1. Secara umum, Nabi menempuh dua cara berdakwah yaitu, berdakwah secara sembunyi-sembunyi dan
berdakwah secara terang-terangan.
2. Nabi Muhammad berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun.
3. Nabi Muhammad mulai berdakwah secara terang-terangan kepada kelurganya yaitu Bani Hasyim, setelah
nabi menerima wahyu Surat Asy-syu’aro ayat 214-216.
4. Peristiwa yang menandai dakwah nabi secara langsung yaitu kepada penduduk mekah adalah saat nabi
menyeru mereka di bukit Shafa
5. Banyak cara yang dilakukan oleh kaum kafir quraisy untuk menghalangi dakwah nabi, baik dilakukan kepada
nabi sendiri maupun kepada para sahabatnya, diantaranya :
a. Dengan ejekan dan hinaan lisan
b. Dengan kekerasan secara langsung, misalnya dengan melempari rumah nabi dengan batu, atau
melemparkan kotoran kepada tubuh nabi
c. Dengan menjatuhkan kehormatan nabi, misalnya yang dilakukan Abu lahab yang memaksa anaknya
untuk menceraikan anak-anak nabi
d. Dengan cara halus yaitu dengan cara membujuk nabi dengan harta, tahta dan wanita
e. Dengan merayu Abu Thalib agar ia membujuk nabi menghentikan dakwahnya.
6. Banyak sahabat yang mendapat tekanan atau sikasaan, terutama sahabat yang berasal dari kalangan muda
dan kalangan budak. Dari kalangan pemuda yang mendap-at siksaan antara lain adalah Sahabat Utsman bin
Affan, Mus’ab bi Umair, dan Kholid bin Uthbah. Sedangkan kalangan budak yang mendapat siksaan antara
lain adalah: Bilal bin Rabah, Suamaiyah, Yasir, dan Amar bin Yasir
7. Sumaiyah dan Yasir adalah dua orang pengikut nabi yang paling pertama kali mati syahid. Mereka disiksa
oleh bekas majikannya dari bani Makhzum.
8. Meskipun nabi mendapatkan hinaan, cemoohan, bahkan siksaan, nabi tidak berhenti berdakwah.
9. Baik penderitaan maupun kesenangan tidak menjadikan nabi Muhammad berpaling dari tujuannya, yakni
mengajak umat manusia menyembah hanya kepada Allah SWT SWT.
10. Contoh ketabahan kaum muslimin dalam menghadapi tekanan dan penderitaan ditunjukan saat mereka
harus hijrah ke Habsyi dan menjalani masa-masa pengucilan.
11. Karena menghindari tekanan dari kaum kafir, kaum muslimin hijrah ke Habsyi. Hijrah ke Habsyi dilakukan
dua kali. Rombongan pertama berjumlah 16 orang sedangkan rombongan kedua berjumlah 83 orang.
Pemimpin rombongan hijrah adalah Ja’far bin Abi Thalib sepupu nabi.
12. Raja Habsyi yang bernama Najasyi menyambut dengan baik kedatangan kaum muslimin ke negrinya.
13. Untuk semakin menekan kaum muslim, kaum kafir mengucilkan keluarga nabi, yaitu bani Hasyim, dari
pergaulan dan perdagangan penduduk Mekah. Pengucilan ini meliputi tiga hal, yaitu:
a. Keluarga bani Hasyim dikucilkan disebuah lembah yang gersang dan tandus
b. Penduduk Mekah dilarang melakukan jual beli dengan keluarga bani Hasyim.
c. Penduduk mekeh dilarang menjalin hubungan perkawinan dengan kalangan bani Hasyim
14. Pengucilan terhadap bani hasyim berlangsung hingga tiga tahun
15. Sifat-sifat utama yang dapat diteladani Nabi dan para sahabatnya saat menghadapi tekanan dan
penderitaan antara lain, :
a. Sabar dalam menanggung penderitaan
b. Bersedia berkorban demi keyakinan yang dipegang
c. Pantang menyerah demi meraih tujuan dan cita-cita
d. Tidak mudah terbujuk kesenangan dunia
e. Tidak mendendam kepada musuh
16. Nabi Muhammad Rahmat Bagi seluruh Alam Hal ini ditegaskan melalui firman Allah SWT dalam surat al
Ambiya ayat 102: وما ارسلناك اال رحمة للعالمين....
17. Maksud dari rahmat bagi seluruh alam adal;ah bahwa bahwa nabi Muhammad diutus oleh Allah SWT
tidak lain untuk memberi maslahat dan manfa’at kepada kehidupan yang ada di dunia ini, baik untuk
sesama manusia, tumbuhan, maupun hewan.
18. Dalam memandang sesamanya, nabi beranggapan bahwa semua manusia memiliki kedudukan sama
dihadapan Allah SWT . Yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaannya. Hal ini menjadikan nabi tidak
pernah membedakan manusia berdasarkan asal-usulnya.
Masa pengucilan yang dilakukan pihak quraisy terhadap nabi Muhammad dan para pengikutnya berlangsung
selama tiga tahun. Salah satu tokoh Quraisy yang mempelopori penghentian pengucilan tersebut adalah Zubair
bin Abi Umayah
Tidak lama setelah pengucilan usai, Khadijah dan Abu Thalib meninggal secara beruntun. Khadijah meninggal
pada usia 65 tahun. Sedangkan Abu Thalib meninggal pada usia 80 tahun. Karena kesedihan itu maka tahun
tersebut dikenal dalam sejarah sebagai “Amul Huzni” atau tahun duka cita.
Setelah Khadijah dan Abu Thalib meninggal nabi tidak mempunyai lagi pelindung di Mekah, maka nabi
melakukan Hijrah ke kota Thaif untuk berdakwah dan mencari perlindungan, kota thaif terletak kira-kira 65 Km
sebelah tenggara Mekah. Namun maksud baik nabi malah dihalangi dan ditentang oleh para pemuda dari Bani
Tsaqif mereka melempari nabi dengan batu.