan jauh lebih jahat lagi jika aku memberitahumu yang sebenarnya’ ucap Taeyeon
dalam hati.

Flashback End

*********************************************************

“oppa, apakah sudah ada kabar tentang Younggi??”

“Belum ada chagi anak buahku sudah menyusuri beberapa lokasi di kota ini
tapi tak ada sama sekali.. aku sendiri bingung harus mencari dimana lagi”

“Aku takut terjadi sesuatu padanya hiks apa yang harus kita lakukan oppa??”

“Sssttt kau tak boleh bicara seperti itu… aku akan menyuruh mereka untuk
mencari putri kita lagi, jadi tenanglah chagi”

“ne oppa” ucap yeoja itu mulai tenang di pelukan sang namja.

‘Tuhan apakah ini hukuman untukku karena aku meninggalkan putri dan
istriku dulu?? Jika ia aku mohon jangan hukum keluargaku, tapi hukumlah
aku Tuhan’ lirihnya dalam hati.

*****************************************************
“Bagaimana kalian menyukai tempat ini??” Tanya Kyuhyun ketika mereka
telah sampai di sebuah rumah yang lumayang besar untuk di tinggali oleh dua
orang, rumah itu terletak di pinggir pantai yang sangat indah tempat yang
sangat tepat untuk menyendiri sementara waktu.

“Tempatnya sangat bagus, sepertinya disini sangat nyaman” ucap Sooyoung

“Oya aku kalau ada apa-apa dengan kesehatanmu segera hubungi aku”

“Ne Saem, Gomawo” ucap Sooyoung seraya membungkuk.

“Baiklah aku pulang dulu” ucap Kyuhyun seraya beranjak menuju luar rumah
itu. Seohyun segera mengejar namja itu.

“Tunggu” ucap Seohyun kikuk.

“Ada apa??” Tanya Kyuhyun seraya menatap yeoja itu dengan mata
teduhnya.

“Ah… emm itu… Gomawo” ucap Seohyun seraya menunduk.

“Gomawo, untuk apa??”

“Untuk semuanya”

“Semuanya?? Aku tidak mengerti nona”

“Yaaa… dasar Ahjushi”

“aishh kenapa kau selalu memanggilku dengan sebutan itu??”

“karena kau sangat pantas dengan Gelar (?) itu ahjushi..” ucap Seohyun seraya
tersenyum menahan tawa yang mungkin saja akan meledak karena melihat
wajah tampan namja itu menjadi sangat kesal karena ucapan yeoja cantik itu.

“Yaaa,,, enak saja aku itu masih sangat muda… bahkan aku namja yang
paling tampan sekorea, apa kau tidak melihat ketampanan ku ini??”

“kau ini kenapa sikap narsismu tak pernah berubah dari dulu??” ucap Seohyun
seraya menatap wajah namja itu.

“Dulu?? Kau masih mengingatku??”


“Apa..!! tidak aku tak mengingat apapun tentangmu sudahlah lebih baik kau
pulang dan beristirahat, aku tahu kau lelah dan terima kasih untuk segalanya
Kyuhyun Oppa” menyadari kesalahannya dalam memanggil nama namja di
hadapannya itu membuat yeoja itu segera mengangkat tangannya untuk
meutupi bibirnya.

“Apa… tadi kau memanggilku apa??” Tanya namja itu seraya memasang
wajah keingintahuannya, ia tak mungkin salah dengar yeoja di hadapannya ini
telah memanggilnya dengan sebutan Oppa.

“tidak… aku tidak memanggilmu…. Mungkin kau salah dengar Ahjushi..


sudahlah lebih baik kau pergi saja aku juga lelah dan ingin istirahat sekarang”
ucap Seohyun mengelak, segera ia langkahkan kakinya masuk kedalam
rumah. Sementara Kyuhyun hanya bisa tersenyum penuh arti. Ia sangat yakin
bahwa yeoja di hadapannya itu memanggilnya dengan sebutan Oppa.

“Aku harap hari-hari berikutnya akan jauh lebih indah untukmu dan juga
untukku” ucap Kyuhyun pelan dengan senyum yang masih setia melekat di
bibir merahnya.

*********************************************

Ketika Seohyun memasuki rumah itu ia merasakan ada yang aneh di


jantungnya, jantung itu kini berdetak lebih kencang dari biasanya.

“Ada apa denganku kenapa jantung ini berdetak seperti orang yang lari
marathon?? Aigoo…..” ucap Seohyun dalam lamunannya.

“Ehemm… Kyuhyun Oppa..!! sejak kapan sahabatku yang paling galak ini
memaggil Cho Saem dengan sebutan Oppa??” Goda Sooyoung yang langsung
mendapat tatapan tajam dari Seohyun.

“Yaaa… Younggi kau menguping pembicaraan kami??”

“Ahahahha… ne tapi hanya di bagian akhir, sepertinya kau sudah mulai


menyukai Cho Saem, benarkan?? Ayo jujur saja padaku” ucap Sooyoung.

“Yaaaaa…. Younggi kau ini jangan sok tau, mana mungkin aku menyukai
Ahjushi itu” Ucap Seohyun.
“Aigo.. kenapa kau masih saja memanggilnya ahjushi??? Lebih baik kau
memanggilnya dengan sebutan Oppa saja itu jauh lebih enak di dengar” ucap
Sooyoung seraya tersenyum menggoda.

“Aku tidak mau memanggilnya seperti itu”

“Jinjja.. aku rasa suatu hari nanti kau akan memanggilnya Oppa” mendengar
perkataan Younggi membuat pipi yeoja itu merah merona karena malu “Akui
saja Hyunnie kalau kau mulai menyukainya” ucap Younggi dengan
keevilannya entah kenapa ia sangat senang menggoda Sahabatnya. Sangat
jarang bahkan tak pernah ia melihat Seohyun seperti ini sebelumnya, tapi dia
yakin kalau Kyuhyun adalah namja yang tepat untuk sahabatnya ini.

**************************

Cinta itu apa?? Apakah ketika jantung ini berdetak jauh lebih kencang dari
biasanya itu dinamakan sebuah cinta??

Aku rasa tidak… karena aku tak pernah percaya akan adanya rasa itu…

Sebuah rasa yang mampu mengubah senyuman menjadi airmata..

Sebuah rasa yang mampu menimbulkan rasa sakit yang teramat dalam ketika
merasakannya..

Sebuah rasa yang mampu membunuh seseorang…

Rasa yang telah membuat Eommaku menderita karena cinta tulusnya untuk namja
itu, namja yang bahkan tak pernah menyadari betapa tulusnya perasaan Eomma…

Namja yang membuat senyuman di bibir Eommaku berubah menjadi airmata…

**********************************

Flashback

“Oppa aku sudah membeli baju dan perabotan untuk kelahiran anak kita nanti, coba
lihat ini bagus kan?? Aku tidak tahu apakah anak kita itu laki-laki atau perempuan
tapi aku sangat berharap bahwa anak yang aku kandung itu seorang perempuan…”
ucap Hyoyeon dengan senyuman yang mengembang di bibirnya yang selalu ia tujukan
untuk namja yang berstatus sebagai suaminya itu.
“Itu anakmu bukan anakku, aku tak merasa kalau aku yang menghamilimu, jadi anak
itu hanya anakmu, aku lelah aku ingin tidur” ucapnya dingin seraya melangkah
menuju kamar tidurnya.

“Sampai kapan kau akan bersikap seperti itu Oppa.. Tak bisakah kau sekali saja
mengelus lembut calon anakmu, dia anakmu dia buah hati kita tak bisakah kau
menciumnya meski hanya sekali saja, dia juga butuh ayahnya, dan ayahnya itu kau
Oppa.. Tuhan berikan aku kebahagiaan meski hanya beberapa detik saja, aku ingin
anakku juga bisa merasakan bagaimana kasih saying seorang Appa kelak ketika ia
lahir kedunia ini jebalyo” ucap Hyo dengan deraian airmata yang selalu membasahi
pipinya.

000
Chapter 7
I Hate Love, But I Love You
(Chapter 7)

*****
-I Hate Love, But I Love You
*****

**********************************************

Happy Readings

Tersenyumlah meski dunia ini menangis…. jika kau tersenyum aku akan merasa
bahwa dunia ini adalah tempat yang paling indah…. guguran bunga Sakura menjadi
saksi bisu ketika senyuman manis itu terukir di bibirmu ku harap senyuman itu akan
terus melekat disana…. jangan pedulikan siapapun yang menyakitmu cukup pedulikan
orang yang selalu dan akan selalu mencintaimu…. percayalah lebih banyak orang
yang mencintaimu daripada orang yang membencimu……

Cho Kyuhyun

*********************************************

Semilir angin pagi berhembus menerpa wajah cantik Seorang Yeoja yang
tengah berdiri di balkon kamarnya dengan tangan yang terentang bebas Seolah
ingin menggapai sang angin merengkuhnya kedalam dekapannya.

“Selamat pagiiii Hyunnie” ucap Seorang Yeoja berparas cantik itu dengan
senyuman yang mengembang dibibirnya.

“Kau sudah bangun Younggi??”

“Tentu saja aku bahkan sudah menyiapkan makan pagi utnuk kita” ucap
Sooyoung seraya tersenyum manis pada sahabat terbaiknya itu.
“Jinjja… kalau begitu kajja kita makan sejak tadi malam aku sangat lapar”

“Mwo !! kenapa kau tak bilang padaku kalau kau bilang padaku aku pasti akan
membuatkan makanan untukmu”

“Aku tak mau merepotkanmu Younggi, kau kan perlu banyak istirahat jadi
aku tak mau kau kelelahan karena aku” ucap Seohyun seraya menampilkan
senyuman termanisnya.

“Aku masih sangat sehat jadi kalau kau memerlukan apapun segera panggil
aku ne… oya tadi Kyuhyun Saem menelfon katanya dia ingin mengajakmu
keluar”

“Mwo !! untuk apa Ahjushi itu mengajakku keluar?? Bukankah hari ini dia
harus mengajar kenapa mengajakku pergi?” ucap Seohyun yang tak habis fikir
dengan pemikiran Namja itu.

“Molla.. tadi dia menelfon kesini, sebenarnya dia juga menawariku pergi tapi
aku tidak mau karena aku tak mau mengganggu acara kalian berdua” ucap
Sooyoung seraya tersenyum menggoda.

“Yaaa…. Kau ini kenapa??” ucap Seohyun kesal kearah Yeoja itu.

‘Ting Tong’ suara bel berbunyi memutuskan pembicaraan pagi diantara


mereka.

“Hyunnie kau tunggu disini ne, aku membuka pintu dulu”

“Younggi aku lapar… kenapa kau jauh lebih mementingkan Ahjushi itu dari
pada aku??”

Beberapa saat kemudian younggi dan Kyuhyun datang menghampiri Seohyun


di ruang makan. Dapat mereka lihat betapa kesalnya wajah Yeoja itu.

“Hyunnie… kau kenapa??”

“Ini karena kau lebih mementingkan Ahjushi itu dari pada aku, bukankah
sudah aku bilang kalau aku sudah sangat lapar, tapi kau malah mementingkan
membukakan pintu untuk dia” omel Seohyun seraya mengerucutkan bibirnya
membuatnya semakin manis.
“Dasar anak kecil” sahut Kyuhyun.

“Apa kau bilang…” marah Seohyun. “Dasar Ahjushi pabo”

“Yaa.. kau ini”

“Hey sudahlah jangan bertengkar.. kajja kita makan bukankah kau bilang kau
sudah lapar? Setelah makan barulah kalian pergi bersama melihat festival
musim semi” ucap Sooyoung membuat Seohyun diam.

“festival musim semi dimana??”

“tentu saja di kota… sudahlah sekarang kau makan nanti akan aku tunjukkan
jalannya padamu”

“Jinjja..??” girang Seohyun karena dari dulu ia memang ingin pergi kefestival
itu.

“Ne.. tapi ada satu syarat”

“Apa??”

“Kau harus bersikap lebih baik padaku dan juga kau harus memanggilku Oppa
otte??”

“IGO MWOYA.. !!! aku tidak mau” Tolak Seohyun.

“Ya sudah kalau kau tak mau, toh bukan aku juga yang rugi”

‘Bagaimana ini, ish Ahjushi ini benar-benar ingin mengerjaiku. Aku benar-
benar ingin melihat festival itu… apa yang harus aku lakukan?? Mau pergi
sendiri pun tak berani karena aku memang tak tahu sedikitpun tentang tempat
ini’ ucap Seohyun dalam hati.

“Aku tau kau sangat ingin pergi kesana, jadi lebih baik kau turuti saja
permintaan Cho Saem” bisik Younggi. Setelah beberapa saat ia berfikir
akhirnya ia memutuskan untuk menerima persyaratan dari Namja bernama
Cho Kyuhyun itu.

“Baiklah Ahjushi aku mau”

“Tadi kau memanggilku apa??”


“Ne ne Oppa~” pasrah Seohyun, ini semua demi festival itu kalau bukan
karena festival itu ia tak akan pernah memanggilnya dengan sebutan Oppa.
Dan hal itu membuat Kyuhyun tersenyum senang melihat Yeoja itu akhirnya
menyerah.

Setelah bebarapa lama berganti pakaian mereka pun berangkat, sebenarnya


Seohyun ingin Sooyoung juga ikut tapi ia tak mungkin bisa ikut, lagi pula
nanti sore Eomma Kyuhyun dan Minho akan datang berkunjung.

Disinilah mereka sekarang di kota Gwangyang adalah kota industri di


Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan. Ada berbagai banyak Festival yang
diadakan disini ada Festival. Bermacam-macam orang yang berjualan pernak
pernik. Seohyun dan Kyuhyun berjalan beriringan bunga Sakura yang turun
semakin menambah indahnya musim semi tahun ini.

“neomu daebak” Gumam Yeoja itu pelan.

“Mau berfoto denganku??”

“ige??” kaget Seohyun.

“Ne.. kajja” ucap Kyuhyun sembari menarik tangan Yeoja itu untuk menemui
orang yang akan memabantunya berfoto.

“Ahjumma mian mengganggu, bisa kau mengambil foto kami???” Tanya


Kyuhyun pada Seorang Yeoja yang juga tengah berjalan-jalan di daerah itu.

“Ne tentu saja” ucap Ahjumma itu seraya tersenyum manis Kyuhyun pun
menarik Seohyun untuk berselca bersama. Mereka mengambil pose di sebelah
pohon Sakura yang sangat indah mereka berpose semanis mungkin. Setelah
selesai Kyuhyun menghampiri Ahjumma yang membantunya mengambil foto
itu dan berterima kasih.

“Kalian sepasang kekasih yang sangat serasi dan romantis” ucap Ahjumma itu
seraya tersenyum.

“MWO… Ahjumma kami bukan sepasang kekasih” ucap Seohyun.

“Aigo~ Chagiya bagaimana mungkin kau tak mengakui hey apa kau lupa
ingatan hingga kau tak mengakui aku”
“Yaaaa… Ahjushi… eh maksudku Oppa…. Kau ini yang hilang ingatan”

“Ahahhaha… kalian benar-benar pasangan yang unik.. Aku pergi dulu ne”
ucap Ahjumma itu dan Seohyun hanya membungkuk untuk memberi hormat
pada Ahjumma itu.

“Ahjushi pabo”

“Apa kau bilang?? Yaa kau lupa akan perjanjian kita? Kau harus bersikap
manis padaku dan harus memanggilku Oppa… jika tidak aku akan
meninggalkanmu sendirian disini”

“Yaa… kau ini beraninya hanya mengancamku saja.. huh dasar Oppa Pabo”

‘pletak’ satu jitakan kecil mendarat tepat di kepala Seohyun.

“Ah appo…. Kenapa kau memukulku??” protes Seohyun seraya mengelus


kepalanya.

“itu pukulan pertama atas kesalahanmu, jika kau mengulanginya lagi maka
tanganku ini akan menjitak kepalamu lagi” ucap Kyuhyun seraya
menunjukkan senyum Evil nya. Dalam hati ia sangat senang melihat Yeoja itu
kesal akan ulahnya, sekali-kali Yeoja yang terkenal dengan ke-evilannya ini di
kerjai tidak apa-apakan.

“Aigo~ itu artinya jika aku melakukan kesalahan lagi dan lagi kau juga akan
menjitak kepalaku??”

“Bisa jadi..” ucap Namja itu enteng.

“YAAAA kau ingin membuatku hilang ingatan eoh???”

“Tentu saja tidak.. jika kau hilang ingatan itu artinya kau akan melupakanku
yang paling tampan ini….”

“Aigo~ kau bisa membuatku gila Pabo..” kesal Seohyun melihat kenarsisan
Namja itu.

“Apakah ketampananku itu membuatmu tergila-gila Chagi??” Goda Kyuhyun


seraya mengerlingkan sebelah matanya, membuat Seohyun bergidik ngeri.
“YAAAAA berhenti memanggilku seperti itu……” tiba-tiba manik mata
Seohyun menatap kearah panggunng besar yang tengah di beri hiasan oleh
warga setempat. “Panggung itu untuk apa??” Tanya Seohyun pada Namja itu.

“Itu untuk Festival music yang akan segea di mulai sebentar lagi”

“Festival Music??”

