Anda di halaman 1dari 5

Kisah Lengkap Tentang Nabi Muhammad Saw.

Kisah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam (Saw) bukanlah sekedar cerita
saja, melainkan menjadi suri tauladan bagi umatnya.

Nabi Muhammad Saw merupakan nabi terakhir yang harus diimani sekaligus
sebagai penyempurna ajaran nabi-nabi sebelumnya.

Banyak pelajaran dan hikmah yang dapat dipetik dari kisah Nabi Muhammad Saw.
Beliau selalu bersikap baik dan santun dalam menyikapi beragam cobaan dan
tantangan dalam menyiarkan agama Islam.

Kegigihannya dalam mengajak umatnya untuk senantiasa mematuhi perintah Allah


Swt dan menjauhi larangan-Nya sudah tertanam sejak masih muda.

Kisah Kelahiran Nabi Muhammad Saw:

Nabi Muhammad Saw adalah putra dari Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah
binti Wahb. Beliau lahir di Mekkah pada hari Senin, 12 Rabi'ul Awwal.

Ada hikmah mengapa Allah Swt memilih hari Senin sebagai hari lahir Nabi
Muhammad Saw.

Jalaluddin As-Suyuthi dalam karyanya Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid


mengutip penjelasan Ibnul Haj Al-Abdari Al-Maliki Al-Fasi mengungkapkan
bahwa hari Senin adalah hari di mana Allah Swt menciptakan pohon di mana ini
bisa bermakna sebagai rezeki berupa makanan yang nantinya menjadi asupan dan
menyenangkan hati.

Selain itu, dikaitkan juga dengan makna "musim semi" di mana secara etimologi
berarti optimis dan nasib baik serta menjadi musim yang "adil" di mana semua
tumbuh dan bermekaran.

Hikmah selanjutnya adalah Allah ingin memuliakan Nabi Muhammad Saw dan
waktu lahirnya. Jika seandainya Nabi Muhammad Saw dilahirkan di hari atau
waktu yang memang sudah mulia, orang pasti akan mengira Nabi Muhammad Saw
menjadi mulia karena hari atau waktu tersebut.
Sehingga, Allah Swt memilih hari Senin dengan tanggal dan bulan yang tidak ada
keistimewaan atau kekhususan karena ingin memperlihatkan Kuasa-Nya bahwa
Dia dapat memuliakan Nabi-Nya.

Nabi Muhammad Saw juga lahir pada tahun 571 atau yang dikenal sebagai Tahun
Gajah. Di tahun tersebut, pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah Habasyah
menyerang Ka'bah.

Pasukan gajah kemudian dikalahkan oleh burung ababil yang diutus langsung oleh
Allah Swt. Burung ababil menjatukan batu yang dibawa untuk memerangi pasukan
gajah.

Nabi Muhammad Saw besar sebagai anak yatim piatu. Ayahnya meninggal dunia
saat Nabi Muhammad Saw masih berada dalam kandungan dan ibunya meninggal
dunia saat Nabi Muhammad Saw berusia 6 tahun.

Sepeninggal Aminah, Nabi Muhammad dibesarkan oleh kakeknya bernama Abdul


Muthalib. Dua tahun bersama sang kakek, Nabi Muhammad Saw kecil harus
kembali kehilangan. Sang kakek meninggal dunia.

Kemudian, pada usia 8 tahun, Nabi Muhammad Saw diasuh oleh sang paman
bernama Abu Thalib.

Bersama pamannya, Nabi Muhammad Saw mulai belajar berdagang. Beliau


bahkan berdagang di usia yang sangat muda, yakni saat berusia 12 tahun.
Perjalanan karier Nabi Muhammad Saw dalam berdagang berkembang pesat. Nabi
Muhammad Saw terkenal sebagai orang yang jujur dan terpercaya sehingga
mendapat gelar Al-Amin yang memiliki arti "orang yang dapat dipercaya".

Berita perihal kejujuran Nabi Muhammad Saw pun meluas seantero negeri. Salah
satu yang mendengar berita tersebut adalah Khadijah binti Khuwailid, seorang
janda yang mempunyai status tinggi di kalangan suku Arab, bijak, cerdas, dan dia
juga seorang pedagang yang sukses.

Kemudian, Khadijah r.a. pun mempercayakan barang dagangannya di tangan Nabi


Muhammad Saw. Khadijah r.a. selalu merasa senang saat melihat dagangannya
laris manis dan hasil dagang yang selalu untung lebih. Khadijah r.a. pun semakin
percaya dengan Nabi Muhammad Saw.
Khadijah r.a. pun merasa tertarik dengan Nabi Muhammad Saw dan ia mengutus
sahabatnya, Nafisah binti Umayyah untuk membantunya melamar Nabi
Muhammad Saw. Setelah Nafisah binti Umayyah menyampaikan niat dari
Khadijah r.a., Nabi Muhammad Saw lalu memberitahu kabar tersebut kepada para
pamannya.

Nabi Muhammad Saw dan pamannya kemudian mendatangi kediaman Khadijah


r.a. yang bertujuan untuk melamar Khadijah r.a. Dikisahkan, Nabi Muhammad
Saw menikah pada usia 25 tahun dan Khadijah r.a. saat itu berusia 40 tahun.

Nabi Muhammad Saw diketahui menikahi Khadijah dengan mahar 20 ekor unta
betina muda.

Ada banyak keistimewaan dalam diri Nabi Muhammad Saw, salah satunya
adalah wajahnya yang terang melebihi sinar bulan. Hal ini juga menjadi tanda
kebesaran Allah Swt. Selain itu, menjelang turunnya wahyu pertama, Nabi
Muhammad Saw bermimpi di mana Malaikat Jibril menemuinya.

Kemudian, Nabi Muhammad Saw memutuskan untuk menyendiri di Gua Hira.


Beliau ingin merenungkan mimpinya tersebut. Nabi Muhammad Saw melakukan
ibadah selama beberapa malam di Gua Hira. Saat perbekalannya habis, Nabi
Muhammad Saw pulang ke Khadijah untuk mengambil bekal dan kembali lagi
hingga Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad Saw dan berkata:

“Bacalah !”

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Saya tidak bisa membaca,” beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,” Lalu Malaikat Jibril merangkulku,
sampai aku merasa kepayahan, kemudian dia melepasku dan mengatakan:
“Bacalah!”

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Saya tidak bisa membaca,” dia
merangkulku untuk kali kedua, sampai aku merasa kepayahan, kemudian dia
melepasku dan mengatakan, ”Bacalah!”

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Saya tidak bisa membaca,” dia
merangkulku untuk ketiga kalinya, sampai aku merasa kepayahan, kemudian dia
melepasku, dan mengatakan:
Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabb-mulah Yang Paling
Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-'Alaq ayat 1-5)".

Setelah pertemuannya dengan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad Saw pulang ke


ruamh dengan gemetar. Beliau kemudian minta diselimuti oleh sang istri.

Lalu, Nabi Muhammad Saw kemudian menceritakan kejadian yang baru saja
dialaminya kepada Khadijah dan sang istri pun menghiburnya seraya berkata:

"(Bergembiralah), demi Allah! Allah Azza wa Jalla tidak akan membinasakanmu


selama-lamanya. Karena engkau menyambung tali silaturrahim, (berkata jujur),
menghormati tamu, mampu menahan beban (tidak berkeluh-kesah), membantu
orang tidak punya, serta menolong duta-duta kebenaran”.

Nabi Muhammad Saw menjadi Rasul pada usia 40 tahun dan dalam beberapa
riwayat disebutkan, wahyu pertama turun pada tanggal 17 Ramadan.

Nabi Muhammad Saw pun melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi


setelah turunnya wahyu pertama. Rasulullah Saw melakukannya selama 3 tahun di
Mekkah. Beliau mengajak para penduduk Mekkah untuk memeluk agama Islam.

Anggota keluarga dan golongan orang awam yang mengikuti ajarannya antara lain
Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, Bilal, dan Abu Bakar as-Shiddiq.

Kemudian, Nabi Muhammad Saw meneruskan perjuangannya. Kini Rasulullah


Saw berdakwah secara terang-terangan selama 10 tahun di Mekkah. Beliau pun
mendapat perlawanan dari suku dan bahkan dari keluarganya sendiri. Namun, Nabi
Muhammad Saw tetap meneruskan dakwahnya.

Namun, kondisi di Mekkah tidak lagi aman. Hujatan, hinaan, bahkan perlawanan
fisik sudah tak terhindarkan. Nabi Muhammad Saw bersama para pengikutnya pun
hijrah ke Madinah atas perintah Allah Swt.

Kisah Nabi Muhammad Saw dalam menjalankan dakwah di Madinah dapat


sambutan hangat. Di Madinah, Rasulullah Saw menerapkan strategi dakwah
dengan cara membangun masjid, pusat kegiatan dakwah, mempersaudarakan
antara Muhajiriin dan Anshar, mendirikan pasar sehingga perekonomian
menggeliat, dan membuat perjanjian dengan penduduk Madinah.

Nabi Muhammad Saw berdakwah di Madinah selama 10 tahun.

Diketahui, sebelum wafat, Nabi Muhammad Saw mengalami sakit selama


beberapa hari. Bahkan, beliau minta izin untuk berpindah ruang tidur ke ruang
yang dihubungkan dengan masjid agar dapat memberikan nasihat serta arahan
kepada umatnya.

Di akhir kisah Nabi Muhammad Saw ini, beliau berpesan agar umatnya selalu
berpegang teguh pada ajaran agama Islam, menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah
sebagai pedoman hidup, serta senantiasa mendirikan salat.

Di hari terakhirnya, Nabi Muhammad Saw juga mengumumkan bahwa Abu Bakar
as-Shiddiq akan menjadi pemimpin umat muslim setelah kepergiannya.
Pengangkatan tersebut menjadi tanda masa kekhalifahan Islam dimulai.

Nabi Muhammad Saw meninggal dunia pada usia 63 tahun dan terjadi pada
tanggal 8 Juni 632 Masehi (12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah) di kediaman
istrinya, Aisyah r.a.

Wafatnya Nabi Muhammad Saw meninggalkan duka mendalam di kalangan umat


Islam. Peristiwa ini pun dikenang sebagai salah satu momen penting dalam sejarah
Islam.

Begitulah kisah Nabi Muhammad Saw dari kecil hingga wafatnya. Manusia pilihan
Allah Swt ini menjadi suri tauladan umat Muslim. Ajaran-ajarannya serta hadis
yang diriwayatkan para sahabatnya menjadi pegangan umat Islam hingga akhir
zaman.

Anda mungkin juga menyukai