Anda di halaman 1dari 1

Narmda, Diskominfotik - Kejuaraan karate kata virtual yang memperebutkan Piala Bupati Lombok

Barat (Lobar), Ketua Komite Olahraga Nasioanal Indonesia (KONI) Lobar, Kepala Dinas Pemuda dan
Olahraga (Kadispora). Babak penyisihan akan dinilai berdasarkan video yang sudah masuk dengan
penilaian oleh lima juri yang bertugas. Peserta berasal dari berbagai organisasi di bawah Federasi
Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI), kejuaraan yang berlangsung dari 17 - 19 September 2021
ini di buka langsung oleh Kadispora Lobar Maad Adnan di Sando R3, Kecamatan Narmada, Lobar,
Sabtu (18/9/2021).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Narmada Busairi, Kepala Bidang Olahraga Dispora Lobar,
Ketua Harian KONI Lobar, dan peserta dari beberapa perguruan yang hadir secara virtual.

”Juri yang bertugas penunjukan langsung dari PB Forki. Salah satunya I Wayan Sedana, salah satu
wasit juri nasional asal Nusa Tenggra Barat (NTB) yang akan bertugas di Pekan Olahraga Nasional
(PON) Papua XX ,” ungkap Kadispora Lobar.

“Juri yang ditunjuk juga dari berbagai perguruan ada INKANAS, INKADO, INKAI dan lain sebagainya.
Jadi bisa dipastikan objektif dan profesional,” tambah Maad.

Juri akan menilai melalui satu server. Yaitu 97 Poin yang didapat nantinya dikumpulkan untuk
dijumlahkan, sehingga mendapatkan nama-nama pemenang.

Meskipun digelar secara virtual, kejuaraan tetap berlangsung meriah. Karateka begitu antusias
mengikuti kegiatan ini, terbukti hingga batas akhir pendaftaran dan upload video jumlah . karateka
yang ikut mencapai sekitar 500 karateka yang ikut dari berbagai provinsi.

Kwat menambahkan, seharusnya kegiatan berlangsung lebih meriah, sebab sesuai rencana awal
kejuaraan dilaksanakan dengan system offline. ”Hanya saja, karena tidak mendapatkan izin dari
berbagai pihak. Dan demi menjaga kondusifitas ditengah wabah Covid-19 panitia kemudian
mengubahnya dengan menggunakan metode virtual,” bebernya.

Meski begitu, lanjut Kwat, isi dan tujuan tetap sama, yaitu mencari bibit atlet karate yang
berkualitas, dan dapat berkompetisi di tingkat nasional, bahkan internasional.

Kegiatan ini juga menjadi salah satu parameter keberhasilan pembinaan di masing-masing daerah.
Utamanya bagi karateka kata.

”Kita patuh protokol kesehatan, semua koordinasi di rumah masing-masing, pantau di Youtube,
Instagram depan laptop,” pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai