Anda di halaman 1dari 14

Tugas : Makalah

Mata Kuliah :Pakan Ikan


Dosen Mata Kuliah :

“PEMBUATAN PAKAN ALAMI CACING TANAH”

OLEH:

KELOMPOK III

ARWANDA 152704

SANIA.M 1527040019

WAHDA SALAHUDDIN 152704

SAFRI 152704

ANDI NIA VARADIKA 1527

MUSAKKIR 152704

PTP A/B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2017
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Esa atas
perkenaannya sehigga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini, yang
didalamnya membahas TENTANG PEMBUATAN PAKAN ALAMI YANG TERBUAT
DARI CACING TANAH

Materi dalam makalah ini penulis mendapatkan dari berbagai sumber literatur dalam
internet yang dapat dipertanggungjawabkan. Dan juga penulis banyak mendapatkan literatur
dari pengalaman masing-masing di lingkungan sekitar.

Terima kasih penulis sampaikan kepada dosen Mata Kuliah “ ” yang memberikan
tugas ini, sehingga penulis dapat mengetahui banyak tentang “TENTANG PEMBUATAN
PAKAN ALAMI YANG TERBUAT DARI CACING TANAH “juga ucapan terima kasih
kepada sesama rekan-rekan kelompok yang telah bekerja sama dengan baik sehingga
makalah ini Bisa selesai tepat pada waktu.

Akhir kata tentang makalah ini bahwa penulis menyadari isi dari makalah ini masih
sangat jauh dari yang diharapkan, karena masih kurangnya wawasan dari penulis, oleh Karna
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari siapapun yang mungkin tidak sengaja
membaca Makalah ini, diharapkan kritik yang membangun untuk tugas-tugas yang akan
datang, khususnya dari dosen Mata Kuliah, untuk perbaikan penyusunan tugas-tugas
selanjutnya.

Makassar, 25 Oktober 2017


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cacing tanah merupakan hewan yang berpotensi menjadi bahan makanan. sumber protein
tinggi. Budidaya cacing tanah relatif mudah, efisien dan murah, dimana untuk
membudidayakan cacing ini hanya dibutuhkan suatu media berupa kompos (dalam kehidupan
sehari-hari digunakan untuk menguraikan sampah organik).

Cacing tanah merupakan hewan tingkat rendah yang tidak memiliki tulang belakang
(avertebrata) dan bertubuh lunak. Hewan ini paling sering dijumpai di tanah dan tempat
lembab, yang banyak mengandung senyawa organik dan bahan mineral yang cukup baik dari
alam maupun dari sampah limbah pembuangan penduduk sebagaimana habitat alaminya.
Cacing tanah telah dikenal dari berbagai familia, yaitu moniligastridae, megascolecidae,
eudrillidae, glossocolecidae dan lumbricidae. Beberapa spesies yang sering ditemui di
Indonesia antara lain pontoscolex corethrurus, drawida sp, peryonix excavatus, megascolex
cempii, pheretima posthoma, pheretima javanica, metaphire javanica dan metaphire
capensis (Khairulman dan Amri, 2009; Suin, 1989).
Bagi sebagian orang, cacing tanah masih dianggap sebagai makhluk yang menjijikkan
dikarenakan bentuknya, sehingga tidak jarang cacing masih dipandang sebelah mata. Namun
terlepas dari hal tersebut, cacing ternyata masih dicari oleh sebagian orang untuk
dimanfaatkan. Menurut sumber, kandungan protein yang dimiliki cacing tanah sangatlah
tinggi, yakni mencapai 58-78 % dari bobot kering. Selain protein, cacing tanah juga
mengandung abu, serat dan lemak tidak jenuh. Selain itu, cacing tanah mengandung auxin
yang merupakan perangsang tumbuh untuk tanaman (Khairulman dan Amri, 2009).
Selain itu tubuh cacing tanah dapat digunakan untuk bahan makanan bagi hewan,
salah satunya Adalah pakan ikan. Unsur-unsur yang diperlukan dalam pakan ternak selain
karbohidrat dan vitamin, juga diperlukan protein dan mineral (Khairuman dan Amri, 2009;
Anonim).
Pada penelitian ini, peneliti memilih cacing tanah drawida sp, megascolex sp dan
pontoscolex corethrurus sebagai bahan uji, karena merujuk pada penelitian sebelumnya
(Imma, 2010) mengenai kandungan protein dalam cacing tanah, dimana cacing tanah drawida
sp, megascolex sp dan pontoscolex corethrurus memiliki kadar protein yang cukup tinggi.
Maka ketiga cacing ini berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Cacing tanah yang
diberikan pada ikan akan meningkatkan kadar protein ikan tersebut. Hewan ini juga banyak
mengandung senyawa organik dan bahan mineral. (Arlen, 1997; Darmono, 1995).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan cacing tanah?
2. Bagaimana cara membuat pakan alami dari cacing tanah?
3. Apa kekurangan dan kelebihan dari pakan alami cacing tanah?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian cacing tanah
2. Mengetahui cara membuat pakan ikan dari cacing tanah
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pakan alami cacing tanah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian cacing tanah


Cacing tanah adalah hewan yang menjijikan dan menggelikan bagi sebagian orang,
karena bentuknya yang lembek dan menggeliat-geliat. Eitss.. tapi jangan menilai hewan satu
ini dari penampilan luarnya saja. Cacing tanah memiliki banyak manfaat lain selain
membantu proses penggemburan tanah.

Kandungan utama cacing adalah protein, yang memiliki peranan penting dalam aktifitas
biologis. Jika di bandingkan dengan daging binatang lain, cacing yang paling tinggi
proteinnya yaitu sekitar 76%. Sedangkan protein pada daging sapi atau memalia lainnya
hanya 65%, Protein pada ikan hanya 50%. Cacing tanah juga mengandung Asam amino
sekitar 17%.

Cacing juga bermanfaat untuk kesehatan, seperti: Penyembuhan tifus, Obat Diare,
Melancarkan Sirkulasi darah, Melancarkan Pencernaan, Mengurangi Demam (Antipiretik),
Menenangkan syaraf, dan Meningkatkan energi. Cacing tanah juga bermanfaat untuk
menyembuhkan luka dan ampuh untuk kesehatan kulit manusia.
Kandungan alfa-tokoferol pada cacing tanah membantu mempertahankan elastisitas
kulit dan menjaganya agar tetap muda. Bahkan industri kosmetik diantaranya menjadikan
cacing tanah sebagai bahan baku pembuatan produk kosmetiknya

Species cacing tanah sangat beragam, tapi yang biasa digunakan dan di ternakkan
adalah: Pheretima, Periony & Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan
organik yg berasal dr pupuk kandang & sisa-sisa tumbuhan. Tapi, Cacing jenis Lumbricus
Rubellus yang dikenal juga sebagai cacing eropa, memiliki keunggulan lebih dibanding
kedua jenis yg lain di atas, karena produktivitasnya tinggi (penambahan berat badan, produksi
telur/anakan & produksi bekas cacing “kascing”) serta tidak banyak bergerak, sehingga lebih
banyak yang membudidayakan jenis cacing ini

Langkah awal ternak cacing tanah

Seiring dengan kebutuhan yang meningkat, banyak yang mencoba untuk


membudidayakannya sendiri. Caranya terbilang mudah kok, kamu bisa coba sendiri dirumah.
Artikel ini akan membahas mengenai langkah-langkah membudidayakan cacing tanah.

1. Langkah Memulai Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus)

1. Membuat kandang cacing (kotak pemeliharaan)


2. Persiapkan media hidup atau lingkungan cacing
3. Pengadaan bibit cacing
4. Metode penyebaran bibit cacing tanah
5. Pengadaan indukan cacing
6. Pembuatan pakan
7. Perawatan dan pemeliharaan
8. Masa panen
9. Membuat kandang cacing (kotak pemeliharaan)
Hal yang pertama dilakukan adalah membuat kandang cacing / kotak pemeliharaan
cacing. Sebenarnya membuat kandang beternak cacing tanah itu sangat mudah. Karena
tempat budidaya cacing itu sembarangan juga bisa, tinggal enaknya kita saja.

