TAHUN 2017/2018
Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat serta hidayah-Nya laporan PTK ini dapat terselesaikan. Pembuatan
laporan ini digunakan sebagai syarat untuk Tugas mata kuliah PTK.Rangkuman
laporan ini di susun dengan maksut untuk membantu dan membekali peserta didik
Anak Usia Dini untuk kedepanya. Dengan media yang tepat guna untuk mencapai
Penulis ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan laporan ini, sehingga laporan ini dapat terselesaikan pada waktu yang
ditentukan.
masih jauh dari sempurna. Sehubungan dengan hal tersebut, adanya saran dan kritik
yang membangun yang bersifat penyempurna makalah ini.akan selalu penulis terima.
penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .............................................................................................. 12
D. Manfaat ............................................................................................ 12
3
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian...................................................................... 26
a. Siklus 1 ............................................................................. 28
b. Siklus 2 ............................................................................. 30
C. Instrumen Penelitian........................................................................ 32
F. Kesimpulan ..................................................................................... 38
G. Saran ................................................................................................ 38
Daftar Lampiran
4
DAFTAR TABEL
5
DAFTAR LAMPIRAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak
sejak dini sehingga mereka dapat berkembang secara wajar sebagai anak. Tujuan
dari Pendidikan Anak Usia Dini adalah agar anak memperoleh rangsangan-
merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang memiliki peranan
lebih luas yaitu Sekolah Dasar dan lingkungan lainnya. Sebagai salah satu bentuk
pendidikan anak usia dini, lembaga ini menyediakan program pendidikan dini bagi
dasar.
7
pengembangan seluruh aspek kepribadian anak sebagaimana dikemukakan oleh
memecahkan masalah atau untuk mencipta karya yang dihargai dalam suatu
kebudayaan.
berbagai lembaga pendidikan anak usia dini baik jalur formal maupun non formal
kognitif, daya pikir atau ada juga yang menyebutnya sebagai pengembangan
untuk anak usia dini dirancang agar anak mampu menguasai berbagai pengetahuan
8
dan keterampilan matematika yang memungkinkan mereka untuk hidup dan
masalah.
kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi
diharapkan tidak hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga
kesiapan mental, sosial dan emosional. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya,
dengan cara yang menarik adalah Kartu angka.Sebagaimana dapat kita saksikan
bersama tuntutan berbagai pihak agar anak menguasai konsep dan keterampilan
matematika semakin gencar, hal ini mendorong beberapa lembaga pendidikan anak
usia dini untuk mengajarkan pengetahuan matematika secara sporadis dan radikal.
menekankan pengajaran yang berpusat pada guru. Hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya peran guru yang terlalu menguasai kelas. Guru dengan spontan memberikan
9
tugas kepada anak tanpa memberikan pilihan kegiatan kepada anak. kurangnya
media dan sumber belajar yang digunakan oleh guru, Kurangnya media dan sumber
belajar ini lebih disebabkan oleh minimnya ruangan kelas yang dimiliki oleh
guru merasa kesulitan mencari tempat jika menambahkan media dan sumber
Dharma Wanita Pandansari adalah metode yang digunakan oleh guru masih
perintah kepada anak agar mengambil buku tulis dan pensil masing-masing.
Selanjutnya guru memberikan contoh kepada anak membuat beberapa buah benda
dan benda tersebut diberi lingkaran. Setelah itu, anak harus mengisi jumlah benda
tersebut dengan sebuah angka yang cocok. Setelah anak mengerti, guru menyuruh
anak untuk membuatnya sendiri jumlah benda tersebut beserta angkanya sebanyak
sampai saat ini para guru belum menemukan media yang tepat untuk membantu
anak dalam kegiatan berhitung. Guru kurang memberikan media yang bervariasi
dan juga masih menggunakan metode yang membuat anak merasa bosan dan tidak
ada rasa antusias pada anak untuk aktif di dalam kelas. Sehingga kegiatan
Berdasarkan hasil refleksi awal melalui diskusi dengan guru, disepakati bahwa
tindakan untuk memecahkan masalah tersebut. Selain bermanfaat bagi anak dalam
10
menemukan media dan metode baru yang dapat menumbuhkan rasa antusias atau
minat anak terhadap pembelajaran, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat
juga sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih dan memanfaatkan media
pembelajaran yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan berhitung pada anak
Taman Kanak-Kanak.
deret angka saja, melaninkan sebuah proses yang lebih bermakna dan
menyenangkan.
11
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
Pelajaran 2017-2018.
12
b. Bagi Guru
c. Bagi Sekolah
Peningkatan jumlah siswa yang mampu belajar berhitung dengan baik semakin
bertambah.
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian kemampuan
Dalam kamus bahasa indonesia kemampuan berasal dari kata “mampu” yang
Seseorang di katakan mampu apabila bisa melakukan sesuatu yang harus di lakukan.
Ada pula pendapat lain menurut Akmad Sudrajat (2005:54)” arti lain dari kata
kecakapan yang berbeda dengan orang lain,juga berbeda dalam melakukan suatu
bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat di
mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau penilaian atas tindakan
14
butuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental dan berfikir ,menalar serta
memecahkan masalah.
2. Pengertian Berhitung
(Depdiknas,2007 :1).
kemampuan kognitifnya saja tetapi mental sosial dan emosinya. Makan dalam
Pada umumnya anak yang baru masuk sekolah sebagian besar sudah mengerti
bilangan ,walaupaun masih samar – samar belum pada konsep bilangannya. Sedikit
lingkungan sekitar,
15
b. Pengetahuan dan ketrampilan pada permainan berhitung di berikan secara
memberikan rasa aman dengan penuh kebebasab bagi anak. Untuk itu di
perlukan alat peraga atau media yang sesuai dengan denda yang sebenarnya
sekitar lingkungan.
16
Wright,Marltland,Stafford mengajukan teori tentang tahap – tahap perkembangan
a. Tahap Emergent : pada tahap ini nak belum mampu berhitung banyaknya
benda meskipun benda tersebut terlihat dengan jelas. Anak belum mampu
warna kuning dan anak di minta untuk menghitung jumlah bola secara
tetapi ketika bola di tutup dengan kertas anak tidak mampu untuk
menghitung jumlahnya.
c. Tahap Figurative :Pada tahap ini anak sudah mampu menghihtung jumlah
d. Tahap Count on : pada tahap ini anak mampu menghitung benda –benda
yang tidak telihat dan dalam menghitung mereka tidak memulai dari satu.
Sebagai contoh dalam persoalan 4 bola biru dan 2 bola kuning di atas,
17
e. Tahap Facile : dalam tahap ini anak sudah menggunakan strategi -
Oktober 2014.
4. Pengertian Media
pengantar. Dalam bahasa arab, Media di artikan perantara atau pengantar pesan dari
pengirim pesan kepada penerima pesan. “ Menurut Purnamawati dan Eldarni (2001
pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran perasaan
perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.
Pembelajaran adalah suatu interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
berikan oleh seorang pendidik agar menjadi proses penerimaan ilmu dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain ,pembelajaran adalah suatu
18
Dalam Pembelajaran keberhasilannya sangat bergantung pada model
pembelajaran yang di terapkan oleh guru.Karena saat ini,seorang guru yang baik
juga menguasai model – model pembelajran yang baik agar memiliki arag yang
yang sesuai.Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang
bahan yang akan di sampaikan kepada anak didik dapat di sederhanakan dengan
bantuan media.Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan
kengkongritan dengan kehadiran media .Dengan demikian anak didik lebih mudah
Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik ,nara sumber,serta
dengan tepat. (3) menyajikan media dengan tepat ,karena sebelumnya telah di
19
desain terlebih dahulu,(4) menempatkan atau memperlihatkan waktu ,tempat,situasi
yang tepat
Bermacam –macam alat yang di guinakan oleh guru untuk menyampaikan pesan
masih mungkin terjadi kalau hanya di gunakan alat bantu visual semata .Maka dari
siswa.Untuk mencapai tujuan tingkah laku tersebut ,mulai di pakai berbagai format
di golongkan menjadai : (1) Media audio adalah media yang hanya melibatkan
media pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. (2)
Media Visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan .Termasuk dalam
jenis media ini adalah media cetak verbal,media cetak grafis ,dan media visual non
indera daalm sebuah proses pembelajaran .Termasuk dalam media ini adalah segala
Di Tinjau dari segi teori belajar berbagai kondisi prinsip –prinsip psikologis
yang perlu mendapat pertimbangan dalam memilih daan penggunaan media adalah
20
sebagai berikut : (1) Motivasi ,harus ada kebutuhan ,minat dan keinginan dalam
belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatian untuk mengerjakan tugas dan
latihan .Selain itu pengalaaman yang harus di alami siswa hrus relevan dan
bermakna baginya.Oleh karena itu perlu merangsang minat itu dengan perlakuan
dan gaya belajar mempengarui kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar,Dan
tingkat cepat penyajian informasi melaului media harus berdasarkan kepada tingkat
kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran tersebut semakin besar .Tujuan ini
akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok
dalam media pembelajaran, (4) Organisasi,Pembelajaran akan lebih mudah jika isi
dan prosedur atau keterampilan fisik ya ng akan di pelajari di atur dan di pelajari di
organisasikan kedalam urutan –urutan yang bermakna .siswa akan memahami dan
mengi gat lebih lama materi pelajaran yang secara logis telah di susun dan di urut –
urutkan secara teratur berdasarkan kompleksitas dan tigkat kesulitan isi materi.
Dalam cara seperti dalam pengembangan dan penggunaan media, siswa daapt di
bantu secara lebih baik mensintesiskan dan memadukan pengetahuan yang akan di
pelajaran,perhatian harus di tujukan pada sifat dan tingkat persiapan siswa karena
21
persiapan siswa di sini akan menjadi persyaratan penggunaan media dapat berhasil
dengan sukses. (6) Emosi .Media pembelajaran adalah cara yang baik untuk
kesenangan. Oleh karena iitu perhatian khusus harus di tunjukan pada elemen –
pengetahuan dan sikap, (7) Partisipasi ,agar pembelajaran berlangsung dengan baik
sela – sela penyajian materi pelajaran .Dengan partisipasi kesempatan yang lebih
besar ,terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat pelajaran itu., (8)
Umpan balik,hasil belajar dapat meningkat dengan baik apabila secara berkala
,pekerjaan yang baik atau kebutuhan perbaikan pada sisi – sisi tertentu akan
,daapt membangun kepercayaan diri dan secara positif dapat mempengarui perilaku
di masa - masa akan datang ,(10) Latihan dan pengulangan agar sesuatu
dan di latih dalam berbagai konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalam
belajar pada masalah dan situasi baru.Siswa hendaknya di bantu untuk mengenali
22
atau menemukan generalisasi (Konsep,Prinsip ataupun kaidah ) yang berkaitan
dengan tugas .Kemudian siswa diberi kesempatan untuk menalar dan memutuskan
(Arsyad,2010 : 72-75)
Flash card atau Education card adalah kartu – kartu bergambar yang di lengkapi
tuliskan paa potongan – potongan suatu media, baik karton,kertas,atau papan tulis(
keinginan pembuat bilangan maupun soal matimatika. Penggunaan kartu angka ini
sangant menarik perhatian siswa dan sangat mudah di gunakan dalam meningkatkan
minat berhitung. Selain itu kartu angka juga melatih kreatif siswa dalam menyusun
Media kartu angka atau flash card berisi angka atau symbol – symbol dalam
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah
demi selangkah. angkan di tingkat Taman Kanak – Kanak media pembelajaran ini dapat
23
Matimatika,guru dapat melakukan simulasi dengan menggunakan kartu berseri (flash
Dengan Media Kartu Angka adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian
yang merupakan bawaan sejak lahir untuk melakukan beragam tugas dalam suatu
pekerjaan.Kemampuan awal peserta didik merupakan prasarat yang diperlukan pesertadidik dalam
awal peserta didik dapat menjadi titik tolak untuk membekali peserta didik agar dapat
merupakan salah satuketerampilan dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam
kurikulum diSekolah Dasar. Oleh karena itu sebagai orang tua dan pendidik
tanggung jawab untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab yang
kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang
24
pembelajaran. Jadi model pembelajaran ini sangat cocok diterapakan dikelas dalam
materi tertentu yang bersifat dalil pengetahuan agar proses berpikir siswa dapat
B. Hipotesis Tindakan
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Kartu Angka pasa siswa TK Taman Kanak – Kanak Nawa Kartika Duduhan 2
a. Perencanaan (Planning)
sebuah pertanyaan.
26
Tindakan muali di ajukan 20 pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk
mendorong mereka mengatakan apa yang di pahami dan apa yang di
sukai.
c. Pengamatan (Observing)
Pengamatan ,pertanyaan – pertanyaan dan jawaban siswa yang di catat
untuk melihat apa yang sedang terjadi dam membuatnya kedalam lembar
observasi.
d. Refleksi (reflecting)
Refleksi ternyata kontrol kelas yang terlalu ketat sehingga menyebabkan
proses tanya jawab terhalang dan perlu di perbaiki.
Skema Arikunto atau bagan siklus penelitian tindakan kelas seperti tampak pada
gambar skema di bawah ini :
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
27
Skema di atas,tampak bahwa penelitian tindakan kelas merupakan proses perbaikan
partisipan di pandang perlu di lakukan kegiatan awal. Melakukan diskusi antara teman
Hasil pengamatan pendahuluan di temukan bahwa siswa sebagaian besar tidak dapat
berhitung dengan kartu angka ,bila di beri tugas hanya sebagian siswa yang
a. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
28
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
yang di capai adalah siswa dapat berhitung dengan media kartu angka.
c. Tahap Pengamatan
tersedia
d. Tahap Refleksi
29
b. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
penelitian
c. Tahap Pengamatan
isntrumen observasi
30
d. Tahap Refleksi
1. Setting Penelitian
gedung sendiri tapi sudah memiliki alat permainan yang edukatif yang cukup
memadai baik di dalam maupun di luar kelas. Lama nya proses penelitia ini
bulan Mei 2018. Dari data awal sampai mempunyai data yang sebenarnya.
2. Subyek Penelitian
Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah semua siswa TK NAWA
31
DUDUHAN 2 KECAMATAN JOGOROGO Kabupaten Ngawi tahun
dan 9 siswa laki – laki. Dengan alasan peneliti merupakan salah satu guru di
C. Instrumen Penelitian
data penelitian ( Susanti. 2011:4). Instrument penelitian dalam proses ini berupa
observasi dalam penelitian ini berupa bentuk kolom instrumen penilaian berupa
dan bentuk numerical yaitu berupa persenrtase hasil kemampuan .dan bentuk grafis
Nomor : ......................................
No Absen : .......................................
32
dengan benda- benda samapai 10)
Pengumpulan data pada penelitian ini di ambila dari lembar observasi dan
bentuk numerical yaitu berupa persenrtase hasil kemampuan .dan bentuk grafis
Nomor : ......................................
No Absen : .......................................
a. Observasi
penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat
33
yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Observasi di lakukan selama proses
b. Dokumentasi
34
2 Anak mampu membilang
dengan mewujudkan benda
sampai 10
a. Anak kurang mampu
membilang dengan √
mewujudkan benda
sampai bilangan 10
b. Anak tidak mampu √
membilang dengan
mewujudkan benda
sampai bilangan 10
c. Anak mampu membilang √
dengan mewujudkan
benda sampai bilangan
10 dengan bantuan guru
d. Anak tidak mampu √
membilang dengan
mewujudkan benda
sampai bilangan 10 tanpa
bantuan guru
35
dengan benda sampai 5
tanpa bantuan guru.
36
Tabel 3.4
Alokasi Waktu
nilai Agama
2. Kognitif
3. Fisik motorik
4. Jumlah jam
perminggu
rumus :
P = (Nx4)+(Nx3)+(Nx2)+(Nx1)x100%
Jumlah Siswa x 4
Keterangan :
X = Rata – rata
N¹= Jumlah Nilai Siswa Bintang 4 N³= Jumlah Nilai Siswa Bintang 2
N²= Jumlah Nilai Siswa Bintang 3N⁴= Jumlah Nilai Siswa Bintang 1
37
Kemampuan di katakan berhasil apabila siswa secara individual telah mampu
melaksanakan tugas yang di berikan ,dan tidak secara klasikal di katakan secara tuntas
belajar jika dari 80% (kemampuan lebih dari ) siswa mampu menguasai
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan yang terkait dengan temuan dan pembahasan maka dapat
di simpulkan :
15,31% hal ini dapat di lihat dari hasil penelitian siklus I Memperoleh nilai rata
– rata sebesar 65,94 % dan pada siklus II memperoleh nilai rata – rata sebesar
81,25%.
G. Saran
pembelajaran.
peserta didik.
38
Daftar Pustaka
Vaugham & Hogg, 1996 : 2006 Pendidikan tingkah laku Anak Usia Dini
http://www.ras-eko.co.cc/2011/05/model-penbelajaran-explicit-instruction.html
(http://blogringan.wordpress.com/2013/04/11) /PAUD
39