Anda di halaman 1dari 178

PEMBANGUNAN DAN TINGKAT

KEBAHAGIAAN MASYARAKAT
KABUPATEN KARIMUN
HASIL SURVEI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN
TAHUN 2014

KERJASAMA
BAPPEDA KABUPATEN KARIMUN
DENGAN
BPS KABUPATEN KARIMUN

PEMBANGUNAN DAN TINGKAT


KEBAHAGIAAN MASYARAKAT
KABUPATEN KARIMUN
HASIL SURVEI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN
TAHUN 2014

Ukuran Buku

: 16 x 21 cm

Jumlah Halaman : 156 + xi Halaman


Penulis

: Erie Sadewo
Rizka Mei Wulan
Kharissa Dereviani P
Dewi Apriyanti
Fadila Indriasari
Siska Oktaviana D.A.

Perwajahan

: Kharissa Dereviani P

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

ii

BUPATI KARIMUN

KATA SAMBUTAN BUPATI


KARIMUN
Tujuan utama pembangunan adalah mencapai
masyarakat Kabupaten Karimun yang sejahtera. Berbagai
upaya telah dilakukan dan menghasilkan pencapaian
pembangunan secara objektif dan terukur, namun hal ini
belum dapat menjawab pertanyaan, apakah masyarakat
bahagia dengan pencapaian tersebut?.
Dalam rangka menjawab pertanyaan itu, maka
suara masyarakat perlu didengarkan sebagai pilar utama
dari pelaksanaan demokrasi. Untuk itu saya menyambut
gembira dengan adanya publikasi "Pembangunan dan
Tingkat

Kebahagiaan

Masyarakat

Kabupaten

Karimun" sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut.


Saya mengucapkan terima kasih bagi semua pihak
yang terlibat dalam penyusunan publikasi ini. Semoga
Allah SWT merahmati kita semua.

Tanjungbalai Karimun, Desember 2014


BUPATI KARIMUN

Dr. H. NURDIN BASIRUN


iii

iv

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


KABUPATEN KARIMUN

KATA SAMBUTAN KEPALA


BAPPEDA KABUPATEN KARIMUN
Proses perencanaan pembangunan yang baik perlu
dilaksanakan dengan memperhatikan seluruh informasi
yang tersedia. Penyusunan publikasi "Pembangunan dan
Tingkat

Kebahagiaan

Masyarakat

Kabupaten

Karimun" merupakan salah satu upaya pemerintah untuk


mendapatkan informasi subjektif berbasis kepentingan
masyarakat. Melalui informasi ini diharapkan pencapaian
pembangunan dapat diterima dan dinikmati sepenuhnya
oleh masyarakat.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada BPS
Kabupaten Karimun beserta seluruh stakeholder yang
terlibat dalam penyusunan publikasi ini. Semoga publikasi
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tanjungbalai Karimun, Desember 2014
KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KARIMUN

DJUNAIDY, S.Sos, M.Si


Pembina Tingkat I/IVb
NIP. 19660604 199010 1 001
v

vi

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KARIMUN

KATA PENGANTAR KEPALA BPS


KAB. KARIMUN
Salah satu implementasi Reformasi Birokrasi di
lingkungan BPS adalah upaya penyediaan jenis data yang
semakin

beragam.

Kebahagiaan

"Pembangunan

Masyarakat

dan

Kabupaten

Tingkat
Karimun"

merupakan publikasi pertama yang dihasilkan BPS


Kabupaten Karimun melalui pengukuran yang bersifat
subjektif. Publikasi ini hadir sebagai salah satu upaya
untuk mempertemukan kepentingan masyarakat dan para
pengambil kebijakan.
Ucapan terima kasih disampikan kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyusunan
publikasi ini. Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan
yang perlu diperbaiki. Untuk itulah kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan. Akhirnya semoga
publikasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Tanjungbalai Karimun, Desember 2014
Kepala BPS kabupaten Karimun

ENDRA, S.E.
NIP. 19641003 198603 1 004
vii

viii

DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN JUDUL ..................Error! Bookmark not defined.
KATA SAMBUTAN BUPATI KARIMUN ....................................... iii
KATA SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN
KARIMUN ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR KEPALA BPS KAB. KARIMUN ............... vii
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................. xiii
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1.

Latar Belakang .................................................................... 1

1.2.

Maksud dan Tujuan .......................................................... 5

1.3.

Jenis Data .............................................................................. 6

1.4.

Sistematika Penyajian...................................................... 6

METODOLOGI ......................................................................................... 9
2.1. Ruang Lingkup .......................................................................... 9
2.2. Kerangka Sampel .................................................................. 10
2.3. Pemilihan Sampel ................................................................. 11
2.4. Cakupan Data ......................................................................... 13
2.5. Pengolahan Data ................................................................... 14
PROFIL RESPONDEN ........................................................................ 19
KEBAHAGIAAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN ................ 29
STATUS PERKAWINAN DAN TINGKAT KEBAHAGIAN ...... 49
ix

TINGKAT PENDIDIKAN DAN KEBAHAGIAAN ........................65


KEGIATAN USAHA DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN .............79
KEBAHAGIAAN MENURUT KELOMPOK UMUR .....................99
LAMA TINGGAL DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN ................ 115
PENGHASILAN DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN .................. 133
PENUTUP ............................................................................................ 151
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 155

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Target dan Lokasi Kerja SPTK 2014
Beserta Realisasinya....................................
Tabel 4.1. Perkembangan
Jumlah
Fasilitas
Kesehatan di Kabupaten Karimun
Tahun 2009-2013..........................................
Tabel 6.1. Perbandingan
Jumlah
Responden
Berdasarkan
Penilaian
Terkait
Pekerjaan (Persen).......................................
Tabel 7.1. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas
Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi
Yang Ditamatkan dan Lapangan Usaha
di Kabupaten Karimun 2013 (Persen)....

xi

12

33

70

84

xii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.

Gambar 2.1.
Gambar 3.1.

Gambar 3.2.

Gambar 3.3.

Gambar 3.4.

Gambar 3.5.

Gambar 3.6.

Gambar 3.7.

Laju
Pertumbuhan
Ekonomi
Kabupaten Karimun Tahun 20042013 (Persen)........................................
Alat Bantu Pengukuran Tingkat
Kebahagiaan............................................
Sebaran
Jumlah
Responden
Menurut Kedudukan Dalam Rumah
Tangga dan Jenis Kelamin (Persen)..
Sebaran
Jumlah
Responden
Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin (Persen)...................................
Sebaran
Jumlah
Responden
Menurut Status Perkawinan dan
Jenis Kelamin (Persen).........................
Sebaran
Jumlah
Responden
Menurut Tingkat Pendidikan yang
Ditamatkan dan Jenis Kelamin
(Persen)...................................................
Sebaran
Jumlah
Responden
Menurut Lama Tinggal di Tempat
Sekarang dan Jenis Kelamin
(Persen)....................................................
Sebaran
Jumlah
Responden
Menurut Lapangan Usaha dan Jenis
Kelamin (Persen)......................................
Sebaran
Jumlah
Responden
Menurut Status Kedudukan dalam
Usaha dan Jenis Kelamin (Persen).....
xiii

2
13

19

20

21

23

24

25

26

Gambar 3.8.

Sebaran
Jumlah
Responden
Menurut Kelompok Pendapatan RT
dan Jenis Kelamin (Persen)...................
Gambar 3.9. Sebaran
Jumlah
Responden
Menurut
Kepemilikan
Rumah
Tinggal dan Jenis Kelamin (Persen)..
Gambar 4.1. Jumlah
Responden
Survei
Pengukuran Tingkat Kebahagiaan di
Kabupaten Karimun Tahun 2014
menurut Jenis Kelamin (Persen)........
Gambar 4.2. Tingkat
Kepuasan
tentang
Kesehatan menurut Jenis Kelamin.....
Gambar 4.3. Tingkat
Kepuasan
tentang
Pendidikan Menurut Jenis Kelamin...
Gambar 4.4. Jumlah Responden Pengukuran
Kepuasan
tentang
Pekerjaan
menurut Jenis Kelamin (Persen)........
Gambar 4.5. Perkembangan Upah Minimum
Regional
(UMR)
Kabupaten
Karimun, 2005 2013...........................
Gambar 4.6. Tingkat
Kepuasan
tentang
Pekerjaan Menurut Jenis Kelamin......
Gambar 4.7 Tingkat
Kepuasan
tentang
Pendapatan rumah Tangga menurut
Jenis Kelamin............................................
Gambar 4.8. Tingkat Kepuasan tentang Keadaan
Lingkungan menurut Jenis Kelamin..
Gambar 4.9. Tingkat Kepuasan tentang Keadaan
Keamanan menurut Jenis Kelamin....
Gambar 4.10. Tingkat
Kepuasan
tentang
Keharmonisan Keluarga menurut
Jenis Kelamin..........................................
xiv

27

28

31
32
35

36

37
38

39
40
41

42

Gambar 4.11. Tingkat


Kepuasan
tentang
Hubungan Sosial di Lingkungan
Sekitar menurut Jenis Kelamin...........
Gambar 4.12. Tingkat
Kepuasan
tentang
Kehidupan secara Keseluruhan
menurut Jenis Kelamin..........................
Gambar 4.13. Tingkat
Kebahagiaan
tentang
Kehidupan secara Keseluruhan
menurut Jenis Kelamin...........................
Gambar 5.1. Rata-rata Tingkat Kepuasan tentang
Kesehatan
berdasarkan
Status
Perkawinan..............................................
Gambar 5.2. Rata-rata Tingkat Kepuasan tentang
Pendidikan berdasarkan Status
Perkawinan..............................................
Gambar 5.3. Rata-rata Tingkat Kepuasan dengan
Pekerjaan
berdasarkan
Status
Perkawinan.............................................
Gambar 5.4. Rata-rata Tingkat Kepuasan dengan
Pendapatan
Rumah
Tangga
berdasarkan Status Perkawinan.........
Gambar 5.5. Rata-rata Tingkat Kepuasan dengan
Keadaan Lingkungan berdasarkan
Status Perkawinan.................................
Gambar 5.6. Rata-rata Tingkat Kepuasan dengan
Keamanan berdasarkan Status
Perkawinan...............................................
Gambar 5.7. Rata-rata Tingkat Kepuasan dengan
Keharmonisan
Keluarga
berdasarkan Status Perkawinan.........

xv

43

44

47

50

52

53

55

56

57

59

Gambar 5.8.

Rata-rata Tingkat Kepuasan dengan


Hubungan Sosial di Lingkungan
Sekitar
berdasarkan
Status
Perkawinan.............................................
Gambar 5.9. Rata-rata Tingkat Kepuasan dengan
Kehidupan
Keseluruhan
berdasarkan Status Perkawinan.........
Gambar 5.10. Tingkat
Kebahagiaan
dengan
Kehidupan
Keseluruhan
berdasarkan Status Kawin....................
Gambar 6.1. Penilaian Masyarakat Terhadap
Kepuasan
Tingkat
Kesehatan
Menurut
Pendidikan
Yang
Ditamatkan...............................................
Gambar 6.2. Penilaian Masyarakat Terhadap
Kepuasan
Tingkat
Pendidikan
Menurut
Pendidikan
Yang
Ditamatkan..............................................
Gambar 6.3. Penilaian Masyarakat Terhadap
Kepuasan
Dalam
Pekerjaan
Menurut
Pendidikan
Yang
Ditamatkan..............................................
Gambar 6.4. Penilaian Masyarakat Terhadap
Kepuasan
Pendapatan
Rumah
Tangga Menurut Pendidikan Yang
Ditamatkan..............................................
Gambar 6.5. Penilaian Masyarakat Terhadap
Kepuasan Keadaan Lingkungan
Menurut
Pendidikan
yang
Ditamatkan..............................................

xvi

60

62

63

67

68

70

71

72

Gambar 6.6.

Penilaian Masyarakat Terhadap


Kepuasan
Keamanan
Menurut
Pendidikan yang Ditamatkan...............
Gambar 6.7. Penilaian Masyarakat Terhadap
Kepuasan Keharmonisan Keluarga
Menurut
Pendidikan
yang
Ditamatkan..............................................
Gambar 6.8. Penilaian Masyarakat Terhadap
Kepuasan
Kehidupan
Sosial
Menurut
Pendidikan
yang
Ditamatkan...............................................
Gambar 6.10. Penilaian Masyarakat Terhadap
Kepuasan Kehidupan Secara Umum
Menurut
Pendidikan
yang
Ditamatkan...............................................
Gambar 6.11. Penilaian Masyarakat Terhadap
Kebahagiaan Hidup Secara Umum
Menurut
Pendidikan
yang
Ditamatkan...............................................
Gambar 7.1. Kepuasan
tentang
Kesehatan
menurut Status Pekerjaan.....................
Gambar 7.2. Kepuasan
tentang
Kesehatan
menurut Lapangan Usaha.....................
Gambar 7.3. Kepuasan
tentang
Pendidikan
menurut Lapangan Usaha....................
Gambar 7.4. Kepuasan
dengan
Pekerjaan
menurut Lapangan Usaha....................
Gambar 7.5. Kepuasan
dengan
Pendapatan
Rumah Tangga menurut Lapangan
Usaha.........................................................
Gambar 7.6. Kepuasan
dengan
Lingkungan
Sekitar menurut Lapangan Usaha......
xvii

73

74

75

76

77
82
83
86
88

89
91

Gambar 7.7.

Kepuasan
dengan
Keamanan
Lingkungan
Sekitar
menurut
Lapangan Usaha........................................
Gambar 7.8. Kepuasan dengan Keharmonisan
Keluarga menurut Lapangan Usaha..
Gambar 7.9. Kepuasan dengan Kehidupan Secara
Keseluruhan menurut Lapangan
Usaha.........................................................
Gambar 7.10. Kebahagiaan dengan Kehidupan
Secara
Keseluruhan
menurut
Lapangan Usaha......................................
Gambar 8.1. Kepuasan
tentang
Kesehatan
menurut Kelompok Umur......................
Gambar 8.2. Kepuasan
tentang
Pendidikan
menurut Kelompok Umur......................
Gambar 8.3. Kepuasan
dengan
Pekerjaan
menurut Kelompok Umur......................
Gambar 8.4. Kepuasan
dengan
Pendapatan
Rumah Tangga menurut Kelompok
Umur.........................................................
Gambar 8.5. Kepuasan
dengan
Keadaan
Lingkungan
Sekitar
menurut
Kelompok Umur.....................................
Gambar 8.6. Kepuasan
dengan
Keamanan
menurut Kelompok Umur....................
Gambar 8.7. Kepuasan dengan Keharmonisan
Keluarga menurut Kelompok Umur..
Gambar 8.8. Kepuasan dengan Hubungan Sosial
menurut Kelompok Umur.....................
Gambar 8.9. Kepuasan dengan Kehidupan Secara
Keseluruhan menurut Kelompok
Umur.........................................................
xviii

92
94

96

97
102
103
105

106

107
108
110
111

112

Gambar 8.10. Kebahagiaan dengan Kehidupan


Secara
Keseluruhan
menurut
Kelompok Umur.....................................
Gambar 9.1. Penilaian
terhadap
Kepuasan
Kesehatan Masyarakat menurut
Lama Tinggal............................................
Gambar 9.2. Penilaian
terhadap
Kepuasan
Pendidikan Masyarakat menurut
Lama Tinggal...........................................
Gambar 9.3. Penilaian
terhadap
Kepuasan
Pekerjaan Masyarakat menurut
Lama Tinggal............................................
Gambar 9.4. Penilaian
terhadap
Kepuasan
Pendapatan
Rumah
Tangga
menurut Lama Tinggal..........................
Gambar 9.5. Penilaian
terhadap
Kepuasan
Keadaan Lingkungan
menurut
Lama Tinggal...........................................
Gambar 9.6. Penilaian
terhadap
Kepuasan
Keamanan Masyarakat menurut
Lama Tinggal...........................................
Gambar 9.7. Penilaian
terhadap
Kepuasan
Keharmonisan Keluarga menurut
Lama Tinggal..............................................
Gambar 9.8. Penilaian
terhadap
Kepuasan
Hubungan Sosial di Lingkungan
Sekitar menurut Lama Tinggal............
Gambar 9.10. Penilaian
terhadap
Kepuasan
Kehidupan Keseluruhan menurut
Lama Tinggal...........................................

xix

114

116

118

121

123

124

125

126

128

129

Gambar 9.11. Penilaian terhadap Kebahagiaan


Kehidupan Keseluruhan menurut
Lama Tinggal...........................................
Gambar 10.1. Perkembangan
Pendapatan
Perkapita Masyarakat di Kabupaten
Karimun Atas Dasar Harga Berlaku
dan Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2009-2013...................................
Gambar 10.2. Penilaian
Masyarakat
Terkait
Kepuasan
Terhadap Kesehatan
Menurut Kelompok Penghasilan........
Gambar 10.3. Penilaian
Masyarakat
Terkait
Kepuasan
Terhadap Pendidikan
Menurut Kelompok Penghasilan........
Gambar 10.4. Penilaian
Masyarakat
Terkait
Kepuasan
Terhadap Pekerjaan
Menurut Kelompok Penghasilan........
Gambar 10.5. Penilaian
Masyarakat
Terkait
Kepuasan Terhadap Pendapatan
Rumah Tangga Menurut Kelompok
Penghasilan..............................................
Gambar 10.6. Penilaian
Masyarakat
Terkait
Kepuasan
Terhadap Keadaan
Lingkungan Menurut Kelompok
Penghasilan..............................................
Gambar 10.7. Penilaian
Masyarakat
Terkait
Kepuasan
Terhadap Keamanan
Menurut Kelompok Penghasilan........
Gambar 10.8. Penilaian
Masyarakat
Terkait
Kepuasan Terhadap Keharmonisan
Keluarga
Menurut
Kelompok
Penghasilan..............................................
xx

130

134

136

137

139

140

141

142

144

Gambar 10.9. Penilaian


Masyarakat
Terkait
Kepuasan
Terhadap Hubungan
Sosial
Menurut
Kelompok
Penghasilan..............................................
Gambar 10.10. Persentase Golongan Pendapatan
Masyarakat
Berdasarkan
Pendidikan yang Ditamatkan..............
Gambar 10.11. Penilaian
Masyarakat
Terkait
Kepuasan
Terhadap Kepuasan
Hidup
Keseluruhan
Menurut
Kelompok Penghasilan..........................
Gambar 10.12. Penilaian
Masyarakat
Terkait
Kepuasan Terhadap Kebahagiaan
Hidup Secara Keseluruhan Menurut
Kelompok Penghasilan............................
Gambar 11.1. Penilaian Masyarakat Kabupaten
Karimun Tentang Tingkat Kepuasan
dan Kebahagiaan Berdasarkan
Beberapa Aspek Kehidupan.................

xxi

145

146

147

148

152

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagian
Indonesia

besar

beranggapan

negara

di

bahwa

dunia,

tujuan

termasuk

utama

dari

pembangunan adalah menciptakan kesejahteraan bagi


seluruh rakyatnya. Konsep kesejahteraan tersebut pada
umumnya ditafsirkan sebagai kondisi terpenuhinya segala
kebutuhan dasar masyarakat yang dinilai dari tingginya
pendapatan perkapita. Dalam hal ini, kesejahteraan masih
dinilai secara materiil saja dimana fokus dari peningkatan
kesejahteraan

adalah

pada

pembangunan

ekonomi.

Padahal, kesejahteraan merupakan suatu konsep yang


multidimensional dimana perlu juga dilihat pembangunan
dari sisi sosial seperti pemenuhan hak asasi masyarakat,
pemenuhan pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
Selepas terjadinya krisis global dan gejolak
ekonomi, perekonomian Indonesia justru menunjukkan
kondisi yang semakin membaik. Secara objektif, keadaan
ini juga turut dirasakan oleh Kabupaten Karimun dimana
pendapatan

perkapita

penduduk

selalu

mengalami

peningkatan. Bahkan, laju pertumbuhan ekonomi selama


Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

satu dekade terakhir cenderung meningkat.Pada tahun


2013 tercatat bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Karimun sebesar 7,14 persen, lebih tinggi dibandingkan
nasional yang hanya sebesar 5,78 persen.
Gambar 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Karimun Tahun 2004-2013 (Persen)
8.00

6.00

5.62

6.05 5.90 6.04

6.30

6.56

7.05 7.26 7.14

5.05

4.00

2.00

0.00
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Selain pertumbuhan ekonomi, indikator objektif


lainnya yang menunjukkan tingkat kesejahteraan seperti
angka kemiskinan, rasio gini dan sebagainya. Namun
belakangan ini telah terjadi pergeseran konsep dimana
kesejahteraan tidak hanya diukur secara nominal saja,
tetapi

juga

mengarah

pada

konsep

kebahagiaan.

Kebahagiaan memiliki penafsiran yang luas tidak hanya


terbatas pada kondisi kehidupan yang menyenangkan dan
2

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

kondisi kehidupan yang baik saja, tetapi juga pada kondisi


kehidupan yang bermakna.
Kebahagiaan

merupakan

refleksi

dari

berbagai kepuasan hidup terhadap kondisi kehidupan


pribadi, sosial, serta dampak yang dihasilkan dari
lingkungannya. Secara pribadi, seseorang akan cenderung
puas ketika mudah memperoleh akses kebutuhan dasar,
sehat,

mudah

menjalani

pekerjaan,

memperoleh

penghasilan yang layak, yang akhirnya mudah memenuhi


kebutuhan hidup sehari-hari.
Munculnya

konsep

baru

dari

kesejahteraan

tersebut menumbuhkan pemikiran untuk mengukur


sejauh mana tingkat kebahagiaan yang dirasakan oleh
masyarakat sebagai suatu dari hasil pembangunan.
Kebahagiaan yang dimaksud tidak hanya diukur dengan
uang tetapi juga mencakup dimensi kebahagiaan yang
lainnya.
Gagasan

awal

tentang

pengukuran

tingkat

kebahagiaan dicanangkan oleh PBB melalui pengukuran


Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Meskipun sudah
banyak dipakai, IPM dirasa belum cukup untuk mengukur
sejauh mana tingkat kebahagiaan seseorang. Dimensi yang
diukur oleh IPM hanya sebatas pada dimensi pendapatan,
kesehatan serta pendidikan.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Selama

hampir

sepuluh

tahun

terakhir

ini,

organisasi internasional di bidang kerjasama ekonomi dan


pembangunan, Organisation for Economic Co-operation and
Development

(OECD

mengukur

keberhasilan

meninggalkan

)mencari

pertumbuhan

metode

baru

pembangunan
ekonomi.

untuk
dengan

Untuk

itu

dirumuskan suatu Better Life Index,yang telah disambut


baik dan telah digunakan di tiga puluh enam negara maju.
OECD berharap segera untuk membuat indeks yang
berlaku bagi negara-negara lain, terutama di negaranegara berkembang, termasuk Indonesia.
Pengukuran

tingkat

kebahagiaan

masyarakat

Indonesia menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak


mengingat melihat pembangunan dari segi ekonomi saja
pada saat sekarang sudah kurang relevan. Menjawab
kebutuhan tersebut, Badan Pusat Statistik melakukan
serangkaian studi mendalam terkait substansi, indikator,
dan pengukuran tingkat kebahagiaan masyarakat.
Pada tahun 2014, untuk pertama kalinya BPS
melaksanakan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan
(SPTK). Data yang dikumpulkan dalam survei ini
mencakup pengamatan dan penilaian objektif tentang
kondisi kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan,
keamanan, dan sebagainya yang dilengkapi dengan
4

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

penilaian subjektif dari responden mengenai tingkat


kebahagiaan dan kepuasan hidup. Survei ini dilaksanakan
di seluruh wilayah Indonesia termasuk Kabupaten
Karimun.
1.2. Maksud dan Tujuan
Pembangunan Kabupaten Karimun yang semakin
maju dewasa ini hendaknya tidak hanya diukur dari segi
ekonomi saja, akan tetapi juga pada segikesejahteraan
masyarakat melalui pengukuran tingkat kebahagiaan.
Secara umum, tujuan dari penyusunan publikasi Survei
Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) Kabupaten
Karimun ini adalah untuk menyediakan data pokok
mengenai kondisi sosial ekonomi yang dikaitkan dengan
penilaian subyektif mengenai tingkat kebahagiaan dan
kepuasan hidup yang dirasakan masyarakat Kabupaten
Karimun. Data hasil SPTK 2014 tersebut dapat dijadikan
bahan untuk penyusunan kebijakan serta sebagai alat ukur
baru dalam mengukur keberhasilan pembangunan di
wilayah Kabupaten Karimun.
Adapun indikator yang dijelaskan dalam publikasi
ini mencakup keterangan individu dan keterangan
perumahan dan aset rumah tangga. Keterangan Individu
meliputi,

kesehatan,

pendidikan,

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

pekerjaan

dan
5

pendapatan,

lingkungan

dan

keamanan,

kehidupan

keluarga, kehidupan sosial, waktu luang dan partisipasi


berpolitik. Sementara itu, keterangan perumahan dan aset
rumah tangga meliputi status penguasaan dan luas
bangunan tempat tinggal, kualitas bangunan rumah,
fasilitas rumah, dan kepemilikan aset rumah tangga untuk
kenyamanan
penilaian

hidup.

Seluruhnya

dikaitkan

dengan

subyektif

responden

mengenai

tingkat

kebahagiaan dan kepuasan hidup.


1.3. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan untuk penyusunan
publikasi Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK)
Kabupaten Karimun 2014 ini adalah data primer yang
dikumpulkan langsung dari responden. Sumber data
utama dalam publikasi ini adalah data hasil Survei
Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) Tahun 2014.
Selain itu, sebagai pelengkap dan perbandingan digunakan
juga berbagai data yang bersumber pada hasil sensus dan
berbagai survei lainnya.
1.4. Sistematika Penyajian
Penyusunan publikasi Survei Pengukuran Tingkat
Kebahagiaan (SPTK) Kabupaten Karimun 2014 ini
6

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

menggunakan analisis deskriptif yang menggambarkan


secara umum mengenai profil kependudukan, kesehatan,
pendidikan,

lingkungan

dan

keamanan,

kehidupan

keluarga, kehidupan sosial, perumahan dan kaitannya


dengan

persepsi

masyarakat

mengenai

tingkat

kebahagiaan dan kepuasan hidup di Kabupaten Karimun


tahun 2014. Data disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik/gambar yang terbagi dalam beberapa bab sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan berisi latar belakang penyusunan
publikasi Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan
(SPTK) Kabupaten Karimun, maksud dan tujuan,
jenis data yang dikumpulkan dan sistematika
penyajian publikasi.
BAB II Metodologi menjelaskan ruang lingkup, kerangka
sampel,

metodologi

pengumpulan

data

dan

pengolahan data, serta menjelaskan berbagai konsep


dan Definisi yang digunakan dalam publikasi ini.
BAB III Profil Responden, menyajikan gambaran mengenai
karakteristik responden yang menjadi sampel pada
kegiatan ini. Melalui gambaran demografi, ekonomi
dan sosial diharapkan dapat menjelaskan keterkaitan
lebih lanjut dengan persepsi kebahagiaan yang
dimiliki.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

BAB IV Perbandingan berbagai Indikator Kepuasan


Hidup/Kebahagian berdasarkanjenis kelamin.
BAB V Perbandingan berbagai Indikator Kepuasan
Hidup/Kebahagian berdasarkan status perkawinan
BAB VI Perbandingan berbagai Indikator Kepuasan
Hidup/Kebahagian berdasarkan tingkat pendidikan
BAB VII Perbandingan berbagai Indikator Kepuasan
Hidup/Kebahagian berdasarkan lapangan usaha
BAB VIII Perbandingan berbagai Indikator Kepuasan
Hidup/Kebahagian berdasarkan kelompok umur
BAB IX Perbandingan berbagai Indikator Kepuasan
Hidup/Kebahagian berdasarkan lamanya tinggal di
tempat saat ini
BAB X Perbandingan berbagai Indikator Kepuasan
Hidup/Kebahagian berdasarkan rata-rata tingkat
penghasilan sebulan
BAB XI kesimpulan.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

BAB II

METODOLOGI
2.1. Ruang Lingkup
Badan Pusat Statistik untuk petama kalinya
melaksanakan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan
(SPTK) pada tahun 2014. Survei ini dilaksanakan setelah
serangkaian studi mendalam terkait substansi, indikator,
dan pengukuran tentang kebahagiaan masyarakat yang
telah dilaksanakan selama kurun waktu dua tahun sejak
2012. Data yang dikumpulkan dalam survei ini sedikit
berbeda dari data yang biasa dikumpulkan oleh BPS dalam
berbagai survey. Pada umumnya, data yang dikumpulkan
BPS sifatnya kuantitatif berdasarkan pengamatan dan
penilaian obyektif. Sebaliknya, data yang dikumpulkan
pada SPTK 2014 mencakup pengamatan dan penilaian
obyektif yang dilengkapi dengan data yang merupakan
hasil penilaian responden yang sifatnya subyektif.
SPTK

2014

dilaksanakan

di

seluruh

kabupaten/kota di Indonesia termasuk juga di Kabupaten


Karimun. Jumlah sampel SPTK 2014 di Kabupaten
Karimun sebanyak 14 blok sensus yang merupakan blok
sensus terpilih dari Susenas 2014 Triwulan 2. Dari setiap
blok sensus terpilih tersebut diambil 10 rumah tangga
sampel. Rumah tangga yang terpilih sebagai sampel adalah
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun
9

rumah tangga biasa. Untuk rumah tangga yang tinggal di


blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang tinggal
di blok sensus biasa tidak terpilih sebagai sampel.
Publikasi

Tingkat

Kebahagiaan

Masyarakat

Kabupaten Karimun disusun untuk menggambarkan


tingkat kepuasan hidup dan kebahagiaan masyarakat yang
dianalisis berdasarkan karakteristik demografi penduduk,
pendidikan,

kondisi

perumahan,

dan

kesehatan,

sebagainya.

kondisi

Pada

ekonomi,

publikasi

ini,

statistik/indikator yang disajikan merupakan gambaran


kepuasan hidup dan tingkat kebahagiaan masyarakat
Kabupaten Karimun pada tahun 2014 hasil pengolahan
Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) tahun
2014.
2.2. Kerangka Sampel
Kerangka sampel yang digunakan untuk SPTK
2014 merupakan kerangka sampel Susenas 2014 Triwulan
2. Kerangka sampel yang digunakan pada SPTK 2014
terdiri dari tiga jenis, yaitu:
a. Kerangka

sampel

pencacahan

pemilihan

SP2010

yang

daftar

wilayah

disertai

dengan

banyaknya rumah tangga hasil listing SP2010


(Daftar RBL1), muatan blok sensus dominan
(pemukiman
10

biasa,

pemukiman

mewah,

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

pemukiman kumuh), informasi daerah sulit/tidak


sulit, dan klasifikasi desa/ kelurahan.
b. Kerangka sampel pemilihan daftar blok sensus
pada setiap wilayah pencacahan terpilih.
c. Kerangka sampel pemilihan daftar rumah tangga
biasa tidak termasuk rumah tangga khusus (panti
asuhan, barak polisi/militer, penjara, dsb) dalam
setiap blok sensus terpilih Susenas Triwulan 2.
Pendaftaran rumah tangga dicatat menggunakan
daftar VSEN14.DSBS.
2.3. Pemilihan Sampel
Berdasarkan kerangka sampel dilakukan pemilihan
sampel empat tahap, dimana pada tahap pertama sampai
denga ketiga dipilih sampel Kecamatan, Desa/Kelurahan
serta Blok Sensus (BS) secara Proportional Probability to
Size (PPS). Selanjutnya pada tahap kedua dilakukan
pemilihan Rumah Tangga sampel secara systematic
random yang berjumlah 10 unit untuk masing-masing BS.
Dari hasil pemilihan sampel tersebut didapatkan sasaran
dan wilayah kerja sebagaimana pada Tabel 2.1.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

11

Tabel 2.1. Target dan Lokasi Kerja SPTK 2014 Beserta


Realisasinya
Non
Realisasi
Respon
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Durai
1
10
0
10
Kundur
2
20
1
19
Kundur Utara
1
10
0
10
Karimun
3
30
5
25
Buru
1
10
1
9
Meral
4
40
2
38
Tebing
2
20
1
19
Kab. Karimun
14
140
10
130
Sumber: BPS Kabupaten Karimun, hasil pengolahan
Kecamatan

Jumlah BS

Target

Sedikit berbeda dari data yang biasa dikumpulkan


oleh BPS dalam berbagai survei, data yang dikumpulkan
dalam SPTK 2014 ini mencakup pengamatan dan penilaian
obyektif yang dilengkapi dengan data yang merupakan
hasil penilaian responden yang sifatnya subyektif. Oleh
karena itu, pencacahan SPTK 2014 ini dilaksanakan oleh
petugas yang memiliki kemampuan dan pengalaman
berwawancara yang baik dan persuasif serta berdedikasi
tinggi dalam tugas sehingga dapat meminimalisir non
sampling error dan non respon.
Pengumpulan data dari rumah tangga terpilih
dilakukan melalui wawancara tatap muka antara pencacah
dengan responden yang sesuai, yaitu kepala rumah tangga
12

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

atau

pasangannya

dengan

menggunakan

kuesioner

SPTK2014. Oleh karena itu meskipun telah diupayakan,


namun kesulitan dalam menemui Kepala Rumah Tangga
sebagai target sampel menyebabkan adanya non response
rate sebesar 7,14 persen.
Gambar 2.1. Alat Bantu Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

2.4. Cakupan Data


Data yang dikumpulkan dalam SPTK 2014 dapat
dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Keterangan umum anggota rumah tangga meliputi
nama, hubungan dengan kepala rumah tangga,
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

13

jenis kelamin, umur, status perkawinan, dan


pendidikan tertinggi yang ditamatkan;
b. Keterangan individu responden terpilih meliputi:
kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan,
lingkungan dan keamanan, kehidupan keluarga,
kehidupan sosial, waktu luang dan partisipasi
berpolitik, serta penilaian subyektif mengenai
tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup.
c. Keterangan perumahan dan aset rumah tangga
mencakup status penguasaan dan luas bangunan
tempat tinggal, kualitas bangunan rumah (lantai,
dinding, dan atap), fasilitas rumah (sumber
penerangan utama, bahan bakar utama untuk
memasak, tempat buang air besar, dan sumber air
minum) dan kepemilikan aset rumah tangga untuk
kenyamanan hidup.
2.5. Pengolahan Data
Pengolahan data hasil SPTK 2014 dilakukan oleh BPS
Kabupaten/Kota setempat. Tahap awal yang dilakukan
sebelum pengolahan data dimulai adalah dilakukan proses
receiving, batching, cek awal atas kelengkapan isian daftar
pertanyaan, pengkodean (coding), penyuntingan (editing)
terhadap isian yang tidak wajar termasuk hubungan
14

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

keterkaitan (konsistensi) terhadap isian antara satu


jawaban dengan jawaban lainnya.
Untuk keperluan analisis, selanjutnya data diolah
dalam bentuk tabel-tabel dan grafik/gambar menggunakan
program SPSS dan Microsoft Excel. Dalam tahapan
pengolahan data, mulai perekaman data (data entri),
pemeriksaan konsistensi antar isian dalam kuesioner
sampai dengan tahap tabulasi, sepenuhnya dilakukan
dengan menggunakan komputer.
2.6. Konsep Definisi
Blok sensus adalah bagian dari suatu wilayah
desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja seorang
petugas

pencacah.

desa/kelurahan

dan

Blok
harus

sensus

membagi

mempunyai

habis

batas-batas

(alam/buatan) yang jelas. Batas satuan lingkungan


setempat (SLS) seperti rukun tetangga (RT), rukun warga
(RW), dusun atau lingkungan diutamakan sebagai batas
blok sensus bila batas SLS tersebut jelas. Satu blok sensus
harus terletak pada satu hamparan tidak boleh terpisah
oleh blok sensus lain.
Rumah tangga dalam hal ini dibedakan menjadi
dua, yaitu rumah tangga biasa dan rumah tangga khusus.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

15

1) Rumah

tangga

biasaadalah

seorang

atau

sekelompok orang yang mendiami sebagian atau


seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya
makan bersama dari satu dapur. Makan dari satu
dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehariharinya dikelola bersama menjadi satu. Selain
rumah tangga biasa yang terdiri dari bapak, ibu dan
anak, yang juga dianggap rumah tangga biasa
antara lain:
a. Seseorang yang menyewa kamar atau sebagian
bangunan sensus dan mengurus makanannya
secara sendiri.
b. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan
sensus tapi makannya dari satu dapur asal
kedua bangunan sensus tersebut masih dalam
satu segmen.
c. Suatu rumah tangga yang menerima pondokan
dengan makan (indekos) yang pemondoknya
berjumlah kurang dari 10 orang.
d. Pengurus asrama, panti asuhan, lembaga
pemasyarakatan dan sejenisnya yang tinggal
sendiri maupun bersama anak, istri serta
anggota rumah tangga lainnya, makan dari satu
dapur yang terpisah dari lembaga yang
diurusnya.
16

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

e. Beberapa orang yang bersama-sama mendiami


satu kamar dalam satu bangunan sensus
walaupun mengurus makannya sendiri-sendiri
dianggap satu rumah tangga biasa.
2) Rumah tangga khusus, yaitu orang-orang yang
tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan, lembaga
pemasyarakatan, rumah tahanan, dan sekelompok
orang yang mondok dengan makan (indekos) dan
berjumlah 10 orang atau lebih.
Anggota rumah tanggaadalah semua orang yang
biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik
yang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun
sementara tidak ada. Anggota rumah tangga yang telah
bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga
yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan
pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih,
tidak dianggap sebagai anggota rumah tangga. Orang yang
telah tinggal di suatu rumah tangga 6 bulan atau lebih atau
yang telah tinggal di suatu rumah tangga kurang dari 6
bulan, tetapi berniat menetap di rumah tangga tersebut
dianggap sebagai anggota rumah tangga.
Kepala rumah tanggaadalah seseorang dari
sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggung
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

17

jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga tersebut


atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala didalam
rumah tangga tersebut.

18

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

BAB 3

PROFIL RESPONDEN

Responden survei pengukuran tingkat kebahagiaan


di Kabupaten Karimun terdiri dari 130 rumah tangga (RT).
Dari jumlah tersebut 100 responden atau 76,92 persennya
berjenis kelamin laki-laki dan 30 responden atau 23,08
persen

sisanya

merupakan

responden

perempuan.

Diantara 100 reponden berjenis kelamin perempuan,


46,67 persen diantaranya merupakan kepala rumah tangga
sedangkan 53,33 sisanya berstatus sebagai pasangan KRT.
Gambar 3.1. Sebaran Jumlah Responden Menurut
Kedudukan Dalam Rumah Tangga dan Jenis Kelamin
(Persen)
100%

0.00

13.08

90%
80%
53.33

70%
60%
50%

Pasangan

100.00
86.92

40%

KRT

30%
46.67

20%
10%
0%
Laki-laki

Perempuan

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Total

19

Umumnya, responden perempuan yang berstatus


sebagai pasangan ini diambil sebagai sampel karena kepala
rumah tangga yang berjenis kelamin laki-laki sulit ditemui
karena sedang bekerja atau bepergian. Dengan demikian
secara keseluruhan terdapat 86,92 persen reponden yang
merupakan kepala rumah tangga, sementara 13,08 persen
sisanya merupakan pasangannya.
Gambar 3.2. Sebaran Jumlah Responden
Kelompok Umur dan Jenis Kelamin (Persen)

Menurut

100%
90%

23.00

80%
70%

13.33

20.77

20.00
20.77

21.00

60%

40%

50-59

30.00

50%

27.69

27.00
26.67
25.00

10%
0%

40-49
30-39

30%
20%

>60

4.00
Laki-laki

<30
25.38

10.00

5.38

Perempuan

Total

Jika ditinjau menurut kelompok umur, maka


diketahui bahwa jumlah responden survei pengukuran
tingkat kebahagiaan Kabupaten Karimun sebagian besar
berusia diatas 30 tahun. Jumlah responden yang berusia
dibawah 30 tahun hanya sebesar 5,38 persen, sementara
20

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

pada empat kelompok umur yang lain, jumlah responden


tersebar merata berkisar antara 20-28 persen.
Jumlah

responden

terbanyak

berada

pada

kelompok 40-49 tahun yaitu sebesar 27,69 persen. Secara


umum tidak terdapat perbedaan yang berarti dalam
sebaran kelompok umur antara responden laki-laki dan
perempuan. Namun demikian, berdasarkan Gambar 3.2.
terlihat bahwa responden perempuan memiliki jumlah
responden usia dibawah 30 tahun yang lebih banyak,
sementara responden yang berumur diatas 60 lebih sedikit
dibandingkan dengan responden laki-laki.
Gambar 3.3. Sebaran Jumlah Responden Menurut Status
Perkawinan dan Jenis Kelamin (Persen)
100%
90%

9.00
1.00

80%
70%

30.00

13.85
2.31

6.67

Cerai Mati

60%
50%

Cerai Hidup

87.00

81.54

40%
63.33

30%

Kawin
Belum Kawin

20%

10%
0%

3.00
Laki-laki

0.00
Perempuan

2.31
Total

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

21

Status perkawinan sebagian besar responden


adalah

kawin.

Jumlah

responden

berstatus

kawin

mencapai 81,54 persen diikuti oleh responden berstatus


cerai mati sebesar 13,85 persen. Sementara itu, reponden
belum kawin dan cerai hidup memiliki jumlah yang sama
sebesar 2,31 persen.
Terdapat perbedaan cukup signifikan antara
responden laki-laki dan permpuan dalam hal status
perkawinan. Jumlah responden laki-laki berstatus kawin
mencapai

87

persen,

sementara

pada

perempuan

jumlahnya hanya sebesar 63,33 persen. Selain itu jumlah


responden perempuan berstatus cerai mati memiliki
jumlah cukup besar mencapai 30 persen.
Jika ditinjau menurut tingkat pendidikan, sebagian
besar responden merupakan tamatan SMA sederajat.
Jumlah responden tamatan SMA sederajat mencapai 28,46
persen, diikuti oleh responden tamatan SD sederajat
sebesar 26,92 persen. Jumlah respondden paling sedikit
berasal dari kelompok pendidikan S2/S3 yang hanya
sebesar 0,77 persen.

22

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Gambar 3.4. Sebaran Jumlah Responden Menurut Tingkat


Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin (Persen)

Total

Perempuan

11.54

26.92

13.33

Laki-laki

26.67

11.00

0%

16.15

13.33

27.00

20%

Terdapat

6.67

26.00

60%

10.00

80%

Tdk tmt SD
SMA sederajat
S2,S3

perbedaan

9.23

36.67

17.00

40%

Tdk/blm prnh sekolah


SMP sederajat
DIV/S1

28.46

100%

SD sederajat
DIII

karakteristik

pendidikan

antara responden laki-laki dan perempuan utamanya pada


responden yang tidak/belum pernah sekolah. Responden
pada kelompok ini didominasi oleh laki-laki. Hal ini
kemungkinan dikarenakan penduduk laki-laki dengan
tingkat pendidikan ini lebih mudah ditemui, selain itu
responden perempuan yang tidak/belum pernah sekolah
biasanya sudah sangat tua dan tidak berkedudukan
sebagai KRT.
Jika ditinjau menurut lamanya tinggal di tempat
sekarang,

dapat

diketahui

bahwa

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

sebagian

besar
23

responden merupakan orang-orang yang sudah tinggal


cukup lama di tempatnya saat ini. Lebih dari tujuh puluh
persen responden sudah tinggal lebih dari sepuluh tahun.
Sementara jumlah responden yang sudah tinggal 20 tahun
atau lebih mencapai 50 persen.
Gambar 3.5. Sebaran Jumlah Responden Menurut Lama
Tinggal di Tempat Sekarang dan Jenis Kelamin (Persen)
100%
90%
80%

40.00
54.00

70%

50.77
> 20 th

60%
50%

10-19 th

26.67

40%

20.77

19.00

30%

13.33

20%

14.00

10%

13.00

5-9 th
<5 th

13.85

20.00

14.62

Perempuan

Total

0%
Laki-laki

Jumlah responden yang merupakan pendatang


baru, yaitu mereka yang baru tinggal kurang dari lima
tahun mencapai 14,62 persen. Responden laki-laki lebih
lama tinggal dibandingkan dengan perempuan, dimana
responden laki-laki telah tinggal di tempat sekarang ratarata selama 25, 8 tahun, sementara responden perempuan
tinggal rata-rata selama 18,5 tahun.
24

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Jika ditinjau menurut kegiatan selama seminggu


terakhir, dapat diketahui bahwa 65,38 persen responden
memiliki pekerjaan. Jumlah responden laki-laki yang
bekerja mencapai 75 persen, sementara pada perempuan
jumlahnya hanya 33,33 persen. Secara umum sebagian
besar atau 65,88 persen dari seluruh responden bekerja
pada sektor industri, yang merupakan gabungan dari
berbagai sektor ekonomi non pertanian dan jasa.
Gambar 3.6. Sebaran Jumlah Responden
Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin (Persen)

Menurut

100%
90%
80%
70%

62.67

65.88

60%

Industri

90.00

50%

Jasa

40%
30%

Pertanian

10.67

10.59

20%

10%

10.00

0%
Laki-laki

Perempuan

Total

Lapangan usaha untuk responden perempuan


didominasi

oleh

sektor

industri,

sementara

pada

responden laki-laki jumlah responden yang bekerja di


sektor pertanian cukup besar mencapai 26,67 persen.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

25

Status usaha sebagian besar responden merupakan


buruh/karyawan/pegawai. Secara keseluruhan terdapat
46,51 persen responden bekerja dengan status tersebut.
Pada responden perempuan, jumlahnya lebih besar yaitu
mencapai 60 persen. Pada status berusaha sendiri, jumlah
responden laki-laki lebih besar yaitu mencapai 31,58
persen. Tidak terdapat responden perempuan yang
bekerja sebagai pekerja bebas dalam survei ini. Hal
tersebut cukup wajar mengingat lapangan usaha dominan
untuk laki-laki dan perempuan adalah sektor industri.
Gambar 3.7. Sebaran Jumlah Responden Menurut Status
Kedudukan dalam Usaha dan Jenis Kelamin (Persen)

Total

29.07

Perempuan

10.00 10.00

Laki-laki

31.58

0%

10.47 10.47

20.00

60.00

10.53

20%

40%

Berusaha sendiri
Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar
Pekerja bebas

26

46.51

9.21

44.74

60%

80%

100%

Berusaha dibantu buruh tdk ttp/tdk dibayar


Buruh/karyawan/pegawai

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Jika ditinjau menurut penghasilan dalam sebulan


terakhir, diketahui bahwa 61,54 persen responden
memiliki tingkat pendapatan rumah tangga kurang dari 3
juta rupiah per bulan. Sementara itu, jumlah responden
yang memiliki pendapatan lebih dari 7,2 juta rupiah per
bulan hanya sebesar 7,69 persen. Kelompok terbesar
responden berada pada pendapatan antara 1,8 juta hingga
3 juta rupiah per bulan dengan jumlah 33,08 persen.
Gambar 3.8. Sebaran Jumlah Responden Menurut
Kelompok Pendapatan RT dan Jenis Kelamin (Persen)