“Ne.. semua Festival diadakan di pertengahan musim semi… dimana bunnga


Sakura yang indah itu berbunga begitu cantik… ini yang menambah
keromantisan di kota Gwangyang ini”

“Kau sangat tahu banyak hal… sangat jauh berbeda denganku… sejak kecil
aku sangat ingin melihat Festival bunga Sakura di musim semi.. tapi
sayangnya Eommaku sudah pergi sebelum janjinya ia penuhi.. ia berjanji akan
mengajakku berpiknik dan melihat bunga Sakura yang bermekaran”

“Bukankah sekarang sudah ada aku?? Anggaplah ini aku sebagai orang yang
diutus Eommamu untuk memenuhi janjinya padamu…” ucap Kyuhyun
seraya menampilkan senyuman termanisnya membuat Yeoja itu pun ikut
tersenyum.

“Gomawo…”

“Tersenyumlah karena aku sangat menyukai senyumanmu itu lebih dari


siapapun” mendengar ucapan Kyuhyun membuat Seohyun tersenyum begitu
manis, dengan iseng Kyuhyun mengabadikan senyuman yang melekat di
bibbir Seohyun.

“Cantik..” Ucap Kyuhyun seraya menatap Foto Seohyun yang telah ia


dapatkan beberapa detik yang lalu.

“Kau memotretku??”

“Ne.. tentu saja senyuman itu harus diabadikan karena sangat langka”

“Yaaa,,, kau kira aku ini fosil?? Kenapa sangat langka….. dasar Ahjushi Pabo”

“hahahhaha… bukankah kau memang Yeoja langka…”

“Cho Ahjushi Pabo~ awas kau ” kesal Seohyun seraya mengejar Namja itu.
“kejar saja kalau kau bisa hahahha…”

*************************************

Flashback

“Seo tak punya ayah.. Seo tak punya ayah….. Seo tak punya ayah….”

“Hey dia itu bukannya tak punya ayah tapi Ayahnya selingkuh dengan Yeoja lain”
ucap Salah Seorang diantara anak-anak kecil yang tengah mengejek Seorang Yeoja
kecil bernama Choi Seohyun.

“Aniya itu tak benar…. Appaku orang baik dia tak mungkin bersikap seperti itu,,,,
kumohon jangan menghinanya lagi” ucap Seohyun seraya menangis tersedu. Yeoja
kecil itu tak tahu apa-apa tentang sikap sang Appa.

“HEY BERHENTI.. KALAU KALIAN INGIN MENGHINA SEOHYUN


LANGKAHI DULU AKU” ucap Seorang Namja yang tengah membela Seohyun.

“Oppa~” ucap Seohyun lirih dalam isak tangisnya.

“Tenang saja Seohyun aku ada bersamu, jangan takut pada mereka yang membencimu
karena masih jauh lebih banyak orang yang menyayangimu di dunia ini”

“Hey…. Cho Sunbae jangan membela anak yang tak memiliki ayah itu…”

“SEOHYUN BUKAN TAK MEMILIKI AYAH……. Hanya saja Ayahnya sedang


pergi”

“Sunbae kenapa malah membantu dia… huh teman-teman ayo kita pergi”
sekumpulan anak-anak bandel itu pun pergi meninggalkan Seohyun dan Cho sunbae.

“Lain kali jika mereka mengataimu jangan takut untuk melawan… karena memang
bukan kau yang salah, kau harus menjadi Yeoja yang paling berani ArraSeo karena
tak selamanya aku berada di sampingmu”

“Oppa~ Gomawo…”ucap Seohyun seraya menghapus sisa airmatanya.

“Ne cheonma kau tahu senyumanmu membuatku bahagia lebih dari siapapun maka
dari itu tersenyumlah jangan pernah kau tunjukkan airmata mu di hadapan orang
lain….. aku pergi dulu ne”
“ne Oppa… hati-hati Oppa”

“Ne…” gumam Namja kecil itu seraya mengangguk dan melambaikan tangan kearah
Yeoja kecil itu.

“Gomawo Oppa aku akan berusaha untuk menjadi Yeoja yang lebih kuat dari aku
yang sekarang. Aku harap kita akan tetap bersama selamanya Oppa kuharap begitu”
gumamnya dalam hati seraya menatap punggung Namja yang selalu membelanya itu
dengan hati yang riang gembira. Ketika ia akan menyebrang ke sisi jalan yang lainnya
tiba-tiba sebuah mobil sedan berwarna hitam melaju dengan cukup kencang. Melihat
ada Seorang anak kecil yang tengah menyebrang Seorang anak yang berada didalam
mobil hitam itu segera berteriak.

“APPAAAAA…… AWAAAASSS” ucap Yeoja kecil itu. Namun kecepatan yang


terlalu tinggi itu membuat mobil itu tak dapat mengendalikan kondisi setirnya hinngga
menabrak Seohyun kecil. Namun karena takut mobil itu pun segera melaju pergi. Yeoja
kecil itu telah berlumuran darah di area kepalanya seSeorang yang melihat kondisi
Yeoja itu segera membawanya kerumah sakit.

Beberapa saat setelah berada dirumah sakit akhirnya Seohyun sadar.

“Gwenchana??” ucap Sang Eomma yang sedari tadi menungguinya setelah


mendapatkan kabar .

“Anda siapa??”

“Kau tidak ingat Eomma sayang??”

“Eomma… akhh kepalaku sakit… neomu appo..”

“Chagiya… Dokter… tolong putriku dokter”

Seorang dokter dan beberapa perawat segera datang dan memberinya obat penenang.

“Dokter apa yang terjadi??”

“Sepertinya benturan di kepalanya membuatnya tak bisa mengingat sesuatu….. dia


terkena amnesia”

“Aniyo.. dokter itu tak mungkin…. Hyunnie…” Lirihnya melihat kondisi sang anak
seperti itu.
“Anda harus bersabar nyonya… masih ada banyak cara untuk memulihkan kembali
ingatannya”

“Hiks… Chagiya tenanglah ada Eomma disini” ucap Hyoyeon seraya terisak.

Malam pun tiba Hyoyeon masih setia menanti Seohyun yang tengah terbaring pulas di
tempat tidurnya, ia sudah berulang kali mencoba menghubungi Suaminya tapi tak
pernah ada respon.

“Oppa kau dimana? Kenapa tak kau angkat telfonku?” lirihnya dalam kegelapan
malam yang panjang.

‘Tok tok tok’

“Hyo~ah.. bagaimana keadaan Seohyun??” Tanya Taeyeon bersama dengan


Kyuhyun putranya ketika telah sampai di tempat dimana terbaringnya Yeoja kecil itu.

“Dia melupakan ku Taeng~ah”

“Bagaimana bisa??”

“Aku sendiri tidak tahu kata dokter diaterkena amnesia…” lirihnya.

“Ahjumma…. Boleh aku menunggui Seohyun disini??”

“Kau yakin Kyu??”

“Ne, Eomma ajak Ahjumma pergi kekantin aku rasa Ahjumma belum makan..
benarkan??”

“kau benar kyu…. Hyo~ah kajja kita kekantin, aku yakin kau pasti belum makan dari
tadi”

“Baiklah, Kyu tolong jaga Hyunnie dengan baik ne, jika ada apa-apa segera hubungi
Ahjumma ne” ucap Hyoyeon seraya tersenyum manis.

“Siap Ahjumma aku akan mejaganya sekuat tenagaku”

“Anak pintar” mereka berdua pun pergi sementara Kyuhyun menaiki sebuah bangku
yang sedikit tinggi dan segera duduk di samping Seohyun.
“Hyunnie.. aku yakin kau Yeoja yang sangat kuat, kau tahu aku disini bersamamu
bisakah kau membuka matamu sekarang?? Kajja buka matamu aku merindukan
senyumanmu dan juga tatapan bahagia dari matamu… masih bisakah ku lihat hal
itu?? Tak apa jika kau akan melupakanku nantinya tapi ku harap kau akan
mengigatku di kemudian hari nanti…. Jebal bangun untuk orang-orang yang
menyayangimu” Anak yang baru berusia Tujuh tahun itu memang sangat cerdas
bahkan kecerdasannya melebihi anak-anak seusianya. Tiba-tiba tangan mungil yang
kini ada di genggamannya mulai bergerak merasakan pergerakan tangan Seohyun
membuat senyuman di bibir Kyuhyun mengembang.

“Hyunnie.. kau sudah sadar??” ucap Kyuhyun ketika melihat Seohyun membuka
matanya.

“Kau siapa??” ‘DEG’ sudah ia duga ini akan terjadi Yeoja yang sangat ia sayangi itu
tak mengingatnya, meskipun tadi dia bilang ia sudah siap kalo Yeoja itu akan
melupakannya tapi tetap saja hatinya merasa sakit ketika Yeoja itu benar-benar
melupakannya. “Eomma kemana??” Tanya Seohyun seraya menatap wajah tampan
Namja yang masih setia menggenggam tangan mungil Yeoja itu dalam diamnya.
Beberapa detik berlalu dalam keheninngan kenop pintu terbuka dan memperlihatkan
dua orang Yeoja cantik dan segeralah salah satu dari mereka menghampiri Sang Putri
yang tengah terbaring disana. Kyuhyun hanya bisa terdiam dan tak mengatakan
apapun entah kenapa ia sendiri tak tahu. Ada setitik airmata yang menetes di ujung
matanya.

Flashback Off

*****************************************************

Malam pun tiba Seohyun dan Kyuhyun masih setia berada di festival itu,
sangat menyenangkan ternyata pergi bersama Namja itu. Ia baru sadar kalau
Namja itu memang istimewa untuknya entah karena apa ia tak tahu tapi yang
jelas Namja itu memiliki arti tersendiri baginya.

“Kau tidak lapar??”

“Aniya…. Aku ingin melihat Festival music itu”

“TApi apakah kau tak lapar sejak tadi kau hanya makan cemmilan yang aku
belikan untukmu saja”

“Aniya Oppa aku benar-benar tidak lapar” ucap Seohyun lembut.


“Baiklah sebentar lagi festival music akan dimulai kajja kita cari tempat yang
lebih baik agar kau juga bisa beristirahat” ucap Kyuhyun.

“Ne” ucap Seohyun semangat.

Mereka pun mencari tempat yang nyaman untuk disinggahi.

“Eh itu bukannya Ahjumma yang tadi??” ucap Kyuhyun.

“Mana?? Ah ne kajja kita hampiri” ajak Seohyun.

“Kajja” Seokyu pun menghampiri Ahjumma yang tadi bertemu dengan


mereka.

“Anneyong haseyo Ahjumma..”

“Kalian sepasang kekasih tadi ya??” ceplos (?) Ahjumma itu seraya tersenyum.

“YAA aniya Ahjumma dia ini ahjushiku” ucap Seohyun Evil.

“aigo~ lihat lah Ahjumma Yeojachinguku ini memang sangat jahat padaku
padahal aku sangat sangat mencintainya tapi kenapa dia tak mengakuiku”
ucap Kyuhyun dengan nada sedih yang dibuat-buat.

“Omo~ kenapa bisa seperti itu…. Nona muda lihatlah pemuda tampan ini
sangat tulus mencintaimu,,, apa kau tak lihat dari tatapannya saat
menatapmu??”

“Aishh.. Ahjumma kenapa kau membelanya aku bukan kekasihnya dia itu
dosen ku Ahjumma”

“hahahhaha… kalian ini sungguh pasangan yang unik”

“hahahhaha kau benar Ahjumma dia memang Yeoja unik dan langka”

“Aishh kauu ini dasar Ahjushi” mendengar omelan dari Seohyun membuat
Ahjumma dan Kyuhyun terkekeh geli.

“Oya sedari tadi kita mengobrol tidak jelas tapi belum tahu nama kalian”
“Ah iya hahhaha mianhae kami lupa memperkenalkan diri.. namaku Cho
Kyuhyun dan dia calon tunangan ku Kim Seohyun” ucap Kyuhyun seraya
memamerkan Evil Smirknya

“Yaaa Ahjushi siapa yang ingin bertunangan denganmu” omel Seohyun lagi-
lagi perdebatan antara mereka tak terelakkan dan hal itu membuat Ahjumma
itu tertawa karena melihat dua orang itu terus-terusan berdebat.

“Acara yang paling kita tunggu akan segera dimulai” ucap Seorang MC
membuat SeoKyu berhenti dalam perdebatan mereka.

“peserta yang pertama Choi Haneul” ucap MC yang satunya.

“Ahjumma apakah putrimu juga ikut dalam festival ini??” Tanya Seohyun
membuat Ahjumma itu tersenyum seraya mengangguk.

“Bukan anakku tapi cucuku” ucap Ahjumma itu seraya tersenyum hangat.

“Ah mianhae aku tidak tahu…” ucap seohyun malu.

“siapa namanya??” Tanya Kyuhyun.

“Kang Yura… sebentar lagi adalah gilirannya untuk tampil”

“Jinjjaa….”

“ne dia Yeoja yang sangat pandai bernyanyi…”

“Aku juga suka menyanyi, ah mianhae Ahjumma aku pergi ketoilet dulu ne”
ucap Seohyun seraya berdiri dari tempat duduknya dan segera pergi setelah
Ahjumma dan Kyuhyun mengangguk tadi.

Slesai kekamar mandi Seohyun segera pergi untuk kembali ketempatnya tadi,
tapi saat ia berjalan menuju tempatnya ia mendengar suara seseorang yang
sedang menyanyi.

Oneureun waenji himdeulgo jichyeo


Begaereul kkeureo aneun chae honja bangane nama
Jeonhwagil manjijakkeorineun naye maeumi
Waenji oneulttara weroun geojyo
Gapjagi ullin jeonhwaye nolla, ah~
Bap meogeonneunji geokjeonghaneun eomma moksoriga
Gwichanke deullyeotteon geu mari onereun dareun geol
Itgo isSeotteon yaksokdeuri tteo ollayo

“Suara yang merdu” Seohyun pun menghapiri asal suara tersebut, terlihat
seorang Yeoja kecil tengah berlatih di sebelah panggung.

“Anneyong haseyo” ucap Seohyun pelan dan membuat yeoja kecil itu
menoleh kaget.

“Nuguseyo??”

“Namaku Seohyun, kau mengikuti acara ini??”

“Ne.. setelah ini giliranku untuk menyanyi tapi..”

“Ada apa??”

“Aku takut, aku takut mereka tak menyukaiku. Aku takut Halmoniku kecewa
padaku”

“Hey, kenap bicara seperti itu?? Kau tau suaramu sangat bagus dan aku yakin
kau pasti bisa melakukannya dengan baik.. bagaimana kalau kita berlati
bersama??” tawar Seohyun.

“Jinjja kau mau menemaniku Eonni??”

“Tentu saja kau tidak akan tahu apa yang akan terjadi nanti jika kau tak
mencobanya, jangan bilang kau tak bisa jika kau belum mencoba sesuatu itu
arrayo??” ucap Seohyun seraya tersenyum hangat pada Yeoja itu.

“Seandainya aku memiliki Ibu aku ingin dia seperti mu Eonni”

“Memangnya ibumu kemana??”

“Aku tidak tahu sejak aku bayi aku tinggal bersama Halmoniku hanya berdua
tidak ada yang lain”

“Kau sama sepertiku tapi bedanya aku hidup seorang diri sementara dirimu di
temani oleh Halmonimu… oya kajja kita berlatih”
“Ne eonni” ucap Yeoja kecil itu bersemangat.

Oneureun waenji himdeulgo jichyeo


Begaereul kkeureo aneun chae honja bangane nama
Jeonhwagil manjijakkeorineun naye maeumi
Waenji oneulttara weroun geojyo

Gapjagi ullin jeonhwaye nolla, ah~


Bap meogeonneunji geokjeonghaneun eomma moksoriga
Gwichanke deullyeotteon geu mari onereun dareun geol
Itgo isSeotteon yaksokdeuri tteo ollayo

“Prok prok prok” seohyun pun bertepuk tangan setelah mereka berlatih
bersama.

“Bagus sekali, aku yakin kau pasti bisa erjuanglah” ucap Seohyun seraya
memberikan sebuah semangat untuk yeoja kecil itu.

“Gomawo Eonni” mendengar ucapan Yeoja itu membuat Seohyun tersenyum


dan Yeoja kecil itu segera naik keatas panggung untuk menyanyi karena kini
gilirannya. Sementara Seohyun kembali ke tempat duduknya.

“Sekarang giliran Kang Yura yang akan menghibur kalian”

“Cucuku” ucap Ahjumma itu. Seohyun melihat kearah panggung itu.

“Yeoja itu”

“Ada apa??”

“Tadi aku bertemu dengannya”

“Jinjja??”

“Ne dia sama sepertiku… tak memiliki seorang ibu”

“Dapat di lihat dari sini, kalian memang sangat mirip” ucap Kyuhyun.

“Benarkah??”

“Ne coba saja lihat matanya, mata kalian berdua mirip sama-sama memiliki
pancaran dan semangat juga meneduhkan” ucap Kyuhyun seraya tersenyum
sembari menatap Yeoja yang kini tengah berada di panggung itu. Seohyun
menatap wajah tampan namja itu, tak bisa di pungkiri namja itu seolah
memiliki magnet untuk menariknya masuk lebih dalam untuk mengenal
kehidupan namja itu, senyuman itu senyuman yang sangat lama tak ia lihat,
tunggu kenapa harus lama.. apakah dia memiliki hubungan dengan namja itu.

TBC
Chapter 8
I Hate Love, But I Love You
(Chapter 8)

*****
-I Hate Love, But I Love You
*****

Aku ingin menjadi guardian angel untukmu

Seseorang yang akan selalu melindungimu…

Seseorang yang menjadi alasanmu untuk tetap tersenyum selama kau berada di
sampingku

Aku ingin menjadi seseorang yang bisa kau jadikan sandaran disaat kau tengah
terluka

Tapi yang paling penting aku selalu ingin melihat senyuman itu terukir di bibirmu
selamanya..

Tersenyumlah untukku karena kau terlihat lebih cantik ketika seperti itu…

Sepahit apapun kenyataan yang kau hadapi berbagilah denganku…

Karrena aku akan selalu bersamamu selamnya…

-Cho Kyuhyun-

****************************************

“Anneyong haseyo, lagu ini aku persembahkan untuk Halmoniku semoga dia
selalu mencintaiku…” ucap Yeoja kecil berpipi gembul itu kira-kira usianya
baru menginjak enam tahun. Suara dentingan piano pun berbunyi, suara Yura
terdengar merdu ketika ia memasuki bait pertama dari lagu yang dia
nyanyikan.

‘Dear Mom’

Oneureun waenji himdeulgo jichyeo


Begaereul kkeureo aneun chae honja bangane nama
Jeonhwagil manjijakkeorineun naye maeumi
Waenji oneulttara weroun geojyo

Gapjagi ullin jeonhwaye nolla, ah~


Bap meogeonneunji geokjeonghaneun eomma moksoriga
Gwichanke deullyeotteon geu mari onereun dareun geol
Itgo isSeotteon yaksokdeuri tteo ollayo

Bait pertama ia nyanyikan dengan baik, Seohyun meresapi semua lagu itu dan
dapat ia rasakan kesedihan Yeoja kecil itu… mata nya berair Seolah ia pun
dapat menyatu dengan lagu itu. Lagu yang berjudul Dear Mom itu
membuatnya rindu kembali akan Sosok Seorang Eomma yang selalu
mendekapnya dulu… Sosok yang membuatnya merasa aman berada
disampingnya Sosok yang selalu memberinya cinta yang tak pernah padam
meskipun Ia telah pergi kedunia lain dunia yang berbeda dengannya sekarang..
ia sangat ingin sekali memeluk Sosok itu lagi mendekapnya sekali lagi,
merasakan betapa hangatnya pelukannya sekali lagi.. mendengarkan lagu
merdu yang di nyanyikan olehnya setiap waktu. Seandainya waktu bisa di
putar ia tak ingin dan tak akan pernah melupakan semuanya ia akan
menikmati kebersamaannya dulu dengan sang Eomma.

Maeumi yeppeun sarami dwelgeyo


Nameul meonjeo saenggakhaneun saram dwelgeyo
Eommaye sarange baramdeureun jikyeo galgeyo
Nawa kkumeurhamkke nanudeon
Nae meoril bitgyeo judeon eommaga saenggangna

Ttaeron jalmottwen Seontaekdeullo apahaetjiman


Amu mal eobshi dwieSeo jikyeobwa jusyeotjyo
Seontulgo eorin aijiman ijen al geot gatayo
Eommaye joyonghan gidoye ulmireul
Maeumi yeppeun sarami dwelgeyo ([Taeyeon] Ooh~)
Nameul meonjeo saenggakhaneun saram dwelgeyo
Eommaye sarange baramdeureun jikyeo galgeyo
Nawa kkumeurhamkke nanudeon
Nae meoril bitgyeo judeon eommaga saenggangna

Eotteokhajyo ajik jageun nae mami


Eommaye soneul noheumyeon
Honja jal hal su isseulji
Ajik bujokhan geot gata nan duryeoun geolyo~

Jihyeroun eommaye ttal dwelgeyo Naege yonggireul jwoyo)


Eodilgado jarangseureon ttari dwelgeyo
Eommaye sarange baramdeureun jikyeo galgeyo

Haneobshi boyeo jun sarangmankeum


Ttaseuhan mameul gajilgeyo
Sujubeo jaju pyohyeon mot haetjyo, oh whoa~
Eomma jeongmallo saranghaeyo

Lagu berakhir dengan tepukan meriah semua yang melihatnya, mereka tak
menyangka kalau Yeoja kecil itu memiliki talenta yang sangat luar biasa.
Seohyun dan Kyuhyun terpana kagum akan Sosok itu, bagaimana bisa Yeoja
sekecil itu dapat menyanyikan lagu itu dengan penuh perasaan seperti itu.
Ahjumma itu segera menghampiri Cucunya.

“Halmoni….. Ottohkkae? Apakah aku bernyanyi dengan sangat baik??” ucap


seorang yeoja yang kini telah berada di samping sang Halmoni.

“Ne chagi.. kau sangat luar biasa dalam menyanyikan lagu itu.. harus
Halmoni akui kau sangat berbakat sama seperti Eomma mu dulu”

“Tentu saja aku kan juga ingin seperti Eomma, aku ingin menjadi Seorang
penyanyi agar suatu saat nanti aku bisa bertemu dengan Eomma”

“Ne chagiya..”

“Anneyong haseyo” ucap Seohyun dan Kyuhyun bersamaan.

“Nado Anneyong haseyo.. eh Eonni”


“Anneyong Yura” sapa Seohyun seraya tersenyum hangat.

“Bagaimana Eonni tahu namaku??”

“Hahahahha terntu saja Eonni tahu, Halmeoni mu yang memberitahuku”


ucap Seohyun seraya terrsenyum hangat pada Yura.

“Bagaimana penampilanku tadi?? Apakah sudah bagus??”

“Ne sangat bagus.. kau tahu aku hampir menangis karena kau
menyanyikannya terlalu bagus” ucap Seohyun.

“Jinjjaa??”

“Ne Yura, Yeoja di sampingku ini memang sangat cengeng jika mendengar
lagu mellow seperti yang kau nyanyikan”

“Yaa… Oppaa aku tidak secengeng itu kan… huh dasar”

“Hahahhaa.. Eonni apakah namja tampan ini kekasihmu??”

“MWO.. kau bercanda Park Yura.. namja ini tampan dari mana.. menurutku
lebih tampan Jung Il Woo”

“Yaaa…. Kau ini… kenapa tak mau mengakui ketampananku??”

“karena kau memang tidak tampan tuan Cho” ujar Seohyun sembari
menjulurkan lidahnya jail terhadap namja itu.

“Sekarang adalah pengumuman siapa yang menjadi juara dalam festival ini”
ucap Seorang MC.

“Dan pemenangnya adalah Park Yura.. berikan tepuk tangan yang meriah
untuknya” ucap MC kedua.

“Chagiya kau menang??”

“Waaaahh jinjjayo???? Halmeonii……. Gomawooo” teriaknya riang, benar-


benar yeoja yang manis.
“Kwon Yura silahkan naik keatas panggung” ucap MC tersebut kemudian
Yura pun naik dengan perasaan bahagianya. Salah seorang MC pun
memberinya mike untuk Yura.

“Kamsahamnida.. aku tidak menyangka kalau aku akan menjadi juaranya,


kemenangan ku ini aku persembahkan untuk Halmeoni ku tersayang.
Gomawo Halmeoni karena kau selalu memberikanku apa yang aku mau…
dan juga untuk Seohyun eonni yang membantuku berlatih tadi.. juga untuk
Hyun joo Oppa yang selalu setia menemaniku, gomawo untuk Oppa tampan.
Kau sangat tampan Oppa” tutur panjang Yura membuat Halmeoni nya
terharu termasuk SeoKyu yang turut larut dalam suasana itu. Ketika Yura
turun dari panggung dengan membawa piala yang ia dapatkan.

“Oppaa~” ucap Yura girang ketika ia melihat seorang namja kecil yang sangat
tampan itu.

“Yura, bagaimana kau berhasil, mian ne aku tidak bisa melihatmu karena aku
memang baru keluar dari rumah sakit” jelasnya.

“Gwenchana Oppa, aku mengerti penampilanku membuahkan hasil dan ini


hasilnya piala kemenangan. Lalu bagaimana keadaanmu Oppa?” Tanya Yura.

“Aku tidak apa-apa, kau memang berbakat yura” ucap Hyun Joo seraya
mengusap kepala Yura.

“Gomawo Oppa” ucap Yura seraya tersenyum manis.

**************************************************

“aku bahagia melihat Yura dan Hyun joo mereka saling melindungi,
sepertinya aku pernah merasakan suasana seperti itu tapi aku sama sekali tak
ingat dengan siapa aku saat itu”

“Jinjja?? Kau tidak bisa mengingatnya orang itu?”

“Emm aku memang tak ingat, kata Eommaku dulu aku pernah mengalami
kecelakaan dan membuatku melupakan semuanya”

“Jadi begitu”
“Ne… Oppa Gomawo untuk semuanya, gomawo karena sudah membawaku
ketempat yang sangat menyenangkan ini. Kau tahu menurutku tidak buruk
juga pergi bersamamu karena aku menyadari satu hal. Kau tidak
semenyebalkan waktu pertama kali kita bertemu”

“Apa kau sudah jatuh hati padaku?”

“MWO !! tentu saja tidak, mana mungkin aku jatuh hati padamu. Jangan
memulai perdebatan lagi Oppa”

“Hahaha aku hanya bercanda, kau juga terlihat lebih anggun ketika kau
bersikap manis seperti ini. Dan satu hal yang harus kau tahu aku akan
melindungimu dan selalu menjagamu seperrti yang di lakukan Hyun Joo pada
Yura”

“Nde?? Kenapa kau selalu bersikap baik ketika aku selalu jutek padamu?
Kenapa kau selalu bersikap manis ketika aku selalu bersikap kurang sopan
padamu?”

“Jawabannya sederhana… karena aku mencintaimumu” perkataan Kyuhyun


membuat jantung itu berdetak tidak normal entah karena apa apa karena
pernyataan Kyuhyun tadi? Nan molla ia tak mengerti hal itu.

“A..Apa maksud Oppa??”

“Dengarkan aku baik-baik, kau tahu siapa namja kecil yang selalu
melindungimu seperti Hyun Joo yang selalu melindungi Yura?. Namja itu
aku… aku yang selalu ingin melihatmu bahagia, aku yang selalu ingin melihat
senyuman itu selalu melekat dibibirmu, aku yang selalu ingin melindungimu
setiap waktu. Yah namja itu adalah aku, dan ketika kecelakaan itu terjadi aku
sangat terluka, kau melupakanku dan sejak hari itu aku pergi menyusul Appa
ku. Itu juga salahku kenapa aku tak berusaha membuatmu ingat lagi padaku
dan malah pergi begitu saja. Mianhae tapi perasaan ini sejak dulu tidak pernah
berubah, selalu sama saranghae nan jeongmal saranghaeyo. Kau tidak perlu
menjawabnya karena aku tahu tidak mudah bagimu mempercayai apa itu
cinta, tapi aku akan berusaha membuatmu percaya pada cinta, membuat mu
tak membenci lagi yang namanya cinta. Mungkin benar terkadang cinta itu
menyakitkan tapi aku akan berusaha membuktikan padamu bahwa cinta itu
indah, cinta itu tak seburuk apa yang kau fikirkan”

“Jadi kau? Namja itu?”


“Ne… Aku akan membantumu untuk bisa mengingat semuanya tentangku.
Semua tentang kenangan indah kita. Beri aku kesempatan aku akan
membuktikannya padamu. Bisakah??”

“Aku tidak tau, kau tahu bukan aku sangat membenci cinta dan untuk
mempercayai Cinta itu ada, itu tidak mudah. Karena aku yakin kau tahu
alasannya apa”

“Aku mengerti tapi setidaknya kau mencobanya?? Kita mulai lembaran yang
baru tanpa orang-orang yang melukaimu, hanya ada kau dan aku?”

“Kenapa kau sangat yakin kau aku melupakan dendam itu?”

“Karena aku tahu, tidak semua hatimu di penuhi dengan rasa itu”

“apa kau serius untuk membantuku?” Tanya seohyun lirih.

“Ne aku sangat serius”

“Aku akan mencobanya”

“Benarkah??”

“Ne…”

“Aku berjanji padamu aku akan menunjukkan apa arti cinta yang sebenarnya
padamu”

Dengan hati yang bahagia mereka menyusuri jalanan kota Gwangyang yang
di penuhi dengan guguran bunga sakura. Musim semi yang indah memang
sudah saat nya Seohyun keluar dari semua permasalahan dan dendam yang
menghimpitnya selama bertahun-tahun. Mulai sekarang ia akan berusaha
mempercayai apa yang Kyuhyun katakan, entah kenapa ia langsung menerima
tawaran Kyuhyun mungkin kah hatinya sudah luluh dan ia mulai jatuh cinta
pada namja itu? Nan molla hanya Seohyun dan Tuhan yang tahu bagaimana
perasaannya saat ini.

*******************************************

Esok harinya ketika Seohyun tebangun dari tidurnya, ia turunkan kakinya dan
berjalan menuju kamar mandi, selang beberapa menit ia keluar dengan wajah
yang berbinar ia hampiri kamar Sooyoung. Namun ketika ia masuk betapa
terjkejutnya dia ketika melihat Sooyoung yang tergeletak dengan aliran darah
yang tak berhenti dari hidug mancungnya.

“Younggi, bnagunlah kumohon” ucap Seohyun panic ia tak mengira jika


Yeoja itu akan jadi seperti itu.

“Oppa… bisakah kau datang kemari? Youngg.. dia pingsan Oppa”

“…….”

“Ne..”

********************

“Tenanglah Sooyoung akan baik-baik saja” ucap Kyuhyun ketika mereka


sampai di Gwangyang Hospital.

“Tapi Oppa, aku takut kehilangan dia”

“Aku yakin dia akan bertahan untukmu” ucap Kyuhyun seraya menggenggam
erat tangan Seohyun, dengan harapan ia bisa memberi kekuatan agar Yeoja
yang sangat ia cintai itu kuat.

“Dokter bagaimana Younggi” Tanya Seohyun ketika Dokter keluar dari


kamar rawat Sooyoung.

“Keadaannya cukup menghawatirkan, secepatnya ia harus melakukan


kemoteraphy untuk bisa setidaknya menghambat penyebaran kanker itu.

“Kira-kira biaya untuk Kemoterapi berapa dokter?”

*************************

“Apa yang mengganggu fikiranmu?”

“Anio gwenchana”

“Apa ini karena biaya kemoterapi Sooyoung?”

“Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarrang Oppa, aku takut
kehilangan dia, meski dia adalah anak dari appaku tapi aku sudah sangat lama
bersahabat dengannya aku tak bisa membiarkannya terluka, aku
menyayanginya Oppa”

“Arraseo, aku akan membantumu”

“Anio aku tak mungkin merepotkan semua orang, aku sudah terlalu banyak
merepotkanmu Oppa, bahkan aku merasa tak berar…..”

“sssssttt jangan bicara apapun lagi, aku akan membantumu. Bukankah aku
sudah bilang apapun yang terjadi aku akan selalu berdiri di sampingmu, tak
perduli seluruh dunia menjauhimu aku tetap berdiri disampingmu,
menggenggam erat tanganmu. Membawamu pergi jauh dari semua rasa
sedihmu, ku mohon jangan menangis lagi” ucap Kyuhyun seraya membawa
Seohyun masuk kedalam pelukannya. Isak tangis Seohyun semakin terdengar
pilu dan hal itu membuat Kyuhyun merasa terluka ia tak ingin sama sekali tak
ingin melihat Yeoja itu terluka lagi bahkan sampai kehilangan orang yang di
sayanginya lagi, setelah sang Eomma yang pergi dari nya ia tak ingin Yeoja itu
terpuruk lagi. Seohyun membalas pelukan erat Kyuhyun, berada dalam
dekapan dada bidang Kyuhyun membuatnya merasa nyaman.

“Menangislah sekali ini saja, dan ingatlah jangan pernah kau tunjukkan
airmatamu dihadapan orang yang telah melukaimu” ucap Kyuhyun seraya
mengusap airmata Seohyun

“Ne Oppa aku berjanji”

**************************************

Seohyun bergegas pergi kesebuah tempat makan untuk melamar sebuah


pekerjaan. Ia harus memiliki pekerjaan sekarang karena ia tak ma uterus-
terusan membebani namja yang selalu baik padanya. Yah dia memang harus
berjuang sendiri mulai sekarang untuk bisa membuat Sooyoung, sahabat
sekaligus saudaranya itu menjalani operasi. Beberapa tempat telah ia datangi
namun tak ada seorang pun yang membutuhkan seorang karyawan. Seohyun
berjalan tanpa mengenal lelah ia telah bertekad, tiba-tiba ada sebuah selebaran
yang jatuh tepat di atas kepalanya. Ternyata itu sebuah pamphlet yang
berisikan tentang pencarian seorang penyanyi, di sana tertulis dengan jelas
alamat restorant itu. Seohyun segera bergegas menuju alamat restoran itu.
Beberapa saat ia keluar dan dengan senyuman yang selalu menghiasi bibir
mungilnya, ia di terima di restorant itu sebagai seorang penyanyi. Ia pun
segera berjalan menuju rumah sakit tempat dimana Sooyoung di rawat.
Seohyun segera memasuki kamar rawat Sooyoung dengan senyuman yang
terus melekat di bibir mungilnya.

“Hyunnie” ucap Sooyoung seraya menggerakkan tubuhnya untuk bangun.

“Younggi.. jangan bangun, kau masih sangat lemah” cegah Seohyun, seraya
duduk di samping ranjang Sooyoung.

“Gwenchanayo, sepertinya kau sedang bahagia, ada apa?? Apa ini karena
Kyuhyun Seongsaenim?”

“Anio.. aku di terima di sebuah restorant”

“Kau bekerja?”

“Ne.. mulai sekarrang aku akan bekerja untukmu. Untuk pengobatanmu”

“Apa aku begitu berharga untukmu?”

“Kenapa kau berkata seperti itu?”

“Kenapa kau melakukan ini? Apa aku memang sangat berharga untukmu
hyunnie?”

“Ne.. kau berharga teramat berharga untukku, sekalipun Ayahmu adalah


orang yang paling aku benci tapi aku tak bisa membencimu seperti aku
membenci ayahmu”

“Gomawo Hyunnie, kau adalah Saudaraku. Seberat apapun hidu ini bagilah
semuanya padaku, jika kau menganggapku sebagai saudaramu jadikan aku
sandaranmu, yaksok??”

“Ne, yaksok. Gomawo Younggi” ucap Seohyun seraya memeluk Sooyoung.


Dari balik pintu terlihat seorang namja yang merasa terharu melihat kedua
Yeoja yang saling menyayangi itu, sekalipun ia membenci sang Appa tapi
Namja itu salut karena dia tak membenci Sooyoung juga, Yeoja yang
notabenenya Saudara tirinya.

********************************************************

“Sajangnim, anak buah saya pernah melihat Nona Sooyoung”


“Dimana?”

“Didaerah Gwangyang Sajangnim, dan mereka juga telah berhasil


menemukan alamatnya”

“Dengan siapa dia tinggal di tempat seperti itu?”

“Ada seorang Yeoja yang bersamanya, tapi sayangnya saya tidak tahu siapa
orang itu sajangnim”

“Pasti Yeoja itu memanfaat Sooyoung untuk membalas dendam padaku, lihat
saja apa yang akan aku lakukan jika dia berani melukai putriku” ucapnya
geram.

****************************************

“Oppa.. aku sudah memiliki sebuah pekerjaan sekarang, jadi aku tak akan
menyusahkanmu lagi” ucap Seohyun ketika ia tengah berada dipantai bersama
dengan Kyuhyun

“Kenapa kau bicara seperti itu, aku tak pernah merasa kau menyusahkanku,
justru aku senang bisa berbagi apapun itu denganmu”

“Gomawo Oppa jeongmal gomawo”

“Tidak perlu berterima kasih, aku akan melakukan apapun agar senyuman itu
setia melekat di bibirmu. Apapun itu, mulai sekarang kau adalah tanggung
jawabku, karena kau adalah cinta dalam hidupku, aku ingin selalu bersamamu
selamanya Hyunnie” ucapan Kyuhyun membuat Seohyun merasa terharu.
Mereka pun bersama-sama menikmati pemandangan sore hari melihat sunsite
dengan siluet senja yang indah.

‘Eomma, apakah kau perrnah merasakan cinta yang seperti ini? Dia sangat
tulus padaku Eomma. Dan aku rasa aku mulai…. Mencintainya..’ ucap
Seohyun dalam hati.

000
Chapter 9
I Hate Love, But I Love You
(Chapter 9)

*****
-I Hate Love, But I Love You
*****

Eomma kau tahu aku sangat bahagia, bahkan terlalu bahagia bersamanya…

Namja yang selalu tulus mencintaiku…

Namja yang benar-benar bisa membuatku tetap tersenyum..

Kau tahu Eomma, aku mencintai dia bahkan aku merasa semakin egois karena
aku ingin dia selalu berada di sampingku…

**********

“Oppa..” Kyuhyun terdiam mendengarkan baik-baik apa yang akan Seohyun


sampaikan padanya. “bisakah kita mengulang kenangan yang telah aku
lupakan saat bersamamu”

Kyuhyun tersenyum mendengar apa yang di katakan oleh Seohyun, meskipun


yeoja itu tak meminta ia pasti akan tetap melakukannya.

“Tentu saja.. sekalipun kau tak memintanya aku pasti akan melakukannya”
ucapnya seraya tersenyum manis, seohyun pun menyambut senyuman itu
dengan sebuah senyuman tulus.

“Hari ini apa kau akan menemui Sooyoung??” Tanya Kyuhyun seraya
menatap Seohyun yang sedari tadi asyik menikmati jingganya matahari yang
sebentar lagi akan terbit.
“Ne.. setelah aku menikmati saat bersamamu Oppa” mendengar ucapan
Seohyun lagi-lagi membuat Kyuhyun menyunggingkan sebuah senyum manis,
sejak kapan Yeoja itu bisa memporak porandakan hatinya. Aigo kata-kata
Yeoja itu selalu membuatnya kehilangan kesadaran. Dulu yeoja itu sangat
dingin bahkan terlalu dingin hingga ia seakan menyerah untuk bisa
mendapatkan hatinya, tapi sekarang dia terliha begitu manis bahkan sangat
manis.

“Apa kau menikmati saat-saat bersamaku?” Tanya Kyuhyun.

“Ne.. saat-saat bersamamu adalah hal yang paling indah yang tak pernah
terbayangkan olehku. Aku ingin kembali kemasa itu, masa dimana aku belum
merasakan semua kebencian itu untuk dia”

“Kau sangat menyayanginya kan?” perkataan Kyuhyun membuat langkah


Yeoja itu terhenti, Seohyun mengalihkan pandangannya dari pasir putih di
pantai itu beralih kearah Kyuhyun

“Nde.. aku tidak tahu, semua sikapnya membuatku semakin membencinya


sikapnya memperlakukan Eommaku, tapi kenapa Eomma selalu dan selalu
mencintainya? Kenapa dia mempertahankan Namja itu. Aku tidak mengerti
jalan fikirannya” pandangannya beralih menatap sebuah deburan ombak yang
selalu menari mengikuti kemana angin membawanya.

“Kau akan mengerti saat kau merasakan apa yang Eommamu rasakan, kau
tahu di dunia ini memang tak ada yang bisa menghentikan sebuah perasaan
cinta. Ketika cinta itu hadir dalam hati seseorang dia akan melakukan apapun
untuk bertahan demi orang itu, sekalipun ia selalu disakiti tapi cintanya yang
begitu tulus untuk Appamu dan juga dirimu. Ia tak tega melihatmu kehilangan
Appamu mungkin karena itu ia bertahan untuk tetap berada disamping
Appamu”

“Iya kau benar Oppa, aku tak bisa merasakan betapa tulusnya cinta Eomma
untuk namja itu, tapi aku sendiri tidak tahu, perlahan aku mulai
mengikhlaskan apa yang telah terjadi padaku. Aku berharap tidak ada
Seohyun lainnya yang bernasib sama seperti aku”

“Kau harus percaya jauh di dalam sudut hatinya, aku yakin namamu selalu
ada disana”

“Kenapa kau sangat yakin Oppa??”


“Karena tidak akan ada seorang Ayah yang melupakan putrinya begitu saja,
dia hanya tak bisa menunjukkan kepeduliannya padamu”

“Aku tidak tahu Oppa, aku tidak bisa benar-benar yakin akan hal itu”

“Suatu hari nanti kau akan mengetahuinya arraseo, sekarang bukankah sudah
waktunya Sooyoung pulang dari rumah sakit??”

“Aigo… aku lupa Oppa, bisakah kau mengantarku??”

“Tentu saja tuan putri apapun itu akan aku lakukan untukmu” mendengar
ucapan Kyuhyun membuat semburat merah di pipi yeoja itu muncul. Dengan
segera mereka pun segera menaiki mobil kyuhyun yang terparkir tak jauh dari
tempat mereka mengobrol tadi.

xxxxxxx

Sampai di rumah sakit Seohyun dan Kyuhyun segera membantu Sooyoung


untuk berkemas. Melihat kebersamaan Seohyun dan Kyuhyun membuat hati
Sooyoung ikut senang.

Ketika mereka memasuki pelataran rumahnya sebuah mobil telah terparkir di


depan vila mereka. Sooyoung yang sedari tadi terus tersenyum langsung
terkejut dan merasa ketakutan.

“Appa….” Suaranya seolah tersangkut di tenggorokan. Perkataan Sooyoung


membuat Seohyun dan Kyuhyun ikut menatap dimana ada seorang namja
berdiri dengan tegapnya.

“Younggi… chagiya… appa merindukanmu nak” ucapnya dengan suara


pelan.

“Appa… darimana Appa tahu aku ada disini?” Tanya Sooyoung dengan suara
parau sementara Seohyun hanya terdiam sembari memberikan tatapan
tajamnya kearah namja yang telah memporak porandakan hidupnya.
Kyunyun hanya dapat menatap Seohyun tanpa mampu berbicara apapun.

“Itu tidak penting nak, yang penting sekarang kau pulang bersama Appa..”
“Aku tidak mau Appa, aku ingin berada disini bersama Seohyun” ucap
Sooyoung tegas dan menentang perintah sang Ayah baru sekali ini ia melihat
Yeoja yang telah bertahun-tahun ia besarkan.

“Younggi jangan membangkang chagiya…” ucap sang ayah seraya memberi


kode pada anak buahnya untuk membawa Sooyoung pergi.

“Appa aku tidak mau jauh dari Seohyun” ucap Sooyoung sembari
bersembunyi di belakang Seohyun.

“Kenapa kau tak mau ikut bersama Appa, apa yeoja itu mempengaruhimu
untuk membenci ayah kandungmu sendiri?” hardik Siwon pada Seohyun
membuat tatapan tajam dari Yeoja itu semakin terasa olehnya.

“Jangan paksa dia !! jika dia ingin bersamaku seharusnya kau mengerti itu.
Tidak seharusnya kau memaksakan kehendakmu pada putri kandungmu
sendiri atau kau memang ingin dia akan lari dan semakin membecimu..”

“Diam kau !! apa yang sudah kau lakukan pada putriku?? Apa kau ingin
membalas dendam padaku melalui putriku?? Kau tak ubahnya seperti
eommamu..”

“Jangan kaitkan Eomma ku dengan masalah ini, kau harus mendengarkan aku
baik-baik meskipun darahmu mengalir di tubuhku tapi aku tak sejahat dirimu
!! aku tak pernah berniat untuk membalaskan dendamku pada Sooyoung. Kata
orang buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya tapi itu tidak berlaku untukku,
kau akan mendapatkan ganjaran yang setimpal atas perbuatanmu padaku dan
Eommaku meski sebenarnya aku sangat ingin menyaksikan penderitaanmu
dengan mata kepalaku sendiri” kata-kata itu meluncur begitu saja dari bibir
mungil milik Yeoja itu.

“KAU !! berani-beraninya kau berkata seperti itu pada ayah kandungmu


sendiri !!” ucap sang ayah yang tengah tersulut emosi oleh ucapan Seohyun.

“SIAPA AYAHKU?? Apakah anda pernah menganggapku sebagai anak


kandungmu?? Bukankah dulu kau mengatakan kalau Eomma ku berhianat
sehingga lahirlah aku?? Apa kau hilang ingatan tuan???” ucap Seohyun emosi,
melihat perdebatan dua orang itu Sooyoung dan Kyuhyun hanya mampu
diam, mereka tak berani ikut campur urusan anak dan ayah itu.
“kau benar-benar anak kurang ajar !!” Geram sang Ayah, kini amarah
menguasai sang ayah.

“APPA HENTIKAN !!! baik aku akan ikut bersamamu asalkan jangan pernah
ganggu adikku lagi…. Seohyun adikku dia saudaraku aku menyayanginya
sama seperti dia menyayangiku, perlahan sikapmu membuatku semakin
membencimu Appa…” ucap Sooyoung dengan mata berkaca-kaca.

“Hyunnie jaga dirimu baik-baik mianhae aku mungkin tak akan bertahan, aku
tak bisa memastikan bagaimana keadaanku setelah ini tapi aku akan selalu
berdo’a yang terbaik untukmu adikku…” ucap Sooyoung yang pelahan
melangkah pergi. “Cho Saem, tolong jaga Seohyun dengan baik. Aku sangat
menyayanginya” Kyuhyun pun mengangguk, sementara itu airmata Sooyoung
luruh, sampai pada akhirnya ia pun pergi dan meninggalkan seohyun.

“Younggi…” ucap Seohyun lirih sementara Kyuhyun hanya bisa memegangi


pundak Seohyun, ia tahu saat ini Seohyun sangat terluka, bukan hanya karena
sang Ayah tapi juga karena kehilangan Sahabatnya sekaligus kakaknya sendiri.

“Satu hal yang harus kau tahu tuan, kau harus menjaga Sooyoung baik-baik,
jaga kakakku baik-baik, sekalipun kau tak mengakui ku sebagai adikya tapi
darah yang mengalir di tubuhku dan tubunya adalah darahmu tak ada yang
bisa memutuskan tali ikatan batin antara aku dan Sooyoung” tanpa menyahuti
perkataan Seohyun, siwon pergi menuju mobilnya. Seketika itu juga airmata
Seohyun luruh, ia menangis. Untuk kesekian kalinya ia menangis di depan
namja itu. Melihat hal itu Kyuhyun segera mendekap Yeoja itu kedalam
pelukannya.

“Kuatkan dirimu, Seohyun yang aku kenal adalah Yeoja yang kuat dan sabar
arraseo” Seohyun hanya mengangguk dalam dekapan Namja itu. Mereka
berdua turut larut dalam suasana itu, Kyuhyun hanya bisa mendekap Yeoja itu
berusaha membuat Yeoja itu nyaman berada dalam pelukannya.

‘Hari ini aku kehilangan Sahabatku, kakakku, dan saudara terbaikku. Dan lagi-
lagi aku terluka karena ucapanmu Appa, Kyuhyun Oppa gomawo karena kau
selalu membuatku merasa nyaman ketika ada dalam pelukanmu’

xxxxx

“Younggi… kau sudah pulang chagi… kau kemana saja, chagi??” Tanya sang
eomma pada Sooyoung ketika mereka telah sampai di rumah.
“Kalian puas sekarang !!! Appa kau puas memisahkan aku dengan adikku??
Asal kau tahu Appa Seohyun bukan Yeoja pendendam… sejak dulu aku
bersahabat dengannya dia tak pernah sekalipun membenciku sekalipun dia
tahu bahwa aku adalah putrimu. Putri dari seseorang yang telah
menghancurkan kehidupannya. Dia tak pernah membenciku Appa”
mendengar ucapan Sooyoung membuat sudut mata Siwon berair. “Dia
bahkan rela bekerja demi pengobatanku. Dia berusaha sekuat tenaga untuk
bisa membantuku.” Ucapan Sooyoung membuat kedua orang yang berada di
ruangan itu membelalakkan matanya.

“A..apa maksudmu Younggi” Tanya sang ibu yang kini tengah terkejut
mendengar penuturan sang anak.

“Aku mengidap Leukimia stadium akhir !! mungkin Tuhan ingin memberikan


hukuman pada kalian melalui aku…” ucap Sooyoung parau. Mendengar
pernuturan Sooyoung membuat kedua orang tuanya terkejut.

“Tidak itu tidak benar kan? Kau bohong padaku kan Younggi…”

“Itu yang sebenarnya Eomma, tapi Appa menghancurkan harapan terakhirku


untuk bersama Seohyun. Kau tahu Appa, dia tak seperti apa yang kau fikirkan
dia yeoja yang terlalu baik untuk kau sakiti Appa.. dia melakukan apapun
untuk pengobatanku selama kami tinggal bersama. Jika aku harus memilih aku
lebih memilih untuk tinggal bersamanya dan pergi dari kalian.. aku pergi
bukan karena dia yang mempengaruhiku tapi aku pergi karena memang aku
ingin. Bukan dia yang membuat ku semakin membencimu Appa.. tapi
sikapmu sendiri yang membuatku semakin membencimu.. kau selalu
menyalahkan dia atas semua yang kau lakukan. Aku membenci sikapmu itu
Appa” ucap Sooyoung seraya terisak. Sementara kedua orangtuanya hanya
bisa menyesali semuanya. Mereka tahu hal ini bukanlah salah Seohyun tapi ini
salah mereka namun sayangnya rasa egois itu mengalahkan segalanya. Tiba-
tiba Sooyoung merasa dunia ini berputar, kepalanya semakin lama semakin
berat dan semuanya berubah menjadi gelap. Sooyoung terjatuh di lantai dan
pingsan. Melihat hal itu membuat kedua orang tuanya panik setelah mereka di
kejutkan oleh keadaan Sooyoung, mereka pun segera membawa Sooyoung
kerumah sakit.

xxxxxxxxx
Seohyun termenung di kamarnya, setelah beberapa jam yang lalu ia kembali
ke Seoul bersama Kyuhyun. sedari tadi Ahjumma Cho memperhatikannya
yang tak pernah beranjak sedikitpun dari tempatnya duduk, ia hanya
memandangi hujan yang turun dengan derasnya. Ahjumma Cho hanya bisa
menatap nanar Seorang Seohyun. Hatinya ikut terluka melihat Yeoja itu
hanya berdiam diri.

“Eomma” ucap Kyuhyun pelan dan membuyarkan semua lamunan Ahjumma


Cho.

“Baru sekali ini Eomma melihatnya seperti itu, sungguh hati Eomma seolah
merasakan apa yang dulu terjadi pada Hyoyeon. Sangat sakit melihatnya
seperti itu.. Kyu bagaimana kalau kita mengajaknya pergi ikut Appa
kejepang?? Eottohkkae?? Apa kau setuju??”

“Aku sangat setuju untuk hal itu Eomma tapi ada baiknya kalau kita
menunggu dia menyelesaikan semua Studynya di sini setelah itu aku akan
berbicara padanya mengenai hal ini, eottohkkae??”

“Ne.. Eomma setuju padamu Kyuhyunnie…” ucap Sang Eomma pada


Kyuhyun. “Sebaiknya kau membawakan dia nasi dan susu sedari tadi ia tak
makan sesuap nasi pun, bujuklah agar dia mau makan” ucap Sang Eomma
seraya berjalan menuju dapur.

“Ne Eomma” ucap Kyuhyun seraya mengikuti sang Eomma menuju ke dapur.

Nyonya Cho pun mengambilkan semangkuk bubur dan segelas susu hangat
untuk Seohyun.

“Berikan ini padanya pastikan dia memakan semua makanan ini arraseo”
ucap Ny. Cho.

“Ne, Eomma arraseo” ucap Kyuhyun seraya membawa nampan itu


ketangannya dan berjalan perlahan agar semua isi yang ada dalam nampan itu
tidak tumpah. Dengan hati-hati ia terus berjalan dan sampailah ia pada
tujuannya. Ia berusaha mengetuk pintu dengan sikunya karena kedua
tangannya sibuk memegang nampan itu.

“Tok tok tok” terdengar suara ketukan di sebuah pintu yang masih tertutup
rapat.
“Nuguseyo”

“Ini aku..” ucap Kyuhyun. sedangkan Seohyun yang sudah sangat hafal
dengan suara itu segera bergegas membuka pintu kamarnya untuk namja itu.

“Oppa…”

“Anneyong, boleh aku masuk??” Tanya Kyuhyun diiringi dengan senyuman.

“Ne masuklah” ucap Seohyun seraya kembali ketempat duduknya semula.

“Kau belum makan kan?? Aku sengaja membawakan semangkuk bubur


untukmu. Kata Eomma makanan ini baik untukmu jadi aku membawanya
kesini”

“Aku tidak lapar Oppa”

“Hey, Yeojaku harus makan.. atau mau aku suapi??” Tanya Kyuhyun seraya
menggoda Seohyun.

“aniyo aku benar-benar tidak nafsu makan Oppa” ucap Seohyun.

“Ayolah Hyunnie, kau harus makan. Oya aku dengar kau akan ujian smester
terakhir?? Bukankah kau harus mempersiapkan semuanya mulai dari
kesehatanmu dan juga semua pelajaran yang telah kau pelajari?”

“Aku tahu itu, ujian itu akan di mulai besok Oppa”

“Lalu kalau kau tak mau makan sekarang bagaimana bisa kau mengikuti
semua ujian itu?? Kajja makan ne… setelah kau makan ada sesuatu yang ingin
aku bicarakan”

“Nde?? Ada apa Oppa??”

“Maka dari itu sekarang kau makan dulu, habiskan semua makanan itu. Jika
kau tak mau menghabiskannya maka aku tak akan pernah bilang apa yang
akan aku katakan nanti”

“Aishh kau menyebalkan Oppa” dengus Seohyun seraya mengambil


semangkuk bubur yang sedari tadi Kyuhyun pegang.
“Makanlah yang banyak agar kau bertambah pintar dan kuat” ucap Kyuhyun
seraya tersenyum melihat Seohyun yang makan dengan perlahan

“Aish slogan itu lagi, apa kau tak bosan mengumandangkan kalimat itu
Oppa?? Aku sudah sering mendengarnya sejak dulu..”

“Slogan?? Kunde.. kau masih mengingat Kata-kata itu??”

“Tentu saja mana mungkin aku melupakan kata itu, bahkan semua
perkataanmu dan semua kenangan tentang kita waktu kecil dulu masih
terekam dengan jelas di otakku”

“MWO !!! sejak kapan kau mengingat semuanya???” sontak Kyuhyun terkejut
mendengar pengakuan dari Seohyun.

“Sejak beberapa bulan yang lalu” ucap Seohyun dengan kepolosannya.

“Yaakkk jadi selama ini kau mengerjaiku??”

“hehehe mianhae Oppa aku tak bermaksud mengerjaimu, hanya saja saat itu
aku benar-benar ingin melihat ketulusanmu”

“Aishh Kau ini”

‘Pletak’ satu jitakan mendarat di kepala Seohyun membuat Yeoja itu meringis.

“Appo Oppa…” ringis Seohyun seraya mengelus kepalanya yang terasa sedikit
sakit.

“Salah sendiri siapa yang menyuruhmu untuk membohongiku…”

“Aku kan tidak sengaja melakukannya Oppa” ucap Seohyun seraya


memanyunkan bibirnya, sehingga membuatnya terlihat sangat lucu, dan hal
itu sukses membuat Kyuhyun tertawa. Melihat namja itu tertawa Seohyun
juga ikut larut dalam tawa kebersamaan mereka.

Di balik pintu kamar Seohyun Ahjumma Cho ikut tersenyum bersama anak
laki-lakinya.

“Minho-ya bukankah mereka sangat serasi??”


“Ne Eomma, mereka adalah pasangan yang sangat serasi” ucap Minho
mengiyakan ucapan Sang Eomma.

“Eomma bahagia melihat tawa itu hadir lagi, Eomma berharap Kyuhyun bisa
membahagiakan Seohyun karena itu amanat yang di berikan oleh Alm.
Ibunya”

“Jangan khawatir Eomma aku yakin Hyung akan membahagiakan Seohyun


Noona” ucap Mino seraya tersenyum simpul.

000
Chapter 10
I Hate Love, But I Love You
(Chapter 10)

*****
-I Hate Love, But I Love You
*****

“Ikutlah denganku ke Jepang, kita pindah kesana. Melupakan semua yang pernah
terjadi disini, segala hal yang menyakitimu.. ikutlah bersamaku lupakan dendam
itu lupakan sakit hati yang kau rasakan. Lupakan orang-orang yang telah
menyakitimu, kita cari kebahagiaan kita sendiri. Jangan hiarukan apapun…
bisakah??” mendengar sederet kalimat yang Kyuhyun ucapkan membuat Seohyun
tertegun. “Aku tahu ini sulit untukmu, aku tak meminta jawaban itu sekarang.
Fikirkanlah semuanya baik-baik. Aku pasti akan menunggu jawabanmu”

Semua perkataan Kyuhyun itu membuat Seohyun terus berfikir, meskipun


sekarang ia tengah berkutat dengan semua buku-bukunya namun ia sama
sekali tak bisa berkonsentrasi pada halaman yang akan ia baca dan sepertinya
hal itu membuat Seohyun semakin jengah. Haruskah ia pergi dan
meninggalkan semuanya? Meninggalkan semua sakit hatinya dan melupakan
semua dendamnya? Ia hanya bisa menopangkan dagunya di tangannya
sembari menatap luar jendela, matanya menerawang jauh ketengah langit biru.
Meskipun jasadnya di tempat tapi sepertinya roh nya telah melayang jauh
kemasa lalu.

“Eomma..”

“Chagiya kau sudah selesai belajar??”

“Ne Eomma…”

“Sekarang waktunya membaca cerita, kau mau Eomma membacakan cerita apa
sayang?”
“Cerita tentang seorang putri Eomma” perkataan Seohyun membuat Hyoyeon
tersenyum, ia segera membacakan sebuah cerita tentang Cinderella.

“Eomma, kenapa semua kisah yang kau ceritakan selalu berakhir dengan
kebahagiaan?? Sang putri dan sang pangeran hidup dengan bahagia bersama anak-
anak mereka, apakah kisahku akan seperti mereka nantinya??” Ucap Seohyun polos
ketika Sang Eomma telah menyelesaikan ceritanya.

“Eomma yakin kisahmu nantinya akan berakhir bahagia, kau terus berharap sayang.
Karena harapan adalah awal dari semua kebahagiaan”

“Tapi kenapa kisah Eomma sangat jauh berbeda dengan kisah tuan putri itu?”

“Itu takdir sayang, setiap manusia di muka bumi ini memiliki takdir masing-masing
termasuk Eomma. Kau pun juga sama, ikuti kata hatimu untuk melakukan apapun
itu, karena hati tak bisa berbohong, jika kau ragu untuk melakukan sesuatu maka
bertanyalah pada hatimu, apa yang diinginkan hatimu pasti akan menjadi yang
terbaik untukmu” ucap Sang Eomma dengan senyuman yang mengembang.

“Jadi begitu Eomma, gomawo Eomma” ucap Seohyun kecil seraya memeluk Yeoja
yang telah menjadi pelindung nya itu.

Seohyun kembali dari lamunannya, ia teringat akan kata-kata ibunya, yah dia
akan memperayai hatinya mulai sekarang.

“Eomma aku sudah memiliki keputusan, aku harap ini akan menjadi yang
terbaik untuk hidupku” ucapnya mantap. Mungkikah ia menerima ajakan
Kyuhyun untuk melupakan semua dendamnya? Atau ia menolak ajakan
Kyuhyun? nado molla hanya dia, hatinya dan Tuhan yang tahu.

Segera ia membangkitkan tubuhnya menuju rak yang berisi semua buku-


bukunya. Malam ini ia akan berjuang untuk belajar, dan berkencan dengan
buku-bukunya. Karena esok ia akan menghadapi ujiannya.

xxxxxxxxxxxx

“Yeobo bagaimana keadaan Sooyoung??” Tanya Hyera pada sang suami,


yang saat ini tengah duduk lesu di ruang tunggu.

“Keadaannya benar-benar kritis” lirih sang suami, seketika tangis Hyera pecah
mendengar penuturan suaminya itu.
“Yeobo tolong datangkan semua dokter spesialis kanker untuk putri kita, aku
sama sekali tak bisa hidup tanpa dia, jebalyo..” lirih Hyera.

“Aku akan berbicara pada dokter”

“Ne Yeobo, gomawo” ucap Hyera seraya memeluk suaminya.

“Ini sudah kewajibanku, aku pergi dulu untuk menemui dokter” ucap Siwon
pada istrinya, kemudian ia segera pergi menuju ruangan dokter.

Hyera memasuki ruangan putrinya, ia duduk di saming ranjang itu seraya


menggenggam erat tangan Sooyoung, tangan mungil yang dulu selalu
mengelus wajahnya, tangan yang sering ia genggam hanya untuk sekedar
berjalan-jalan di taman kota. Kini tangan itu tergeletak tak berdaya,
airmatanya lagi-lagi turun, ia merutuki kebodohannya sendiri.

“Tuhan apa ini hukuman untukku karena aku telah merebut Siwon Oppa dari
Hyoyeon, hiks jeongmal mianhae Hyo-ah” ia menelungkupkan kepalanya di
punggung tangannya, ia tak tahu apa yang akan terjadi jika ia kehilangan
Sooyoung. Ia benar-benar tak bisa hidup tanpa Sooyoung putri yang sangat ia
cintai.

xxxxxxxxx

Seohyun telah berangkat pagi-pagi sekali, bahkan sebelum Kyuhyun terbangun


dari tidurnya. Hari ini adalah hari ujian Seohyun, selama beberapa hari
kedepan Seohyun akan menghadapi masa sulitnya. Ia benar-benarr berharap ia
akan lulus dengan mudah, tapi sebelum ia pergi kekampus ia pergi dulu ke
pemakaman. Setelah ia membeli bunga krisan, bunga yang sangat disukainya
dan Eommanya, bunga yang selalu mekar dengan indah tak peduli apa
musimnya. Ia berjalan dengan ringan melangkah dengan pelan menyusuri
jalan setapak untuk mencapai sebuah makam yang bertuliskan.

‘Kim Hyoyeon’

Makam yang memisahkan jasad ibunya dengan dirinya. Makam yang terlihat
sangat bersih meski sudah cukup lama ia tak berkunjung di makam itu.
Tampak aneh memang, siapa yang sering datang kesini untuk membersihkan
makam Ibunya? Apa Penjaga makam yang melakukannya? Aniyo ia tak tahu
akan hal itu, Siapapun orang yang telah membersihkan makam ini, Ia sangat
berterima kasih. Ia berjongkok untuk memberikan bunga krisan untuk sang
Ibu.

“Eomma.. neomu bogoshippo.. kau tahu Eomma aku teramat merindukanmu,


aku bahkan merindukan senyumanmu.. hari ini aku akan menghadapi ujian
Eomma, kau harus melihatku meski dari sana dan selalu memberiku
dukungan. Kuharap kau selalu mendukung semua keputusanku, kau tau
Eomma, entah kenapa saat ini aku sangat ingin memelukmu? Seandainya kau
masih hidup, kau pasti sudah memelukku kan?? Setiap kali aku merasa
hidupku akan berakhir, ketika aku mendapatkan sayatan di luka yang masih
belum kering, Eomma kenapa aku tak bisa membencinya sepenuh hatiku?
Kenapa aku masih menyisakan rasa sayang itu untuknya? Kenapa aku tak
pernah bisa membencinya? Bukankah semua yang dia lakukan sangat
menyakitkan, Eomma.. tapi kenapa aku bahkan tak bisa membalas semuanya.
Aku ingin mengatakan semuanya, segala hal yang membuat hatiku perih, tapi
suaraku sama sekali tak bisa keluar dari tempatnya. Aku hanya bisa berdiam
diri menerima semua hinaannya, tidak pantaskah aku menjadi putrinya
Eomma? Tidak pantaskah aku memiliki keinginan untuk dapat memeluknya
sekali saja, hanya sekali meskipun itu hanya sebentar.. itu keinginan yang tak
mungkin kan Eomma.. tidak akan pernah terjadi, sekalipun aku bersujud di
hadapannya itu tak akan pernah terjadi kan Eomma” lagi dan lagi airmata
Seohyun tumpah hanya untuk orang yang tak pernah mengharapkannya.
Seburuk itukah ia di hadapan orang itu? Tuhan berikan ia selalu kekuatan
untuk dapat terus membuatnya bertahan dalam kesabarannya.

Dari kejauhan seseorang menangis menatap Yeoja itu, ia mendengarkan


dengan jelas apa yang dikatakannya, hatinya terasa teriris mendengar sederet
kalimat itu. Ia ingin bahkan sangat ingin memeluk Yeoja itu, meski hanya,
sekali tapi ia tak mampu melangkahkan kakinya, ia terlalu pengecut utnuk
mengakui perasaannya sendiri, yah ia teramat merindukan Seohyun, sejak
dulu perasaan itu tak pernah berubah. Ia menyayangi Seohyun sampai saat ini.
Ia selalu menyesali semuanya, semua yang ia katakan kepada Seohyun. ia
bahkan sering mengutuk dirinya sendiri karena telah menyakiti anak itu, anak
yang jelas-jelas tak memiliki kesalahan padanya. Tapi semua sudah terlanjur ia
sudah cukup banyak menyakiti hati Seohyun.

“Mianhae” lirihnya. Kemudian beranjak pergi dari sana.

xxxxxxxxxxxx
Seohyun menghela nafas ketika ia telah menyelesaikan ujiannya hari ini, ia
bersyukur karena ujiannya tidak terlalu sulit untuknya. Ia tersenyum lega, tapi
perasaan gelisah itu muncul tatkala ia melihat bangku yang berada
disampingnya. Yah, bangku yang selalu Sooyoung duduki, selama Empat
tahun mereka bersama tak pernah ia melewatkan hari ujian bersama, tapi
sekarang ia bahkan tak memasuki kelasnya.

“Ehem..” seseorang berdehem membuat Seohyun membuyarkan semua


lamunannya.

“Nde…”

“Kau tak pulang??”

“Sebentar lagi”

“Apa kau merindukan Sooyoung??”

“Aniyo..”

“Jangan mencoba berbohong padaku, oya tadi Tn. Choi datang kekantor
Dosen” mendengar perkataan Kyuhyun membuat Seohyun sedikit terkejut,
untuk apa Namja itu datang kesini?

“Kau pasti ingin tahu kan kenapa Tn. Choi datang kesini?”

“M..mwo.. aniyo itu tak ada hubungannya denganku kan”

“Ne tapi ini mengenai keadaan Sooyoung” ucap Kyuhyun seraya berhenti
seiring dengan langkah Seohyun yang terhenti mendengar pernyataan
Kyuhyun.

“Wae? Apa dia baik-baik saja??” Tanya Seohyun penasaran, sementara


Kyuhyun hanya bisa memasang wajah sedihnya.

“Sooyoung.. dia tengah di rawat di rumah sakit. Sepertinya kondisinya


semakin buruk” ucapan Kyuhyun membuat Seohyun terdiam. “Kau mau
menjenguknya??” Tanya Kyuhyun.

“Nde?”
“Aku tahu kau ingin sekali bertemu dengannya, kajja ikut aku.. aku akan
mengantarmu kesana” ucap Kyuhyun seraya menarik tangan Seohyun untuk
mengikuti langkahnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sampainya di rumah sakit Seoul, mereka segera bertanya pada seorang Uisa
(Suster) dimana Sooyoung di rawat. Ketika mereka berjalan di sebuah lorong,
tanpa sengaja seorang dokter menabrak tubuh Kyuhyun hingga membuat
barang-barang yang di bawanya terjatuh.

“Chwesonghamnida [maafkan saya (formal)]”

“Ne Gwenchana, harusnya aku yang meminta maaf, ini kesalahanku” ucap
Dokter itu seraya membungkuk dan ketika wajahnya terlihat ia sangat terkejut
melihat sosok yang ada di hadapannya itu.

“Ryewook Hyung…”/ “Kyu..” ucap mereka bersamaan, mereka pun saling


berpelukan. Sementara Seohyun hanya terdiam melihat dua Namja itu.

“Kapan kau kembali keSeoul?? Kau keterlaluan hyung kenapa kau tak
memberitahuku?”

“Hey jika aku memberitahumu, apa kau akan datang menjemputku??”

“Tentu saja hyung, kau kan kakak terbaikku” ucap Kyuhyun.

“Ahaha kau ini…” ucap Namja yang di panggil Hyung oleh Kyuhyun. “Kau
kesini untuk apa?” tanyanya lagi.

“Aku mengantar Yeojachinguku untuk bertemu dengan sahabatnya”

“Dia dirawat disini?”

“Ne Hyung”

“Kalo boleh aku tahu siapa namanya?”

“Choi Sooyoung” ucap Seohyun.

“Choi Sooyoung !! jadi kau sahabatnya? Siapa namamu?”


“Seohyun, Kim Seohyun” ucap Seohyun.

“Sejak aku datang untuk menangani Nona Choi, dia selalu mengigau
menyebut namamu..”

“Nde? Jinjja??” Tanya Seohyun terkejut.

“Ne.. akan aku tunjukkan ruangannya, kajja ikut aku” ucap Namja bernama
Ryeowook itu seraya menyuruh Seohyun dan Kyuhyun mengikutinya.

“Ini ruangannya” ucap Ryeowook.

“Apa tidak ada orang disini??”

“Sepertinya tidak ada, orangtuanya mungkin pulang sebentar”

“Masuklah aku akan menunggu di luar” perintah Kyuhyun,

Seohyun pun segera memasuki ruangan bercat putih itu. Dapat ia lihat seorang
yeoja tengah terbaring lemah diatas ranjangnya. Ia berjalan pelan agar tak
membuat suara yang dapat membangunkan tidur Sooyoung. Perlahan ia
menghampiri ranjang Sooyoung dan mengelus rambutnya yang berantakan, ia
hanya dapat memandangi Yeoja itu dalam keheningan.

“Aku berdo’a semoga kau segera sembuh Younggi” lirih Seohyun, setitik
Kristal bening jatuh dari pelupuk matanya. Seandainya ada cara untuk
menyembuhkan Sooyoung, ia pasti akan melakukan apapun untuk
kesembuhan sahabat sekaligus eonninya itu.

Perlahan Sooyoung membuka matanya, ia tersenyum melihat Seohyun ada di


sampingnya sembari menggenggam erat tangannya.

“Hyunnie?? Kau datang?”

“Younggi, kau sudah bangun, mian aku membangunkanmu ya??”

“Aniyo.. aku malah senang, ketika aku membuka mata yang aku lihat adalah
dirimu, Hyunnie” ucap Sooyoung seraya tersenyum manis, senyuman yang
selalu dirindukan oleh Seohyun.

“Bagaimana keadaanmu?”
“Sepertinya kondisiku semakin hari semakin memburuk.. tapi jangan khawatir
aku baik-baik saja” ucap Sooyoung seraya terkekeh pelan.

“Younggi, kau harus tetap percaya bahwa kau akan sembuh, karena aku yakin
kau pasti akan sembuh ne..” mendengar ucapan Seohyun membuatnya
tersenyum.

“Hari ini kau menjalani ujian kan?? Bagaimana apakah kau bisa mengerjakan
semuanya??”

“Emm.. aku bisa mengerjakannya, aku harap kau menyusul untuk ujian akhir
itu”

“Aku mungkin tak bisa mengikuti ujian itu, Hyunnie. Bagaimana


hubunganmu dengan Cho Saem??”

“Aku mencintainya, entahlah sejak dulu kau tahu kan aku tak pernah
mempercayai cinta, tapi ketika aku merasakan sendiri aku mulai mempercayai
adanya cinta itu. Dia sangat tulus mencintaiku.. aku bahagia berada
didekatnya” ucap Seohyun seraya tersenyum manis.

“Jinjja.. aku bahagia melihat hal itu. Kepalaku sangat pusing aku tidur dulu
ne”

“Ne Younggi tidurlah” ucap Seohyun seraya mengelus kepala Sooyoung, rasa
sayang itu melebihi rasa bencinya pada Ayah mereka.

Diluar ruangan seorang namja tengah menatap dua yeoja diruangan itu
dengan mata berkaca-kaca.

“Oppa.. sampai kapan kau tak mau mengakui perasaan sayangmu pada
Seohyun? tidakkah kau tahu ia juga pasti tersiksa dengan semua ini”

“Dia sudah sangat membenciku mana mungkin ia akan memaafkan aku… lagi
pula aku tak memiliki keberanian untuk sekedar menyapanya.. ini salahku
sejak dulu ini adalah kesalahanku, tidakkah kau tahu menyembunyikan
perasaan jauh lebih menyiksa dari pada tak mengetahui perasaan sendiri.
meski aku menyayanginya seperti aku menyayangi Sooyoung, tapi aku
membuat jarak yang terlampau besar antara aku dan Seohyun. ini salahku”
airmata itu jatuh melihat hal itu segera sang istri memeluknya.
“Aku tahu, ini memang berat. Oppa kau masih inngat apa yang dikatakan
Dokterr Kim? Dia bilang ada satu cara untuk menyelamatkan Sooyoung, aku
akan meminta Seohyun untuk membantu Sooyoung, aku yakin dia akan
melakukannya untuk Sooyoung. Karena rasa sayang itu jauh lebih besar
dibandingkan rasa bencinya” ucap Sang istri.

Hyera pun masuk kedalam ruangan itu, dan hal itu membuat Seohyun
terkejut.

“Bisakah aku meminta waktumu sebentar?”

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

“Bagaimana keadaan Sooyoung?” Tanya Kyuhyun ketika mereka tengah


berada di tepi danau.

“Keadaannya semakin buruk Oppa”

“Ada cara untuk menyembuhkannya, Ryeowook Hyung yang mengatakannya


padaku”

“Aku tahu”lirih Seohyun.

“Mwo !! kau tahu” mendengar perkataan Seohyun membuat Kyuhyun


terkejut.

“Ne.. tadi aku berbicara pada Eomma Sooyoung”

“Jinjja, lalu apa dia memintamu untuk melakukan hal itu” Seohyun
mengangguk mendengar perkataan Kyuhyun. “Apa yang akan kau lakukan?”
Tanya Kyuhyun.

“Aku tidak tahu Oppa.. semuanya membuatku bingung. Disatu sisi aku ingin
Sooyoung sembuh, tapi disisi yang lainnya aku ingin mereka merasakan apa
yang aku rasakan dulu ketika aku kehilangan Eomma..”

“Chagi.. kejahatan jangan di balas dengan kejahatan juga, ikuti kata hatimu..
hatimu pasti akan memberikan hal yang terbaik untukmu arraseo”

“Perkataanmu mengingatkan ku pada Eomma, Oppa.. aku merindukan


Eomma” ucap Seohyun seraya menatap langit biru yang cerah.
“Kim Ahjumma juga pasti merindukanmu, jangan bersedih apapun
keputusanmu aku akan mendukingmu arraseo” ucap Kyuhyun seraya
mengelus rambut panjang Seohyun.

“Oppa.. jika aku melakukan hal itu apakah aku akan bahagia??”

“Jika kau memang yakin kalau hal itu bisa membuat mu bahagia maka kau
akan bahagia selalu”

“Jangan perrnah tinggalkan aku Oppa… jangan pernah pergi dariku.. aku tak
akan bisa menjalani hari sebaik saat-saat aku bersamamu, karena aku
mencintaimu. Jeongmal saranghae Oppa” ucap Seohyun membuat Kyuhyun
tersenyum dan segera menarik Seohyun kedalam pelukannya.

“Nado saranghaeyo, Kim Seohyun” ucap Kyuhyun seraya mempererat


pelukannya terhadap Seohyun, Seohyun juga membalas pelukan itu lebih erat.

‘Gomawo Tuhan karena kau telah memberikan aku seorang malaikat yang selalu
mencintaiku, aku mencintainya bersamanya kutemukan sebuah ketulusan yang selalu
membuatku merasa nyaman, bersamanya kutemukan sebuah kebahagiaan yang selalu
membuatku tersenyum, aku mencintainya bukan seperti matahari yang muncul di pagi
hari hari dan menghilang kala malam menjelang, aku mencintainya bukan seperti
pelangi yang datang hanya kala hujan reda dan menghilang ketika sinar matahari
telah muncul. Aku mencintainya seperti udara, yang selalu hadir setiap waktu, setiap
menit bahkan setiap detik. Terima kasih Tuhan’ ucapnya dalam hati.

000
Chapter 11 Ending
I Hate Love, But I Love You
(Chapter 11 Ending)

*****
-I Hate Love, But I Love You
*****

“Seohyun aku tahu terlalu banyak kesalahan yang aku perbuat padamu dan eomma
mu, dan aku juga sama sekali tak pantas meminta bantuan padamu karena dosaku
yang terlalu banyak pada mu dan Hyoyeon, tapi ini semua aku lakukan demi
kesembuhan Sooyoung. aku ingin meminta satu permintaan darimu” ucap Hyera pada
Seohyun, tapi Seohyun hanya menanggapinya dengan sangat dingin.

“Maukah kau membantu Sooyoung? Aku tidak tahu bagaimana lagi cara agar aku
dapat menyelamatkan nyawanya, aku mencintainya. Dia hartaku satu-satunya, kami
telah melakukan tes yang telah disarankan oleh dokter Kim, tapi sum sum tulang
belakang kami tidak cocok dengan Sooyoung. Dia saat ini membutuhkan donor sum
sum tulang belakang untuk bisa membuatnya hidup lebih lama. Aku mohon” lirih
Hyera.

“Kau ingin aku melakukan hal itu? Jika aku meminta sesuatu apa kau akan
memberikan semuanya??”

“Jangan khawatir aku akan membayar berapapun yang kau mau asalkan kau mau
melakukan hal itu”

“Ini bukan untuk uang, aku tak membutuhkan uangmu Nyonya Choi”

“Lalu kau minta apa?” Tanya Hyera.

“Jika kau ingin aku menyelamatkan nyawa putrimu, bisakah kau mengembalikan
ibuku?? Bisa kah kau mengembalikan ibuku kedalam pelukanku?” ucap Seohyun
tegas, membuat Hyera terhenyak.
“M..mwo..” ucap Hyera yang kini tengah terkejut mendengar permintaan Seohyun.

“Kau tidak bisa kan?? Kau tak bisa mengembalikan ibuku, aku ingin kalian
merasakan apa yang aku rasakan dulu, ketika dengan kejamnya suamimu
meninggalkan ibuku hanya demi dirimu.. aku ingin kau juga merasakan rasa
kehilangan itu. Aku ingin melihat kalian juga menderita…:”

“Apa kau tega pada sahabat sekaligus Eonnimu? Aku mohon padamu tolong
selamatkan nyawa Sooyoung, jebalyo” ucap Hyera seraya berlutut dihapadan
Seohyun, ia tak peduli lagi apapun yang akan terjadi ia tak perduli pada harga dirinya,
yang ia pedulikan hanya keselamatan Sooyoung.

“Aku tidak bisa membantumu Nyonya” ucap Seohyun seraya melenggang pergi dari
hadapan Hyera. Membuat Yeoja paruh baya itu menangis dalam diamnya.

Seohyun menatap jendela kamarnya, hujan turun sangat deras sekarang ia tak
tahu apa yang akan ia lakukan tapi perkataan Kyuhyun kemarin membuatnya
terlihat murung, ia berharap apa yang akan di putuskannya nanti akan
membuatnya bahagia. Ia bergegas mengambil ponselnya dan juga jaket
tebalnya. Ia turun kebawah dan langsung mengambil payung kemudian keluar
tanpa berpamitan dulu pada Cho’s Family.

Ia manaiki taksi dan langsung turun kerumah sakit tempat dimana sahabatnya
dirawat. Ia bertanya pada Uisa dimana ruangan Dokter Kim setelah salah
seorang Uisa menunjukkannya ia segera mengetuk pintu dan masuk ketika
Dokter Kim menyuruhnya.

“Anneyong haseyo.. bisakah aku meminta waktu anda sebentar, Dokter?”

“Tentu saja Nona Seo” ucap Dokter Kim.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Keluar dari rumah sakit, ia menapaki jalanan yang sepi dengan payung yang
setia menemaninya sesekali ia melihat ponselnya, di ujung persimpangan jalan
seseorang menghampirinya. Seohyun menggerakkan payung yang setia berada
ditangannya keatas agar dapat melihat wajah orang yang menghampirinya.

“Oppa… kau mengagetkanku”


“Hehehe mianhae..” ucap Namja itu seraya tekekeh sembari menunjukkan
kedua jarinya membentuk huruf V.

“Sedang apa Oppa disini?”

“Aku mengikutimu”

“Mwo !! dasar penguntit…”

“Biarkan saja, kau datang menemui Ryeowook Hyung kan?”

“Ne, Waeyo?”

“Apa kau akan manjadi pendonor untuk Sooyoung”

“Entahlah aku tidak tahu keputusan ini benar atau tidak Oppa, mau
menemaniku Oppa?” Tanya Seohyun pada namja di hadapannya itu.

“Tentu saja Tuan Putriku yang sangat cantik, aku pasti akan menemanimu
kemanapun kau akan pergi”

“Huh Oppa kau ini bisa saja membuatku malu, kajja” ucap Seohyun seraya
menarik tangan Kyuhyun pergi, selama perjalanan Seohyun dan Kyuhyun
saling menggenggam tangan satu sama lainnya seolah mereka tak mau
terpisahkan oleh apapun juga.

“Kita akan pergi kerumahmu?”

“Ne.. dari mana kau tahu?”

“Itu karena aku sering mengikutimu”

“Aigo… dasar Ahjushi Penguntit”

“Kenapa kau memanggilku ku ahjushi lagi? Bukankah panggilan Oppa jauh


lebih enak didengar?”

“Itu menurutmu Oppa, tapi menurutku Ahjushi jauh lebih enak di dengar”
ucap Seohyun seraya terkekeh melihat Namja di sampingnya itu cemberut.

Sampai di rumah besar Seohyun, ia segera merogoh sakunya untuk mengambil


sebuah kunci dan segera ia membuka rumah tak berpenghuni itu. Semua
perabotan tampak berdebu, tentu saja itu karena rumah itu memang tak
dirawat sama sekali selama beberapa tahun. Semua foto-foto saat Seohyun
kecil juga masih terpajang dengan indah didinding rumah itu. Sofa yang
berada di ruang tamu itu masih sama seperti waktu terakhir ia mengunjungi
rumah itu beberapa tahun yang lalu.

“Rasanya baru kemarin aku dan Eomma bercanda di ruangan ini” ucap
Seohyun seraya tersenyum kecil seraya menatap deretan sofa itu. Ia beranjak
untuk mengambil sesuatu yang bisa membersihkan tempat itu.

“Biar aku bantu”

“Gomawo Oppa” ucap Seohyun seraya tersenyum. Mereka berdua pun segera
membersihkan rumah yang teramat besar itu dengan penuh senyuman,
rasanya sangat berbeda ada rasa bahagia yang membuncah dihati mereka
berdua rasanya memang sangat indah. Dunia seolah hanya milik mereka
sesekali mereka bercanda diiringi dengan tawa bahagia. Selesai membereskan
ruang tamu Seohyun menyuruh Kyuhyun untuk melihat-lihat rumah besar itu,
sementara dia sendiri sedang pergi sebentar untuk membeli bahan makanan.

Kyuhyun memasuki ruangan yang sangat besar, terdapat ranjang yang besar di
tengah-tengah ruangan, disamping ranjang itu ada sebuah almari yang tak
terlalu besar, juga meja rias. Sepertinya ini adalah kamar mendiang Ibu
Seohyun karena ada sebuah foto pernikahan Hyoyeon dan Siwon yang masih
terpajang indah di dinding kamar itu, meski agak berdebu. Entah kenapa
Kyuhyun sangat ingin masuk kekamar itu, seolah ada seseorang yang
menyuruhnya untuk memasuki kamar itu lebih dalam. Kyuhyun menjejakkan
kaki panjangnya kekamar itu, mengikuti apa yang dikatakan oleh hatinya.
Dengan lancang ia membuka laci almari itu dan menemukan sebuah buku
yang tampak berdebu dan sangat kotor, Kyuhyun mengambil buku itu dan
membersihkannya, kemudian ia duduk di ranjang itu. Ia membuka halaman
pertama dari buku itu, terlihat dengan jelas nama siapa yang tertera di buku
itu. Buku yang dimiliki oleh namja yang saat ini berstatus sebagai ayah dari
Yeoja yang ia cintai. kenapa buku itu bisa berada disana? Apakah selama ini
Seohyun tak pernah tahu kalau buku diary sang ayah tertinggal di laci itu.
Semua pertanyaan itu memenuhi benak Kyuhyun. lembar berikutnya ia buka
dan menemukan sederet kalimat yang berjajar rapi di buku tersebut.
‘Hari ini aku bertemu dengan yeoja yang selama ini aku cari, yeoja yang menjadi
sahabat masa kecilku. Kim Hyoyeon. Ternyata dia adalah sahabat Yeojaku, Park
Hyera. Pertama kali aku bertemu dengannya dia terlihat sangat cantik’

Kyuhyun membuka halaman berikutnya.

‘Hari ini perkataan Hyera membuatku sangat terkejut, bagaimana bisa dia
menyuruhku menjadi kekasih Hyoyeon, sahabatnya sendiri..tapi dia memohon
kepadaku, rasanya sangat sesak melihat yeoja yang ku cintai menangis sembari
memohon padaku. Dan entah kenapa aku tak bisa menolak permintaannya, aku
menerima permintaannya untuk menjadi kekasih Hyoyeon, yeoja yang sudah
kuanggap sebagai adik kandungku sendiri’

“Hubungan ketiga orang itu kenapa begitu sulit? Apa yang harus aku lakukan
dengan buku ini? Haruskah aku membacanya untuk mengungkap apa yang
sebenarnya terjadi diantara mereka.. aisshh ini membuatku semakin sulit,”

“Oppa makanannya sudah siap, kajja kita makan” ucap Seohyun seraya
berteriak dari bawah. Dan hal itu membuat Kyuhyun segera bergegas
meletakkan buku itu di tempatnya, meski masih ada rasa penasaran yang
membuncah di dadanya.

