NIM : 20091014010
Muhammad bin Abdullah adalah Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah Swt. Beliau lahir di Mekkah
sekitar 570 Masehi atau pada tahun Gajah dan wafat di Madinah 632 Masehi pada usia 63 tahun. Ayah
beliau bernama Abdullah bin Abdul Muththalib dan Ibu beliau adalah Aminah binti Wahab.
Muhammad Rasulullah SAW menjadi yatim sejak masih dalam kandungan ibunya. Ketika beliau berusia
6 tahun, sang ibunda tercinta, Aminah wafat. Kemudian Rasulullah diasuh oleh sang kakek yaitu Abdul
Muttalib bin Hasyim.Namun saat Rasulullah berusia sekitar 8 tahun, Abdul Muttalib pun wafat.Akhirnya
pengasuhan beliau diserahkan kepada sang paman, Abu Thalib bin Abdul Muttalib. Dalam asuhan
keluarga sang paman, Abu Thalib, Rasulullah tumbuh dan merasakan banyak kebahagiaan. Ketika kecil,
Rasulullah bekerja sebagai pengembala kambing dan ikut berdagang bersama sang paman ke negri yang
jauh.
Nabi Muhammad SAW menikah pada usia 25 tahun dengan Khadijah binti Khuwailid (40 tahun). Ketika
Rasulullah berumur 40 tahun, baginda telah menerima wahyu yang pertama dari Allah melalui malaikat
Jibril ketika berada di Gua Hira. Tiga tahun setelah kejadian itu, baginda berdakwah secara terbuka
kepada penduduk Makkah dengan mengatakan “Tuhan itu Esa” dan mengajarkan kembali agama Islam,
yang pada masa itu sudah dilupakan manusia.
Rasulullah SAW menyuruh pengikutnya untuk hijrah ke Habsyah pada 614 M sebelum baginda dan
pengikutnya lain berhijrah ke Madinah (dahulu dikenali sebagai Yathrib) pada tahun 622 M. Peristiwa
penghijrahan Rasulullah itu menandakan permulaan bagi kalendar Islam atau takwim Hijrah. Di
Madinah, Rasulullah menyatukan semua suku kaum di bawah Piagam Madinah. Setelah bersengketa
dengan penduduk Makkah selama 8 tahun, baginda membawa 10,000 pasukan ke Makkah serta
membukanya. Rasulullah dan para pengikutnya memusnahkan patung berhala yang terdapat di Makkah.
Pada tahun 632 Masehi, beberapa bulan selepas peristiwa Haji Wada atau Haji Perpisahan, Nabi
Muhammad SAW jatuh sakit lalu berpulang ke rahmat Allah. Ketika wafatnya, hampir seluruh
semenanjung Arab berada di bawah naungan Islam dan bersatu dengan tatanegara Islam.
Istri Istri Rasulullah
1. Khadijah binti Khuwailid [555 M]
2. Saudah binti Zam'ah [? - 54 H]
3. Aisyah binti Abu Bakar [614 M/ - 58 H]
4. Hafshah binti Umar [607 M/- 45 H],
5. Zainab binti Khuzaimah [597 M/ - 4 H]
6. Ummu Salamah [597 M]
7. Juwairiyah Binti Al Harits [609 M/50 H]
8. Zainab binti Jahsy [590 M/- 20 H]
9. Ummu Habibah [592 M/- 44 H]
10. Maymunah binti Harits [604 M/63 H]
11. Shafiyah binti Huyay [612 M/ - masa kekhalifahan Mu’awiyah]
12. Mariyah Al-Qibthiyah [?] Anak Angkat Zaid bin Haritsah.
Anak Kandung
1. Qasim
2. Zaynab
3. Abdullah
4. Ruqayyah
5. Ummu Kultsum
6. Fatimah
7. Ibrahim
JAWAB:
peradaban agama Islam yang di mulai dari turunnya wahyu pertama pada tahun 610M yang diturunkan
kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, Arab Saudi sampai dengan
sekarang. Islam sendiri adalah agama yang mengajarkan ketauhidan dan perintah untuk menyembah
Allah Hal ini telah berlaku sejak zaman Nabi Adam alaihissalam hingga saat ini.
Islam Sebelum Kerasulan Muhammad SAW
Masyarakat dunia menganggap bahwa Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW akan tetapi sebenarnya
Islam sudah ada sejak zaman Nabi Adam As meskipun ajarannya belum disempurnakan
Sebelum diutusnya Rasulullah SAW para nabi dan rasul sebelumnya hanya menyampaikan wahyu
ataupun ajarannya kepada umatnya masing-masing dan hal ini berbeda dengan Islam yang dibawa oleh
Muhammad SAW yang bersifat universal. Seperti halnya para nabi dan rasul yang diutus kepada
beberapa kaum contohnya Nabi Musa Alaihissalam yang diutus pada kaum Bani Israil maupun Nabi Luth
yang diutus kepada kaum Negeri Sodom.
Pada masa itu Islam belum banyak dianut oleh masyarakat dan para nabi serta Rasul mendapat
pertentangan yang sangat keras dari kaumnya dan bahkan tidak jarang di antara mereka yang
mendapatkan siksaan dan perlakuan yang kejam dari para kaum kafir.
Meskipun demikian ada beberapa kejadian penting yang terjadi dalam sejarah peradaban Islam sebelum
kenabian Muhammad SAW seperti dibangunnya atau dipugarnya Baitullah yang saat ini dikenal sebagai
Ka’bah oleh Nabi Ibrahim As beserta putranya Ismail As. Sejarah Islam pun berlanjut dari Nabi ke nabi
dan rasul ke Rasul pada setiap zaman dan akhirnya peradaban Islam yang baru dimulai setelah diutusnya
Nabi Muhammad SAW ke dunia.
Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 rabi’ul Awwal tahun gajah dan kelahirannya merupakan
suatu awal penyempurnaan agama Islam yang dianut oleh umat muslim dunia saat ini. Muhammad
SAW adalah rasul terakhir yang menerima wahyu dari Allah subhanahu wa ta’ala melalui Malaikat Jibril
dan kemudian Wahyu tersebut dikenal sebagai kitab Alquran yang menjadi pedoman hidup bagi kaum
muslimin. Tidak hanya Alquran saja yang menjadi pedoman bagi umat muslim akan tetapi segala
perkataan dan perbuatan Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang dikenal dengan Hadits Rasulullah
juga menjadi pedoman lain dalam menentukan segala aspek kehidupan manusia terutama umat Islam.)
Pada masa kepemimpinan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam banyak kejadian yang terjadi dan
tercatat dalam sejarah umat Islam diantaranya
Umat islam pada masa Rasulullah melakukan peperangan dalam Perang Uhud, Perang Badar, dan
beberapa perang lainnya selain itu rasulullah juga berhasil merebut kota Mekah dengan terjadinya
peristiwa Fathul Mekah. Setelah terjadinya peristiwa Fathul Mekah banyak Masyarakat khususnya kaum
Arab yang masuk Islam cara berbondong-bondong dan selanjutnya dimulailah pembangunan dan segala
sesuatu yang mendukung perkembangan Islam dan dakwah di Jazirah Arab (baca jazirah islam).
Pengembalian fungsi ka’bah dan Pembangunan Mekah
Saat itu Ka’bah kembali disucikan dan berhala-berhala yang ada di sekitarnya yang merupakan
sembahan kaum Quraisy dihancurkan. Rasulullah SAW dan umatnya pun membangun beberapa masjid
besar seperti Masjid Nabawi, masjid-masjid lainnya yang digunakan sebagai tempat beribadah umat
muslim pada saat itu.
Islam juga Mulai disebarkan ke negara atau daerah lain di luar Arab seperti halnya saat Rasulullah
mengirim utusan kerajaan Persia dan beberapa kerajaan lain yang ada di sekitar Jazirah Arab meskipun
Rasulullah mengalami banyak penolakan dari negeri tersebut. Setelah Rasul wafat maka kepemimpinan
umat Islam dan peradabannya dilanjutkan oleh para khalifah yang dikenal dengan sebutan Khulafaur
Rasyidin.(baca 10 tempat bersejarah dalam islam)
3. SEBUTKAN DAN URAIKAN SECARA SINGKAT PEPERANGAN YANG DIIKUTI OLEH RASULULLAH SAW!
JAWAB:
Sebutan perang yang diikuti oleh Nabi Muhammad SAW adalah Ghazwah. Menurut sejarawan, jumlah
perang yang diikuti oleh Nabi Muhammad sebanyak 26 perang. Namun ada sebagian pula dari mereka
yang menyebutkan perang tersebut berjumlah 27.
