Anda di halaman 1dari 39

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MENGGUNKAN

MEDIA KARTU ANGKA PADA TK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2

KECAMATAN JOGOROGOKABUPATEN NGAWI

TAHUN 2017/2018

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh:

SANTI RAHMAWATI, S.Pd.I

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

limpahan rahmat serta hidayah-Nya laporan PTK ini dapat terselesaikan. Pembuatan

laporan ini digunakan sebagai syarat untuk Tugas mata kuliah PTK.Rangkuman

laporan ini di susun dengan maksut untuk membantu dan membekali peserta didik

maupun guru agar pengetahuan,rasa ingin tahu,sikap serta ketrampilanya terus

berkembang dan bertambah. Dan dapat mendorong meningkatnya mutu Pendidikan

Anak Usia Dini untuk kedepanya. Dengan media yang tepat guna untuk mencapai

tingkat pembelajaran yang maksimal.

Penulis ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah berperan serta dalam

penyusunan laporan ini, sehingga laporan ini dapat terselesaikan pada waktu yang

ditentukan.

Semoga dengan penyusunan laporan ini, dapat bermanfaat bagi yang

menghitung, Namun demikian, penyusun menyadari dalam penyusunan laporan ini

masih jauh dari sempurna. Sehubungan dengan hal tersebut, adanya saran dan kritik

yang membangun yang bersifat penyempurna makalah ini.akan selalu penulis terima.

Ngawi, 15 Nopember 2017

penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... 1

KATA PENGANTAR ....................................................................... 2

DAFTAR ISI ...................................................................................... 3

DAFTAR TABEL .............................................................................. 5

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... ............ 7

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 12

C. Tujuan .............................................................................................. 12

1. Tujuan Umum ....................................................................... .......12

2. Tujuan Khusus ............................................................................. 12

D. Manfaat ............................................................................................ 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka .................................................................................. 14

1. Pengertian Kemampuan ............................................................... 15

2. Pengertian Kemampuan Berhitung .............................................. 16

3. Pengertian Media ......................................................................... 18

4. Pengertian Kartu Angka .............................................................. 23

5. Pengertian Media Kartu Angka ................................................... 23

6. Pengertian Kemampuan Berhitung dengan Kartu Angka ........... 24

B. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 25

3
BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian...................................................................... 26

a. Siklus 1 ............................................................................. 28

b. Siklus 2 ............................................................................. 30

B. Setting danwaktu penelitian ............................................................ 31

C. Instrumen Penelitian........................................................................ 32

D. Tehnik Pengumpulan Data .............................................................. 33

E. Tehnik Analisis Data ....................................................................... 34

F. Kesimpulan ..................................................................................... 38

G. Saran ................................................................................................ 38

Daftar Lampiran

4
DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Kemampuan Berhitung ................................................... 32

2. Tabel 3.2 Kemampuan Berhitung ................................................... 33

3. Tabel 3.3 Lembar Analisis Data...................................................... 34

4. Tabel 3.4 Struktur Kurikulum TK ................................................... 37

5
DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Kegiatan Harian Siklus I .................................................. 41

2. Rencana Kegiatan Harian Siklus 2 .................................................. 44

3. Lembar observasi aktivitas siswa dalam menerapkan media kartu. 45

4. Lembar observasi aktivitas guru dalam menerapkan media kartu ..46

5. Pedoman wawancara kepala sekolah .............................................. 47

6. Pedoman wawancara siswa sebelum tes ......................................... 48

7. Pedoman wawancara sesudah melaksanakan tes ............................ 48

8. Soal Tes untuk siswa silkus I .......................................................... 49

9. Soal Tes siswa siklus 2 .................................................................... 50

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak

usia prasekolah dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potensi-potensinya

sejak dini sehingga mereka dapat berkembang secara wajar sebagai anak. Tujuan

dari Pendidikan Anak Usia Dini adalah agar anak memperoleh rangsangan-

rangsangan intelektual, sosial, dan emosional sesuai dengan tingkat usianya.

Masitoh (2005 : 1) mengungkapkan bahwa Pendidikan di Taman Kanak-Kanak

merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang memiliki peranan

sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan

mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan di Taman Kanak-

Kanak merupakan jembatan antara lingkungan keluarga dengan masyarakat yang

lebih luas yaitu Sekolah Dasar dan lingkungan lainnya. Sebagai salah satu bentuk

pendidikan anak usia dini, lembaga ini menyediakan program pendidikan dini bagi

sekurang-kurangnya anak usia empat tahun sampai memasuki jenjang pendidikan

dasar.

Pendidikan anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak pada dasarnya

adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi

pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada

7
pengembangan seluruh aspek kepribadian anak sebagaimana dikemukakan oleh

Anderson (1993), "Early childhood education is based on a number of methodical

didactic consideration the aim of which is provide opportunities for development of

children personality". Artinya, pendidikan Taman Kanak-Kanak memberi

kesempatan untuk mengembangkan kepribadian anak, oleh karena itu pendidikan

untuk anak usia dini khususnya di Taman Kanak-Kanak perlu menyediakan

berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak

Aspek pengembangan yang akan penulis teliti adalah aspek pengembangan

kognitif. Dalam pedoman pembelajaran bidang pengembangan kognitif di Taman

Kanak-Kanak (2007:3) disebutkan bahwa pengembangan kognitif adalah suatu

proses berpikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan

mempertimbangkan sesuatu. Dapat juga dimaknai sebagai kemampuan untuk

memecahkan masalah atau untuk mencipta karya yang dihargai dalam suatu

kebudayaan.

Salah satu aspek dalam pengembangan kognitif ini adalah pengembangan

pembelajaran matematika. Seperti yang telah dikemukakan oleh Sriningsih

(2008:1) bahwa praktek-praktek pembelajaran matematika untuk anak usia dini di

berbagai lembaga pendidikan anak usia dini baik jalur formal maupun non formal

sudah sering dilaksanakan. Istilah-istilah yang dikenal diantaranya pengembangan

kognitif, daya pikir atau ada juga yang menyebutnya sebagai pengembangan

kecerdasan logika-matematika. Kegiatan pengembangan pembelajaran matematika

untuk anak usia dini dirancang agar anak mampu menguasai berbagai pengetahuan

8
dan keterampilan matematika yang memungkinkan mereka untuk hidup dan

bekerja pada abad mendatang yang menekankan pada kemampuan memecahkan

masalah.

Berhitung merupakan bagian dari matematika, yang sangat diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi

pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti

pendidikan dasar (Depdiknas, 2007 :1). Berhitung di Taman Kanak-Kanak

diharapkan tidak hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga

kesiapan mental, sosial dan emosional. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya,

berhitung di Taman Kanak-Kanak dilakukan secara menarik dan bervariasi.

Media yang akan menunjang pembelajaran berhitung di Taman Kanak-Kanak

dengan cara yang menarik adalah Kartu angka.Sebagaimana dapat kita saksikan

bersama tuntutan berbagai pihak agar anak menguasai konsep dan keterampilan

matematika semakin gencar, hal ini mendorong beberapa lembaga pendidikan anak

usia dini untuk mengajarkan pengetahuan matematika secara sporadis dan radikal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sriningsih (2008), beberapa lembaga

pendidikan anak usia dini mengajarkan konsep-konsep matematika yang lebih

menekankan pada penguasaan angka dan operasi melalui metode drill

Penulis telah melakukan observasi di Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita

Pandansari mengenai proses pembelajaran matematika khususnya pada aspek

kemampuan berhitung. Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Pandansari masih

menekankan pengajaran yang berpusat pada guru. Hal ini dapat dibuktikan dengan

adanya peran guru yang terlalu menguasai kelas. Guru dengan spontan memberikan

9
tugas kepada anak tanpa memberikan pilihan kegiatan kepada anak. kurangnya

media dan sumber belajar yang digunakan oleh guru, Kurangnya media dan sumber

belajar ini lebih disebabkan oleh minimnya ruangan kelas yang dimiliki oleh

Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Pandansari, sehingga kepala sekolah beserta

guru merasa kesulitan mencari tempat jika menambahkan media dan sumber

belajar terlalu banyak. Permasalahan lain yang terjadi di Taman Kanak-Kanak

Dharma Wanita Pandansari adalah metode yang digunakan oleh guru masih

menggunakan metode drill dan praktek-praktek paper-pencil test. Pada

pengembangan kognitif khususnya pada pembelajaran berhitung, guru memberikan

perintah kepada anak agar mengambil buku tulis dan pensil masing-masing.

Selanjutnya guru memberikan contoh kepada anak membuat beberapa buah benda

dan benda tersebut diberi lingkaran. Setelah itu, anak harus mengisi jumlah benda

tersebut dengan sebuah angka yang cocok. Setelah anak mengerti, guru menyuruh

anak untuk membuatnya sendiri jumlah benda tersebut beserta angkanya sebanyak

mungkin. Diakui oleh guru di TK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2, bahwa

sampai saat ini para guru belum menemukan media yang tepat untuk membantu

anak dalam kegiatan berhitung. Guru kurang memberikan media yang bervariasi

dan juga masih menggunakan metode yang membuat anak merasa bosan dan tidak

ada rasa antusias pada anak untuk aktif di dalam kelas. Sehingga kegiatan

berhitung yang diterapkan di TK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2 masih

menggunakan metode konvensional atau pengerjaan latihan di buku tulis.

Berdasarkan hasil refleksi awal melalui diskusi dengan guru, disepakati bahwa

tindakan untuk memecahkan masalah tersebut. Selain bermanfaat bagi anak dalam

10
menemukan media dan metode baru yang dapat menumbuhkan rasa antusias atau

minat anak terhadap pembelajaran, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat

juga sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih dan memanfaatkan media

pembelajaran yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan berhitung pada anak

Taman Kanak-Kanak.

Dengan kartu angka,pengalaman sehari-hari anak dapat membantu

pemahaman anak terhadap konsep matematika khususnya berhitung. Melalui

pendekatan matematika realistik, berhitung bagi anak bukan hanya menghitung

deret angka saja, melaninkan sebuah proses yang lebih bermakna dan

menyenangkan.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi diTK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2

dan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk

meneliti secara langsung Pembelajaran Emplicid Intruction di TK NAWA

KARTIKA DUDUHAN 2 sebagai salah satu cara meningkatkan kemampuan

berhitung dan dapat memperbaiki kondisi pembelajaran yang terjadi di TK NAWA

KARTIKA DUDUHAN 2 penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MENGGUNKAN

MEDIA KARTU ANGKA PADA TK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2

KECAMATAN JOGOROGOKABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN

2017/2018 layak untuk dikaji“

11
B. Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang terdapat pada latar belakang di atas,mka di rumuskan

masalah sebagai berikut : “ Bagaimana Cara Meningkatkan Kemampuan Berhitung

Menggunakan Kartu Angka Pada TK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2

KECAMATAN JOGOROGO Kabupaten Ngawi Tahun Pembelajaran 2017-2018?“

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari peneliti ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Meningkatkan Kemampuan Berhitung Menggunakan Media Kartu Angka Pada

TK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2 KECAMATAN

JOGOROGOKabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2017-2018.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Siswa TK NAWA KARTIKA

DUDUHAN 2 KECAMATAN JOGOROGOKabupaten Ngawi Tahun

Pelajaran 2017/2018 Dengan Kartu Angka Meningkatkan Kemampuan atau

profesionalisme seorang guru dalam penggunaan media kartu angka guna

untuk mengajarkan cara berhitung pada TK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2

KECAMATAN JOGOROGOKabupaten Ngawi Tahun 2017-2018.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Siswa

Menigkatkan kemampuan berhitung pada siswa TK NAWA KARTIKA

DUDUHAN 2 KECAMATAN JOGOROGO Kabupaten Ngawi Tahun

Pelajaran 2017-2018.

