Dosen Pengampu :
Ficha Melina, SE.Sy., ME
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ana Khoerun Nisa
Dina Afriyani
Riska Ayunda
M .Wahyu Hidayat
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2
A. Definisi Khalifah...............................................................................................................2
2.1 Kesimpulan.................................................................................................................10
2.2 Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum, ilmu ekonomi Islam didefinisikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang
berupaya untuk memandang, meneliti dan akhirnya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan ekonomi dengan cara Islami. Cara Islami berarti bahwa cara-cara yang didasarkan
atas al-Qur’an dan Sunnah. Perkembangan ekonomi Islam juga tidak lepas dari pemikiran-
pemikiran para cendekiawan muslim serta praktik dari Rasulullah SAW. yang nantinya juga
dijadikan sumber dalam melaksanakan perekonomian Islam. Pemikiran-pemikiran ekonomi
tersebut juga digunakan dalam membuat atau menerapkan berbagai kebijakan ekonomi.
Setiap pemerintahan dalam periode Islam memiliki kebijakan ekonomi tersendiri untuk
menciptakan kesejahteraan masyarakatnya. Tidak terkecuali para pemikir ekonomi Islam yang
selalu memberikan pandangan-pandangan mereka terhadap perekonmian Islam. Di antara
pemikiran-pemikiran ekonomi itu akhirnya mewujudkan sebuah kebijakan dalam pemerintahan.
Dalam makalah ini akan diuraikan beberapa pemikiran yang berbuah pada kebijakan ekonomi
pada masa Khulafaurrasyidin.
A. Rumusan Masalah
B. TUJUAN
Adapun tujuan di tulisnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Khalifah
Khulafaur rasyidin berasal dari kata khulafa dan Alrasyidin. Alrasyidin
mengatakan itu lugas, benar, dan terbimbing. Jadi khulafaur rasyidin adalah orang
yang baik dan benar benar cerdas yang dipilih untuk menggantikan Rasulullah
SAW setelah kematiannya. Pemimpin Khulafaur Rasyidin terdiri dari salah empat
sahabat Nbai: Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar Bin Khattab, Utsman Bin Affan, dan
Ali Bin Abi Thalib.
Sebelumnya, pasti anda sudah mendengar kata khalifah. Berdasarkan Wikipedia
khalifah merupakan suatu gelar bagi penerus Nabi Muhammad dalam
kepemimpinan umat Islam. Ini memiliki makna bahwa khalifah adalah orang yang
meneruskan kepemimpinan nabi di wilayah nabi ketika nabi wafat.Sedangkan
dalam Al – Qur’an disebutkan bahwa khalifah disebutkan sebanyak dua kali .
Yang pertama, kata khalifah bisa kita temukan dalam surat al-Baqarah ayat
30,”Inni ja’il fi al-ardh khalifah” dan yang kedua dapat ditemukan pda surat al-
Shad ayat 26,”Ya Dawud Inna ja’alnaka khalifah fi al-ardh“. Dari kedua kata
tersebut, Khalifah dapat diartikan sebagai pengganti atau wakil, dalam hal ini
khalifah berarti pengganti atau bisa disebut wakil Allah di muka bumi yang juga
dapat diartikan sebagai pemimpin.
Dapat dipahami bahwa kata khalifah memiliki arti sebagai seorang pemimpin,
yang artinya adalah seseorang yang menerima amanah dari Allah SWT untuk
menjadi pemimpin di bumi. Itu juga berarti bahwa seorang khalifah harus bisa
menjadi pemimpin yang baik. Tidak sembarang manusia atau makhluk allah yang
bisa menjadi khalifah. Seseorang yang diberikan amanah sebagai wakil Allah di
muka bumi ini biasa kita sebut sebagai nabi. Meskipun begitu, khalifah juga bisa
merupakan penerus kepemimpinan nabi pada daerah kepemimpinannya, seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Beliaulah lelaki dewasa pertama yang memeluk Islam dan berhasil pula “menggarap”
banyak orang untuk masuk Islam, di antaranya Utsman bin Affan, Zubayr bin
Awwam, Thalhah bin Ubaidyllah, Ustman bin Maz’um, Bilal bin Rabbah, Abdur
Rahman bin Auf, Abu Ubaydah bin Al-2 Jarrah, Saad bin Abi waqqash, Arqam bin
Abi Arqam, Abu Salmah bin Assad, dll. Tapi ia “gagal” mengislamkan putranya
sendiri, Abdul Ka’bah. Malah anaknya (Abdurrahman) memihak kafir Quraisy di
perang Badar. Beliau wafat pada malam Selasa 17 Jumadil Akhir 13 H, tepat 22
Agustus 634 dalam usia 63 tahun.
2. Kebijakan Fiskal
Dalam islam, kebijakan fiskal merupakan suatu kewajiban negara dan menjadi hak
rakyat. Pembelanjaan pemerintah dalam koridor negara islam berpegang pada
terpenuhinya pemuasan semua kebutuhan primer tiap-tiap individu dan kebutuhan
sekunder dan luks sesuai kadar kemapuannya sebagai individu yang hidup dalam
masyrakat. Dengan penjaminan kebutuhan primer, negara telah membangun suatu
insfrastruktur ekonomi dengan distribusi ekonomi yang adil, karena orang-orang
kurang memiliki kemampuan dari sisi ekonomi disantuni oleh negara dengan
penjaminan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokoknya.
Pada masa Umar bin Khattab, pendapatan negara mengalami peningkatan yang sangat
signifikan. Keadaan ini dipengaruhi keberhasilan Umar dalam melakukan ekspansi
wilayah Islam yang meliputi jazirah Arab,Siria, Palestina,Mesir,Persia. Pada masa
Umar sumber pendapat negara berasal7dari.
1. Kharaj
Dalam sejarah , Abu hurairah ketika menjabat sebagai gubernur Bahrain berhasil
mengumpulkan kharaj sebesar 500.000 dirham. Dari negeri sawad berhasil
dikumpulkan sebesar 100.000.000 Dinar dan dari Mesir 2.000.000 dinar
2.Zakat
Umar menerapkan pemungutan dan pendistribusian zakat sesuai dengan petunjuk
syariat yang termaktub dalam Al Qur'an dan hadist nabi. Di masa ini Umar
mengenakan zakat kuda kepada pemiliknya sebesar satu dirham untuk Setiap 40
dirham kuda (satu ekor kuda nilai nya 20.000 dirham. Hal ini Merupakan ijtihad
Umar bin Khattab karena pada umumnya sahabat memiliki lebih dari 200 ekor
kuda, ketika itu kuda mempunyai nilai jual yang tinggi.
3. Usyur
Di masa usyur dibebankan sebesar 2,5% pertahun untuk pedagang muslim, 5%
lPertahun untuk kafir zimmi, kemudian 10% pertahun untuk kafir zimmi.
Dalam melakukan pengelolaan harga negara Umar selalu bermasyarakat dengan para
sahabat. Kebijakan yang ditempuh oleh pemerintahan Umar adalah tidak
mendistribusikan harta Baitul mal sekaligus. Akan tetapi dikeluarkan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan . Bahkan Umar selalu menyediakan dana
cadangan di Baitul mal untuk keperluan darurat, Seperti gaji tentara maupun untuk
kepentingan umat Islam. Pada masa Nabi Muhammad Saw dan Abu bakar, Baitul
mal hanyalah sebagai tempat menghimpun harta kekayaan negara yang dihimpun
dari berbagai sumber. Kemudian harta itu langsung didistribusikannya kepada
rakyat. Pada masa Umar Baitul mal dikelola secara profesional. Dilengkapi dengan
pegawai dan administrasi yang rapi. Umar menunjuk Abdullah bin Arqam sebagai
kepala pajak. Abdurrahman ibn Ubaid , Al - Qari dan Muaqib sebagai wakil
wakilnya. Kemudian disetiap provinsi pun didirikan Baitul mal dengan seorang
pejabat yang bebas dari pengawasan gubernur.
Dalam melakukan pengawasan pasar Umar juga melakukan tindakan yang sama
seperti yang dilakukan nabi Muhammad Saw dengan menunjuk petugasnya, yakni
menyangkut sayyidah as-shifa dan sayyidah samrah binti nuhaik menjadi
pengawas pasar dimadinah . Pemerintahan Ustman bin Affan bertanggung jawab
selama 12 tahun. Pada masanya kekuasaan Islam berhasil mencapai Cyprus ,
Armenesia , Tunissia, Rhodes, Transoxania,Tabristan. Masa pemerintahan 6 tahun
pertama , Ustman berhasil menata pemerintahan mengikuti masa pemerintahan
Khalifah sebelumnya. Utsman menata wilayah as- syurthah (kepolisian) untuk
mengawasi perdagangan di pasar, pemberdayaan sumber daya alam, penataan
administrasi pemerintahan namun masa pemerintahan 6 tahun kedua pemerintahan
Utsman banyak mengalami halangan dan rintangan, pemberontakan, korupsi,dan
nepotisme yang mewarnai pemerintahan nya . Keadaan ini disebabkan
kesalahpahaman bendaharawan negara Abdullah ibn Arqam terhadap kebijakan
Ustman yang menyimpan sebagian hartanya dibaitul mal. Kasus ini membawa
fitnah kepada Utsman dengan tuduhan tidak hati hati dalam menggunakan harta
Baitul mal.ia juga mengganti gubernur yang terbukti melakukan penyelewengan
dalam pemungutan kharaj,jizyah,dan zakat. Seperti Amr bin ash, gubernur Mesir
yang terbukti melakukan penyelewengan diganti dengan Abdullah ibn Sa'ad.
Kebijakan Ustman ini pun akhirnya membawa pemberontakan di akhir
pemerintahannya.
Ustman bin Affan seorang hartawan yang Zuhud dalam mendistribusikan harta
keyaaan negara adalah menggunakan kebijakan skala prioritas . Cara ini juga
dilakukan Umar yakni mengeluarkan harta Baitul mal secara keseluruhan , tetapi
mengeluarkan nya untuk hal hal yang sangat membutuhkan. Dalam pengumpulan
zakat , Ustman membebaskan kepada Muzakki ( para wajib zakat ) untuk
menghitung sendiri harta nya . Hal itu dilakukan untuk menghindarkan terjadinya
pemerasaan dari pejabat negara ketika mengumpulkan zakat. Pemasukan negara
pada 6 tahun pertama pemerintahan Utsman dari sektor kharaj dan jizyah
mengalami peningkatan setelah terjadinya pergantian gubernur Mesir amr bin ash
menjadi Abdullah bin saad. Terhadap tanah milik negara Ustman melakukan
kebijakan swastanisasi yakni menyerahkan kepada individu individu untuk
mengelola nya kemudian, sebagian hasilnya diserahkan kepada negara sebesar 50
juta dirham atau naik 41 juta dibandingkan masa pemerintahan Umar tidak
membagi tanah tersebut.kepada individu individu , namun pada 6 tahun kedua
pemerintahan nya kondisi ekonomi mengalami kemunduran karena pada masa itu
sering terjadi pemberontakan yang disebabkan oleh kekecewaan kaum muslimin
terhadap kebijakan Utsman yang diwarnai oleh nepotisme.
Sistem ekonomi pada masa Ali tidak mengalami peningkatan yang berarti Karena
pada masa pemerintahan nya yang berjalan selama 6 tahun selalu menghadapi
pemberontakan.
BAB III
PENUTUP
9
2.1 Kesimpulan
Perekonomian pada masa Khulafaurrasyidin pada prinsipnya mengikuti ajaran yang
diterapkan oleh Rasulullah SAW. dalam mengatur roda perekonomian selama
masih menjadi pemimpin umat. Hanya saja dalam beberapa hal mengalami
perubahan dan pembaharuan maupun pembuatan kebijakan baru karena keadaan
dan kondisi yang telah berubah pada setiap masa pemerintahan. Di samping itu,
perbedaan pendapat dan pemikiran dalam suatu hal juga dapat mendukung
perbedaan kebijakan yang dilakukan para pemimpin umat setelah wafatnya
Rasulullah SAW.
Seluruh kebijakan yang dibuat itu pada akhirnya bertujuan demi kesejahteraan umat
Islam dalam pemerintahan Islam. Di antaranya: pendistribusian seluruh harta dari
Baitul Mal untuk masyarakat Islam pada masa Abu Bakar sehingga tidak ada yang
tersisa sepeser pun. Namun, pada masa Umar bin Khattab, terjadi pemusatan
pendapatan negara di Baitul Mal dan penditribusian dilakukan secara bertahap dan
terdapat spesifikasi tersendiri terhadapnya. Pada masa Utsman bin Affan terjadi
pembagian tanah agar diolah oleh masyarakat sehingga terjadi peningkatan
pendapatan yang melonjak drastis daripada pemerintahan khalifah sebelumnya.
Dan pada masa Ali, administrasi umum terkonsep dengan begitu matang dan tegas.
2.2 Saran
Kami ucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi di
dalam pembuatan makalah ini sehingga bisa diselesaikan tepat pada waktunya.
Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman
dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA