Anda di halaman 1dari 13

A.

Latar Belakang
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam dimulai pada masa
Nabi Muhammad SAW dimana beliau sebagai manusia teladan yang memiliki
kepribadian luhur dan pantang mundur dalam perjuangan menegakkan syariat Islam
meskipun banyak mendapat cobaan dan rintangan. Dalam sejarah Peradaban Islam,
sejarah hidup Nabi Muhammad SAW biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu ketika
Nabi Muhammad menjalani hidup di Makkah dan di Madinah.
Dewasa ini pengetahuan tentang perkembangan Islam, utamanya pada masa
Nabi Muhammad SAW, sedikit banyak mulai luntur dari kalangan umat muslim
sendiri, khususnya kaula muda. Padahal umat Islam sudah sepatutnya mengetahui
tentang sejarah tersebut guna menumbuhkembangkan wawasan generasi mendatang.
Sebab Islam adalah ajaran Allah SWT terstruktur sebagai agama terakhir yang
substansi ajarannya mencakup segala aktifitas manusia di atas permukaan bumi. Dan
karenanya manusia diserukan untuk beramal menurut ketentuan ridha Allah SWT.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka dapat diasumsikan beberapa
rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana perkembangan dakwah Nabi Muhammad pada Periode Mekah
dan Periode Madinah ?
2. Peperangan apa yang terjadi pada masa Nabi Muhammad ?
3. Apa isi surat-surat dakwah Nabi Muhammad ?
4. Bagaimana masa terakhir Nabi Muhammad ?
5. Apa komentar para orientalis tentang Nabi Muhammad ?\

C. Tujuan
Berdasarkan beberapa rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan penulisan
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan dakwah Nabi Muhammad pada Periode
Mekah dan Periode Madinah
2. Untuk mengetahui Peperangan yang terjadi pada masa Nabi Muhammad
3. Untuk mengetahui surat-surat dakwah Nabi Muhammad
4. Untuk mengetahui masa terakhir Nabi Muhammad
5. Untuk mengetahui komentar para orientalis tentang Nabi Muhammad

D. Pembahasan

1
1. Perkembangan Dakwah Nabi Muhammad pada Periode Mekah dan
Periode Madinah
Fase kenabian Nabi Muhammad dimulai ketika beliau bertahannus atau
menyepi di Gua Hira, sebagai imbas keprihatinan beliau melihat keadaan
bangsa Arab yang menyembah berhala. Di tempat inilah beliau menerima
wahyu yang pertama, yang berupa surat Al-Alaq 1-5. Dengan wahyu yang
pertama ini, maka beliau telah diangkat menjadi Nabi, utusan Allah. Pada saat
itu, Nabi Muhammad belum diperintahkan untuk menyeru kepada umatnya,
namun setelah turun wahyu kedua, yaitu surat Al-Mudatsir ayat 1-7, Nabi
Muhammad saw diangkat menjadi Rasul yang harus berdakwah. Dalam hal
ini dakwah Nabi Muhammad dibagi menjadi dua periode, yaitu Periode
Mekah dan Periode Madinah.

A. Periode Mekah

Pada periode ini, tiga tahun pertama dakwah Islam dilakukan secara
sembunyi-sembunyi. Nabi Muhammad mulai melaksanakan dakwah Islam di
lingkungan keluarga, mula-mula istri beliau sendiri, yaitu Khadijah, yang
menerima dakwah beliau, kemudian Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar sahabat
beliau, lalu Zaid bekas budak beliau. Di samping itu, juga banyak orang yang
masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar yang terkenal dengan julukan
Assabiqunal Awwalun(orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam), mereka
adalah Utsman bin Affan, Zubair bin Awwan, Saad bin Abi Waqqash, Abdur
Rahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarhah, dan Al-
Arqam bin Abil Arqam, yang rumahnya dijadikan markas untuk berdakwah
(rumah Arqam).1

Dalam menyebarkan agama Islam, Nabi Muhammad melakukannya


dengan tiga cara, yaitu:
Rahasia. Pada tahapan ini Nabi menyampaikannya hanya pada kalangan
keluarganya sendiri dan teman dekatnya2.
Semi Rahasia. Beliau menyebarkan Agama Islam dalam ruang lingkup yang
lebih luas, termasuk Bani Muthalib dan Bani Hasyim.

Terang-Terangan(Demonstratif). Nabi dalam berdakwah secara terang-


terangan ke segenap lapisan masyarakat, baik kaum bangsawan maupun

1 Ajid Thohir,Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam (Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada,2004),h,12-13
2 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2005),
h. 19

2
hamba sahaya.Nabi Muhammad SAW memulai dakwah secara terang-
terangan setelah turun wahyu kepadanya berupa turunnya ayat 94 Surah Al-
Hijr.Artinya : Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa
yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang
musyrik.3
Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw tidak mudah karena
mendapat tantangan dari kaum kafir Quraisy. Hal tersebut timbul karena
beberapa faktor, yaitu sebagai berikut :
o Bidang Politik Kekuasaan. Mereka tidak dapat membedakan antara
kenabian dan kekuasaan. Mereka mengira bahwa tunduk kepada
seruan Nabi Muhammad berarti tunduk kepada kepemimpinan Bani
Abdul Muthalib.
o Sosial (persamaan derajat sosial). Nabi muhammad menyerukan
persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya.
o Agama dan Keyakinan. pemimpin Quraisy tidak mau percaya ataupun
mengakui serta tidak menerima ajaran tentang kebangkitan kembali
dan pembalasan di akhirat.
o Budaya. Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat
akar pada bangsa Arab, sehingga sangat berat bagi mereka untuk
meninggalkan agama nenek moyang dan mengikuti agama Islam.
o Ekonomi. Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai
penghalang rezeki.

Dalam periode ini Nabi Muhammad belum berpikir untuk menyusun suatu
masyrakat Islam yang teratur, karena perhatian beliau lebih fokus pada
penenaman teologi atau keimanan masyarakat. Karena di Mekah dakwah Nabi
Muhammad mendapat tantangan dan rintangan, beliau memutusakn untuk
berdakwah di luar Mekah. Namun di Thaif beliau dicaci dan dilempari batu
hingga beilau terluka, sehingga untuk menyenangkan hati beiau, Allah SWT
mengutus dan mengisra dan memirajkan beliau padatahun kesepuluh
kenabiannya. Setelah peristiwa IsraMiraj, suatu perkembangan besar bagi
kemajuan dakwah Islam terjadi, yaitu dengan datangnya penduduk Yatsrib
(Madinah)untuk berhaji ke Mekah.

B. Periode Madinah
Sebab utama Rasulullah besama para sahabat melakukan hijrah ke
Madinah, yaitu :

3 Ibid,h,20-21

3
a) Perbedaan iklim di kedua kota mempercepat dilakukannya hijrah. Iklim
Madinah lembut dan watak rakyatnya yang tenang sangat mendorong
penyebaran dan pengembangan agama Islam. Sedangkan kota Mekah
sebaliknya.
b) Nabi-Nabi umumnya tidak dihormati di negara-negaranya sehingga Nabi
Muhammadpun tidak diterima oleh kaumnya sendiri

c) Tantangan yang Nabi hadapi tidak sekeras di Mekkah

Dalam periode ini, pengembangan Islam lebih ditekankan pada dasar-


dasar pendidikan masyarakat Islam dan sosial kemasyarakatan.Adapun dasar-
dasar masyarakat Islam yang diterapkan di Madinah diantaranya ialah:
a. Mendirikan Masjid untuk mempersatukan umat Islam dalam satu
majelis, sehingga di majelis ini umat Islam bisa bersama-sama
melaksanakan shalat berjamaah secara teratur, mengadili perkara-
perkara dan musyawarah. Masjid ini memegang peranan penting
untuk mempersatukan kaum muslimin dan mempererat tali
ukhuwah Islamiyah.
b. Mempersatukan dan mempersaudarakan kaum Anshar dan
Muhajirin
c. Perjanjian saling membantu antara sesama kaum muslimin dan
bukan muslimin untuk menciptakan toleransi antargolongan.
d. Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi dan sosial untuk
masyarakat yang baru terbentuk.4

2. Peperangan Pada Masa Nabi Muhammad

Perang dalam Islam diartikan sebagai Qitalu al-Kuffari fi Sabilillahi li


Ilai Kalimatillah, yaitu memerangi orang-orang kafir dijalan Allah dalam
rangka meninggikan kalimat Allah. Berdasarkan istilah syari itulah, perang
dalam Islam memiliki makna yang spesifik yang berbeda dengan makna
bahasanya. Jadi perang adalah mengangkat senjata untuk melawan atau
memerangi orang-orang kafir dalam rangka membela kehormatan Islam dan
kaum Muslimin. Dengan kalimat lain, perang haruslah dilakukan semata-mata
dengan niat untuk menegakkan kedaulatan Islam, bukan untuk hal yang lain,
seperti berniat menguasai negara lain, kemudian merampas semua yang bukan
menjadi haknya, atau untuk mendapatkan kedudukan, pujian dan lain
sebagainya.5

4 Dr. Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam, h.25


5 Ahmad Al Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, Jakarta :Akbar, 2006,
h. 107

4
a) Perang Badar
Perang antara kaum muslimin dengan musyrik Quraisy yang terjadi
pada 17 Ramadan tahu ke-2 Hijriyah. Perang ini terjadi di lembah Badar,125
km selatan Madinah.peperangan ini disebabkan oleh tindakan tindakan
pengusiran dan perampasan harta kaum muslim yang dilakukan oleh kaum
Quraisy.
Kaum muslimin memiliki jumlah tentara yang jauh lebih sedikit kira-
kira 313 sedang kaum kafir berjumlah 1000 yang dipimpin oleh Abu Jahal dan
tokoh-tokoh kafir yang lainnya.Setiba kaum kafir Quraisy di medan perang
dan dua pasukan saling berhadapan, Rosulullah SAW berdoa, "Ya
Alloh,orang-orang Quraisy datang dengan congkak dan sombong untuk
memerangi-Mu dan mendustakan Rosul-Mu". Perang berakhir dengan
kemenangan di pihak kaum muslimin.

b) Perang Uhud (Syaban 3 H)


Peperangan ini terjadi pada tahun ke-3 hijriyah di bukit Uhud. Perang
uhud dilatar belakangi kekalahan kaum Quraisy pada perang badar sehingga
timbul keinginan untuk membalas dendam kepada kaum muslimin. Rasulullah
SAW memerintahkan 50 regu pemanah supaya tetap pada posisi mereka di
atas bukit di bawah pimpinan Abdullah bin Jubair. Kepada mereka, beliau
berpesan,"Janganlah kalian meninggalkan posisi kalian".Perang uhud dimulai
dengan perang tanding yang dimenangkan tentara Islam, tetapi kemenangan
tersebut digagalkan oleh godaan harta, yakni prajurit Islam sibuk memungut
harta rampasan. Melihat keadaan tersebut, kaum kafir kembali menyerang
sehingga mereka berhasil menerobos tempat pertahanan Rasulullah Saw yang
akhirnya beliau pun terluka. Dalam perang uhud ini 70 orang kaum muslimin
gugur sebagai Mujahid, mati syahid, termasuk Hamzah bin Abdul Muthalib,
pamannya Rasulullah SAW.

c) Perang Khandaq
Perang Khandaq terkenal dengan "Perang Ahzab" atau "Perang Parit".
Perang ini terjadi pada tahun ke-5 Hijriyah di sekitar kota Madinah bagian
utara. Yang menjadi pemicu perang ini adalah ketika Rasulullah Saw mengusir
kaum Yahudi Bani Nadzir dari Madinah. Mereka bersekongkol dengan kaum
kafir Quraisy untuk memerangi Rasulullah. Dalam persiapan menghadapi
peperangan melawan mereka, seorang sahabat bernama Salman Al-Farisy
mengusulkan penggalian parit-parit pertahanan. Peperangan ini dimenangkan

5
oleh kaum muslimin, yang kemudian disusul Allah mendatangkan angin ribut
disertai angin yang sangat dingin sehingga pasukan Ahzab (pasukan kafir)
kalang kabut.

d) Perang Mutah
Perang ini dinamakan perang Mutah karena terjadi di desa Mutah,
bagian utara semenanjung Arabia, dimana perang ini terjadi pada tahun ke-8
Hijriyah. Perang Mutah terjadi karena Haris Al-Ghassani , raja Hirah,
menolak penyampaian wahyu dan ajakan masuk Islam yang dilakukan Nabi
Muhammad SAW. Beberapa sahabat gugur dalam peperangan tersebut
termasuk Zaid Bin Harisah.

e) Penaklukan kota Mekah/Fathu mekah pada tahun 8 Hijriyah


Fathu Mekah terjadi di sekitar kota Mekah. Latar belakang peristiwa ini
adalah adanya anggapan kaum Quraisy bahwa kekuatan kaum muslimin telah
hancur akibat kalah perang di Mutah. Mereka menganggap perjanjian
Hudaibiyah (6 H) tidak penting lagi hingga diingkarinya dan diseranglah Bani
Khuzaah yang berada di bawah perlindungan kaum muslimin.Nabi
Muhammad SAW segera memerintahkan pasukan muslimin untuk
menghukum kaum Quraisy yang dipimpin Ikrimah dan Safwan. Berhala di
kota Mekah dihancurkan dan akhirnya banyak kaum Quraisy masuk Islam.

f) Perang Hunain (8 Safar 8 H)


Perang ini terjadi di lembah Hunain, sekitar 70 km dari kota Mekah.
Perang Hunain merupakan balas dendam kaum Quraisy karena peristiwa
Fathu Mekah. Pada awalnya, kaum musuh berhasil mengacaubalaukan
pasukan Islam sehingga banyak yang gugur. Nabi SAW kemudian
menyemangati pasukannya dan memimpin langsung peperangan, hingga
akhirnya dapat memenangkan pertempuran

g) Perang Thaif (8 H)
Pasukan muslimin mengejar pasukan Quraisy yang melarikan diri dari
Hunain, sampai ke kota Thaif. Pasukan Quraisy bersembunyi dalam benteng
kota yang kokoh sehingga pasukan muslimin tidak dapat menembus benteng.
Nabi Muhammad SAW mengubah taktik perangnya dengan memblokade
seluruh wilayah Thaif. Pasukan muslimin kemudian membakar ladang anggur
yang merupakan sumber daya alam utama penduduk Thaif, dan pada akhirnya
menyerah dan menyatakan bergabung dengan pasukan isalm.

6
h) Perang Tabuk
Perang ini terjadi pada tahun 8 Hijriyah di kota Tabuk, perbatasan antara
semenanjung Arabia dan Syam. Adanya peristiwa penaklukan kota Mekah
membuat seluruh semenanjung Arabia berada di bawah kepemimpinan Nabi
SAW. Penguasa romawi, Heraclius, yang tadinya menyusun pasukan besar
untuk menyerang kaum muslimin, akhirnya mundur setlah melihat besarnya
jumlah pasukan Islam.

i) Perang Widan
Perang ini terjadi di Wedan, sebuah desa antara Mekah dan Madinah
pada 12 rabiul Awwal tahun 2 Hijriyah. Rasulullah SAW memimpin pasukan
muslimin menghadang kafilah Quraisy. Pertempuran fisik tidak terjadi karena
kafilah Quraisy melalui daerah tersebut. Rasulullah selanjuntnya mengadakan
perjanjian kerjasama dengan perdaganan Bani Damrah yang berisi
kesanggupan Bani Damrah membantu kaum muslimin apabila dibutuhkan.

Selain beberapa perang tersebut, ahli sejarah pun telah menyebutkan


beberapa sariyah (perang yang dipimpin oleh sahabat atas penunjukan Nabi
Muhammad SAW) dalam sejarah isalm, yakni diantaranya Sariyah hamzah Bin
Abdul Muthalib, sariyah Ubaidah bi haris yang terjadi pada tahun pertama
Hijriyah. Kemudian pada tahun ke-2 Hijriyah terjadi sariyah Abdullah bin Jahsy
dan pada tahun ke-3 Sariyah Qirdah. Sedangkan pada tahun ke 4 Hijriyah, terjadi
sariyah Bani asad, Sariyah raji dan Sariyah Biru Maunah. Disebutkan pula
dalam sejarah Sariyah Ijla Bani Nadir, Sariyah Zi Al-Qissah dan Sariyah Kab
Bin Umair al-Gifari pada tahun ke 8 Hijriyah.

3. Surat-surat Dakwah Nabi Muhammad

Salah satu media yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam penyebaran
pesan-pesan agama adalah surat. Dengan surat itulah kemudian beliau mengajak
raja-raja dan para pembesar di sekitar tanah Arab untuk masuk agama Islam.
Sebelum beliau berkirim surat kepada para raja dan pembesar tersebut, beliau
membuat cincin dari perak yang bertuliskan (berukir) Muhammad
Rasulullah. Kata Allah ditulis paling atas, kata Rasul ditulis di tengah, dan
kata Muhammad di tulis paling bawah.
Beliau membuat cincin berukir Muhammad Rasulullah tersebut guna
membubuhi cap pada surat-surat yang akan beliau kirim.
Menurut sejarawan Islam, muhammad bin Saas (w. 230 H) dalam kitabnya
Ath-Thabaqat Al-Kubra bahwa surat-surat Nabi keseluruhannya berjumlah tidak

7
kurang dari 105 buah. Surat-surat tersebut jika dilihart dari segi isinya, dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni :

a. Surat-surat yang berisi seruan untuk masuk Islam, ditujukan kepada


orang-orang nonmuslim baik Yahudi, Nasrani, maupun majusi serta
orang-orang musyrik, baik raja, kepala daerah maupun perorangan.
b. Surat-surat yang berisi aturan-aturan dalam Islam, misalnya tentang
zakat,sedekah dan sebagainya. Surat-surat seperti ini ditujukan kepada
musli yang masih memerlukan penjelasan dari Nabi SAW.
c. Surat-surat yang berisi beberapa hal yang wajib dikerajkan oleh orang-
orang nonmuslim terhadap pemerintah Islam, seperti masalah jizyah
(iuran keamanan).6

4. Masa Terakhir Nabi Muhammad

Pada tahun 10 H (631 M) Nabi Muhammad SAW beserta rombongan yang


besar melaksanakan haji, dan inilah haji yang terkahir bagi beliau yang
merupakan haji perpisahahn atau haji wada. Dalam kesempatan inilah turun ayat
terakhir dari Al-Quran di Padang Arafah pada hari jumat sesudah Ashar, yakni
di saat Nabi berkendaraan di atas untanya.Unta pun berhenti terhenyak dan
Malaikat Jibril pun datanglah sambil berkata kepada Nabi, Ya Muhammad! Hari
ini telah sempurna urusan agamamu, telah selesai apa yang diperintahkan
Tuhanmu dan juga segala apa yang dilarangNya. Dari itu, kumpulkanlah semua
sahabatmu, dan beritahukan kepada mereka, bahwa aku tidak akan turun- turun
lagi membawa wahyu kepadamu sesudah hari ini!

Ayat yang terkahir turun itu adalah ayat ketiga dari surah Al-Maidah :

Artinya : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,


(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi
nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari iniorang-orang kafir
telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut
kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksakarena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
6 Ali Musthafa Yakub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, Jakarta : Pustaka Firdaus , 1997, h. 181.

8
Pada kesempatan itu Nabi Muhammad menyampaikan khutbahnya yang
sangat bersejarah, yang isinya merupakan prinsip-prinsip yang mendasari
gerakan isalm, dan yang terpenting adalah bahwa umat Islam harus selalu
berpegang pada dua sumber, Al-Quran dan hadis.
Rasulullah mulai sakit panas. Istri-istri beliau meminta izin untuk
merawatnya di rumah Aisyah dan Rasulullah mengizinkannya. Untuk terakhir
kalinya Rasulullah naik mimbar. Diantara pesan yang Rasulullah katakan saat itu
adalah Aku berwasiat kepada kalian utnk berbuat baik kepada orang-orang
anshar. Sesungguhnya orang-orang anshar adalah orang-orang dekatku dimana
aku berlindung kepada mereka. Karena mereka telah melalui apa yang menjadi
beban mereka dan masih tersisa apa yang akan menjadi hak mereka. Oleh karena
itu berbuat baiklah kepada siapa saja diantara mereka yang melakukan kesalahan.
Tatkala sakitnya semakin keras, beliau bersabda, Suruhllah Abu Bakar
untuk memimpin manusai melakukan shalat. Rasulullah meninggal dunia pada
saat dhuha pada hari senin tanggal 12 rabiul Awal tahun 11 H (8 juni H (8 juni
632 M).usianya saat ituberkisar 63 tahun.

5. Komentar Para Orientalis tentang Nabi Muhammad

Berikut ini merupakan beberapa orientalis menuturkan komentar mereka


mengenai keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam membentuk peradaban
dunia Islam.

1) R.C.V. Bodley
Ia menuturkan bahwa Kedudukan Muhammad yang unik di dalam
sejarah keagamaan disebabkan kenyataan bahwa ia telah mengilhami segala
apa yang dilakukannya tanpa mengaku sebagai orang suci atau malaikat,
dengan tiada memiliki suatu sifat pun selain sifat insani semata-mata. Kecuali
pribadinya yang cemerlang, tidak ada suatu daripadanya yang
membedakannya dari kaum muslimin yang lain.

2) Michael H. Hart
Ia mengungkapkan bahwaSebuah contoh yang mencolok mata tentang
hal ini adalah tata urutan (rangking) yang saya susun yang menempatkan
Muhammad lebih tinggi daripada Yesus (Isa), terutama disebabkan karena
keyakinan saya bahwa Muhammad secara pribadi jauh lebih berpengaruh
pada perumusan agama yang dianut oleh orang Islam, daripada Yesus pada
perumusan kristen. Jatuhnya pilihan saya kepada muhammad untuk

9
memimpin di tempat teratas dalam daftar pribadi-pribadi yang paling
berpengaruh di dunia ini, mungkin mengejutkanbeberapa pembaca dan
mungkin juga dipertanyakan oleh yang lainnya, naumun ia memang satu-
satunya orang dalam sejarah yang telah berhasil secara ungguldan agung, baik
dalam bdang keagamaan maupun dalam bidang keduniaan.

3) Mhatma K. Ghandi
Komentarnya berbunyi Saya ingin tahu sebaik-baiknya tentang
prikehidupan seorang yang hingga kini memegang hati jutaan manusia. Saya
lebih yakin dari sebelumnya, bahwa bukanlah pedang yang membawa Islam
kepada kejayaan pada masa-masa itu dalam skema kehidupan. Kesederhanaan
agam Islam yang tegas, penguasaan diri yang paling kuat dari Nabi itu,
keteguhan memenuhi janji, pelayananya yang sungguh-sungguh kepada
sahabat dan pengikut-pengikutnya, keperwiraannya yang tidak mengenal
takut, keyakinannya yang mutlak kepada Tuhan dan kepada risalahnya sendiri.
Hal inilah, bukannya pedang yang menaklukkan segala-galanya di hadapan
kaum muslimin dan mengatasi segala rintangan. Ketika saya menutup jilid
ke-2 buku biografi Nabi ini, saya betul-betul merasa menyesal karena tidak
ada lagi bagi saya yang dapat dibaca mengenai prikehidupan yang agung itu.

4) Thomas Carlyle memberikan pernyataan secara terbuka tentang Nabi


Muhammad Saw.
Dia menyatakan bahwa adalah aib yang besar bagi budayawan manapun,
jika ia condong kepada anggapan bahwa agama Islam dituduh sebagai suatu
kebohongan, dan Muhammad sebagai penipu dan pendusta. Sudah tiba
waktunya kita memerangi perkataan palsu yang memalukan yang sudah
disebar-luaskan orang, karena risalah yang disampaikan rasul merupakan
pelita bagi umat manusia. Carlyle menyesalkan kebohongan yang mungkar
terhadap Islam dan rasulnya, dan menganggap penuduhnya sebagai orang
yang lemah dan kurang akal. Dia merasa heran terhadap kemungkaran
semacam itu, dan dibuatnya perumpamaan dan tidak masuk akal.
Keyakinan Carlyle akan kebenaran Nabi Muhammad Saw. ini didasarkan
atas pandangannya bahwa sebagai seorang yang besar mustahil untuk jadi
pendusta. Kejujuran merupakan asas keutamaan dan keterpujian di sisinya. Ia
memperkuat keyakinan akan kebenaran rasul dengan pengetahuannya tentang
sejarah Rasulullah Saw. yang sejak masa kecil diberi gelar Al-Amien (orang
yang terpercaya). Perkataan, perbuatan dan pemikirannya selalu tepat.

10
E. Kesimpulan

Nabi Muhammad dalam melakukan dakwahnya dibagi menjadi dua


periode, yaitu Periode Mekah dan Periode Madinah. Ciri pokok dari Periode
Mekah adalah pembinaan dan pendidikan tauhid (dalam arti luas),
sedangkan Periode Madinah, ciri pokok dari periode ini adalah pendidikan sosial
dan politik (dalam arti luas).

Perang dalam Islam diartikan sebagaiQitalu al-Kuffari fi Sabilillahi li Ilai


Kalimatillah, yaitu memerangi orang-orang kafir dijalan Allah dalam rangka
meninggikan kalimat Allah. Ada beberapa peperangan yang terjadi pada masa
Nabi Muhammad SAW, diantaranya ada yang dipimpin langsung oleh Nabi dan

11
adapula perang yang dipimpin oleh sahabat atas penunjukan Nabi Muhammad
SAW.

Dalam mengemban misi dakwahnya, salah satu media yang digunakan


Nabi Muhammad SAW dalam penyebaran pesan-pesan agama adalah surat.
Dengan surat itulah kemudian beliau mengajak raja-raja dan para pembesar di
sekitar tanah Arab untuk masuk agama Islam.

Pada tahun 10 H, Nabi Muhammad SAW beserta rombongan yang besar


melaksanakan haji, dan inilah haji yang terkahir bagi beliau yang merupakan haji
perpisahahn atau haji wada. Dalam kesempatan inilah turun ayat terakhir dari
Al-Quran di Padang Arafah pada hari jumat sesudah Ashar.

F. Daftar Pustaka

Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Amzah, Jakarta, 2013

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, PT Grafindo Persada, Jakarta,


2014

Ali Mufrodi, Islam di Kawasan Kebudayaan Arab, Logos, Jakarta, 1997

Ahmad Al Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad
XX, Jakarta :Akbar, 2006, h. 107

12
Ali Musthafa Yakub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, Jakarta : Pustaka
Firdaus , 1997, h. 181.

13

Anda mungkin juga menyukai