Setiap tempat untuk budidaya cacing Lumbricus Rubellus sebaiknya terbuat secara terpisah,
dengan ukuran kira-kira 50 x 40 x 30 cm, dengan ukuran wadah tersebut akan mampu
menampung sekitar 100-130 ekor bibit. Referensi lainnya menyatakan bahwa sebaiknya
dengan ukuran 1 meter persegi dapat di isi dengan 0,50 kg bibit cacing.

Kandang bisa terbuat dari beberapa bahan yang murah serta gampang didapat seperti rak
kayu, keranjang dari bambu, bak plastik, bahkan kolam bekas ikan yang sudah tidak terpakai
pun dapat dimanfaatkan.

Pembuatan kandang untuk cacing harus di tempat yang teduh yang aman dari kehujanan dan
sinar matahari

2. Perisapkan Media Hidup atau Lingkungan cacing

Hal yang sangat penting dan yang paling wajib menjadi perhatian dalam beternak
cacing tanah, khususnya bagi pemula yang mau berkecimpung di dunia peternakan cacing
tanah ini, ialah media budidaya cacing tanah itu sendiri, di karenakan media hidup cacing
yang akan kita gunakan sebagai tempat memelihara tersebut dapat mempengaruhi harga jual,
banyak sedikitnya panen, dan kehidupan cacing tanah itu sendiri.

Syarat media hidup yang baik bagi cacing tanah diantaranya: Gembur, Organik dan lunak. Ini
dibutuhkan untuk kelangsungan hidup cacing tanah yang menyukai daerah yang lembab dan
lunak.

Contoh Media yang bisa digunakan, diantaranya adalah:

1. Log Jamur, adalah limbah hasil budidaya jamur. Saat ini kami menggunakannya
sebagai media utama, karena log jamur memiliki kandungan protein yang lebih tinggi
dibandingkan media lainnya sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan cacing.
2. Tanah, namun bukan sembarang tanah, usahakan tanah yang mengandung banyak
unsur hara. Biasanya terdapat pada tanah humus.

3. Gergajian Kayu, limbah hasil gergajian, cukup bermanfaat namun perlu


dicampurkan air terlebih dahulu.
4. Cacahan Batang Pisang, yakni menggunakan Batang yang telah dicacah namun
biasanya juga ditambahkan tanah.
5. Cara membuatnya:

6. Bahan yang di pakai adalah campuran kompos dengan bahan-bahan organik yang
disebutkan sebelumnya. Masukkan bahan-bahan tersebut hingga mencapai ketinggian
15 cm. Masukkan juga air secukupnya agar media hidup cacing tanah ini basah dan
gembur. Aduk semua bahan tersebut sampai tercampur merata, agar terjadi proses
fermentasi.

7. Setelah empat minggu, campurkan kotoran hewan ke dalamnya dengan perbandingan


70% media hidup dan 30% kotoran hewan. Kapur juga bisa ditambahkan sebanyak
1% dari media hidup untuk mendapatkan pH yang netral. Media sudah dianggap
cocok apabila pH nya mencapai 6 – 7 , tingkat kelembaban 15 – 30 % dan suhu di
antara 15 – 25ºc. Kemudian masukkan cacing tanah ke dalamnya. Cacing yang
dimasukkan seberat media hidup yang telah disediakan. Bila berat media hidupnya
mencapai 1 kg, maka cacing yang dimasukkan ke dalamnya juga seberat 1 kg. Untuk
menghindari kekeringan pada media hidup, permukaan media bisa dilapisi plastik,
karung, atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.

Pengadaan Bibit cacing

Jika kandang dan media hidup cacing sudah siap, silahkan beli bibit atau indukan cacing
tanah dari peternak cacing itu sendiri. Hal ini lebih baik dibandingkan menggunakan bibit
cacing liar yang kita cari sendiri di alam. Karena kemampuan berkembang biak tidak bagus
dan kadang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Serta kualitas dan
kandungan zat yang terkandung dalam bibit cacing tanah hasil budidaya jauh lebih baik.
Metode Penyebaran Bibit Cacing Tanah

Jika kandang, media hidup sudah siap dan bibit cacing tanah sudah tersedia, maka
penyebaran siap dilakukan. Bibit cacing tanah jangan langsung sekaligus dimasukkan ke
dalam media, melainkan sedikit-sedikit. Tambahkan lagi dan cek tiap 3 jam sekali apakah
masih ada cacing yang berkeliaran ke luar. Kalau cacing malah meninggalkan media atau
wadah berarti media yang digunakan harus diganti karena belum siap huni, mungkin
terkontaminasi bahan kimia, amoniak, berminyak atau kurang lembab. Cara mengganti media
yaitu dengan cara disiram air, kemudian diperas atau dibuang airnya sampai airnya berwarna
bening.Untuk mengetahui apakah cacing tanah yang ditanam betah terhadap media yang
digunakan, Anda bisa memastikannya setelah 12 jam.

Penyebaran cacing tanah

Jika cacing tanah dengam rumah barunya maka segera masukkan bibit-bibit cacing yang
lainnya dengan secara yang merata.setelah bibit selesai di masukkan kedalam media tumbuh
tersebut,maka tutup media tumbuh dengan pelapah pisang,plastik, atau benda lain yang dapt
membuat media tumbuh rindang dan tidak terkena sianar matahari secara langsung.

Sisa dan media ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman, karena penguraian
sampah organik oleh cacing tanah banyak menghasilkan unsur hara yang sangat dibutuhkan
bagi pertumbuhan tanaman. Berkaitan dengan potensi cacing tanah sebagai bahan makanan
sumber protein tinggi, pemanfaatannya sangat beragam seperti:
o Untuk bahan campuran kosmetika.
o Sebagai makanan suplemen kesehatan.
o Bahan obat-obatan terutama yang menyangkut dengan antibiotik.
o Sebagai pakan ternak.

Komposisi nutrisi Lumbricus rubelius adalah sebagai berikut:


o Protein Kasar : 60 – 72%
o Lemak : 7 – 10%
o Abu : 8 – 10%
o Energi :900 – 4100 kalori/gram.
Dengan memperhatikan komposisi nutrisinya, maka di dunia perikanan,cacing tanah ini
berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan ransum makanan ikan

Seperti diketahui bahwa untuk pertumbuhan ikan, sangat ditentukan oleh kandungan protein
dalam makanannya. Mengingat kandungan protein cacing yang cukup tinggi (lebih tinggi dari
ikan dan daging) serta komposisi asam amino esensial yang lengkap sehingga, dapat
diperkirakan bila cacing tanah ini dapat dimakan oleh ikan akan dapat memacu pertumbuhan
dan menghasilkan ikan yang sehat serta tahan terhadap serangan penyakit

B. cara membuat pakan alami dari cacing tanah

ALAT, BAHAN, DAN METODE

Peralatan yang digunakan adalah:


o Alat Penggiling Tepung
o Alat Penggiling Daging
o Baskom
Bahan:
o Tepung Cacing : 41%
o Telur ayam : 20%
o Terigu : 14%
o Dedak : 18 %
o Kanji :1%

Langkah Pembuatan

Untuk membuat tepung cacing, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :


1. Cacing segar dipisahkan dari medianya.
2. Cacing segar ini di cuci/bilas dengan air bersih, lalu ditimbang.
3. Cacing segar dijemur oleh panas matahari di atas seng dalam 24 jam (suhu udara 32 – 35
derajat celcius).
4. Cacing yang sudah kering kemudian dibuat menjadi tepung dengan menggunakan
penggiling tepung.
5. Tepung cacing ditimbang dan siap untuk digunakan.

Untuk menjadikan pelet, bahan-bahan yang dipersiapkan adalah kuning telur ayam yang telah
direbus, tepung kanji, terigu, dedak, tepung cacing, masing-masing ditimbang sesuai dengan
analisis bahan.

Langkah-langkah pembuatan pakan ikan sebagai berikut :


1. Semua bahan dicampur dan diaduk menjadi satu.
2. Tambahkan air hangat secukupnya hingga adonan menjadi cukup kenyal. Penggunaan air
harap diperhatikan seminim mungkin penggunaannya.
3. Setelah adonan terbentuk selanjutnya dicetak dengan mesin penggiling daging sehingga
menghasilkan pelet basah yang panjangnya seperti mie.
4. Pelet basah tersebut dipotong per 0,5 cm membentuk butiran- butiran.
5. Setelah itu pelet dijemur di panas matahari seharian.
6. Kemudian pelet ditimbang dan siap digunakan
Untuk memperoleh pakan dengan kandungan protein 35%, maka susunan ransumnya
adalah:
o Tepung Cacing 47%
o Telur Ayam 20%
o Terigu 14%
o Dedak 18%
o Kanji 1%

Agar bisa hidup dan berkembang dengan baik, setiap hari cacing, harus mendapat
supali makanan yang di butuhkan.pakan cacing tanaha itu paling mudah.Ada banayak
macam makanan yang di beriakan untuk cacing, di antaranya:
1) Limbah organik rumah tangga
2) Libah organik home industri
3) Limbah organik peternakan
4) Limbah organik lingkungan
Dalam satu hari cacing tanah cukup di beri makan sekali, sesuai berat cacing tanah
yang di budidayakan.meskipun begitu ada juga yang memberikan pakan seminggu sekali dan
ada juga yang memberikan pakan 3 hari sekali, bergantung selera kit saja.tapi lebih baik jika
setiap hari cacing di beri makan agar cepat bertambah besar.agar cacing lumbricus rubellus
menjadi gemuk pakan yang di berikan sebaiknya adalah kotoran hewan ternak yang sudah
matang yang sudah di campur dengan komps hijau dengan ukuran perbandingan 2.1.
pengaturan dalam pemberian pakan adalah sama dengan jumlah cacing yang kta
budidayakan.jika berta cacing mencap 1 kg, maka paka yang harus di berikan juga beratnya 1
kg. Sebelum di masukkan ke dalam kandang/ kotak pemeliharaan,pakan cacing harus di
jadikan bubuk atau bubur.untuk ubur, perbangdingan air dengan pakan adalah 1:1, setelah di
campur bahan itu di aduk hingga rata. Bubur pakan di taburkan secara merata di atas 1/3
bagian permukaan media hidup cacing tanah.

C. kekurangan dan kelebihan dari pakan alami cacing tanah


 kelebihan:
1) alat dan bahannya mudah di dapat
2) menciptakan suasana yang alami, bagaimanapun juga semua makhluk hidup
juga menyukai habitat aslinya. Ikan lebih sehat karena sering gerak dan
pncernaan ikan juga lancar
3) Tidak menurunkan kadar air
4) Tidak mudah rusak
5) Gampang di cerna ikan
 Kekurangan:
1) Pada saat lebaran susah mendapatkan pakan alami kecuali cacing tanah bisa
gampang cari dan ikan bisa di ternak.
2) Memiliki bakteri yang dapat mematikan ikan peliharaan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Pemanfaatan cacing tanah sebagai sumber pakan alternatif dapat menguragi biaya
produksi
2. pemberian pakan alami cacing tanah sebagai pakan ikan dapat meningkatkan laju
pertumbuhan ikan
B. Saran

Saran kami selaku penyusun makalah ini adalah agar setiap mahasiswa kususnya calon
pendidik agar lebih memahami tentang cara pembuatan pakan secara alami. Selain itu kita
juga harus memperhartikan cara pemberian pakan yang baik.
Daftar Pustaka

Sumber: Dinas Perikanan Propinsi DKI Jakarta, Brosur Informasi Proyek Peningkatan
Diversifikasi Usaha Perikanan.
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai