Latar Belakang
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam dimulai pada masa
Nabi Muhammad SAW dimana beliau sebagai manusia teladan yang memiliki
kepribadian luhur dan pantang mundur dalam perjuangan menegakkan syariat Islam
meskipun banyak mendapat cobaan dan rintangan. Dalam sejarah Peradaban Islam,
sejarah hidup Nabi Muhammad SAW biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu ketika
Nabi Muhammad menjalani hidup di Makkah dan di Madinah.
Dewasa ini pengetahuan tentang perkembangan Islam, utamanya pada masa
Nabi Muhammad SAW, sedikit banyak mulai luntur dari kalangan umat muslim
sendiri, khususnya kaula muda. Padahal umat Islam sudah sepatutnya mengetahui
tentang sejarah tersebut guna menumbuhkembangkan wawasan generasi mendatang.
Sebab Islam adalah ajaran Allah SWT terstruktur sebagai agama terakhir yang
substansi ajarannya mencakup segala aktifitas manusia di atas permukaan bumi. Dan
karenanya manusia diserukan untuk beramal menurut ketentuan ridha Allah SWT.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka dapat diasumsikan beberapa
rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana perkembangan dakwah Nabi Muhammad pada Periode Mekah
dan Periode Madinah ?
2. Peperangan apa yang terjadi pada masa Nabi Muhammad ?
3. Apa isi surat-surat dakwah Nabi Muhammad ?
4. Bagaimana masa terakhir Nabi Muhammad ?
5. Apa komentar para orientalis tentang Nabi Muhammad ?\
C. Tujuan
Berdasarkan beberapa rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan penulisan
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan dakwah Nabi Muhammad pada Periode
Mekah dan Periode Madinah
2. Untuk mengetahui Peperangan yang terjadi pada masa Nabi Muhammad
3. Untuk mengetahui surat-surat dakwah Nabi Muhammad
4. Untuk mengetahui masa terakhir Nabi Muhammad
5. Untuk mengetahui komentar para orientalis tentang Nabi Muhammad
D. Pembahasan
1
1. Perkembangan Dakwah Nabi Muhammad pada Periode Mekah dan
Periode Madinah
Fase kenabian Nabi Muhammad dimulai ketika beliau bertahannus atau
menyepi di Gua Hira, sebagai imbas keprihatinan beliau melihat keadaan
bangsa Arab yang menyembah berhala. Di tempat inilah beliau menerima
wahyu yang pertama, yang berupa surat Al-Alaq 1-5. Dengan wahyu yang
pertama ini, maka beliau telah diangkat menjadi Nabi, utusan Allah. Pada saat
itu, Nabi Muhammad belum diperintahkan untuk menyeru kepada umatnya,
namun setelah turun wahyu kedua, yaitu surat Al-Mudatsir ayat 1-7, Nabi
Muhammad saw diangkat menjadi Rasul yang harus berdakwah. Dalam hal
ini dakwah Nabi Muhammad dibagi menjadi dua periode, yaitu Periode
Mekah dan Periode Madinah.
A. Periode Mekah
Pada periode ini, tiga tahun pertama dakwah Islam dilakukan secara
sembunyi-sembunyi. Nabi Muhammad mulai melaksanakan dakwah Islam di
lingkungan keluarga, mula-mula istri beliau sendiri, yaitu Khadijah, yang
menerima dakwah beliau, kemudian Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar sahabat
beliau, lalu Zaid bekas budak beliau. Di samping itu, juga banyak orang yang
masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar yang terkenal dengan julukan
Assabiqunal Awwalun(orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam), mereka
adalah Utsman bin Affan, Zubair bin Awwan, Saad bin Abi Waqqash, Abdur
Rahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarhah, dan Al-
Arqam bin Abil Arqam, yang rumahnya dijadikan markas untuk berdakwah
(rumah Arqam).1
2
hamba sahaya.Nabi Muhammad SAW memulai dakwah secara terang-
terangan setelah turun wahyu kepadanya berupa turunnya ayat 94 Surah Al-
Hijr.Artinya : Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa
yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang
musyrik.3
Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw tidak mudah karena
mendapat tantangan dari kaum kafir Quraisy. Hal tersebut timbul karena
beberapa faktor, yaitu sebagai berikut :
o Bidang Politik Kekuasaan. Mereka tidak dapat membedakan antara
kenabian dan kekuasaan. Mereka mengira bahwa tunduk kepada
seruan Nabi Muhammad berarti tunduk kepada kepemimpinan Bani
Abdul Muthalib.
