Oleh :
ARDHIA INTAN PRAMESTY
NIM. 151210002
Oleh :
ARDHIA INTAN PRAMESTY
NIM. 151210002
i
KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS
Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan
(A.Md.Kep.) pada Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang
Oleh :
151210002
ii
iii
iv
v
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Madiun, 1 Aguatus 1997 dari ayah yang bernama Gunarto
Tahun 2009 penulis lulus dari SDN Balerejo 01, tahun 2012 penulis lulus dari
MTsN Kedungjati, tahun 2015 penulis lulus dari SMAN 1 NGLAMES MADIUN.
Dan pada tahun 2015 lulus seleksi masuk STIKes Insan Cendekia Medika
Jombang. Penulis memilih program studi Diploma III Keperawatan dari lima
vii
MOTTO
Jadikan kesulitan menjadi jembatan kemudahan dan buat bangga dirimu dan
orang disekitarmu.
PERSEMBAHAN
Sujud syukur kepadamu Tuhan Yang Maha agung, Yang Maha Adil lagi Maha
Penyayang, atas kasih sayang dan karunia-MU yang telah memberikanku
kekuatan dan ketabahan serta membekaliku dengan ilmu dan akal serta kesabaran
dalam menjalani kehidupan ini, atas rahmat-Mu akhirnya proposal Karya Tulis
Ilmiah ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada
junjungan kita Rasulullah Muhmmad SAW yang kita nanti – nantikan syafaatnya
di yaumul kiyamah kelak. Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang -
orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.
Untuk kamu teman dekatku yang selalu sabar, mendoakan dan menemani saya
dari awal tugas ini saya buat hingga sekarang menuju gerbang ujian. Untuk
sahabat seperjuanganku terimakasih untuk semangat kalian dan doa kalian yang
juga telah memberikanku motivasi sehingga kita sama-sama berjuang
menyelesaikan tugas akhir ini.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
sehingga Karya Tulis Ilmiah dengan judul "Asuhan Keperawatan Klien Gagal
Jantung Dengan Masalah Keperawatan Resiko Perfusi Miokard Tidak Efektif” ini
Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat
tulis ilmiyah ini penulis banyak mendapat bimbinag dan arahan dari berbagai
pihak, untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada H. Imam Fatoni, SKM.,
memberi motivasi, pengarahan dan ketelitian dalam penyusunan karya tulis ilmiah
terimakasih juga disampaikan kepada kedua orang tuaku yang selalu memberi
do'a, dukungan dan semangat tiada henti dan selalu memberi dukungan baik moral
ix
Serta teman-teman D3 Keperawatan yang aku sayangi sudah menjadi teman yang
luar biasa selama tiga tahun ini yang selalu membantu baik secara langsung
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya tulis Ilmiah ini masih jauh
kerendahan hati penulis mengharap saran dan kritik yang membangun demi
Akhirnya, mudah - mudahan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Amin
Penulis
x
ABSTRAK
Oleh :
Gagal jantung sudah menjadi salah satu penyebab kematian utama pada
orang dewasa dengan adanya kegagalan fungsi pompa yang sering terjadi akibat
tingkat sirkulasi oksigen yang tidak adekuat dan stagnansi darah di jaringan dan
mengakibatkan penurunan perfusi miokard. Tujuan umum penelitian ini adalah
melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Jantung Dengan Masalah
Resiko Perfusi Miokard Tidak Efektif. Penelitian ini dilakukan di ruang HCU
Kemuning RSUD Jombang pada tanggal 25-28 April 2018.
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian yang
diambil dari RSUD Jombang sebanyak 2 klien dengan masalah resiko perfusi
miokard tidak efektif. Data dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi,
dokumentasi.
Hasil penelitian disimpulkan sebagai berikut berdasarkan data pengkajian
diketahui bahwa Tn. M.S mengeluhkan sesak, nafas menggos-menggos yang
didukung dengan data obyektif pernafasan cuping hidung, irama nafas tidak
teratur, denyut nadi takikardi, RR 28 x/menit sedangkan Tn. S mengatakan sesak,
nafas menggos-menggos dan nyeri dada kiri didukung dengan data obyektif
adanya suara nafas ronchi, pengunaan otot bantu nafas, denyut nadi takikardi, RR:
33 x/menit. Diagnosa keperawatan yang ditetapkan adalah resiko perfusi miokard
tidak efektif disusun berdasarkan kriteria NOC: perfusi jaringan kardiak dan NIC:
yang meliputi Monitor Tanda-Tanda Vital dan Terapi Oksigen. Implementasi
kepada klien Tn. M.S dan Tn. S dikembangkan dari hasil kajian intervensi yang
dilakukan dalam 3 hari terakhir.
Setelah dilakukan implementasi selama 3 hari maka hasil evaluasi akhir
pada Tn. M.S dan Tn. S masalah teratasi sebagian. Jadi pada Tn. M.S dan Tn. S
masih memerlukan implementasi lanjutan karena masalahnya belum teratasi
seluruhnya.
xi
ABSTRACT
By :
Heart failure has been one of the leading causes of death in adults in the
absence of frequent pump failure due to inadequate oxygen circulation levels and
blood stagnation in the tissues and resulted in decreased myocardial perfusion.
The general purpose of this study is to implement Nursing Care At Heart Failure
Client With Risk Issues of Ineffective Miocard Perfusion. This research was
conducted in HCU Kemuning Hospital of Jombang on 25-28 April 2018.
The research design used is case study. Research taken from RSUD
Jombang as many as 2 clients with problem of myocardial perfusion risk is not
effective. Data collected from interviews, observation, documentation.
The results of this study are summarized as follows based on assessment
data known that Tn. M.S complained of shortness of breath, gossiping-breath
supported by objective data of nasal lobe breathing, irregular breathing rhythm,
pulse tachycardia, RR 28 x / min whereas Tn. S said shortness, breathless gossip
and left chest pain supported by objective data of ronchi breath sound, auxiliary
muscle use, pulse tachycardia, RR: 33 x / min. The prescribed nursing diagnosis
is the risk of inferior myocardial perfusion based on NOC criteria: cardiac tissue
perfusion and NIC: which includes Vital Signs Monitor and Oxygen Therapy.
Implementation to clients Recommend to your friends Company Contact Name:
M.S and Mr. S was developed from the results of the intervention study conducted
in the last 3 days.
After the implementation for 3 days then the final evaluation on the Tn.
M.S and Mr. S problem is partially resolved. So at Tn. M.S and Mr. S still
requires further implementation because the problem is not resolved entirely.
xii
DAFT AR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Batasan Masalah............................................................................................ 3
1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.4 Tujuan ........................................................................................................... 3
1.4.1 Tujuan Umum ...................................................................................... 3
1.4.2 Tujuan Khusus ..................................................................................... 4
1.5 Manfaat ......................................................................................................... 4
1.5.1 Manfaat Teoritis .................................................................................... 4
1.5.2 Manfaat Praktis...................................................................................... 4
xiii
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 25
3.2 Batasan Batasan Istilah ............................................................................... 25
3.3 Partisipan ..................................................................................................... 26
3.4 Lokasi Penelitian Waktu Penelitian ............................................................ 26
3.5 Pengumpulan data ....................................................................................... 27
3.6 Uji Keabsahan data ..................................................................................... 29
3.7 Analisis Data ............................................................................................... 29
3.8 Etik Penelitian ............................................................................................. 31
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ........................................................................................................... 32
4.1.1Gambaran Umum Lokasi Pengumpulan Data .................................. 33
4.1.2 Pengkajian ........................................................................................ 34
4.1.3 Terapi Obat ...................................................................................... 37
4.1.4 Analisa Data ..................................................................................... 38
