Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PAGAR NUSA

“Di Susun guna memenuhi tugas mata kuliah Ko.kurikuler Pagar


Nusa”

Di Susun Oleh :
Ainun Amalia Amiruddin P
(21021014009)

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR


2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah


SWT,yang telah melimpahkan Rahmat serta Inayah-Nya sehingga mampu
menyelesaikan penulisan makalah KO.KURIKULER PAGAR NUSA. Sarana
penunjang makalah ini saya susun berdasarkan referensi yang  bermacam-macam.
Hal ini dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa untuk mengetahui,memahami
bahkan menerapkannya.
Adapun makalah ini di susun dengan tujuan: Pertama, mempermudah
mahasiswa untuk menyampaikan materi yang ada. Kedua, mempermudah mahasiswa
untuk belajar. Ketiga, dapat memperlancar proses belajar dan mengajar,sehingga
mahasiswa menjadi aktif.  
Namun demikian, dalam penulisan makalah ini masih terdapat kelemahan dan
kekurangan.oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan.
Akhirul kalam,semoga yang tersaji ini dapat memberikan bantuan kepada  para
mahasiswa dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar di Kampus.Aamiin

Makassar, 9 Oktober 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................................................2

BAB I......................................................................................................................................2

PENDAHULUAN..................................................................................................................2

A. Latar Belakang...........................................................................................................3

B. Rumusan Masalah......................................................................................................3

C. Tujuan Masalah.........................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................................4

PEMBAHASAN.....................................................................................................................4

A. Sejarah Pencak Silat Pagar Nusa NU.......................................................................5

B. Maka Lambang Pagar Nusa....................................................................................10

C. Prasatya Pagar Nusa................................................................................................12

D. Makna Salam Pagar Nusa.......................................................................................15

D. 9 Sikap Latihan Awal...............................................................................................20

E. Siapa Pencetus Kalimat “wallahul Muwafiq ila Aqwamith Thoriq ? “...............20

F. Hubungan Pagar Nusa dan NU...............................................................................22

BAB III.................................................................................................................................23

PENUTUP............................................................................................................................23

A. Kesimpulan...............................................................................................................23

B. Saran.........................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................24

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pagar Nusa adalah Badan Otonom Nahdlatul Ulama yang berfungsi
membantu melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama pada seni
pengembangan bela diri. Nama Pagar Nusa diciptakan oleh KH. Mudjib
Ridlwan dari Surabaya, putra dari KH. Ridlwan Abdullah yang menciptakan
lambang Nahdlatul Ulama (NU). Awalnya nama yang disepakati adalah
Lembaga Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa yang disingkat LPS NU
PN. Kemudian menjadi Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa (IPS
NU PN). Dan sekarang menjadi Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa(PS
NU PN).
Pagar Nusa adalah satu-satunya wadah yang sah bagi organisasi
pencak silat dilingkungan Nahdlatul Ulama berdasarkan keputusan muktamar.
Organisasi ini berstatus lembaga milik Nahdlatul Ulama yang
penyelenggaraannya dan pertanggung jawabannya sama sebagaimana
lembaga-lembaga Nahdlatul Ulama lainnya. Status resmi kelembagaan
inilah yang membuat Pagar Nusa wajib dilestarikan dan dikembangkan oleh
seluruh warga Nahdlatul Ulama dengan tanpa mengecualikan pencak silat
atau beladiri lainnya.
Ciri khas pagar nusa yang membuatnya berbeda dengan organisasi
sejenis lainnya, adalah faham dan tradisi keagamaan yang spesifik yakni,
Islam Ahlusunnah Wal Jama’ah yang juga sering disebut kelompok
tradisionalisme dikalangan islam.Ahlussunnah Wal Jama’ah adalah orang
yang mengikuti tuntunan dan kelompok (pengikut Nabi SAW) atau