Pembahasan
Berikut adalah daftar-daftar perang yang pernah diikuti oleh Nabi Muhammad SAW:
1. Perang Abwa’
Perang Abwa atau Perang Waddan adalah perang pertama Rasulullah saw melawan
kaum Musyrikin yang terjadi pada bulan Shafar tahun 2 H/623. Penyergapan Kafilah berlangsung
623-624. Dalam perang tersebut kaum Muslimin berhadapan kaum Quraisy yang semula didukung
oleh kabilah Dhamrah. Kabilah Dhamrah yang mengetahui keberadaan Nabi Muhammad saw
di Madinah bermaksud mengadakan perdamaian. Nabi Muhammad saw pun di tengah perjalanan di
daerah Abwa melakukan perjanjian damai dengan mereka.
2. Perang Bu’ats
Terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 2 H/623 M. Dalam Perang ini Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
memimpin langsung 200 orang sahabatnya. sementara kafilah kafir quraisy yang berjumlah 100
orang dipimpin oleh Umayyah bin khalaf. kafilah ini membawa 2000 onta. Mengetahui pergerakan
Rasulullah dan pasukannya, orang-orang Quraisy pun mempercepat langkah mereka dan melewati
jalan yang tersembunyi untuk menghindari cegatan kaum muslimin. Peristiwa ini pun berakhir tanpa
kontak senjata.
3. Perang Dzat Al-‘Usyairah
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berangkat memimpin 150 atau 200 orang sahabat untuk
menghadang kafilah dagang Quraisy dalam perjalanan menuju ke Syam hingga beliau tiba di Usyairah di
wilayah Yanbu (sebelah timur Madinah). Ternyata kafilah telah berlalu. Dan kafilah dagang Quraisy ini
juga dihadang oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tatkala kembali dari Syam tetapi luput juga.
Inilah yang menjadi sebab Perang Badar Kubra (besar).
Pada perang ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berdamai dengan Bani Mudlij dan sekutu mereka
dari Bani Dhamrah lalu beliau kembali ke Madinah tanpa terjadi pertempuran. Perang ini terjadi pada
bulan Jumadil Awal tahun ke-2 Hijriah.
4. Perang Badar
pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada
17 Ramadan 2 H (13 Maret 624). Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur
menghadapi pasukan Quraisy[1] dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Setelah bertempur habis-
habisan sekitar dua jam, pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang
kemudian mundur dalam kekacauan.
Sebelum pertempuran ini, kaum Muslim dan penduduk Mekkah telah terlibat dalam beberapa kali
konflik bersenjata skala kecil antara akhir 623 sampai dengan awal 624, dan konflik bersenjata tersebut
semakin lama semakin sering terjadi. Meskipun demikian, Pertempuran Badar adalah pertempuran skala
besar pertama yang terjadi antara kedua kekuatan itu. Muhammad saat itu sedang memimpin pasukan
kecil dalam usahanya melakukan pencegatan terhadap kafilah Quraisy yang baru saja pulang dari Syam,
ketika ia dikejutkan oleh keberadaan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. Pasukan Muhammad yang
sangat berdisiplin bergerak maju terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat, dan berhasil
menghancurkan barisan pertahanan Mekkah sekaligus menewaskan beberapa pemimpin penting
Quraisy, antara lain ialah Abu Jahal alias Amr bin Hisyam.
Perang ini terjadi pada Syawal pada tahun ke dua hijrah. Lokasinya ada di Kudri, saat itu pasukan Muslim
berjumlah 200 orang yang berangkat menuju Qarqarah al-Kadri.
Perang Bani Qainuqa adalah perperangan yang terjadi antara Kaum Muslimin dengan Kaum Yahudi Bani
Qainuqa. Perperangan ini terjadi pada bulan Syawal 2 Hijriah dan Dimenangkan oleh Kaum Muslimin.
7. Perang Sawiq
Penyerbuan Sawiq adalah sebuah serangan suku Quraisy Mekkah di bawah pimpinan Abu Sufyan
terhadap daerah pinggiran kota Madinah, yang terjadi pada bulan Dzulhijjah tahun ke-2 Hijriah, dua
bulan setelah Pertempuran Badr.
Perang Dhu Amarr, juga dikenal sebagai Raid on Ghatafan, terjadi secara langsung setelah Invasi Sawiq
pada tahun 3 A.H dari kalender Islam, September 624.