Total

7.69 12.31

Perempuan

13.33

Laki-laki 6.00 11.00

0%

18.46

16.67

26.67

16.00

20%

> Rp 7.2 jt
Rp 1.8 jt - Rp 3 jt

33.08

23.33

36.00

40%

28.46

20.00

31.00

60%

Rp 4.8 jt - Rp 7.2 jt
<= Rp 1.8 jt

80%

100%

Rp 3 jt - Rp 4.8 jt

Dengan melihat kepada karakteristik tingkat


pendapatan serta lama tinggal, dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden yang ditemui telah hidup cukup
mapan. Sebanyak 82,31 persen responden diketahui telah
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

27

memiliki rumah tinggal pribadi. Pada responden laki-laki


jumlah pemiliki rumah pribadi lebih tinggi dibandingkan
dengan responden perempuan. Selain itu masih terdapat
hampir 17,69 responden yang belum memiliki rumah
tinggal sendiri. Hal ini disebabkan karena mereka adalah
pendatang yang baru tinggal kurang dari lima tahun.
Gambar 3.9. Sebaran Jumlah Responden Menurut
Kepemilikan Rumah Tinggal dan Jenis Kelamin (Persen)
100%

3.33

4.00
6.00

6.67

80%

3.85
6.15

60%
84.00

40%

76.67

82.31

Perempuan

Total

20%
0%
Laki-laki
Milik sendiri

28

Kontrak

Sewa

Bebas sewa

Milik orang tua/sanak/saudara

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

BAB IV
KEBAHAGIAAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Kebahagiaan

merupakan

bagian

dari

kesejahteraan. Konsep kebahagiaan adalah sinonim dari


kepuasan hidup atau satisfaction with life (Veenhoven,
2000).Kepuasan hidup merupakan bentuk nyata dari
kebahagiaan dimana kebahagiaan tersebut merupakan
sesuatu

yang lebih

dari

suatu

pencapaian tujuan

dikarenakan pada kenyataannya kebahagiaan selalu


dihubungkan

dengan

kesehatan

yang

lebih

baik,

kreativitas yang lebih tinggi serta tempat kerja yang lebih


baik (Diener, 2007). Sejalan dengan konsep tersebut,
dalam pembahasan kali ini, tingkat kebahagiaan seorang
individu akan diukur melalui pendekatan tingkat kepuasan
individu terhadap berbagai aspek kehidupan, yang pada
akhirnya akan mengarah pada tingkat kebahagiaan akan
kehidupan yang dijalaninya.
Dalam perkembangan masyarakat dari waktu ke
waktu terutama di era globalisasi saat ini, kesetaraan
antara laki-laki dan perempuan selalu menjadi pokok
bahasan yang hangat untuk diperbincangkan. Dalam GarisGaris Besar Haluan Negara (GBHN) juga dikemukakan
prinsip kesetaraan dan keadilan antara laki-laki dan
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

29

perempuan, yaitu perempuan dan laki-laki baik sebagai


manusia atau sebagai warga negara di dalam hukum dan
perundang-undangan di Indonesia tidaklah beda. Sebagai
sumberdaya insani, potensi yang dimiliki perempuan
tidaklah berada di bawah potensi laki-laki. Mereka
memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
Dalam

kesetaraannya,

laki-laki

maupun

perempuan berhak untuk menikmati hasil pembangunan


di segala bidang baik kesehatan, pendidikan maupun
bidang lainnya, dan berhak untuk merasakan kebahagiaan
dalam hidupnya. Oleh karena itu, dalam bab ini akan
diuraikan

tingkat

kebahagiaan

pada

laki-laki

dan

perempuan melalui pendekatan tingkat kepuasan berbagai


aspek kehidupan yang dijalani.
Pengukuran

tingkat

kepuasan

dan

tingkat

kebahagiaan dalam pembahasan ini melibatkan sejumlah


responden dimana 76,92 persen adalah laki-laki dan 23,08
persen perempuan, terkecuali pada pengukuran kepuasan
terhadap pekerjaan, responden yang dilibatkan terdiri dari
82,56 persen responden laki-laki dan 17,44 persen
responden perempuan, yang berstatus bekerja dan
merupaka bagian dari responden pengukuran kepuasan
terhadap variabel lainnya.

30

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Gambar 4.1. Jumlah Responden Survei Pengukuran Tingkat


Kebahagiaan di Kabupaten Karimun Tahun 2014 menurut
Jenis Kelamin (Persen)

23.08%
Laki-laki
Perempuan

76.92%

Pengukuran kepuasan tentang kesehatan dalam


pembahasan ini dilakukan melalui beberapa indikator,
yakni

keluhan

pengobatan,

kesehatan

yang

ketersediaan

gangguan/disabilitas,

dan

dialami,

jaminan
upaya

tindakan
kesehatan,

pemeliharaan

kesehatan.Pada kelompok perempuan, dari skala 0 sampai


10 rata-rata tingkat kepuasan terhadap kesehatan berada
pada poin 7,47, sedangkan pada kelompok laki-laki berada
pada poin 7,45. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
perempuan sedikit lebih

puas

terhadap kesehatan

daripada laki-laki.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

31

Gambar 4.2. Tingkat Kepuasan tentang Kesehatan menurut


Jenis Kelamin
7.47
7.47
7.46
7.46
7.45
7.45
7.44
Kepuasan tentang
kesehatan

Kepuasan

Laki-Laki

Perempuan

7.45

7.47

masing-masing

individu

terhadap

kesehatan ini tidak lepas dari adanya sarana prasana


kesehatan yang tersedia di Kabupaten Karimun.Fasilitas
kesehatan bagi masyarakat dengan kuantitas yang cukup
dan kualitas yang memadai akan semakin menjamin
terwujudnya masyarakat yang sehat.
Pada tahun 2013, di Kabupaten Karimun telah
tersedia 2 buah rumah sakit, akan tetapi letaknya masih
terkonsentrasi di Pulau Karimun saja. Bagi penduduk yang
tinggal di luar Pulau Karimun pelayanan kesehatan
terdekat diperoleh dari puskesmas maupun puskesmas
pembantu. Pada tahun 2013 Kabupaten Karimun telah
memiliki 9 puskesmas, ditambah dengan 37 puskesmas
pembantu.
32

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Upaya peningkatan sarana kesehatan sebaiknya


diikuti oleh peningkatan jumlah tenaga kesehatan.Data
yang ada menunjukkan pada tahun 2013 ada 82dokter
umum, 13 dokter spesialis dan 16 dokter gigi serta tenaga
paramedis lainnya seperti bidan sebanyak 210 orang yang
siap

melayani

masyarakat.

Jumlah

ini

mengalami

peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


Dengan

hasil

pengukuran

kepuasan

tentang

kesehatan yang berada pada kisaran poin 7, menunjukkan


bahwa kepuasan individu masih belum maksimal. Oleh
karena itu, peningkatan kondisi kesehatan masyarakat
masih harus terus ditingkatkan.
Tabel 4.1. Perkembangan Jumlah Fasilitas Kesehatan di
Kabupaten Karimun Tahun 2009-2013
Jenis Fasilitas
Kesehatan

2009

(1)

(2)

Tahun
2010 2011 2012
(3)

(4)

Rumah Sakit
2
2
2
Puskesmas
9
9
9
Puskesmas Pembantu
37
37
37
Puskesmas Keliling
25
20
20
Balai Pengobatan
9
9
9
Dokter Praktek
90
89
89
Bidan Praktek
80
88
88
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

(5)

2
9
37
19
9
37
59

2013
(6)

2
9
37
23
9
37
70

33

Pengukuran

kepuasan

tentang

pendidikan

dilakukan melalui beberapa indikator, yakni pendidikan


tertinggi

yang

ditamatkan,

upaya

peningkatan

pengetahuan, keikutsertaan dalam anggota perkumpulan


dan

akses

terhadap

media

informasi.Pendidikan

merupakan hak segala bangsa.Oleh karena itu, kepuasan


terhadap pendidikan kiranya dapat diperoleh oleh setiap
insan di Kabupaten Karimun.
Untuk mencapai

kepuasan

akan

pendidikan,

masing-masing individu perlu memiliki suatu standar


pendidikan yang cukup. Standar yang ditetapkan oleh
masing-masing orang tentu berbeda. Sejumlah orang
mungkin puas dengan pendidikan sampai dengan tingkat
SMA, akan tetapi untuk orang lain sangat mungkin baru
merasa puas jika telah mencapai pendidikan tinggi
setingkat sarjana atau pasca sarjana.
Untuk

keperluan

standarisasi

pendidikan,

pemerintah Indonesia pada 2 Mei 1984 mencanangkan


wajib belajar pendidikan dasar 6 tahun (SD), dan pada
tahun 2009 dirubah menjadi program wajib belajar 9
tahun (SD dan SMP). Menghadapi perkembangan zaman
dan tuntutan akan SDM yang berpendidikan tinggi,
pemerintah mulai merintis program wajib belajar 12 tahun
(SMA) untuk dapat diterapkan di Indonesia.

34

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Berdasarkan

pengukuran

kepuasan

tentang

pendidikan yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa dari


skala 0 sampai 10, rata-rata tingkat kepuasan tentang
pendidikan individu pada kelompok laki-laki berada pada
poin 7,09, sedangkan pada kelompok perempuan rata-rata
berada pada poin 6,97. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa

laki-laki

lebih

puas

tentang

pendidikannya

daripada perempuan.
Gambar 4.3. Tingkat Kepuasan tentang Pendidikan
Menurut Jenis Kelamin
7.10

7.05
7.00
6.95
6.90
Kepuasan tentang
pendidikan

Laki-Laki

Perempuan

7.09

6.97

Dari seluruh responden yang dilibatkan dalam


pengukurantingkat kebahagiaan, responden yang diukur
tingkatkepuasan tentang pekerjaannya adalah responden
yang berstatus bekerja. Sebanyak 82,56 persen responden
adalah laki-laki dan 17,44 persen adalah responden
perempuan. Konsep bekerja yang digunakan dalam
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

35

pengukuran

ini

adalah

kegiatan

memperoleh

atau

membantu memperoleh penghasilan atau tambahan


penghasilan rumah tangga yang dilakukan setidaknya satu
jam berturut-turut selama seminggu terakhir. Pada
sejumlah

responden

yang

bekerja

ini,

dilakukan

pengukuran terhadap kepuasan mengenai pekerjaan yang


dijalani.
Pengukuran yang dilakukan terhadap kepuasan
pekerjaan mencakup kesesuaian antara pekerjaan yang
dijalani

dengan

pekerjaan

keahlian/ketrampilan,

dengan

minat/keinginan,

kesesuaian
kenyamanan

situasi/kondisi tempat kerja, kemudahan mencapai tempat


kerja serta kesesuaian penghasilan.
Gambar 4.4. Jumlah Responden Pengukuran Kepuasan
tentang Pekerjaan menurut Jenis Kelamin (Persen)

17.44%
82.56%

Laki-laki
Perempuan

Salah satu indikator untuk mengukur kepuasan


terhadap
36

pekerjaan

yang

dijalani

adalah

rata-rata

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

pendapatan setiap bulan. Bagi mereka yang berstatus


karyawan/pegawai, bersaran Upah Minimum Regional
(UMR) tentunya akan turut mempengaruhi kepuasan
terhadap pekerjaan. Sebab, semakin tinggi UMR maka
semakin tinggi pendapatan seorang pekerja.Dari tahun ke
tahun,

UMR

Kabupaten

Karimun

terus

mengalami

peningkatan seperti yang disajikan dalam Gambar 4.5


berikut.
Gambar 4.5. Perkembangan Upah Minimum Regional
(UMR) Kabupaten Karimun, 2005 2013
2013

1,600,000

2012

1,057,000

2011

981,000

2010

935,000

2009

899,000

2008

839,000

2007

818,000

2006

766,000

2005

557,500

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

UMR (Rp)

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karimun


Hasil dari pengukuran tingkat kepuasan yang
dilakukan, diketahui bahwa pada skala 0 sampai 10, ratarata tingkat kepuasan laki-laki terhadap pekerjaan yang
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

37

dijalaninya berada pada poin 7,99 sedangkan perempuan


rata-rata berada pada poin 8,00. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa kelompok perempuan merasa lebih puas
akan pekerjaan yang dijalaninya daripada laki-laki.
Gambar 4.6. Tingkat Kepuasan tentang Pekerjaan Menurut
Jenis Kelamin

8.00

8.00
7.99
7.99
7.98

7.98
Kepuasan dengan
pekerjaan

Pada
pendapatan

Laki-Laki

Perempuan

7.99

8.00

pengukuran
rumah

tingkat

tangga,

kepuasan

dilakukan

tentang

pengukuran

terhadap beberapa indikator meliputi kebiasaan rumah


tangga dalam menabung dan bersedekah,

kepemilikan

rumah tangga akan jaminan hari tua, seberapa besar


pengeluaran rumah tangga selama satu bulan terakhir,
seberapa besar rata-rata pendapatan rumah tangga dalam
sebulan dan kecukupan pendapatan rumah tangga dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
38

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Dari pengukuran yang dilakukan, diperoleh hasil


bahwa dari skala 0 sampai 10, tingkat kepuasan kelompok
laki-laki terhadap pendapatan rumah tangga berada pada
poin 7,19 sedangkan pada kelompok perempuan berada
pada poin 7,73. Dengan kata lain, perempuan lebih puas
terhadap pendapatan rumah tangga daripada laki-laki.
Gambar 4.7. Tingkat Kepuasan tentang Pendapatan rumah
Tangga menurut Jenis Kelamin
7.80
7.60
7.40
7.20

7.00
6.80
Kepuasan dengan
pendapatan rumah
tangga

Laki-Laki

Perempuan

7.19

7.73

Guna mendapatkan tingkat kepuasan tentang


keadaan lingkungan tempat tinggal, dilakukan pengukuran
terhadap beberapa indikator meliputi kondisi air tanah
dan kondisi udara di lingkungan sekitar tempat tinggal
serta kejadian bencana yang pernah terjadi di lingkungan
tempat tinggal.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

39

Gambar 4.8. Tingkat Kepuasan


Lingkungan menurut Jenis Kelamin

tentang

Keadaan

8.20
8.10
8.00
7.90
7.80
7.70
Kepuasan dengan
keadaan lingkungan

Laki-Laki

Perempuan

7.90

8.13

Dari pengukuran yang dilakukan diperoleh hasil


bahwa pada skala 0 sampai 10, rata-rata tingkat kepuasaan
kelompok laki-laki terhadap keadaan lingkungan tempat
tinggalnya berada pada poin 7,90 sedangkan pada
kelompok perempuan rata-rata berada pada poin 8,13.
Dengan kata lain, kelompok perempuan lebih puas
terhadap keadaan lingkungan tempat tingggalnya daripada
laki-laki.
Guna

mengetahui

tingkat

kepuasan

tentang

keadaan keamana tempat tinggal dilakukan pengukuran


melalui beberapa indikator. Indikator yang digunakan
meliputi pengalaman akan tindak kejahatan selama
setahun terakhir, tindak kejahatan desa/kelurahan tempat
tinggal selam setahun terakhir, dan kejadian perkelahian
40

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

massal di desa/kelurahan tempat tinggal selama setahun


terakhir.
Dari pengukuran yang dilakukan, diperoleh hasil
bahwa pada skala 0 sampai 10, tingkat kepuasan tentang
keadaan keamanan lingkungan tempat tinggal pada
kelompok laki-laki berada pada poin 8,32 sedangkan pada
perempuan berada pada poin 8,30.
tingkat

kepuasaan

laki-laki

Dengan kata lain,

lebih

tinggi

daripada

perempuan, meskipun perbedaannya hanya sedikit.


Gambar 4.9. Tingkat Kepuasan tentang Keadaan Keamanan
menurut Jenis Kelamin
8.32
8.32
8.31
8.31
8.30
8.30
8.29
Kepuasan dengan
keamanan

Laki-Laki

Perempuan

8.32

8.30

Pengukuran tingkat kepuasan akan keharmonisan


keluarga dilakukan melalui beberapa indikator, yakni
frekuensi perjumpaan/perbincangan/komunikasi dengan
anggota keluarga, frekuensi perselihan pendapat, perasaan
dihormati oleh anggota keluarga lain dan frekuensi
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

41

melakukan kegiatan bersama keluarga, serta penentu


keputusan dalam keluarga.
Dari pengukuran yang dilakukan, diperoleh hasil
bahwa pada skala 0 sampai 10, tingkat kepuasan laki-laki
akan

keharmonisan

keluarga

berada

pada

poin

8,28sedangkan pada perempuan berada pada poin 7,80.


Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kelompok lakilaki lebih puas akan keharmonisan keluarga daripada
perempuan.
Gambar 4.10. Tingkat Kepuasan tentang Keharmonisan
Keluarga menurut Jenis Kelamin
8.40

8.20
8.00
7.80
7.60
7.40
Kepuasan dengan
keharmonisan
keluarga

Guna

Laki-Laki

Perempuan

8.28

7.80

mengetahui

tingkat

kepuasan

tentang

hubungan sosial di lingkungan sekitar tempat tinggal,


dilakukan pengukuran yang mencakup beberapa indikator.
Indikator yang digunakan yakni pengetahuan akan
tetangga di lingkungan sekitar tempat tinggal, frekuensi
42

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

bersosialisasi dengan tetangga, kepercayaan terhadap


orang lain di sekitar tempat tinggal, sikap terhadap suku
atau agama lain di sekitar tempat tinggal, kebebasan
menjalankan

ibadah,

partisipasi

dalam

kegiatan

keagamaan, pertolongan terhadap masalah keuangan,


kebiasaan mengikuti kegiatan bersama di lingkungan
tempat tinggal, dan keanggotaan organisasi/perkumpulan.
Gambar 4.11. Tingkat Kepuasan tentang Hubungan Sosial
di Lingkungan Sekitar menurut Jenis Kelamin
8.05
8.00
7.95
7.90
7.85
7.80
7.75
7.70
7.65
Kepuasan dengan
hubungan sosial di
lingkungan sekitar

Berdasarkan

Laki-Laki

Perempuan

8.02

7.80

pengukuran

yang

dilakukan,

diperoleh hasil bahwa pada skala 0 sampai 10, tingkat


kepuasan kelompok laki-laki berada pada poin 8,02
sedangkan pada perempuan berada pada poin 7,80.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa laki-laki lebih
puas akan hubungan sosial di lingkungan sekitar tempat
tinggal daripada perempuan.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

43

Guna menggambaran tingkat kepuasan tentang


kehidupan secara keseluruhan, dilakukan pengukuran
melalui beberapa indikator yang menunjukkan afeksi atau
sikap individu dalam menghadapi kehidupan termasuk
sikap

memaafkan,

kesabaran,

dan

pencapaian

harapan/keinginan.
Gambar 4.12. Tingkat Kepuasan tentang Kehidupan secara
Keseluruhan menurut Jenis Kelamin
8.15
8.10
8.05
8.00
7.95
Kepuasan dengan
kehidupan
keseluruhan

Berdasarkan

Laki-Laki

Perempuan

8.03

8.13

pengukuran

tingkat

kepuasan

terhadap kehidupan secara menyeluruh, diperoleh hasil


bahwa pada skala 0 sampai dengan 10, rata-rata tingkat
kepuasan laki-laki berada pada poin 8,03 sedangkan pada
perempuan rata-rata 8,13. Dengan demikian dapat
dikatakan

bahwa

perempuan

lebih

puas

terhadap

kehidupan secara menyeluruh daripada laki-laki.

44

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Gambaran tingkat kebahgiaan tentang kehidupan


secara keseluruhan tercermin dari tingkat kepuasan
terhadap berbagai variabel. Berikut disajikan rangkuman
tingkat kepuasan terhadap beberapa variabel seperti pada
pembahasan di atas.
Terkait

dengan

kesehatan,

tingkat

kepuasan

perempuan lebih tinggi daripada laki-laki namun


keduanya berada pada kisaran poin 7.
Terkait dengan pendidikan, tingkat kepuasan lakilaki lebih tinggi daripada perempuan. Pada
kelompok laki-laki berada pada kisaran poin7,
sedangkan pada kelompok perempuan hampir
mencapai poin7.
Terkait

dengan

pekerjaan,

tingkat

kepuasan

perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Pada


kelompok perempuan, tingkat kepuasan berada
pada kisaran poin 8, sedangkan kelompok laki-laki
hampir mencapai poin 8.
Terkait dengan pendapatan rumah tangga, tingkat
kepuasan perempuan lebih tinggi daripada lakilaki, namun keduanya berada pada kisaran poin 7.
Terkait

dengan

keadaan

lingkungan,

tingkat

kepuasan perempuan lebih tinggi daripada lakilaki. Pada kelompok perempuan, tingkat kepuasan
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

45

berada pada kisaran poin 8, sedangkan kelompok


laki-laki berada pada kisaran poin 7.
Terkait dengan keadaan keamanan lingkungan
tempat tinggal, tingkat kepuasan laki-laki lebih
tinggi dibandingkan perempuan meskipun tingkat
kepuasan keduanya berada pada kisaran poin 8.
Terkait dengan keharmonisan keluarga, tingkat
kepuasan laki-laki lebih tinggi bila dibandingkan
perempuan.

Pada

kelompok laki-laki

tingkat

kepuasan berada pada kisaran poin 8, sedagakan


pada perempuan berada pada kisaran poin 7.
Terkait dengan hubungan sosial di lingkungan
sekitar tempat tinggal, laki-laki memiliki tingkat
kepuasan yang lebih tinggi daripada perempuan.
Pada kelompok laki-laki tingkat kepuasan berada
pada kisaran poin 8, sedangkan pada perempuan
berada pada kisaran poin 7.
Setelah melihat gambaran kepuasan mengenai
berbagai variabel atas, diambil suatu nilai atau ukuran
pada laki-laki dan perempuan yang menggambarkan
seberapa

bahagia

Berdasarkan

mereka

pengukuran

menjalani
tingkat

kehidupannya.

kebahagiaan

yang

dilakukan, diketahui bahwa pada skala 0 sampai 10,


kelompok laki-laki dan perempuan sama-sama berada
pada poin 8.53. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
46

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

laki-laki dan perempuan memiliki tingkat kebahagiaan


yang sama tentang kehidupan yang dijalaninya.
Gambar 4.13 Tingkat Kebahagiaan tentang Kehidupan
secara Keseluruhan menurut Jenis Kelamin

9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Seberapa bahagia
dengan kehidupan
keseluruhan

Laki-Laki

Perempuan

8.53

8.53

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

47

48

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

BAB V
STATUS PERKAWINAN DAN TINGKAT
KEBAHAGIAN
Menurut Seligman dan Carr kebahagiaan seseorang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: uang, pernikahan,
kehidupan sosial, kesehatan, agama, usia, pendidikan,
iklim, ras dan jender. Pada bagian ini akan dipaparkan
khusus mengenai rata-rata tingkat kepuasan tentang
kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah
tangga, keadaan lingkungan, keamanan, keharmonisan
keluarga, hubungan sosial lingkungan sekitar, kehidupan
secara keseluruhan dan kebahagiaan dengan kehidupan
secara keseluruhan berdasarkan status kawin penduduk.
Status kawin pada penduduk dibedakan menjadi 4, yaitu:
belum kawin, kawin, cerai hidup, dan cerai mati.
Pertama, kita akan membahas mengenai tingkat
kepuasan terhadap kesehatan. Rata-rata tingkat kepuasan
terhadap kesehatan dapat dilihat dari berbagai aspek,
antara lain: Intensitas mengalami gangguan kesehatan,
kepemilikan jaminan kesehatan, dan upaya untuk menjaga
kesehatan.
Berdasarkan gambar 5.1 dapat kita lihat rata-rata
tingkat kepuasan dengan kesehatan yang paling tinggi
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

49

dirasakan oleh penduduk yang berstatus belum kawin. Hal


ini dikarenakan usia penduduk yang berstatus belum
kawin rata-rata masih muda dimana tingkat kesehatannya
baik dan belum mengalami berbagai gangguan kesehatan
serta masih intensif melakukan upaya untuk menjaga
kesehatan seperti olahraga. Dan penduduk yang rata-rata
tingkat kepuasan kesehatannya paling rendah adalah
penduduk yang berstatus cerai hidup.
Gambar 5.1. Rata-rata Tingkat Kepuasan
Kesehatan berdasarkan Status Perkawinan
9.00

tentang

8.67

8.00

7.45
7.00

7.00

7.33

6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
Belum
Kawin

Kawin

Cerai
Hidup

Cerai Mati

Dapat kita pahami jika perceraian merupakan salah


satu permasalahan terberat dalam hidup seseorang. Jika
seseorang tidak memiliki kekuatan untuk menjalani
50

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

permasalahan hidup, maka akan timbul berbagai gejala


gangguan kesehatan seperti susah tidur, mengalami
gangguan pola makan, merasa gelisah, sering merasa
kesepian, kurang bersemangat menjalani hidup, sampai
gangguan kesehatan seperti diare, atau pusing. Tentu
berbagai gangguan tersebut akan menurunkan kepuasan
seseorang terhadap kesehatannya.
Selain dilihat dari tingkat kepuasan kesehatannya,
kita juga dapat melihat tingkat kepuasan pendidikan
masyarakat berdasarkan status perkawinannya dari
gambar 5.2 . Penduduk yang berstatus belum kawin
memiliki rata-rata tingkat kepuasan dengan pendidikan
yang paling tinggi dibandingkan penduduk dengan status
perkawinan yang lainnya. Sedangkan penduduk yang
berstatus cerai hidup memiliki rata-rata tingkat kepuasan
tentang pendidikan yang paling rendah. Usia penduduk
yang berstatus belum kawin yang rata-rata masih muda
pada umumnya masih terus berusaha meningkatkan
keahlian yang dimilikinya seperti kursus, pelatihan,
seminar dan sejenisnya. Intensitas penduduk yang
berstatus belum kawin dalam mengakses berbagai
informasi dari media cetak maupun elektronik untuk
meningkatkan kemampuan mereka juga sangat tinggi.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

51

Gambar 5.2. Rata-rata Tingkat Kepuasan


Pendidikan berdasarkan Status Perkawinan
9.00

tentang

8.33

8.00

7.14

7.00

6.72

6.00
5.00

5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
Belum
Kawin

Kawin

Cerai
Hidup

Cerai Mati

Jika ditinjau dari segi tingkat kepuasan pekerjaan


dan kepuasan pendapatan berdasarkan status kawinnya,
penduduk yang berstatus belum kawin, kawin, cerai hidup,
maupun cerai mati tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada tingkat kepuasan dengan pekerjaan dan
kepuasan pendapatan yang dirasakan, pada gambar 5.4
dapat kita lihat bahwa rata-rata tingkat kepuasan dengan
pekerjaan dan rata-rata tingkat kepuasan pendapatan
berkisar antara skala 7 dan 8.

52

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Rata-rata tingkat kepuasan terhadap pekerjaan


pada gambar 5.3 yang paling tinggi dirasakan oleh
penduduk yang berstatus cerai hidup. Dan rata-rata
tingkat kepuasan terhadap pendapatan yang paling tinggi
juga dirasakan oleh penduduk yang berstatus cerai hidup.
Gambar 5.3. Rata-rata Tingkat Kepuasan dengan Pekerjaan
berdasarkan Status Perkawinan
9.00
8.00

8.00

8.33

8.09

7.00

7.00
6.00
5.00
4.00

3.00
2.00
1.00
0.00
Belum
Kawin

Kawin

Cerai Hidup

Cerai Mati

Jadi, penduduk yang merasakan tingkat kepuasan


yang tinggi terhadap pendapatan juga merasakan tingkat
kepuasan yang tinggi pada pekerjaan. Karena salah satu
faktor yang mempengaruhi kepuasan seseorang terhadap
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

53

suatu

pekerjaan

adalah

besar

pendapatan

yang

diperolehnya. Semakin besar pendapatan yang diperoleh


seseorang, maka akan semakin tinggi kepuasan terhadap
pekerjaan. Jika kita cermati di sini, tingkat kepuasan
terhadap pekerjaan dan pendapatan paling kecil dirasakan
oleh penduduk yang berstatus belum kawin. Penduduk
yang berstatus belum kawin di sini merupakan penduduk
yang masih bersekolah, mencari pekerjaan, maupun yang
sudah bekerja tetapi masih terus mencari pekerjaan yang
lebih baik.
Kelompok penduduk tersebut masih dalam masa
pencarian jenis pekerjaan apa yang cocok dan nyaman
untuk mereka, dan pekerjaan apa yang dapat memberikan
mereka penghasilan yang terbesar. Karena pada usia muda
sesorang cenderung tidak akan cepat merasa puas akan
apa yang telah diraihnya.
Berbeda halnya dengan penduduk yang berstatus
cerai mati ataupun cerai hidup yang cenderung berumur
lebih tua dibanding penduduk yang berstatus belum
kawin. Kelompok penduduk tersebut lebih merasa puas
dengan pendapatan dan pekerjaan yang mereka miliki dan
mulai mempersiapkan tabungan untuk masa depan dan
hari tuanya.

54

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Gambar 5.4. Rata-rata Tingkat Kepuasan dengan


Pendapatan Rumah Tangga berdasarkan Status
Perkawinan
8.00

7.00

7.35

Belum
Kawin

Kawin

7.67
7.11

7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00

1.00
0.00

Dalam

bekerja

dan

Cerai
Hidup

Cerai Mati

menjalani

kehidupannya

manusia memerlukan lingkungan yang bersih, nyaman,


aman, dan terhindar dari berbagai bencana yang membuat
manusia merasa puas dan bahagia dengan kehidupannya.
Jika berdasar pada status kawin penduduk,
penduduk yang berstatus cerai hidup memiliki rata-rata
tingkat kepuasan terhadap keadaan lingkungan yang
paling tinggi sedangkan penduduk yang berstatus belum
kawin memiliki rata-rata tingkat kepuasan terhadap
keadaan lingkungan paling rendah. Tingginya rata-rata
kepuasan yang penduduk yang berstatus cerai hidup
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

55

maupun yang cerai mati

dikarenakan mereka telah

menemukan lingkungan yang tepat untuk mereka tinggali.


Mereka telah lama tinggal pada tempat tersebut dan telah
menyatu dengan lingkungan sekitar.
Gambar 5.5. Rata-rata Tingkat Kepuasan dengan Keadaan
Lingkungan berdasarkan Status Perkawinan
9.00
8.00

7.92

8.33

7.00

8.22

7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
Belum
Kawin

Kawin

Cerai
Hidup

Cerai Mati

Selain lingkungan yang nyaman seseorang juga


membutuhkan lingkungan yang aman. Kepuasan seorang
individu terhadap keamanan suatu lingkungan dapat
dilihat dari ada tidaknya tindak kejahatan seperti
pencurian, perampokan, penipuan dan lain sebagainya
yang dialami individu tersebut di suatu lingkungan. Dari
56

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

segi kepuasan dengan keamanan penduduk yang berstatus


cerai hidup memiliki rata-rata tingkat kepuasaan yang
paling tinggi dibandingkan yang lain yang rata-rata tingkat
kepuasaannya mencapai skala 9.
Gambar 5.6. Rata-rata Tingkat Kepuasan
Keamanan berdasarkan Status Perkawinan
9.00

9.00
8.00

7.67

8.25

dengan

8.72

7.00
6.00
5.00
4.00

3.00
2.00
1.00
0.00
Belum
Kawin

Kawin

Cerai
Hidup

Cerai Mati

Sedangkan rata-rata kepuasan terhadap keamanan


yang paling rendah dirasakan oleh penduduk yang
berstatus belum kawin. Rendahnya rata-rata tingkat
kepuasan terhadap keamanan pada penduduk yang
berstatus belum kawin dapat dikarenakan penduduk
tersebut pada umumnya tinggal sendiri, sehingga mereka
pasti akan merasa kurang aman.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

57

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup


sendiri. Manusia selalu membutuhkan orang lain dalam
kehidupannya. Untuk itu, manusia membentuk keluarga
dan

membentuk

Keharmonisan

suatu

dalam

kelompok

keluarga

tentu

masyarakat.
berpengaruh

terhadap kebahagiaan seseorang. Keluarga sendiri terdiri


dari beberapa orang yang saling berinteraksi antar pribadi.
Interaksi antar anggota keluarga berpengaruh
terhadap keadaan harmonis atau tidak harmonisnya suatu
keluarga. Ketidakharmonisan salah seorang anggota
keluarga dengan anggota keluarga yang lain pasti
berpengaruh pula terhadap seluruh anggota keluarga
(Gunarsa 1995:31).
Kosongnya salah satu peran dalam keluarga
misalnya peran salah satu orang tua tentu akan
mengganggu keharmonisan keluarga. Jika suatu keluarga
yang lengkap dan setiap anggota keluarga melaksanakan
tugas sesuai perannya masing-masing dengan baik maka
akan tercipta keharmonisan dalam keluarga tersebut.
Dari Gambar 5.7 dapat kita simpulkan bahwa
penduduk yang berstatus kawin mempunyai rata-rata
tingkat kepuasan dengan keharmonisan keluarga paling
tinggi dibanding yang lain. Pada penduduk yang berstatus
belum

kawin

rata-rata

tingkat

kepuasan

dengan

keharmonisan keluarganya paling kecil. Tingkat kepuasan


58

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

terhadap keharmonisan keluarga ini tidak terlepas dari


lengkapnya peran di dalam keluarga dan hubungan yang
terjalin dengan baik antar anggota keluarga.
Gambar 5.7. Rata-rata Tingkat Kepuasan dengan
Keharmonisan Keluarga berdasarkan Status Perkawinan

9.00
8.00

8.25
7.33

7.67

7.89

7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
Belum Kawin Kawin

Cerai Hidup

Cerai Mati

Pada penduduk dengan status belum kawin dan


tinggal sendiri, intensitas mereka untuk bertemu keluarga
pasti sangat kurang. Hal tersebutlah yang mengakibatkan
perasaan kurang harmonisnya hubungan pada keluarga
mereka. Sehingga kepuasan terhadap keharmonisan
keluarga pasti akan kecil.
Disamping berhubungan dengan anggota keluarga,
seseorang juga butuh berhubungan dengan masyarakat.
Kepuasan seseorang terhadap kehidupan sosial yang
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

59

sedang dijalani dapat dilihat dari aspek intensitas


bersosialisasi dengan anggota masyarakat yang lain,
kepercayaan antar anggota masyarakat, dan partisipasi
dalam berbagai kegiatan bermasyarakat.
Gambar 5.8. Rata-rata Tingkat Kepuasan dengan
Hubungan Sosial di Lingkungan Sekitar berdasarkan Status
Perkawinan
9.00
8.00

7.95
7.00

8.00

8.22

7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
Belum
Kawin

Kawin

Cerai
Hidup

Cerai Mati

Berdasarkan Gambar 5.8 dapat kita deskripsikan


bahwa penduduk yang berstatus cerai mati memiliki ratarata tingkat kepuasan terhadap hubungan sosial di
lingkungan sekitar paling tinggi dibandingkan dengan
penduduk yang berstatus kawin lainnya. Sedangkan
penduduk dengan status belum kawin memiliki rata-arata
60

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

tingkat kepuasan hubungan sosial di lingkungan sekitar


paling rendah. Penduduk yang berstatus belum kawin yang
memang belum berkeluarga dan masih berusia muda
memiliki kecenderungan untuk berpindah-pindah tempat
tinggal karena alasan pendidikan maupun pekerjaan.
Lingkungan tempat tinggal yang selalu berganti
menyebabkan hubungan sosial yang kurang erat antara
individu dengan lingkungan sekitarnya dan pada akhirnya
akan menurunkan tingkat kepercayaan dengan anggota
masyarakat lain dan pada akhirnya akan menurunkan
tingkat kepuasan terhadap hubungan sosial dalam
masyarakat. Selain itu, kurangnya intensitas bersosialisasi
dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan bermasyarakat
karena terlalu tenggelam dalam kesibukan dunia kerja juga
dapat menurunkan keeratan hubungan sosial dengan
lingkungan atau anggota masyarakat lain.
Untuk

tingkat

kepuasan

dengan

kehidupan

keseluruhan berdasarkan status kawin yang rata-ratanya


paling tinggi ditempati oleh penduduk yang berstatus cerai
mati yaitu pada skala 8,39 dan yang paling rendah
ditempati oleh penduduk yang yang berstatus belum
kawin yang hanya pada skala 7,33.
Penduduk

yang

berstatus

cerai

mati

pada

umumnya penduduk kelompok umur tua. Penduduk yang


telah berusia tua cenderung telah merasa puas akan
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

61

kehidupannya. Berbeda dengan penduduk yang belum


kawin dan cenderung berusia muda yang masih belum
merasa puas akan berbagai pencapaian dalam hidupnya.
Mereka masih memiliki berbagai cita-cita dan memiliki
kemampuan dan keoptimisan untuk memiliki kehidupan
yang lebih baik.
Gambar 5.9. Rata-rata Tingkat Kepuasan dengan
Kehidupan Keseluruhan berdasarkan Status Perkawinan
9.00
8.00

7.33

8.01

8.33

8.39

7.00
6.00
5.00
4.00
3.00

2.00
1.00
0.00
Belum
Kawin

Kawin

Cerai
Hidup

Cerai Mati

Tingkat kepuasan hidup juga dapat diukur dari


seberapa mudah memaafkan kesalahan orang lain dan
seberapa sabar seseorang dalam menghadapi suatu cobaan
atau musibah dalam hidupnya. Karena jika seseorang
62

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

dapat memaafkan orang lain dan sabar maka beban


pikiran seseorang akan menjadi lebih ringan dan lebih
puas serta bersyukur akan kehidupannya. Penduduk yang
berstatus cerai hidup ataupun cerai mati lebih cenderung
dapat berpikir dewasa dan lebih sabar dalam menghadapi
berbagai cobaan hidup berdasarkan pengalaman yang
telah mereka miliki.
Gambar 5.10 Tingkat Kebahagiaan dengan Kehidupan
Keseluruhan berdasarkan Status Kawin
9.00

8.58

8.00

8.44

8.00

8.00
7.00
6.00
5.00

4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
Belum
Kawin

Berbeda

Kawin

dengan

Cerai
Hidup

tingkat

Cerai Mati

kepuasan

dengan

kehidupan, pada Gambar 5.10 digambarkan bahwa


penduduk yang bertempat tinggal di Kabupaten Karimun
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

63

yang memiliki ratarata tingkat kebahagiaan dengan


kehidupan

keseluruhan

yang

paling

tinggi

adalah

penduduk yang berstatus kawin yaitu skala 8,58.


Sedangkan penduduk yang memiliki rata-rata tingkat
kebahagiaan dengan kehidupan keseluruhan yang paling
rendah adalah penduduk yang belum kawin dan cerai
hidup yang hanya sebesar 8,00. Hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Seligman (2002) yang menyatakan
bahwa individu yang menikah cenderung lebih bahagia
daripada mereka yang tidak menikah.
Pernikahan juga memiliki dampak yang jauh lebih
besar dibanding uang dalam mempengaruhi kebahagiaan
seseorang. Lebih bahagianya individu yang telah menikah
bisa karena pernikahan menyediakan keintiman psikologis
dan fisik, konteks untuk memiliki anak, membangun
rumah tangga, dan mengafirmasi identitas serta peran
sosial sebagai pasangan dan orang tua (Carr, 2004).
Seligman juga mengemukakan jika pernikahan yang
bahagia akan mempengaruhi panjang umur seseorang dan
besar penghasilan seseorang. Karena dalam pernikahan
seseorang akan menemukan rasa aman, nyaman, saling
melengkapi serta kasih sayang yang akan menimbulkan
perasaan bahagia sehingga termotivasi untuk melakukan
yang terbaik untuk keluarganya.

64

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

BAB VI

TINGKAT PENDIDIKAN DAN KEBAHAGIAAN


Berbagai hasil pembangunan telah dicapai dalam
rentang waktu 15 tahun sejak berdirinya Kabupaten
Karimun. Dalam bidang pendidikan, hasil pembangunan
tersebut tercermin diantaranya melalui indeks angka
melek huruf yang pada tahun 2013 mencapai 97,35
persen.

Angka

ini

telah

mengalami

peningkatan

dibandingkan tahun 2004-2008 yang nilainya relatif tidak


berubah di 95 persen.
Selain itu, rata-rata lama sekolah di Kabupaten
Karimun tahun 2013 telah mencapai 8,22 tahun atau
setingkat kelas 2 SMP. Padahal pada tahun 2004
pencapaian indikator yang sama baru 7,8 tahun atau
setingkat kelas

1 SMP. Pencapaian tersebut turut

mendorong perkembangan indeks pembangunan manusia


Kabupaten Karimun dari 71,02 pada tahun 2004 menjadi
74,95 pada tahun 2013.
Keberhasilan tersebut tentunya tidak terlepas dari
upaya pemerintah dalam meningkatkan kuantitas dan
kualitas sarana prasarana pendidikan di Kabupaten
Karimun. Pada tahun 2002, baru terdapat 136 unit SD
sederajat, 30 unit SMP sederajat, dan 14 unit SMU
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

65

sederajat. Stafing rasio saat itu masih berkisar antara 24


untuk SD, 20 untuk SMP, dan 21 untuk SMA. Pada tahun
2013 jumlah fasiltas SD sederajat telah mencapai 146 unit,
SMP sederajat 58 unit, dan SMU sederajat 29 unit. Stafing
Rasio kemudian dapat ditekan menjadi 15 untuk SD, 8
untuk SMP dan 6 untuk SMU sederajat.
Hasil dari upaya peningkatan kualitas sarana
prasarana pendidikan tersebut juga berimbas pada tingkat
pendidikan penduduk Kabupaten Karimun dimana jumlah
penduduk lulusan SMU keatas semakin meningkat menjadi
28,95 persen pada tahun 2013. Hal ini merupakan salah
satu modal penting dalam menggerakkan perekonomian
daerah. Namun berangkat dari berbagai indiaktor objektif
tersebut, menarik untuk diketahui seberapa besar tingkat
pendidikan yang telah dicapai masyarakat menentukan
cara pandangnya terhadap kebahagiaan yang dirasakan.
Terkait dengan masalah kesehatan, berdasarkan
SPTK 2014 dapat diketahui bahwa sebagian besar
masyarakat karimun cenderung cukup puas dengan
kondisi kesehatannya. Hal ini dibuktikan dari rata-rata
skor kepuasan yang diberikan pada setiap tingkatan
pendidikan seluruhnya lebih besar dari 5 (lima).

66

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Gambar 6.1. Penilaian Masyarakat Terhadap Kepuasan


Tingkat Kesehatan Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan

9.00

S2,S3

8.25

DIV/S1

8.00

DIII
SMA sederajat

7.32

SMP sederajat

7.43

SD sederajat

7.40

Tdk tmt SD

7.33
6.60

Tdk/blm sekolah

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

Jika rata-rata masyarakat yang tidak pernah


sekolah memberikan skor sebesar 6,60, maka mereka yang
tidak tamat SD memberikan skor yang lebih tinggi yaitu
7,33. Kenaikan besaran skor ini terus meningkat seiring
dengan semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula
kepuasannya terhadap kondisi kesehatan. Hal ini sangat
dimungkinkan mengingat orang berpendidikan tinggi
mendapatkan lebih banyak informasi dan pengetahuan
yang lebih banyak sehingga dapat merubah pola hidup
menjadi lebih sehat.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

67

Sebagaimana halnya dengan kesehatan, sebagian


besar masyarakat merasa cukup puas dengan tingkat
pendidikannya saat ini. Hal ini dibuktikan dari rata-rata
skor kepuasan yang diberikan pada setiap tingkatan
pendidikan seluruhnya lebih besar dari 5 (lima). Meskipun
demikian secara kualitas, rentang kepuasan dalam hal
pendidikan lebih lebar dibandingkan dengan urusan
kesehatan.
Gambar 6.2. Penilaian Masyarakat Terhadap Kepuasan
Tingkat Pendidikan Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan

10.00

S2,S3

8.50

DIV/S1
DIII

7.50

SMA sederajat

7.41
7.14

SMP sederajat

6.89

SD sederajat

5.40

Tdk tmt SD

6.00

Tdk/blm sekolah

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

Masyarakat berpendidikan rendah, cenderung


untuk hanya sekedar puas dengan pendidikannya. Hal ini
terlihat dari rata-rata skor yang mendekati lima. Namun
demikian, terdapat hal yang menarik dimana penduduk
68

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

yang tidak tamat SD memiliki skor kepuasan yang lebih


rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak/belum
pernah sekolah. Hal ini mengindikasikan adanya rasa
penyesalan, karena jika dibandingkan dengan skor yang
dimiliki oleh penduduk tamatan SD, terdapat selisih skor
kepuasan

yang

cukup

jauh.

Secara

umum

dapat

disimpulkan bahwa masyarakat berpendidikan tinggi


cenderung

lebih

puas

terhadap

pendidikannya

dibandingkan mereka yang berpendidikan rendah.