o Sosial (persamaan derajat sosial). Nabi muhammad menyerukan
persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya.
o Agama dan Keyakinan. pemimpin Quraisy tidak mau percaya ataupun
mengakui serta tidak menerima ajaran tentang kebangkitan kembali
dan pembalasan di akhirat.
o Budaya. Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat
akar pada bangsa Arab, sehingga sangat berat bagi mereka untuk
meninggalkan agama nenek moyang dan mengikuti agama Islam.
o Ekonomi. Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai
penghalang rezeki.
Dalam periode ini Nabi Muhammad belum berpikir untuk menyusun suatu
masyrakat Islam yang teratur, karena perhatian beliau lebih fokus pada
penenaman teologi atau keimanan masyarakat. Karena di Mekah dakwah Nabi
Muhammad mendapat tantangan dan rintangan, beliau memutusakn untuk
berdakwah di luar Mekah. Namun di Thaif beliau dicaci dan dilempari batu
hingga beilau terluka, sehingga untuk menyenangkan hati beiau, Allah SWT
mengutus dan mengisra dan memirajkan beliau padatahun kesepuluh
kenabiannya. Setelah peristiwa IsraMiraj, suatu perkembangan besar bagi
kemajuan dakwah Islam terjadi, yaitu dengan datangnya penduduk Yatsrib
(Madinah)untuk berhaji ke Mekah.
B. Periode Madinah
Sebab utama Rasulullah besama para sahabat melakukan hijrah ke
Madinah, yaitu :
3 Ibid,h,20-21
3
a) Perbedaan iklim di kedua kota mempercepat dilakukannya hijrah. Iklim
Madinah lembut dan watak rakyatnya yang tenang sangat mendorong
penyebaran dan pengembangan agama Islam. Sedangkan kota Mekah
sebaliknya.
b) Nabi-Nabi umumnya tidak dihormati di negara-negaranya sehingga Nabi
Muhammadpun tidak diterima oleh kaumnya sendiri
4
a) Perang Badar
Perang antara kaum muslimin dengan musyrik Quraisy yang terjadi
pada 17 Ramadan tahu ke-2 Hijriyah. Perang ini terjadi di lembah Badar,125
km selatan Madinah.peperangan ini disebabkan oleh tindakan tindakan
pengusiran dan perampasan harta kaum muslim yang dilakukan oleh kaum
Quraisy.
Kaum muslimin memiliki jumlah tentara yang jauh lebih sedikit kira-
kira 313 sedang kaum kafir berjumlah 1000 yang dipimpin oleh Abu Jahal dan
tokoh-tokoh kafir yang lainnya.Setiba kaum kafir Quraisy di medan perang
dan dua pasukan saling berhadapan, Rosulullah SAW berdoa, "Ya
Alloh,orang-orang Quraisy datang dengan congkak dan sombong untuk
memerangi-Mu dan mendustakan Rosul-Mu". Perang berakhir dengan
kemenangan di pihak kaum muslimin.
c) Perang Khandaq
Perang Khandaq terkenal dengan "Perang Ahzab" atau "Perang Parit".
Perang ini terjadi pada tahun ke-5 Hijriyah di sekitar kota Madinah bagian
utara. Yang menjadi pemicu perang ini adalah ketika Rasulullah Saw mengusir
kaum Yahudi Bani Nadzir dari Madinah. Mereka bersekongkol dengan kaum
kafir Quraisy untuk memerangi Rasulullah. Dalam persiapan menghadapi
peperangan melawan mereka, seorang sahabat bernama Salman Al-Farisy
mengusulkan penggalian parit-parit pertahanan. Peperangan ini dimenangkan
5
oleh kaum muslimin, yang kemudian disusul Allah mendatangkan angin ribut
disertai angin yang sangat dingin sehingga pasukan Ahzab (pasukan kafir)
kalang kabut.
d) Perang Mutah
Perang ini dinamakan perang Mutah karena terjadi di desa Mutah,
bagian utara semenanjung Arabia, dimana perang ini terjadi pada tahun ke-8
Hijriyah. Perang Mutah terjadi karena Haris Al-Ghassani , raja Hirah,
menolak penyampaian wahyu dan ajakan masuk Islam yang dilakukan Nabi
Muhammad SAW. Beberapa sahabat gugur dalam peperangan tersebut
termasuk Zaid Bin Harisah.
g) Perang Thaif (8 H)
Pasukan muslimin mengejar pasukan Quraisy yang melarikan diri dari
Hunain, sampai ke kota Thaif. Pasukan Quraisy bersembunyi dalam benteng
kota yang kokoh sehingga pasukan muslimin tidak dapat menembus benteng.
Nabi Muhammad SAW mengubah taktik perangnya dengan memblokade
seluruh wilayah Thaif. Pasukan muslimin kemudian membakar ladang anggur
yang merupakan sumber daya alam utama penduduk Thaif, dan pada akhirnya
menyerah dan menyatakan bergabung dengan pasukan isalm.
6
h) Perang Tabuk
Perang ini terjadi pada tahun 8 Hijriyah di kota Tabuk, perbatasan antara
semenanjung Arabia dan Syam. Adanya peristiwa penaklukan kota Mekah
membuat seluruh semenanjung Arabia berada di bawah kepemimpinan Nabi
SAW. Penguasa romawi, Heraclius, yang tadinya menyusun pasukan besar
untuk menyerang kaum muslimin, akhirnya mundur setlah melihat besarnya
jumlah pasukan Islam.
i) Perang Widan
Perang ini terjadi di Wedan, sebuah desa antara Mekah dan Madinah
pada 12 rabiul Awwal tahun 2 Hijriyah. Rasulullah SAW memimpin pasukan
muslimin menghadang kafilah Quraisy. Pertempuran fisik tidak terjadi karena
kafilah Quraisy melalui daerah tersebut. Rasulullah selanjuntnya mengadakan
perjanjian kerjasama dengan perdaganan Bani Damrah yang berisi
kesanggupan Bani Damrah membantu kaum muslimin apabila dibutuhkan.
Salah satu media yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam penyebaran
pesan-pesan agama adalah surat. Dengan surat itulah kemudian beliau mengajak
raja-raja dan para pembesar di sekitar tanah Arab untuk masuk agama Islam.
Sebelum beliau berkirim surat kepada para raja dan pembesar tersebut, beliau
membuat cincin dari perak yang bertuliskan (berukir) Muhammad
Rasulullah. Kata Allah ditulis paling atas, kata Rasul ditulis di tengah, dan
kata Muhammad di tulis paling bawah.
Beliau membuat cincin berukir Muhammad Rasulullah tersebut guna
membubuhi cap pada surat-surat yang akan beliau kirim.
Menurut sejarawan Islam, muhammad bin Saas (w. 230 H) dalam kitabnya
Ath-Thabaqat Al-Kubra bahwa surat-surat Nabi keseluruhannya berjumlah tidak
7
kurang dari 105 buah. Surat-surat tersebut jika dilihart dari segi isinya, dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni :
Ayat yang terkahir turun itu adalah ayat ketiga dari surah Al-Maidah :
8
Pada kesempatan itu Nabi Muhammad menyampaikan khutbahnya yang
sangat bersejarah, yang isinya merupakan prinsip-prinsip yang mendasari
gerakan isalm, dan yang terpenting adalah bahwa umat Islam harus selalu
berpegang pada dua sumber, Al-Quran dan hadis.
