NIM : 19103060051
RESUME
Nabi Muhammad SAW merupakan satu dari 25 nabi yang wajib sepatutnya
diketahui oleh umat islam. Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW memiliki perbedaan
diantara 25 nabi sebelumnya. Beliau memiliki gelar Rasul dimana gelar tersebut
merupakan bukti bahwa beliau adalah utusan Allah yang diberi amanah untuk
menyampaikan pesan-pesan Allah SWT kepada umatnya, bukan hanya untuknya sendiri
seperti nabi.
Nabi Muhammad SAW juga menjadi nabi terakhir yang mengenalkan sebuah
agama yang sekarang kita kenal sebagai agama islam. Ajaran Nabi Muhammad yang
utama adalah mengajak kaum kafir di Mekah untuk meninggalkan kepercayaan lama
mereka yakni menyembah berhala dan hanya mempercayai adanya satu tuhan yaitu
Allah SWT. Dakwah dan syiar beliau mendapat banyak tantangan dan penolakan.
Kisah Nabi Muhammad SAW sebagai pencerminan salah satu sosok yang paling
mulia di muka bumi ini. sampai saat ini belum ada manusia yang memiliki sifat Sidiq,
Amanah, Tabligh, dan Fatanah seperti beliau. Menurut pandangan ilmuwan barat, Nabi
Muhammad adalah sosok paling sukses di dunia ini karena telah berhasil memiliki
Maulid Nabi adalah sebuah acara peringatan hari lahir Nabi Besar umat islam
yaitu Nabi Muhammad SAW tepat pada hari senin tanggal 12 Rabiul Awal penanggalan
kalender Islam atau dalam kalender Masehi tepat pada tanggal 22 April 571 Masehi di
Kota Mekah. Di hari ini umat Islam di harapkan merenungkan kembali kisah Nabi
Muhammad SAW.
Beliau tahir pada tahun gajah. Dinamakan tahun gajah karena pada masa itu
terjadi penyerbuan kota Mekah oleh pasukan gahaj yang dipimpin oleh Abrahah dari
mengirimkan pasukan burung Ababil yang membawa batu yang mengandung wabah
pertama sekaligus manusia pertama yang di ciptakan Allah SWT di muka bumi dengan
Nabi Muhammad SAW adalah 6155 tahun. Angka tersebut didapatkan berdasarkan
riwayat dari para ahli sejarah islam yang dianalisis dari penambahan tahun dan sejarah
dari nabi-nabi sebelumnya seperti nabi ilyas, nabi zakaria, nabi hud, nabi idris, nabi isa,
nabi ibrahim, nabi harun, dan lainnya hingga berakhir pada nabi Adam AS. Kisah Nabi
Muhammad SAW perlu kita ketahui agar kita paham perjalanan beliau.
Nabi Muhammad SAW lahir dari rahim seorang wanita mulia bernama Aminah.
Ia dibesarkan oleh ibu dan kakeknya Abdul Muthalib karena ketika Nabi Muhammad
SAW berusia 2 bulan, ayahnya yakni Abdullah meninggal dunia. Tradisi bangsa Arab
kala itu yakni menitipkan bayi pada ibu persusuan. Kakeknya menyerahkan beliau
kepada seorang wanita dari Bani Sa’ad bernama Halimah binti Dzuaib As-Sa’diyah.