Dalam hal pekerjaan, terdapat kecenderungan
persepsi kepuasan yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan kesehatan dan pendidikan. Penduduk yang
tidak/belum pernah sekolah memiliki rata-rata skor
kepuasan pekerjaan sebesar 7,33. Angka ini lebih tinggi
jika dibandingkan penduduk tidak tamat SD yang nilainya
sebesar 6,75.
Skor yang sama juga terlihat pada penilaian
kepuasan dalam bekerja antara penduduk lulusan SMA
sederajat dengan penduduk lulusan DIII. Penduduk lulusan
SMA memiliki rata-rata skor kepuasan sebesar 8,35,
sementara mereka yang tamatan DIII justru memiliki ratarata skor sebesar 8. Hal ini menarik mengingat mereka
yang memiliki pendidikan lebih tinggi semestinya memiliki
peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

69

Gambar 6.3. Penilaian Masyarakat Terhadap Kepuasan


Dalam Pekerjaan Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan
9.00
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00

8.35
7.33

7.20

6.75

7.29

8.00

9.00

8.50

Adanya perbedaan tersebut menunjukkan bahwa


tingkat kepuasan terhadap pekerjaan tidak semata-mata
berkaitan dengan pendapatan yang diterima. Bisa jadi
terdapat faktor lain yang mempengaruhi kepuasan dalam
bekerja sebagaimana terlihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Perbandingan Jumlah Responden Berdasarkan
Penilaian Terkait Pekerjaan (Persen)
Penilaian Terkait pekerjaan
(1)

SMA
(2)

Pekerjaan sesuai bidang keahlian 70,00


Pekerjaan sesuai Minat
55,00
Penghasilan Sesuai
80,00
Kondisi Tempat Kerja nyaman
95,00
Ada Kepastian Usaha
50,00
Rata-rata
70,00
70

DIII
(3)

50,00
50,00
50,00
100,00
100,00
70,00

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Berdasarkan penilaian terkait pekerjaan saat ini,


lulusan SMA lebih banyak menilai bahwa pekerjaan sesuai
dengan bidang keahlian, pekerjaan sesuai minat, dan
penghasilan telah sesuai jerih payah. Sementara itu
mereka yang berpendidikan DIII lebih banyak menilai
bahwa kondisi tempat kerja nyaman, serta ada kepastian
akan keberlangsungan usaha.
Meskipun berdasarkan tabel 6.1. diketahui bahwa
hanya sedikit lulusan DIII menilai bahwa penghasilan yang
diterima sudah sesuai, namun secara keseluruhan tingkat
kepuasan terkait pendapatan RT cenderung lebih baik
dibandingkan dengan lulusan SMA.
Gambar 6.4. Penilaian Masyarakat Terhadap Kepuasan
Pendapatan Rumah Tangga Menurut Pendidikan Yang
Ditamatkan
S2,S3

7.00

DIV/S1

8.17

DIII

7.75

SMA sederajat

7.32

SMP sederajat

7.38

SD sederajat

7.17

TT SD sederajat

6.93

Tdk/blm bersekolah

6.80
0.00

2.00

4.00

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

6.00

8.00

10.00

71

Terkait keadaan lingkungan, dapat diketahui


bahwa masyarakat cenderung

cukup

puas

dengan

lingkungan sekitarnya. Hal ini diketahui berdasarkan skor


tingkat kepuasan masyarakat yang bernilai diatas 7. Tidak
terdapat pola-pola tertentu yang dapat menghubungkan
antara kepuasan kondisi lingkungan dengan tingkat
pendidikan. Namun demikian skor yang cukup tinggi pada
mereka yang berpendidikan rendah mengindikasikan
bahwa sampel yang sebagian besar berumur merasa cukup
puas dengan kondisi lingkungan sekitarnya.
Gambar 6.5. Penilaian Masyarakat Terhadap Kepuasan
Keadaan Lingkungan Menurut Pendidikan yang
Ditamatkan
S2,S3

7.00

DIV/S1

8.33

DIII

7.25

SMA sederajat

7.86

SMP sederajat

7.57

SD sederajat

8.46

TT SD sederajat

7.67

Tdk/blm bersekolah

7.40
0.00

72

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Terkait

dengan

keadaan

keamanan,

tingkap

kepuasan masyarakat Kabupaten Karimun lebih tinggi


dibandingkan dengan kepuasan terhadap lingkungan.
Sebagian

besar

pendidikan

masyarakat

memberikan

dari

skor

berbagai

diatas

8.

tingkat
Hal

ini

mengindikasikan bahwa sesungguhnya wilayah Karimun


termasuk kedalam daerah yang aman dan kondusif untuk
ditinggali.
Gambar 6.6. Penilaian Masyarakat Terhadap Kepuasan
Keamanan Menurut Pendidikan yang Ditamatkan
8.80

9.00
8.50

8.71
8.33

8.00

8.00

8.05

8.03

8.00

7.50

7.50
7.00
6.50

Sementara itu, jika melihat pengaruh pendidikan


terhadap tingkat keharmonisan keluarga, diketahui bahwa
sebagian besar masyarakat merasa cukup puas dengan
kondisi

keharmonisan

keluarganya.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Skor

tertinggi
73

kepuasan terhadap keharmonisan keluarga dimiliki oleh


meraka yang tidak tamat SD. Hal ini mengindikasikan
bahwa

pengaruh

tingkat

pendidikan

terhadap

keharmonisan keluarga kurang begitu signifikan. Persepsi


ini selanjutnya perlu dikembalikan kepada seberapa sering
berkomunikasi dan seberapa seorang kepala rumah tangga
dihormati oleh anggota keluarga lainnya.
Gambar 6.7. Penilaian Masyarakat Terhadap Kepuasan
Keharmonisan Keluarga Menurut Pendidikan yang
Ditamatkan
8.00

S2,S3

8.25

DIV/S1
7.25

DIII

8.19

SMA sederajat
8.00

SMP sederajat

8.37

SD sederajat

8.20

TT SD sederajat
7.80

Tdk/blm
6.50

7.00

7.50

8.00

8.50

Jika hubungan didalam rumah tangga sudah cukup


baik, maka hal ini seyogyanya memberikan pengaruh
positif terhadap kehidupan sosial bermasyarakat. Hal ini
terlihat dari tingkat kepuasan kehidupan sosial yang
74

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

nilainya juga cukup tinggi. Secara umum tidak terdapat


perbedaan

yang

signifikan

antara

mereka

yang

berpendidikan tinggi maupun rendah. Namun demikian,


semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang ternyata juga
diikuti oleh kepuasan hubungan sosial yang lebih baik.
Gambar 6.8. Penilaian Masyarakat Terhadap Kepuasan
Kehidupan Sosial Menurut Pendidikan yang Ditamatkan
9.00
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00

7.20

6.60

7.46

7.86

7.84

7.50

8.17

8.00

Berdasarkan beberapa ukuran kepuasan mengenai


kualitas

hidup

dan

hubungannnya

dengan

tingkat

pendidikan, selanjutnya ingin diketahui seberapa besar


pengaruh tingkat pendidikan tersebut terhadap kepuasan
dalam keidupan secara keseluruhan. Hasilnya diketahui
bahwa tingkat kepuasan tertinggi dimiliki oleh penduduk
yang berpendidikan pascasarjana.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

75

Gambar 6.9. Penilaian Masyarakat Terhadap Kepuasan


Kehidupan Secara Umum Menurut Pendidikan yang
Ditamatkan
8.50

8.60
8.33

8.40
8.20
8.00

8.00

7.91

7.95

7.97

8.00

7.80

7.80
7.60
7.40

Pada urutan kedua, kepuasan dalam hidup secara


keseluruhan dimiliki oleh tamatan sarjana. Sementara itu,
mereka yang tamat diploma dan mereka yang tidak tamat
SD memiliki skor kepuasan yang sama. Hal ini disebabkan
karena lebih dari separuh responden yang tidak tamat SD
telah berumur 50 tahun keatas. Dimana faktor usia yang
telah matang mempengaruhi cara pandang seseorang
mengenai kehidupan dimana kepuasan hidup yang telah
dijalani menjadi bernilai cukup tinggi.

76

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Sejalan dengan kepuasan terhadap kehidupan yang


telah

dijalani,

tingkat

kebahagiaan

penduduk

juga

menunjukkan tren yang meningkat pada setiap jenjang


pendidikan. Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat
kebahagiaan masyarakat Kabupaten Karimun

sangat

tinggi. Skor terrendah terdapat pada kelompok penduduk


yang belum/tidak pernah sekolah sebesar 8. Semakin
tinggi pendidikan yang telah dijalani, maka tingkat
kebahagiaan juga cenderung lebih baik.
Gambar 6.10. Penilaian Masyarakat Terhadap Kebahagiaan
Hidup Secara Umum Menurut Pendidikan yang Ditamatkan
9.00
9.00

8.75

8.75

8.54
8.50

8.29
8.00

8.13

8.24

8.00

7.50

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

77

78

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

BAB VII

KEGIATAN USAHA DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN


Kebahagiaan memiliki konsep yang luas dan
berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan manusia.
Salah

satu sisi

kehidupan yang bisa

menentukan

kebahagiaan seseorang adalah status pekerjaan. Status


pekerjaan

seseorang

berhubungan

erat

dengan

kebahagiaan. Hal yang paling nyata adalah orang yang


bekerja dapat memperoleh pendapatan atau uang untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.Seseorang yang
bekerja dapat mengambil manfaat dari pekerjaannya
tersebut dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Hal
yang lebih penting lagi adalah status pekerjaan dapat
menjadikan hidup seseorang lebih bermakna dimana
harga diri dan kedudukan sosialnya meningkat.
Menurut Argyle (2001) Individu yang bekerja pada
umumnya lebih bahagia dibandingkan dengan individu
yang tidak bekerja dan individu yang bekerja pada
pekerjaan yang membutuhkan keterampilan (skilled jobs)
lebih bahagia dibandingkan pekerja pada pekerjaan yang
tidak

membutuhkan

keterampilan

(unskilled

jobs).

Sementara itu, individu yang tidak bekerja memiliki


tingkat stress yang tinggi, kepuasan hidup yang rendah
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

79

dan bahkan dapat membawanya pada perilaku negatif


yang berujung pada kriminalitas. Selain itu, orang yang
tidak bekerja memiliki resiko bunuh diri yang lebih tinggi
dibandingkan dengan orang yang bekerja.
Dari teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
individu yang bekerja lebih bahagia jika dibandingkan
dengan individu yang tidak bekerja terutama untuk
individu yang memiliki pekerjaan dengan keahlian tinggi.
Dari teori tersebut, menjadi hal yang menarik untuk
dianalisis individu yang bekerja di lapangan usaha
manakah yang memiliki tingkat kebahagiaan lebih tinggi.
Berikut ini disajikan skor tingkat kebahagiaan
penduduk Kabupaten Karimun yang bekerja berdasarkan
lapangan usaha. Kategori penduduk yang bekerja adalah
penduduk yang selama seminggu terakhir memang betulbetul bekerja atau penduduk yang memiliki pekerjaan
namun selama seminggu terakhir sementara tidak bekerja,
seperti petani yang menunggu hasil panen, nelayan yang
sedang tidak melaut, karyawan yang cuti, dan sebagainya.
Lapangan usaha dalam penyajian tingkat kepuasan
dan kebahagiaan penduduk akan dibedakan ke dalam tiga
sektor, yaitu pertanian, jasa, dan industri. Pekerja di sektor
pertanian meliputi pertanian tanaman padi palawija,
holtikultura,

perkebunan,

perikanan,

peternakan,

kehutanan dan pertanian lainnya. Sektor jasa menangkap


80

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

segala macam kgiatan yang menyediakan layanan jasa,


meliputi

perdagangan,

hotel

dan

rumah

makan,

transportasi dan pergudangan, informasi dan komunikasi,


keuangan dan asuransi, jasa lainnya. Sementara itu,
pekerja di sektor industri meliputi pekerja tambang dan
penggalian, industri pengolahan, listrik dan gas, serta
konstruksi/bangunan.
Tingkat

kebahagiaan

berdasarkan

lapangan

pekerjaan tersebut akan disajikan dalam bentuk skor


dengan skala nilai antara 1 sampai 10 yang dibedakan
berdasarkan kepuasan tentang kesehatan, kepuasan
tentang pendidikan, kepuasan dengan pekerjaan, kepuasan
dengan pendapatan rumah tangga, kepuasan dengan
keadaan

lingkungan,

kepuasan

dengan

keamanan,

kepuasan dengan keharmonisan keluarga, kepuasan hidup


keseluruhan, serta kebahagiaan hidup secara keseluruhan.
Ditinjau dari segi kesehatan, secara umum orang
bekerja memiliki tingkat kesehatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan orang yang tidak bekerja. Orang
yang bekerja cenderung lebih jarang di rawat di rumah
sakit, jarang menderita gangguan mental, dan lebih
panjang umur. Pada intinya, status pekerjaan menentukan
kesejahteraan jiwa dan raga.
Gambar 7.1. Kepuasan tentang Kesehatan menurut Status
Pekerjaan
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

81

7.13

Bekerja
7.62

Tidak Bekerja

Berdasarkan Gambar 7.1 terlihat bahwa orang


yang bekerja memiliki skor kepuasan tentang kesehatan
lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak
bekerja. Artinya, penduduk Kabupaten Karimun yang
bekerja merasa lebih puas dengan kesehatan dirinya
dibandingkan dengan penduduk yang tidak bekerja. Dapat
dikatakan juga bahwa penduduk bekerja merasa lebih
sehat dibandingkan dengan penduduk yang tidak bekerja.
Untuk lebih memperkaya analisis tentunya kita
perlu melihat penduduk yang bekerja tersebut berada di
sektor mana. Oleh karena itu, pada Gambar 7.2 disajikan
skor kepuasan penduduk tentang kesehatan berdasarkan
lapangan usaha. Lapangan usaha penduduk dibedakan
82

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

berdasarkan tiga sektor usaha, yaitu pertanian, industri,


dan jasa.
Gambar 7.2. Kepuasan tentang Kesehatan menurut
Lapangan Usaha

7.55

7.65

Pertanian
Jasa

Industri

7.44

Dari Gambar 7.2 tersebut terlihat sekilas bahwa


orang yang bekerja di pada lapangan usaha industri
memiliki skor kepuasan tentang kesehatan lebih tinggi
dibandingkan dengan orang bekerja di pertanian ataupun
jasa. Artinya, penduduk Kabupaten Karimun yang bekerja
di sektor industi merasa lebih puas dengan kesehatan
dirinya dibandingkan dengan penduduk yang bekerja di
pertanian

ataupun

jasa.

Meskipun

demikian,

skor

kepuasan atau kebahagiaan diantara ketiga lapangan


usaha tersebut tidak terlalu berbeda signifikan.
Dalam kaitannya dengan pekerjaan seseorang,
latar belakang pendidikan menjadi salah satu faktor utama
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

83

yang

menentukan

kedudukannya

dalam

pekerjaan.

Pekerjaan dengan tingkat keahlian dan ketrampilan tinggi


biasanya lebih mensyaratkan individu dengan kualifikasi
latar pendidikan tinggi seperti dokter, tenaga ahli di
bsuatu bidang, manager, dan sebagainya. Sebaliknya,
unskilled job lebih tidak menuntut individu dengan
pendidikan tinggi seperti pelayan toko, pembantu rumah
tangga, dan sebagainya
Tabel 7.1. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas
Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
dan Lapangan Usaha di Kabupaten Karimun 2013 (Persen)
Ijazah/STTB Tertinggi
(1)
Tidak tamat SD/MI /Paket A

Lapangan Usaha
Pertanian
Jasa
Industri
(2)
(3)
(4)

Total
(5)

26,66

7,44

10,27

14,79

SD/MI /Paket A
49,59
SMP/MTs /Paket B
11,57
SMA/MA/SMK /Paket C
11,04
D1/D2
D3/sarjana muda
1,15
D4/S1
S2/S3
Sumber: Susenas 2013 BPS, diolah

19,81
17,22
42,19
2,05
2,19
8,08
1,03

30,27
13,03
42,90
0,45
2,86
0,21

33,22
13,94
32,04
0,68
1,26
3,64
0,42

Sebagian besar penduduk Kabupaten Karimun


bekerja di sektor pertanian dengan latar belakang
pendidikan tidak tamat atau tamat SD. Terdapat sebesar
84

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

49,59 persen penduduk yang hanya lulusan SD bekerja di


sektor pertanian. Jika ditinjau pada Tabel 7.1, hanya
terdapat 1,15 persen penduduk dengan latar belakang
pendidikan tinggi (D3/sarjana muda) yang bekerja di
sektor

pertanian.

Ada

kemungkinan,

mereka

yang

berpendidikan tinggi dan bekerja di sektor pertanian


tersebut merupakan tenaga ahli di bidang pertanian.
Sementara

itu,

penduduk

dengan

latar

belakang

pendidikan SMA ke atas akan lebih banyak bekerja di


sektor jasa atau industri. Hal tersebut menunjukkan
bahwa, penduduk dengan pendidikan tinggi akan memilih
lapangan usaha yang lebih membutuhkan ketrampilan
tinggi seperti bekerja di sektor industri.
Mengambil teori yang dikemukakan oleh Argyle
(2001), individu yang bekera bekerja pada pekerjaan yang
membutuhkan keterampilan (skilled jobs) lebih bahagia
dibandingkan
pekerjaan

dengan

yang

tidak

individu

yang

bekerja

membutuhkan

pada

keterampilan

(unskilled jobs). Secara singkat memang bisa dikatakan


bahwa

pendidikan

memberikan

kepuasan

dan

kebahagiaan bagi individu yang bekerja karena manfaat


yang dirasakan dari pendidikannya tersebut.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

85

Gambar 7.3. Kepuasan tentang Pendidikan menurut


Lapangan Usaha
7.53

7.60
7.40

7.22

7.20
7.00

6.80

6.80
6.60
6.40

Pertanian

Gambar

7.3

Jasa

Industri

menyajikan

karakteristik

dari

penduduk Kabupaten Karimun yang bekerja menurut


lapangan usaha tertentu dikaitkan dengan kepuasannya di
bidang pendidikan berdasarkan hasil Survei Pengukuran
Tingkat

Kebahagiaan

Tahun

2014.

Hasil

survei

menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Karimun yang


bekerja di industri merasa lebih bahagia dan lebih puas
dengan

pendidikannya

jika

dibandingkan

dengan

penduduk yang bekerja di sektor jasa. Besarnya perbedaan


skor diantara kedua sektor tersebut adalah sebesar 0,31
poin. Selanjutnya, penduduk yang bekerja di sektor jasa
memiliki skor kebahagiaan lebih tinggi 0,42 poin
86

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

dibandingkan dengan penduduk yang bekerja di sektor


pertanian.
Dari gambaran perbedaan skor kebahagiaan
diantara ketiga lapangan usaha tersebut, terlihat bahwa
penduduk yang bekerja di sektor industri merasa paling
puas

atau

paling

bahagia

dengan

pendidikannya

dibandingkan dengan penduduk yang bekerja di kedua


sektor lainnya. Hal tersebut wajar mengingat pekerja
industri

biasanya

lebih

dituntut

untuk

memiliki

ketrampilan dan keahlian tinggi yang juga mensyaratkan


berpendidikan tinggi.
Sebelumnya telah disajikan bagaimana kepuasan
dalam arti kebahagiaan penduduk Kabupaten Karimun
berdasarkan lapangan usaha terhadap kesehatan dan
pendidikannya. Dari penjelasan pada subbab sebelumnya
terlihat bahwa penduduk Kabupaten Karimun yang
bekerja di sektor industri memiliki skor kebahagiaan
paling tinggi tentang kesehatan dan pendidikannya
dibandingkan dengan penduduk yang bekerja di sektor
pertanian atau jasa.
Hal yang menarik untuk dilihat lebih lanjut adalah
seberapa puas penduduk yang bekerja pada masingmasing lapangan usaha tersebut terhadap pekerjaannya.
Pada Gambar 7.4 terlihat bahwa skor kepuasan penduduk
dengan pekerjaan pada masing-masing lapangan usaha
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

87

memiliki nilai yang hampir sama dimana sektor industri


memiliki skor tertinggi diantara kedua sektor lainnya.
Artinya, penduduk Kabupaten Karimun yang bekerja di
sektor industri memiliki kepuasan tertinggi terhadap
pekerjaannya dibandingkan dengan kedua sektor lainnya.
Sebaliknya, penduduk yang bekerja pada sektor jasa
memiliki kepuasan terendah, dengan besarnya perbedaan
hanya sebesar 0,18 poin dari sektor industri.
Gambar 7.4. Kepuasan dengan Pekerjaan menurut
Lapangan Usaha

7.82

Industri

Jasa

7.67

7.75

Pertanian

7.55

7.60

7.65

7.70

7.75

7.80

7.85

Besarnya pendapatan yang diterima menentukan


tingkat kepuasan dan kebahagiaan seseorang. Secara
umum, orang dengan pendapatan tinggi memiliki tingkat
kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun
88

yang berpendapatan rendah. Namun demikian, tidak selalu


berlaku bahwa orang yang lebih kaya akan lebih bahagia
dibandingkan orang miskin. Masih terdapat banyak faktor
lain yang menentukan kebahagiaan seseorang selain
pendapatan yang tinggi.
Gambar 7.5. Kepuasan dengan Pendapatan Rumah Tangga
menurut Lapangan Usaha
8.60
8.40
8.20

8.33

8.00
7.80

7.60
7.40
7.35

7.20
7.00 7.10
6.80
6.60
6.40
Pertanian

Jasa

Industri

Jika dikaitkan antara kepuasan pendapatan dengan


lapangan usaha (Gambar 7.5), penduduk yang bekerja di
sektor industri memiliki skor kepuasan lebih tinggi 0,15
poin

dibandingkan dengan penduduk yang bekerja di

sektor pertanian dan lebih rendah 0,98 poin dibandingkan


dengan penduduk yang bekerja di sektor jasa. Artinya,
kepuasan tertinggi penduduk Kabupaten Karimun akan
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun
89

penghasilan rumah tangga terkonsentrasi pada mereka


yang bekerja di sektor jasa.
Jenis pekerjaan seseorang sedikit menentukan
dimana mereka bertempat tinggal. Penduduk yang bekerja
di sektor pertanian umumnya tinggal di wilayah perdesaan
dengan tingkat kriminalitas rendah. Sebaliknya, penduduk
perkotaan akan lebih cenderung bekerja di sektor industri.
Selain hal tersebut, ada kecenderungan bahwa seseorang
akan memilih tempat tinggal yang dekat dengan lokasi
kerjanya. Sebagai contoh, sebuah pabrik yang dibangun
disuatu wilayah tentunya akan lebih dulu menyerap tenaga
kerja yang berasal dari lingkungan terdekat. Lokasi kerja
yang dekat dengan tempat tinggal mampu memberikan
kepuasan dan kebahagiaan bagi pekerja. Lokasi yang dekat
dapat menghindarkan pekerja dari kelelahan dan stress.
Dalam kaitannya dengan kepuasan penduduk
terhadap

lingkungan

tempat

tinggal,

Gambar

7.6

menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Karimun yang


bekerja di sektor pertanian memiliki kepuasan terhadap
lingkungan tempat tinggal yang lebih rendah dibandingkan
dengan penduduk yang bekerja di sektor industri dan jasa.
Sementara itu, sektor jasa memiliki skor kepuasan
terhadap tempat tinggal yang tertinggi.

90

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Gambar 7.6. Kepuasan dengan Lingkungan Sekitar


menurut Lapangan Usaha

8.60
8.50
8.40
8.30
8.20
8.10
8.00
7.90
7.80
7.70

8.56

8.05

Pertanian

8.14

Skor
Jasa
Industri

Meskipun demikian, skor kepuasan penduduk yang


bekerja di ketiga lapangan usaha tersebut terhadap
lingkungan tempat tinggal tidak terlalu berbeda jauh satu
sama lain. Dari rentang nilai antara 1 hingga 10, skor
kepuasan terhadap lingkungan dari ketiga lapangan usaha
tersebut berada di skala 8. Artinya, penduduk yang bekerja
di Kabupaten Karimun baik itu di sektor pertanian,
industri, maupun jasa merasa puas dengan keadaan
lingkungan sekitar.
Keadaan lingkungan tempat tinggal sangat erat
pula kaitannya dengan kondisi keamanan lingkungan. Pada
Gambar 7.7 berikut disajikan bagaimana kepuasan
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

91

penduduk

Kabupaten

Karimun

terhadap

keamanan

lingkungan berdasarkan lapangan usaha dimana penduduk


itu bekerja.
Gambar 7.7. Kepuasan dengan Keamanan Lingkungan
Sekitar menurut Lapangan Usaha

8.80
8.75
8.70
8.65
8.60
8.55
8.50
8.45
8.40
8.35
8.30
8.25

8.75

8.78

8.46

Pertanian

Jasa

Industri

Dari Gambar 7.7 tersebut terlihat bahwa penduduk


di Kabupaten Karimun yang bekerja baik di sektor
pertanian, industri, maupun jasa merasa puas dengan
keamanan lingkungan tempat tinggalnya, dengan skor
kepuasan masing-masing sebesar 8,75; 8,46; dan 8,78.
Skor kepuasan tertinggi terhadap keamanan dipilih oleh
penduduk yang yang bekerja di sektor jasa. Artinya,
penduduk yang bekerja di sektor jasa merasa sangat puas
dengan keamanan tempat tinggalnya.
92

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Keharmonisan sebuah keluarga sangat ditentukan


dengan suasana di dalam rumah. Keluarga harmonis
mampu tercipta dari komunikasi yang baik antar anggota
keluarga. Adanya saling pengertian sesama anggota
keluarga serta adanya kasih sayang sesama saudarasaudara menciptakan suasana rumah yang nyaman dan
harmonis.
Namun

terkadang,

kondisi

ekonomi

berpengaruh terhadap keharmonisan keluarga.

turut
tingkat

sosial ekonomi yang rendah seringkali menjadi penyebab


terjadinya permasalahan dalam sebuah keluarga. Akibat
banyaknya masalah yang ditemui karena kondisi keuangan
yang memprihatinkan ini menyebabkan kondisi keluarga
menjadi tidak harmonis.
Kondisi ekonomi keluarga tentunya berhubungan
erat dengan sumber pendapatan keluarga, yaitu pada
sektor apakah penduduk tersebut bekerja. Oleh karenanya,
untuk melihat seberapa besar kepuasan penduduk
terhadap keharmonisan keluarga jika dikaitkan dengan
sumber pendapatan, Gambar 7.8 menyajikan

skor

kepuasan terhadap keharmonisan keluarga berdasarkan


lapangan usaha penduduk bekerja.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

93

Gambar 7.8. Kepuasan dengan Keharmonisan Keluarga


menurut Lapangan Usaha

Industri

8.32

Jasa

8.78

Pertanian

8.80

8.00

8.20

8.40

8.60

8.80

Berdasarkan ilustrasi pada Gambar 7.8, penduduk


yang bekerja di sektor pertanian merasa lebih bahagia dan
lebih

puas

dengan

keharmonisan

keluarganya

dibandingkan dengan penduduk yang bekerja di sektor


jasa. Perbedaan skor kepuasan dari kedua sektor tersbut
sangat tipis, yaitu sebesar 0,02 poin. Sementara itu,
penduduk yang bekerja di sektor jasa memiliki skor
kepuasan lebih tinggi 0,46 poin dibandingkan dengan
penduduk yang bekerja di sektor industri. Kendati
demikian, secara keseluruhan skor kepuasan terhadap
keharmonisan keluarga dari ketiga sektor tersebut
menunjukkan nilai yang tinggi, yaitu 8 dari skala 1 hingga
10.
94

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Jika dicermati lebih dalam, hasil yang ditampilkan


pada Gambar 7.8 tersebut menunjukkan bahwa kondisi
ekonomi penduduk di Kabupaten Karimun tidak sematamata menentukan keharmonisan keluarga. Penduduk yang
bekerja di sektor pertanian dengan penghasilan yang
umumnya

rendah

justru

merasa

lebih

bahagia

dibandingkan dengan penduduk yang bekerja di sektor


industri. Hal ini bisa jadi disebabkan karena penduduk
yang bekerja di pertanian umumnya berusaha sendiri
sehingga memiliki banyak waktu luang bersama keluarga.
Sebaliknya, penduduk yang bekerja di sektor industri
umumnya tergantung dengan jam kerja yang padat bahkan
tak jarang juga bekerja lembur yang menyebabkan waktu
bersama keluarga berkurang.
Kepuasan yang dimaksud dalam kontes ini adalah
kondisi dimana seseorang tersebut merasa cukup akan
kehidupan yang sudah ia miliki. Kecukupan tersebut
digambarkan dalam skor skala antara rentang nilai 1
hingga 10. Semakin tinggi skor, maka semakin puas pula
seseorang dengan kehidupannya.
Informasi yang dapat diperoleh dari Gambar 7.9
adalah secara umum, penduduk Kabupaten Karimun yang
bekerja merasa puas dengan kehidupannya secara
keseluruhan. Kepuasan tersebut ditunjukkan dari rata-rata
skor kepuasan penduduk Kabupaten Karimun yang
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

95

bekerja sebesar 8,13. Jika ditinjau berdasarkan sektor


dimana mereka bekerja, penduduk yang bekerja di sektor
pertanian memiliki kepuasan yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan penduduk yang bekerja di sektor
industri dengan skor kepuasan sebesar 8,25. Selanjutnya,
skor kepuasan terendah ditunjukkan oleh penduduk yang
bekerja di sektor jasa, yaitu dengan skor kepuasan sebesar
8.
Gambar 7.9. Kepuasan dengan Kehidupan
Keseluruhan menurut Lapangan Usaha

Secara

8.30
8.20
8.10

8.25

8.00
7.90

8.00

8.11

7.80
Pertanian
Jasa
Industri

Seeorang yang sudah merasa cukup atau puas


dengan kehidupannya secara keseluruhan belum tentu
merasa bahagia. Sebalinya, seseorang yang merasa bahagia
belum tentu juga memiliki kepuasan maksimal atas apa
yang telah dicapai dalam kehidupannya. Kendati demikian,
96

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

sebuah kecukupan sedikit banyak juga mengindikasikan


bagaimana tingkat kebahagiaan seseorang. Jika dinilai
dalam skala 1 hingga 10, nilai kepuasan seseorang dengan
kehidupannya tidak mungkin berbeda jauh dengan nilai
kebahagian akan kehidupannya.
Gambar 7.10. Kebahagiaan dengan Kehidupan Secara
Keseluruhan menurut Lapangan Usaha
8.78

8.80
8.70
8.60

8.55

8.50
8.44

8.40
8.30
8.20

Pertanian

Skor
Jasa

Industri

Sebelumnya

telah

digambarkan

kepuasan

penduduk Kabupaten Karimun yang bekerja dengan


kehidupannya secara keseluruhan ditunjukkan dengan
skor 8,13. Artinya, penduduk yang bekerja merasa puas
atau cukup dengan kehidupannya. Lantas bagaimana
dengan kebahagiaan yang dirasakan oleh penduduk yang

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

97

bekerja tersebut. Gambaran akan kebahagiaan penduduk


secara keseluruhan disajikan pada Gambar 7.10 berikut.
Skor

kepuasan

dan

kebahagiaan

penduduk

Kabupaten Karimun yang bekerja baik di sektor pertanian,


jasa, maupun industri secara keseluruhan tidak jauh
berbeda. Rata-rata, tingkat kebahagiaan penduduk yang
bekerja berada pada nilai 8,5 dimana penduduk yang
bekerja di sektor jasa menunjukkan tingkat kebahagiaan
tertinggi.

98

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

BAB VIII

KEBAHAGIAAN MENURUT KELOMPOK UMUR


Dalam sudut pandang manusia sebagai makhluk
individu, kebahagiaan merupakan suatu konsep yang
subyektif.

Definisi

kebahagiaan

dari

masing-masing

personal dapat berbeda-beda. Setiap individu memiliki


tolak ukur kebahagiaannya sendiri-sendiri. Disamping itu,
masing-masing individu akan memiliki faktor penentu
kebahagiaan untuknya. Salah satu faktor yang dinilai
mampu mendatangkan kebahagiaan tersebut adalah usia.
Seligman dalam Widyanti (2009) mengungkapkan
bahwa usia muda dianggap mencerminkan keadaan yang
lebih bahagia. Namun, setelah diteliti lebih dalam ternyata
bahwa usia tidak berhubungan dengan kebahagiaan.
Diener dan suh (1998) dalam Shuman dan Eddington
(2005) melakukan penelitian pada 60.000 orang dewasa
dari 40 bangsa dan menemukan bahwa kepuasan hidup
akan sedikit meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
Dalam penelitian tersebut dijelaskan pula bahwa hal yang
berubah ketika seseorang menua adalah intensitas emosi
dimana perasaan mencapai puncak dunia dan rasa
keterpurukan dalam keputusasaan akan berkurang seiring
dengan bertambahnya umur dan pengalaman.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

99

Jika pun terjadi penurunan tingkat kebahagiaan


dalam rentang usia, mungkin lebih disebabkan oleh
menurunnya kemampuan adaptasi terhadap kondisi
hidup, seperti menurunnya tingkat penghasilan dan
perkawinan. Para peneliti telah membuktikan bahwa
seseorang mampu menyesuaikan tujuan hidupnya seiring
dengan

bertambahnya

usia

sehingga

baik

tingkat

kebahagiaan maupun tingkat kepuasan hidup menjadi


cenderung stabil Shuman dan Eddington (2005).
Berdasarkan beberapa teori diatas, ada indikasi
bahwa kepuasan dan kebahagiaan hidup di setiap jenjang
usia cenderung stabil. Apakah hal tersebut berlaku bagi
penduduk Kabupaten Karimun. Oleh karena itu, pada
bagian selanjutnya akan disajikan skor tingkat kepuasan
dan kebahagiaan penduduk berdasarkan kelompok umur.
Tingkat kebahagiaan berdasarkan kelompok umur akan
dibedakan berdasarkan kepuasan tentang kesehatan,
kepuasan tentang pendidikan, kepuasan dengan pekerjaan,
kepuasan dengan pendapatan rumah tangga, kepuasan
dengan keadaan lingkungan, kepuasan dengan keamanan,
kepuasan dengan keharmonisan keluarga, kepuasan
dengan

hubungan sosial, kepuasan hidup keseluruhan,

serta kebahagiaan hidup secara keseluruhan.


Kesehatan merupakan sebuah aset berhaga bagi
setiap individu. Dengan bekal kesehatan, seseorang akan
100

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

mampu beraktivitas secara maksimal terutama untuk


meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Secara umum,
kesehatan manusia mengalami perkembangan seiring
bertambahnya

usia.

Perkembangan

tersebut

akan

mencapai puncaknya pada usia dua puluh tahun, lalu


secara perlahan dan bertahap akan menurun jika tidak
dijaga dengan baik. Seiring dengan bertambahnya usia,
kondisi

fisik

seseorang

akan

cenderung

semakin

mengalami penurunan.
Kaitannya

dengan

tingkat

kepuasan

akan

kesehatan, seseorang akan merasa puas jika dirinya sehat


atau jarang terserang penyakit. Sebaliknya, semakin sering
seseorang

terserang

penyakit

maka

akan

semakin

berkurang pula kepuasannya akan kesehatan. Kepuasan


penduduk

Kabupaten

Karimun

akan

kesehatan

berdasarkan kelompok usia cenderung semakin menurun


seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini bisa jadi terkait
dengan penurunan kondisi kesehatan penduduk pada usia
yang semakin lanjut.
Pada

Gambar

8.1

terlihat

bahwa

kepuasan

penduduk akan kesehatan paling tinggi berada pada


kelompok umur kurang dari tiga puluh tahun dengan skor
kepuasan sebasar 8,14. Sebaliknya, penduduk dengan usia
diatas enam puluh tahun memiliki skor kepuasan paling
rendah dibandingkan dengan kelompok umur lainnya.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

101

Meskipun demikian, perbedaan kepuasan pada masingmasing kelom pok umur tidak begitu jauh berbeda. Jika
ditinjau secara umum, kepuasan penduduk Kabupaten
Karimun akan kesehatan cukup tinggi yaitu dengan skor
diatas tujuh. Hal tersebut merupakan sebuah prestasi bagi
pemerintah karena pemerintah dinilai telah mampu
mencukupi kebutuhan masyarakat akan fasilitas dan
pelayanan kesehatan.
Gambar 8.1. Kepuasan tentang Kesehatan menurut
Kelompok Umur

7.04

8.14
Umur <30
Umur 30-39
Umur 40-49

7.56
7.76

Umur 50-59
Umur >60

7.28

Kepuasan akan pendidikan mengacu pada jenjang


pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Umumnya, semakin
tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkan maka dirinya
akan semakin puas dengan pendidikannya. Kaitannya
dengan usia penduduk, kepuasan tentang pendidikan akan
102

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

semakin dirasakan ketika pendidikan tersebut mampu


memberikan manfaat pada tingkat usianya. Pada jenjang
mana pendidikan ditamatkan tidak lagi menjadi penentu
kepuasan penduduk. Sebagai ilustrasi, meskipun seseorang
hanya tamatan SMA tetapi dia mampu bekerja dan
mendapatkan penghasilan tinggi, maka orang tersebut bisa
dipastikan sudah cukup puas dengan pendidikannya.
Gambar 8.2. Kepuasan tentang Pendidikan menurut
Kelompok Umur
8.00

7.57

7.30

7.33

7.11
6.22

7.00
6.00
5.00
4.00

3.00
2.00
1.00
0.00
<30

30-39
40-49
50-59
Kelompok Umur

>60

Gambar 8.2 berikut memberikan informasi tentang


bagaimana kepuasan penduduk Kabupaten Karimun
tentang pendidikan menurut kelompok umur. Terlihat
bahwa penduduk pada usia muda (kurang dari tiga puluh
tahun), merasa sangat puas dengan pendidikan yang
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

103

diperoleh. Ada kemungkinan bahwa pada usia tersebut,


penduduk

merasakan

manfaat

yang

besar

dari

pendidikannya meskipun jenjang yang ditamatkan tidak


terlalu tinggi. Semakin bertambahnya usia, tingkat
kepuasan akan pendidikan semakin berkurang. Hal ini
berkaitan

dengan

manfaat

yang

diperoleh

dari

pendidikannya yang juga mungkin mulai berkurang.


Usia yang semakin matang akan membantu
meningkatkan kualitas kinerja manusia. Pekerja yang lebih
tua membawa sejumlah kualitas positif dalam pekerjaan
mereka; khususnya pengalaman, penilaian, etika kerja
yang kuat, dan komitmen terhadap kualitas. Semakin
bertambahnya usia seseorang, mereka juga akan lebih
matang dan lebih mapan dalam pekerjaannya.
Namun, pada umumnya tingkat kematangan usia
tersebut hanya akan berpengaruh positif pada batas usia
tertentu. Akan ada sebuah titik balik dimana akan terjadi
penurunan kinerja akibat bertambahnya usia. Penurunan
kinerja lebih disebabkan oleh menurunnya fleksibilitas
kinerja dan kualitas fisik, serta kecanggungan terhadap
pemanfaatan teknologi. Kaitannya dengan kepuasan,
tingkat kematangan dan kemapanan yang dirasakan oleh
pekerja akan membawanya pada sebuah kepuasan.
Kepuasan tersebut juga akan cenderung menurun dengan
terjadinya penurunan kinerja.
104

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Gambar 8.3. Kepuasan dengan Pekerjaan menurut


Kelompok Umur

8.06

Kelompok Umur

>60
50-59

8.16

40-49

8.15

30-39
<30
6.5000

7.67
7.33
7.000

Gambaran akan

7.5000

tingkat

8.000

kepuasan

8.5000

penduduk

Kabupaten Karimun terhadap pekerjaan pada berbagai


tingkat usia ditampilkan oleh Gambar 8.3. Dapat dilihat
bahwa kepuasan penduduk Kabupaten Karimun terhadap
pekerjaannya

cenderung

meningkat

seiring

dengan

bertambahnya usia dan mengalami titik balik pada


kelompok usia 50-59 tahun. Kepuasan akan pekerjaan
tertinggi berada pada kelompok usia 40-49 tahun.
Sebaliknya, kepuasan terendah berada pada kelompok usia
<30 tahun.
Secara umum, orang yang memiliki pendapatan
lebih tinggi akan merasa lebih bahagia dibandingkan orang
yang berpendapatan rendah. Kebahagiaan tersebut timbul
dari kepuasan atas apa yang telah diraihnya. Namun,
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

105

kebahagiaan individu tidak semata-mata ditentukan oleh


pendapatan. Masih terdapat banyak faktor lain yang
mempengaruhi tingkat kebahagiaan seseorang.
Gambar 8.4. Kepuasan dengan Pendapatan Rumah Tangga
menurut Kelompok Umur
Umur <30
7.29

Umur >60

7.12

7.04

7.52
Umur 50-59

Umur 30-39

7.56
Umur 40-49

Berdasarkan Gambar 8.4, terlihat bahwa jika


dikaitkan dengan berbagai tingkat usia, perbedaan usia
tidak terlalu mempengaruhi perbedaan kepuasan antar
individu. Dalam skala nilai 1-10, secara rata-rata kepuasan
penduduk Kabupaten Karimun dengan pendapatan rumah
tangganya berada dalam rentang nilai 7,04 hingga 7,56.
Dengan rentang yang tidak terlalu besar ini, dapat
dikatakan bahwa tingkat kepuasan penduduk dengan
pendapatan rumah tangga pada berbagai tingkat usia
secara umum sama.
106

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Kualitas lingkungan dimana seseorang tinggal


diduga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap tingkat
kebahagiaan. Kualitas lingkungan yang baik diwujudkan
dengan kualitas air, udara serta lingkungan tempat tinggal
yang sehat. Dengan semakin baiknya kondisi lingkungan
dimana seseorang tinggal, akan menambah kualitas
hidupnya sehingga mereka dapat beraktifitas untuk
mencapai tujuan hidupnya.
Gambar 8.5. Kepuasan dengan Keadaan Lingkungan
Sekitar menurut Kelompok Umur
8.40
8.19

8.20
8.00

7.89

7.80
7.60

8.15

7.70
7.43

7.40
7.20
7.00
<30

30-39

40-49
50-59
Kelompok Umur

>60

Kepuasan penduduk Kabupaten Karimun terhadap


kondisi lingkungan sekitar jika dibedakan menurut
kelompok umur, penduduk dengan usia <30 tahun
memiliki tingkat kepuasan dengan keadaan lingkungan
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

107

paling rendah dibandingkan dengan kelompok umur


lainnya. Namun, jika ditinjau secara umum, penduduk pada
setiap kelompok umur merasa puas dengan kondisi
lingkungan sekitarnya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
kepuasan dari masing-masing kelompok umur yang
menunjukkan nilai diatas 7.
Gambar 8.6. Kepuasan dengan Keamanan menurut
Kelompok Umur
8.60
8.40
8.20
8.00

7.80

8.45

7.60
7.40

8.47

8.41
8.04

7.57

7.20
7.00
<30

30-39
40-49
50-59
Kelompok Umur

>60

Dari Gambar 8.6 terlihat bahwa hampir seluruh


kelompok umur merasakan kepuasan yang tinggi terhadap
keamanan lingkungan di Kabupaten Karimun, yaitu
dengan nilai kepuasan diatas 8. Sejalan dengan nilai
kepuasan terhadap kondisi lingkungan, penduduk dengan
108

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

kelompok umur <30 tahun yang menunjukkan nilai


kepuasan terhadap keamanan terendah diantara kelompok
umur lainnya, yaitu dengan nilai sebesar 7,57. Meskipun
demikian, dengan nilai tersebut sudah bisa dikatakan
bahwa penduduk usia <30 tahun merasa puas dengan
kondisi kemanan lingkungan sekitar.
Ditinjau

baik

dari

nilai

lingkungan sekitar maupun dari

kepuasan

dengan

kepuasan dengan

keamanan lingkungan, seluruh penduduk Kabupaten


Karimun merasakan rasa kepuasan yang tinggi terhadap
kondisi lingkungan serta keamanan lingkungan. Artinya,
telah tercipta suasana yang lingkungan dan keamanan
yang baik di wilayah Kabupaten Karimun. Hal ini menjadi
catatan penting sekaligus nilai plus bagi pemerintah
daerah Kabupaten Karimun bahwa pemerintah sudah
berhasil mewujudkan keamanan dan kenyamanan bagi
seluruh penduduk.
Keharmonisan keluarga dapat terwujud dari
jalinan komunikasi dan kekompakan antara anggota
keluarga. Komunikasi yang baik antar suami istri, orang
tua dengan anak, dan antar kakak beradik akan
menciptakan suasana nyaman dan tenteram di dalam
rumah sehingga kepuasan akan keharmonisan keluarga
akan terwujud.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

109

Gambar 8.7. Kepuasan dengan Keharmonisan Keluarga


menurut Kelompok Umur

8.22

Kelompok Umur

>60
7.96

50-59

8.31

40-49

8.24

30-39
7.71

<30
7.40

7.60

7.80

8.00

8.20

8.40

Berdasarkan kelompok umur, terlihat bahwa


kepuasan

penduduk

akan

keharmonisan

keluarga

dirasakan baik oleh kelompok umur tua maupun muda


(Gambar 8.7). Kepuasan akan keharmonisan keluarga
paling besar dirasakan oleh kelompok umur 40-49 tahun,
yaitu dengan nilai kepuasan sebesar 8,31. Berbeda hanya
0,07 poin dari kelompok umur 40-49 tahun, kepuasan
yang tinggi juga dirasakan oleh penduduk kelompok umur
30-39 tahun. Jika disimpulkan secara umum, seluruh
penduduk Kabupaten Karimun merasa puas dengan
keharmonisan keluarga.
Kepuasan dengan hubungan sosial diwujudkan
dengan adanya keeratan antar seseorang dengan warga di
110

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

lingkungan sekitarnya. Selain itu, adanya rasa saling


percaya satu sama lain serta adanya hubungan timbal balik
antar individu dengan warga sekitarnya juga turut
menciptakan kepuasan akan hubungan sosial. Untuk
melihat

bagaimana

kepuasan

penduduk

kabupaten

Karimun dengan hubungan sosialnya, Gambar 8.8 berikut


menampilkan skor kepuasan dengan hubungan sosial
menurut kelompok umur.
Gambar 8.8. Kepuasan dengan Hubungan Sosial menurut
Kelompok Umur

7.85

8.00
Umur <30
Umur 30-39
Umur 40-49

7.70

7.88

Umur 50-59
Umur >60

8.33

Gambar 8.8 diatas memberikan informasi bahwa


kepuasan penduduk dengan hubungan sosial pada seluruh
kelompok umur rata-rata berada dalam rentang nilai 7,70
hingga 8,33. Artinya, penduduk Kabupaten Karimun
merasa puas dengan hubungan sosialnya. Kepuasan
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

111

dengan hubungan sosial yang tinggi dirasakan oleh


penduduk dengan kelompok umur 40-49 tahun dan
penduduk kelompok umur <30 tahun dengan skor
kepuasan masing-masing sebesar 8,33 dan 8,00.
Kepuasan akan kehidupan secara keseluruhan
umumnya akan meningkat seiring dengan bertambahnya
usia. Semakin bertambahnya usia, seseorang akan merasa
cukup dengan kehidupannya. Rasa kecukupan tersebut
membawa pada tingkat kepuasan yang semakin tinggi.
Kendati demikian, perbedaan usia dinilai tidak terlalu
berpengaruh dengan kepuasan hidup secara keseluruhan.
Gambar 8.9. Kepuasan dengan Kehidupan
Keseluruhan menurut Kelompok Umur

8.30

8.22

8.20
8.10

Secara

8.22

8.00

8.00
7.90
7.80
7.70
7.60

7.93

7.85

<30

30-39

40-49

50-59

>60

Kelompok Umur

112

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Pada Gambar 8.9 tersebut terlihat bahwa tidak


kepuasan

penduduk

dengan

kehidupan

ssecara

keseluruhan terbukti tidak terlalu berbeda antar kelompok


umur. Nilai kepuasan penduduk pada kehidupan secara
keseluruhan jika dibedakan menurut kelompok umur
secara rata-rata berada dalam rentang nilai 7,85 hingga
8,22. Rentang nilai tersebut tergolong tinggi sehingga
dapat dikatakan bahwa penduduk Kabupaten Karimun
merasa puas dengan kehidupannya secara keseluruhan.
Nilai

kepuasan

terhadap

kehidupan

secara

keseluruhan yang paling rendah berada pada kelompok


umur 30-39 tahun dengan nilai sebesar 7,85. Selanjutnya,
disusul oleh penduduk dengan kelompok usia 50-59
dengan nilai kepuasan sebesar 7,93. Hingga pada akhirnya,
kepuasan dengan kehidupan secara keseluruhan tertinggi
dirasakan oleh penduduk pada kelompok umur 40-49
tahun dan >69 tahun dengan nilai kepuasan yang sama,
yaitu sebesar 8,22. Jika penduduk perasa puas, lantas
bagaimana

dengan

tingkat

kebahagiaanya

secara

keseluruhan. Skor tingkat kebahagiaan penduduk menurut


kelompok umur akan disajikan pada Gambar 8.10.
Pada Gambar 8.10 terlihat bahwa secara rata-rata
penduduk Kabupaten Karimun merasa bahagia dengan
kehidupannya secara keseluruhan. Terlihat dari nilai
tingkat kebahagiaan menurut kelompok umur yang
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

113

keseluruhannya memiliki nilai diatas 8. Kebahagiaan


tertinggi dirasakan oleh penduduk dengan kelompok umur
50-59 tahun dengan skor kebahagiaan sebesar 8,78.
Gambar 8.10. Kebahagiaan dengan Kehidupan Secara
Keseluruhan menurut Kelompok Umur
8.80
8.70
8.60
8.50
8.40

8.78

8.30
8.20

8.53

8.43

8.10

8.70

8.21

8.00

7.90
<30

30-39

40-49

50-59

>60

Kelompok Umur

114

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

BAB IX
LAMA TINGGAL DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN
Pada bagian ini dibahas mengenai penilaian tingkat
kebahagiaan masyarakat di Kabupaten Karimunmenurut
lama tinggal. Tingkat kebahagiaan dalam hal ini dibagi
menjadi 10 aspek, yaitu kepuasan kesehatan, kepuasan
pendidikan, kepuasan pekerjaan, kepuasan pendapatan
rumah tangga, kepuasan keadaan lingkungan, kepuasan
keamanan, kepuasan keharmonisan keluarga, kepuasan
hubungan

sosial

di

lingkungan

sekitar,

kepuasan

kehidupan keseluruhan, dan kebahagiaan kehidupan


keseluruhan. Sedangkan lama tinggal dibagi menjadi 4
kelompok, yaitu kurang dari 5 tahun, 5-9 tahun, 10-19
tahun, dan lebih dari 20 tahun.
Lama tinggal mengacu pada lamanya menetap
pada

suatu

desa/kelurahan

di

Kabupaten

Karimun.Berdasarkan hasil pengolahan Survei Pengukuran


Kebahagiaan 2014, masyarakat dengan lama tinggal
kurang dari 5 tahun sebesar 14,62 persen, lama tinggal 5-9
tahun sebesar 13,85 persen, lama tinggal 10-19 tahun
sebesar 20,77 persen, dan lama tinggal lebih dari 20 tahun
sebesar 50,77 persen.Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa penduduk di Kabupaten Karimun, sebagian besar
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

115

menetap

dalam

jangka

waktu

cukup

lama

di

desa/kelurahan tertentu.
Gambar 9.1. Penilaian terhadap Kepuasan Kesehatan
Masyarakat menurut Lama Tinggal
8.00

Nilai Kepuasaan

7.80

7.89
7.74
7.59

7.60
7.40
7.20

7.20

7.00
6.80
<5

5-9

10-19

> 20

Lama Tinggal (Tahun)

Rata-rata nilai kepuasan kesehatan masyarakat


menurut lama tinggal berada di atas 7 atau puas terhadap
kesehatannya,dengan rata-rata nilai kepuasan tertinggi
sebesar 7,89 pada masyarakat yang tinggal selama 5-9
tahun. Masyarakat pendatang, yaitu yang tinggal kurang
dari 5 tahun memberikan rata-rata nilai kepuasan sebesar
7,74. Sedangkan masyarakat yang tinggal lebih dari 10
tahun memberikan rata-rata nilai kepuasan yang menurun,
116

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

yaitu 7,59 untuk masyarakat dengan lama tinggal 10-19


tahun dan 7,20 untuk masyarakat dengan lama tinggal
lebih dari 20 tahun.
Adanya

kecenderungan

menurun

terhadap

kepuasan kesehatan masyarakat di Kabupaten Karimun


dengan lama tinggal lebih dari 10 tahun sebanding
denganusia masyarakat tersebut. Masyarakat dengan lama
tinggal 10-19 tahun, sebagian besar berusia 40-59 tahun
dan masyarakat dengan lama tinggal lebih dari 20 tahun,
sebagian besar berusia lebih dari 60 tahun. Berdasarkan
data Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, pada tahun
2013 di puskesmas Kabupaten Karimun tercatat ada 4.924
pasien rawat jalan berusia lebih dari 60 tahun dengan 3
penyakit dominan yaitu penyakit darah tinggi, penyakit
tulang belakang, radang sendi termasuk reumatik, dan
infeksi

akut

lain

saluran

pernafasan

bagian atas.

Berdasarkan hasil pengolahan data Survei Sosial Ekonomi


Nasional (Susenas) tahun 2013, sebanyak 52,13 persen
penduduk yang mengalami keluhan kesehatan berusia
lebih dari 50 tahun.
Jika dilihat dari jumlah tenaga medis dan fasilitas
kesehatan.Berdasarkan hasil pengolahan data Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2013, rasio jumlah
perawat dan bidan terhadap penduduk Kabupaten
Karimun, untuk setiap 10.000 penduduk Kabupaten
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

117

Karimun tersedia 5 orang dokter, 17 orang perawat, dan 9


orang bidan. Untuk fasilitas kesehatan, rasio jumlah
puskesmas terhadap 10.000 penduduk sebesar 0,41. Untuk
setiap 10.000 penduduk Kabupaten Karimun tersedia satu
unit puskesmas pembantu dan satu unit puskesmas
keliling.
Gambar 9.2. Penilaian terhadap Kepuasan Pendidikan
Masyarakat menurut Lama Tinggal

Nilai Kepuasaan

8.00

7.95

7.80

7.61

7.60
7.40
7.20

6.96

7.00
6.80

6.70

6.60
6.40
6.20
6.00
<5

5-9

10-19

> 20

Lama Tinggal (Tahun)

Kepuasan kesehatan masyarakat dapat meningkat


dengan adanya dukungan Pemerintah Kabupaten Karimun
di bidang kesehatan, salah satunya dengan peningkatan
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun
118

fasilitas dan pelayanan kesehatan.Adanya peningkatan


fasilitas dan pelayanan kesehatan akanmenciptakan
jaminan kesehatan dan seiring dengan semakin lamanya
seseorang tinggal di Kabupaten Karimun, kepuasan
terhadap kesehatan akan meningkat dan masyarakat
akannyamanuntuk

tinggal

lebih

lama

diKabupaten

Karimun.
Berdasarkan Gambar 9.2., penilaian terhadap
kepuasan pendidikan masyarakat menurut lama tinggal
menunjukkanpola yang menurun.Rata-rata nilai kepuasan
pendidikan masyarakat menurut lama tinggal berada pada
rentang 6 sampai 8, dengan rata-rata nilai kepuasan
tertinggi sebesar 7,95 pada masyarakat pendatang, yaitu
yang tinggal selama kurang dari 5 tahun. Semakin lama
tinggal,

rata-rata

nilai

kepuasan

semakin

menurun.Masyarakat dengan lama tinggal 5-9 tahun


memberikan rata-rata nilai kepuasan sebesar 7,61.
Kemudian masyarakat dengan lama tinggal 10-19 tahun
memberikan rata-rata nilai kepuasan sebesar 6,96.
Sedangkan masyarakat dengan lama tinggal lebih dari 20
tahun memberikan rata-rata nilai kepuasan sebesar 6,70.
Masyarakat dengan lama tinggal lebih dari 20
tahun, yang sebagian besar berusia lebih dari 60 tahun,
cenderung

merasa

cukup

pendidikannya.Sedangkan

puas

masyarakat

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

dengan
dengan

tingkat
lama
119

tinggal kurang dari 5 tahun, yang sebagian besar berusia


30-39 tahun, cenderung merasa lebih puas dengan
pendidikan yang telah diraih.Kepuasan pendidikan pada
masyarakat dengan lama tinggal kurang dari 5 tahun
cenderung

lebih

tinggi

masyarakat

lainnya.

Hal

dibandingkan
ini

sejalan

kelompok

dengan

hasil

pengolahan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)


tahun 2013, Angka Melek Huruf (AMH) di Kabupaten
Karimun tertinggi pada penduduk usia 15-24 tahun, yaitu
sebesar 100. Kemudian pada penduduk usia 25-64
tahunyaitu sebesar 97,71dan terkecil pada penduduk usia
65 tahun ke atas sebesar 81,11.
Kencederungan yang terus menurun terhadap
kepuasan pendidikan masyarakat menurut lama tinggal di
Kabupaten Karimun perlu mendapat perhatian. Pada
tahun 2013, sebesar 22,55 persen penduduk usia 10 tahun
ke atas di Kabupaten Karimun tidak atau belum tamat SD,
sebesar 30,43 persen tamat SD/MI/Sederajat, sebesar
18,07 persen tamat SMP/MTs/Sederajat, sebesar 24,82
persen tamat SMA/MA/Sederajat, dan hanya sebesar 4,13
persen yang tamat Diploma/Universitas. Pemerintah perlu
meningkatkan fasilitas dan jasa pendidikan.Pengadaan
kegiatan pelatihan, kursus, penyuluhan, dan sejenisnya
untuk

masyarakat

perlu

ditingkatkan.Pemberdayaan

kelompok pengajian, paguyuban, dan karang taruna untuk


120

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

masyarakat

juga

tersebutdiperlukan

diperlukan.Berbagai
untuk

meningkatkan

upaya
kepuasan

pendidikan masyarakat sehingga masyarakat tertarik


untuk tinggal lebih lama di Kabupaten Karimun.
Gambar 9.3. Penilaian terhadap Kepuasan Pekerjaan
Masyarakat menurut Lama Tinggal

Nilai Kepuasan

8.30

8.27

8.20

8.09

8.10
8.00
7.90

7.86

7.92

7.80
7.70
7.60
<5

5-9

10-19

> 20

Lama Tinggal (Tahun)

Rata-rata nilai kepuasan pekerjaan masyarakat


menurut lama tinggal cukup bervariasi. Masyarakat
pendatang, dengan lama tinggal kurang dari 5 tahun
memiliki rata-rata nilai kepuasan yang cukup tinggi, yaitu
sebesar 8,27 atau dengan kata lain hampir sangat puas
terhadap pekerjaannya. Rata-rata nilai kepuasan mulai
menurun pada masyarakat dengan lama tinggal 5-9 tahun
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

121

dan 10-19 tahun, yaitu sebesar 8,09 dan 7,86. Rata-rata


nilai kepuasan naik kembali menjadi sebesar 7,92 pada
masyarakat dengan lama tinggal lebih dari 20 tahun.
Masyarakat

pendatang,

dengan

lama

tinggal

kurang dari 5 tahun hampir sangat puas terhadap


pekerjaannya.Pekerjaan yang mereka miliki sudah sesuai
dengan ekspektasi dan kebutuhan.Namun, seiring waktu,
semakin lama tinggal, kepuasan pekerjaan semakin
menurun.Pekerjaan yang dimiliki tidak lagi sesuai dengan
kebutuhan.Masyarakat dengan lama tinggal 10-19 tahun
mempunyai rata-rata nilai kepuasan terendah.Hal ini
menyebabkan masyarakat yang 96,30 persen berusia 3059 tahun tersebut masih mencari pekerjaan lain.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karimun,
933 orang atau 76,99 persen pencari kerja di Kabupaten
Karimun pada tahun 2013 berusia 20-54 tahun.
Masyarakat dengan lama tinggal lebih dari 20
tahun, yang sebagian besar berusia lebih dari 60 tahun
memberikan rata-rata nilai kepuasan pekerjaan lebih
tinggidibandingkan masyarakat dengan lama tinggal 10-19
tahun. Hal ini sesuai dengan data Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Karimunmengenai tidak adanya pencari kerja
berusia lebih dari 55 tahun pada tahun 2013.Masyarakat di
Kabupaten Karimun yang tinggal lebih dari 20 tahun sudah

122

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

puas dengan pekerjaannya dan tidak tertarikmencari


pekerjaan lain.
Gambar 9.4. Penilaian terhadap Kepuasan Pendapatan
Rumah Tangga menurut Lama Tinggal

Nilai Kepuasan

7.60

7.56

7.50
7.40
7.30

7.33
7.21

7.24

7.20
7.10
7.00
<5

5-9

10-19

> 20

Lama Tinggal (Tahun)

Berdasarkan Gambar 9.4., rata-rata nilai kepuasan


pendapatan rumah tangga di Kabupaten Karimun berkisar
antara 7,21 sampai 7,56 atau sebagian besar puas dengan
pendapatan rumah tangganya. Masyarakat dengan lama
tinggal 10-19 tahun memberikan rata-rata nilai kepuasan
pendapatan rumah tangga tertinggi yaitu sebesar 7,56.
Rata-rata nilai kepuasan pendapatan rumah tangga
tertinggi kedua pada masyarakat dengan lama tinggal 5-9
tahun sebesar 7,33. Ketiga, masyarakat dengan lama
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

123

tinggal lebih dari 20 tahun sebesar 7,24. Sedangkan yang


terkecil adalah rata-rata nilai kepuasan pendapatan rumah
tanggapada masyarakat dengan lama tinggal kurang dari 5
tahun, yaitu sebesar 7,21.

Nilai Kepuasaan

Gambar 9.5. Penilaian terhadap Kepuasan Keadaan


Lingkungan menurut Lama Tinggal
8.40
8.30
8.20
8.10
8.00
7.90
7.80
7.70
7.60
7.50
7.40

8.32
8.06

8.11

7.75

<5

5-9

10-19

> 20

Lama Tinggal (Tahun)

Rata-rata nilai kepuasan keadaan lingkungan


menurut lama tinggal di Kabupaten Karimun cukup
bervariasi, berada di rentang 7,75 sampai 8,32. Masyarakat
dengan lama tinggal kurang dari 5 tahun memberikan ratarata nilai kepuasan tertinggi, yaitu sebesar 8,32. Kemudian
masyarakat dengan lama tinggal 10-19 tahun sebesar 8,11,
masyarakat dengan lama tinggal 5-9 tahun sebesar 8,06,

124

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

dan yang terkecil adalah masyarakat dengan lama tinggal


lebih dari 20 tahun yaitu sebesar sebesar 7,75.
Masyarakat dengan lama tinggal lebih dari 20
tahun merasa keadaan lingkungan di sekitar tempat
tinggal sekarang telah berubah. Rata-rata nilai kepuasan
yang

kecil

dibanding

kelompok

masyarakat

lain

mengindikasikan adanya perubahan lingkungan yang lebih


buruk dibandingkan dengan waktu awal menetap di
lingkungan tersebut.Perubahan kondisi air tanah dan
udara di lingkungan sekitar tempat tinggal menjadi hal
penting untuk diperhatikan.
Gambar 9.6. Penilaian terhadap Kepuasan Keamanan
Masyarakat menurut Lama Tinggal

Nilai Kepuasaan

8.60

8.58
8.48

8.50

8.39

8.40
8.30
8.20

8.15

8.10
8.00
7.90

<5

5-9

10-19

> 20

Lama Tinggal (Tahun)

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

125

Berdasarkan Gambar 9.6., rata-rata nilai kepuasan


keamanan masyarakat menurut lama tinggal di Kabupaten
Karimun berada di rentang 8,15 sampai 8,58. Masyarakat
dengan lama tinggal kurang dari 5 tahun memberikan ratarata nilai kepuasan tertinggi, yaitu sebesar 8,58.
Gambar 9.7. Penilaian
terhadap
Kepuasan
Keharmonisan Keluarga menurut Lama Tinggal
8.59

Nilai Kepuasaan

8.60

8.39

8.40
8.20

8.11

8.00

7.95

7.80
7.60
<5

5-9

10-19

> 20

Lama Tinggal (Tahun)

Kemudian masyarakat dengan lama tinggal 10-19


tahun sebesar 8,48 , masyarakat dengan lama tinggal 5-9
tahun sebesar 8,39, dan yang terkecil adalah masyarakat
dengan lama tinggal lebih dari 20 tahun yaitu sebesar 8,15.
Secara keseluruhan, masyarakat di Kabupaten Karimun
sudah hampir sangat puas dengan keamanan masyarakat
baik di desa/kelurahan tempat tinggal maupun di luar
tempat tinggal.
126

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Rata-rata nilai kepuasan keharmonisan keluarga


menurut lama tinggal di Kabupaten Karimun cukup
bervariasi,

berada

di

rentang

7,95

sampai

8,59.

Berdasarkan Gambar 9.7., terlihat pola meningkat sampai


kelompok masyarakat dengan lama tinggal 10-19 tahun
kemudian turun drastis pada masyarakat dengan lama
tinggal lebih dari 20 tahun. Masyarakat dengan lama
tinggal 10-19 tahun memberikan rata-rata nilai kepuasan
keharmonisan keluarga tertinggi yaitu sebesar 8,59. Ratarata nilai kepuasan keharmonisan keluarga tertinggi kedua
pada masyarakat dengan lama tinggal 5-9 tahun sebesar
8,39. Ketiga, masyarakat dengan lama tinggal kurang dari 5
tahun sebesar 8,11. Sedangkan yang terkecil adalah ratarata

nilai

kepuasan

keharmonisan

keluarga

pada

masyarakat dengan lama tinggal lebih dari 20 tahun, yaitu


sebesar 7,95.
Kepuasan

keharmonisan

keluarga

pada

masyarakat dengan lama tinggal lebih dari 20 tahun


cenderung lebih rendah dibanding dengan kelompok
lain.Keharmonisan keluarga dapat dijaga dan ditingkatkan
dengan peningkatan intensitas komunikasi antar anggota
keluargadan melakukan kegiatan bersama seperti rekreasi,
makan malam, dan menonton televisi.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

127

Gambar 9.8. Penilaian terhadap Kepuasan Hubungan


Sosial di Lingkungan Sekitar menurut Lama Tinggal

Nilai Kepuasaan

8.30

8.26

8.20

8.11

8.19

8.10
8.00
7.90
7.80
7.70
7.60
7.50

7.76

<5

5-9

10-19

> 20

Lama Tinggal (Tahun)

Berdasarkan Gambar 9.8., rata-rata nilai kepuasan


hubungan sosial di lingkungan sekitar tertinggi pada
masyarakat dengan lama tinggal kurang dari 5 tahun, yaitu
sebesar 8,26. Masyarakat dengan lama tinggal 10-19 tahun
memberikan rata-rata nilai kepuasan tertinggi kedua, yaitu
sebesar 8,19. Kemudian masyarakat dengan lama tinggal
5-9 tahun sebesar 8,11 dan yang terkecil sebesar 7,76 pada
masyarakat dengan lama tinggal lebih dari 20 tahun.
Hubungan sosial di lingkungan sekitar mencakup
beberapa hal, antara lain sosialisasi dengan tetangga, sikap
percaya terhadap orang lain, tanggapan terhadap kegiatan
di lingkungan sekitar, sikap saling membantu, dan
128

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

partisipasi

dalam

kegiatan

sosial

kemasyarakatan.

Kepuasan hubungan sosial di lingkungan sekitar pada


masyarakat dengan lama tinggal lebih dari 20 tahun
cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kelompok
masyarakat lainnya.Hal ini dikarenakan masyarakat
dengan lama tinggal 20 tahun sebagian besar berumur
lebih dari 60 tahun yang frekuensi melakukan hubungan
sosial di lingkungan sekitar lebih rendah dibandingkan
dengan kelompok masyarakat lain.

Nilai Kepuasaan

Gambar 9.9. Penilaian terhadap Kepuasan Kehidupan


Keseluruhan menurut Lama Tinggal

8.30

8.22

8.22

8.20
8.10
8.00

7.95

7.97

7.90
7.80
<5

5-9

10-19

> 20

Lama Tinggal (Tahun)

Berdasarkan Gambar 9.9., rata-rata nilai kepuasan


kehidupan keseluruhan menurut lama tinggal terbagi
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

129

menjadi 2 kelompok besar.Masyarakat dengan lama


tinggal 5-9 tahun dan 10-19 tahun memberikan rata-rata
nilai kepuasaan kehidupan keseluruhan yang sama, yaitu
sebesar 8,22. Rata-rata nilai ini lebih tinggi bila
dibandingkan masyarakat dengan lama tinggal kurang dari
5 tahundan lebih dari 20 tahun, yaitu sebesar 7,95 dan
7,97. Artinya, masyarakat dengan lama tinggal 5-9 tahun
dan 10-19 tahun lebih merasa puas dengan kehidupan
secara keseluruhan dibandingkan dengan masyarakat
dengan lama tinggal kurang dari 5 tahun dan lebih dari 20
tahun.

Nilai Kebahagiaan

Gambar 9.10. Penilaian terhadap Kebahagiaan Kehidupan


Keseluruhan menurut Lama Tinggal
8.80
8.70
8.60
8.50
8.40
8.30
8.20
8.10
8.00

8.78

8.55
8.39
8.26

<5

5-9

10-19

> 20

Lama Tinggal (Tahun)

130

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Rata-rata

nilai

kebahagiaan

kehidupan

keseluruhan menurut lama tinggal berada di atas 8 atau


hampir sangat bahagia, dengan rata-rata nilai kebahagiaan
tertinggi sebesar 8,78 pada masyarakat dengan lama
tinggal 10-19 tahun. Rata-rata nilai kebahagiaan tertinggi
kedua pada masyarakat dengan lama tinggal lebih dari 20
tahun, yaitu sebesar 8,55. Kemudian masyarakat dengan
lama tinggal 5-9 tahun dengan rata-rata nilai kebahagiaan
sebesar 8,39 dan yang terkecil sebesar 8,26 pada
masyarakat dengan lama tinggal kurang dari 5 tahun.
Masyarakat

pendatang,

dengan

lama

tinggal

kurang dari 5 tahun memilki rata-rata nilai kebahagiaan


kehidupan keseluruhan terkecil dibandingkan dengan
kelompok masyarakat lainnya. Hal ini dikarenakan,
masyarakat pendatang harus lebih beradaptasi dalam
segala aspek dengan lingkungan sekitar.Namun, secara
umum masyarakat yang tinggal di Kabupaten Karimun,
baik itu pendatang ataupun yang telah tinggal lebih dari 20
tahun merasa hampir sangat bahagia terhadap kehidupan
keseluruhan di Kabupaten Karimun.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

131

132

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

BAB X
PENGHASILAN DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN
Pembangunan

yang

terus

dilakukan

oleh

pemerintah tidak terlepas dari fokus utamanya, yaitu


terciptanya kesejahteraan masyarakat. Untuk mengukur
tingkat kesejahteraan tersebut diperlukan suatu indikator
dan jenis indikator yang digunakan dapat berbeda sesuai
dengan

kebutuhan

penggunanya.

Secara

umum,

pengukuran tingkat kesejahteraan diukur secara objektif


dengan melihat pada kemampuan masyarakatnya dalam
memenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan dasar.
Indikator makroekonomi yang umum digunakan
dalam mengukur tingkat kesejahteraan adalah pendapatan
perkapita karena telah dipertimbangkan faktor jumlah
penduduk.Pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten
Karimun

dari

pengingkatan,

tahun

ke

tahun

terus

mengalami

tersaji pada gambar 10.1.Pendapatan

perkapita masyarakat karimun pada tahun 2013 telah


mencapai Rp 26.610.925 atau secara rata-rata Rp
2.217.577 per bulannya. Dengan semakin meningkatnya
pendapatan perkapita tersebut dapat dikatakan bahwa
secara umum tingkat kesejahteraan masyarakat dari aspek
materiil juga semakin meningkat.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

133

Gambar 10.1. Perkembangan Pendapatan Perkapita


Masyarakat di Kabupaten Karimun Atas Dasar Harga
Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2009-2013
30000000
25000000

26,610,925
24,049,230

20000000

20,511,382

21,547,564

18,269,032

15000000
10000000

9,164,039

9,765,654

9,782,068

10,938,567
10,377,597

2011

2012

5000000
0
2009

2010

pendapatan perkapita ADHK

2013*)

pendapatan perkapita ADHB

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan,


penilaian kesejahteraan dari satu dimensi saja dirasa
kurang

mewakili

dalam

menentukan

kesejahteraan

masyarakat di suatu negara.Masih terdapat berbagai


dimensi

yang

harus

dipertimbangkan,

termasuk

kesejahteraan dalam aspek sosial.


Pendapatan merupakan salah satu hal utama yang
diperhatikan dalam kehidupan.Pendapatan suatu rumah
tangga merupakan akumulasi dari penghasilan yang
diperoleh
134

oleh

semua

anggota

di

rumah

tangga

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

tersebut.Dengan pendapatan tersebut, manusia dapat


memenui

segala

penambahan

kebutuhannya.

jumlah

dan

ragam

Seiring

dengan

kebutuhan

hidup,

masyarakat akan berusaha untuk menyeimbangkan antara


pendapatan dengan pengeluaran yang dikeluarkan. Setelah
terpenuhinya kebutuhan dasar, masyarakat akan berusaha
untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya
seperti kesehatan, pendidikan, serta kebutuhan akan
kehidupan sosialnya. Ketidakeimbangan antara kebutuhan
yang

ingin

dipenuhi

dengan

pendapatannya

akan

memunculkan ketidakpuasan.
Mengingat

pentingnya

pendapatan

terhadap

berbagai aspek dalam kehidupan maka ingin diketahui


lebih

lanjut

merupakan

mengenai hubungan pendapatan yang


aspek

materiil

dalam

mempengaruhi

kesejahteraan sosial.Pendapatan didekati melalui rata-rata


penghasilan

responden

dalam

sebulan.Kesejahteraan

sosial diukur secara subjektif dengan menggunakan


ukuran rata-rata skor kepuasan pada beberapa indikator,
yaitu kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah
tangga, keadaan lingkungan, keamanan, keharmonisan
keluarga,

dan

hubungan

sosial

di

lingkungan

sekitar.Kepuasan itu sendiri diukur secara subjektif


melalui persepsi kepuasan masyarakat.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

135

Pertama akan dibahas hubungan antara tingkat


penghasilan dengan kesehatannya. Pada Gambar 10.2.
dapat dilihat bahwa secara umum masyarakat Karimun
sudah merasa cukup puas dengan kesehatannya, yang
ditunjukkan dengan skor kepuasan pada semua golongan
penghasilan yang bernilai 7 ke atas. Skor yang tertinggi,
sebesar 7,89 dirasakan oleh masyarakat dengan rata-rata
penghasilan Rp 2.500.000 s.d. Rp 4.000.0000. Hal ini
menandakan bahwa pemenuhan jaminan kesehatan bagi
masyarakat di Kabupaten Karimun sudah cukup baik.
Gambar 10.2. Penilaian Masyarakat Terkait Kepuasan
Terhadap Kesehatan Menurut Kelompok Penghasilan
7.89

8.00
7.80

7.75
7.57

7.57

7.60
7.40
7.00

7.20
7.00
6.80
6.60
6.40
> Rp
4.000.000

Rp 2.500.001- Rp 1.500.001- Rp 1.000.001Rp 4.000.000 Rp 2.500.000 Rp 1.500.000

Sebagaimana

halnya

dengan

hal

<=Rp
1.000.000

kesehatan,

sebagian besar masyarakat Kabupaten Karimun sudah


136

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

merasa cukup puas dengan tingkat pendidikannya saat


ini.Hal ini dibuktikan dari rata-rata skor kepuasan yang
diberikan pada setiap tingkatan pendidikan yang lebih
besar dari 5 (lima). Skor kepuasan terhadap pendidikan
yang tertinggi dirasakan oleh masyarakat dengan rata-rata
penghasilan lebih dari empat juta.
Gambar 10.3. Penilaian Masyarakat Terkait Kepuasan
Terhadap Pendidikan Menurut Kelompok Penghasilan
8.00
8.00

7.68

7.94
7.26

7.00

5.57

6.00
5.00
4.00

3.00
2.00
1.00
0.00
> Rp
4.000.000

Rp
Rp
Rp
2.500.001-Rp 1.500.001-Rp 1.000.001-Rp
4.000.000
2.500.000
1.500.000

<=Rp
1.000.000

Secara kualitas, rentang kepuasan dalam hal


pendidikan lebih lebar dibandingkan dengan urusan
kesehatan yang menandakan bahwa secara umum orang
dengan tingkat

penghasilanyang semakin tinggi akan

semakin puas dengan pendidikannya. Kenyataan ini


sejalan dengan teori yang ada bahwa semakin tinggi
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

137

pendidikan

seseorang

akan

semakin

meningkatkan

capacity building manusia yang akan membawa pada


peningkatan penghasilannya.
Dengan semakin meningkatnya kualitas sumber
daya manusiatidak hanya akan mendorong seseorang pada
peningkatan penghasilannya saja namun keduanya juga
berkorelasi dengan perolehan pekerjaan sesuai dengan
keahliannnya.

Seseorang

yang

dengan

background

pendidikan dan keahlian yang mumpuni dapat lebih


fleksibel dalam memilih pekerjaan yang diinginkan yang
berujung pada peningkatan penghasilan yang diterimanya
sehingga akan mendorong pada tingginya kepuasan
terhadap pekerjaannya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
secara umum terdapat hubungan yang positif antara
pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan.
Hal tersebut juga dirasakan oleh masyarakat
Kabupaten Karimun.Secara umum, masyarakat pada
semua

golongan

penghasilan

relatif

puas

dengan

pekerjaannya yang ditunjukkan dengan rata-rata skor


kepuasan di atas 6 (enam).Dan semakin meningkat
golongan penghasilan skor kepuasan terhadap pekerjaan
juga cenderung mengalami peningkatan.Skor terendah
sebesar 6,57 dirasakan oleh masyarakat dengan golongan
penghasilan terendah, yaitu di bawah satu juta rupiah dan
138

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

skor kepuasan tertingi sebesar 8,71 dirasakan oleh


masyarakat dengan golongan penghasilan tertinggi, yaitu
di atas empat juta rupiah.
Gambar 10.4. Penilaian Masyarakat Terkait Kepuasan
Terhadap Pekerjaan Menurut Kelompok Penghasilan

6.57

<=Rp 1.000.000

8.00

Rp 1.000.001-Rp 1.500.000

Rp 1.500.001-Rp 2.500.000

7.43

Rp 2.500.001-Rp 4.000.000

7.58
8.71

> Rp 4.000.000

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

Senada dengan pembahasan di atas, semakin besar


penghasilan yang diperoleh seseorang dalam suatu rumah
tangga

maka

akan

semakin

meningkatkan

total

pendapatan rumah tangga tersebut sehingga akan semakin


meningkatkan kepuasan yang dirasakan. Pada Gambar
10.5 terlihat bahwa skor kepuasan terhadap pendapatan
rumah

tangga

semakin

meningkat

seiring

dengan

meningkatnya penghasilan anggota rumah tangganya dari


Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

139

6,21 hingga mencapai 8. Seseorang akan merasakan


tingkat kepuasan yang maksimum jika memperoleh ratarata penghasilan di atas 2,5 juta rupiah setiap bulannya.
Gambar 10.5. Penilaian Masyarakat Terkait Kepuasan
Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok
Penghasilan

6.21

<=Rp1.000.000

7.06

Rp1.000.001-Rp1.500.000

7.48

Rp1.500.001-Rp2.500.000

Rp2.500.001-Rp4.000.000

8.00

>Rp4.000.000

8.00

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

Dalam kaitannya kepuasan penduduk terhadap


keadaan lingkungan, dapat diketahui bahwa masyarakat
cenderung merasa cukup puas dengan lingkungan
sekitarnya. Hal ini diketahui berdasarkan skor tingkat
kepuasan masyarakat diatas 7 (tujuh). Tidak terdapat pola
tertentu yang dapat menggambarkan hubungan antara
tingkat penghasilan dengan kepuasan pada keadaan
lingkungan. Namun demikian, skor yang cukup tinggi pada
140

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

mereka yang berpenghasilan rendah menunjukkan bahwa


sampel pada golongan penghasilan tersebut merasa cukup
puas dengan kondisi lingkungan sekitarnya.
Gambar 10.6. Penilaian Masyarakat Terkait Kepuasan
Terhadap Keadaan Lingkungan Menurut Kelompok
Penghasilan
9.00
8.80
8.60
8.40
8.20
8.00
7.80
7.60
7.40
7.20
7.00
6.80

8.88

8.50
8.17
7.74
7.57

> Rp
4.000.000

Rp 2.500.001- Rp 1.500.001- Rp 1.000.001Rp 4.000.000 Rp 2.500.000 Rp 1.500.000

<=Rp
1.000.000

Keadaan lingkungan sekitar tidak terlepas pada


kondisi keamanannya. Tingkat kepuasan masyarakat
Kabupaten Karimun terhadap keamanan lebih tinggi
dibandingkan dengan kepuasan terhadap lingkungan.
Sebagian besar masyarakat dari berbagai golongan
penghasilan memiliki rata-rata skor kepuasan terhadap
keamanan

lingkunagn

diatas

(delapan)

yang

menunujukkan masyarakat Kabupaten Karimun tidak


merasakan gangguan keamanan yang cukup berarti. Hal ini
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

141

mengindikasikan bahwa Kabupaten Karimun merupakan


daerah yang cukup aman dan kondusif untuk ditinggali.
Gambar 10.7. Penilaian Masyarakat Terkait Kepuasan
Terhadap Keamanan Menurut Kelompok Penghasilan
9.19
9.00

9.20
9.00
8.50

8.80
8.60

8.26
8.11

8.40
8.20
8.00
7.80
7.60
7.40
> Rp
4.000.000

Rp
Rp
Rp
2.500.001-Rp 1.500.001-Rp 1.000.001-Rp
4.000.000
2.500.000
1.500.000

Keharmonisan

keluarga

<=Rp
1.000.000

merupakan

dambaan

setiap keluarga. Keadaan tersebut dapat terjadi jika setiap


anggota keluarga menjalankan fungsinya dengan baik.
Agar

dapat

melaksanakan

fungsi

tersebut

dengan

masksimal perlu adanya komunikasi yang baik antar


anggota keluarga. Menurut Hurlock (1978), komunikasi
akan menjadikan seseorang mampu mengemukakan
pendapat dan pandangannya, sehingga mudah untuk
memahami
142

orang

lain.

Dengan

semakin

efektifnya

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

komunikasi

maka

kesalahpahaman,

akan

menghindarkan

meminimalisir

konflik

dari

sehingga

menimbulkan rasa nyaman pada keluarga.


Namun hubungan pada keluarga tidak hanya pada
pemberian rasa nyaman semata. Keluarga juga memiliki
fungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup anggotanya.
Murdock

menjelaskan

fungsi

keluarga

inti,

adalah

menyediakan tempat tinggal, bekerjasama dalam hal


ekonomi termasuk penghasilan dan pendistribusiannya,
menghasilkan keturunan dan fungsi seksual (DeGenova,
2008). Secara sederhana, keberhasilan fungsi keluarga
dalam hal ekonomi ingin dilihat dengan menghubungkan
skor

kepuasan

masyarakat

terhadap

keharmonisan

keluarga berdasarkan golongan penghasilannya.


Dari Gambar 10.8 dapat dilihat bahwa masyarakat
di Kabupaten Karimun merasa cukup puas dengan kondisi
keharmonisan keluarganya. Rata-rata skor di setiap
golongan penghasilan adalah 8 (delapan) ke atas. Namun,
tidak terlihat pola khusus yang menggambarkan hubungan
antara keduanya. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat
penghasilan masyarakat di Kabupaten Karimun tidak
berpengaruh signifikan terhadap keharmonisan keluarga.
Masih terdapatnya faktor lain yang mempengaruhi
keharmonisan keluarga menjadi penyebanya.
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

143

Gambar 10.8. Penilaian Masyarakat Terkait Kepuasan


Terhadap Keharmonisan Keluarga Menurut Kelompok
Penghasilan
9.20
9.00
8.80
8.60
8.40
8.20
8.00
7.80
7.60
7.40

9.06
8.57

8.50

8.39
8.00

> Rp
4.000.000

Rp 2.500.001- Rp 1.500.001- Rp 1.000.001Rp 4.000.000 Rp 2.500.000 Rp 1.500.000

<=Rp
1.000.000

Keharmonisan dalam suatu keluarga juga turut


berpengaruh

dalam

hubungan

sosial

dengan

lingkungannya. Hal ini terkait dengan salah satu fungsi


keluarga dalam memberikan pengalaman dan dukungan
pada proses interaksi sosial anggotanya. Secara umum,
skor kepuasan masyarakat terhadap hubungan sosial di
lingkungan sekitar cukup tinggi diatas 7 (tujuh). Skor
kepuasan tersebut semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya tingkat penghasilan masyarakat, dimana
skor kepuasan tertinggi 8,36 dirasakan oleh masyarakat
dengan golongan penghasilan di atas empat juta rupiah.

144

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Jarak antar skor kepuasan masyarakat semakin menurun


seiring dengan peningkatan golongan penghasilan.
Gambar 10.9. Penilaian Masyarakat Terkait Kepuasan
Terhadap
Hubungan
Sosial
Menurut
Kelompok
Penghasilan
8.36
8.40
8.20

8.32
8.09

8.00
7.80

7.69

7.60

7.40
7.20

7.14

7.00
6.80

>
Rp4.000.000
Rp2.500.001Rp4.000.000
Rp1.500.001Rp2.500.000
Rp1.000.001Rp1.500.000
<=Rp1.000.00
0

6.60
6.40

Hubungan keduanya dapat dijelaskan dengan


variabel penghubung, yaitu pendidikan seperti yang tersaji
pada Gambar 10.10. Pendidikan dan penghasilan memiliki
korelasi yang positif, semakin tinggi tingkat penghasilan
dipengaruhi oleh tingginya tingkat pendidikan yang
ditamatkan. Seseorang dengan tingkat pendidikan yang
tinggi akan memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih
luas sehingga akan membantu dalam proses interaksi
dengan lingkungan. Hal ini mungkin yang menyebabkan
penghasilan juga memiliki hubungan yang positif pada
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

145

hubungan sosial di lingkungan sekitar, sehingga semakin


tinggi penghasilan akan menimbulkan skor kepuasan
terhadap lingkungan sekitar yang semakin besar.
Gambar 10.10. Persentase Golongan Pendapatan
Masyarakat Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan
S2,S3
DIV/S1
DIII
SMA/sederajat
SMP/sederajat
SD/sederajat
Tidaktamat SD/sederajat
Tidak/belum pernah
0%

20%

> Rp 4.000.000
Rp 1.500.001-Rp 2.500.000
<=Rp 1.000.000

Kepuasan
indikator

yang

60%

80% 100%

Rp 2.500.001-Rp 4.000.000
Rp 1.000.001-Rp 1.500.000

masyarakat
sudah

40%

pada

dijelaskan

masing-masing

sebelumnya

akan

memberikan andil pada kepuasan terhadap kehidupan


keseluruhan.

Secara

umum,

masyarakat

Kabupaten

Karimun telah merasa cukup puas dengan kehidupan


secara keseluruhan yang ditunjukkan dari tingginya skor
kepuasan di atas 7 (tujuh) untuk semua golongan
penghasilan. Pada gambar 10.11. terlihat bahwa semakin
146

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

besar tingkat penghasilan seseorang maka semakin puas


pula terhadap kehidupan secara keseluruhannya.
Gambar 10.11. Penilaian Masyarakat Terkait Kepuasan
Terhadap Kepuasan Hidup Keseluruhan Menurut
Kelompok Penghasilan

7.64

<=Rp 1.000.000

7.81

Rp 1.000.001-Rp 1.500.000

Rp 1.500.001-Rp 2.500.000

8.00

Rp 2.500.001-Rp 4.000.000

8.00
8.21

> Rp 4.000.000
7.20

Kebahagiaan

7.40

7.60

merupakan

7.80

8.00

tujuan

8.20

akhir

8.40

yang

didambakan dalam kehidupan. Diener (2006), menyatakan


bahwa kebahagiaan mempunyai makna yang sama dengan
kesejahteraan subjektif (subjective wellbeing) dan dapat
diartikan sebagai penilaian pribadi individu mengenai
kehidupannya dalam hal ini kepuasan yang dirasakannya.K
esejahteraan memiliki dua komponen, yaitu aspek afektif
dan aspek kognitif. Oleh karena itu, kebahagian dalam
Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

147

analisis ini juga dibentuk dari kepuasan yang dirasakan.


Masing-masing skor kepuasan dalam setiap indikator
memiliki andil dalam membentuk skor kebahagiaan.
Gambar 10.12. Penilaian Masyarakat Terkait Kepuasan
Terhadap Kebahagiaan Hidup Secara Keseluruhan
Menurut Kelompok Penghasilan

<=Rp 1.000.000
Rp 1.000.001-Rp 1.500.000
Rp 1.500.001-Rp 2.500.000
Rp 2.500.001-Rp 4.000.000
> Rp 4.000.000

8.00

8.38
8.43
8.58
8.71

7.60 7.80 8.00 8.20 8.40 8.60 8.80

Sejalan dengan tingkat kepuasan masyarakat,


kebahagiaan yang dirasakan terhadap kehidupan secara
keseluruhan juga semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya penghasilan yang ditunjukkan oleh Gambar
10.12. Skor kebahagian pada setiap golongan penghasilan
juga cukup besar di atas 8 (delapan) yang menunjukkan
yang mengindikasikan masyarakat di Kabupaten Karimun
sudah merasa cukup bahagia dengan kehidupannya secara
keseluruhannya. Skor terendah sebesar 8 dirasakan oleh
148

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

masyarakat dengan penghasilan di bawah satu juta dan


semakin meningkat seiring meningkatnya penghasilan
hingga mencapai skor 8,71 pada masyarakat dengan
tingkat penghasilan di atas empat juta rupiah.
Hubungan positif antara kedua indikator ini
menunjukkan bahwa kesejahateraan bersifat luas dan
saling berhubungan antar komponen pembentuknya.
Kesejahteraan materiil memiliki keterkaitan terhadap
kesejahteraan

sosial

walaupun

terdapat

perbedaan

pengukuran antara keduanya, yaitu diukur objektif dan


subjektif. Hal ini membuktikan bahwa pengukuran tingkat
kesejahteraan masyarakat adalah kompleks dan tidak bisa
hanya melihat pada satu dimensi secara tunggal serta
saling berhubungan dan dapat saling mempengaruhi.
Namun demikian, besarnya pengaruh dan arah hubungan
antara keduanya belum bisa diketahui dalam pembahasan
ini.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

149

150

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

BAB XI
PENUTUP

Dalam

usianya

yang

menginjak

15

tahun,

Kabupaten Karimun telah tumbuh berkembang dengan


pesat melalui pembangunan di berbagai bidang. Secara
objektif, keberhasilan pembangunan dapat ditunjukan oleh
pencapaian beberapa indikator yang semakin meningkat.
Diantara

beberapa

indikator

tersebut

antara

lain

peningkatan terhadap angka IPM, PDRB, dan pendapatan


perkapita masyarakat dari waktu ke waktu.
Secara subjektif dampak dari pembangunan yang
dirasakan masyarakat dibuktikan melalui hasil survei
Survei pengukuran tingkat kebahagiaan (SPTK) tahun
2014. Secara keseluruhan skor tingkat kepuasan dan
kebahagiaan kebahagiaan masyarakat Kabupaten Karimun
mencapai 78,81 dari skala 100. Nilai ini merupakan
kumulatif

tertimbang

yang

didapatkan

dari

hasil

pengukuran 10 indikator kepuasan dan kebahagiaan


masyarakat. Terdapat beberapa catatan terkait tingkat
kebahagiaan masyarakat Kabupaten Karimun antara lain
terlihat melalui gambar 11.1.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

151

Gambar 11.1. Penilaian Masyarakat Kabupaten Karimun


Tentang Tingkat Kepuasan dan Kebahagiaan Berdasarkan
Beberapa Aspek Kehidupan
Kebahagiaan Secara Umum

8.53

Kepuasan Kehidupan Secara Umum

8.05

Kepuasan thd Hubungan Sosial

7.97

Kepuasan Keharmonisan Keluarga

8.17

Kepuasan thd Keamanan

8.32

Kepuasan thd Keadaan Lingkungan

7.95

Kepuasan thd Pendapatan RT

7.32

Kepuasan thd Pekerjaan

7.99

Kepuasan thd Pendidikan

7.06

Kepuasan thd Kesehatan

7.45
0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

Jika ukuran kepuasan dan kebahagiaan tersebut


dihubungkan dengan profil masyarakat yang diwakili oleh
responden SPTK 2014 maka dapat diperoleh kesimpulan
lain sebagai berikut:
1. Tidak terdapat perbedaan tingkat kebahagiaan
antara penduduk laki-laki dan perempuan.
2. Penduduk yang berstatus kawin memiliki tingkat
kebahagiaan lebih tinggi dibandingkan mereka
yang berstatus tidak kawin.

152

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

10.00

3. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat


Kabupaten Karimun maka semakin tinggi pula
tingkat kebahagiaannya.
4. Penduduk yang bekerja di sektor jasa cenderung
lebih bahagia dibandingkan dengan mereka yang
bekerja di bidang industri dan pertanian.
5. Penduduk paling bahagia berada pada kelompok
umur 50-59 tahun.
6. Penduduk yang sudah tinggal lama di Kabupaten
Karimun cenderung lebih bahagia dibandingkan
dengan pendatang. Tingkat kebahagiaan tertinggi
dirasakan oleh meraka yang sudah tinggal antara
10-19 tahun lamanya.
7. Semakin tinggi tingkat penghasilan per bulan,
maka semakin tinggi juga tingkat kebahagiaannya.

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

153

154

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

DAFTAR PUSTAKA
Argyle, M. (2001). The Pschology of Happiness. New York:
Routledge Taylor & Francis Group.
Carr, A. (2004). Positive psychology: The science of
happiness and human strengths. New York:
Brunner-Routledge.
DeGenova, Maty K. (2008). Intimate Relationship, Marriage,
& Family 7th Edition. New York : McGraw Hill.
Diener,E. (2006). Guidelines for National Indicators of
Subjective Well Being and Ill-Being. Diakses tanggal
2
Desember
dari
http://wam.umd.edu/cgraham/courses/docs/PUA
F698R-DienerGuidelines%20for%25national%20Indicators.pdf
Diener, E., Tov, W. (2007). Subjective Well-Beingand Peace.
Journal of Social Issues 63, pp. 421-440.
Eddington, N., Shuman, R. (2005). Subjective Well Being
(Hapiness). Diakses tanggal 2 Desember dari
http://www.textcpe.com/cpe/PDF/cahappiness.pdf
Hurlock, E.B.. (1978). Perkembangan Anak (Jilid 1 Edisi
keenam). Jakarta : Erlangga.
Seligman, M. E. (2004). Using the New Positive Psychology
to Realize Your Potential for Lasting Fulfillment:
Authentic Happiness. New York: Free Press.
Veenhoven, R. (2004). Rising Hapiness in Nations, 19642004. A reply to Easterlin Social Indicators
Research

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

155

156

Pembangunan dan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Karimun

Anda mungkin juga menyukai