Dakwah Terang-terangan
a. Mendatangi Abu Thalib, paman yang mengasuh Rasulullah Saw. Mereka meminta Abu
Thalib untuk mencegah kegiatan dakwah yang dilakukan keponakannya, tetapi tidak
berhasil.
b. Kaum kafir Quraisy mengutus Walid bin Mughirah dengan membawa seorang pemuda
untuk ditukarkan dengan Muhammad Saw. mereka akan bangkit memerangi Rasulullah
Saw.
Ancaman keras ini nampaknya berpengaruh pada diri Abu Thalib. Lalu ia memanggil
ponakannya untuk berhenti dari dakwahnya. Namun, Rasulullah Saw tetap tegar dan
menolak permintaan pamannya dengan berkata, : “Demi Allah Swt, biar pun matahari di
tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, aku tidak akan menghentikan dakwah agama
Allah Swt ini hingga agama ini menang atau aku binasa karenanya”.
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Rasulullah Saw meninggalkan Abu Thalib seraya
menangis. Abu Thalib memanggilnya kembali, seraya berkata, “Wahai anak saudaraku !
Pergilah dan katakanlah apa yang kamu kehendaki (dakwah). Demi Allah Swt, aku tidak
akan menyerahkanmu kepada mereka selamanya”.
c. Mengutus Utbah bin Rabi‟ah, seorang ahli retorika untuk membujuk Rasulullah Saw.
Mereka menawarkan tahta dan harta, asalkan beliau bersedia menghentikan dakwahnya.
Tawaran itu pun ditolak keras oleh Rasulullah Saw.
d. Melakukan tindakan kekerasan secara fisik terhadap orang yang masuk Islam. Budak yang
masuk Islam disiksa dengan kejam seperti Bilal bin Rabah, Amir bin Fuhairah at Tamimi,
Ummu Ubais, an Nadhiyah serta anaknya, Al Mu‟ammiliyah, dan Zinirah. Zinirah disiksa
hingga matanya buta, sedang Ummu Amar bin Yair binti Kubath, budak wanita Bani
Makhzum disiksa sampai mati. Bahkan Usman bin Affan pun pernah dikurung dan
dipukuli dalam kamar gelap oleh saudaranya.
Tekanan-tekanan ini ternyata tidak membuat Islam dijauhi. Sebaliknya, umat Islam semakin
bertambah. Hal ini membuat Abu Jahal menekan kepada semua pemimpin Quraisy untuk
melakukan pemboikotan kepada Bani Hasyim dan Bani Muthalib.
Isi surat pemboikotan itu adalah sebagai berikut :
a. Muhammad dan kaum keluarga serta pengikutnya tidak diperbolehkan menikah
dengan bangsa Arab Quraisy lainnya, baik laki-laki maupun perempuan.
b. Muhammad dan kaum keluarga serta pengikutnya tidak boleh mengadakan hubungan
jual beli dengan kaum Quraisy lainnya.
c. Muhammad dan kaum keluarga serta pengikutnya tidak boleh bergaul dengan kaum
Quraisy lainnya.