dimana saat beliau berada di tanah Bani Sa’ad untuk disusui, saat itu Bani Sa’ad sedang
kedatangan beliau disana, perlahan tanah di sekitar kediaman Halimah kembali subur
dan bisa ditanami oleh berbagai tumbuhan. Kita mulai membahas kisah nabi
muhammad saw dari masa kecil beliau. Masa kecil beliau dihabiskan bersama ibu
persusuannya hingga saatnya tiba beliau disapih pada usia lima tahun dan dikembalikan
perjalanan, ibundanya meninggal dunia. Tepatnya di dewa Abwa yang terletak diantara
kota Mekah dan Madinah. Beliau kemudian diasuh oleh Ummu Aiman dan kakeknya
Abdul Muthalib. Pada usianya yang menginjak 8 tahun, kakeknya meninggal dunia dan
beliau kemudian diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Di usianya yang masih sangat
begitu dicintainya yaitu orang tua dan kakeknya. Pada usia 12 tahun, beliau mulai
Perjalanan ini merupakan perjalanan pertama beliau. Ke manapun beliau pergi, hal-hal
keistimewaan dari dalam diri Nabi Muhammad SAW. Bahkan pendeta Nasrani bernama
Buhaira tersebut memberikan pesan kepada paman beliau untuk menjaga Nabi
Muhammad dengan baik. pendeta ini menyatakan bahwa suatu saat Nabi Muhammad
SAW akan mendapat kedudukan tinggi. Orang Nasrani sendiri melihat adanya tanda-
tanda keistimewaan pada diri Nabi Muhammad SAW padahal kala itu usia beliau yang
masih anak-anak sangat mustahil dapat terlihat. Selain mengikuti pamannya berdagang
ke negeri syam. Masa kecil Nabi Muhammad juga dipenuhi dengan peristiwa luar biasa.
Pada usia 15 tahun, beliau bergabung dalam perang Fijar yang terjadi di daerah antara
Nahlah dan Thaif. Peperangan ini dimenangkan oleh kelompok dimana Nabi
Muhammad SAW bergabung. Akan tetapi terjadi sebuah perdamaian diantara kedua
pihak yang berperang. Ini merupakan bagian awal dari kisah Nabi Muhammad SAW.
Ketika berusia 25 tahun, beliau kembali menuju negeri Syam untuk berdagang.
Keahliannya dalam berdagang mewarisi paman beliau. Beliau pergi ke Syam untuk
kedua kalinya membawa barang dagangan milik Khadijah binti Khuwalid. Khadijah
merupakan seorang wanita kaya karena sukses menjalankan usaha niaganya. Khadijah
dua beliau ke Syam ditemani oleh seorang hamba sahaya milik Khadijah bernama
Maisaroh. Dalam perjalan kedua tersebut, beliau bertemu dengan seorang rahib bernama
Nasthur. Nasthur memahami dan melihat adanya tanda-tanda keistimewaan pada diri
Nabi Mumamad seperti yang pernah dilihat oleh pendeta Nasrani ketika perjalanan
Bagian penting dari kisah Nabi Muhammad SAW adalah ketika kembali dari
berjualan ke negeri Syam dan tiba di Mekah yang merupakan kota kelahiran beliau. Dua
bulan kemudian, beliau menikah dengan Khadijah binti Khuwalid yang sekaligus
merupakan pemilik barang yang dibawa Nabi Muhammad SAW ketika berjualan ke
Syam. Beliau menikah pada usia 25 tahun dan menikahi Khadijah yang saat itu seorang
janda berusia 40 tahun. Pernikahan beliau dikaruniai 3 orang putra dan 4 orang putri
yakni Al Qasim, Abdullah, Thayyib, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan yang
terakhir Fatimah. Ketiga putranya meninggal ketika masih kecil hingga hanya tersisa 4
putri-putrinya saja. Putri-putri Nabi Muhammad SAW tumbuh menjadi gadis cantik dan
soleha. Bahkan 3 diantaranya menjadi istri salah satu Khulafaur Rasyidin yaitu Usman
dan Ali.
Zainab menikah dengan Abil Aash ibnu Rabi’ bin Abdus Syam, Ruqayyah
menikah dengan Utbah bin Abi Lahab, Ummu Kultsum menikah dengan Utaibah bin
Abi Lahab, dan putri sulungnya yaitu Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra.
