Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Hadist Tarbawi Dr. Hairul Hudaya, M.Ag

SASARAN HADIST DAN PENGAJARAN

Disusun oleh
Kelompok 7

Nurul hikmah : 1601292006


Rabiatul Adawiyah : 1601292009

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
BANJARMASIN
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Syukur kita Panjatkan Kepada Allah SWT karena dengan
hidayahnya pula saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah Hadist Tarbawi ini. Yang
membahas tentangSasaran Hadist dan Pengajaran

Tak lupa pula shalawat serta salam semoga selalu tercurah keharibaan junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW. Karena berkat beliau kita dapat mengenal dan mengetahui
pentingnya ilmu pengetahuan untuk kita pelajari dan kita amalkan di dunia maupun di akhirat
nanti.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampun mata kuliah Hadist
Tarbawi, Bapak Dr.Hairul hudaya, M.Ag.yang telah membimbing dan memberikan masukan
kepada saya dalam pembuatan makalah ini. saya juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna, baik dari isi maupun susunan kalimatnya. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari dosen.

Terlepas dari semua itu, saya sebagai penulis menyadari bahwa makalah saya ini
masih banyak memiliki kekurangan. Tetapi saya selaku penulis berharap, makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, baik saya sebagai penulis atau pembaca pada umumnya.

Banjarmasin, 11 April 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang .............................................................................
B. RumusanMasalah ........................................................................
C. TujuanPenulisanMakalah ............................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Sasaran Hadist .............................................................................


B. Pengajaran ...................................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sasaran atau tujuan dari mempelajari hadist adalah untuk mengetahui hadist-
hadist yang shahih, yakni mengetahui keadaan dari suatu hadits, apakah hadits tersebut
shahih, hasan, atau bahkan dhaif (lemah sehingga tidak dapat digunakan sebagai
pegangan).

Pendidikan juga membutuhkan Pendidikan yang baik karena ditopang


pengelolaan yang baik, baik dari segi pengelolaan pendanaan dalam sarana prasarana,
pengelolaan sistem pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang akan disampaikan serta
pegelolaan metode yang akan digunakan ketika proses belajar mengajar berlangsung.

B. Rumusan Masalah

Apa saja sasaran mempelajari ilmu hadist ?


Bagaimana pengajaran yang diberikan Rasulullah SAW untuk kepribadian dengan
metode yang benar ?

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui apa saja sasaran hadits.


Untuk mengetahui pengajaran yang diberikan Rasulullah SAW untuk kepribadian
dengan metode yang benar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sasaran Hadits

Sasaran atau tujuan dari mempelajari hadist adalah untuk mengetahui hadist-hadist
yang shahih, yakni mengetahui keadaan dari suatu hadits, apakah hadits tersebut shahih,
hasan, atau bahkan dhaif (lemah sehingga tidak dapat digunakan sebagai pegangan). Secara
rinci, tujuan atau sasaran memperlajari ilmu hadist antara lain :

1. Mengetahui istilah-istilah para ulama dalam menilai, menyaring (filterisasi) dan


mengklarifikasi ke dalam beberapa macam, baik dari segi kuantitas maupun kualitas
sanad dan matan hadist yang diterima dan mana yang bukan hadits.
2. Mengetahui kaidah-kaidah yang disepakati para ulama dalam menilai, menyaring
(filterisasi) dan mengklarifikasikan kedalam beberapa macam, baik dari segi kuantitas
maupun dari kualitas sanad dan matan hadist, sehingga dapat menyimpulkan mana
hadits yang diterima mana yang ditolak.
3. Mengetahui usaha-usaha dan jerih payah yang ditempuh para ulama dalam menerima
dan menyampaikan periwayatan hadits, kemudian menghimpun dan
mengodifikasikannya ke dalam berbagai kitab hadits.
4. Mengenali tokoh-tokoh ilmu hadits baik riwayah maupun dirayah yang mempunyai
peran penting dalam pengembangan pemeliharaan hadits sebagai sumber syariah
islamiyah sehingga hadits terpelihara dari pemalsuan tangan-tangan kotor yang tidak
bertanggung jawab.

B. Pengajaran

Pengajaran adalah aktivitas-aktivitas yang bertujuan dan memiliki tujuan dimana guru
berbagai informasi dengan mahahsiswa untuk memungkinkan mereka menyelesaikan sesuatu
tugas yang tidak bisa diselesaikan sendiri sebelum itu.
Pengajaran merupakan salah satu aspek dari pendidikan, yaitu aspek pengetahuan
(kognitif) pengajaaran memberikan keterampilan dan pengetahuan. Sedangkan pendidikan
membimbing anak kearah kehidupan yang baik dan benar.
a. Hadits Anas bin Malik tentang Membuat Mudah, Gembira dan kompak

Dari Anas bin Malik r.a : Nabi Muhammad SAW pernah bersabda,
Ringankanlah orang-orang (dalam masalah-masalah agama), dan janganlah
membuatnya menjadi sukar bagi mereka yang dan berilah mereka kabar gembira dan
janganlah membuat mereka melarikan diri (dari islam).

Dari hadits ini dapat diambil kesimpulan bahwa dalam menyelenggarakan kegiatan
untuk kesejahteraan hidup manusia untuk kesejahteraan hidup manusia termasuk di
dalamnya penyelenggaraan (metode) pendidikan Islam harus mendasarkan kepada
prinsip :
a. Memudahkan dan tidak mempersulit
b. Menggembirakan dan tidak menyusahkan
c. Dalam memutuskan sesuatu hendaknya selalu memiliki kesatuan pandangan dan
tidak berselisih paham yang dapat membawa pertentangan bahkan pertengkaran.

b. Hadits Aisyah tentang Menyampaikan Perkataan yang Jelas dan Terang

Dari Aisyah rahimahallah berkata : Sesungguhnya perkataan Rasulullah SAW


adalah perkataan yang jelas memahamkan setiap orang yang mendengarkannya.
Diantara sifat ucapan Rasulullah SAW adalah gampang dipahami oleh orang
yang pandai dan bodoh sekaligus, serta dapat menyentuh fitrah dan akal orang awam.
Disamping itu, ucapan beliau tidak hanya dipahami oleh orang yang mengetahui
peristilahan ilmiah, memahami logika, filsafat, eksak, astronomi, juga ilmu-ilmu alam,
tapi dipahami juga oleh orang awam, atau bermanfaat pula untuk orang-orang yang
diberi kelebihan dalam penguasa ilmu, itu karena ucapan Rasulullah diungkapkan atas
dasar kemampuan pemahaman seseorang sesuai fitrah aslinya.
Nabi Muhammad SAW juga terbiasa melakukan pengulangan dalam memberikan
perkataanya untuk menjelaskan sesuatu dan menghentikannya sepanjang ia merasa
orang lain telah memahaminya.
c. Hadits Abu Hurairah tentang metode Cerita (kisah)

Dari Abu Hurairah r,a : Rasulullah SAW bersabda, suatu ketika seorang laki-
laki yang melakukan perjalanan sangat kehausan, ia turun kesebuah sumur, lalu
meminum air dari situ. Pada saat ia keluar dari tempat itu, ia melihat seekor anjing
menjilati kumpur karena rasa haus yang menyengat. Laki-laki itu berkata `(Anjing)
ini sangat sengsara karena persoalan yang sama denganku`. Lalu ia (turun kembali
kedalam sumur). Mengisi sepatunya dengan air. Menggigitnya dengan giginya, dan
memanjat dinding sumur, kemudian memberinya minum dengan air itu. Allah
berterimakasi atas perbuatan (baiknya) dan memaafkannya. Orang-orang berkata
ya rasulullah! Apakah kami diberi pahala bila melayani hewan? orang-orang
berkata, Nabi SAW menjawab ya. Melayani keperluan makhluk hidup memperoleh
pahala.

Cerita merupakan salah satu jenis sastra yang memiliki nilai estetika. Di
dalamnya terdapat rasa kenikmatan yang tiada tata serta. Mampu menyebot perhatian
anak-anak dan orang dewasa. Terget tersebut baru bisa dicapai jika skenario ditulis
dengan baik, disampaikan dengan memukau, dan dapat didengarkan oleh audicn yang
berjiwa seni.
Cerita adalah sastra terbentuk tulisan ( yang dikonsumsi melalui bacaan) atau
terbentuk lisan (yang dikonsumsi melalui audiensi). Dan bagi yang buta huruf, cerita
cukup dikondumdi melalui sastra terbentuk lisan saja, adapun bagi orang yang melek
huruf, ia bisa menikmati sastra cerita melalui tulisan dan lisan secara berbarengan.

d. Hadits Abu Hurairah tentang Metode Tanya Jawab

Dari Abu hurairah r.a : Ada seorang laki-laki menghadap Rasulullah SAW
seraya berkata siapakah orang yang paling berhak ku pergauli dengan baik ?
jawab beliau :ibumu. Kata orang itu lalu siapa jawab beliau. ibumu kata
orang itu,lalu siapa? jawab beliau ayahmu
Metode tanya jawab ini ialah penyampaian pesan pengajaran dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban, atau sebaliknya
siswa diberi kesempatan bertanya dan guru menjawab , guru memberikan pertanyaan
lalu siswa menjawab atau siswa diberi kesempatan untuk bertanya terlebih dahulu
pada saat memulai pelajaran, pada saat pertengahan atau pada akhir pelajaran.
Bilamana metode tanya jawab ini dilakukan secara tepat akan dapat meninggalkan
siswa untuk belajar secara aktif

e. Hadist Anas bin Malik tentang metode Diskusi


Dari Anas Bin Malik r.a : Rasulullah SAW pernah bersabda, Tolonglah
saudaramu, apakah ia seorang penindas atau tertindas. Orang-orang bertanya Ya
Rasulullah! telah menjadi kewajiban kami menolong yang terlindas tetapi bagaimana
mungkin kami menolong penindasan? Nabi SAW bersabda (tolong dia) dengan
mencegahnya menindas orang lain.
Metode diskusi ialah suatu cara memperlajari materi pelajaran dengan
memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu memperhatikan dan
perubahan tingkah laku anak dalam belajar. Metode diskusi juga dimaksudkan untuk
dapat merangsang siswa dalam belajar dan berpikir secara kritis dan mengeluarkan
pendapatnya secara rasional dan objektif dalam pemecahan suatu masalah.

f. Hadist Hurairah Tentang alat peraga

Dari abu hurairah r.a :rasulullah bersabda .peliharalah anak yatim baik
keluarganya sendiri ataupun anak orang lain, aku dan dia disurga sejajar seperti jari
ini, Malik rahimatullah memberi tanda dengan jari telunjuknyadan jari tengahnya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sasaran atau tujuan dari mempelajari hadist adalah untuk mengetahui hadist-
hadist yang shahih, yakni mengetahui keadaan dari suatu hadits, apakah hadits tersebut
shahih, hasan, atau bahkan dhaif (lemah sehingga tidak dapat digunakan sebagai
pegangan).
Pengajaran adalah aktivitas-aktivitas yang bertujuan dan memiliki tujuan dimana
guru berbagai informasi dengan mahahsiswa untuk memungkinkan mereka
menyelesaikan sesuatu tugas yang tidak bisa diselesaikan sendiri sebelum itu.
Pengajaran merupakan salah satu aspek dari pendidikan, yaitu aspek pengetahuan
(kognitif) pengajaaran memberikan keterampilan dan pengetahuan. Sedangkan
pendidikan membimbing anak kearah kehidupan yang baik dan benar.
Pengajaran yang diterapkan oleh Rasulullah SAW dalam mengajarkan suatu ilmu
adalah : membuat mudah, gembira, dan kompak, menyampaikan perkataan yang jelas
dan terang dengan metode cerita, metode tanya jawab, metode diskusi dan mengunakan
alat peraga. Metode sistem pendidikan islam mempunyai peran dan fungsi khusus .





- -


. .

- -




.
- -

. ( )

.2



:




(
, ,4)667 .

.3

:
(
)

Anda mungkin juga menyukai