Oleh :
Saida Ahmad S.Pd
NIP :
197307132008012003
KABUPATEN BEKASI
2021
ABSTRAK
A. Latar Belakang
dengan pendidikan seni yaitu dalam rangka memfasilitasi anak berekspresi secara
bebas untuk meningkatkan fungsi jiwa, cipta, rasa dan karsa dalam berkehidupan
didik dikembangkan daya cipta, rasa, dan perasaan, serta karsa melalui berkarya
daya cipta, sensibilitas dan karsa peserta didik agar dapat hidup dan berkehidupan
sosial. Salah satu pengembangan rasa adalah toleransi sosial. Jika dikaitkan secara
umum maka pembelajaran menggambar salah satu tujuannya adalah melatih rasa
anak. Secara umum, kegiatan pembelajaran ini mendapat antusias tinggi dan
adanya teknik khusus yang dapat merangsang anak agar mempunyai daya
imajinasi, kreativitas, dan inisiatif sendiri saat menggambar. Hal inilah yang
B. Identifikasi Masalah
menggambar
C. Pembatasan Masalah
menggambar di kelas.
D. Rumusan Masalah
mengecat?
E. Tujuan Penelitian
1. Manfaat Praktis
Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis
untuk kepentingan guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Selain itu, hasil
penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam proses pembelajaran dan
pembelajaran.
2. Manfaat teoritis
dalam meningkatkan kemampuan menggambar anak usia dini pada khususnya dan
A. Menggambar Tematis
tersebut berupa tema yang sering dijumpai sehari-hari atau tema yang berupa
Secara garis besar menggambar lingkungan atau alam sekitar dapat disusun
B. Menggambar
cenderung masih meniru dan kurang adanya inisiatif sendiri dari anak. Oleh
karena itu, diperlukan adanya teknik khusus yang dapat merangsang daya
imajinasi, kreativitas, dan inisiatif anak. Hal inilah yang mendorong untuk
tematis melalui teknik menggaris dan mengecat anak didik kelas B TK TK Negeri
A. Jenis Penelitian
dilakukan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Masing- masing siklus
C. Subjek Penelitian
D. Instrumen Penelitian
1. Observasi (pengamatan)
3. Dokumentasi
BAB IV HASIL PENELITIAN
menggambar tematis anak dengan teknik menggaris dan mengecat, anak berada pada
kategori kurang karena cenderung meniru dan kurang adanya inisiatif serta kreatif.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
sebesar 40%. Kemudian, setelah dilakukan tindakan pada siklus II, kemampuan
menggambar anak meningkat kembali sebesar 60%. Selain itu, setelah dilakukannya
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, anak juga lebih antusias dan semangat dalam
kegiatan menggambar. Hal ini dikarenakan anak telah memiliki daya imajinasi dan
A. KESIMPULAN
1 Cikarang Utara. Anak cenderung antusias dan kreatif menuangkan semua yang
menggambar.
B. SARAN
Dalam belajar menggambar, guru tidak boleh memberikan contoh hasil karya
pada anak. Guru hendaknya memberikan cara proses menggambar atau karya seni
lainnya, sehingga anak memiliki apresiasi dan motivasi. Kegiatan guru ini bisa
dilakukan pada saat menerangkan tema, pada kegiatan bercerita, atau kegiatan di
area/sentra seni. Yang perlu menjadi perhatian bagi para guru kepada anak didik
adalah bahwa menggambar tidaklah sulit dan bukan pula harus memiliki bakat
Pamadhi, Hajar, dkk. 2008. Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.