Putri kedua dan ketiganya yaitu Ruqayyah dan Ummu Kaltsum kemudian menikah
Nabi Muhammad SAW menikah dengan Aisyah binti Abu Bakar Assidiq, putri
dari Abu Bakar Assidiq Yang merupakan sahabat beliau pada tahun ke dua hijriah
setelah beberapa tahun istri pertamanya meninggal dunia. Tahun pernikahannya
bertepatan dengan tahun pernikahan putri sulungnya, Fatimah yang saat itu berusia 15
tahun dengan Ali yang kala itu berusia 21 tahun. Pada tahun ke 3 hijriah, Nabi
Muhammad SAW menikah dengan Hafsah binti Umar bin Khattab yang merupakan
dengan Usman bin Affan yang sekaligus nantinya diberikan amanah sebagai Khulafaur
Rasyidin ke 3.
nama Allah SWT untuk beribadah dan menauhidkan Allah SWT. Hingga saat ini,
Ka’bah menjadi patokan arah Sholat umat Muslim. Ka’bah pertama kali didirikan pada
masa kenabian Nabi Ibrahim AS yang ketika itu umat-umatnya menyembah berhala dan
mendirikan kuil-kuil yang dijadikan tempat pemujaan. Setelah Ka’bah didirikan dan
Nabi Ibrahim AS wafat, Ka’bah seringkali dilanda bencana mulai dari banjir hingga
serangan kaum kafir. Hal ini menyebabkan fondasi dinding Ka’bah mula goyah. Pada
usia Nabi Muhammad SAW yang menginjak 35 tahun, pada saat itu Ka’bah mengalami
tahap renovasi. Nabi Muhammad SAW berpartisipasi dalam perbaikan Ka’bah. Beliau
memanggul batu dengan hanya beralas kain. Ketika itu pula terjadi perselisihan sengit
antara kabilah di Mekah terkait siapa yang pantas mendapat kehormatan meletakkan
Hajar Aswad kembali ke tempat semula. Perselisihan ini tak kunjung menemukan titik
temu karena tiap-tiap kabilah masing-masing ingin perwakilan kabilahnya lah yang
meletakkan kembali Hajar Aswad. Nabi Muhammad SAW memainkan peran penting
Beliau memecahkan masalah tersebut dengan ide yang sangat luar biasa. Beliau
tempatnya semua secara bersama-sama. Dengan cara ini semua kabilah mendapat peran
dan kehormatan yang sama rata. Dari cara beliau menyelesaikan masalah kecil, sifat adil
yang beliau miliki tidak pernah ditinggalkan. Dalam hal sekecil apapun, beliau memang
selalu menerapkan sifat dasar yang sudah disebutkan sebelumnya. Maka dari itulah
beliau dianggap sebagai makhluk di muka bumi yang paling mulia hingga saat ini.
melimpahkan kemuliaan kepada Nabi Muhammad SAW pada usianya yang kala itu
mencapai 40 tahun. Beliau ditetapkan sebagai Nabi dan Rasul yang bertugas
menyampaikan kebenaran dan ajaran agama islam bagi umat manusia di seluruh
penjuru dunia. Melalui perantara Malaikat Jibril yang diutus kepadanya, Allah SWT
mengutus Malaikat Jibril membawa pesan kepada Nabi Muhammad SAW. Kala itu
Nabi Muhammad SAW sedang berada di dalam Gua Hira di bagian atas Jabal Nur.
