Anda di halaman 1dari 25

MIMBAR AGRIBISNIS

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 352-376

PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG


HIBRIDA
(Suatu Kasus Pada Kelompoktani Di Desa Mulyasari Kecamatan Mande Kabupaten
Cianjur)

FARMER PARTICIPATION IN THE HYBRID CORN DEVELOPMENT


PROGRAM
(Case Of Farmer Group In Mulyasari Village, Mande Sub District, Cianjur Regency)

Muthiara Hasna*, Dika Supyandi

Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung Sumedang KM. 21


*E-mail: muthiarahasna@gmail.com
(Diterima 13-11-2020; Disetujui 29-12-2020)

ABSTRAK
Jagung merupakan komoditas multiguna, permintaan akan kebutuhan jagung terutama sebagai
bahan baku pakan ternak terus meningkat. Pada tahun 2015 Kementerian Pertanian melakukan
terobosan untuk mencapai swasembada jagung, dan juga ke depan menjadikan Indonesia sebagai
lumbung jagung dunia. Pemerintah mengembangkan jagung hibrida ke setiap daerah yang memiliki
potensi pengembangan termasuk Kabupaten Cianjur. Kecamatan Mande merupakan salah satu
kecamatan dengan produksi jagung cukup besar dan terdapat perusahaan yang memproduksi pakan
ternak dimana keberadaannya merupakan bentuk kerjasama Kementerian Pertanian dengan
Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) dalam upaya penyerapan jagung lokal. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi petani dalam program pengembangan jagung
hibrida, mengetahui jenis partisipasi yang diberikan oleh petani dalam program pengembangan
jagung hibrida. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan
sampel sebanyak 82 responden. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Analisis data menggunakan statistika deskriptif
perhitungan skor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi petani dalam program
pengembangan jagung hibrida tergolong dalam kategori baik. Jenis partisipasi yang diberikan
petani yaitu berupa tenaga, pemikiran, keterampilan, barang dan uang.

Kata kunci: Jagung Hibrida, Partisipasi, Petani, Program

ABSTRACT
Corn is a multipurpose commodity, the demand for corn needs especially as a raw material for
animal feed continues to increase. In 2015, the Ministry of Agriculture made a breakthrough to
achieve self-sufficiency in corn and make Indonesia as the world of corn granary in the future. The
government developed hybrid corn to every area that had development potential including Cianjur
Regency. Mande Subdistrict is one of the districts with quite large corn production and there are
company that produce animal feed where its existence was a form of cooperation between the
Ministry of Agriculture and the Association of Animal Feed Companies (GPMT) as an effort to
absorb local corn. This study aimed to explain the level of farmer participation, determine the type
of participation which provided by farmers in the hybrid corn development program. The sample in
this study used simple random sampling technique with a sample of 82 respondents. The design
used quantitative design with survey method. Data analysis used descriptive statistics with the
scoring. The results showed that the level of farmer participation in the hybrid corn development
program was in the good category. The types of participation provided by farmers are in the form
of energy, thoughts, skills, goods and money.

Keywords: Farmer, Hybrid Corn, Participation, Program

352
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA
Muthiara Hasna, Dika Supyandi

PENDAHULUAN mengendalikan rekomendasi impor


Sektor pertanian memiliki peranan jagung pakan ternak dan mendorong
penting dalam pembangunan ekspor jagung.
perekonomian tingkat nasional maupun Jagung merupakan tanaman
regional, terutama pada komoditas semusim (annual plants) yang siklus
tanaman pangan yang menjadi perhatian hidupnya diselesaikan dalam 80 – 150
utama di Indonesia. Jagung merupakan hari. Rochani (2007) menyatakan bahwa
komoditas yang memiliki fungsi terdapat berbagai macam jagung
multiguna, baik untuk dikonsumsi diantaranya yaitu jagung komposit,
langsung, sebagai bahan baku utama jagung hibrida, jagung manis, dan
industri pakan, industri pangan dan lainnya. Jagung hibrida merupakan
bahkan sudah dijadikan sebagai bahan keturunan pertama dari persilangan dua
baku bioenergi di beberapa negara. Oleh tetua yang memiliki karakter atau sifat
sebab itu, pada tahun 2015 Kementerian yang unggul serta salah satu varietas
Pertanian melakukan terobosan untuk jagung yang dibudidayakan oleh petani di
mencapai swasembada jagung dan juga Indonesia untuk bahan baku pakan
ke depan menjadikan Indonesia sebagai ternak.
lumbung jagung dunia. Pada tahun 2016, kebutuhan jagung
Sulaiman et al. (2017) menyatakan untuk industri pakan ditambah untuk
bahwa terdapat 6 program yang peternak mandiri mencapai 70% dari total
dilakukan Kementerian Pertanian dalam penggunaan dan pada tahun 2045
upaya mewujudkan swasembada jagung kebutuhan jagung untuk bahan baku
yaitu: 1) melakukan perluasan lahan pakan industri maupun peternak mandiri
garapan, 2) menanam jagung integrasi diproyeksikan mencapai 33,8 juta ton
dengan tanaman perkebunan, 3) atau 74% dari total penggunaan jagung
menggarap lahan tidur bersama Gerakan (Sulaiman et al., 2017). Melihat
Pemuda Tani (Gempita), 4) membangun kebutuhan jagung yang diproyeksikan
kerjasama kemitraan Gabungan akan terus meningkat tentunya
Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) merupakan sebuah peluang bagi petani
dan petani jagung, 5) mengeluarkan untuk menanam jagung utamanya jagung
kebijakan perlindungan harga petani hibrida. Oleh sebab itu, pemerintah
dengan harga bawah dan harga atas, 6) membuat program pengembangan jagung

353
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 352-376

hibrida pada setiap daerah di seluruh Harim merupakan perusahaan yang


Indonesia yang memiliki potensi memproduksi pakan ternak asal Korea
pengembangan. Selatan. Farmsco merupakan bagian dari
Menurut data dari Badan Pusat Harim Group yang memiliki pengalaman
Statistik mengenai produksi jagung di berkecimpung di industri pakan ternak
setiap provinsi pada tahun 2014 – 2018, lebih dari 40 tahun dan menjadi
Jawa Barat termasuk ke dalam 10 perusahaan yang mampu meraih 20%
provinsi produsen jagung terbesar di dari pasar pakan ternak Korea.
Indonesia. Kabupaten Cianjur merupakan Keberadaan PT Harim merupakan
salah satu pelaksana program bentuk kerjasama Kementerian Pertanian
pengembangan jagung hibrida dalam dengan Gabungan Perusahaan Makanan
rangka berkontribusi mencapai Ternak (GPMT) dalam upaya penyerapan
swasembada jagung. Pemerintah Daerah jagung lokal agar petani semakin
Cianjur sangat mendukung program bergairah menanam jagung hibrida
jagung hibrida, hal tersebut sejalan sehingga produksi jagung bisa terus
dengan Visi Dinas Pertanian Kabupaten meningkat memenuhi bahkan melebihi
Cianjur tahun 2016 - 2021 yaitu kebutuhan konsumsi dan pabrikan. Oleh
terwujudnya pembangunan pertanian sebab itu, harapannya keberadaan PT
yang berwawasan agribisnis dan Harim di Kecamatan Mande dapat
berkelanjutan menuju kemandirian dimanfaatkan oleh petani sebagai pasar
pangan. untuk menjual hasil usahatani jagung
Beberapa upaya dilakukan untuk hibrida dalam bentuk jagung pipilan
meningkatkan minat petani dalam kering mengingat banyak sekali petani
menanam jagung hibrida diantaranya dari luar Kecamatan Mande bahkan luar
pemberian benih secara gratis pada setiap Kabupaten Cianjur yang menjual hasil
awal periode program akan dimulai dan usahataninya ke PT Harim.
terdapat perusahaan yang memproduksi Namun pada kenyataannya dalam
pakan ternak di Kabupaten Cianjur. pelaksanaan program jagung hibrida,
Perusahaan yang memproduksi pakan banyak petani yang lebih memilih
ternak di Cianjur tersebut bernama PT menanam jagung manis dibanding jagung
Harim Farmco Indonesia (PT Harim) hibrida. Hal tersebut dapat dilihat pada
yang berada di Kecamatan Mande. PT tahun 2018 target produksi Dinas

354
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA
Muthiara Hasna, Dika Supyandi

Pertanian Kabupaten Cianjur komoditas Pembangunan pertanian merupakan


jagung yang tidak tercapai yaitu sebesar salah satu tulang punggung pembangunan
55.120 ton karena produksi jagung pada nasional dan pelaksanaannya harus
tahun 2019 hanya mencapai 47.246 ton. sinergis dengan pembangunan lainnya.
Selain itu petani yang menanam jagung Pemerintah daerah, petani, pihak swasta,
manis umumnya karena masa tanam yang masyarakat, dan pemangku kepentingan
lebih singkat dan melakukan kerjasama (stakeholders) lainnya merupakan pelaku
dengan bandar mulai dari hulu hingga pembangunan pertanian yang
hilir. Belum tercapainya target produksi membutuhkan koordinasi yang baik guna
karena diduga keterlibatan petani dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
program pengembangan jagung hibrida ditetapkan (Iqbal, 2007).
belum maksimal. Padahal menurut salah Tujuan pemerintah dalam
satu Penyuluh di Kecamatan Mande, melaksanakan pembangunan pertanian
proses perencanaan program jagung yaitu untuk memaksimalkan ketahanan
hibrida setiap tahunnya didiskusikan dan keamanan pangan, meningkatkan
secara musyawarah bersama petani daya saing dan nilai tambah produk
anggota kelompok tani di setiap desa pertanian, menumbuh kembangkan usaha
dimana setiap petani memiliki hak untuk pertanian yang dapat memacu aktivitas
menerima, menolak bahkan mengajukan ekonomi pedesaan, dan membangun
diri untuk terlibat dalam program. sistem ketatalaksanaan pembangunan
Namun dalam proses pertanian yang berpihak kepada petani
pelaksanaannya, banyak diantara petani (Departemen Pertanian, 2004).
anggota kelompok tani yang menanam Keberhasilan pembangunan tidak
jagung manis dibanding jagung hibrida. dapat terlepas dari partisipasi masyarakat
Keberadaan program pengembangan tani, dalam pelaksanaannya masyarakat
jagung hibrida di Kecamatan Mande tani memiliki peran yang sangat penting.
seharusnya dapat terlaksana dengan Oleh sebab itu partisipasi masyarakat tani
maksimal serta dimanfaatkan sebaik merupakan hal yang sangat
mungkin oleh seluruh petani anggota mempengaruhi keberhasilan (Iwan,
kelompok tani seperti dengan 2010). Turangan et al. (2017)
berpartisipasi dari awal hingga menyatakan bahwa partisipasi petani
berakhirnya program. merupakan keikutsertaan dari petani baik

355
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 352-376

secara individu maupun secara kelompok memberikan masukan demi perbaikan


dengan penuh kesadaran dan tanggung pelaksanaan program. Dalam penelitian
jawab dalam bidang usaha pertanian. ini partisipasi dilihat melalui
Partisipasi merupakan faktor yang sangat keikutsertaan petani anggota kelompok
penting dalam melaksanakan berbagai tani dalam program pengembangan
aktivitas ataupun program pertanian. jagung hibrida. Partisipasi tersebut
Uphoff et al. (1979) dalam berupa partisipasi dalam tahap
Sulistiyorini et al. (2015) membagi perencanaan, pelaksanaan, menikmati
partisipasi ke dalam beberapa tahapan, hasil, dan monitoring atau evaluasi.
yaitu 1) perencanaan atau pengambilan Berdasarkan uraian latar belakang
keputusan, ditandai dengan keterlibatan yang dikemukakan, upaya tercapainya
masyarakat dalam kegiatan perencanaan swasembada jagung, upaya peningkatan
dan penyusunan rencana program kerja kesejahteraan petani melalui keberadaan
yang akan dilaksanakan. 2) pelaksanaan program dimana khususnya petani
yaitu merupakan inti dari suatu program, sebagai pelaku utama pembangunan
wujud nyata partisipasi dapat pertanian maka partisipasi sangat penting
digolongkan menjadi tiga yaitu dalam mendukung berbagai program
partisipasi dalam bentuk sumbangan yang sedang dan akan dilaksanakan oleh
pemikiran, bentuk sumbangan materi, petani. Hal tersebut menarik untuk dikaji
dan bentuk keterlibatan sebagai anggota. sehingga tujuan penelitian ini adalah 1)
3) menikmati hasil yaitu tahap yang dapat memperoleh gambaran secara spesifik
dijadikan indikator keberhasilan tingkat partisipasi petani, 2) memperoleh
partisipasi masyarakat pada tahap gambaran secara spesifik jenis partisipasi
perencanaan dan pelaksanaan program. petani dimana dalam penelitian ini yaitu
Suatu program dapat dikatakan berhasil petani anggota kelompok tani dalam
jika manfaat yang dirasakan semakin program pengembangan jagung hibrida.
besar dan setiap masyarakat yang sudah
berusaha berhak untuk berpartisipasi METODE PENELITIAN
dalam menikmati hasil. 4) monitoring Penelitian dilaksanakan pada bulan
dan evaluasi yaitu menjadi tahap penting Juli – Desember 2020 di Desa Mulyasari
sebab partisipasi masyarakat dianggap Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur,
sebagai umpan balik yang dapat Jawa Barat. Lokasi dipilih karena

356
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA
Muthiara Hasna, Dika Supyandi

Kabupaten Cianjur termasuk daerah yang diambil sebanyak 10%, maka


pengembangan jagung hibrida dan di didapati jumlah sampel yang diambil
Kecamatan Mande terdapat perusahaan untuk dijadikan responden sebanyak 82
produsen pakan ternak. Pertimbangan orang.
lainnya memilih Desa Mulyasari karena Jenis partisipasi petani seperti
petani anggota kelompok taninya banyak partisipasi pemikiran, tenaga,
menanam jagung hibrida dibanding desa keterampilan, barang dan uang dianalisis
lain. secara deskriptif. Pengukuran tingkat
Penelitian didesain secara partisipasi petani pada program jagung
kuantitatif dengan metode survey hibrida menggunakan sistem skoring,
deskriptif. Data yang digunakan adalah yaitu memberi skor pada item pertanyaan
data primer yang berasal dari pengisian yang menyatakan partisipasi petani pada
kuesioner kepada responden dan program jagung hibrida. Pemberian skor
wawancara dengan informan. Selain itu menggunakan skala likert. Dalam skala
terdapat data sekunder yang bersumber likert maka variabel yang dijabarkan
dari berbagai lembaga atau instansi, menjadi indikator variabel. Kemudian
buku, jurnal, skripsi, dan media informasi indikator variabel tersebut dijadikan
lainnya yang berhubungan dengan instrumen untuk membuat pernyataan
penelitian. (Turangan et al., 2017). Kategori
Responden dalam penelitian ini pernyataan yaitu partisipasi petani dalam
adalah petani anggota kelompok tani program pengembangan jagung hibrida.
Desa Mulyasari Kecamatan Mande Partisipasi petani terdiri atas partisipasi
Kabupaten Cianjur. Teknik pengambilan dalam tahap perencanaan, tahap
sampel dilakukan dengan cara simple pelaksanaan, tahap menikmati hasil,
random sampling. Populasi dalam tahap monitoring dan evaluasi. Jawaban
penelitian yaitu petani yang tergabung dari setiap pernyataan diungkapkan
dalam 5 kelompok tani di Desa Mulyasari dengan kata-kata berikut ini:
yang berjumlah 462 orang. Peneliti Tabel 1. Skor Pernyataan
Skala Jawaban Nilai / Skor
menggunakan rumus slovin untuk
Sangat Setuju (S5) 5
menentukan jumlah responden. Setuju (S4) 4
Kurang Setuju (S3) 3
Berdasarkan rumus slovin tersebut
Tidak Setuju (S2) 2
dengan nilai kritis atau batas ketelitian Sangat Tidak Setuju (S1) 1

357
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 352-376

Cara perhitungan skor masing- S3 = 3 x 82 = 246


masing pernyataan yaitu: S2 = 2 x 82 = 164
Jumlah skor tiap kriteria = Capaian skor S1 = 1 x 82 = 82
x Jumlah responden Jumlah skor ideal untuk setiap pernyataan
Untuk: yaitu skor tertinggi = 410 dan jumlah
S5 = 5 x 82 = 410 skor terendah = 82. Dengan interpretasi
S4 = 4 x 82 = 328 nilai:

0 82 164 246 328 410

STS TS N S SS

Cara perhitungan skor keseluruhan untuk S3 = 3 x 82 x 22 = 5.412


mengetahui tingkat partisipasi petani S2 = 2 x 82 x 22 = 3.608
dalam program pengembangan jagung S1 = 1 x 82 x 22 = 1.804
hibrida adalah sebagai berikut: Jumlah skor ideal untuk seluruh
Jumlah skor keseluruhan kriterium = pernyataan mengenai tingkat partisipasi
Capaian skor x Jumlah responden x petani dalam kelompok tani adalah 9.020
Instrumental pernyataan (sangat tinggi) dan jumlah skor terendah
Untuk: 1.804 (sangat rendah). Dengan
S5 = 5 x 82 x 22 = 9.020 Interpretasi:
S4 = 4 x 82 x 22 = 7.216

0 1.804 3.608 5.412 7.216 9.020

STS TS N S SS

Analisis data yang digunakan dianalisis dengan menggunakan skala


merupakan analisis deskriptif yang likert dimana menurut Riduwan (2008)

358
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA
Muthiara Hasna, Dika Supyandi

dalam Timbulus (2016) dianalisis dengan Sehingga mendapatkan interpretasi nilai


persamaan sebagai berikut: seperti pada Tabel 2.

Tingkat partisipasi petani =

( )
𝑥 100%

0 20% 40% 60% 80% 100%

SB B KB B SB

Tabel 2. Interpretasi Skor Tingkat Partisipasi a. Sebelah Utara: Desa Mentengsari,


Petani
Kecamatan Cikalongkulon
Hasil Kategori
b. Sebelah Selatan : Desa Bobojong,
0 - 20% Sangat Buruk
21% - 40% Buruk Kecamatan Mande
41% - 60% Kurang Baik c. Sebelah Barat: Desa Jamali,
61% - 80% Baik
81% - 100% Sangat Baik
Kecamatan Mande
Sumber: Riduwan (2008) dalam Timbulus (2016) d. Sebelah Timur: Desa Murnisari,
Kecamatan Mande
Desa Mulyasari merupakan daerah
HASIL DAN PEMBAHASAN
dataran rendah dengan ketinggian 260-
Keadaan Umum Lokasi Penelitian
Desa Mulyasari terletak di 370 mdpl dengan curah hujan 3200
Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Mm/tahun, suhu rata-rata harian adalah
Provinsi Jawa Barat. Desa Mulyasari 32oC dan memiliki pH tanah antara 5.5
memiliki luas wilayah 523.950 Ha sampai 6.5. Desa Mulyasari memiliki
dengan jarak tempuh ke Ibu Kota luas tanah sawah 96.5 Ha (sawah tadah
Kecamatan Mande 2.5 Km dan Ibu Kota hujan 77 Ha dan sawah irigasi 19.5 Ha)
Kabupaten Cianjur 12 Km secara dengan luas lahan keringnya sebesar
ketinggian 2500 dari permukaan laut. 385.94 Ha. Keadaan tanah di Desa
Desa Mulyasari memiliki batas-batas Mulyasari cukup subur karena jenis tanah
wilayah sebagai berikut: di desa pada umumnya merah dan hitam
dengan tekstur tanah lampungan.
Pemanfaatan lahan di Desa Mulyasari

359
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 352-376

sebagian besar digunakan untuk lahan Desa Mulyasari memiliki potensi


pertanian khususnya untuk perkebunan. pertanian dan perkebunan yang bagus
Penduduk Desa Mulyasari pada mengingat kondisi lahannya yang subur.
tahun 2019 yaitu berjumlah 7.469 orang Komoditas unggulan dari Desa Mulyasari
yang terdiri atas 4.005 laki-laki dan 3.464 adalah padi sawah dan jagung (BPP
perempuan dengan jumlah kepala Kecamatan Mande, 2020).
keluarga 1.440 KK. Jumlah penduduk
laki-laki lebih banyak yaitu 54% Partisipasi Petani dalam Program
dibandingkan dengan jumlah penduduk Pengembangan Jagung Hibrida
perempuan yaitu 46%, hal tersebut dapat Tahap Perencanaan
menjadi potensi terhadap ketersediaan Partisipasi petani dalam
tenaga kerja bidang pertanian (BPP perencanaan merupakan suatu komponen
Kecamatan Mande, 2020). Penduduk yang sangat penting bagi keberhasilan
Desa Mulyasari sebagian besar bermata suatu program. Perencanaan merupakan
pencaharian sebagai petani maupun seluruh proses pemikiran dan penentuan
buruh tani, selain itu terdapat pula yang yang dilakukan secara matang terkait
berprofesi di luar pertanian seperti segala hal yang akan dilakukan di masa
pedagang, peternak, tukang ojek, tukang yang akan datang untuk mencapai tujuan
jahit, PNS dan lainnya. Tabel 3 yang telah ditentukan (Wrihatnolo &
menunjukan jenis pekerjaan penduduk Nugroho, 2006). Oleh sebab itu, petani
Desa Mulyasari. perlu terlibat aktif dalam tahap
Tabel 3. Komposisi Penduduk Desa Mulyasari perencanaan karena petani sebagai
Menurut Jenis Pekerjaan
No. Pekerjaan (orang) Jumlah (orang) pemeran utama keberhasilan program
1. Petani 486 tersebut, dengan terlibat dalam tahap
2. Buruh Tani 761
3. Pedagang Keliling 53 perencanaan maka pada pelaksanaan
4. Peternak 106 program akan sesuai dengan yang
5. Pegawai Negeri
16 diinginkan oleh petani. Partisipasi petani
Sipil
6. Pensiunan 7
dalam perencanaan program
7. Karyawan Swasta 115
Jumlah 1.544 pengembangan jagung hibrida dapat
Sumber: Monografi Desa Mulyasari (2018) dalam dilihat pada Tabel 4.
BPP Kec. Mande (2020)

360
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA
Muthiara Hasna, Dika Supyandi

Tabel 4. Total Perencanaan


Indeks
No. Pernyataan Total Skor Interpretasi
Partisipasi (%)
1. Pengetahuan mengenai program jagung hibrida 357 87,07 Sangat Baik
2. Partisipasi dalam rapat atau pertemuan 325 79,26 Baik
3. Partisipasi dalam pembuatan rancangan 285 69,51 Baik
program
4. Partisipasi dalam perencanaan penanaman 281 68,53 Baik
jagung hibrida
5. Partisipasi dalam memutuskan pelaksanaan 315 76,82 Baik
program
6. Partisipasi dalam memberikan masukan 298 72,68 Baik
Jumlah 1.861 - -

Berdasarkan hasil analisis pertemuan penyuluhan, pembuatan


partisipasi petani dalam perencanaan rancangan program, dan memberikan
program jagung hibrida melalui enam pendapat dalam rapat tersebut. Menurut
pernyataan pada Tabel 4, maka dapat hasil penelitian skor tertinggi sebesar 357
disimpulkan bahwa angka indeks tingkat yaitu pada pernyataan pengetahuan petani
partisipasi petani dalam perencanaan mengenai program jagung hibrida.
program pengembangan jagung hibrida Sedangkan skor terendah yaitu sebesar
adalah sebesar 75,65%. Hasil perhitungan 281 terdapat pada pernyataan keempat
dari skor tingkat partisipasi petani dalam yaitu perencanaan penanaman jagung
perencanaan program pengembangan hibrida.
jagung hibrida adalah sebagai berikut: Responden umumnya sudah
Skor Tingkat Partisipasi Petani dalam mengetahui keberadaan program jagung
Perencanaan Program Pengembangan hibrida karena program sudah
Jagung Hibrida = x 100% =
berlangsung cukup lama dan mengikuti
75,65%
proses perencanaan penanaman jagung
Menurut Riduwan (2008) dalam hibrida yang biasanya ditentukan
Timbulus (2016), indeks 75,65% bersama pengurus kelompok tani masing-
termasuk dalam kategori baik. Hasil masing. Pembuatan program dilakukan
penelitian menyatakan bahwa partisipasi oleh pemerintah serta lebih ditangani oleh
petani dalam tahap perencanaan memiliki penyuluh dan para pengurus poktan
tingkat partisipasi yang baik. Partisipasi sehingga petani secara pribadi tidak
petani dalam perencanaan seperti banyak terlibat dalam pembuatan
pengetahuan petani terhadap keberadaan perencanaan program tersebut. Petani
program, datang pada kegiatan rapat atau hanya menerima apakah perencanaan

361
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 352-376

tersebut sudah sesuai dengan kondisi di baik tetap di Desa Mulyasari maupun
lapangan, jika belum sesuai maka petani dipindah ke desa/kecamatan lain yang
akan memberikan saran, masukan yang nantinya akan ditinjau kembali oleh dinas
sesuai dengan kondisi teraktual sehingga pertanian di tingkat kabupaten maupun
perencanaan tersebut akan diproses tingkat provinsi.
kembali oleh penyuluh dan diajukan
kembali pada pemerintah hingga Tahap Pelaksanaan
perencanaan disepakati oleh kedua belah Kalesaran et al (2015) menyatakan
pihak. bahwa partisipasi dalam pelaksanaan
Uphoff et al (1979) dalam merupakan tindakan atau kelanjutan dari
Sulistiyorini et al (2015) menyatakan perencanaan yang telah digagas
bahwa perencanaan atau pengambilan sebelumnya. Masyarakat tidak hanya
keputusan merupakan keterlibatan dituntut untuk ikut berpartisipasi dalam
masyarakat dalam kegiatan-kegiatan atau pembuatan keputusan atau perencanaan
rapat yang merencanakan suatu program saja, akan tetapi masyarakat juga dituntut
dan menyusun rancangan kerjanya. untuk ikut serta dalam pelaksanaan
Berdasarkan data yang didapatkan di program yang dijalankan sehingga sesuai
lapangan, petani menunjukan dengan rencana yang telah ditetapkan
keterlibatannya dalam kegiatan atau rapat sebelumnya. Pelaksanaan program lebih
mengenai program jagung hibrida dan ditekankan kepada kemauan sendiri dan
secara antusias memberikan masukan secara sadar dalam melaksanakan
mengenai rancangan program yang akan aktivitas-aktivitasnya.
dilaksanakan sehingga masukan dari Dalam penelitian ini, petani
petani akan ditindaklanjuti atau memiliki peran yang sangat penting
dipertimbangkan oleh pemerintah dalam tahap pelaksanaan karena
maupun penyuluh. Kondisi tersebut pelaksanaan merupakan inti dari suatu
misalnya mengenai pemindahan lokasi program sehingga menjadi tahap
penanaman karena faktor cuaca sehingga terpenting dan salah satu penentu
lahan yang semula akan ditanami jagung keberhasilan program. Partisipasi dalam
hibrida mengalami kekeringan maka pelaksanaan program pengembangan
penyuluh akan mengajukan lokasi lain jagung hibrida dapat dilihat pada Tabel 5.

362
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA
Muthiara Hasna, Dika Supyandi

Tabel 5. Total Pelaksanaan


Indeks
No. Pernyataan Total Skor Interpretasi
Partisipasi (%)
1. Ikut serta pelaksanaan program jagung hibrida 312 76,09 Baik
2. Kehadiran dalam penyuluhan 339 82,68 Sangat Baik
3. Menyumbangkan lahan 327 79,75 Baik
4. Penanaman jagung hibrida 370 90,24 Sangat Baik
5. Berusahatani jagung hibrida 296 72,19 Baik
Jumlah 1.644 - -

Berdasarkan hasil analisis jagung hibrida seperti menjualnya ke


partisipasi petani dalam pelaksanaan PT.Harim memiliki skor sebesar 296.
program pengembangan jagung hibrida Berdasarkan informasi di lapangan,
melalui lima pernyataan pada Tabel 5, setiap program yang diberikan untuk
maka dapat disimpulkan bahwa angka petani dari pemerintah biasanya diterima
indeks tingkat partisipasi petani dalam oleh petani terutama jika memang
pelaksanaan program pengembangan program tersebut disampaikan secara
jagung hibrida adalah sebesar 80,19%. jelas dan memperhatikan kebutuhan
Hasil perhitungan dari skor tingkat petani di lapangan. Oleh sebab itu
partisipasi petani dalam perencanaan berbagai fasilitas yang diberikan melalui
program pengembangan jagung hibrida program jagung hibrida dimanfaatkan
adalah sebagai berikut: semaksimal mungkin oleh petani seperti
Skor Tingkat Partisipasi Petani dalam halnya benih jagung hibrida serta
Pelaksanaan Program Pengembangan berbagai alat bantu lainnya. Bentuk
Jagung Hibrida = x 100% = 80,19% pelaksanaan dalam program yang
dilakukan oleh petani yang mana dalam
Menurut Riduwan (2008) dalam penelitian ini yaitu menanam jagung
Timbulus (2016), indeks 80,19% hibrida merupakan suatu bentuk
termasuk dalam kategori baik. Hasil tanggung jawab petani sebagai pemeran
penelitian menunjukan skor tertinggi utama dalam mencapai keberhasilan
sebesar 370 yaitu pada pernyataan program.
partisipasi petani dalam penanaman Sejalan dengan Spencer (1989)
jagung hibrida. Sedangkan skor terendah yang menyatakan bahwa dalam
terdapat pada pernyataan berusahatani partisipasi terdapat unsur tanggung
jawab, dalam partisipasi yang

363
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 352-376

sesungguhnya merupakan keterlibatan keberhasilan program yang telah


mental dan perasaan lebih daripada hanya direncanakan dan dilaksanakan. Uphoff
semata-mata keterlibatan jasmani. Dalam et al (1979) dalam Sulistiyorini et al
penelitian ini petani ikut berpartisipasi (2015) menyatakan bahwa partisipasi
karena merasa ada tanggung jawab dalam menikmati hasil bergantung
terhadap tercapainya tujuan program kepada suatu hasil yang dirasakan oleh
bukan hanya untuk petani tetapi juga masyarakat baik itu suatu pembangunan
untuk memenuhi pasar akan kebutuhan berupa fisik maupun non fisik. Partisipasi
jagung hibrida. petani dalam menikmati hasil dapat
dilihat pada Tabel 6.
Tahap Menikmati Hasil
Partisipasi dalam menikmati hasil
dapat dijadikan sebagai indikator
Tabel 6. Total Menikmati Hasil
Total Indeks
No. Pernyataan Interpretasi
Skor Partisipasi (%)
1. Petani semakin terdorong untuk membudidayakan 312 76,09 Baik
jagung hibrida
2. Pasar jagung hibrida menjadi lebih luas 305 74,39 Baik
3. Hasil produksi jagung hibrida menjadi lebih baik 319 77,80 Baik
4. Menjaga sarana dan prasarana untuk penanaman 338 82,43 Sangat Baik
jagung hibrida
5. Pemanfaatan sarana dan prasarana untuk penanaman 360 87,80 Sangat Baik
jagung hibrida
Jumlah 1.634 - -

Berdasarkan hasil analisis Skor Tingkat Partisipasi Petani dalam


partisipasi petani dalam menikmati hasil Menikmati Hasil Program Pengembangan
program pengembangan jagung hibrida Jagung Hibrida = x 100% = 79,70%
melalui lima pernyataan pada Tabel 6,
maka dapat disimpulkan bahwa angka Menurut Riduwan (2008) dalam

indeks tingkat partisipasi petani dalam Timbulus (2016) hasil penelitian

tahap menikmati hasil program menunjukkan bahwa tingkat partisipasi

pengembangan jagung hibrida adalah petani dalam menikmati hasil termasuk

sebesar 79,70%. Hasil perhitungan dari kedalam kategori baik. Pernyataan petani

skor tingkat partisipasi petani dalam memanfaatkan sarana dan prasarana

menikmati hasil program pengembangan untuk penanaman jagung hibrida

jagung hibrida adalah sebagai berikut: memiliki skor paling tinggi yaitu sebesar

364
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA
Muthiara Hasna, Dika Supyandi

360. Sedangkan pernyataan pasar jagung bentuk pengawasan terhadap program


hibrida menjadi lebih luas memiliki skor yang dilaksanakan sehingga pelaksanaan
paling rendah yaitu hanya sebesar 305. dapat sesuai dengan apa yang
Berdasarkan hasil penelitian direncanakan dan dapat mencapai tujuan
didapatkan bahwa petani sudah sangat (Kalesaran et al., 2015).
baik dalam berpartisipasi memanfaatkan Berdasarkan hasil analisis
sarana prasarana yang diberikan melalui partisipasi petani dalam monitoring dan
program jagung hibrida seperti evaluasi program pengembangan jagung
pemanfaatan benih, alat pemipil dan hibrida melalui enam pernyataan pada
lainnya. Petani merespon secara positif Tabel 7, dapat disimpulkan bahwa angka
dan menerima keberadaan program indeks tingkat partisipasi petani dalam
jagung hibrida dan merasa terbantu monitoring dan evaluasi program
dengan adanya program jagung hibrida pengembangan jagung hibrida adalah
terutama dengan bantuan dari pemerintah sebesar 71,05%. Hasil perhitungan dari
sangat memudahkan petani baik dari segi skor tingkat partisipasi petani dalam
biaya maupun waktu sehingga dapat monitoring dan evaluasi program
dikatakan petani berpartisipasi dalam pengembangan jagung hibrida adalah
menikmati hasil program jagung hibrida. sebagai berikut:
Skor Tingkat Partisipasi Petani dalam

Tahap Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi Program


.
Partisipasi dalam monitoring dan Pengembangan Jagung Hibrida = x

evaluasi merupakan tahap umpan balik 100% = 71,05%.

yang dapat memberikan masukan untuk Menurut Riduwan (2008) dalam


keberlangsungan program selanjutnya Timbulus (2016), hasil penelitian
agar lebih baik. Bentuk partisipasi partisipasi dalam monitoring dan evaluasi
ditujukan untuk mengetahui ketercapaian program pengembangan jagung hibrida
program yang telah direncanakan. termasuk dalam kategori baik. Skor
Partisipasi masyarakat dalam monitoring tertinggi sebesar 331 yaitu berada pada
dan evaluasi sangat diperlukan dan pernyataan memberikan masukan untuk
dibutuhkan agar mencapai keberhasilan perbaikan program. Sedangkan skor
tujuan. Keikutsertaan masyarakat dalam terendah yaitu 232 terdapat pada
tahap monitoring dan evaluasi merupakan pernyataan menyusun parameter dan

365
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 352-376

indikator penilaian. Hasil penelitian evaluasi dapat dikatakan kurang baik


menunjukan bahwa petani dikategorikan karena berdasarkan hasil wawancara di
sudah baik dalam berpartisipasi pada lapangan, tahap monitoring dan evaluasi
tahap monitoring dan evaluasi terutama biasanya dilaksanakan oleh pihak
dalam memberikan masukan untuk pemerintah seperti dinas pertanian
perbaikan program pada periode ataupun PPL dan pihak yang ditugaskan
selanjutnya. Sedangkan partisipasi petani untuk memantau lapangan dengan
dalam menyusun parameter dan indikator melibatkan beberapa perwakilan petani.
penilaian dalam tahap monitoring dan
Tabel 7. Total Monitoring dan Evaluasi
Total Indeks
No. Pernyataan Interpretasi
Skor Partisipasi (%)
1. Pengetahuan petani mengenai monitoring dan 319 77,80 Baik
evaluasi program
2. Menyusun parameter dan indikator penilaian 232 56,58 Kurang Baik
3. Mengumpulkan data dan informasi 299 72,92 Baik
4. Menganalisis perkembangan kegiatan 259 63,17 Baik
5. Pengetahuan petani mengenai hasil evaluasi 308 75,12 Baik
6. Memberikan masukan untuk perbaikan program 331 80,73 Baik
Jumlah 1.748 - -

Menurut kepala bagian tanaman Tingkat Partisipasi Petani dalam


pangan Dinas Pertanian Kabupaten Program Pengembangan Jagung
Cianjur, kegiatan monitoring dan evaluasi Hibrida
dilakukan bergantung pada kebutuhan Menurut Uphoff et al. (1979) dalam
program tersebut dan hampir sebelum Sulistiyorini et al. (2015) membagi
periode awal tanam kembali jagung partisipasi ke dalam beberapa tahapan
hibrida diadakan monitoring dan yaitu tahap perencanaan dimana
evaluasi. Petani memiliki peran sebagai masyarakat terlibat dalam pengambilan
penyedia data maupun informasi terkait keputusan, mengikuti kegiatan atau rapat
program jagung hibrida yang nantinya yang merencanakan suatu program dan
hasil dari monitoring maupun evaluasi menyusun rancangan kerjanya. Tahap
program biasanya disampaikan ketika selanjutnya pelaksanaan yaitu proses
perancangan kembali periode tanam penanaman jagung hibrida. Tahap ketiga
jagung hibrida sehingga petani dapat yaitu menikmati hasil dimana dapat
mengetahui dan ikut serta memperbaiki menjadi indikator keberhasilan partisipasi
kekurangan program. masyarakat pada tahap perencanaan dan

366
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA
Muthiara Hasna, Dika Supyandi

pelaksanaan program. Tahap terakhir keberlangsung program yang lebih baik


yaitu monitoring dan evaluasi dimana kedepannya. Berdasarkan tahapan
dalam suatu program diadakan evaluasi, tersebut maka didapatkan total tingkat
sebab monitoring dan evaluasi partisipasi petani dalam pelaksanaan
merupakan hal yang penting untuk jagung hibrida terlihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Partisipasi Petani Berdasarkan Empat Tahapan

No. Tahap Total Skor Indeks Partisipasi (%) Intepretasi


1. Perencanaan 1.861 75,65 Baik
2. Pelaksanaan 1.644 80,19 Baik
3. Menikmati Hasil 1.634 79,70 Baik
4. Monitoring dan Evaluasi 1.748 71,05 Baik
Jumlah 6.887 76,35 Baik

Berdasarkan Tabel 8, partisipasi jagung hibrida terutama bukan hanya


petani dalam program pengembangan fasilitas untuk penanaman yang diberikan
jagung hibrida dilihat dari empat tahapan pemerintah tetapi juga didukung dengan
termasuk dalam kategori baik. Dari akses pasar yang dekat.
keempat tahapan tersebut, yang memiliki Tahapan yang memiliki indeks
indeks partisipasi paling tinggi yaitu pada partisipasi terendah yaitu pada tahap
tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Berdasarkan
merupakan tahap dimana petani hasil wawancara di lapangan
melaksanakan inti program yaitu mengungkapkan bahwa kegiatan
menanam jagung hibrida. monitoring dan evaluasi dilakukan oleh
Berdasarkan hasil wawancara di pihak PPL atau Dinas Kabupaten maupun
lapangan, 5 kelompok tani di Desa Provinsi, sehingga petani kurang terlibat
Mulyasari merupakan kelompok tani dalam tahapan monitoring dan evaluasi.
yang aktif dalam menanam jagung Keterlibatan petani dalam tahap monev
hibrida dibanding kelompok tani di desa umumnya hanya sebatas memberikan
lain. Meskipun dalam pelaksanaannya data atau informasi yang dibutuhkan
petani masih memiliki berbagai kendala untuk keperluan monitoring dan evaluasi.
tetapi masing-masing petani memiliki Tingkat partisipasi petani dalam
solusi tersendiri yang terkadang program jagung hibrida di Desa
dilakukan bersama dengan yang lainnya. Mulyasari, Kecamatan Mande,
Petani merasa sangat terbantu dengan Kabupaten Cianjur dilihat dari empat
diadakannya program pengembangan tahapan termasuk kedalam kategori baik.

367
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 352-376

Sedangkan Dewi (2019) menyatakan rendah, dalam pelaksanaan program


hasil penelitiannya terkait partisipasi termasuk kategori sedang, dan dalam
petani dilihat dari empat tahapan yang evaluasi program masih rendah. Hal
sama namun dalam program berbeda tersebut dikarenakan mayoritas petani
yaitu pelestarian padi pandan wangi di tidak hadir dalam rapat perencanaan dan
Kecamatan Warungkondang, Kabupaten kurang memberikan sumbangan
Cianjur menunjukan bahwa tingkat pemikiran. Berbeda halnya dalam
partisipasi petani dalam program tersebut penelitian ini, partisipasi petani dalam
dalam kategori kurang baik. Petani tahap perencanaan dinilai baik. Meskipun
kurang terlibat dalam tahap perencanaan program berasal dari pemerintah tetapi
dan tahap monitoring dan evaluasi, petani tetap mempunyai hak dan
namun lebih terlibat dalam tahap kebebasan untuk menolak, menerima
pelaksanaan dan tahap menikmati hasil. bahkan mengajukan diri untuk terlibat
Selain itu Pranadji (2016) dalam program. Selain itu juga petani
menyatakan hasil penelitiannya terkait umumnya aktif dalam memberikan
partisipasi petani dalam program pemikirannya berupa ide maupun saran
pengembangan teknologi tanaman dalam rapat atau pertemuan sehingga
pangan bahwa partisipasi petani dinilai partisipasi petani dinilai dari empat
lemah sekali pada tahap perencanaan dan tahapan menunjukan hasil yang baik.
evaluasi. Hal tersebut dikarenakan Elizabeth (2008) menyatakan
rencana dan evaluasi ditentukan dari atas. bahwa sifat partisipatif yang masih
Kondisi tersebut dipandang kurang dimiliki masyarakat petani di pedesaan
mendidik kemandirian petani dalam mendasari masih kuatnya sentimen
berusahatani dan menurunkan kualitas individu dalam kelompok dan
partisipasi dalam program pembangunan. kemampuan merespon perkembangan
Begitupun Winata & Yuliana teknologi dan beradaptasi dengan
(2012) menyatakan hasil penelitiannya kemajuan pembangunan, diantaranya
terkait tingkat partisipasi petani hutan adalah demi terlaksananya tujuan
dalam program pengelolaan hutan program. Maka dalam penelitian ini dapat
bersama masyarakat (PHBM) Perhutani dikatakan petani anggota kelompok tani
bahwa tingkat partisipasi petani hutan di Desa Mulyasari Kecamatan Mande
dalam perencanaan program masih Kabupaten Cianjur merespon secara

368
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA
Muthiara Hasna, Dika Supyandi

positif perkembangan yang ada dan aktif dalam mengungkapkan


mampu beradaptasi dengan kemajuan pemikirannya. Petani yang tidak aktif
pembangunan, hal tersebut terlihat biasanya merupakan petani yang hanya
melalui tingkat partisipasi yang baik datang pada kegiatan penyuluhan tanpa
dalam program pengembangan jagung memberikan masukan dan hanya
hibrida. menerima berbagai masukan serta
Suatu program pembangunan dapat keputusan yang dibuat. Selain itu adapun
dinilai berhasil jika membawa perubahan petani yang tidak aktif memberikan saran
kesejahteraan pada masyarakatnya (Iwan, atau masukannya merupakan petani yang
2010 dalam Rusdiana et al. 2016). cukup jarang menanam jagung hibrida
Sejalan dengan hasil penelitian yang sehingga tidak hadir dalam kegiatan
menunjukan indeks partisipasi tertinggi penyuluhan.
yaitu pada tahap pelaksanaan dan tahap Partisipasi petani yang diberikan
menikmati hasil sehingga merupakan dalam bentuk pemikiran lebih dicurahkan
salah satu bukti bahwa petani sebagai dalam tahap perencanaan dan monitoring
pelaksana program dinilai telah dan evaluasi. Pada tahap perencanaan,
menikmati hasil atau merasakan manfaat lebih kepada partisipasi dalam bentuk
yang ada dari keberadaan program pikiran. Pada tahap perencanaan banyak
pengembangan jagung hibrida. sekali hal-hal yang harus dibentuk dan
dipikirkan matang-matang. Biasanya
Jenis Partisipasi Petani petani berpartisipasi aktif dalam
Pemikiran memberikan pemikiran yaitu ketika
Berdasarkan hasil yang didapatkan datang pada kegiatan penyuluhan, rapat,
pada penelitian, sebanyak 84,14% atau 69 ataupun pertemuan, kemudian mereka
petani responden menjawab iya dalam memberikan masukan pada rapat atau
bentuk partisipasi pemikiran. Sedangkan pertemuan yang bertujuan agar program
sebanyak 15,85% atau 13 orang petani jagung hibrida dapat tepat sasaran dan
responden menjawab tidak dalam bentuk tepat tujuan, kemudian mereka ikut
partisipasi pemikiran. Hasil tersebut memutuskan apakah program tersebut
menunjukan bahwa petani yang aktif siap dilaksanakan atau tidak.
dalam memberikan saran atau masukan Menurut responden, biasanya
lebih banyak dibanding petani yang tidak sebelum program tersebut diberikan

369
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 352-376

kepada petani dan dilaksanakan, program merupakan peran yang penting


penyuluh menanyakan kepada petani agar program dapat berjalan dengan
apakah mereka siap untuk menerima lancar, petani sebagai pelaku utama
program ini apa tidak. Pada tahap memiliki peran yang besar. Partisipasi
monitoring dan evaluasi petani lebih dalam bentuk tenaga yang dilakukan oleh
memberikan sebuah pemikiran seperti petani selain untuk mendapatkan
saling bertukar informasi terhadap keuntungan dan mengembangkan jagung
sesama petani dan memberikan data atau hibrida, petani juga dapat membantu
informasi mengenai perkembangan memenuhi kebutuhan jagung hibrida
program dan keadaan di lapangan kepada sebagai bahan baku pakan ternak.
penyuluh. Biasanya dalam satu tahun petani
Tenaga melakukan 2x periode tanam yaitu dari
Partisipasi dalam bentuk tenaga bulan april-juli dan bulan september-
adalah keterlibatan petani dalam desember. Pola tanam yang digunakan
memberikan tenaga pada pelaksanaan oleh petani dalam menanam jagung
sehingga menunjang keberhasilan hibrida mayoritas secara monokultur,
program jagung hibrida. Berdasarkan namun jika terdapat program lain yang
hasil penelitian di lapangan, sebanyak bersamaan waktunya seperti program
86,58% atau 71 petani responden kedelai maka petani menanamnya secara
menjawab ya dalam memberikan tumpangsari.
partisipasi dalam bentuk tenaga, dan Keterampilan
sebanyak 13,41% atau 11 petani Hamijoyo (2007) menyatakan
responden lainnya menjawab tidak dalam bahwa partisipasi dalam bentuk
memberikan partisipasi dalam bentuk keterampilan yaitu dorongan
tenaga. Petani yang menjawab ya keterampilan kepada anggota masyarakat
merupakan petani yang masih secara aktif lain yang membutuhkannya sehingga
menanam jagung hibrida, dan petani yang orang tersebut dapat meningkatkan
menjawab tidak merupakan petani yang kesejahteraan sosialnya. Pada penelitian
sudah jarang menanam jagung hibrida. ini petani yang menjawab ya hanya
Partisipasi dalam bentuk tenaga sebesar 47,56% atau 39 responden petani
lebih diberikan oleh responden dalam yang memberikan partisipasi dalam
tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan bentuk keterampilan.

370
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA
Muthiara Hasna, Dika Supyandi

Bentuk partisipasi keterampilan dalam bentuk barang. Partisipasi barang


yang diberikan oleh petani berupa yang digunakan oleh petani dalam
dorongan agar terlibat dalam program pelaksanaan program jagung hibrida
serta membantu petani lain dalam mayoritas merupakan barang-barang
mengatasi masalah. Hal tersebut salah mereka sendiri yang digunakan untuk
satunya dilakukan oleh ketua gapoktan usahataninya seperti menyumbangkan
maupun pengurus poktan lainnya, mereka lahan pribadinya maupun saprotan yang
sering mengajak petani lain untuk dipinjamkan kepada petani lain.
menanam jagung hibrida karena melihat Meskipun fasilitas dari pemerintah sudah
peluang yang besar, keuntungan dan diberikan seperti traktor, alat pemipil dan
fasilitas yang diberikan pemerintah dalam lainnya tetapi masih kurang untuk petani
program. Selain itu mereka juga sering terutama ketika musim awal tanam atau
berbagi solusi mengenai permasalahan musim panen sehingga mereka saling
yang terjadi pada petani-petani yang ada membantu dengan membuat jadwal dan
di Desa Mulyasari dan sering list peminjaman tiap kelompoktani.
berkomunikasi dengan penyuluh. Petani yang menjawab tidak yaitu petani
Barang yang sudah jarang menanam jagung
Hamijoyo (2007) menyatakan hibrida, adapun petani yang memang
bahwa partisipasi dalam bentuk barang tidak memiliki alat-alat yang dibutuhkan
yaitu biasanya berupa alat-alat kerja. dan justru petani tersebut sebagai
Pada penelitian ini seperti petani peminjam barang yang dipinjamkan oleh
meminjamkan alatnya sendiri atau petani lain.
menyumbangkan peralatan menanam Uang
miliknya kepada petani lain, ataupun Hamijoyo (2007) mengungkapkan
petani tersebut menyumbangkan bahwa partisipasi dalam bentuk uang
lahannya untuk kelancaran program yaitu partisipasi yang berguna untuk
jagung hibrida. Hasil di lapangan memperlancar usaha-usaha bagi
mengungkapkan sebanyak 52,43% atau masyarakat agar mencapai kebutuhannya.
43 responden petani menjawab ya dalam Petani dalam penelitian ini
berpartisipasi dalam bentuk barang, mengungkapkan bahwa mereka sedikit
sedangkan sebanyak 47,56% atau 39 berpartisipasi memberikan uang karena
responden menjawab tidak berpartisipasi program ini disertai dengan fasilitas yang

371
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 352-376

diberikan pemerintah dan juga kebutuhan usahanya sehingga menunjang


lainnya yang memang tidak jarang keberhasilan suatu program. Ketiga yaitu
meminjam kepada petani lain. Hasil partisipasi keterampilan seperti
penelitian menunjukan 82,92% atau 68 memberikan dorongan keterampilan
responden petani menjawab tidak,. kepada anggota masyarakat lain yang
sedangkan 14 responden atau 17,07% membutuhkannya sehingga orang
lainnya menjawab iya karena mereka tersebut dapat meningkatkan
mengeluarkan biaya tambahan dalam kesejahteraan sosialnya. Selanjutnya
pemeliharaan seperti untuk kebutuhan yaitu partisipasi barang yaitu partisipasi
pestisida, pupuk maupun input produksi yang diberikan dalam bentuk barang atau
lainnya dalam usahatani jagung hibrida. harta, biasanya seperti alat-alat kerja.
Jenis Partisipasi Petani dalam Jenis terakhir yaitu partisipasi dalam
Program Pengembangan Jagung bentuk uang yang berguna untuk
Hibrida memperlancar usaha-usaha bagi
Menurut Hamijoyo (2007) dalam masyarakat yang memerlukan bantuan
Sulistyorini et al. (2015) membagi agar mencapai kebutuhannya.
beberapa jenis partisipasi yaitu: Berdasarkan jenis-jenis partisipasi yang
partisipasi pemikiran berupa sumbangan disebutkan tersebut maka partisipasi
ide, pendapat, pikiran, masukan yang dapat dibedakan lagi menjadi dua.
bertujuan untuk memperlancar Pertama partisipasi dalam bentuk nyata
pelaksanaan program dan seperti partisipasi tenaga, uang,
mengembangkan kegiatan yang diikuti. keterampilan dan barang. Selanjutnya
Jenis selanjutnya yaitu partisipasi tenaga partisipasi kedua yaitu partisipasi dalam
yaitu partisipasi yang diberikan dalam bentuk tidak nyata seperti partisipasi
bentuk tenaga dalam pelaksanaan pemikiran.

Tabel 9. Jenis Partisipasi yang Diberikan Petani dalam Program Pengembangan Jagung
Hibrida
No. Jenis Presentase Menjawab Ya (%) Presentase Menjawab Tidak (%)
1. Pemikiran 84,14 15,85
2. Tenaga 86,58 13,41
3. Keterampilan 47,56 52,43
4. Barang 52,43 47,56
5. Uang 17,07 82,92

372
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA
Muthiara Hasna, Dika Supyandi

Berdasarkan Tabel 9, jenis Keterlibatan petani dalam tahap


partisipasi yang diberikan petani dalam pelaksanaan merupakan salah satu bentuk
program pengembangan jagung hibrida tanggung jawab petani untuk mencapai
yaitu dalam bentuk tenaga, pemikiran, tujuan program karena pelaksanaan
barang, keterampilan dan uang. Sejalan merupakan inti keberhasilan program.
dengan Hastika et al. (2019) menyatakan Hal tersebut sejalan dengan Sulistiyorini
hasil penelitiannya terkait partisipasi et al. (2015) yang menyatakan bahwa
petani P3A pada kegiatan pengembangan partisipasi dalam suatu program
jaringan irigasi (PJI) bahwa bentuk merupakan salah satu bentuk tanggung
partisipasi pemikiran, partisipasi dalam jawab masyarakat dalam rangka
bentuk tenaga, barang, diberikan oleh mencapai tujuan program. Bentuk
masyarakat namun tidak dengan partisipasi diharapkan dapat
partisipasi dalam bentuk uang. Hal membangunkan kesadaran petani bahwa
tersebut dikarenakan dana atau uang tercapainya keberhasilan maupun
untuk kegiatan program PJI ini telah kegagalan suatu program bukan hanya
tersedia dalam mata anggaran belanja tanggung jawab pemerintah saja
bantuan sosial untuk pemberdayaan. melainkan sangat bergantung pada
Berbeda halnya dengan penelitian keterlibatan petani dalam
ini jenis partisipasi uang diberikan oleh penyelenggaraan program dari awal
petani dalam menjalankan program hingga akhir (Elizabeth, 2008). Dengan
namun dengan persentase sangat kecil, demikian, jenis partisipasi yang diberikan
hal tersebut dikarenakan uang digunakan oleh petani dalam program
untuk biaya produksi lain seperti halnya pengembangan jagung hibrida baik
pupuk, pestisida dan lainnya yang diberikan secara nyata ataupun tidak
memang tidak diberikan oleh pemerintah. nyata dapat dikatakan sebagai bentuk
Sedangkan tenaga merupakan jenis tanggung jawab petani dalam rangka
partisipasi yang paling tinggi mencapai tujuan program.
presentasenya diberikan oleh petani.
Partisipasi dalam bentuk tenaga diberikan KESIMPULAN DAN SARAN
oleh petani pada tahap pelaksanaan yaitu Kesimpulan
dengan menanam jagung hibrida. Berdasarkan pembahasan data hasil
penelitian yang telah dilakukan, dapat

373
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 352-376

disimpulkan beberapa hal sebagai Saran


berikut: Berdasarkan hasil penelitian yang
1. Tingkat partisipasi petani dalam telah disimpulkan, terdapat beberapa
program pengembangan jagung temuan yang dapat dijadikan saran yaitu:
hibrida termasuk dalam kategori baik. 1. Partisipasi petani pada tahap
Hal tersebut ditunjukkan oleh monitoring dan evaluasi memiliki
partisipasi petani dalam 4 tahapan nilai paling sedikit dibanding tiga
yaitu perencanaan, pelaksanaan, tahap lainnya. Oleh sebab itu
menikmati hasil, monitoring dan partisipasi petani perlu ditingkatkan
evaluasi yang masing-masing karena keterlibatan petani pada tahap
termasuk kedalam kategori baik. monitoring dan evaluasi sangat
Petani lebih banyak terlibat dalam penting terutama partisipasi petani
tahap pelaksanaan, sedangkan dalam menganalisis perkembangan
keterlibatan petani paling sedikit yaitu program. Petani sebagai pelaku
pada tahap monitoring dan evaluasi. utama program akan lebih
Hal tersebut dikarenakan proses memahami dan mengerti kendala
monev dilakukan oleh pemerintah dilapangan serta perbaikan yang
dalam hal ini Dinas Pertanian diharapkan kedepan demi hasil yang
Kabupaten dan Provinsi. lebih baik. Sebaiknya petani yang
2. Jenis partisipasi yang diberikan petani tergabung dalam 5 kelompok tani di
dalam program pengembangan jagung Desa Mulyasari lebih dilibatkan
hibrida yaitu berupa tenaga, seperti dengan hadir pada kegiatan
pemikiran, barang, keterampilan dan monev bersama pihak Dinas
uang. Jenis partisipasi yang paling Pertanian Kabupaten atau Provinsi
sering diberikan oleh petani yaitu terkait sehingga bukan hanya
dalam bentuk tenaga. Partisipasi perwakilan kelompok/ pengurus saja
dalam bentuk tenaga diberikan oleh yang terlibat dan informasi, saran
petani pada tahap pelaksanaan yaitu serta masukan dapat tersampaikan
dengan menanam jagung hibrida. secara langsung.
2. Uang merupakan salah satu jenis
partisipasi yang diberikan oleh petani
dalam program jagung hibrida. Uang

374
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA
Muthiara Hasna, Dika Supyandi

digunakan petani untuk membeli Elizabeth, R. (2008). Partisipasi sebagai


Strategi Pemberdayaan Petani
input produksi seperti pupuk,
Miskin melalui Program Integrasi
pestisida dan lainnya dalam Jagung dan Ternak. SOCA: Jurnal
Sosial Ekonomi Pertanian, 8(1),
menunjang kegiatan usahataninya.
44016.
Seharusnya fasilitas yang diberikan Hastika , A. N. Tenriawaru, A. A. (2019).
PARTISIPASI PETANI ANGGOTA
oleh pemerintah dalam program
P3A PADA PENGEMBANGAN
pengembangan jagung hibrida bukan Participation Of P3A Member
Farmers In Irrigation Network
hanya benih dan alat pemipil saja
Development. 15(2).
melainkan kebutuhan lainnya seperti http://journal.unhas.ac.id/index.php
/jsep/article/view/6591
pupuk dan pestisida sehingga dapat
Iqbal, M. (2007). Analisis Peran
mengurangi biaya produksi dan Pemangku Kepentingan dan
Implementasinya Dalam
memaksimalkan pendapatan yang
Pembangunan Pertanian. Jurnal
diperoleh petani. Litbang Pertanian, 26(3), 89–99.
http://pustaka.litbang.pertanian.go.i
d/publikasi/p3263071.pdf
DAFTAR PUSTAKA Kalesaran, Ferdinand, V. Rantung dan
Novi R. Pioh. (2015). Partisipasi
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa
Dalam Program Nasional
Barat. (2018). Laporan
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Produktivitas Jagung Menurut
Perkotaan Kelurahan Taas Kota
Provinsi 2018. Retrieved from
Manado. Jurnal Ilmiah
https://www.bps.go.id/subject/53/ta
Society, 1(15), 56-73.
naman-
Manatar, Laoh, Mandey. (2017).
pangan.html#subjekViewTab3 .
Pengaruh Status Penguasaan
Diakses 23 Maret 2020.
Lahan terhadap Pendapatan Petani
Balai Penyuluhan Pertanian. (2020).
Padi di Desa Tumani, Kecamatan
Identifikasi Potensi Wilayah Desa
Maesaan, Kabupaten Minahas
Mulyasari Kecamatan Mande
Selatani. Agro-Sosioekonomi
Kabupaten Cianjur. Dinas Pertanian
Unstrat. Vol 13. No1.
Perkebunan Pangan dan
Mubyarto. (1989). Pengantar Ekonomi
Hortikultura Kab. Cianjur.
Pertanian. Jakarta: Edisi Ketiga.
Creswell, J, W. (2010) . Research design:
LP3S.
pendekatan kualitatif, kuantitatif,
Pranadji, T. (2016) Partisipasi Petani
dan mixed. Yogyakarta: PT.
dalam Program Pengembangan
Pustaka Belajar
Teknologi Tanaman Pangan.
Departemen Pertanian. (2004). Strategi
In Forum penelitian Agro
dan Kebijakan Pembangunan
Ekonomi (Vol. 3, No. 1, pp. 28-35).
Pertanian. Departemen Pertanian,
Rusdiana, Aip, Dedi Herdiansyah, dan
Jakarta.
Tito Hardiyanto. (2016). Partisipasi
Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur.
Petani Dalam Kegiatan Kelompok
(2019). Produktivitas Jagung
Tani (Studi Kasus Kelompok Tani
Kabupaten Cianjur 2019.
Irmas Jaya di Desa Karyamukti

375
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 352-376

Kecamatan Patatuman Kota Triyono. (2003). Teknik Sampling Pada


Banjar). Penelitian Sosial. Lokakarya
Rochani, S. (2007). Bercocok Tanam Penelitian Sosial Fakultas Adab
Jagung. Ganeca Exact. IAIN Suka Yogyakarta.
Sulaiman, A. A., Kariyasa, I. ., Hoerudin, Turangan, Richo Richardo, Theodora M.
Subagyono, K., Suwandi, & Bahar, Katindagho, Benu Olfie L.S.
F. A. (2017). Cara Cepat (2017). Partisipasi Anggota pada
Swasembada Jagung. Kelompok Tani Kalelon di Desa
Sulistiyorini, N. R., Darwis, R. S., & Kauneran, Kecamatan Sonder,
Gutama, A. S. 2015. “Partisipasi Kabupaten Minahasa.
Masyarakat dalam Pengelolaan Uphoff, N. T., Cohen, J. M., &
Sampah di Lingkungan Margaluyu Goldsmith, A. A.
Kelurahan Cicurug”. SHARE: (1979). Feasibility and application
Social Work Journal, 5(1). of rural development participation
Sutrisno. (2011). Manajemen Sumber a state-of-art paper (No. E14 U67).
Daya Manusia. Penerbit: Jakarta, Cornell Univ., Ithaca, NY (EUA).
Kencana Rural Development Committee.
Spencer, L.J. (1989). Winning Through Winata, A., & Yuliana, E. (2012).
Participation. Kendal Hunt Tingkat Partisipasi Petani Hutan
Publishing Company, USA. dalam Program Pengelolaan Hutan
Timbulus, M. V., Sondakh, M. L., & Bersama Masyarakat (PHBM)
Rumagit, G. A. (2016). Persepsi Perhutani. MIMBAR, Jurnal Sosial
Petani Terhadap Peran Penyuluh Dan Pembangunan, 28(1), 65.
Pertanian di Desa Rasi Kecamatan https://doi.org/10.29313/mimbar.v2
Ratahan Kabupaten Minahasa 8i1.340
Tenggara. Agri- Wiratnolo, Randy R, dan Nugroho, Riant.
Sosioekonomi, 12(2A), 19-40. (2006). Manajemen Pembangunan
Tjondronegoro. (1998). Keping- Keping Indonesia: Sebuah Pengantar
Sosiologi dari Pedesaan. Jakarta: dalam Panduan. Jakarta: Elekx
Direktorat Jendral Pendidikan Media Komputindo.
Tinggi.

376

Anda mungkin juga menyukai