Anda di halaman 1dari 2

BIOGRAFI UMAR BIN KHATTAB

Biografi Singkat Umar Bin Khatab


Nama : Umar bin al-Khattab
Lahir : 583 M Mekkah, Jazirah Arab
Wafat : 3 November 644
Makam : Sebelah kiri makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi, Madinah
Gelar : al-Faruq (Pemisah antara yang benar dan batil) , Amir al Mu`miniin (Pemimpin
Orang-Orang Beriman)
Pendahulu : Abu Bakar Ash-Shidiq
Pengganti : Utsman bin Affan
Biografi dan Profil Umar bin Khattab
Umar bin al-Khattab lahir di Mekkah dari Bani Adi yang masih satu rumpun dari suku Quraisy dengan
nama lengkap Umar bin al-Khattab bin abdul Uzza. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas
menengah, ia bisa membaca dan menulis yang pada masa itu merupakan sesuatu yang sangat jarang
terjadi.
Umar bin khatab dikenal memiliki fisik yang kuat, bahkan ia menjadi juara gulat di Mekkah. Umar
tumbuh menjadi pemuda yang disegani dan ditakuti pada masa itu. Beliau memiliki watak yang keras
hingga di juluki sebagi “Singa Padang Pasir”. Beliau termasuk pemuda yang amat keras dalam
membela agama tradisional Arab yang saat itu masih menyembah berhala serta menjaga adat istiadat
mereka. Bahkan pada saat itu putrinya dikubur hidup-hidup demi menjaga kehormatan Umar. Sebelum
memeluk Islam beliau di kenal sebagai peminum berat, namun setelah menjadi muslim Beliau tidak
lagi menyentuh alkohol sama sekali, meskipun saat itu belum diturunkan larangan meminum khimar
secara tegas.
Memeluk Islam
Pada masa itu, ketika Nabi Muhammad menyebarkan Islam secara terbuka di Mekkah, Umar bereaksi
sangat antipati terhadap Nabi. Umar juga termasuk orang yang paling banyak dan paling sering
menggunakan kekuatannya untuk menyiksa pengikut Nabi Muhammad SAW.
Pada puncak kebenciannya terhadap Nabi Muhammad SAW, Umar memutuskan untuk mencoba
membunuh Nabi. Namun dalam perjalanannya, Umar bertemu dengan salah seorang pengikut Nabi
yang bernama Nu’aim bin Abdullah dan memberikan kabar bahwa saudara perempuan Umar telah
memeluk Islam. Karena kabar tersebut, Umar menjadi terkejut dan kembali ke rumahnya dengan
maksud untuk menghukum adiknya. Dalam riwayatnya, Umar menjumpai Saudarinya yang sedang
membaca Al-Quran surat Thoha ayat 1-8 , Umar menjadi semakin marah dan memukul saudarinya.
Namun Umar merasa iba ketika melihat saudarinya berdarah akibat pukulannya, beliau kemudian
meminta agar ia melihat bacaan tersebut. Beliau menjadi sangat terguncang oleh isi Al-Quran, dan
beberapa waktu setelah kejadian tersebut Umar menyatakan memeluk agama Islam. Keputusan tersebut
membuat hampir seisi Mekkah terkejut karena seorang yang terkenal memiliki watak yang keras dan
paling banyak menyiksa pengikut Nabi Muhammad SAW kemudian memeluk ajaran yang sangat di
bencinya. Akibatnya, Umar di kucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia tidak lagi dihormati oleh para
petinggi Quraisy.
Hijrah di Madinah
Pada tahun 622, Umar ikut bersama Nabi Muhammad SAW serta para pegikutnya untuk berhijrah ke
Yatsrib (saat ini Madinah). Umar juga terlibat dalam perang Badar, perang Uhud, perang Khaybar serta
penyerangan ke Syria. Umar bin Khatab di anggap sebagai orang yang di segani oleh kaum muslimin
pada masa itu selain karena reputasinya pada masa lalu yang memang terkenal sudah terkenal sejak
masa memeluk Islam, Umar juga dikenal sebagai orang terdepan yang selalu membela Nabi
Muhammad SAW dan ajaran Islam pada kesempatan yang ada. Bahkan beliau tanpa ragu menentang
kawan-kawan lamanya yang dulu bersama sama ikut menyiksa para pengikut Nabi Muhammad SAW.
Wafatnya Nabi Muhammad
Suasana sedih dan haru menyelimuti kota Madinah, pada saat kabar wafatnya Nabi Muhammad SAW
