Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL BOOK REVIEW

MK BERMAIN UNTUK AUD

PRODI SEMESTER III


PAUD

Buku Utama: SKOR NILAI:


Bermain & Permainan Anak Usia Dini
(M.Fadillah, M.Pd.I.)

NAMA MAHASISWA: HANNA MAULIDA


NIM: 1183313003
DOSEN PENGAMPU: Peny Husna Handayani, M.Pd/ May Sari Lubis, M.Pd
MATA KULIAH: BERMAIN UNTUK AUD

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

1
Identitas Buku
A. Buku Utama (buku satu)
1. Judul buku               :  Bermain & Permainan Anak Usia Dini
2. Pengarang                :  M. Fadillah, M.Pd.I.

3. Penerbit                    :  Prenadamedia Group

4. Kota Terbit : Jakarta

5. Tahun Terbit            :  2017


6. Jumlah Halaman : 236 hlm
7. ISBN                        :  978-602-422-152-2

2
Intisari Isi Buku:

Bermain adalah serangkaian kegiatan atau aktivitas anak untuk bersenang-senang. Dalam
kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:857) disebutkan bahwa istilah bermain berasal dari kata
dasar main yang berarti melakukan aktivitas atau kegiatan untuk menyenangkan hati. Untuk
lebih jelas mengenai pengertian bermain, dapat diperhatikan melalui pemaparan para pakar
pendidikan anak berikut ini (Yuliani, 2009:34):
 Menurut Piaget, bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan
menimbulkan kesenangan atau kepuasan bagi diri seseorang.
 Menurut Parten, bermain adalah suatu kegiatan sebagai sarana bersosialisasi dan dapat
memberikan kesempatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan,
berkreasi, dan belajar secara menyenangkan.
 Menurut Buhler dan Danziger, bermain merupakan kegiatan yang menimbulkan
kenikmatan.
 Menurut Docket dan Fleer, bermain merupakan kebutuhan bagi anak, karena melalui
bermain anak akan memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan kemampuan
dirinya.
 Menurut Mayesty, bermain adalah kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari,
karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan.

Adapun secara umum tujuan bermain dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk
sebagai berikut: 1) Untuk eksplorasi anak; 2) Untuk eksperimen anak; 3) Untuk imitation anak;
4) Untuk adaptasi anak.

Manfaat bermain bagi perkembangan anak dapat dilihat melalui uraian berikut ini:
Bermain mengembangkan kemampuan motoric, bermain mengembangkan kemampuan kognitif,
bermain mengembangkan kemampuan afektif, bermain mengembangkan kemampuan bahasa,
bermain mengembangkan kemampuan sosial. Selain kelima aspek perkembangan tersebut,
terdapat aspek perkembangan lain yang dapat digunakan melalui bermain, di antaranya:
imajinasi, seni, kreativitas, dan moral agama.

3
Empat prinsip dalam bermain, yaitu: 1) dalam bermain anak mengembangkan sistem
untuk memahami apa yang sedang terjadi dalam rangka mencapai tujuan yang lebih kompleks;
2) kemampuan untuk menempatkan perspektif orang lain melalui aturan-aturan dan
menegosiasikan aturan bermain; 3) anak menggunakan replika untuk menggantikan objek nyata,
lalu mereka menggunakan objek yang berbeda; 4) kehati-hatian dalam bermain mungkin terjadi,
karena anak perlu mengikuti aturan permainan yang telah ditentukan bersama teman mainnya.

Teori klasik ialah teori bermain yang muncul mulai abad ke-19 sampai perang dunia
pertama. Yang temasuk dalam teori bermain periode klasik, antara lain:
1. Teori surplus energy
2. Teori rekreasi
3. Teori rekapitulasi
4. Teori praktis/insting
Teori modern ialah teori yang muncul sesudah perang dunia pertama sampai sekarang.
Yang termasuk dalam teori bermain periode modern, antara lain:
1. Teori kognitif J.Piaget
2. Teori kognitif sosial Vygotsky
3. Teori psikoanalitik freud
4. Dan teori otak triun

Menurut Jean Piaget tahapan perkembangan bermain anak dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok sebagai berikut:
1. Sensori motor (Sensory motor play); tahap ini terjadi pada anak usia 0-2 tahun. Pada
tahap ini bermain anak lebih mengandalkan indra dan gerak-gerakan tubuhnya.
2. Praoperasional (symbolic play); tahap ini terjadi pada anak usia 2-7 tahun. Pada tahap ini
anak sudah mulai bisa bermain khayal dan pura-pura, banyak bertanya dan mencoba hal
baru, dan memahami simbol-simbol tertentu.
3. Operasional konkret (social play); tahap ini terjadi pada anak usia 7-11 tahun. Pada tahap
ini anak bermain sudah menggunakan nalar dan logika yang bersifat objektif.
4. Formal operasional (game with rules and sport); terjadi pada anak usia 11 tahun ke atas.

