(RPP)
Sekolah : SDN Swato 2
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : 5/I (Ganjil)
Materi : Rasul Allah Idolaku
Pembelajaran Ke : I. Kisah Keteladanan Nabi Muhammad Saw
Sub Materi : Kisah Masa Muda Nabi Muhammad Saw
Alokasi Waktu : 2 x 30 Menit (2 x pertemuan)
1.16 Meyakini kebenaran kisah nabi 1.16.1 Membiasakan bersalawat kepada nabi
Muhammad Saw Muhammad Saw
2.16 Menunjukkan sikap jujur dan peduli 2.16.1 Menunjukkan sikap jujur pada saat
sebagai implementasi dari pemahaman melaksanakan tugas.
kisah keteladanan nabi Muhammad Saw 2.16.2 Menunjukkan sikap peduli pada teman
pada saat kegiatan belajar mengajar.
3.16. Memahami kisah keteladanan Nabi 3.16.1 Menjelaskan kisah masa muda nabi
Muhammad Saw Muhammad saw
4.16 Menceritakan kisah keteladanan nabi 4.16.1 Menceritakan kisah masa muda nabi
Muhammad Saw Muhammad Saw
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan peserta
didik dapat :
1. Menjelaskan kisah masa muda Nabi Muhammad Saw dengan benar.
2. Menceritakan kisah masa muda Nabi Muhammad Saw dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Nabi Muhammad Saw Menggembala Kambing
Dalam hadis yang diri wayatkan Imam Bukhari, Rasulullah bersabda, "Tidaklah Allah mengutus
seorang Nabi pun melainkan dirinya pasti pernah menggembala kambing." Maka para sahabat
bertanya, "Apakah engkau juga wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ya, Aku pernah
menggembala kambing milik seorang penduduk Makkah dengan upah beberapa qirath."
Kala itu, setelah wafatnya ibu dan kakeknya, ia kemudian diasuh oleh pamannya Abu Thalib.
Suatu ketika, Muhammad di usianya yang masih 8 tahun mulai tersadar akan keadaan ekonomi
pamannya. Dia melihat keadaan ekonomi pamannya mulai sulit ditambah pula karena pamannya
itu memiliki anak yang tidak sedikit.
Atas kepekaannya ketika masih belia itu, ia kemudian meminta restu pada pamannya Abu Thalib
dan bibinya Fatimah binti Asad untuk menggembala kambing. Awalnya paman dan bibinya
keberatan jika Muhammad kecil harus bekerja sementara usianya masih sangat belia.
Singkat cerita, paman dan bibinya memberikan izin dan dipertemukanlah Muhammad dengan
kawan pamannya. Abu Thalib sendiri yang berangkat menemui kawannya yang terkenal kaya
dan memiliki banyak kambing untuk menyerahkan Muhammad kecil agar bisa bekerja
padanya.
Tiga alasan mengapa Nabi Muhammad akhirnya memutuskan untuk menggembala kambing
waktu kecil.
Pertama, Nabi saw ingin membantu kondisi ekonomi pamannya. Kesadaran itu muncul setelah
ia melihat pamannya yang memiliki beban tanggungan banyak sehingga Nabi harus berbuat
sesuatu.
Kedua, bekerja sebagai penggembala kambing tidak memerlukan modal. Berbeda dengan
berdagang yang harus memiliki modal, Nabi saw kecil memilih menjadi penggembala kambing
karena tidak memerlukan biaya terlebih dahulu, hanya memberikan jasanya bukan barang.
Ketiga, Nabi Muhammad senang ketika berada di padang yang terbuka. Layaknya anak-anak
lainnya, Muhammad kecil juga senang bermain ke sana kemari. Oleh sebab itu, padang yang
luas adalah arena bermain yang menyenangkan baginya. Sehingga selain bekerja, Nabi saw juga
tidak melewatkan masa kecilnya untuk bermain.
2. Nabi Muhammad Saw berdagang
Saat berusia dua belas tahun, Muhammad menemani Abu Talib melakukan perjalanan dagang
ke Syam. Ketika sampai di Busra, rombongan tersebut bertemu seorang rahib yang mengetahui
tanda-tanda kenabian Muhammad. Rahib itu menasihati Abu Talib agar merahasiakan hal ini
dari orang-orang Yahudi. Menurutnya, sebaiknya Muhammad tidak memasuki Syam terlalu
jauh sebab dapat mengancam keselamatannya dari perbuatan jahat orangorang Yahudi. Abu
Talib pun segera mengajak rombongannya untuk menjauh dari tempat itu.
Pada suatu ketika seorang saudagar terkaya di Mekah, Khadijah, sedang mencari pegawai untuk
menjalankan perniagaannya. Ia adalah seorang janda berusia 40 tahun. Kabar tersebut terdengar
oleh Abu Talib, dan menyampaikannya kepada Muhammad. Beliau pun bersedia menjadi
pegawai Khadijah. Karena sifat beliau yang lembut, halus tutur katanya, baik budi, dan pekerja
keras, Khadijah bersedia mengupah dua kali lipat dari biasanya, yaitu dengan dua ekor anak
onta.
