Anda di halaman 1dari 8

Nama : Dhiza Alfindra

NIM : 22112019

Mata Kuliah : Manajemen Penyelenggaraan PAUD

Hubungan Manajemen Pendidikan dengan Aspek Perkembangan AUD

Resume 5

1. Hubungan Manajemen Pendidikan dengan Perkembangan Motorik Anak


Usia Dini
Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan untuk anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang berfungsi untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta perkembangan
kejiwaan peserta didik yang dilakukan di dalam maupun di luar lingkungan
keluarganya. Pendidikan anak usia dini tidak sekedar berfungsi memberikan
pengalaman belajar pada anak, tetapi juga untuk mengoptimalkan
perkembangan potensi anak. Prinsip utama perkembangan fisiologis anak usia
dini adalah koordinasi gerakan motorik, baik motorik kasar maupun halus.
Pada awal perkembangannya, gerakan motorik anak tidak terkoordinasi
dengan. Seiring dengan kematangan dan pengalaman anak kemampuan
motorik tersebut berkembang dari tidak terkoordinasi dengan baik menjadi
terkoordinasi secara baik.
Prinsip utama perkembangan motorik adalah kematangan, urutan,
motivasi, pengalaman dan latihan atau praktik. Kematangan saraf, yaitu pada
waktu anak dilahirkan hanya memiliki otak seberat 2,5 persen dari berat otak
orang dewasa Saraf-saraf yang ada di pusat susunan saraf belum berkembang
dan berfungsi sesuai perkembangannya. Sejalan dengan perkembangan fisik
dan usia anak, saraf saraf yang berfungsi mengontrol gerakan motorik
mengalami proses neurogical maturation.
Pada anak usia 5 tahun saraf saraf yang berfungsi mengontrol gerakan
motorik sudah mencapai kematangannya dan menstimulasi berbagai kegiatan
motorik yang dilakukan anak secara luas. Otot besar yang mengontrol gerakan
motorik kasar, seperti berjalan, berlari, melompat dan berlutut, berkembang
lebih cepat apabila dibandingkan dengan otot halus yang mengontrol kegiatan
motorik halus, di antaranya menggunakan jari-jari tangan untuk menyusun
puzzle, memegang gunting atau memegang pensil.

2. Hubungan Manajemen Pendidikan dengan Perkembangan Kognitif Anak


Usia Dini
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pelatihan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan fisik dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam masuk
pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi keseluruhan
upaya dan tindakan yang dilakukan pendidik dan orangtua dalam proses
perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura
dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang
memberikan kesempatan padanya untuk mengetahui dan memahami
pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara
mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-
ulang dan melibatkan keseluruhan potensi dan kecerdasan anak.
Pendikan tentunya diatur dan dikelola dengan yang namanya
manajemen pendidikan. Manajemen pendidikan anak usia dini adalah upaya
untuk mengatur proses pendidikan anak usia dini (PAUD) agar-agar dapat
mencapai tujuan membantu tumbuh kembang anak. Adapun pertumbuhan dan
perkembangan tersebut adalah dalam hal perkembangan kecerdasan kognitif
(daya pikir, daya cipta).
Manajemen PAUD memiliki beberapa ruang cakupan mereka yaitu
manajemen kurikulum PAUD, manajemen pendidikan dan tenaga pendidik,
manajemen anak didik di lembaga PAUD, manajemen sarana dan prasarana,
manajemen pengawasan PAUD dan manajemen lainnya yang disesuaikan
dengan standar sistem pendidikan nasional mereka yaitu standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan harus ditingkatkan secara berencana dan secara
berkala.

3. Hubungan Manajemen Pendidikan dengan Aspek Sosial-Emosional AUD

Perkembangan Sosioemosional Masa Kanak-KanakSelama masa ini


anak-anak dalam proses sosioemosional yang anak-anak semakin belajar
mandiri dan menjaga diri mereka sendiri,mengembangkan ketrampilan
kesiapan bersekolah, dan meluangkanwaktu bermain dengan teman-teman
sebayanya. Perubahan yang pertamadalam proses sosiemosional adalah
perubahan pada relasi anak denganorang lain. Relasi dengan keluargaKasih
sayang merupakan suatu aspek penting dari relasi keluarga selamamasa anak-
anak. Kasih sayang keluarga selama ini merupakan ramuankunci dalam
perkembangan sosial anak, dan meningkatkan kemungkinananak akan
berkompeten secara sosial dan menyesuaikan diri dengan baikpada tahun-
tahun prasekolah dan sesudahnya.