“Kamar diatas itu kamar Ayah dan Ibumu?” Tanya Kyuhyun ketika ia sudah
sampai di hadapan Seohyun.

“Ne.. kamar yang tak pernah aku kunjungi beberapa tahun. Jika aku
memasuki kamar itu membuatku ingat selalu dengan namja itu, jangan
membicarakan hal itu, sekarang kita makan dulu ne”

“Ne arraseo” ucap Kyuhyun, ia sangat memahami perasaan Seohyun.

Selesai makan bersama, seohyun memasuki kamar yang telah lama ia


tinggalkan bersama Kyuhyun.

“Ini kamarmu?”

“Ne.. tidak terlalu bagus memang tapi menyimpan begitu banyak kenangan
bagiku” Kyuhyun melihat-lihat setiap sudut yang ada diruangan itu, mulai dari
dinding yang bercat cream dan juga beberapa foto-foto masa kecil Seohyun.

“Cantik”
“Mwo !!”

“Foto masa kecilmu cantik”

“Tentu saja, aku kan memang sudah cantik dari sananya” ucap Seohyun
dengan rasa percaya dirinya.

“Aigoo sejak kapan kau jadi kePD an seperti ini??”

“Sejak aku menjadi kekasihmu Oppa, biasanya aku tidak seperti ini” ucap
Seohyun seraya memeletkan lidahnya.

“Omonaa~ kenapa kau jadi menyalahkan aku? Aishh kau ini” satu jitakan
pelan dari jari Kyuhyun mendarat sempurna di kepala Seohyun, membuat
Yeoja itu mengelus kepalanya sembari terkekeh pelan karena melihat sang
namja kesal karena ulahnya. Sifat evilnya memang tak pernah berubah.
“Kenapa kau tertawa??” Tanya Kyuhyun heran.

“Aniyo hanya lucu saja melihatmu kesal seperti itu Oppa” kekehan Seohyun
tak bisa berhenti ketika melihat Namja yang berada dihadapannya
itu.memanyunkan bibirnya seperti anak kecil.

“Lihatlah Oppa, wajahmu benar-benar membuatku semakin ingin tertawa


hahahaha…” Seohyun tertawa semakin lebar melihat Namjanya.

“YAAKK jangan menertawaiku, aishh kau ini” ucap Kyuhyun kesal


kemudian ia berjalan pelan menuju jendela kamar Seohyun yang mengarah
tepat ketaman belakang.

“Tamanmu indah”

“Nde… taman itu tempat biasa aku dan ibuku menanam bunga, aku masih
sangat ingat bagaimana kami merawatnya, tapi sekarang semuanya mati sama
seperti hatiku dan ibuku”

“Ssstt jangan bicara kalau hatimu mati, bagaimana kalau kita menanam ulang
bunga-bunga indah itu”

“MWO !!”
“Hujannya kan sudah reda, pasti tanahnya sudah gembur jadi kita bisa
menanam bunga-bunga yang indah disana, eottohkkae?” Tanya Kyuhyun,
membuat Seohyun sejenak berfikir dan kemudian mengangguk.

“Lalu dimana kita mendapatkan bibit bunga??”

“Kita akan membelinya, kau menyukai bunga krisan kan??”

“Ne..”

“Baiklah kajja kita beli bunga Krisan” ucap Kyuhyun semangat begitu juga
dengan Seohyun. mereka pun membeli bibit bunga krisan. Setelah membeli
bibitnya Seohyun dan Kyuhyun pun menanamnya, mereka menanam bunga
itu dengan hati yang bahagia.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Hyera menatap nanar putrinya yang masih terbaring di ranjang putih itu,
matanya menyiratkan beribu-ribu kesedihan yang membuatnya tak sanggup
menahan lelehan air mata yang telah menelusuri garis pipi yang mulai terlihat
tirus itu. Sang suami yang melihat hal itu membuat hatinya semakin miris, ia
tak tega melihat kedua orang yang amat ia cintai. Dalam hatinya ia selalu
mengutuki kebodohannya dimasa lalu, andai saat itu ia tak menikahi dan
membohongi Hyoyeon, yeoja berhati malaikat. Andai juga ia tak menghamili
Hyera ia tak mungkin meninggalkan Hyoyeon dan Seohyun. andai ia tak
meninggalkan Hyoyeon, mungkin kejadian seperti ini tak akan pernah terjadi
dalam kehidupan orang yang dia cintai, andai saat itu ia menjadi Namja yang
tegas semuanya tak akan berakhir seperti ini. Ah iya itu hanya sebuah
penyesalan, penyesalan memang datangnya selalu terlambat.

“Oppa, bagaimana keadaan Soo?”

“Dokter bilang ia koma”

“Mwo !! aku tidak bisa melihatnya seperti ini aniya aku tak bisa, Oppa aku
mohon cari orang yang mau mendonorkan sum sumnya untuk putri kita..
Seohyun dia tak mau mendonorkan sum sum tulang belakangnya untuk
Sooyoung, ini semua karena kesalahanku yang tak termaafkan” lirih Hyera.
“Ini bukan kesalahanmu tapi ini adalah kesalahanku, harusnya aku saja yang
menerima semua siksa ini bukan Sooyoung” ucap Siwon menyesali semuanya,
semua yang telah ia lakukan pada Hyoyeon dan Seohyun.

Mereka berdua menatap Sooyoung yang tengah tertidur dengan wajah


pucatnya, dengan tatapan sendu dan sedih.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Beberapa hari telah berlalu, kini Seohyun mengajak Kyuhyun untuk berbicara
berdua di taman belakang rumah Seohyun yang dulu, sembari menikmati
bunga-bunga krisan yang masih belum memiliki kuncup itu.

“Oppa, tentang permintaanmu, aku… menerima ajakanmu”

“Mwo ??”

“Aku akan bersamamu, pergi kejepang dan melupakan semua kebencianku.


Melupakan semua orang yang telah memberiku luka, membangun hidup
bersamamu dan merajut cinta kita. Membawa semua kenangan indah bersama
Ibuku”

“Jinjja?? Apa kau yakin”

“Sangat yakin, tak ada yang salah dengan semua keputusanku, besok adalah
hari wisuda ku, kau mau kan menemaniku??”

“Tentu saja” senyum Kyuhyun dan Seohyun semakin merekah bunga-bunga


cinta diantara keduanya telah tumbuh bahkan telah berkembang.

“Sekarang kau ingin kemana??”

“Aku… ingin ke.. Lotte World..” ucap Seohyun dengan semangat.

“Kau yakin? Ah terakhir kali aku mengajakmu kesana kan kau tidak mau
masuk”

“Ini adalah awal untuk menghapus semuanya.. kau menemaniku atau tidak
Oppa?” Tanya Seohyun sembari merajuk kepada namja itu.
“Ne.. Arraseo.. apapun keinginanmu Tuan Putri” mendengar ucapan
Kyuhyun membuat Seohyun tersenyum lebar kemudian mereka pun pergi ke
Lotte World. Awal kehidupan baru Seohyun telah dimulai.

Ketika di Lotte World mereka tak henti-hentinya tertawa sembari bersama-


sama menaiki wahana yang ada di tempat itu, senyum bahagia tak pernah
lepas dari bibir mungil Seohyun. sementara Kyuhyun hanya tersenyum
melihat wajah sempurna itu.

‘Aku sangat suka melihat senyuman itu, Hyunnie. Senyumanmu bagaikan


candu yang selalu membuatku ketagihan. Tetap tersenyum seperti itu, jangan
pernah hilangkan senyuman itu dari bibir mu itu, jeongmal saranghaeyo
Seohyun-ah’ ucap Kyuhyun dalam hati.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Esok Harinya Seohyun bersiap-siap pergi ke wisudanya, ia mematut dirinya


didepan cermin. Dengan hiasan bunga-bunga dirambutnya yang diikat
kebelakang dan ia memakai gaun berlengan pendek dan panjangnya selutut,
gaun yang Cho Ahjumma belikan waktu ia pergi kejepang beberapa bulan
lalu. Dengan telaten Cho Ahjumma memakaikan make up yang tidak terlalu
tebal di wajah ayu nya. Sungguh paras sempurna yang mampu membuat
semua yeoja merasa iri padanya.

“Neomu yeoppoda, Hyunni-ah”

“Bukan aku yang cantik ahjumma tapi ahjumma yang pandai meriasku”

“Aniyo… aku hanya memberikan make up yang sedikit di bagian wajahmu,


jadi itu artinya kau memang sangat cantik… kau sudah siap?” Tanya Cho
Ahumma membuat Seohyun mengangguk.

“Kau mengingatkan aku pada masa-masa dimana ibumu dan aku saling
mendandani ketika kami akan wisuda… dan kecantikan kalian sangat mirip,
senyuman kalian juga sungguh aku merindukan saat-saat bersama ibumu
dulu” ucap Cho Ahjumma seraya membelai lembut wajah Seohyun.

“Aku juga sangat merindukan kehadiran Eomma, tapi dengan melihat


Ahjumma membelai wajahku mungkin seperti itulah rasanya ketika Eomma
melakukan hal yang sama” ucap Seohyun seraya tersenyum.
“Aku juga ibumu karena sebentar lagi kau pasti akan menjadi menantu
Eomma, kau mau kan memanggil ku dengan panggilan Eomma??”

“Mwoya !! Menantu?” Tanya Seohyun melongo (?).

“Tentu saja kau tahu kan Kyuhyun itu serius pada hubungannya, dan
mungkin sebentar lagi dia akan melamarmu”

“Ahjumma.. mana mungkin secepat itu” ucap Seohyun sedikit malu.

“Kenapa tidak?” suara bass seorang namja menyapa gendang telinga kedua
Yeoja itu.

“Oppa..”

“Kau tidak percaya padaku?”

“Bukan seperti itu, hanya saja wajahmu terlihat tidak meyakinkan”

“MWO !! memangnya wajahku kenapa?” Tanya Kyuhyun seraya mengelus


wajah tampannya, membuat Seohyun dan Cho Ahjumma terkekeh geli.

“Hahaha Hyung, tentu saja Seo Noona tak percaya padamu. Karena wajahmu
sangat jelek Hyung makanya Seo Noona tak percaya pada mu Hyung,
hahhaha” tawa Minho memenuhi ruangan itu membuat Seohyun dan Cho
Ahjumma pun ikut tertawa dan hal itu membuat Kyuhyun semakin kesal.

“Sudah sudah.. jangan tertawakan Hyungmu, oh iya sekarang kan sudah


waktunya untuk acara wisuda Seohyun sebaiknya kita berangkat sekarang dari
pada nanti telat”

“Ne arraseo” ucap Kyuhyun. Mereka pun segera menuju ke kampus untuk
acara wisuda itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dokter Kim bergegas pergi dari rumah sakit dengan wajah yang sedikit
berantakan, ia melajukan mobilnya menuju Ke sebuah kampus.

“Anneyong Cho Ahjumma” ucap Dokter Kim ketika ia bertemu dengan Cho
Ahjumma.
“Kim Ryeowook… kapan kau datang ke korea??” Tanya Cho Ajumma seraya
memeluk erat keponakannya itu.

“Sudah beberapa bulan yang lalu Ahjumma..”

“Apa Ayah dan Ibumu juga ikut pindah kesini?”

“Aniya, mereka masih tinggal di Amerika. Hanya aku yang datang kesini
untuk menangani seorang pasien kanker”

“Hmm begitu ya… oya apa yang membawamu kemari?”

“aku ingin menemui Seohyun dan juga Kyuhyun, mereka ada disini kan?”

“Ah.. ne mereka ada didalam.. ada apa?”

“Ada sesuatu yang harus aku bicarakan pada mereka”

“Oh begitu, baiklah aku akan memanggil mereka. Tunggu sebentar ya”

“Ne Ahjumma” ucap Ryeowook seraya menunggu kedua orang itu keluar dari
gedung mewah itu. Sementara Cho Ajumma segera melangkahkan kakinya
pergi memanggil SeoKyu.

Beberapa saat kemudian Kyuhyun dan Seohyun pun datang menemui


Ryeowook.

“Hyung, mianhae menunggu lama. Ada apa?”

“Aku datang kesini untuk memberitahu keadaan Sooyoung. Keadaannya saat


ini sangat kritis, kemungkinan untuknya bertahan lebih lama sangat kecil”

“Nde.. bukankah kemarin Seohyun sudah menemuimu, Hyung?”

“Ne.. dia memang datang untuk menemuiku tapi Seohyun menolak untuk
mendonorkan sum sum tulang belakangnya untuk Sooyoung” perkataan
Ryewook membuat Kyuhyun terkejut, ia tak menyangka kalau Seohyun
benar-benar menolak untuk menjadi pendonor itu.

“Bagaimana hal itu terjadi….” Heran Kyuhyun seraya menatap Yeojanya itu.
“Mianhae, ini bukan kemauanku. Tapi memang sooyoung yang menolaknya,
dia menolak jika aku yang mendonorkan sum sum tulang belakang itu” ucap
Seohyun pelan.

“Tapi keadaannya semakin kritis dia tidak mungkin bisa bertahan walau
hanya sehari jika ia tak segera mendapatkan donor itu”

“Mianhae aku… aku sudah berjanji padanya?”

“Sekalipun dia mati, kau tidak peduli? Jangan seperti Seohyun, aku mohon?”

“Kenapa hanya kau memohon kepadaku, bukankah dokter tak memiliki


hubungan apapun dengan Sooyoung? Harusnya yang memohon kepadaku
bukan dokter tapi dia, ayah kandung Sooyoung”

“aku memang hanya seorang dokter yang merawat seorang Yeoja yang
memiliki penyakit kanker, tapi aku menyukai Yeoja itu. Aku menyukai
Sooyoung. Aku ingin Yeoja yang aku sayangi tetap hidup” mendengar
penuturan Ryeowook membuat Kyuhyun angkat bicara

“Seohyun-ah, jangan seperti ini. Aku tahu kau menyayanginya, jangan


ragukan hatimu. Lakukanlah aku akan selalu mendukungmu” mendengar
ucapan Kyuhyun bagaikan sebuah siraman yang begitu dingin untuk hatinya
yang kini tengah panas karena emosinya.

“Hyunnie, Ahjumma juga akan menduungmu jika hal itu tak akan
membuatmu menyesal”

“Ahjumma…” lirih Seohyun, ketika mendengar suara Cho Ahjumma yang


tiba-tiba datang menghampirinya.

“Ahjumma tak akan membiarkanmu melakukan hal yang nantinya akan


membuatmu menyesali semuanya. Jadi ikuti kata hatimu, selamatkan
sahabatmu. Hyoyeon pasti juga akan mendukungmu dari sana, percayalah”

“Ne.. aku percaya semua itu. Aku bersedia menjadi pendonor untuk
Sooyoung, tapi aku mohon jangan pernah beritahu keluarga Sooyoung tentang
ini”

“Gomawo Seohyun-ah” ucap Ryeowook pada Seohyun dan hal itu membuat
Kyuhyun dan sang Eomma pun merasa senang. Kedua malaikat itu tak akan
membiarkan Seohyun menyesal nantinya jika ia tak bisa menyelamatkan
Sooyoung. Karena sebuah penyesalan selalu terlambat datangnya. Dengan
rasa mantap Seohyun mengikuti langkah Ryeowook untuk segera pergi
kerumah sakit, tak lupa Kyuhyun pun ikut serta. Ia tak akan membiarkan
Yeojanya sendirian ia selalu menggenggam tangan mungil yeoja itu dalam
genggamannya.

Diruang operasi Seohyun menatap Sooyoun yang terbaring disampingnya,


seraya berusaha meraih tangan yeoja itu dalam genggamannya.

“Eonni, jangan menyerah hanya untuk kanker itu. Kau harus tetap bertahan
untuk semua orang yang menyayangimu, arraseo.. aku akan menunggumu di
jepang ketika kau sudah sembuh nanti. Semoga kau selalu bahagia Eonni”
ucap Seohyun tulus, seraya tersenyum sebelum ia di operasi.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Setelah melakukan pendonoran sum sum tulang belakang itu, Seohyun


meminta Kyuhyun untuk segera memesan tiket kejepang secepatnya. Dan
Kyuhyun mendapatkan tiketnya hari ini.

“Kau yakin akan berangkat sekarang? Bagaimana kondisimu?”

“Aku yakin, kondisiku cukup stabil untuk melakukan perjalanan ini. Lagi pula
tidak ada waktu lagi untuk menundanya, aku sudah mendonorkan sebagian
organ tubuhku untuk kakakku. Aku yakin aku tak akan menyesal nantinya,
dan sekarang aku ingin pergi bersamamu. Memulai kehidupan baru yang jauh
lebih indah dari pada sebelumnya, kau mau kan membawaku pergi jauh dari
masa laluku?”

“Tentu saja aku pasti akan selalu bersamamu, sampai kapanpun aku akan
selalu mendampingimu. Kalau kau lelah tidurlah di pelukanku”

“Arraseo… gomawo Oppa” ucap Seohyun kemudian masuk kedalam pelukan


Kyuhyun, namja itu mempererat pelukan itu untuk memberi kenyamanan
pada Seohyun. Saat ini mereka tengah berada di sebuah pesawat yang akan
membawanya menuju ke Jepang.

|
|

2 Years Latter

Seohyun menggeliat kecil ketika sebuah cahaya mentari pagi menyapa wajah
ayunya. Ia tersenyum ketika melihat wajah seorang Namja yang selalu ada di
hidupnya sedang tertidur pulas disampingnya. Namja yang berhasil
membuatnya melupakan rasa bencinya terhadap sang Ayah, Namja yang
selalu memberinya kebahagiaan yang berlimpah ruah di rumah kecilnya. Ia
menatap dalam-dalam wajah tampan nan mempesona milik Namjanya,
Namja yang telah resmi menjadi suaminya dua tahun yang lalu. Selalu seperti
ini ketika ia tertidur dengan pulasnya, ia seperti malaikat tak bersayap yang
selalu hadir untuk Seohyun. Sungguh beruntung ia dapat memiliki namja itu,
ia belai lembut pipi yang memiliki rahang yang tegas itu. Ia sentuh perlahan
dengan penuh cinta. Ia cium lembut pipi Suaminya.

“Gomawo nan Jeongmal saranghaeyo Oppa” ucapnya pelan selalu kata itu
yang terucap ketika mentari pagi menyapanya. Ucapan terima kasih itu selalu
ia ucapkan untuk suaminya, untuk malaikatnya itu. Ketika seohyun ingin
bangkit dari posisinya sesuatu yang terasa berat menahannya.

“Kau belum memberiku morning kiss Chagiyaa..”

“Aigoo Oppa… hanya untuk itu kau menahanku?? Bukankah aku sudah
memberimu morning kiss tadi?”

“Itu bukan morning kiss Chagi… morning kiss itu disini” ucap Kyuhyun
seraya menunjuk kebibirnya.

“Yakk Oppa… Shirreo aku tidak mau memberimu morning kiss, arraseo”
ucap Seohyun seraya beranjak dari tempat tidurnya, tapi Kyuhyun sepertinya
tak mau menyerah karena ia segera menindih tubuh yeoja nya itu hingga
Seohyun terjatuh dan kembali tertindih oleh kelakuan Kyuhyun.

“Yaakk Oppa lepaskan aku”


“Aniyo.. aku tidak mau melepaskanmu, sebelum kau memberikanku morning
kiss arra”

“Aishh kau seperti anak kecil Oppa.. baiklah baiklah..” ucap Seohyun
akhirnya dan hal itu sukses membuat Kyuhyun tersenyum senang. Seohyun
menutup matanya, sementara Kyuhyun segera mendekatkan wajahnya
kewajah Seohyun, ia tak menyiakan waktu tinggal beberapa mili meter lagi
bibir mereka akan bersentuhan, tapi sebuah tangisan seorang bayi menggema
memenuhi ruangan itu.

“Oeeeee ooeeeee…”

“Hyun Joo menangis Oppa, aku harus menolongnya” ucap Seohyun


kemudian ia segera bangkit menuju box kecil milik putra kecilnya, putra yang
baru berusia 11 bulan itu.

“Aishh kenapa anak itu menangis disaat yang tidak tepat??” ucap Kyuhyun
sebal, sepertinya si bayi mewarisi sifat jail kedua orang tuanya hingga
mengganggu saat-saat mereka sedang bermesraan.

“Chagiya, kau sudah bangun ya… kau pasti mengompol, biar Eomma
memandikanmu ya” ucap Seohyun seraya menggendong buah hatinya itu.

“Oppa, sekarang tolong gendong Hyun Joo dulu aku akan menyiapkan
peralatan mandinya”

“Ne Chagiya.. Halo anak Appa.. jagoan kecil Appa.. kau mengompol ya?
Kenapa kau meniru sifat Appa, Chagi.. kata Halmeonimu dulu Appa sering
sekali mengompol.. tapi sstttt… jangan bilang Eomma arra” mendengar
celotehan gaje sang Ayah, Hyun Joo hanya tertawa sembari berceloteh ria
layaknya seorang bayi.

“Anak pintar..”

“Oppa kau tolong lepaskan semua baju Hyun Joo dan bawa kepadaku”

“Ne Chagi..” ucap Kyuhyun seraya melepaskan semua pakaian Hyun Joo,
dan kemudian membawanya ketempat sang Eomma untuk dimandikan.

“Kau sudah mandi?”


“Tentu saja aku baru selesai mandi Oppa, setelah aku memandikan Hyun Joo.
Kau harus mandi”

“Aku ingin dimandikan olehmu chagiya..”

“Mwo !! Shirreo.. kau harus mandi sendiri Oppa” ucap Seohyun seraya
memeletkan lidahnya.

“Aigoo.. kenapa istriku jadi seperti ini? Malangnya nasibmu Kyu” Kyuhyun
hanya bisa menggerutu, dan hal itu sukses membuat buah hati mereka tertawa
seolah mengerti apa terjadi.

“Sudahlah Oppa jangan menggerutu cepat mandi sana” ucap Seohyun seraya
menggendong putra kecilnya menuju ranjangnya setelah ia dimandikan.

Beberapa menit kemudian si kecil Hyun Joo sudah tampan dengan pakaian
lengkapnya sementara sang ibu sedang menyiapkan makanan untuk sarapan
pagi mereka.

“Oppa bawa Hyun Joo turun, kita sarapan bersama”

“Ne Chagiiii…” ucap Kyuhyun dengan setengah berteriak. Kemudian ia turun


dengan putra kecilnya. Kyuhyun menghampiri sang istri dan mencium bibir
istrinya singkat.

“Morning kiss”

“Oppa kau tak lihat ada Hyun Joo? Kenapa kau melakukannya dihadapan
putra kecil kita?”

“Wae? Apa ada yang salah?? Tidak kan? Aku hanya ingin mencium istriku,
iya kan jagoan kecilku. Tidak ada yang salah dengan sikap Appa?” tanyanya
pada malaikat kecilnya.

“Mana mungkin Hyun Joo menjawabnya Oppa, dia kan masih kecil”

“Kenapa ?? dia kan mengerti bahasa kita Chagi…”

Yah seperti inilah babak kehidupan baru Seohyun, setiap pagi selalu di warnai
dengan keanehan(?) tingkah suaminya dan celotehan si kecil Hyun Joo. Tapi
setidaknya hal itulah yang bisa membuat Seohyun bahagia. Melihat kedua
malaikatnya selalu disampingnya, bersama selamanya.

‘Tok tok tok’ seseorang mengetuk pintu di rumah kecil Seokyu.

“Chagi ada tamu, siapa yang bertamu sepagi ini?”

“Nado molla, aku akan membukakan pintu dulu, jaga Hyun Joo”

Seohyun melangkahkan kakinya menuju pintu untuk melihat siapa yang


tengah bertamu sepagi ini. Ketika pintu yang berwarna coklat itu terbuka
menampilkan seorang yeoja berambut panjang dan berdiri di dengan kaki
jenjangnya.

“Anneyong Hyunnie” sapanya dengan penuh senyuman.

“Sooyoung???” ucap Seohyun terkejut melihat sang kakak ada di depan pintu.

“Ne, ini aku Sooyoung”

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

“Bagaimana keadaanmu?”

“Aku baik-baik saja” ucap Seohyun ketika mereka tengah berbincang di ruang
tengah bersama Kyuhyun dan putra mereka.

“Syukurlah, apa namja kecil ini putra kalian??” Tanya Sooyoung.

“Ne.. namanya Hyun Joo, Cho Hyun Joo” ucap Kyuhyun seraya tersenyum.

“Kalian pasti bahagia dengan kehidupan kalian yang sekarang. Aku juga turut
bahagia, aku sering mendengar kabar kalian dari Ryeowook Oppa. Dan aku
senang karena kalian sudah menikah. Oh ya aku datang kesini untuk
memberitahumu sesuatu”

“Ada apa??”

“Ini mengenai Appa, sejak ia tahu kaulah orang yang mendonorkan sum sum
tulang belakang mu untukku ia sangat menyesali semuanya, ia menyesal
karena tak sempat mengungkapkan isi hatinya padamu, Hyunnie. Dia sakit
keras sejak kau pergi setiap malam dia selalu mengigau dan menyebut
namamu juga Hyeoyeon Ahjumma. Aku rasa dia sangat ingin bertemu
denganmu Hyunnie. Aku mohon datanglah kekorea untuk menjengukny aku
yakin dia akan senang ketika kau datang menjenguknya. Dia selalu bilang
padaku dan Eomma kalau dia melihat Ibumu sedang tersenyum kearahnya,
aku tidak tahu berapa lama lagi Ia akan bertahan. Bisakah kau melakukan hal
itu sekali saja??” mendengar perkataan Sooyoung membuat hati Seohyun
terhenyak beberapa saat. Ia menatap wajah sang suami yang tengah bermain
dengan putra kecil mereka, seolah bertanya ‘apa yang harus aku lakukan?’

“Aku butuh waktu untuk memikirkannya”

“Tidak ada waktu Hyunnie, kata Ryeowook Oppa keadaan Appa benar-benar
kritis. Apa kau masih menyimpan dendam itu kepadanya?” Tanya Sooyoung
seraya menatap manik mata Seohyun.

“Hyunnie..” ucap Kyuhyun pelan kemudian mengangguk diiringi senyuman


manis yang mengisyaratkan padanya kalau Kyuhyun mengizinkan Seohyun
pergi.

“Oppa, kau dan Hyun Joo harus ikut”

“Ne arraseo aku pasti akan menemanimu kemanapun kau pergi”

“Kau tidak ingin menghubungi Eomma kalau kita akan pergi ke Korea?”
Tanya Seohyun membuat Kyuhyun tersenyum.

“Tentu saja, Eomma pasti akan mengizinkan kita” Seohyun hanya


mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan Kyuhyun.

“Gomawo Hyunnie”

“Cheonma Younggi”

“Bolehkah aku menggendong Hyun Joo, keponakanku?”

“Ne tentu saja” ucap Kyuhyun kemudian menyerahkan Putra kecilnya ke


gendongan Sooyoung.

“Anneyong haseyo, Hyun Joo-ya. Kau sangat lucu, membuatku ingin sekali
mencubit pipimu” mendengar perkataan Sooyoung membuat Hyun Joo
tertawa pelan seraya menyentuh wajah Imo-nya dengan tangan mungilnya,
hal itu membuat Sooyoung tertawa begitu juga Seohyun dan Kyuhyun.

“Bayi kalian sangat menggemaskan, aku juga ingin memiliki bayi mungil dan
lucu seperti Hyun Joo” ucap Sooyoung seraya mencubit pipi gembul Hyun
Joo dengan gemas.

“Kenapa kau tak segera menikah saja dengan Ryeowook Hyung, bukankah
kalian berdua saling mencintai??”

“Aku dan dia kan baru bertunangan mungkin beberapa bulan lagi baru
menikah Cho Saem..” gerutu Sooyoung.

“Kau pasti sangat bahagia bersama Ryeowook Oppa”

“Tentu saja, dia namja yang sangat mengerti aku” ucap Sooyoung seraya
tersenyum senang.

“Baiklah sekarang kalian berkemas biar aku yang menjaga Hyun Joo”

“Arraseo” Seohyun dan Kyuhyun pun segera berkemas untuk menuju


kekorea.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang di sebuah pesawat,


akhirnya mereka pun sampai di Seoul kota yang memiliki banyak kenangan
indah untuk Seohyun dan juga Kyuhyun.

“Aku tidak menyangka kalau pemandangan disini masih tetap sama seperti
saat terakhir kita berada disini, Hyun Joo sayang. Kita kembali kenegara kita,
Negara yang melahirkan Eomma. Sekarang kita akan menemui Harabeoji”
ucap Seohyun tersenyum senang. Yah dia telah melupakan semua dendamnya
dan Kyuhyun telah berhasil membuat Yeoja itu menjadi seorang yang baru.

‘Eomma aku kembali, aku akan menemuinya untuk pertama kalinya’ batin
Seohyun.

Mereka pun akhirnya sampai kerumah mewah milik keluarga Choi. Rumah
megah itu tampak sedikit sepi.
“Kajja kita masuk, Appa dan Eomma sudah menunggu” dengan tangan yang
saling menggenggam, Kyuhyun membawa Seohyun masuk kedalam rumah itu
mengikuti langkah kaki Sooyoung. Mereka terus melangkah dan hingga
akhirnya mereka berhenti di depan pintu yang terlihat besar itu, Sooyoung
memutar kenop pintu itu perlahan kemudian ia pun masuk kedalam kamar
sang Ayah.

“Appa, aku membawa seseorang untuk datang menemuimu” ucap Sooyoung


membuat sang Ayah berusaha bangkit dari tidurnya, sementara Hyera
membantu sang suami untuk bangun.

“Nuguseyo?” lirih Sang Ayah. Seohyun dan Kyuhyun pun masuk ketika
Sooyoung meminta mereka untuk masuk dan menghampiri sang Ayah.

“Seohyun-ah, benarkah itu kau?? Uhuk uhuk..” ucap Tn. Choi disertai suara
batuk yang membuat kondisinya semakin terlihat buruk.

“Kemarilah, dan mendekatlah Seohyun-ah” ucap Hyera pada Seohyun,


membuat Seohyun menatap suaminya dan Kyuhyun pun segera mengangguk.
Seohyun pun mendekati sang Ayah.

“Seohyun, putriku.. mianhae.. aku tidak tahu bagaimana caraku untuk


menyampaikan beribu permintaan maafku untukmu, kau tahu ketika ibumu
melahirkan mu awalnya aku meragukanmu tapi setelah melihatmu,
menggendongmu untuk yang pertama kalinya aku memiliki ikatan batin
denganmu. Meski awalnya aku tak pernah menginginkan pernikahan itu,
karena aku tak ingin menyakiti dua orang yang teramat penting dalam
hidupku. Ibumu adalah sahabat kecilku, dan Hyera adalah yeoja yang
kucintai. Keputusan ku waktu itu memang salah harusnya aku tak pernah
mengiyakan permintaan Hyera untuk menikah dengan ibumu, jika pada
akhirnya hanya akan menyiksamu dan ibumu, mianhae. Jika malam itu aku
tak mabuk dan pergi kerumah Hyera semua nya tak akan terjadi.. uhuk
uhuk..” ucap Tn. Choi seraya menggenggam tangan putrinya, tangan yang
dulunya sangat mungil kini tangan itu sudah berubah menjadi tangan seorang
gadis yang telah tumbuh dewasa.

“Penyesalan memang selalu datang terlambat, percuma menyesali semuanya.


Aku memang terluka karenamu tapi aku tidak bisa berbohong kalau aku
merindukanmu, Appa…” kata itu, untuk pertama kalinya setelah beberapa
tahun lalu ia tak mengucapkan kata itu kini akhirnya Sang Ayah mendengar
panggilan itu lagi.

“Kau memanggilku Appa?? Kau tahu aku sangat rindu akan penggilan itu.
Terimakasih putriku” ucap Tn. Choi. “Kau tahu saat ini aku melihat Ibumu
sedang melambaikan tangannya kearahku, dia tersenyum begitu manis.
Senyum yang selalu aku rindukan, dia berusaha menggapai tanganku. Dan
sepertinya sudah waktunya aku pergi, berbahagialah kedua putriku yang selalu
aku cintai.. semoga kalian selalu bahagia, putra kecilmu sangat tampan
Seohyun-ah” mendengar perkataan sang Ayah membuat mata Seohyun berair,
ani bukan hanya Seohyun tapi semua yang berrada di ruangan itu.

“Appa…” lirih Seohyun.

“Jangan menangis, aku tak pernah pantas ditangisi olehmu. Sudah terlalu
banyak luka yang aku tancapkan di hatimu, jangan biarkan airmatamu luruh
hanya karena Appa… Hyera, jaga kedua putri kita.. Younggi Appa meminta
maaf padamu, Kyuhyun tolong jaga Putriku yang teramat aku sayangi dan
juga cucuku, jangan pernah kau lakukan kesalahan yang sama sepertiku… ”
Tn. Choi tersenyum seraya menutup matanya dan menghembuskan nafas
terakhirnya, membuat tangis semua orang yang ada di ruangan itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

‘Appa… aku tak pernah bisa membencimu, karena aku tahu kau melakukan
semua itu bukan karena kemauanmu. Aku sudah lebih mengetahui semuanya
dari diary mu Appa, diary yang di temukan oleh Kyuhyun Oppa. Gomawo
karena kau masih menganggapku sebagai putrimu.. nan neomu saranghaeyo
Appa’ ucap Seohyun dalam hati seraya menaruh bunga krisan di makam
kedua orang tuanya. Ini memang takdir yang harus Seohyun lalui untuk
memperoleh kebahagiaannya. Kini semua kenangannya bersama sang Ayah
akan selalu tersimpan dihatinya. Seohyun tersenyum melihat putra kecil
mereka yang sudah bisa berjalan diusianya itu.

“Hyun Joo.. kajja kemari sayang, sekarang kita pulang ya” ucap Seohyun
seraya menggendong Hyun Joo yang sudah berjalan kedalam dekapannya.

“Cacacaca… Mamama..” celotehan riang itu disambut dengan gelak tawa dari
kedua orang tuanya, kebhagiaan mereka kini sudah lengkap dengan hadirnya
Hyun Joo dalam hidup mereka, meski banyak yang datang maupun pergi
dalam hidup ini tapi kita wajib mensyukuri semuanya.
Kasih sayang orang tua memang tak selalu terlihat nyata oleh mata kita, tapi di
dalam hatinya ia tetap menempatkan tempat terbaik untuk buah hatinya.
Dimanapun mereka berada mereka akan selalu mengingat kita. Meski tak pernah
ia tunjukkan kasih sayang itu, tapi cinta untuk kita selalu ada bahkan tak pernah
hilang dari hatinya.

~ FIN ~

Anda mungkin juga menyukai