Berangkatlah rombongan kafilah pimpinan Muhammad menuju Syam untuk menjalankan usaha
Khadijah. Dalam perjalanan tersebut Muhammad menjumpai berbagai kepercayaan dan ritual
peribadatan di Syam seperti Nasrani dan Yahudi. Bahkan Muhammad sering berdebat dengan
para rahib dan pendeta Nasrani, dan rahib Nestorian. Berbekal kejujuran dan kemampuannya
dalam berdagang, Muhammad mampu menghasilkan keuntungan besar.
3. Cara berdagang nabi Muhammad Saw
a. Rasulullah SAW dikenal dengan kejujurannya termasuk dalam berdagang. Beliau tidak
pernah mengurangi takaran pada dagangannya, malah menambahkannya agar pembeli senang
dengan pelayanannya. Kelebihan dan kekurangan kondisi barang dagangannya pun selalu beliau
katakan pada pembeli.
b. Rasulullah tidak pernah menjual barang yang cacat karena akan merugikan pembeli. Karena
itu, Rasulullah selalu menjaga kualitas barang dagangannya.
c. Semasa berdagang, Nabi Muhammad memberitahu modalnya dengan jujur ketika ditanya
pembeli. Sebab, cara berdagang Rasulullah tidak hanya semata untuk materi, tapi juga untuk
mendapat berkah Allah SWT.
d. Tidak mudah putus asa
4. Pernikahan dengan Khadijah
Khadijah benar-benar kagum terhadap kepribadian dan kemampuan Muhammad. Maka,
diutuslah saudaranya yang bernama Nufaisa binti Munya, untuk menjajagi dan menanyakan
kesanggupan Muhammad menikah dengannya. Muhammad pun bersedia menikah dengan
Khadijah.
Setelah pernikahan itu, usaha dagang yang mereka jalankan bertambah maju. Pasangan suami
istri itu hidup dengan bahagia. Allah menganugerahkan kepada mereka enam orang anak, namun
kedua putranya al-Qasim dan Abdullah at-Tahir meninggal dunia lebih dini. Tinggallah empat
orang putri, yaitu Zainab, Ruqayya, Ummu Kulshum, dan Fatimah.
Setelah hidup berkecukupan bersama Khadijah, Muhammad tetap hidup sederhana sehingga
masyarakat Mekah pun menaruh hormat kepada beliau. Selain hidup sederhana, Muhammad
juga dikenal sebagai pribadi yang santun, jujur, dan bijak.
5. Peristiwa peletakkan hajar aswad
Pada masa Rasulullah berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat menjadi rasul,
bangunan ini direnovasi kembali akibat banjir yang melanda Kota Mekkah pada saat itu. Ketika
sampai pada peletakan Hajar Aswad, Suku Quraisy berselisih, siapa yang akan menaruhnya.
Perselisihan ini nyaris menimbulkan pertumpahan darah, akan tetapi dapat diselesaikan dengan
kesepakatan menunjuk seorang pengadil hakim yang memutuskan. Pilihan tersebut, ternyata
jatuh pada Nabi Muhammad Saw.
Rasulullah Saw dengan bijak berkata pada mereka, “Berikan padaku sebuah kain”. Lalu
didatangkanlah kain kepadanya, kemudian beliau mengambil hajar Aswad dan menaruhnya
dalam kain itu dengan tangannya. Lalu beliau berkata, ” Hendaklah setiap qabilah memegang
sisi-sisi kain ini, kemudian angkatlah bersama-sama!”. Mereka lalu melakukannya dan ketika
telah sampai di tempatnya, Rasulullah menaruhnya sendiri dengan tangannya kemudian
dibangunlah.
Karena peristiwa ini nabi Muhamad Saw mendapatkan gelar “al-amin” yang artinya dapat
dipercaya.
E. Langkah-Langkah Pembelajaran
4 Mengasosiasi
1 Peserta didik merumuskan kesimpulan tentang
kisah Masa Muda Nabi Muhammad Saw.
2 Guru melakukan kegiatan evaluasi terhadap
peserta didik dengan menggunakan strategi talking
stick.
1. Guru mempersiapkan peserta didik untuk
melaksanakan kegiatan strategi Talking Stick.
2. Guru mengambil tongkat dan memberikannya
kepada salah seorang peserta didik dengan cara
bernyanyi, setelah itu guru memberi pertanyaan
tentang materi pelajaran dan peserta didik yang
memegang tongkat tersebut harus menjawabnya.
3. Guru mengulangi kembali langkah-langkah
permainan tersebut sampai sebagian besar peserta
didik mendapat bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru.
5 Mengkomunikasikan
1 Peserta didik dan guru membuat kesimpulan
Bersama tentang kisah masa muda Nabi Muhammad
Saw.
Nama : ………………………………………………………………….
Kelas : ………………………………………………………………….
Semester : ………………………………………………………………….
Petunjuk :
Berilah tanda (√) pada kolom sangat setuju, setuju, dan tidak setuju sesuai dengan keadaan kalian yang
sebenarnya.