3
orang yang mengikuti sunnah Nabi. Pagar Nusa sebagai bagian dari kultur dan
tradisi keagamaan Nahdlatul Ulama, juga menganut asas ketaatan
menjalankan tradisi keagamaan dan petunjuk dari ulama sebagai pihak yang
memiliki otoritas keagamaan.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan sejarah pagar nusa NU ?
2. Jelaskan makna lamabang pagar nusa ?
3. Jelaskan prasetya pagar nusa ?
4. Jelaskan makna salam pagar nusa ?
5. Sebutkan 9 sikap latihan awal pagar nusa ?
6. Siapa Pencetus Kalimat “wallahul Muwafiq ila Aqwamith Thoriq ? “
7. Apa hubungan Pagar Nusa dan NU ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui sejarah Pagar Nusa
2. Untuk mengetahui makna lambang pagar nusa ?
3. Untuk mengetahui Prasetya Pagar Nusa ?
4. Untuk mengetahui makna Salam Pagar Nusa ?
5. Untuk mengetahui 9 sikap latihan awal pagar nusa ?
6. Untuk mengetahui Pencetus Kalimat “wallahul Muwafiq ila Aqwamith
Thoriq ? “
7. Untuk mengetahui hubungan Pagar Nusa dan NU

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Pencak Silat Pagar Nusa NU

Nama awal berdirinya organisasi ini adalah Ikatan Pencak Silat


Nahdlatul Ulama Pagar Nusa. Pagar Nusa merupakan singkatan dari IPS NU
dengan akronim Pagar NU dan Bangsa. IPSNU Pagar Nusa adalah wadah
yang di sahkan oleh NU sebagai organisasi pencak silat di lingkungan
Nahdlatul Ulama yang kegiatan penyelenggara dan pertanggung jawaban
sama sebagai mana lembaga yang bernaungan di Nahdlatul Ulama.

Sejak pada 3 Januari 1986 IPSNU mengalami pasang surut dalam


setiap perjalanannya. Organisasi IPSNU ini pertama kali berdiri adalah sebuah
perguruan dan setelah melakukan Musyawarah Nasional dan Rakernas (Rapat
Kerja Nasional) tentang perubahan nama dan status menjadi Lembaga (Hasil
Muktamar NU di Cipasung, Tasikmalaya Tahun 1994) Yang disingkat
menjadi LPS NU. Kemudian pada Muktamar NU di Lirboyo, Kediri Tahun
1999) berubah menjadi Badan Otonom. Kemudia berubah menjadi LPS NU
kembali sesuai amanat Muktamar NU di masa selanjutnya.

Dan kini Pagar Nusa telah menjadi Badan Otonom (Banom) PSNU
Pagar Nusa dalam naungan NU. Banom adalah organisasi yang dibawah
naungan NU anak Organisasi dengan pengawasan dan prosedural mandiri,
Namun sebagai barometer utama dalam menjalankan tugasnya. Badan
Otonom di bawah Naungan NU di bagi menjadi 2 Kategor, Yaitu :

5
 Badan Otonom yang berbasis usia dan kelompok masyarakat tertentu
seperti IPNU, IPPNU, Fatayat, Ansor, dan Muslimat
 Badan otonom yang mempunyai profesi tertentu dan kekhususan
seperti JQH (Jam’iyah Qurra Wal Huffazh) dan termasuk Pagar Nusa.

Dengan perubahan dan perkembangan tersebut tidak mengurangi


potensi Pagar Nusa justru menambah potensi Perkembangan Pagar Nusa NU
untuk lebih dekat dengan masyarakat luas dan menaungi budaya Pencak Silat.
Status Resmi kelembagaan menjadikan Pagar Nusa wajib melestarikan dan
mengembangkan Pencak Silat oleh seluruh Warga NU. Segala Kegiatan yang
berhubungan dengan Pencak Silat dan beladiri serta segenap aspeknya dari
fisik mental dan spiritual, dari pendidikan dan sistem pengamanan merupakan
tugas wajib dan bidan gapan bagi Banom Pagar Nusa NU ini.

Terdapat jati diri dalam Pagar Nusa sama dengan jati diri NU lebih
mengedepankan persaudaraan antar Pagar Nusa yang artinya tanpa
membedakan aliran yang menaung di Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini.
Bhineka Tunggal Ika berbeda tapi tetap satu jua, berbeda aliran tetap dalam
satu ikatan Pagar Nusa.

Pandangan Pagar Nusa terhadap aliran dan perguruan lain


menganggap saudara, sahabat dan keluarga karena semua aliran Pencak Silat
di Nusantara ini mempunyai tali ikatan yang sama, seuai tapaki tilas sejarah
kerajaan yang anda di Indonesia pada abad ke 14 penyebar Islam Wali Songo
yang begitu banyak mengajarkan tuntunan hidup untuk menjalani hidup damai
dengan melalui seni Pencak Silat yang dibuktikan banyak para pendekar yang
menjadi murid dari Wali Songo.

