Anda di halaman 1dari 2

Silakan Anda kaji dan pahami terlebih dahulu Teori Administrasi Publik di dalam

BMP ADPU 4130, Edisi 2, menurut 3 pendapat para ahli yaitu William L. Morrow,
Stephen K. Bailey, dan Stephen P. Robbins, selanjutnya diskusikan persamaan dan
perbedaan dari pendapat ketiganya!

2. Setelah Anda membaca mengenai Kebijakan Proses Publik pada modul 8 BMP
ADPU 4130 PIAN, Edisi 2,  Diskusikan tahap mana yang paling penting dari proses
kebijakan publik, apakah proses perumusan, implementasi, atau evaluasi? ataukah
ketiganya?

1. a. Teori administrasi menurut William L. Morrow sebagai berikut :


- Teori Deskriptif adalah teori yang menggambarkan apa yang nyata dalam sesuatu
organisasi dan memberikan postulat mengenai faktor-faktor yang mendorong orang
berperilaku.
- Teori Persepektif, adalah teori yang menggambarkan perubahan-perubahan di
dalam arah kebijakan publik, dengan mengeksploitasi keahlian birokrasi. Penekanan
teori ini adalah untuk melakukukan pembaharuan, melakukan koreksi dan
memperbaiki proses pemerintahan.
- Teori Normatif, pada dasarnya teori mempersoalkan peranan birokrasi. Apakah
peranan biokrasi dipandang di dalam pengembangan kebijakan dan pembangunan
politik, ataukah peranan birokrasi dimantapkan, diperluas atau dibatasi.
- Teori Asumtif, adalah teori yang memusatkan perhatiannya pada usaha-usaha
untuk memperbaiki praktik administrasi. Untuk mencapai tujuan ini, teori asumsi
berusaha memahami hakikat manusiawi yang terjadi di lingkungan birokratis.
- Teori Instrumental, adalah toeri yang bermaksud untuk melakukan konseptualisasi
mengenai cara-cara untuk memperbaiki teknik manajemen, sehingga dapat dibuat
sasaran kebijakan secara lebih ralistis. Teori ini menekankan alat, teknik dan
peluang untuk melaksanakan nilai-nilai yang telah ditentukan.

b. Teori admnistrasi menurut Stephen K. Bailey sebagai berikut:


- Teori Deskriptif Eksplanatif
Teori deskriptif-eksplanatif memberikan penjelasan secara abstrak realitas
administrasi negara baik dalam bentuk konsep, proposisi, atau hukum (dalil).
Misalnya, konsep hirarki dari organisasi formal. Konsep ini menjelaskan ciri umum
dari organisasi formal yaitu adanya penjenjangan dalam struktur organisasi.
- Teori Normatif
Teori normatif bertujuan menjelaskan situasi administrasi masa mendatang secara
prospektif. Termasuk dalam teori ini adalah pernyataan atau penjelasan-penjelasan
yang bersifat utopia yaitu suatu cita-cita yang sangat idealistis. Teori normatif juga
dapat dikembangkan dengan merumuskan kriteria-kriteria normatif yang lebih
spesifik seperti efisiensi, efektivitas, responsivitas, akutabilitas, demokrasi, dan
sebagainya. Teori normatif memberikan rekomendasi ke arah mana suatu realitas
harus dikembangkan atau perlu dirubah dengan menawarkan kriteria-kriteria normatif
tertentu
- Teori Asumtif
Teori asumtif menekankan pada prakondisi atau anggapan adanya suatu realitas
sosial dibalik teori atau proposisi yang hendak dibangun. Menurut Bailey teori
administrasi lemah dalam menyatakan asumsi-asumsi dasar tentang sifat manusia
dan institusi. Tanpa asumsi yang jelas membuat teori menjadi utopis atau ahistoris
karena tidak jelas dasar berpijaknya.
- Teori Instrumental
Teori instrumental merupakan tindak lanjut dari proposisi “jika – karena”. Misalnya :
Jika sistem administrasi berlangsung secara begini dan begitu, karena ini dan itu
atau jika desentralisasi dapat meningkatkan efektivitas birokrasi, maka strategi,
tehnik, alat apa yang dikembangkan untuk menunjangnya.

c. Menurut Stephen P. Robbins, teori administrasi meliputi :


- Teori Hubungan Manusia. Teori ini dirintis oleh Elton Mayo. Pengembangan Teori
Mayo didasarkan pada penemuannya selama memimpin proyek. Mayo bermaksud
menguji hubungan antara produktivitas dengan lingkungan fisik. Mayo menangkap
bahwa norma-norma sosial, justru merupakan faktor kunci dalam perilaku kerja
individual. Karenanya, rangsangan kenaikan upah tiak memacu pekerja untuk
bekerja lebih produktif.
- Teori Pengambilan Keputusan. Dalam pengambilan keputusan para pemikir
menyarankan dipergunakannya statistik, model optimasi, model informasi, dan
simulasi. Di samping itu dapat juga dimanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang
berasal dari linear programming, critical path scheduling, inventory models, site
location models, serta berbagai bentuk resource allocation models.
- Teori Perilaku. Teori ini bermaksud untuk menintegrasikan semua pengetahuan
mengenai anggota organisasi, struktur dan prosesnya. Toeri ini memahami
pentingnya faktor perilaku manusia sebagai alat utama untuk mencapai tujuan.
- Teori Sistem. Dalam teori ini, organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang
menampilkan karakteristiknya sebagai penerima masukan, pengolah dan pengahasil.
- Teori Kontigensi. Pada awalnya teori ini dipergunakan pada pengembangan
orangnisasi yang dirancang secara optimal dapat mengadaptasi teknologi dan
lingkungan. Teori kontigensia diangkat untuk mencari beberapa karakteristik umum
yang melekat pada situasi khusus.

2. Yang paling penting dari proses Kebijakan Publik adalah ketiga


nya(perumusan,implementasi dan evaluasi),karena ketiga proses ini adalah proses
yang saling melengkapi dan tidak dapat di pisahakn dari proses Kebijakan Publik
karena,setelah proese perumusan pastilah ada proses Implementasi(penerapan) dan
setelah penerapan pastilah ada proses evaluasi(penilaian)apakah proese Kebijakan
Publik itu sudah baik dalam perumusan dan penerapan nya.

Sumber: BMP ADPU4130

Anda mungkin juga menyukai