Lembar penilaian sikap ini dilakukan untuk menilai konsep diri peserta didik dengan tujuan untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan diri peserta didik.
Keterangan :
Nomor 1,2,3,dan 5
Sangat Setuju :2 Setuju :1 Tidak Setuju :0
Nomor 4
Sangat Setuju :0 Setuju :1 Tidak Setuju :2
Keterangan :
M : Membudaya secara konsisten (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan
perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku
yang dinyatakan dalam indikator namun belum konsisten)
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator)
Lampiran III : Penilaian Pengetahuan
Pedoman Penilaian
Nama Peserta Didik : ……………………………………………..
Kelas/Semester : V/I
Hari/Tanggal : ……………………………………………..
Jenis Penilaian : Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tertulis (Pilihan Ganda)
Materi : Kisah Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Langkah-Langkah Kegiatan :
Kisi-Kisi Soal
Muhammad di usianya yang masih 8 tahun mulai tersadar akan keadaan ekonomi pamannya. Dia
melihat keadaan ekonomi pamannya mulai sulit ditambah pula karena pamannya itu memiliki anak
yang tidak sedikit. Atas kepekaannya ketika masih belia itu, ia kemudian meminta restu pada
pamannya Abu Thalib dan bibinya Fatimah binti Asad untuk menggembala kambing. Apa hikmah
yang dapat kita petik dari pekerjaan nabi Muhammad Saw yang bekerja sebagai penggembala
kambing…
a. Agar menjadi kaya dan sukses harus menggembala kambing
b. Menggembala kambing adalah pekerjaan yang memalukan
c. Menanamkan rasa kasih sayang, kesabaran, dan sikap hidup mandiri
d. Menggembala kambing adalah pekerjaan yang menghasilkan uang yang banyak.
Saat berusia dua belas tahun, Muhammad menemani Abu Talib melakukan perjalanan dagang ke
Syam. Ketika sampai di Busra, rombongan tersebut bertemu seorang rahib Rahib itu menasihati Abu
Talib agar merahasiakan keberadaan nabi Muhammad Saw dari orang-orang Yahudi. Menurutnya,
sebaiknya Muhammad tidak memasuki Syam terlalu jauh sebab dapat mengancam keselamatannya
dari perbuatan jahat orangorang Yahudi. Abu Talib pun segera mengajak rombongannya untuk
menjauh dari tempat itu.
Dari narasi tersebut, apa yang menyebabkan rahib tersebut meminta Abu Thalib menjaga Nabi
Muhammad saw agar jauh dari gangguan orang-orang yahudi …
a. Rombongan kafilah dagang Nabi Muhammad membawa barang berharga
b. Rahib tersebut mengetahui tanda-tanda kenabian Muhammad Saw
c. Kaum Yahudi bermusuhan dengan kaum quraisy
d. Kaum Yahudi ingin merampok rombongan nabi Muhammad Saw
4. Saat usia 12 tahun, dirinya bersama sang paman melakukan perjalanan ke negeri Syam,atau saat ini
yang dikenal dengan Suriah. Disana, beliau banyak belajar tentang ilmu perdagangan serta bagaimana
melayani pembeli dengan baik.
Dari narasi di atas yang merupakan akhlak nabi Muhammad Saw saat berdagang adalah …
a. mengurangi timbangan agar mendapatkan untung yang banyak
b. menjual barang cacat
c. menaikkan harga barang
d. bersikap jujur dalam berdagang dengan cara menjelaskan cacatnya barang
5. Pada masa Rasulullah berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat menjadi rasul, bangunan
ini direnovasi kembali akibat banjir yang melanda Kota Mekkah pada saat itu. Ketika sampai pada
peletakan Hajar Aswad, Suku Quraisy berselisih, siapa yang akan menaruhnya. Perselisihan ini nyaris
menimbulkan pertumpahan darah, akan tetapi dapat diselesaikan dengan kesepakatan menunjuk
seorang pengadil hakim yang memutuskan. Pilihan tersebut, ternyata jatuh pada Nabi Muhammad
Saw..
Dari narasi tersebut di atas, nabi Muhammad saw menyelesaikan perselisihan peletakkan hajar aswad
dengan cara …
a. Mengundi kabilah yang berhak meletakkan batu hajar aswad
b. Memilih kabilah yang paling berkuasa untuk meletakkan batu hajar aswad
c. Mengambil kain dan meletakkan batu hajar aswad di tengahnya dan meminta setiap kabilah untuk
memegangnya dan mengangkat hajar aswad bersama-sama
d. Nabi Muhammad saw mengangkat sendiri batu hajar aswad untuk menghindari perselisihan.
Jawaban :
1. C
2. C
3. B
4. D
5. C
Langkah-Langkah :
Setelah mempelajari materi tentang kisah kelahiran nabi Muhammad Saw maka untuk mengukur
pemahaman, peserta didik diminta untuk menceritakan kisah kelahiran nabi Muhammad saw dengan
Bahasa mereka sendiri.