4
Di antara tahapan perkembangan bermain yang dimaksud dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Unoccupied play (tidak menetap/peduli)
Pada tahap ini anak bermain dengan mengamati kejadian sekitarnya yang menarik perhatian.
2. Solitary play (bermain sendiri)
Sifat egosentrisme yang tinggi menyebabkan bermain sendiri dan tidak peduli apa yang
dimainkan teman sekelilingnya.
3. Onlooker play (bermain dengan melihat temannya bermain)
Pada tahap ini anak tadinya bermain sendiri mulai melihat apa dan bagaimana temannya
bermain.
4. parallel play (bermain secara paralel)
Pada tahap ini anak bermain dengan temannya menggunakan benda yang sejenis.
5. Associative play (bermain beramai-ramai)
Pada tahap ini anak mulai bermain bersama-sama atau beramai-ramai.
6. Cooperative play (bermain kooperatif)
Pada tahap ini anak bermain bersama temannya dalam bentuk tim.

Alat permainan edukatif adalah setiap alat atau bentuk permainan yang dalamnya
mengandung nilai-nilai pendidikan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan alat
permainan edukatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) tujuan untuk anak, meliputi: untuk memudahkan anak belajar, untuk melatih konsentrasi
anak, untuk media kreatif dan imajinasi anak, untuk menghilangkan kejenuhan anak,
untuk menambah ingatan anak, dan untuk bahan percobaan anak.
2) Tujuan untuk pendidik, meliputi: untuk mempermudah menyampaikan materi, untuk
melatih kreativitas pendidik, untuk mengatasi keterbatasan waktu, tempat, maupun
bahasa, untuk membangkitkan motivasi belajar anak, dan untuk media penilaian anak.

APE indoor adalah alat permainan edukatif yang berada di dalam ruangan. Sedangkan
APE outdoor adalah alat permainan edukatif yang berada di luar ruangan. Contoh-contoh APE
indoor yaitu menara geometri, jam-jaman, balok istana, balok kendaraan, puzzle hewan, kotak
bentuk, puzzle bentuk, puzzle buah, puzzle anggota tubuh, menara lingkaran, menara balok,

5
menara angka dan huruf, kereta api balok, lego, serta origami. Adapun juga contoh APE outdoor
yaitu: perosotan, ayunan, jungkat-jungkit, papan titian, jembatan goyang, bak air, bak pasir,
kereta putar, kereta ayun, dan bola dunia.

APE tradisional adalah segala bentuk alat permainan edukatif yang diciptakan atau
diwariskan oleh orang-orang yang terdahulu yang didesain dan dibuat secara manual
menggunakan bahan-bahan sederhana yang berasal dari lingkungan sekitar. Adapun APE
modern adalah segala bentuk alat permainan edukatif yang diciptakan, dibuat, dan
dikembangkan pada masa kekinian dengan desain sedikit rumit dengan memanfaatkan teknologi,
serta menggunakan bahan-bahan yang lebih berkompleks dan berkualitas.

Beberapa contoh alat permainan edukatif yang dapat dimanfaatkan untuk kecerdasan
majemuk anak usia dini yaitu: buku cerita, puzzle huruf, puzzle angka, balok, ular naga, bak
pasir, perosotan, jungkat-jungkit, cermin, akuarium dan berkebun

Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki kelebihan dan tergolong
special dibandingkan anak lain pada umumnya. Contoh-contoh alat permainan edukatif untuk
anak berkebutuhan khusus yaitu: alat musik, bola karet, puzzle, balok, perosotan dan bak pasir.