Beliau memilih tempat yang sepi dan jauh dari desas desus masyarakat kota Mekah
yang saat itu semakin hari semakin menunjukkan kekafirannya. Di gua Hira, beliau
beribadah dan beruzlah untuk mendekatkan diri pada Allah. Di sanalah Malaikat Jibril
Wahyu pertama yang dibawa Malaikat Jibril surat pertama yang ada dalam kitab
suci Al-Qur’an yaitu Surah Al-Alaq yang terdiri dari 4 ayat. Kata pertama
kemudian mengatakan bahwa beliau tidak bisa membaca. Sungguh di luar dugaan nalar
manusia, meski beliau tidak bisa membaca, namun daya ingat dan kemampuan beliau
sangat luar biasa. Beliau mampu menyampaikan wahyu pertama dari Allah SWT yang
dibawakan oleh Malaikat Jibril dengan sempurna. Surah inilah yang menjadi bukti
beliau dalam menyampaikan kebenaran agama Allah SWT. Wahyu ini kemudian beliau
sampaikan kepada istrinya, Khadijah ketika pergi ke Gua Hira untuk menemui
Waraqah. Waraqah bin Nauval merupakan putra dari paman Khadijah sekaligus seorang
yang sangat terkenal akan keluasan ilmunya terutama di bidang ihwal agama samawi.
Setelah mendengar penuturan Khadijah, Waraqah berkata: “Demi tuhan yang nyawa
Waraqah berada di tangan-Nya. Jika engkau percaya wahai Khadijah, bahwa telah
datang malaikat agung yang pernah datang pada Musa dahulunya dan sesungguhnya
Khadijah kemudian menjadi wanita pertama yang beriman. Setelah itu disusul
dari kalangan laki-laki yaitu Abu Bakar bin Kufah. Ali bin Abi Thalib yang merupakan
salah satu Khulafaur Rasyidin nantinya menjadi salah satu yang beriman dari golongan
anak-anak. Meski Ali tumbuh di lingkungan yang menyembah patung, namun beliau
tidak pernah menyembah patung dan Allah-lah yang pertama disembah. Awalnya Nabi
terdekatnya seperti keluarga dan sahabat. Kemudian turun perintah dari Allah agar
Rasul melakukan dakwah secara terang-terangan melalui surah Al-Hijr ayat 94. Maka
meninggalkan perbuatan syirik dan hanya mengesakan Allah SWT. Dakwah yang
dilakukan Rasul tidaklah berjalan mulus karena sebagian masyarakat kota Mekah ada
yang beriman dan ada juga yang masih mempertahankan tradisi mereka menyembah
berhala. Bahkan beliau pernah disakiti oleh kaumnya sendiri. ketika berdakwah, beliau
dilempari batu dan dilempari kotoran di pintu rumahnya. Beliau tidak membalas
Nabi Muhammad SAW pernah beberapa kali melakukan perjalanan atau disebut
Hijrah dan menetap beberapa waktu sebagai salah satu rangkaian dakwah yang beliau
laksanakan. Hijrah merupakan bagian penting dari kisah Nabi Muhammad SAW. Hijrah
yang pertama yaitu ke Negeri Habasyah atau sekarang dikenal dengan Ethiopia untuk
menetap selama 3 bulan kemudian kembali ke Mekah. Hijrah kedua ke Habasyah terjadi
pada tahun ke 7 kenabiannya. Kali ini, beliau berhijrah bersama pamannya, Abu Thalib,
Bani Muthalib, dan Bani Hasyim. Hijrah Rasul ini dimanfaatkan oleh kaum Quraisy
untuk memboikot jalur perdagangan di pasar dan suplai makanan kepada rombongan
Hijrah Rasul. Kaum Quraisy akan menghentikan pemboikotan apabila Rasul diserahkan
untuk dibunuh. Karena aksi pemboikotan tersebut, Rasul dan kaumnya terjebak dan
terkurung selama 3 tahun di Syi’ib tanpa mendapat makanan kecuali ada yang
Muhammad SAW dan kaumnya memakan dedaunan. Setelah 3 tahun belalu, orang-
orang Quraisy mencabut pemboikotan. Kemudian keluarkan nabi dari Syi’ib pada tahun
10 kenabiannya.