pada 8 juni 632 M (12 Rabiul Awal 10 Hijriah). Umar merupakan salah seorang yang paling
terguncang atas peristiwa itu, beliau menghambat siapapun yang akan memandikan dan menyiapkan
jasadnya untuk pemakaman. Umar sangat syok, beliau lantas berkata “Sesungguhnya beberapa orang
munafik menganggap bahwa Nabi Muhammad SAW telah wafat, Sesungguhnya Beliau tidak wafat,
tetapi pergi ke hadapan Tuhannya, seperti yang di lakukan Musa bin Imran yang pergi dari kaumnya.
Demi Allah Beliau benar-benar akan kembali. Barang siapa yang beranggapan bahwa beliau wafat,
kaki dan tangannya kan ku potong”.
Umar melakukan hal tersebut karena yakin bahwa Nabi tidaklah wafat, namun setelah di nasehati oleh
Abu Bakar, Umar kemudian sadar dan ikut memakamkan Rasulullah.
Menjadi Khalifah
Pada masa Abu Bakar menjadi seorang khalifah, Umar bin Khatab menjadi salah satu penasehat
kepalanya. Setelah Abu Bakar meninggal pada tahun 634, Umar bin khatab di tunjuk untuk
menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah ke dua dalam sejarah Islam.
Selama dibawah pemerintahan Umar bin Khatab, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam
mengambil alih Mesopotamia dan Persia dari tangan dinasti Sassanid, serta mengambil alih Mesir,
Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari ke Kaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua
negara adi daya yaitu Persia dan Romawi, namun keduanya telah di taklukkan oleh ke Khalifahan
Islam dibawah pimpinan Umar bin Khatab.
Umar bin Khatab melakukan banyak reformasi secara administratif dan menongtrol dari dekat
kebijakan publik, termasuk membangun sistem administrasi untuk daerah yang baru di taklukkan.
Umar memerintahkan agar diselenggarakan sensus diseluruh wilayah kekuasaan Islam. Pada tahun 638,
Umar memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid
Nabawi di Madinah.
Umar bin Khatab dikenal memiliki kehidupan yang sederhana. Beliau tidak mengadopsi gaya hidup
dan penampilan para penguasa di zaman itu, beliau tetap hidup sangat sederhana.
Sekitar tahun ke-17 Hijriah yang merupakan tahun ke-4 ke khalifahannya, Umar mengeluarkan
keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa Hijriah.
Wafatnya Umar bin Khatab
Umar bin Khatab wafat karena dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz) yang merupakan seorang budak
yang fanatik pada saat Umar akan memimpin shalat subuh. Diketahui Fairuz adalah orang Persia yang
masuk Islam setelah Persia di taklukkan oleh Umar. Pembunuhan ini konon di latar belakangi dendam
Fairuz terhadap Umar bin Khatab, Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia yang pada masa itu
merupakan negara Adidaya. Umar bin Khatab Wafat pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23H/644M. Setelah
wafat, jabatan Khalifah dipegang oleh Ustman bin Affan.
Wasiat Umar
Semasa Umar masih hidup Umar meninggalkan wasiat yaitu
Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu.
Karena celamu lebih banyak darinya.Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah
perutmu dahulu. Karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.Bila engkau
hendak memuji seseorang, pujilah Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam
memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah.Jika engkau ingin meninggalkan
sesuatu, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab apabila engkau meninggalkannya, berarti
engkau terpuji.Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiaplah untuk mati. Karena jika engkau
tidak bersiap untuk mati, engkau akan menderita, rugi, dan penuh penyesalan.Bila engkau ingin
menuntut sesuatu, maka tuntutlah akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan
mencarinya.

Anda mungkin juga menyukai