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai bahan belajar anak-
anak, baik berupa manusia, hewan, lingkungan, buku, maupun alat peraga lainnya. Menurut
bahasa istilah media berasal dari kata medium, yang artinya perantara. Dalam kamus Besar
Bahasa Indonesia media diartikan sebagai alat (sarana) komunikasi, perantara, atau penghubung.
Menurut AECT (Association of Education and Communication Technology) media adalah segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Prinsip-prinsip penilaian yang digunakan dalam penilaian bermain anak usia dini yaitu:
Sistematis, menyeluruh, berkesinambungan, objektif, mendidik, kebermaknaan, holistic,
autentik, kontinu, individual, multi sumber/konteks, edukatif, akuntabel, dan transparan. Adapun
prosedur-prosedur penilaian bermain anak usia dini yang dapat dilakukan yaitu:
 Guru melaksanakan penilaian dengan mengacu pada tingkat pencapaian perkembangan

6
 Serta indikator yang hendak dicapai dalam satu satuan kegiatan yang direncanakan dalam
tahapan waktu tertentu dengan memerhatikan prinsip penilaian yang telah ditentukan
 Penilaian dilakukan secara integrative dengan kegiatan pembelajaran
 Pencatatan hasil penilaian harian dengan bintang satu, dua, tiga dan empat.

7
Kelebihan dan Kekurangan Buku
1. Buku            : BERMAIN & PERMAINAN ANAK USIA DINI
Pengarang       : M. Fadillah, M.Pd.I.
Menurut pandangan saya kelebihan buku ini :
  Dari Segi Konstruksi Buku (COVER,LAYOUT,DAN TATA BAHASA)
1. Dari segi desain cover buku ini karya M. Fadillah, M.Pd.I. ini cukup bagus dengan sentuhan
warna putih dan kuning yang terdapat gambar anak yang sedang bermain dengan menggunakan
alat-alat permainan dan penekanan judul nya yang diperbesar yang pokok pembahasannya
menjelaskan tentang konsep bermain, teori-teori bermain, perkembangan bermain, alat
permainan edukatif, alat permainan indoor dan outdoor, alat permainan tradisional dan modern,
pengembangan alat permainan edukatif, alat permainan edukatif untuk kecerdasan majemuk, alat
permainan edukatif untuk anak berkebutuhan khusus, alat permainan edukatif sebagai sumber
belajar anak, alat permainan edukatif sebagai media pembelajaran anak, penilaian bermain dan
permainan anak usia dini.
2. Dari segi layout, buku ini memiliki stuktur dan elemen penempatan huruf yang sangat
lengkap.
3. Dari segi tata bahasa, buku ini tidak sulit dimengerti karena dalam pembahasannya, penulis
menggunakan gaya bahasa yang seolah-olah mengajak pembaca masuk dan ikut memahami
setiap materi, dan pada akhir setiap bab penulis juga memberikan latihan dari materi bab tersebut
agar pembaca senantiasa lebih memahami isi materi dalam setiap bab.

  Dari segi pembahasan materi :


Di dalam buku ini materi-materinya sangat lengkap dan materi yang paling bersangkutan yaitu
pada bab I yang membahas tentang bermain dan permainan untuk anak usia dini yaitu bermain
adalah serangkaian kegiatan atau aktivitas anak untuk bersenang-senang. Bermain juga
merupakan kegiatan untuk menyenangkan hati. Tujuan bermain dalam pendidikan anak usia dini
adalah untuk eksplorasi, eksperimen, imitation, dan adaptasi anak. Beberapa alasan yang
mendasari pentingnya bermain, di antaranya: bermain dapat meningkatkan penalaran dan
memahami keberadaannya di lingkungan teman sebaya dan membentuk daya imajinasi, melalui
bermain anak dapat mempelajari dan belajar banyak hal, dan dapat mengenal aturan,
bersosialisasi, kerja sama, disiplin, dan lain-lain. Manfaat bermain bagi anak usia dini ialah
bermain dapat mengembangkan kemampuan motorik, kognitif, afektif, bahasa dan sosial. Empat

8
prinsip bermain, yaitu: 1) dalam bermain anak mengembangkan sistem untuk memahami apa
yang sedang terjadi dalam rangka mencapai tujuan yang lebih kompleks, 2) kemampuan untuk
menempatkan perspektif orang lain melalui aturan-aturan dan menegosiasikan aturan bermain, 3)
anak menggunakan replika untuk menggantikan objek nyata, lalu mereka menggunakan objek
yang berbeda, 4) kehati-hatian dalam bermain mungkin terjadi, karena anak perlu mengikuti
aturan permainan yang telah ditentukan bersama teman mainnya.

Menurut penilaian saya kekurangan buku ini :


Kekurangan buku bermain dan permainan anak usia dini: dalam buku ini materinya sudah
lengkap tetapi masih ada beberapa penjabaran materi atau penjelasan materinya terlalu singkat
dan kurangnya penjelasan dari para ahli sehingga membuat pembaca ataupun pereviewer masih
kurang memahami materi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai