Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Materi dan Pembelajaran SKI di SD/MI”
Dosen Pengampu:
Fata Asyrofi, M.Pd.I
Kelas PGMI.F
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata
pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan Kebudayaan
Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari
sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan Kerasulan Nabi Muhammad
SAW, sampai masa Khulafaurrasyidin. Secara substansial mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang
mengandung nilai- nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan,
membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.
Salah satu pelajaran di MI adalah SKI. Mata pelajaran ini dirasa penting karena
meteri materinya mengajak para peserta didik untuk mengetahui sejarah islam dan
kemudian mereka jadikan sebagai pengalaman serta rujukan dalam bertindak.ntujuan
lain yang sangat penting adalah penambahan nilai keislaman melalui sejarah yang
ada. Di MI pelajaran SKI hanya berkisar sekitar keadaan bangsa arab sebelum Islam,
seputar kelahiran Nabi, sejarah nabi waktu kecil, sejarah nabi ketika menjadi rasul,
dakwah nabi dan para sahabat, seputar peristiwa hijrah dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Masa Remaja Nabi Muhammad SAW?
2. Bagaimana Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW?
3. Apa Bukti-Bukti Kerasulan Nabi Muhammad SAW?
4. Bagaimana Memahami Peristiwa Kerasulan Nabi Muhammad SAW?
C. Tujuan
1. Mengetahui Masa Remaja Nabi Muhammad SAW
2. Mengetahui Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW
3. Mengetahui Bukti-Bukti Kerasulan Nabi Muhammad SAW
4. Mengetahui Peristiwa Kerasulan Nabi Muhammad SAW
iii
BAB II
PEMBAHASAN
1
b. Sifat Nabi Muhammad SAW saat muda
Rasulullah SAW adalah manusia yang paling pemberani. Ali bin Abi Thalib
bertutur: “Bila perang tengah berkecamuk, kami berlindung kepada Rasulullah
saw“. Beliau orang yang paling dermawan. Tak pernah menolak permintaan orang
lain. Orang yang paling lembut. Orang yang pemalu, lebih pemalu dari seorang
gadis yang dipingit. Pandangan tidak tertuju hanya pada satu orang. Tidak pernah
balas dendam saat disakiti orang lain, atau marah atas perbuatan jelek orang
padanya; kecuali jika hukum-hukum Allah SWT dilanggar, maka balas dendam
yang dia lakukan semata-mata karena Allah SWT. Bila marah karena Allah SWT
tiada seorang pun yang berani membantah.1
Semasa kecil Nabi memiliki sifat yang jujur. Ia tidak pernah berbohong
kepada orang lain. Dalam berdagang Nabi Muhammad juga jujur kepada paman
dan pembelinya. Sehingga, pamannya sangat percaya dan benyak mengajarkan
cara-cara berdagang kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan tekun dan suka rea
Nabi Muhammad SAW mempelajari sedikit demi sedikit cara berdagang.
Selama Nabi Muhammad SAW berdagang dengan pamannya, Nabi
Muhammad SAW banyak mendapatkan ilmu dalam berniaga. Sifatnya yang jujur
dan mulia menjadikan orang lain percaya dan mengajak bekerjasama dalam
berdagang. Salah satu orang yang simpati adalah Siti Khadijah yang Nabi
Muhammad SAW menjualkan barang-barang dagangannya. Apa yang dilakukan
Nabi Muhammad SAW dalam berdagang tidak membuatnya rugi. Bahkan ia
mendapatkan keuntungan yang besar, sebab cara berdagang yang dilakukan Nabi
Muhammad SAW banyak orang yang senang karena menjumpai pedagang yang
benar-benar jujur. Mereka senang mendapatkan barang yang baik dan tidak tertipu.
Sejak kecil Nabi Muhammad SAW telah memiliki sifat tabah, sabar,
hormat, taat, dan rajin bekerja. Hal itu tampak ketika beliau menjadi seorang
penggembala kambing. Nabi Muhammad SAW tidak malu menjalankan
pekerjaannya itu demi untuk mencukupi kehidupan sehari-hari. Kadang-kadang
sebagian upahnya diberikan kepada pamannya karena keluarga pamannya bukan
termasuk orang yang berkecukupan. 2 Beliau sangat dicintai oleh teman-teman
sebayanya karena tidak pernah boong, tidak sombong, maupun menyakiti orang
1
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy, ‘Sejarah Rasulullah’, 2011, 57,. 32
2
Muhammad Husein, Sejarah Hidup Muhammad (Jakarta: Litera Antar Nusa, 1990),. 32
2
lain. Sifat-sifat yang dimiliki Nabi Muhammad SAW inilah yang harus kita tiru dan
kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
3
tersebut berharga murah, maka ia tidak akan menjual dengan harga yang
mahal.3
Nabi Muhammad SAW dalam berdagang tidak pernah rugi. Bahkan ia
malah mendapatkan keuntungan yang besar, sebab cara berdagang yang
dilakukan Nabi Muhammad SAW banyak orang yang menyukainya sehingga
dagangannya tidak tersisa.
3
Falzurrahman, Muhammad Sebagai Pedagang (Jakarta: Yayasan Swarna Bhumy, 1997),. 14
4
Yaqub, Sejarah Dan Metode Dakwah Nabi (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2000),. 18
4
4. Sifat-sifat Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW mempunyai kelebihan dibanding dengan manusia
biasa, beliau sebagai orang yang unggul, pandai, terpelihara dari hal-hal buruk,
perkataannya lembut, akhlaknya utama, sifatnya mulia, jujur terjaga jiwanya,
terpuji kebaikannya, paling baik amalnya, tepat janji, paling bisa dipercaya
sehingga mendapat julukan “al-amin” dan beliau juga membawa bebannya
sendiri, memberi makan kepada orang miskin, menjamu tamu dan menolong
siapapun yang hendak menegakkan kebenaran.
b. Peristiwa di Persia
Pada malam kelairan Nabi Muhammad SAW istana Kisra hancur, 14
berandanya runtuh, api Persia (sesembahan orang-orang Majusi) yang tidak
pernah padam selama seribu tahun tiba-tiba padam, damau dan sawahnya
menyusut.
5
2. Masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW
Walaupun masih kanak-kanak Nabi Muhammad SAW memiliki tanda-
tanda bahwa beliau adalah calon nabi dan rasul. Pada masa kanak-kanak Nabi
Muhammad SAW telah menunjukkan tanda-tanda kenabiannya. Ia sangat
berbeda dengan anak-anak lainnya. Ketika berusia 5 bulan, Nabi Muhammad
SAW sudah bisa berjalan. Pada usian 9 bulan, Nabi Muhammad SAW sudah
bisa berbicara. Ketika berusia 2 tahun Nabi Muhammad SAW sudah dilepas
untuk menggembala kambing bersama anak-anak Halimah.
Pada suatu hari ketika beliau sedang bermain bersama anak-anak lain, Nabi
Muhammad SAW didatangi malaikat Jibril. Malaikat Jibril memegangi Nabi
Muhammad SAW dan membelah dadanya. Malaikat Jibril mengeluarkan
jantung Nabi Muhammad SAW dan menyingkirkan sebuah gumpalan seraya
mengatakan “ inilah bagian darimu yang dikuasai setan”. Malaikat Jibril
kemudian membasuhnya dengan baskom dari emas dengan air dari sumur zam-
zam yang suci di dekat Ka’bah setelah itu mengembalikan dan menutup
kembalidada beliau. Teman-teman Nabi Muhammad SAW berlari mendatangi
Halimah sambil menjerit-jerit dan berkata bahwa muhammad telah di bunuh.
Akhirnya Halimah menghampiri Nabi Muhammad SAW dengan wajah pucat
dan terkejut melihat Nabi Muhammad SAW yang baik-bai saja.
Dengan adanya peristiwa pembelahan dada itu Halimah khawatir dan
mengembalikan Nabi Muhammad SAW ke ibunya. Nabi Muhammad SAW
adalah nabi yang terjaga sejak kecil karena beliau tidak pernah menyembah
berhala seperti orang-orang disekitarnya. Beliau tidak pernah makan daging
hewan yang disembelih untuk qurban berhala. Nabi Muhammad SAW juga
tidak pernah minum-minuman keras yang memabukkan, berfoya-foya
sebagaimana kebiasaan orang Arab saat itu.
3. Pengasuh pamannya
Menurut adat kebiasaan jika bertambah jiwa tentulah bertambah pula beban
dan biaya hidupnya. Namun bagi Abu Talib lain halnya dengan yang lain,
bahkan bahkan sebaliknya yang terjadi. Jika dia makan dengan Nabi
Muhammad SAW, maka makanan yang sedikit itu menjadi berat, cukup, dan
kenyang. Tetapi jika makan tak bersama Nabi Muhammad SAW maka
6
makanan itu berkurang-kurang dirasakannya. Oleh karena itu mereka selalu
makan bersama Nabi Muhammad SAW.
