beberapa waktu. Hal ini membuat Rasulullah saw. sedih, sehingga dikatakan bahwa beliau berulang-ulang ingin melemparkan diri dari puncak gunung. Setiap kali hal itu terjadi Jibril muncul menenangkan beliau. Riwayat ini disebutkan dalam Shahih Bukhari. Tapi bagian tersebut disebutkan secara mu’allaq dari al- Zuhri dan dianggap lemah serta tidak shahih. Yang awal masuk Islam
Yang membenarkan Nabi dan masuk Islam pertama
kali adalah Khadijah. Kemudian diikuti Ali, Abu Bakar, dan Zaid b. Haritsah. Ibn Katsir: Yang awal masuk Islam dari kalangan nisa’ adalah Khadijah, dari kalangan mawla adalah Zaid bin Haritsah, dari kalangan ghulam adalah Ali bin Abi Thalib, dari kalangan manusia merdeka رجا (ل )ا ألحرارadalah Abu Bakar, dan beliau yang paling besar manfaatnya dalam Islam ( )أنفع منا السالم. (67/4) Asabiqun al-Awwalun
Yang awal masuk Islam, banyak di antaranya melalui
da’wah Abu Bakar: Zubair bin Awwam (ا ل ُّزبَيْر ب ن )ا ل َع َّوام, Utsman bin Affan (نعفَّان َ )ع ْث َمانب, ُ Thalhah bin Ubaidillah ( نعبَيْد هللا ُ )طَ ْل َحة ب, Sa’ad bin Abi Waqqash ((س ع د ب نَأبِى َوقَّاص, َ Abdul Rahman bin Auf (َع ْب ُد ا ل َرحْ َمنب ن )ع ْوف, َ Utsman bin Madz’un (ظ ُع ون ْ نم َ )ع ْث َمانب, ُ Abu Ubaidah bin al-Jarrah () َأبُو ُبَ ْي َدة ب نا ل َجرَّاح, Abu Salamah bin Abdul Asad (نعبْد ا َأل َسد َ ) َأبُو َس لَ َمة ب, Al- Arqam bin Abil Arqam ( )ا َألرْ قَم ب نَأبىا َألرْ قَم, dan Bilal ()ب ال بل نرباح. Solat
Ketika itu nabi dan para sahabat sudah melakukan
solat, biasanya dua rakaat salam. Tapi belum ada kewajiban solat 5 waktu. Nabi dan para sahabat kadang solat di lembah- lembah kota Makkah. Dikatan bahwa solat ketika itu menghadap Syam. Jika sedang solat di Masjidil Haram, maka Nabi menjadikan posisi Ka’bah terletak di antara beliau dan Syam. Dakwah Terbuka
Kemudian turun perintah untuk dakwah terbuka, kepada ahli
keluarga dan kepada orang ramai (QS. 42: 214-220). Disebutkan bbrp contoh ayat lainnya. Nabi pun mengumpulkan orang-orang Quraisy. Masing- masing kabilah mengutus orangnya. Kemudian Nabi berkata, “… Apa pendapatmu jika aku katakan bahwa di kaki bukit ini ada sekumpulan (pasukan) kuda yang akan mengubah (keadaan) kalian, apakah kalian akan membenarkan aku?” Mereka menjawab, “Ya.” Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan bagi kalian akan adzab yang pedih.” Abu Lahab berdiri dan membantahnya. Maka turunlah Surat al-Lahab. Dakwah di keluarga Ada hadits yang menyebutkan bahwa setelah turunnya ayat ‘wa andzir ‘asyiratakal aqrabin’, Rasulullah meminta Ali untuk mengundang keluarga dekatnya, sekitar 40 orang. Mereka pun datang, makan dan minum. Ketika Nabi hendak bicara, Abu Jahal memotong dan menyebabkan semua tamu pulang. Esoknya Nabi mengundang makan mereka lagi, dan hal yang sama terjadi kembali. Pada kali yang ketiga, Nabi berkata, “… sesungguhnya saya telah datang dengan urusan dunia dan