Disusun oleh :
Disusun Oleh :
Telah diterima dan disahkan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini TK, KB, dan TPA pada
TUTOR PENELITI
TUTOR PENELITI
TUTOR PENELITI
Puji Syukur kehadirat Tuhan YME. Atas segala limpahan berkat dan
karunia --Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan dan Analisis
Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini di Lembaga TK, KB, TPA
guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia
Dini yang merupakan mata kuliah bagi mahasiswa Prodi S1 PGPAUD AKPMM
Semester IX .
Dalam Penyusunan laporan Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia
Dini ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Ibu Dr. Suparti, S.Pd, M.Pd selaku Direktur UPBJJ-UT SURABAYA
2. Bapak Drs. Tohir, M.Pd selaku Pengelola UT POKJAR SIDOARJO
3. Ibu Emy Darminingsih, S.Pd, M.Pd selaku tutor mata kuliah Analisis
Kegiatan Pengembangan PAUD
4. Ibu Suci Wahyuningsih, S.Pd selaku Kepala RA. MA’ARIF Babatan Jati-
Sidoarjo
5. Ibu Endah Tjahjo Purwanti, selaku Pengelola TPA TIARA
SIDOARJO
6. Ibu Dra. Diah Darma Retnawatiselaku Kepala PAUD KB TIARA
SIDOARJO
7. Teman-teman Guru di TPA dan KB DWP Kebonagung serta Teman-
Teman kelas PGPAUD AKPMM semester 9.
8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................i
PERSETUJUAN UJIAN.......................................................................................ii
PERNYATAAN....................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Fokus Penelitian.............................................................................7
C. Tujuan Penelitian...........................................................................7
D. Manfaat Penelitian.........................................................................8
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu perkembangan yang dimiliki oleh anak adalah perkembangan
kognitif, pada dasarnya potensi ini ditentukan pada saat pembuahan yang
dipengaruhi oleh faktor hereditas atau keturunan namun dapat berkembang atau
tidaknya potensi kognitif ini juga tergantung pada faktor lingkungan dan kematangan
dari kesempatan yang diberikan untuk dapat menentukan batas maksimal
perkembangan pada tingkatan intelegensi.
Golden age adalah kata yang tepat digunakan untuk menyebut anak usia dini.
Pada masa ini semua aspek perkembangan pada diri anak akan berkembang sangat
pesat dibandingkan saat usia-usia setelahnya. Sudah menjadi tanggung jawab orang
tua sebagai pendidik pertama di rumah serta guru sebagai pendidik di sekolah untuk
memberikan stimulasi yang tepat agar anak dapat mengoptimalkan semua aspek
perkembangan yang dimiliki. Aspek-aspek yang perlu dikembangkan antara lain,
kognitif, sosial emosional, bahasa, fisik motorik, moral dan agama serta seni.
Kemampuan menghubungkan peristiwa satu dengan peristiwa yang lain serta
kemampuan mengamati dan menilai apa yang ada dari dunia sekitar disebut
intelektual atau berpikir. Karakteristik perkembangan kognitif antara lain,
menghitung sampai 20, mngelompokkan benda-benda, mengerti makna berlawanan,
mencocokkan bentuk, mengurutkan angka, mengenal warna, membedakan bentuk
seperti persegi dan lingkaran dengan objek yang nyata, mengenal huruf besar dan
kecil, serta menyebut dan memasangkan benda. Perkembangan kognitif merupakan
perkembangan berpikir anak dan kemampuan memberikan alasan. Dengan
perkembangan kognitifnya, anak mampu berpikir dan mengingat, dan mempunyai
ide, gagasan, jalan keluar, cara memecahkan masalah dan menyusun strategi yang
kreatif.
Pada penelitian ini, kemampuan kognitif anak dilihat dari kemampuan anak
9
dalam mengelompokkan benda, membedakan benda sesuai warna. Media yang
digunakan adalah bola berwarna, hal ini dimaksudkan untuk menstimulasi
perkembangan kognitif anak.
1. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi KB Tiara Sidoarjo maka penelitian ini di fokuskan
pada salah satu kegiatan anak yaitu Pengembangan Kognitif Materi Mengenal Angka
di KB Tiara Sidoarjo.
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan fokus penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan kognitif anak mengenal angka melalui kegiatan
mengelompokkan benda dengan menggunakan media bola warna di KB Tiara
Sidoarjo.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peserta didik, KB Tiara Sidoarjo,
maupun bagi pendidik
a. Manfaat bagi anak
Melalui penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi peserta didik yaitu
dapat meningkatkan kemampuan Kognitif mengenal angka peserta didik.
b. Bagi pendidik
Penelitian ini diharapkan bisa memberi pencerahan bagi pendidik yang
nantinya dapat meningkatkan kemampuan pendidik dalam memecahkan
permasalahan yang terjadi didalam kelas saat melakukan kegiatan pembelajaran.
1
0
BAB II
LANDASAN TEORI
tentang objek, benda, atau kejadian. Anak mulai mengenal simbol (kata-kata,
angka, gerak tubuh, atau gambar) untuk mewakili benda-benda yang ada di
lingkungannya. Karena cara berpikir anak masih tergantung pada objek konkrit
serta tergantung pada rentang waktu kekinian dan tempat dimana ia berada,
mereka belum dapat berpikir secara abstrak sehingga memerlukan simbol yang
konkrit saat guru menanam suatu konsep kepada anak usia dini. Angka 1 sampai
10 ini adalah angka pertama yang digunakan seluruh manusia ketika masa anak
sebelum mengenal bilangan lain yang lebih besar. Angka 1-10 ini adalah
pendidikan pengenalan angka diawal. Pada masa ini terjadi perkembangan fisik
Angka atau bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakan suatu objek
yang terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh bilangan 10, dapat ditulis dengan
dua buah angka (double digits) yaitu angka 1 dan angka 10. Bilangan banyak
B. Kemampuan Kognitif
Kemampuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata “mampu”
kecakapan, dan kekuatan untuk melakukan sesuatu. Kognitif berasal dari kata
1
1
cognition yang sama artinya knowing, berarti mengetahui. Perkembangan kognitif
mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar karena sebagian
1) Bentuk Bentuk adalah salah satu konsep dari konsep paling awal yang harus
3) Ukuran Ukuran adalah salah satu yang diperhatikan anak secara khusus. Sering
kali hubungan ukuran ini diajarkan dalam konteks kebalikan, seperti besar dan
4) Pengelompokan Ketika anak memilih benda, orang, kejadian, atau ide dalam
kelompok dengan dasar beberapa karakteristik umum, seperti warna, ukuran atau
1
2
perhatian, persepsi, dan tanggapan anak terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan
ini bisa dikembangkan melalui permainan yang bersifat mengelompokkan benda.
1
3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek dalam penilitian ini adalah anak-anak dan pendidik KB Tiara Sidoarjo.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpreatif yaitu menginterprestasikan
data mengenai fenomena/gejala yang diteliti di KB Tiara Sidoarjo.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi
Yaitu untuk mengamati fenomena anak yang unik atau menarik pada KB
Tiara Sidoarjo.
b. Dokumentasi
Yaitu alat yang digunakan sebagai bukti-bukti penjelasan yang lebih luas
mengenai fokus penelitian di KB Tiara Sidoarjo .
c. Wawancara
Yaitu untuk menggali informasi lebih mendalam guna kepentingan peneliti.
Wawancara dilakukan oleh peneliti secara langsung kepada kepala sekolah
dan pendidik KB Tiara Sidoarjo.
1
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data
Untuk memudahkan dalam menganalisis data, maka data hasil peneliti dibuat tabulasi
sebagai berikut:
Wawancara
No. Observasi Wawancara Ket.
dengan Kepala
dengan Guru
RA
1 Peserta didik Peserta didik di TPA Selaku kepala di Dalam
mengikuti Tiara Sidoarjo TPA Tiara Sidoarjo dokumen visi,
Pembelajaran adalah peserta didik visi, misi yang misi serta
dengan pendidik yang berusia 0-5 dikembangkan dokumen
diruang kelas dengan tahun. untuk daftar peserta
tertib, terdapat anak- mengoptimalkan didik,dokumen
anak yang dititipkan perkembangan anak, NPSN dan ijin
mulai usia 1 bulan Sekolah kami juga operasional
samapai dengan 5 telah memiliki ijin secara tertulis
tahun. Anak-anak pendirian dan NPSN yang
yang masih sangat sebagi sertifikat didokumentasi
muda atau bayi, yang menjadi nomor kan dalam
maka dipegang oleh pokok nasional. bentuk foto
satu orang pengasuh. dan
Anak yang usianya diterangkan
sudah 7 bulan keatas dalam
maka satu pengasuh wawancara.
memegang lebih dari
3 anak, yaitu dengan
cara anak di letakkan
di babywalker,
sedangkan
pengasuhnya
mengawasi dan
mengajaknya
bermain. Sedangkan
anak yang usianya 1
sampai dengan 24
bulan anak-anak bisa
1
bermain bebas
dengan pengawasan
pengasuh yang
penuh. Pada
kelompok anak yang
usianya diatas 25
bulan sampai dengan
5 tahun anak di beri
kelas layaknya anak
yang sekolah di
playgroup.
2 Pendidik Dalam Dalam Dokumentasi
mengembangkan pengembangan pengembangan Sosial foto kegiatan
aspek Sosial Sosial Emosional Emosional peserta mengajar dan
Emosional pada anak usia dini sudah didik khususnya di wawancara
peserta didik dengan ada jadwal kegiatan TPA kami, kami dengan guru
melakukan terstruktur. Untuk berupaya sebaik- dan kepala
pembiasaan kelompok usia anak baiknya dalam materi sekolah.
berdisiplin yaitu 2 tahun sampai 5 pembelajaran
dengan kegiatan 3S tahun dibuat buat dimana dalam
(Senyum, Sapa dan kelas seperti penyediaan media
Salam), Do’a layaknya kelas pembelajaran kami
Bersama, Makan playgrup. Pada mengusahakan
Bersama, TOMAT kelompok ini para memberikan media
(Tolong, Maaf dan pengasuh pembelajaran yang
Terimakasih) menperhatikan menarik dan kreatif
. emosional anak yang yang dapat
berbasis pada memberikan
antusiasme, rasa pengalaman baru
senang, gembira pada peserta didik.
serta keingintahuan,
konsep ini sesuai
dengan teori yang
dikemukakan oleh
Suyadi, dalam
bukunya Teori
Pembelajaran Anak
Usia Dini dalam
Kajian Neurosains.