1. PAGAR NUSA DAN GASMI

6
Pada zaman dahulu di lingkungan pondok pesantren NU terdapat
banyak aliran yang mewajibkan santrinya untuk mempelajari Pencak Silat.
Dari sekian banyak aliran silat, tentunya NU berfikir untuk mewadahi seluruh
aliran di Nusantara ini menjadi satu naungan yang mengikat menjadi keluarga
yang bersama-sama mengembangkan tradisi silat yang turun dari Wali Songo
yang mengalir ke pondok pesantren.

Hingga pada suatu saat KH. Mustofa Bisri (Rembang) prihatin dengan
keadaan semakin surutnya dunia persilatan yang ditandai dengan peran
pondok pesantren sebagai Padepokan Pencak Silat. Padalah Zaman dahulu
Kyai-Kyai pondok pesantren juga merangkap sebagai pendekar yang
mengajarkan ilmu beladiri Pencak Silat kepada santrinya. Sedangkan berbagai
aliran muncul diluar pondok pesantren tumbuh dan semakin menjamur. Maka
perlunya wadah perguruan atau padepokan Pencak Silat dibawah naungan
Nahdlatul Ulama. Tentunya wadah ini tetap membuka keluasan bagi setiap
aliran untuk mengembangkan dan mempertahankan ciri khas aliran masing-
masing.

Terbentuknya sebuah wadah Pencak Silat ini merupakan usulan dari


para Ulama NU yang saat itu dimulai dengan terbetuknya GASMI (Gerakan
Aksi SIlat Muslimin Indonesia) oleh beliau KH. Abdullah Maksum Jauhari
yang berdiri sekitar pada (butuh rujukan) 11 Januari 1966. Walaupun saat itu
belum resmi berdiri beliau sudah melakukan pelatihan Pencak Silat yang
waktu itu diadakan di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.

Selain untuk mengembangkan dan mempertahankan budaya Pencak


Silat di pondok pesantren lahirnya GASMI adalah merupakan reaksi atas
berdirinya LEKRA (Lembaga Kesenian Rakyat), Yang pada waktu itu adalah
otak dibalik provokatif dan sabotase serta teror yang bernaungan dibawah PKI

7
(Partai Komunis Indonesia). Dengan beridirinya GASMI masyarakat dibekali
traning sebagai bekal dalam melawan kebrutalan PKI. GASMI resmi berdiri
pada (butuh rujukan) 14 Januari 1970 di kediaman beliau KH. Abdullah
Maksum Jauhari (Gus Maksum) yang dihadiri oleh para pendekar se Eks
Karesidenan Kediri dan Ponorogo.

B. Maka Lambang Pagar Nusa

 Makna lambang PS NU Pagar Nusa :


Bingkai segi lima : Rukun Islam dan azas Pancasila
Tiga garis warna putih  : Iman, Islam, Ihsan
Warna dasar hijau                                 : Kesuburan, kesejahteraan,
kejujuran
Warna lambang dan tulisan putih      : suci
Bintang Sembilan    : Induk organisasi (NU);
penghormatan terhadap walisanga; anka terbesar
Gambar cabang/trisula                           : Lambang kekhususan pencak
silat

8
Tulisan arab Laa ghooliba ila billah     : Tiada kemenangan kecuali dari
Allah SWT.
 
 Wujud dan Unsur Lambang
Terletak ditengah bola dunia; sembilan bintang sudut lima sebanyak
sembilan buah yang tersebar nelingkar dengan bintang di bagian atas lebih
besar; tulisan’’PAGAR NUSA’; berada dibawah tulisan huruf arab yang
dibaca ‘’la gholiba illa billah’’ pada pita yang Lambang Pagar Nusa terdiri
dari Bola Dunia, Garis Lintang, Garis Bujur dan Garis Khatulistiwa; Trisula
melingkupi bola dunia; daris kurva segi lima; dan garis tepi sebanyak tiga
buah yang sejajar dengan garis kurva
 Makna Lambang
Makna gambar dan tulisan yang ada dalam lambang pagar nusa adalah:
 Bola dunia, garis lintang, garis bujur dan garis khatulistiwa. Bermakna
bumi, persada nusantara, visi kesemestaan, dan missi rohmatan lil
‘alamin yang berorientasi duniawi dan ukrawi, material dan spiritual,
lahir dan batin, secara utuh dan menyeluruh Trisula terletak di tengah
bola dunia, bermakna tiga orientasi organisasi, yaitu keolahragaan,
keislaman, dan keindonesiaan. Trisula termasuk jenis senjata tertua
dan cukup luas penyebarannya di bumi nusantara. Penggunaan simbol
trisula juga dimaksudkan agar pelestarian dan pengembangan pencak
silat oleh pagar nusa tidak tercabut dari identitas beladiri asli Indonesia
 Bintang sudut lima sebanyak sembilan buah yang tersebar melingkar
dengan bintang ditengah lebih besar, bermakna pola kepemimpinan
wali songo, idealisasi cita-cita tertingggi yakni mencapai kemuliaan
serta idealisme organisasi yang memuat sembilan nilai yaitu,:
kemerdekaan, keadilan, kebenaran, kejujuran, kerakyatan,
persaudaraan, persamaan, kesederhanaan, keseimbangan

9
 Tulisan ‘’PAGAR NUSA” bermakna identitas diri organisasi sebagai
wadah perjuangan, koordinasi dan bimbingan sekaligus sarana
menghimpun segenap profesional seni bela diri NU guna membantu
pencapaian tujuan NU dan pengawal terwujudnya cita-cita
kemerdekaan indonesia;pagar nusa merupakan akronim dari Pagar NU
dan Bangsa
 Tulisan huruf arab yang terbaca’’ La Gholiba Illa Billah’’ pada pita
yang melingkupi Bola dunia bermakna,”tidak ada yang
menang(mengalahkan) kecuali dengan pertolongan allah” sebagai tata
nilai beladiri khas Pagar Nusa
 Garis kurva segi lima, bermakna rukun islam dan sekaligus simbol
kecintaan terhadab bangsa dan negara yang berdasarkan pancasila
 Garis tepi sebanyak tiga buah yang sjajar dengan garis kurva,
bermakna tiga pola utama cara hidup warga NU yaitu: iman, islam,
ihsan yang berjalan bersama

Makna Warna yang ada dalam lambang Pagar Nusa adalah:

 Hijau, bermakna kesejukan, kesuburan, kemakmuran bumi nusantara


serta ketenangan, kesejahteraan dan kebahagiaan anggota pagar nusa,
warga NU, dan seluruh rakyat indonesia secara lahir, batin ,duniawi
dan ukrawi
 Kuning emas, bermakna pembaruan dan kejayaan bangsa indonesia
serta kebangkitan ulama’ dan kegemilangan umat islam pencerahan
dan kemaslahatan umat manusia
 Putih, bermakna kesucian jiwa, tulus hati, kesungguhan, ketegasan
kebenaran kata dan perbuatan serta keberanian moral dan sikap.

10
C. Prasatya Pagar Nusa

BismillahirrahmanirrahimAshadu allailla ha illalah wa ashadu ana


muhammadar rasulullah
☪PRASETIYA PAGAR NUSA☪

Kami pesilat pencak silat NU PAGAR NUSA sanggup melaksanakan


Bertaqwa kepada Allah SWT
Berbakti kepada Nusa dan Bangsa
Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan
Mempertahankan kebenaran dan mencegah kemunkaran
Mempertahankan faham AHLUSUNNAH WAL JAMA'AH

Prasetiya sendiri merupakan simbol prasasti dasar teks dan dasar lisan
yang mewakili karakter pesilat pagar nusa. Tahap dasar yang harus
ditanamkan dalam jiwa seorang pesilat / pendekar adalah karakter dan jatidiri,
dalam beberapa kesempatan manusia akan dituntut hidup diatas tingkah laku
sesuai apa yang manusia kehendaki dan menurut apa yang manusia itu perbuat
nantinya , tak satupun dari manusia itu luput dari sebuah aral lintang godaan
dan lika-liku gangguan baik itu hawa nafsu ataupun tipu daya gemerlap
duniawi.
Tanpa manusia sadari batas kemampuan yang dimiliki disaat itulah
manusia akan mudah terjerumus kedalam lingkaran kekufuran dan kebatilan ,
pentingnya menanamankan mental didalam jiwa raga sejak usia dini maupun
diusia baleq/berakal merupakan rangkaian panjang yang harus diajarkan
diurutan pendidikan pencak silat pagar nusa sebagai dasar tujuan pembenahan
pribadi budi dan pekerti tingkah laku sebagai seorang manusia