Rasulullah mulai sakit panas. Istri-istri beliau meminta izin untuk
merawatnya di rumah Aisyah dan Rasulullah mengizinkannya. Untuk terakhir
kalinya Rasulullah naik mimbar. Diantara pesan yang Rasulullah katakan saat itu
adalah Aku berwasiat kepada kalian utnk berbuat baik kepada orang-orang
anshar. Sesungguhnya orang-orang anshar adalah orang-orang dekatku dimana
aku berlindung kepada mereka. Karena mereka telah melalui apa yang menjadi
beban mereka dan masih tersisa apa yang akan menjadi hak mereka. Oleh karena
itu berbuat baiklah kepada siapa saja diantara mereka yang melakukan kesalahan.
Tatkala sakitnya semakin keras, beliau bersabda, Suruhllah Abu Bakar
untuk memimpin manusai melakukan shalat. Rasulullah meninggal dunia pada
saat dhuha pada hari senin tanggal 12 rabiul Awal tahun 11 H (8 juni H (8 juni
632 M).usianya saat ituberkisar 63 tahun.
1) R.C.V. Bodley
Ia menuturkan bahwa Kedudukan Muhammad yang unik di dalam
sejarah keagamaan disebabkan kenyataan bahwa ia telah mengilhami segala
apa yang dilakukannya tanpa mengaku sebagai orang suci atau malaikat,
dengan tiada memiliki suatu sifat pun selain sifat insani semata-mata. Kecuali
pribadinya yang cemerlang, tidak ada suatu daripadanya yang
membedakannya dari kaum muslimin yang lain.
2) Michael H. Hart
Ia mengungkapkan bahwaSebuah contoh yang mencolok mata tentang
hal ini adalah tata urutan (rangking) yang saya susun yang menempatkan
Muhammad lebih tinggi daripada Yesus (Isa), terutama disebabkan karena
keyakinan saya bahwa Muhammad secara pribadi jauh lebih berpengaruh
pada perumusan agama yang dianut oleh orang Islam, daripada Yesus pada
perumusan kristen. Jatuhnya pilihan saya kepada muhammad untuk
9
memimpin di tempat teratas dalam daftar pribadi-pribadi yang paling
berpengaruh di dunia ini, mungkin mengejutkanbeberapa pembaca dan
mungkin juga dipertanyakan oleh yang lainnya, naumun ia memang satu-
satunya orang dalam sejarah yang telah berhasil secara ungguldan agung, baik
dalam bdang keagamaan maupun dalam bidang keduniaan.
3) Mhatma K. Ghandi
Komentarnya berbunyi Saya ingin tahu sebaik-baiknya tentang
prikehidupan seorang yang hingga kini memegang hati jutaan manusia. Saya
lebih yakin dari sebelumnya, bahwa bukanlah pedang yang membawa Islam
kepada kejayaan pada masa-masa itu dalam skema kehidupan. Kesederhanaan
agam Islam yang tegas, penguasaan diri yang paling kuat dari Nabi itu,
keteguhan memenuhi janji, pelayananya yang sungguh-sungguh kepada
sahabat dan pengikut-pengikutnya, keperwiraannya yang tidak mengenal
takut, keyakinannya yang mutlak kepada Tuhan dan kepada risalahnya sendiri.
Hal inilah, bukannya pedang yang menaklukkan segala-galanya di hadapan
kaum muslimin dan mengatasi segala rintangan. Ketika saya menutup jilid
ke-2 buku biografi Nabi ini, saya betul-betul merasa menyesal karena tidak
ada lagi bagi saya yang dapat dibaca mengenai prikehidupan yang agung itu.
10
E. Kesimpulan
11
adapula perang yang dipimpin oleh sahabat atas penunjukan Nabi Muhammad
SAW.
F. Daftar Pustaka
Ahmad Al Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad
XX, Jakarta :Akbar, 2006, h. 107
12
Ali Musthafa Yakub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, Jakarta : Pustaka
Firdaus , 1997, h. 181.
13