Abu Talib juga terkejut ketika tahu bahwa perilaku anak ini beda dengan
perilaku anak-anak lainnya. Tak seperti anak-anak di sekitarnya, Nabi
Muhammad SAW tidak pernah tamak dengan makan. Tak seperti adat yang
berlaku pada masa itu Nabi Muhammad SAW selalu menyisir rapi rambutnya,
dan wajah serta tubuh Nabi Muhammad SAW selalu bersih.
Suatu hari Abu Talib ingin Nabi Muhammad SAW berganti pakaian di
hadapan Abu Thalib sebelum pergi tidur. Namun Nabi Muhammad SAW tidak
menyukai keinginan seperti itu meskipun beliau masih kecil. Namun karena tak
dapat menolak mentah-mentah keinginan pamannya Nabi Muhammad SAW
meminta pamannya untuk memalingkan mukanya ketika Nabi Muhammad
SAW melepas pakaiannya. Tentu saja Abu Talib kaget, karena orang dewasa
Arab sekalipun pada masa itu tak menolak bila diminta telanjang bulat di
hadapan orang lain. Kata Abu Talib “ aku tidak pernah mendengar dia
berbohong, juga tidak pernah aku melihat dia melakukan sesuatu yang tidak
senonoh. Kalau perlu saja Nabi Muhammad SAW tertawa, dan juga tak ingin
ikut dalam permainan anak-anak, dia lebih suka sendiri, selalu sopan, rendah
hati, dan bersahaja.5
5
Muh. Khairil Mustofa, Sejarah Kebudayaan Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Pesada, 2013),. 24–27
7
Pendeta menjamu makan rombongan Abu Talib dengan maksud untuk
memperhatikan satu persatu orang yang manakah yang telah membawa tanda-
tanda kenabiat itu. Semula Nabi Muhammad SAW tidak pergi kerumah
pendeta, dan selaku anak kecil dia tinggal menunggu barang dagangannya itu.
Setelah pendeta tidak menemukan yang dicarinya maka bertanyalah dia kepada
Abu Talib “ adakah di antara tuan-tuan yang belum datang ke sini?. Abu Talib
pun menyahut “ ada seorang anak kecil, kemenakan saya sendiri, dia sedang
menunggu barang dagangan”. Kemudian pendeta menjawab,” baiklah ajak dia
kemari, sekalipun dia masih anak-anak. Kemudian Nabi Muhammad SAW
datang ke pendeta itu. Setelah berhadapan muka dengan pendeta, maka pendeta
itu memperhatikan gerak-gerik dan sifat-sifat serta tanda-tanda yang dicarinya,
alhasil semuanya itu terdapat pada diri Nabi Muhammad SAW.
Mengetahi hal itu maka pendeta memuji-muji Nabi Muhammad SAW dan
memberi nasihat kepada Abu Talib, supaya anak ini dirawat baik-baik, karena
anak inilah yang menjadi pemimpin umat di kemudian hari. Andaikata
diketahui oleh orang Yahudi bahwa anak inilah yang menjadi Rasul di
kemudian hari, tentulah mereka berusaha untuk membunuhnya. Orang Yahudi
mempunyai sifat busuk hati dan mereka menginginkan bani Israel saja, tidak
dari bangsa lain (Arab).
Berita tentang diri Nabi Muhammad SAW bahwa ia akan menjadi
pemimpin dunia dan nabi diperkuat dengan tanda-tanda waktu krlahirannya,
serta tanda-tanda tersebut diperkuat juga oleh penjelasan pendeta Buhaira.
Keajaiban awan ini sangat terkenal dan telah disaksikan oleh banyak orang
termasuk Maisyarah di saat pergi bersama Nabi Muhammad SAW ke daerah
Syam membawa dagangan Khadijah. Demikian juga Khadijah, pembantu-
pembantu wanitanya dan lainnya juga melihat keajaiban itu.
8
6. Tanda kenabian yang ada di antara dua pundaknya
Tanda kenabian yang satu ini disebut dengan Khatam An-Nubuwwah yang
dia bawa sejak lahir . khatam An-Nubuwwah artinya stempel kenabian. Tanda
ini adalah tahi lalat berwarna hitam kekuning-kuningan. Sebagian ulama
mengatakan di situ tertulis muḥammadar rasūlu lāh (Muhammad Rasul utusan
Allah). Selain keajaiban awan tanda ini telah membuat pendeta Buhaira
menyuruh Abu Talib yang sedand berdagang di Syam untuk segera membawa
Nabi Muhammad SAW pulang ke Mekah. Sebsb, ia khawatir jika orang-orang
Yahudi yang mengetahuinya akan membunuhnya karena iri.