12
b. Bagi Guru

Meningkatkan Kemampuan atau profesionalisme seorang guru dalam

penggunaan media kartu angka untuk mengajarkan berhitung Serta memberikan

sumbangan keilmuan dalam memahami upaya peningkatan kemampuan

berhitung di TK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2 KECAMATAN

JOGOROGO Kabupaten Ngawi Tahun 2017-2018.

c. Bagi Sekolah

Peningkatan jumlah siswa yang mampu belajar berhitung dengan baik semakin

bertambah.

13
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian kemampuan

Dalam kamus bahasa indonesia kemampuan berasal dari kata “mampu” yang

berati kuasa (bisa,sanggup,melakukan sesuatu,dapat,berada,kaya,mempunyai harta

berlebih). Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu.

Seseorang di katakan mampu apabila bisa melakukan sesuatu yang harus di lakukan.

Menurut Chaplin ability (kemampuan,kecakapan,ketangkasan,bakat,kesanggupan)

merupakan tenaga (daya kekuatan) utuk melakukan suatu perbuatan.

Ada pula pendapat lain menurut Akmad Sudrajat (2005:54)” arti lain dari kata

kemampuan yaitu kemampuan dengan kata kecakapan,setiap individu menpunyai

kecakapan yang berbeda dengan orang lain,juga berbeda dalam melakukan suatu

tindakan”,kecakapan mempengaruhi potensi yang ada dalam individu tersebut.

Sedangkan menurut Robbins kemampuan berarti kapasitas seseorang individu

untuk melakukan beragam tugas dalam pekerjaan.lebih lanjut Robbins menyatakan

bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat di

lakukan seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau

mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau penilaian atas tindakan

seseorang Pada dasarnya kemampuan terdiri atas faktori Intelektual ( Robbins

2007:57) yaitu ,Kemampuan Intelektual ( intelektual ability) kemampuan yang di

14
butuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental dan berfikir ,menalar serta

memecahkan masalah.

2. Pengertian Berhitung

Berhitung merupakan bagian dari matimatika,yang sangat di perlukan dalam

kehidupan sehari – hari,terutama konsep bilangan yang merupkan dasar

pengembangan matimatika ataupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar

(Depdiknas,2007 :1).

Berhitung di Taman Kanak – Kanak di harapkan tidak hanya berkaitan dengan

kemampuan kognitifnya saja tetapi mental sosial dan emosinya. Makan dalam

pelaksanaanya harus secara menarik dan bervariasi.

Pada umumnya anak yang baru masuk sekolah sebagian besar sudah mengerti

bilangan ,walaupaun masih samar – samar belum pada konsep bilangannya. Sedikit

atau banyaknya pengertian pengalaman yang telah di perolehnya dari keluarga

atau lingkungan bermain.permainan. pemeblajaran berhitung ini meliputi

aritmatika dan geometri. Depdiknas (2004 : 2) Prinsip - prinsip berhitung di

Taman Kanak – Kanak ini mengacu pada pedoman pembelajaran permainan

berhitung permulaan di taman kanak – kanak, yaitu :

a. Permainan berhitung di berikan secara bertahap,di awali dengan

menghitung benda – benda atau pengalaman secara bertahap ataupun

melalui pengalaman peristiwa kongrit yang di alami melalui pengamatan

lingkungan sekitar,

15
b. Pengetahuan dan ketrampilan pada permainan berhitung di berikan secara

bertahap menurut tingkat kesukaranya,kongrit ke abstrak,mudah ke sukar

dari sederhana ke yang lebih kompleks,

c. Permainan berhitung akan berhasil jika anak – anak di beri kesempatan

untuk berpartisipasi dan dan di rangsang untuk menyelesaikan

permasalahan yang di alaminya,

d. Permainan berhitung menggunakan suasana yang menyenangkan dan

memberikan rasa aman dengan penuh kebebasab bagi anak. Untuk itu di

perlukan alat peraga atau media yang sesuai dengan denda yang sebenarnya

(tiruan),menarik dan bervariasi,mudah di gunakan dan tidak berbahaya.

e. Bahasa yang di gunakan dalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya

bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh di

sekitar lingkungan.

f. Dalam permainan berhitung anak dapat di kelompokkan sesuai tahap

penguasaanya yaitu tahap konsep,masa transisi dan lambang.

Dalam penilaian proses evaluasi hasil perkembangan anak harus di mulai

dari awal sampai akhir kegiatan

3. Pengertian Kemampuan Berhitung

Dari pengertian berhitung dan kemampuan di atas, maka kemampuan

berhitung dapat di artikan kesanggupan atau tingkatan dalam mengenang konsep –

konsep bilangan matematikasecara terus menerus. Kemampuan individu dalam

menguasai bilangan – bilangan matematika di perlukan sebagai tahap dalam

memperoleh kemampuan yang maksimal. Berdasarkan penelitian Steffe.et.al,

16
Wright,Marltland,Stafford mengajukan teori tentang tahap – tahap perkembangan

kemampuan berhitung awal pada anak, sebagai berikut :

a. Tahap Emergent : pada tahap ini nak belum mampu berhitung banyaknya

benda meskipun benda tersebut terlihat dengan jelas. Anak belum mampu

menyebut atau merespon nama – nama bilangan dengan benar untuk

melakukan kerespondensi satu persatu atara benda yang di hitung dengan

nama – nam bilangannya.

b. Tahap Perceptual : pada tahap ini anak sudah mampu menghitung

banyaknya benda apabila denda tersebut secara nyata,apabila benda itu

tidak nampak maka anak tidak mampu menghitungnya. Sebagai contoh

ketika di sajikan bola kecil 4 warna biru,kemudian di tambang 2 bola kecil

warna kuning dan anak di minta untuk menghitung jumlah bola secara

keseluruhan, anak tersebut mampu menghitungnya dengan benar, akan

tetapi ketika bola di tutup dengan kertas anak tidak mampu untuk

menghitung jumlahnya.

c. Tahap Figurative :Pada tahap ini anak sudah mampu menghihtung jumlah

benda meskipun tidak terlihat,anak sudah mampu membayangkan atau

menggunakan “pengganti”seperti memakai jari – jari tangannya,

d. Tahap Count on : pada tahap ini anak mampu menghitung benda –benda

yang tidak telihat dan dalam menghitung mereka tidak memulai dari satu.

Sebagai contoh dalam persoalan 4 bola biru dan 2 bola kuning di atas,

seorang anak di tahap ini akan menhitung dengan menyimpan 4 di otak,

kemudian menghitung maju mulai: lima,enam,tujuh. Hasilnya tujuh

17
e. Tahap Facile : dalam tahap ini anak sudah menggunakan strategi -

strategitidak menggunakan menghitung satu persatu.anak sidah mampu

menggnakan strategi misalnya menghitung secara melompat ,menghititung

lewat bilangan 10 ,atau[un menggunakan sifat komutatif. Sebagai contoh

7+6,anak dlam tingkat facile anak akan menghitung dengan menambahkan

3 pada 7,menjadi 10 dan menambahkanya dengan

http///: tahap – kemampuan – awal-berhitung-pada-anak. Diakses pada 18

Oktober 2014.

4. Pengertian Media

Kata media yang dari bahasa latin “Medius”berarti tengah,perantara atau

pengantar. Dalam bahasa arab, Media di artikan perantara atau pengantar pesan dari

pengirim pesan kepada penerima pesan. “ Menurut Purnamawati dan Eldarni (2001

: 4) ,Media merupakan segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran perasaan

perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

Pembelajaran adalah suatu interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar.Pembelajaran adalah suatu bantuan yang di

berikan oleh seorang pendidik agar menjadi proses penerimaan ilmu dan

pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain ,pembelajaran adalah suatu

proses untuk membantu peserta didik agar dapat dengan baik .

18
Dalam Pembelajaran keberhasilannya sangat bergantung pada model

pembelajaran yang di terapkan oleh guru.Karena saat ini,seorang guru yang baik

tidak cukup mengajar mengandalkan strategi – strategi pembelajaran,tetapi harus

juga menguasai model – model pembelajran yang baik agar memiliki arag yang

jelas dalam penyampaian materi ajarnya (Pengajar ,2009 : 1).

Guru dalam mengajar harus menggunakan media pembelajaran yang sesuai

Dalam proses pembelajaran dan pengajaran menggunakan media pembelajaran

yang sesuai.Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang

cukup penting.Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang di

sampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.Kerumitan

bahan yang akan di sampaikan kepada anak didik dapat di sederhanakan dengan

bantuan media.Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan

melalui kata – kata atau kalimat tertentu.Bahkan keabstrakan bahan dapat di

kengkongritan dengan kehadiran media .Dengan demikian anak didik lebih mudah

mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.

Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik ,nara sumber,serta

lingkungan fisik ,alam,sosial dan budaya.penentuan sumber belajar di lkukan

berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar ,indikator kompetensi ,serta

materi pokok dan kegiatan pembelajaran (Mulyasa ,2010 : 206).Media yang di

rencanakan memiliki ke untungan : (1) menentukan jenis media yang akan di

gunakan dengan tepat ,(2) Menentukan atau menetapkan ,memperhitungkan subyek

dengan tepat. (3) menyajikan media dengan tepat ,karena sebelumnya telah di

19
desain terlebih dahulu,(4) menempatkan atau memperlihatkan waktu ,tempat,situasi

yang tepat

Bermacam –macam alat yang di guinakan oleh guru untuk menyampaikan pesan

kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran menghindari verbalisme yang

masih mungkin terjadi kalau hanya di gunakan alat bantu visual semata .Maka dari

itulah guru –guru merumuskan tujuan pembelajaran melalui tingkah laku

siswa.Untuk mencapai tujuan tingkah laku tersebut ,mulai di pakai berbagai format

media.Dan dari pengalaman mereka , guru mulai belajar melalui media

visual,Sebagian melalui media audio,sebagaian lagi senag melalui media cetak

yang lain melalui audio visual ,dan sebagainya.

Berbagai jenis media dapat di gunakan dalam proses komunikasi pembelajaran

di golongkan menjadai : (1) Media audio adalah media yang hanya melibatkan

media pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. (2)

Media Visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan .Termasuk dalam

jenis media ini adalah media cetak verbal,media cetak grafis ,dan media visual non

certak,(3)Media Audio visual adalan media yang melibatakan indera pendengaran

dan penglihatan dalam satu proses. (4 )Multimdia,yakni yang melibatkan berbagai

indera daalm sebuah proses pembelajaran .Termasuk dalam media ini adalah segala

sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung melalui komputer dan

internet ,bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat.

Di Tinjau dari segi teori belajar berbagai kondisi prinsip –prinsip psikologis

yang perlu mendapat pertimbangan dalam memilih daan penggunaan media adalah

20
sebagai berikut : (1) Motivasi ,harus ada kebutuhan ,minat dan keinginan dalam

belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatian untuk mengerjakan tugas dan

latihan .Selain itu pengalaaman yang harus di alami siswa hrus relevan dan

bermakna baginya.Oleh karena itu perlu merangsang minat itu dengan perlakuan

yang memotifasi diri informasi yang terkandung dalam media pembelajaran

tersebut,(2) Perbedaan Individual ,siswa belajar dengan tingkat kecepatan yang

berbeda – beda.Faktor – Faktor seperti intagensia tingkat pendidikan ,kepribadian

dan gaya belajar mempengarui kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar,Dan

tingkat cepat penyajian informasi melaului media harus berdasarkan kepada tingkat

pemahaman.(3) Tujuan Pembelajaran,hendaknya siswa di beri tahu tentang apa

yang di harapka dari mereka melalui media pembelajaran yang telah di

pelajarinya.dan apabila pembelajaran tersebut di fahami oleh siswa ,maka

kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran tersebut semakin besar .Tujuan ini

akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok

dalam media pembelajaran, (4) Organisasi,Pembelajaran akan lebih mudah jika isi

dan prosedur atau keterampilan fisik ya ng akan di pelajari di atur dan di pelajari di

organisasikan kedalam urutan –urutan yang bermakna .siswa akan memahami dan

mengi gat lebih lama materi pelajaran yang secara logis telah di susun dan di urut –

urutkan secara teratur berdasarkan kompleksitas dan tigkat kesulitan isi materi.

Dalam cara seperti dalam pengembangan dan penggunaan media, siswa daapt di

bantu secara lebih baik mensintesiskan dan memadukan pengetahuan yang akan di

pelajari.(5) Persiapan sebelum belajar ,Dalam merancang kegiatan materi

pelajaran,perhatian harus di tujukan pada sifat dan tingkat persiapan siswa karena

21
persiapan siswa di sini akan menjadi persyaratan penggunaan media dapat berhasil

dengan sukses. (6) Emosi .Media pembelajaran adalah cara yang baik untuk

menghasilkan respon,emosional seperti :takut,cemas,empati,cinta kasih dan

kesenangan. Oleh karena iitu perhatian khusus harus di tunjukan pada elemen –

elemen rancanhgan media jika hasil yang di inginkan berkaitan dengan

pengetahuan dan sikap, (7) Partisipasi ,agar pembelajaran berlangsung dengan baik

,seorang siswa harus menginternalisasi informasi ,tidak hanya sekedar di

beritahukan kepadanya.Partisipasi artinya kegiatan mental atau fisik yang terjadi di

sela – sela penyajian materi pelajaran .Dengan partisipasi kesempatan yang lebih

besar ,terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat pelajaran itu., (8)

Umpan balik,hasil belajar dapat meningkat dengan baik apabila secara berkala

siswa di informasiakan kemajuan belajarnya.Pengetahuan tentang hasil belajar

,pekerjaan yang baik atau kebutuhan perbaikan pada sisi – sisi tertentu akan

memberika sumbangan terhadap motivasi belajar yang brkelanjutan, (9) Penguatan

(reinforcement) pembelajaran yang di dorong oleh keberhasilan amat bermanfaat

,daapt membangun kepercayaan diri dan secara positif dapat mempengarui perilaku

di masa - masa akan datang ,(10) Latihan dan pengulangan agar sesuatu

pengetahuan dan ketrampilan dapat menjadi bagaian kompetensi atau kecakapan

intelektual seseorang ,haruslah pengetahuan dan ketrampilan itu sering di ulangi

dan di latih dalam berbagai konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalam

ingatan jangka panjang. (11) Penerapan .Hasil belajaryang di inginkan adalah

meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapakan dan mentrasfer hasil

belajar pada masalah dan situasi baru.Siswa hendaknya di bantu untuk mengenali

22
atau menemukan generalisasi (Konsep,Prinsip ataupun kaidah ) yang berkaitan

dengan tugas .Kemudian siswa diberi kesempatan untuk menalar dan memutuskan

dengan menerapkan generalisasi atau prosedur terhadap masalah tugas baru

(Arsyad,2010 : 72-75)

5. Pengertian Kartu Angka

Flash card atau Education card adalah kartu – kartu bergambar yang di lengkapi

angkanya dan di kenalkan oleh Glenn Doman seorang dokter dari

Philadelphia,Pennsylvvania. Kartu angka merupan bilangan matematika yang di

tuliskan paa potongan – potongan suatu media, baik karton,kertas,atau papan tulis(

triplek). Potongan – potongan bilangan tersebut di pindah- pindahkan sesuai

keinginan pembuat bilangan maupun soal matimatika. Penggunaan kartu angka ini

sangant menarik perhatian siswa dan sangat mudah di gunakan dalam meningkatkan

minat berhitung. Selain itu kartu angka juga melatih kreatif siswa dalam menyusun

bilangan – bilangan matematika sesuai keinginanya.

6. Pengertian Media Kartu Angka

Media kartu angka atau flash card berisi angka atau symbol – symbol dalam

matimatika dapat di susun menjadi suatu bilangan matimatika dan

pengoperasiandirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan

prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah

demi selangkah. angkan di tingkat Taman Kanak – Kanak media pembelajaran ini dapat

meningkatkan kemampuan berhitung siswa- siswa. Dalam pembelajaran

23
Matimatika,guru dapat melakukan simulasi dengan menggunakan kartu berseri (flash

card). Kartu berseri dapat berupa,kartu angka,kartu angka,kartu bergambar.

7. Pengertian Kemampuan Berhitung Dengan Media Kartu Angka

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Berhitung

Dengan Media Kartu Angka adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian

yang merupakan bawaan sejak lahir untuk melakukan beragam tugas dalam suatu

pekerjaan.Kemampuan awal peserta didik merupakan prasarat yang diperlukan pesertadidik dalam

mengikuti proses belajar mengajar selanjutnya. Proses belajar mengajar kemampuan

awal peserta didik dapat menjadi titik tolak untuk membekali peserta didik agar dapat

mengembangkan kemampuan baru,bahwa berhitungmerupakan pengetahuan tentang

bilangan yang meliputi pengoperasiansejumlah bilangan yang berbentukangka

(penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan sebagainya). Berhitung

merupakan salah satuketerampilan dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam

kurikulum diSekolah Dasar. Oleh karena itu sebagai orang tua dan pendidik

mengajarianak untuk berhitung sedini mungkin, dikarenakan berhitung sangat

eratdengan angka-angka. pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam

mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi. Guru mempunyai

tanggung jawab untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab yang

besar terhadap penstrukturan isi/materi atau keterampilan, menjelaskan kepada siswa,

pemodelan/mendemonstrasikan yang dikombinasikan dengan latihan, memberikan

kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang

benar-benar mengetahui pengetahuan secara menyeluruh dan aktif dalam suatu

24
pembelajaran. Jadi model pembelajaran ini sangat cocok diterapakan dikelas dalam

materi tertentu yang bersifat dalil pengetahuan agar proses berpikir siswa dapat

mempunyai keterampilan procedural.

B. Hipotesis Tindakan

Berhitung Dengan Media Kartu Angka pada TK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2

Kecamatan Jogorogo,Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2017- 2018.

25
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitiaan yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Berhitung Dengan

Kartu Angka pasa siswa TK Taman Kanak – Kanak Nawa Kartika Duduhan 2

KECAMATAN JOGOROGO Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2017-2018 ini

penulis menggunakan rancangan Metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom

action reseach). Menurut Pendapat Muslikah,susunan rancangan metode

penelitian tindakan kelas meliputi : Rancangan Penelitian,Setting dan subyek

penelitian dan prosedur pelaksanaan(Muslikah,2010:109)

Adapun penelitian ini menggunakan pnelitian tindakan kelas dengan bentuk

penelitian kolaboratif yang berpedoman pada langkah – langkah yang di

ketemukan Arikunto (2007:16). Pada bagian awal yaitu identifikasi

masalah,permasalahan penelitian di fokuskan pada strategi tahap awal yang di

tujukan siswa sains dengan cara menghitung bukan proses inkuiri.

Komponen pokok – pokoknya adalah :

a. Perencanaan (Planning)

Lanjut pada tahap perencanaan suatu permasalahan di putuskan untuk

menyusus strategi bertanya jawab untuk mendorong untuk menjawab

sebuah pertanyaan.

b. Pelaksanaan Tindakan (acting)

26
Tindakan muali di ajukan 20 pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk
mendorong mereka mengatakan apa yang di pahami dan apa yang di
sukai.
c. Pengamatan (Observing)
Pengamatan ,pertanyaan – pertanyaan dan jawaban siswa yang di catat
untuk melihat apa yang sedang terjadi dam membuatnya kedalam lembar
observasi.
d. Refleksi (reflecting)
Refleksi ternyata kontrol kelas yang terlalu ketat sehingga menyebabkan
proses tanya jawab terhalang dan perlu di perbaiki.
Skema Arikunto atau bagan siklus penelitian tindakan kelas seperti tampak pada
gambar skema di bawah ini :

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 2.1.Skema Penelitian Tindakan Kelas

27
Skema di atas,tampak bahwa penelitian tindakan kelas merupakan proses perbaikan

yang menuju kesempurnaan.Arikunto (2006,138-140), mengatakan bahwa :

Penelitian ini di landasi prinsip kolaboratif dan kooperatif,sehingga penyiapan

partisipan di pandang perlu di lakukan kegiatan awal. Melakukan diskusi antara teman

sejawat tentang desain pembelajaran atau strategi pembelajaran berhitung di ikuti

dengan rencana kegiatan.

Hasil pengamatan pendahuluan di temukan bahwa siswa sebagaian besar tidak dapat

berhitung dengan kartu angka ,bila di beri tugas hanya sebagian siswa yang

mengerjakan.dalam pembelajaranan keaadaan kelas masih gaduh siswa tidak tertib,dan

semaunya sendiri dalam pembelajaran berhitung.

Untuk berikutnya di lakukan refleksi pendalaman terhadap siswa tersebut.

a. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Melakukan pertemuan dengan teman sejawat untuk mendiskusikan

persiapan pembelajaran yang akan di lakukan saat penelitian

2) Berdiskusi dan menetapkan rancangan pembelajaran yang akan di

terapkan di kelas sebagai tindakan penelitian

3) Mempersiapkan penelitian dan bahan untuk pelaksanaan penelitian

4) Mempersiapkan waktu dan cara pelaksanaan diskusi hasil pengamatan

dan wawancara secara langsung dengan subyek penelitian

5) Buku dan perekam data

6) Penyusunan rencana pembelajaran yang sesuai dengan RKM & RKH

7) Persiapan test kemampuan pada siklus petama

28
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakankegiatan pembelajaran berpedoman pada RKH yang telah

di uat,dan di lakukan tindakan menggunakan alat perkebangan

kemampuan yang telah di sediakan.