11
D. Makna Salam Pagar Nusa
Makna yang terkandung dalam Salam Pagar Nusa dengan gerakan sebagai
berikut :

Gerakan 1

1. Gerakan Salam Pagar Nusa yang pertama bermakna : Bertaqwa kepada


Allah SWT Yang Maha Esa. (Beriman kepada Allah SWT Yang Maha
Esa).

Gerakan 2
2. Gerakan Salam Pagar Nusa yang kedua bermakna : Berdoa. (Beramal dan
berbuat Berdoa).

12
Gerakan 3
3. Gerakan Salam Pagar Nusa yang ke tiga bermakna : Amal Ma’ruf (Amal
Ma’ruf menuju jalan yang lurus)

Gerakan 4

4. Gerakan Salam pagar Nusa yang ke empat bermakna : Nahi Mungkar

13
Gerakan 5

5. Gerakan Salam Pagar Nusa yang ke lima bermakna : Simbol Mukharomah


Wali Songo. (Wali Songo, tradisi dan kebangsaan).

Gerakan 6

6. Gerakan Salam Pagar Nusa yang ke enam bermakna : Ikatan persaudaraan


antar sesama anggota Pagar Nusa. (Persaudaraan Persatuan dan Kesatuan).

14
Gerakan 7

7. Gerakan Salam pagar Nusa yang ke tujuh bermakna : Mempertahankan


Faham Ahlusunnah Wal Jama’ah. (Mempertahankan Aswaja).

Gerakan 8

8. Gerakan Salam Pagar Nusa yang ke delapan bermakna : Sigap Dan Siap.
(Selalu siap siaga dan amanah).

15
Gerakan 9

9. Gerakan Salam Pagar Nusa yang kesembilan bermakna : Simbol Pagar Nusa.
(Memagari dan membentengi).

Gerakan 10

10. Gerakan Salam Pagar Nusa yang kesepuluh bermakna : Simbol Nahdlatul
Ulama.

Gerakan 11

11. Gerakan Salam Pagar Nusa yang kesebelas bermakna : Nusa dan Bangsa.

16
D. 9 Sikap Latihan Awal
1. Sikap pagar nusa
2. Sikap temple
3. Silang dada
4. Sikap pagar nusa
5. Sikap silang bawah
6. Sikap kepal pinggang
7. Sikap Sangkol
8. Sikap bawah
9. Sikap kuda-kuda satu

E. Siapa Pencetus Kalimat “wallahul Muwafiq ila Aqwamith Thoriq ? “


Telah menjadi identitas dan tradisi khas tersendiri bagi warga NU, tiap kali
memberikan salam penutup dalam surat menyurat maupun ceramah dan diskusi maupun
acara-acara resmi, sebelumnya diselingi dengan kalimat wallahul muwafiq ila aqwamith
thoriq . Arti harfiahnya kurang lebih “Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan
yang selurus-lurusnya”.
Kalimat itu selalu disebut, ditulis dan dibaca dalam tiap kegiatan formal maupun
informal yang diadakan oleh warga NU. Namun tak banyak yang tahu, siapa sosok
kharismatik di balik kalimat tersebut, hingga salam itu menjadi demikian melekat erat
dalam keseluruhan gerak nafas dan aktivitas warga nahdliyin.
Kalimat ini ternyata diciptakan oleh KH Ahmad Abdul Hamid dari Kendal, Jawa
Tengah, seorang pengasuh pondok pesantren Al-Hidayah , sekaligus imam Masjid Besar
Kendal. Beliau lahir di kota Kendal pada tahun 1915 M. Kiprah Kiai Hamid di
lingkungan NU dimulai dari tingkat daerah sampai PBNU. Beberapa posisi penting di
NU yang pernah didudukinya adalah adalah Rais Syuriyah PCNU Kendal, Wakil Rais
Syuriyah PWNU Jawa Tengah, Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah (dengan Katib KH.
Sahal Mahfudh), dan terakhir sebagai Mustasyar PBNU. Ketokohannya tak banyak

17
ditulis di media massa, namanya tak sering disebut dalam panggung-panggung nasional,
atau didengungkan di berbagai kajian sejarah ke-NU-an kita, tapi kiprah dan
produktivitasnya dalam berkarya tak bisa diremehkan begitu saja.
Sejak tahun 1930-an, Kiai Achmad Abdul Hamid telah terlibat dalam penulisan
dan penerbitan majalah Berita NO (Nahdlatoel Oelama-red). Bahkan dalam sebuah
tulisan, K.H. Sahal Mahfudz menyebut kiai Achmad Abdul Hamid sebagai sosok yang
begitu rapi dalam menyimpan dokumen-dokumen penting NU, salah satu yang sangat
rapi disimpannya adalah dokumen-dokumen Buletin LINO (Lailatul Ijtima’ Nahdatoel
Oelama).
Kecintaannya terhadap dunia tulis menulis juga ditunjukkannya dengan menulis
dan menerjemahkan kitab-kitab yang kebanyakan ditulis dengan bahasa Jawa dalam
tulisan Arab pegon. Terbilang lebih dari 20 kitab yang telah ditulisnya, meliputi bidang
akidah, sejarah Islam, syari’ah, ke-NU-an maupun tuntunan dakwah Islam. Salah satu
karyanya yang cukup fenomenal adalah terjemahan Qanun Asasi Hadlratus Syeikh
Hasyim Asy’ari yang diterjemahkannya atas perintah dari Sekretaris Jenderal PBNU kala
itu, K.H. Saifudin Zuhri.
Terjemahan tersebut telah dimulai oleh KH. Mahfudz Shiddiq tetapi tidak selesai
sehingga PBNU meminta kiai Achmad untuk menyelesaikannya. Terjemahan itu oleh
Kiai Achmad dinamakan Ihyau Amalil Fudlala’ Fi Tarjamati Muqaddimatil Qanunil
Asasi li-Jam’iyati Nahdlatil Ulama.

F. Hubungan Pagar Nusa dan NU


Sudah tidak diragukan lagi loyalitas Nahdlatul Ulama (NU) dalam
menjaga keutuhan bangsa Organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan
oleh KH Hasyim Asy’ari ini gigih mempertahankan kesatuan bangsa dari
berbagai ancaman, baik berupa ancaman fisik maupun ancaman paham radikal.
Selain itu NU juga mempertahankan tradisi-tradisi yang baik.

Salah satu upaya NU untuk mempertahankan tradisi adalah mendirikan


organisasi silat Pagar Nusa. Sebagaimana dikutip dari nu.or.id Pagar Nusa

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pagar Nusa adalah Badan Otonom Nahdlatul Ulama yang berfungsi membantu
melaksanakan kebijakan Nahdhlatul Ulama pada seni pengembangan bela diri.
Nama pagar Nusa diciptakan oleh KH. Mudjib Ridlwan dari Surabaya, putra dari
KH. Ridlwan Abdullah yang menciptakan lambing Nahdlatul Ulama.

B. Saran
Organisasi akan menjadi berkembang apabila seluruh anggotanya memiliki
kesamaan tujuan dan juga masyarakat jangan menilai bahwa perguruan-perguruan
ini sebagai olahraga tawuran yang akan menimbulkan konflik

19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/482642669/makalah-pagar-nusa

http://semangartsilat.blogspot.com/2017/03/sejarah-lengkap-pencak-silat-
ipsnu.html?m=1

http://bakak.unisma.ac.id/profil-pagar-nusa/#:~:text=Makna%20gambar%20dan
%20tulisan%20yang,garis%20bujur%20dan%20garis%20khatulistiwa.&text=Garis
%20kurva%20segi%20lima%2C%20bermakna,dan%20negara%20yang
%20berdasarkan%20pancasila

http://pagarnusareog.blogspot.com/p/prasetya-pagar-nusa.html?m=1

https://pagarnusa.online/makna-dan-arti-salam-pagar-nusa/

https://ltnnujabar.or.id/%E2%80%8Bsiapa-pencetus-kalimat-wallahul-muwafiq-ila-
aqwamith-thoriq/

https://nusadaily.com/culture/pagar-nusa-perguruan-silat-milik-nu-yang-didirikan-
oleh-para-kiai.html

20

Anda mungkin juga menyukai