Anda di halaman 1dari 2

TITIK TOLAK DAKWAH

Dakwah Islam telah secara nampak secara nyata sejak diutus-Nya Rasulullah Saw. Di
kala itu masyarakat Mekah mengetahui bahawa Muhammad mengajak manusia pada
sebuah agama baru. Mereka mengetahui bahawa ramai yang masuk Islam bersama
beliau. Dan bahawa Muhammad membentuk kutlah di kalangan para sahabatnya serta
menjaga kelangsungan perjalanannya. Mereka pun mengetahui bahawa kaum Muslimin
menyembunyikan kutlah dan keyakinannya kepada agama baru. Hal ini menunjukkan
bahawa masyarakat telah merasakan adanya dakwah baru dan merasakan adanya
kelompok orang Mukmin, meskipun mereka tidak mengetahui di mana orang-orang
Mukmin berkumpul dan siapakah mereka.

Rasulullah Saw tidak menampakkan ajaran Islam kepada kaum kafir Mekah sebagai
sesuatu yang baru. Yang diketengahkan justeru keberadaan kutlah kaum Mukminin di
tengah-tengah masyarakat. Tak berapa lama Hamzah bin Abd al-Muththallib masuk
Islam, kemudian disusuli 'Umar bin al-Khaththab selang tiga hari. Semenjak peristiwa
itu umat Islam memperoleh dukungan yang sangat kuat. Lalu turun kepada Rasul firman
Allah:

Maka isytiharkanlah oleh Engkau sebagaimana diperintahkan dan berpalinglah dari


kaum Musyrikin.

(QS Al-Hijr [15])

Setelah turun ayat tersebut, Rasulullah segera menyerukan perintah Allah dengan
menampakkan kutlah ini kepada seluruh masyarakat secara terang-terangan, meskipun
sebahagian kaum Muslimin masih merasa berat menjalankannya, dan sebahagian lagi
masih menyembunvikan keislamannya hingga penaklukan kota Mekah. Usluh ;came
yang digunakan Rasulullah untuk menampakkan keberadaan kutlah, adalah dengan
kelua bersama-sama para sahabat dalam dua kelompok. Masing-masing dipimpin oleh
Hamzah bin Abd al-Muththallib dan Umar bin al-Khaththab. Rasulullah pergi bersama-
sama mereka ke Ka’abah dengan (barisan yang) rapi yang sebelumnva tidak diketahui
oleh bangsa Arab. Beliau mengitari Ka'bah bersama-sama.

Ini berarti Rasulullah Saw bersama para sahabatnya memasuki tahap dakwah secara
terang-terangan (dour al-Man) dari tahap sebelumnya yang dilakukan secara sembunyi-
sembunyi (dour al-istikhfa', dari tahap interaksi dengan orang-orang yang simpati dan
siap menerima dakwah, menuju tahap menyeru pada seluruh masyarakat secara umum.
Sejak saat itu mulai terjadi benturan antara keimanan dan kekufuran di tengah-tengah
masyarakat. Begitu pula gesekan antara pemikiran-pemikiran yang benar dan yang
rosak. Rasulullah Saw mulai memasuki tahapan dakwah yang kedua iaitu tahap
interaksi dan perjuangan (marhalah al-tafa'ul wa al-kifah). Kaum kafir mulai memerangi
dakwah dan menganiaya Rasulullah Saw dan para sahabatnya dengan segala cara.
Periode ini iaitu masa tafa'ul dan kifahadalah masa yang dikenal paling menakutkan di
antara seluruh tahapan dakwah.

Pada tahap ini, tempat-tempat yang sering dilewati Rasul (termasuk kediaman beliau)
sering dilempari oleh orang-orang kafir. Ummu Jamil, istri Abu Lahab, melemparkan
najis ke depan rumah beliau, dan Rasul cukup meladeninya dengan membersihkan
kotoran-kotoran itu. Abu Jahal melempari beliau dengan kotoran kambing (yang telah
disembelih bagi) persembahan patung. Beliau pergi ke rumah puterinya, Fatimah.
dengan membiarkan kotoran pada tubuhnya, sampai puterinya membersihkan dan
menyucikannya. Semua itu tidak berpengaruh apapun pada Rasul. selain bertambah
kesabarannya dan lebih berkonsentrasi pada dakwah. Umat Islam juga disiksa dan
dianiaya. Setiap kabilah melakukan siksa dan penyiksaan atas orang yang memeluk
Islam. Bahkan orang tersebut dipaksa untuk keluar dari Islam, sampai-sampai salah
seorang dari mereka menyiksa budaknya, Bilal al-Habsyi, di atas pasir di bawah terik
matahari yang panas. Dadanya ditindih dengan batu, lalu ditinggalkan begitu saja agar
dia mati. Namun, siksaan itu tidak berpengaruh sedikitpun pada Bilal. Ia tetap
berpegang teguh pada Islam. Dalam keadaan seperti ini Bilal hanya mengulang-ulang
kata ahad ... ahad sambil menahan siksaan di jalan Allah. Seorang wanita Mukminah
juga disiksa hingga mati, karena dia tidak rela keluar dari Islam dan kembali ke agama
nenek moyangnya. Umat Islam seluruhnya didera dengan berbagai macam siksaan.
Mereka dihadapkan dengan berbagai bentuk penghinaan yang sangat menyakitkan.
Mereka tetap sabar menghadapi semua itu, semata-mata karena mencari keridhaan
Allah.

Anda mungkin juga menyukai