Contohnya, anak-
1
anak diajak
bernyanyi, bermain
peran, mewarnai,
dan masih banyak
lagi.
3 Diruang kelas Peraturan yang Saya selaku kepala Foto kegiatan
diseting dengan sudah dibuat dari TPA dan mewakili pembelajaran
menarik dimana pihak pengurus TPA, dewan guru dan foto
ada beberapa mempunyai harapan
anak selalu kita bersama
gambar baik angka besar bagi TPA, disini
maupun huruf serta ajarkan untuk tidak mengekang
rumah-rumahan membiasakan bilang murid/anak dengan
yang dibuat oleh minta tolong, terima larangan-larangan
pendidik dan kasih, minta maaf, yang mengikat kuat
ditempeli foto datang maupun salah satu contoh anak
peserta didik, pulang mengucapkan boleh membawa
terdapat juga mainan. Menurut
salam dan berjabat
meding papan dari peneliti cara ini adalah
kain flanel untuk tangan. Dan juga ada salah satu bentuk
menempel hasil peraturan-peraturan konkrit sebuah
karya anak. yang dibuat lembaga dalam
Dinding bersama-sama mengawal serta
kelas yang beragam dengan anak-anak mengarahkan ekspresi
gambar menambah didik. Peraturan yang anak untuk lebih
daya tarik peserta terarah, dan terkontrol.
dibuat bersama anak-
didik dalam
mengenal konsep anak contohnya,
bentuk bangun. ketika anak-anak
Di TPA tidak bawa jajan dari
mengekang rumah, maka
murid/anak dengan aturannya adalah
larangan-larangan mau berbagi jajan
yang mengikat kuat
apabila ada
salah satu contoh
anak boleh temannya yang
membawa mainan, memintanya. Begitu
Cara ini adalah salah juga, apabila anak-
satu bentuk konkrit anak membawa
sebuah lembaga mainan sendiri dari
dalam mengawal rumah, maka
serta mengarahkan
ekspresi anak untuk aturannya adalah
lebih terarah, dan boleh dipinjam
terkontrol. temannya apabila
ada temannya yang
1
ingin pinjam mainan.
4 Suasana sekolah Selain melakukan Adapun dalam Foto kegiatan
yang aman bagi kegiatan rutin yang kegiatan dan
peserta didik usia 0- sudah terjadwal di pengembangan lingkungan
5 tahun dengan TPA, juga dilakukan yang dilakukan sekolah
permainan outdoor kegiatan-kegiatan telah kami rancang
yang beraneka yang menunjang dalam kegiatan
macam menambah pertumbuhan dan tahunan dan
kenyamanan perkembangan anak kurikulum sekolah
khususnya pada
bagi peserta didik. yang kami buat
perkembangan sosial
bersama dewan
emosional anak usia
guru dan pengelola.
dini. Yaitu seperti,
mengadakan lomba-
lomba memperingati
hari kemerdekaan,
mengikuti kegiatan-
kegiatan
5 Ruang sekolah Dalam Kami menerapkan Foto ruangan
nyaman juga pengembangan kurikum K13 yang dan
terdapat hiasan sosial emosional coba kami kenyamanan
baik foto presiden yang diterapkan kolaborasi dengan lingkungan
maupun wakil kami sesuaikan kurikulum sekolah.
presiden, pigora dengan kurikulum merdeka oleh
stuktur yang kami gunakan sebab itu segala
kepengurusan, visi, disekolah kami, kegiatan yang
misi, daftar yang mana saat ini kami berikan dapat
pendidik, NPSN, kurikulum yang memberikan
dan izin operasional kita pakai adalah makna yang nyata
pendirian TPA. kombinasi antara bagi peserta didik
kurikulum K13 disekolah kami.
dengan kurikulum
Merdeka.
1
B. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa kegiatan pengembangan sosial emosional anak
dengan kegiatan berdisiplin 3S (Senyum, Sapa dan Salam), Do’a Bersama, Makan Bersama,
TOMAT (Tolong, Maaf dan Terimakasih. Melalui kegiatan tersebut yang di lakukan di TPA
Tiara Sidoarjo di harapkan mampu mengembangkan wawasan yang nantinya bisa membentuk
perilaku anak-anak menjadi manusia dewasa yang baik.
1
BAB V
B. Saran
1
DAFTAR PUSTAKA
Grasindo
Ahmad Sabri, Pendidikan Anak Sebelum Sekolah, , (Jakarta, Bina Jaya Press,
2005
untuk anak
Usia Dini.Jakarta: Universitas Terbuka.
1
LAMPIRAN