9. Perang Buhran
Pada tahun 3 H/624, Nabi Muhammad saw mendapatkan informasi mengenai sejumlah besar anggota
suku Bani Sulaim merencanakan konspirasi di Buhran. Untuk mengecek kebenaran informasi tersebut,
Nabi Muhammad saw menunjuk Ibnu Maktum untuk menjadi wakilnya di Madinah, dan dengan
membawa 300 prajurit, Nabi saw keluar dari kota dan berangkat ke Buhran. Namun karena Bani Sulaim
terpencar, Nabi Muhammad saw kembali ke kota Madinah tanpa terjadi pertempuran militer.
adalah salah satu diantara peperangan yang diikuti oleh Nabi Muhammad saw pada tahun ke-3 H, satu
hari setelah Perang Uhud. Tujuan dari perang ini adalah mencegah serangan baru dari kaum musyrikin
kepada warga Madinah.
terjadi pada bulan Agustus 625 M (Rabi 'al-awwal, 4 AH) Akun ini terkait dalam Surah Al-Hasyr (Bab 59 -
Pertemuan) yang menjelaskan pembuangan orang Yahudi Suku Banu Nadir yang diusir dari Madinah
setelah dituduh merencanakan membunuh nabi Islam Muhammad.
Pertempuran Zatu al-Riqa` (Arab: )ذات الرقاعadalah pertempuran antara pihak muslimin dengan Muharib,
Bani Tsa'labah dan Bani Ghathafan, di daerah dekat Najd, dan dimenangkan oleh pihak Arab Muslim.
Pertempuran Daumat-ul-jandal terjadi antara Muslim dan suku-suku Arab Pemberontak pada Agustus
633 Masehi. Ini adalah bagian dari perang Riddah.
Perang Bani Quraizhah, yang dikenal sebagai peperangan besar-besaran atas Bani Quraizhah, terjadi di
bulan Dzulqa'dah sepanjang Februari dan Maret 627.
Invasi Banu Lahyan berlangsung pada bulan September, 627 M di Rabi 'Al-Awwal atau Jumada Al-Ula,
6AH kalender Islam.
perang/Gozwah Dzi qadar dilakukan oleh Rasululqlah SAW dikarenakan ada sekelompok penjarah dari
Bani Ghatafan yang telah membunuh seorang muslim dan kemudian membawa lari seorang wanita
Muslimah bersama onta-onta ternakan.
Perang ini terjadi pada tahun 5 atau 6 H di daerah Fur'un, antara Madinah dan Mekah. Bani Musthaliq
tinggal di dekat kota Mekah, dan setelah Islam datang mereka seperti kaum musyrikin memusuhi
kaum muslimin. Dalam perang ini, kaum muslimin mengalahkan bani Musthaliq.
Poin yang perlu diperhatikan dalam perang ini adalah pengkhianatan dan pembuatan perpecahan yang
dilakukan oleh sebagian orang-orang munafik. Surah Al-Munafiqun turun ke Nabi saw setelah perang ini
disebabkan pembuatan perpecahan ini.
Penamaannya dengan Umrahtul Qadha adalah karena umat Islam pada bulan Dzulkaidah di tahun
sebelumnya berencana untuk melaksanakan Umrah; namun kaum musyrikin Mekah mencegah dan
menghalangi mereka untuk melakukan hal itu dan menurut satu perjanjian yang terkenal dengan
sebutan perdamaian Hudaibiyah, kaum Muslimin mendapatkan izin untuk berumrah satu tahun setelah
perdamaian.
Pembebasan Mekkah (bahasa Arab: فتح مكة, Fathu Makkah) merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun
630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, di mana Nabi Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak
dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa
pertumpahan darah sedikitpun,[butuh rujukan] sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di
dalam dan sekitar Ka'bah.
Pertempuran Hunain adalah pertempuran antara Nabi Muhammad Salallahu 'Alaihi Wasallam dan
pengikutnya melawan kaum Badui dari suku Hawazin dan Tsaqif pada tahun 630 M atau 8 H, di sebuah
pada salah satu jalan dari Mekkah ke Thaif.
Pengepungan Tha'if terjadi pada 630 M, saat kaum Muslimin pimpinan Rasulullah mengasingkan dan
mengepung kota Tha'if, yang dikuasai oleh suku Hawazin dan Tsaqif, yang dikalahkan dalam
pertempuran Hunain.