Tanda ini juga yang di cari oleh sahabat berkebangsaan Persian Salman
Alfarisy atas wasiat dari seorag pendeta kristen Umuritah, wilayah Romawi.
Tanda ini pula yang diselidiki oleh Tanukhi atas perintah raja Romawi Timur
yang pada akhirnya membuarnya masuk Islam.
9
Peristiwa-peristiwa ini merupakan bukti bahwa Nabi Muhammad SAW
adalah benar-benar sebagai (utusan) Allah SWT yang mendapat tugas untuk
menyelamatkan umat manusia dari jalan yang sesat.
6
Tim Bina Karya Guru Guru, Bina Sejarah Kebudayaan Islam Untuk MadrasahIbtidaiyah Kelas V
(Jakarta: Erlangga, 2009),. 40
10
Tafakur yang dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah memikirkan dan
merenungkan keadaan penduduk Mekah yang sesat. Cara beribadah seperti itu juga
disebut dengan tahannus yaitu beribadah selama beberapa malam dan menjauhkan
diri dari dosa. Beliau mengadukan kepada Allah SWT tentang perbuatan
masyarakat Arab yang jauh dari martabat kemanusiaan. Mereka sering melakukan
tindakan yang tercela. Nabi Muhammad SAW sangat prihatin dengan keadaan
tersebut dan berharap suatu ketika dapat memperbaikinya.
Dengan bertafakur, Nabi Muhammad SAW membersihkan hati. Pikirannya
menjadi bersih serta tidak tercampuri urusan duniawi. Sepanjang bulan Ramadhan
Nabi Muhammad SAW menghabiskan waktunya untuk beribadah.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa remaja Nabi Muhammad dilalui dalam sebuah lingkungan yang sangat
baik. Walaupun Nabi melewati masa remajanya tanpa didampingi kedua orang
tuanya, namun Abu Talib sebagai paman dan adik kandung dari ayahanda, telah
mengambil alih fungsi orang tua dengan sangat baik. Abu Talib memperlakukan
Muhammad dengan penuh kasih sayang melebihi putranya sendiri.
Ketika nabi sudah dewasa berikut ini adalah masa-masa dewasanya dilalui
dengan berbagai hal berikut ini: Pernikahan Nabi Muhammad SAW, Cara
berdagang Nabi Muhammad SAW dan sifat-sifat kedewasaan nabi.
Tanda kenabian yang satu ini disebut dengan Khatam An-Nubuwwah yang dia
bawa sejak lahir . khatam An-Nubuwwah artinya stempel kenabian. Tanda ini
adalah tahi lalat berwarna hitam kekuning-kuningan. Sebagian ulama mengatakan
di situ tertulis muḥammadar rasūlu lāh (Muhammad Rasul utusan Allah).
Nabi Muhammad SAW adalah keturunan bani Hasyim. Beliau memiliki tugas
membantu menyediakan air bagi orang yang dating ke Ka’bah untuk memuja
berhala. Walaupn demikian, ia tidak pernah mengikuti upacara pemujaan itu. Ia
merasa risi terhadap kaumnya yang menyembah berhala. Oleh karena itu menjelang
usia 40 tahun ia sering bertafakur/ mengasingkan diri merenung dengan sungguh-
sungguh.
B. SARAN
Alhamdulillah, penyusun telah menyelesaikan makalah tentang “Materi dan
Pembelajaran SKI di SD/MI KELAS 3 semester 2 ”. Untuk melengkapi dan
menyempurnakan makalah ini, kami memohon kepada pembaca para pembaca
untuk tidak segan-segan memberikan saran dan kritiknya bagi penulis..Kami selaku
penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.Semoga dengan adanya makalah ini bisa menjadikan
amalan yang bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy, ‘Sejarah Rasulullah’, 2011, 57
Falzurrahman, Muhammad Sebagai Pedagang (Jakarta: Yayasan Swarna Bhumy, 1997)
Guru, Tim Bina Karya Guru, Bina Sejarah Kebudayaan Islam Untuk MadrasahIbtidaiyah
Kelas V (Jakarta: Erlangga, 2009)
Husein, Muhammad, Sejarah Hidup Muhammad (Jakarta: Litera Antar Nusa, 1990)
Mustofa, Muh. Khairil, Sejarah Kebudayaan Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Pesada,
2013)
Yaqub, Sejarah Dan Metode Dakwah Nabi (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2000)
13