Manajemen pendidikan dapat berhubungan dengan aspek sosial emosional


anak usia dini karena manajemen pendidikan yang baik dapat mempengaruhi
keberhasilan pendidikan di PAUD, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
perkembangan anak . Selain itu, pengembangan aspek sosial-emosional pada
anak usia dini juga sangat penting karena dapat membantu anak dalam
bersosialisasi dan membangun hubungan sosial . Beberapa kompetensi
perkembangan penting dalam aspek sosial emosional anak usia dini meliputi
kesadaran diri, kesadaran sosial, manajemen diri, dan pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, manajemen pendidikan yang baik dapat membantu dalam
pengembangan aspek sosial emosional anak usia dini melalui strategi dan
program yang tepat untuk memfasilitasi perkembangan anak secara optimal.

Dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional diperlukan kerja sama


yang baik seluruh komunitas sekolah agar tujuan dari pembelajaran ini
tercapai. Adapun tujuan SEL adalah sebagai berikut.

1. Memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang diri


sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
2. Membantu siswa dalam memperoleh keterampilan dan pengetahuan
yang akan membantu mereka dalam memahami emosi yang dirasakan,
mengembangkan identitas mereka, dan menetapkan tujuan.
3. Mengurangi stress dan tekanan yang dialami dalam proses belajar.
4. siswa mampu mencapai kebahagiaan dan keberhasilan dalam hidup
dengan keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial
emosional.

4. Hubungan Manajemen pendidikan dengan Aspek Perkembangan Nilai


Agama Dan Moral AUD
Manajemen pendidikan dapat berhubungan dengan aspek
perkembangan nilai agama dan moral anak usia dini karena manajemen
pendidikan yang baik dapat mempengaruhi keberhasilan pendidikan di PAUD,
yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perkembangan anak. Selain itu,
pengembangan nilai agama dan moral pada anak usia dini juga sangat penting
karena dapat membantu anak dalam membangun karakter dan moral yang
baik. Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam pengembangan nilai
agama dan moral pada anak usia dini meliputi pembiasaan rutin, keteladanan,
dan pengenalan nilai-nilai agama dan moral melalui cerita. Selain itu, peran
guru dan keluarga juga sangat penting dalam perkembangan nilai agama dan
moral anak. Dengan demikian, manajemen pendidikan yang baik dapat
membantu dalam pengembangan nilai agama dan moral anak usia dini melalui
strategi dan program yang tepat untuk memfasilitasi perkembangan anak
secara optimal.
Beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan manajemen
pendidikan dengan perkembangan nilai agama moral anak usia dini antara
lain:
a. Peran dan pola asuh orang tua dalam perkembangan nilai moral dan
agama.
b. Strategi dan metode untuk mengembangkan nilai agama dan moral.
c. Faktor internal dan eksternal dalam pembentukan nilai agama dan
moral.
d. Asesmen aspek perkembangan nilai agama dan moral menggunakan
teknik penilaian penugasan (unjuk kerja).
e. Pengaruh pembelajaran sentra agama terhadap perkembangan nilai
moral agama
f. Terbatasnya waktu orang tua bertemu dengan anak
g. Perubahan dalam lingkungan
h. Kurangnya pendidikan agama yang ditanamkan dan diajarkan pada anak
usia dini
i. Peran guru dan kepala TK dalam perencanaan, koordinasi pelaksanaan,
dan evaluasi kegiatan pembelajaran.

5. Hubungan Manajemen Pendidika dengan Aspek perkembangan Seni


AUD
Manajemen pendidikan dapat berhubungan dengan perkembangan
seni pada anak usia dini karena manajemen pendidikan yang baik dapat
mempengaruhi keberhasilan pendidikan di PAUD, yang pada gilirannya
dapat mempengaruhi perkembangan anak. Selain itu, pengembangan seni
pada anak usia dini juga sangat penting karena dapat membantu anak
dalam mengembangkan kreativitas, mengekspresikan diri, dan
membangun kemampuan sosial. Beberapa strategi yang dapat dilakukan
dalam pengembangan seni pada anak usia dini meliputi memberikan
kesempatan pada anak untuk bermain, berakting, bercerita, dan modeling.
Selain itu, peran guru dan keluarga juga sangat penting dalam
pengembangan seni pada anak.

Beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan manajemen


pendidikan dengan perkembangan seni pada anak usia dini antara lain:
a. Peran guru dan keluarga dalam pengembangan seni pada anak
b. Strategi dan metode untuk mengembangkan seni pada anak
c. Faktor internal dan eksternal dalam pembentukan minat dan bakat seni
pada anak
d. Asesmen aspek perkembangan seni menggunakan teknik penilaian
penugasan (unjuk kerja) Pengaruh lingkungan dan kebiasaan dalam
pengembangan seni pada anak.
e. Terbatasnya waktu orang tua dan guru dalam memberikan kesempatan
pada anak untuk mengembangkan seni.

6. Hubungan manajemen pendidikan dengan aspek perkembangan bahasa


anak usia dini

Salah satu aspek yang perlu dikembangkan anak usia dini yaitu
perkembangan bahasa, bahasa merupakan bekal utama manusia dalam
berkomunikasi dan perkembangan bahasa sebagai salah satu keterampilan
yang harus dimiliki oleh anak dan disesuaikan dengan tahapan usia dan
karakteristik perkembangannya. Perkembangan bahasa merupakan faktor
penting didalam perkembangan anak untuk mengoptimalkan potensi dan
beradaptasi dengan lingkungan nya (shaleh, batmang & anhusadar 2022). Pada
dasarnya perkembangan bahasa anak usia dini meliputi 4 perkembangan yaitu
mendengar, berbicara, menulis dan membaca.

Dalam mengembangkan bahasa terhadap anak usia dini memerlukan


media pembelajaran. Ada tiga macam media pembelajaran yaitu yang pertama
media visual, adalah media yang bisa dilihat dengan indra penglihatan, kedua
media audio adalah media yang dapat didengar oleh indra pendengar saja,
ketiga media audio visual adalah media yang dapat dilihat dengan indra
penglihatan dan indra pendengaran.

Salah satunya adalah flaschard adalah kartu kecil yang berisi gambar,
teks atau simbol yang dilengkapi dengan kata-kata. Manfaat flaschard dalam
mengembangkan bahasa anak usia dini adalah

a. Dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal, menghafal dan


menguasai huruf depan dengan cepat
b. Orang tua dengan mudah mengajarkan pada anak untuk mengenal kan
huruf sejak dini

Manfaat flaschard menurut Hariyanto dalam jurnal saefulloh, yaitu


mengajarkan anak membaca sejak dini, mengembangkan memori otak kanan
anak, melatih pengetahuan berkonsentrasi dan meningkatkan kosakata dengan
cepat

Sumber :

Ester Reni Brutu, Herawati Ulita P. 2023. PEMEBELJARAN SOSIAL


EMOSIONAL SEBAGAI DASAR PENDIDIKAN KARAKTER AAK USIA
DINI. Jurnal pendidikan dan sosial Humaniora. Volume 2. NO 3

Kristiawan, Mdkk.2017. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:Penerbitan


mendalam CV Budi Utama

Laeli Mubaridah. 2016. MANAJEMEN PEMASARAN LEMBAGA PENDIDIKA N


ANAK USIA DINI. Skripsi UNNES.

Sinurat James, Indra Musnar Daulay,dkk. 2022. PENGEMBANGAN MORAL


DAN KEAGAMAAN ANAK USIA DINI. Penerbit : Widina Bhakti Persada
Bandung

Suryana, D. (2014). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis


Perkembangan Anak. Pesona Dasar,1(3),65 -72.
Suryana, D. (2016). Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi & Aspek
Perkembangan Anak. Jakarta:Prenada Media

Anda mungkin juga menyukai