Setelah terbebas dari kurungan di Syi’ib, istri beliau Khadijah binti Khuwalid
meninggal dunia. Kemudian disusul oleh pamannya, Abu Thalib. Tahun ini merupakan
tahun ‘Amul Huzni’ atau tahun kesedihan bagi Nabi Muhammad. Beliau kehilangan dua
sosok yang amat dicintai dan selalu bersamanya melewati dan menghadapi cacian dan
cercaan kaum Quraisy. Tentu hal ini merupakan hal yang sedih saat kita
mempelajari kisah nabi muhammad SAW. Pada tahun ke 10 kenabian ini juga beliau
melakukan hijrah ke Thaif dan menetap selama sebulan. Disana beliau melakukan
dakwah secara terang-terang kepada penduduk Thaif. Akan tetapi dakwah beliau di
Thaif tidak mendapat respons dan justru menolak dengan tindakan penolakan yang amat
buruk yakni dilempari batu hingga mengenai kepala beliau dan menyebabkan luka.
Mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dari masyarakat Thaif, beliau kemudian
peristiwa Isra dan Mi’raj. Isra merupakan Peristiwa perjalanan Rasul dari Masjidil
Haram di Mekah menuju Masjdil Aqsha di Baitul di Palestina hanya dalam waktu
semalam saja kemudian disusul dengan peristiwa Mi’raj. Sedangkan Mi’raj merupakan
peristiwa naiknya Rasul ke langit dimana disana Allah memerintahkan umatnya untuk
melaksanakan Sholat yang awalnya 50 rakaat dan diakhiri dengan kesepakatan 5 rakaat.
Jika ditelaah menggunakan nalar, sungguh perjalanan Rasul di luar batas kemampuan
manusia pada umumnya. Akan tetapi penjelasan mengenai peristiwa ini sudah
termasuk ke kota Madinah. Penduduk Madinah ada yang beriman dan ada juga yang
kafir sama seperti penduduk kota Mekah. Begitu seterusnya, terus berdatangan orang-
orang Madinah untuk melakukan baiat di hadapan Nabi untuk mengesakan Allah SWT
pulang ke Madinah dan mereka menjadi peratara Nabi dalam menyampaikan ajaran
Islam di Madinah. Dengan begitu, maka tersebarlah agama Islam apa penduduk kota
memerintahkan sahabat dan kaum muslimin untuk berhijrah ke Madinah bersama Abu
Bakar As-Sidiq.
Rasul dan Abu Bakar tiba di gua Tsur dan bermalam selama 3 malam. Setelah
melanjutkan perjalan ke Madinah dengan bantuan Unta dari seorang petunjuk jalan.
Beliau tiba di kota Quba dan mendirikan masjid pertama disana. Masjid tersebut dibuat
atas dasar ketakwaan kepada Allah dan sebagai tempat melaksanakan ibadah kepada
Allah SWT berupa shalat dan berdoa. Tiba di kota Madinah, pasukan muslim Mekah di
mendendangkan Nasyid. Di Madinah juga Rasul mendirikan Masjid pertama dan di kota
ini pula disyari’atkan Adzan sebagai pertanda waktu shalat dan panggilan umat Islam
untuk segera melaksanakan Shalat wajib. Kisah nabi muhammad SAW berikutnya
agama Islam dengan cara damai dan tidak ada paksaan sama sekali karena agama
merupakan perkara hati. Akan tetapi karena kaum kafir yang terus menyakiti orang
Islam maka kaum muslimin diizinkan bahkan di wajibkan memerangi kaum kafir
dengan landasan mempertahankan diri dan melindungi agama Islam yang suci. Dari
kisah nabi muhammad SAW kita bisa melihat banyak perjuangan dan pengorbanan.
Beberapa perang terjadi selama Nabi Hijrah ke Madinah. Pertama adanya perang
Wadan, yaitu perang yang terjadi si desa Wadan yang terletak diantara kota Mekah dan
‘Asyiriah yang terjadi di antara Yanbu’ dan Dzil Marwah. Perang tersebut bukan
Pada masa hirjiah ini pula terjadinya perubahan arah kiblat yang awalnya
ketetapan puasa pada bulan Ramadhan selama sebulan penuh, kewajiban membayar
zakat Mal dan disyari’atkannya shalat Idul Fitri untuk pertama kalinya sebagai pertanda
dimulainya lembaran baru. Dengan demikian, sempurnalah ibadah umat Islam. Perang
berikutnya kemudian disusul dengan perang Badar Kubra untuk melawan kaum kafir
dimana personil Rasul kala itu hanya 313 melawan personil kaum kafir sebanya 1000
orang. Allah membantu Rasul dengan mengirimkan Malaikat untuk truurt berperang
sehingga peperangan yang terjadi Badar selama tidak lebih dari satu jam tersebut
dimenangkan oleh kaum Muslimin. Di setiap peperangan pun Rasul selalu membawa
nilai keadilan dan kebaikan. Salah satunya ketika perang badar berlangsung. Tawanan
Quraisy saat itu terbagi menjadi golongan kaya dan miskin. Golongan kaya ditebus oleh
Perang selanjutnya yakni perang Ghafatan pada tahun 3 hijriah. Bani Tsa’labah
dan Muharib di bawah pimpinan Du’tsur bi Harits Al Muharibi. Perang ini kemudian
dimenangkan oleh pasukan Rasul dan beberapa pasukan kaum kafir bersembunyi di
pohon akan tetapi gagal lalu Du’tsur masuk islam serta mengajak kaumnya. Kisah nabi
Banyak peristiwa peperangan yang terus terjadi selama Nabi Muhammad SAW
hidup dan terus menyebarkan agama Allah SWT. Diantaranya adalah perang Uhud,
Perang Mu’tah, perang penaklukan kota Mekah, dan perang Hunain dimana perang
menghancurkan musuh.
Adapula beberapa ketentuan dan kewajiban lain yang harus dilaksanakan umat
Islam disyari’atkan pada zaman Rasul antara lain kewajiban menutup aurat, menunaikan
Penyakit Rasul semakin hari semakin menjadi-jadi sehingga beliau meminta izin
kepada istri dan sahabatnya agar bisa dirawat d kediaman Aisyah saja. Kondisinya
semakin buruk sehingga untuk berdiri melaksanakan shalat saja sudah sangat sulit.
Beliau berjalan dengan cara di papah oleh istri dan sahabat. Seluruh sahabat senantiasa
bersama Rasul kendati kesehatannya begitu buruk. Kisah nabi muhammad saw kali ini
cukup sedih.
Nabi Muhammad SAW wafat pada usia 63 tahun tepatnya hari senin 12 Rabiul
Awwal di kediaman Aisyah, kota Madinah. Abu Bakar yang merupakan sabahatnya
sedang tidak berada di Madinah sehingga ketika diberitahukan bahwa Rasul meninggal
dunia, Abu Bakar langsung datang kemudian membuka kain kafan dan menutupnya
kembali seraya menangis kemudian mencium jenazah hamba Allah yang paling
mulia.Tidak ada satupun para sahabat yang menginginkan kepergian pemeimpinn umat
Islam yang paling dicintai dan di ridhoi oleh Allah SWT. Namun Rasul tidak lain
hanyalah manusia yang tidak memiliki sifat kekal. Nabi Muhammad SAW merupakan
manusia yang sudah dijanjikan surga terindah dan umatnya yang senantiasa mengikuti
kepada Abu Bakar. Kemudian Abu Bakar menjadi Khalifat atau Khulafaur Rasyidin
yang pertama menggantikan posisi beliau memimpin dan berjuang bersama umat islam
serta terus menyebarkan agama Allah dengan jalan damai dan penuh kecintaan. Karena
muslimin tanpa adanya imam. Seluruh umat muslim mulai dari dewasa hingga anak-
anak turut serta menshalatkan Nabi. Beliau dimakamkan di kediaman Aisyah tengah
malam pada malam rabu. Bilal kemudian memercikkan air diatas permukaan tanah