Pelaksanaan penelitian di laksanakan pada minggu ke 4 bulan Maret

untuk siklus I dan minggu ke 4 bulan April,selama 1 jam dengan indikator

yang di capai adalah siswa dapat berhitung dengan media kartu angka.

c. Tahap Pengamatan

1) Pengamatan di lakukan oleh teman sejawat sebagai mitra kolabolator

2) Kolaborator mencatat senua aktivitas guru dan siswa saat proses

pembelajaran dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan

3) Pengamatan di lakukan dengan mengisi lembar pengamatan yang sudah

tersedia

4) Pengamatan di lakukan untuk mengamati tingkat kecerdasan siswa

Taman Kanak –kanak saat berhitung menggunakan media kartu angka

d. Tahap Refleksi

1) Catatan di lapangan dan jurnal harian sebagai hasil pengamatan

maupun hasil wawancara di kaji dan di renungkan kembali

2) Data di kumpulkan dan di kaji secara komprehensif

3) Data kemudian di diskusikan bersama pengamat untuk mendapat

kesamaan pandangan terhadap tindakan pada pertama

4) Hasil refleksi di jadikan bahan merevisi rencana tindakan selanjutnya

29
b. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Berdiskusi dan menetapkan rancangan pembelajaran yang akan di terapkan

di kelas sebagai tindakan penelitian

2) Menyiapkan perangkat atau bahan yang di butuhkan saat akan pelaksanaan

penelitian

3) Mempersiapkan waktu dan cara pelaksanaan diskusi hasil pengamatan dan

wawancara secara langsung dengan subyek penelitian

4) Mempersiapkan buku dan perekam data

5) Penyusunan rencana pembelajaran yang sesuai dengan RKM & RKH

6) Persiapan test kemampuan pada siklus kedua

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai RKH yang di buat

2) Melakukan penelitian menggunakan perkembangan kemampuan yang

telah di sediakan pada minggu ke tiga bulan desember selama 1 jam

dengan indikator yang ingin di capai adalah siswa dapat berhitung

dengan kartu angka

c. Tahap Pengamatan

1) Pengamatan di lakukan oleh teman sejawat sebagai mitra kolabolator

2) Kolaborator mencatat senua aktivitas guru dan siswa saat proses

pembelajaran dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan dengan

isntrumen observasi

30
d. Tahap Refleksi

1) Catatan di lapangan dan jurnal harian sebagai hasil pengamatan maupun

kesamhasil wawancara di kaji dan di renungkan kembali

2) Data di kumpulkan dan di kaji secara komprehensif

3) Data kemudian di diskusikan bersama pengamat untuk mendapat aan

pandangan terhadap tindakan pada siklus ini.

4) Hasil refleksi di jadikan bahan untuk menarik kesimpulan

B. Setting dan Subyek Penelitian

1. Setting Penelitian

TK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2 Desa Jogorogo KECAMATAN

JOGOROGO Kabupaten Ngawi merupakan pengembangan dari kegiatan

pembelajaran yang ada di desa Jogorogo. TK NAWA KARTIKA

DUDUHAN 2 Terletak di tengah tengah warga yang mudah untuk di jakau

kendaraan bermotor TK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2 belum memiliki

gedung sendiri tapi sudah memiliki alat permainan yang edukatif yang cukup

memadai baik di dalam maupun di luar kelas. Lama nya proses penelitia ini

di lakukan selama kurang lebih 3 bulan,mulai bulan Maret sampai dengan

bulan Mei 2018. Dari data awal sampai mempunyai data yang sebenarnya.

2. Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah semua siswa TK NAWA

KARTIKA DUDUHAN 2 KECAMATAN JOGOROGO Kabupaten

Ngawitahun pelajaran 2017/2018.Jumlah siswa TK NAWA KARTIKA

31
DUDUHAN 2 KECAMATAN JOGOROGO Kabupaten Ngawi tahun

pelajaran 2017-2018 sebanyak 15 anak yaitu terdiri dari 6 siswa perempuan

dan 9 siswa laki – laki. Dengan alasan peneliti merupakan salah satu guru di

TK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2 KECAMATAN

JOGOROGOKabupaten Ngawi tahun 2017/2018.

C. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat yang dapat di gunakan untuk mengumpulkan

data penelitian ( Susanti. 2011:4). Instrument penelitian dalam proses ini berupa

nontes. Instrument nontes terdiri dari observasi dan dokumentasi. Instrumen

observasi dalam penelitian ini berupa bentuk kolom instrumen penilaian berupa

tabel dengan katagori penilaian yaitu : tidak mampu ( ),Kurang mampu( ),

mampu dengan bantuan guru ( ),mampu tampa bantuan guru ( )

dan bentuk numerical yaitu berupa persenrtase hasil kemampuan .dan bentuk grafis

yaitu berupa grafik hasil penilaian kemampuan.

Tabel 3.1 Kemampuan Berhitung

Nomor : ......................................
No Absen : .......................................

No Kegiatan Siklus Pertama

1 Anak mampu membilang /


menyebut urutan bilangan 1-20
2 Anak mampu membilang dengan
mewujudkan benda sampai 10
3 Anak mampu menghubung kan
/memasangkan lambang bilangan
dengan benda sampai 10
4 Anak mampu membilang
(mengenal konsep bilangan

32
dengan benda- benda samapai 10)

D. Tehnik Pengumpulan data

Pengumpulan data pada penelitian ini di ambila dari lembar observasi dan

dokumentasi. tidak mampu ( ),Kurang mampu ( ), mampu dengan

bantuan guru ( ),mampu tampa bantuan guru ( ) dan

bentuk numerical yaitu berupa persenrtase hasil kemampuan .dan bentuk grafis

yaitu berupa grafik hasil penilaian kemampuan.

Tabel 3.2 Kemampuan Berhitung

Nomor : ......................................

No Absen : .......................................

No Kegiatan Siklus Pertama

1 Anak mampu membilang /


menyebut urutan bilangan 1-20
2 Anak mampu membilang
dengan mewujudkan benda
sampai 10
3 Anak mampu menghubung kan
/memasangkan lambang
bilangan dengan benda sampai
10
4 Anak mampu mewarnai angka
1-5 sesuai contoh

a. Observasi

Observasi di lakukan oleh peneliti dan pengamat. Observasi dalam

penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat

dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian

33
yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Observasi di lakukan selama proses

pembelajaran dari kegiatanh awal sampai kegiatan akhir.

b. Dokumentasi

Merupakan hasil foto kegiatan yang di pergunakan untuk

mendokumentasikan seluruh kejadian – kejadian selama berlangsungnya

kegiatan pembelajaran yang di gunakan untuk mengetahui perkembangan

siswa dan foto – foto saat kegiatan sedang berlangsung.

E. Tehnik Analisis Data

Analisis data di amabil dari lembar penilaian dan pengamatan yaitu,

Tabel 3.3 Lembar Analisis Data

No Kegiatan Siklus Pertama

1 Anak mampu membilang /


menyebut urutan bilangan 1-20.
a. Anak tidak mampu
membilang dan menyebut √
urutan bilangan 1-10
b. Anak kurang mampu √
membilang dan menyebut
urutan bilangan 1-10
c. Anak mampu membilang √
dan menyebut urutan
bilangan 1-10 dengan
bantuan guru
d. Anak kurang mampu √
membilang dan menyebut
urutan bilangan 1-10 tanpa
bantuan guru

34
2 Anak mampu membilang
dengan mewujudkan benda
sampai 10
a. Anak kurang mampu
membilang dengan √
mewujudkan benda
sampai bilangan 10
b. Anak tidak mampu √
membilang dengan
mewujudkan benda
sampai bilangan 10
c. Anak mampu membilang √
dengan mewujudkan
benda sampai bilangan
10 dengan bantuan guru
d. Anak tidak mampu √
membilang dengan
mewujudkan benda
sampai bilangan 10 tanpa
bantuan guru

3 Anak mak mampu menghubung


kan /memasangkan lambang
bilangan dengan benda sampai
10
a. Anak tidak mampu √
menebalkan lambang
dengan benda sampai 5
b. Anak kurang mampu √
menebalkan lambang
dengan benda sampai 5
c. Anak mampu
menebalkan lambang √
dengan benda sampai 5
dengan bantuan guru
d. Anak tidak mampu
menebalkan lambang √

35
dengan benda sampai 5
tanpa bantuan guru.

4 Anak mampu mewarnai angka


1-5 sesuai contoh
a. Anak tidak mampu
(mengenal konsep √
bilangan dengan benda –
benda sampai 5)
b. Anak kurang mampu √
(mengenal konsep
bilangan dengan benda –
benda sampai 5)
c. Anak mampu (mengenal √
konsep bilangan dengan
benda – benda sampai 5)
dengan bantuan guru
d. Anak tidak mampu √
(mengenal konsep
bilangan dengan benda –
benda sampai 5) tanpa
bantuan guru

36
Tabel 3.4

Struktur Kurikulum pendidikan TK

Bidang Pengembangan Kelompok dan

Alokasi Waktu

A. Pengembangan Diri 1. Moral dan nilai – B

nilai Agama

2. Sosial dan Emosial

B. Kemampuan Dasar 1. Berbahasa B

2. Kognitif

3. Fisik motorik

4. Jumlah jam

perminggu

Jumlah Jam Per Minggu 15

adapun kemampuan siswa di olah utuk mengukur ketuntasan dengan menggunakan

rumus :

P = (Nx4)+(Nx3)+(Nx2)+(Nx1)x100%
Jumlah Siswa x 4

Keterangan :

X = Rata – rata

N¹= Jumlah Nilai Siswa Bintang 4 N³= Jumlah Nilai Siswa Bintang 2

N²= Jumlah Nilai Siswa Bintang 3N⁴= Jumlah Nilai Siswa Bintang 1

37
Kemampuan di katakan berhasil apabila siswa secara individual telah mampu

melaksanakan tugas yang di berikan ,dan tidak secara klasikal di katakan secara tuntas

belajar jika dari 80% (kemampuan lebih dari ) siswa mampu menguasai

pembelajaran berhitung dengan baik.

F. Kesimpulan

Berdasarkan hasil laporan yang terkait dengan temuan dan pembahasan maka dapat

di simpulkan :

a. Cara Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Siswa TK NAWA KARTIKA

DUDUHAN 2 KECAMATAN JOGOROGO Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran

2017 - 2018 Dengan Kartu Angka..

b. Kemampuan berhitung anak –anak TK NAWA KARTIKA DUDUHAN 2

dengan menggunakan media kartu angka mengalami peningkatan sebesar

15,31% hal ini dapat di lihat dari hasil penelitian siklus I Memperoleh nilai rata

– rata sebesar 65,94 % dan pada siklus II memperoleh nilai rata – rata sebesar

81,25%.

G. Saran

1. Kesabaran,ketelatenan dan pemberian motivasi terhadap anak sangat

menentukan keberhasilan anak dalam pembelajaran selama proses

pembelajaran.

2. Penggunaan acuan,metode serta media yang sesuai dengan tema adalah

suatu pemikiran yang kongnitif yang berkaitan erat dengan karakteristik

peserta didik.

38
Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 1988. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Depdikbud,


Dirjendikti, P2LPTK

Depdiknas, 2000, Permainan Menghitung dan Menulis di Taman Knak –kanak

Direktorat Pendidikan Dasar Depdiknas.

Depdiknas. 2007. Kurikiulum Pendidikan taman kanak – kanak. Depdiknas

Susanti. Erna 2011.Pemantapan Kemampuan Profesional .Jakarta : Universitas


Terbuka

Vaugham & Hogg, 1996 : 2006 Pendidikan tingkah laku Anak Usia Dini

http://www.ras-eko.co.cc/2011/05/model-penbelajaran-explicit-instruction.html

(http://blogringan.wordpress.com/2013/04/11) /PAUD

39

Anda mungkin juga menyukai