Anda di halaman 1dari 5

Pengenalan Budikdamber dan

Ecobrick Kepada Karang Taruna


Dusun Gedong, Bonomerto
By KKN Kab. Semarang in Kab. Semarang on 18th February 2019.

http://kkn.undip.ac.id/?p=72266
Semarang (26/01/2019) – Tim I KKN Undip 2019 bersama Karang Taruna Dusun
Gedong, Desa Bonomerto, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang berkumpul di
Balai Desa Bonomerto pada Sabtu malam. Perkumpulan diagendakan untuk
sosialisasi yang diberikan oleh Tim I KKN Undip terkait alternatif budidaya dan
pengolahan sampah. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dusun Gedong, Ketua
Karang Taruna Desa Bonomerto, Kepala STBM Desa Bonomerto, Pengurus Karang
Taruna Dusun Gedong, dan Tim I KKN Undip 2019 Desa Bonomerto. Diah Eka, salah
satu peserta Tim I KKN Undip 2019 memberikan info terkait alternatif budidaya
ikan Lele menggunakan ember yang disebut Budikdamber (Budidaya Ikan dalam
Ember). Budikdamber adalah alternatif budidaya ikan dengan memanfaatkan
ember sebagai kolam yang dipadukan dengan sistem aquaponik (polikultur ikan
dan sayuran) menggunakan sayur kangkung. Informasi diberikan kepada Karang
Taruna Dusun Gedong karena pemuda di sana sangat aktif untuk
membudidayakan ikan Lele. Selain itu, Diah Eka melalui program monodisiplinnya
memberikan informasi terkait pakan alternatif dari dedaunan, seperti kangkung,
daun singkong, daun turi, dan sebagainya yang dapat digunakan sebagai pakan
alternatif ikan Lele untuk menekan biaya pembelian pakan. Permasalahan yang
selama ini dihadapi adalah karena kurangnya informasi terkait budidaya ikan Lele,
sehingga kadang membuat gagal panen atau biaya pakan yang dianggap terlalu
mahal. Alternatif budidaya ini diharapkan dapat diterapkan oleh pemuda di Dusun
Gedong.
Selain tentang alternatif budidaya, informasi lain yang diberikan adalah tentang
pengelolaan sampah yang selama ini menjadi salah satu permasalahan di Desa
Bonomerto. Saat pertemuan Karang Taruna tersebut, Ghiyats memberikan
informasi terkait alternatif pengolahan sampah organik dan anorganik yang masih
belum dikelola dengan baik. Ghiyats menjelaskan tentang pengolahan sampah
organik untuk dijadikan pupuk kompos dan sampah anorganik untuk dibuat
ecobrick. Pupuk kompos yang sudah dibuat diharapkan dapat digunakan dalam
bidang pertanian, sedangkan ecobrick yang dibuat mampu mengatasi
permasalahan sampah anorganik yang hanya dibakar oleh masyarakat, karena
sampah yang dibakar dapat menimbulkan polusi udara. Oleh karena itu, alternatif
ini diharapkan dapat diaplikasikan oleh masyarakat untuk kehidupan sehari-hari.

edited by kusyogo

Tags: #KecamatanSuruh #DesaBonomerto #TIM1 #KKNReguler

Anda mungkin juga menyukai