akhirat.” Kemudian Nabi bertanya siapa di antara mereka yang mau menjadi wazirnya dalam urusan tsb dan dijadikan sebagai saudaranya. Mereka semua menolaknya. Tapi Ali kemudian menyatakan kesanggupannya menjadi wazir Nabi. Maka Nabi meneguhkan hal itu dan memerintahkan orang-orang untuk mendengar dan menaati Ali. Menurut Ibn Katsir, Abdul Ghaffar b. al-Qasim Abu Maryam menyendiri (tafarrad) dalam riwayat di atas dan ia adalah seorang pendusta dan berpaham syiah. (101-2/4) Ada riwayat yang mirip dalam Tafsir Ibn Abi Hatim. Dalam riwayat itu Nabi berkata, “Siapa di antara kalian yang mau menjadi pembantuku dalam agama dan menjadi khalifahku dalam keluargaku?” Gangguan dan Penyiksaan
Sejak saat itu, Nabi dan para pengikutnya dihalang-halangi dan
diganggu oleh kaum musyrikin. Saat Nabi berdakwah di pasar, Abu Lahab mengikuti dan mendustakannya. (108/4) Pengorbanan para Sahabat
Bilal ditindih dengan batu di panas terik.
Khabab b. al-Arat ditempeli besi panas. Sumayyah ditusuk kemaluannya hingga wafat. Yasir, ayah Ammar, disiksa hingga wafat. Hijrah ke Habsyah Pd tahun ke-5 Nabi mengarahkan para sahabat hijrah ke Habasyah.
Terjadi dua kali hijrah. Yang pertama berjumlah 15
orang. Di antara yang hijrah adalah Utsman b. Affan dan istrinya Ruqayyah. Sebagian mereka kembali karena mengira penduduk Makkah masuk Islam. Yang kedua terdiri dari 82/83 Sahabat (tidak termasuk istri dan anak), di antaranya Ja’far b. Abi Thalib dan istrinya Asma’ b. Umais. ِ )ا لنَ َجاHabasyah, begitu pula rakyatnya, beragama Raja (ش ّى Kristen, tetapi ia seorang yang adil. Utusan Quraisy ke Habasyah
Amru b. al-Ash ( )عمرو ب نا لع اصdan Umarah b. al-Walid
( )عمارة ب نا لوا لدdiutus kaum musyrikin ke Habasyah untuk menarik balik kaum Muslimin. Keduanya memberi hadiah-hadiah pada para pembesar Habasyah untuk mendapat dukungan. Najasyi memberi kesempatan kepada Ja’far dan kaum Muslimin untuk memberikan “pleidoi”. Najasyi akhirnya tidak memberi ijin pada Amru untuk membawa kembali kaum Muslimin. Amru kembali dengan tangan hampa. Sebagian besar dari Sahabat yang hijrah, termasuk Ja’far, baru kembali sktr abad ke-7 H (Perang Khaibar). Kata-kata Ja’far Keteguhan Hati Nabi
Saat pamannya memintanya untuk menghentikan
dakwah, karena desakan dari kaum musyrik, Nabi berkata: Islamnya Hamzah
Abu Jahal mencegat Rasulullah saw di Safa,
kemudian mengganggu dan mengutuknya. Hal ini diberitahukan kepada Hamzah bin Abdul Muthallib (ketika itu belum masuk Islam). Maka Hamzah pun mendatangi Abu Jahal dan memukulnya dengan busurnya. Ia menyatakan dirinya telah Islam. Kawan-kawan Abu Jahal hendak membela tetapi Abu Jahal menahannya, karena ia memang telah berbuat buruk terhadap Nabi. Peneguhan Iman Hamzah
Saat kembali ke rumah ia gamang. “Apa yang saya
lakukan! Ya Allah, jika ini sesuatu yang lurus, maka jadikanlah pembenaran di dalam hatiku.” Malamnya ia susah tidur. Paginya ia mendatangi Nabi dan menceritakan keadaannya. Nabi pun mendakwahi dan mendoakannya sehingga ia pun benar-benar beriman. (84/4) Tiga hari kemudian Umar b. Khattab masuk Islam. Boikot Kaum Musyrikin
Pada tahun ke-8 kenabian, kaum musyrikin Quraisy
memboikot Bani Hasyim. Tidak ada yang boleh berniaga atau menikah dengan mereka, atau duduk bersama mereka, atau masuk ke rumah mereka, serta mereka tidak boleh masuk ke pasar-pasar sehingga mereka menyerahkan Rasulullah kepada musyrikin Quraisy untuk dibunuh. Boikot ditulis dalam sebuah lembar perjanjian yang diletakkan di dinding Ka’bah. Hal itu berlangsung selama 3 tahun. Hal ini menimbulkan kesusahan yang besar bagi Bani Hasyim, tapi mereka tetap melindungi Nabi. Berakhirnya Pemboikotan
Pada akhirnya ada 5 orang Quraisy yang bangkit
menentang pemboikotan. Mereka adalah Abul Bukhturi, Muth’im b. Adi, Zuhayr b. Abi Umayyah, Zam’ah b. Aswad, Hisyam b. Amri. Pada saat yang sama, Allah menakdirkan surat pemboikotan habis di makan rayap, kecuali kata Allah di dalamnya. Nabi menyampaikan ini kepada Abi Thalib yang meneruskannya pada orang-orang Quraisy. Maka berakhirlah pemboikotan. Tahun Kesedihan
Pada tahun 10 kenabian, Abu Thalib dan Khadijah
wafat. Setelah wafat Abu Thalib, Rasulullah mulai diganggu oleh kaum musyrikin (305/4). Maka Rasulullah pergi ke Thaif untuk mendakwahi dan meminta perlindungan dari mereka. Namun penduduk Thaif mendustakan dan menyakiti Nabi saw (338/4). Nabi saw. kembali ke Makkah dan mendapat perlindungan Muth’im b. Adi. Kisah Islamnya Addas
340/4 Dakwah ke penduduk luar Makkah
Setelah itu Nabi saw. banyak berdakwah kepada orang-
orang dari luar Makkah pada musim haji.
Pada tahun 11, ada 6 pemuda Bani Khazraj dari Yastrib
(As’ad b. Zurarah, Auf b. al-Harits, Rafi’ b. Malik, Qutbah b. Amir, Uqbah b. Amir, Jabir b. Abdullah) yang tertarik dengan dakwah Nabi saw. Mereka membawa Islam ke negeri mereka, sehingga Islam tersebar secara perlahan-lahan. Hal ini mendorong terjadinya Bai’at Aqabah pada tahun2 berikutnya. Bai’at Aqabah I
Pada tahun 12, ada 12 orang Aus dan Khazraj yang
menemui Nabi saw. di musim haji. Mereka berbai’at pada Nabi dengan isi bai’at Nisa’. Mereka meminta diutus seorang dai untuk mengajar mereka dan mengimami mereka solat. Maka Nabi mengutus Mus’ab b. Umair. Maka semakin banyak penduduk Yastrib yang masuk Islam, termasuk beberapa tokoh pentingnya, yaitu Usaid b. Hudhair dan Sa’ad b. Mu’adz. Para sahabat mulai hijrah ke Yastrib. Bai’at Aqabah 2
Pada tahun 13, ada 75 orang Aus dan Khazraj yang
berbai’at dengan Nabi, 2 di antaranya perempuan. Kali ini mereka berbai’at dengan bai’at qital. Artinya mereka siap berperang untuk membela Nabi sebagaimana mereka membela keluarga mereka. Abbas ikut hadir pada kesempatan itu untuk memastikan kesungguhan mereka membela Nabi saw. Sekitar 3 bulan kemudian Nabi saw. hijrah ke Yastrib (Madinah).