4.1.5 Diagnosa Keperawatan .................................................................... 39
4.1.6 Intervensi Keperawatan ................................................................... 39
4.1.7 Implementasi Asuhan Keperawatan................................................. 41
4.1.8 Evaluasi Asuhan Keperawatan......................................................... 45
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 47
4.2.1 Pengkajian ........................................................................................ 47
4.2.2 Diagnosa Keperawatan .................................................................... 48
4.2.3 Intervensi Keperawatan ................................................................... 49
4.2.4 Implementasi Keperawatan .............................................................. 50
4.2.5 Evaluasi Keperawatan ...................................................................... 51
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 52
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 52
5.2 Saran ........................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 54
Lampiran ........................................................................................................ 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
JOMBANG ......................................................................................... 71
xvii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
xviii
BAB 1
PENDAHULUAN
utama pada orang dewasa (Sargowo, 2003). Kegagalan fungsi pompa selalu
dihubungkan dengan gagal jantung, yang sering terjadi akibat tingkat sirkulasi
oksigen yang tidak adekuat dan stagnansi darah di jaringan dan mengakibatkan
perfusi miokard tidak efektif (Smeltzer & Bare, 2002). Penurunan perfusi jaringan
pada pasien gagal jantung adalah sebagai akibat dari tingkat sirkulasi oksigen
yang tidak adekuat dan stagnansi darah di jaringan perifer. Dan juga akibat dari
ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk
penurunan perfusi miokard (Sani, A., 2007). Dengan melakukan latihan harian
ringan sesuai yang dapat ditoleransi pasien dapat memperbaiki perfusi miokard
(Myers, 2008)
pada 17,5 juta jiwa (31%) dari 58 juta angka kematian di dunia disebabkan oleh
prevalensi penyakit jantung mencapai 7-12 % per tahun (YJI, 2013). Data
1
2
orang pada usia lebih dari 15 tahun dan akan meningkat setiap tahunnya.
Ventrikel kanan dan kiri mengalami kegagalan secara terpisah. Gagal ventrikel
kiri paling sering mendahului gagal ventrikel kanan. Kegagalan salah satu
kongesti dapat berbeda tergantung pada kegagalan ventrikel yang terjadi (Kasron,
2012). Gagal jantung juga diakibatkan karena adanya defek pada kontraksi
miokard atau adanya abnormalitas dari otot jantung seperti pada kasus
kardiomiopati atau viral karditis (Kasper, 2004). Gagal jantung karena disfungsi
metabolisme jaringan. Hal ini biasanya diikuti kerusakan miokard bila mekanisme
kompensasi gagal. Penyebab kerusakan pada miokard antara lain infark miokard,
infeksi atau pada beberapa kasus tidak diketahui penyebabnya (Crawford, 2002).
hipertensi atau pada kondisi jantung normal dan terjadi peningkatan beban
melebihi kapasitas, seperti pada krisis hipertensi, ruptur katub aorta dan pada
endokarditis dengan masif emboli pada paru. Dapat pula terjadi dengan fungsi
sistolik yang normal, biasanya pada kondisi kronik, misal mitral stenosis tanpa
terjalin pelayanan yang efektif dan efisien, (therapeutic Role) sebagai pelaksana
(Akatsuki, 2011). Peran perawat yang pertama kali yang bisa dilakukan pada
beban kerja jantung sehingga dapat membantu jantung untuk tidak bekerja dengan
berat dan suplai oksigen dapat dihantarkan keseluruh sel, termasuk dalam sel
Klien Gagal Jantung Dengan Masalah Resiko Perfusi Miokard Tidak Efektif di
RSUD Jombang
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
Sehingga hasil penelitian ini bisa menjadi referensi untuk peneliti lain
yang serupa pada klien gagal jantung dengan masalah resiko perfusi
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi bagi mahasiswa dan
pelayanan pada kasus gagal jantung dan bisa memperhatikan kondisi serta
dengan masalah keperawatan yang sama dan tema yang berbeda, dan dapat
TINJAUAN PUSTAKA
Gagal jantung kongesif atau congestive heart failure (CHF) merupakan kondisi
dimana fungsi jantung sebagai pompa untuk megantarkan darah yang kaya
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrient dan oksigen
jantung yang mengarah pada curah jantung kurang dari normal, aterosklerosis,
hipertensi atrial, dan penyakit inflamasi atau degeneratif otot jantung. Beberapa
faktor sistemik yang dapat memperparah gagal jantung meliputi peningkatan laju
2.1.2. Etiologi
Menurut Wijaya & Putri (2013), secara umum gagal jantung dapat disebabkan
1. Disfungsi Myocard
5
6
atau inflamasi.
didalam darah
5. Beri – beri
B (tiamin)
7
1) Perikarditis retriktif
2) Tamponade jantung
di dalam pericardium.
b. Sekunder
1. Dispnea
2. Ortopnea
Pasien hanya dapat berbaring dengan posisi kepala jauh lebih tinggi.
4. Batuk
Gejala ini sering tidak menjadi perhatian pada dari kongesti vaskular
2.1.5 Patofisiologi
cardiac output.
9
Gagal Jantung
Curah jantung
menurun
Penurunan suplai
oksigen ke jaringan
2.1.7 Komplikasi
1. Syok kardiogenilk
stasis darah
adalah:
1. Farmakologi
pembengkakan
berkurang
2. Non Farmakologi
3. Tirah baring
4. Oksigen
5. Diet
6. Revaskularisasi coroner
7. Transplantasi jantung
8. Kardiomioplasti
12
yaitu:
ukuran dan bentuk jantung, serta menilai keadaan ruang jantung dan
kontraktilitas ventricular.
pergerakan dinding.
membantu membedakan gagal jantung sisi kanan verus sisi kiri, dan
Faktor Resiko
1. Hipertensi
2. Hiperlipidemia
3. Hiperglikemia
4. Hipoksemia
5. Hipoksia
7. Pembedahan jantung
8. Penyalahgunaan zat
14. Kurang terpapar informasi tentang faktor resiko yang dapat diubah (mis,
2.3.1 Pengkajian
1. Identitas Klien
tahun dan ≥65 tahun dengan porsi masing-masing sebesar 50%. Hal
resiko dari penyakit gagal jantung. Akan tetapi, peranan faktor resiko
a. Keluhan utama
yang mendukung munculnya penyakit saat ini. Pada pasien gagal jantung
(Muttaqin, 2012)
16
1. Keadaan umum
Pada gagal jantung ringan atau sedang pasien bisa tampak tidak
selama lebih dari beberapa menit. Pada pasien dengan gagal jantung
yang lebih berat, pasien bisa memiliki upaya bernafas yang berat da
Wilkins, 2007).
2. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah sistolik bisa normal atau tinggi, tapi pada umumnya
3. Kesadaran
b.Apatis: Keadaan pasien dimana tampak acuh tak acuh dan segan
terhadap lingkungannya.
kembali.
tapi respons terhadap nyeri tidak adekuat serta reflek (pupil &
dalam, tidak terdapat respons pada rangsang nyeri serta tidak ada
7. Sistem abdomen, bersih, datar dan tidak ada pembesaran hati (Gordon,
2015)
9. Sistem kardiovaskuler
a. Inspeksi
dengan perabaan.
b. Palpasi
kualitasnya.
c. Perkusi
keadaan normal antara linea sternalis kiri dan kanan pada daerah
medial.
d. Auskultasi
1) Bunyi Jantung
bunyi jantung.
19
masing lebih dari 100 kali per menit disebut tachycardi dan bila
2010).
(Aziza, 2010).
(Aziza, 2010).
13. Sistem Integumen, pada klien PJK (penyakit jantung coroner) akral
14. Sistem perkemihan, kaji ada tidaknya pembengkakan dan nyeri pada
untuk mengetahui adanya retensi urine dan kaji tentang jenis cairan
a. Aktivitas/istirahat
istirahat.
b. Eliminasi
c. Makanan/ cairan
d. Higiene
Perawatan diri.
e. Neurosensori
f. Nyeri/Kenyamanan
21
melindungi diri.
g. Keamanan
otot.
h. Interaksi social
dilakukan.
2015). Dilihat dari status kesehatan klien, diagnosa dapat dibedakan menjadi
yang harus di validasi perawat karena ada batasan mayor. Contoh jalan
kurang adekuat.
22
pernyataan yang jelas yang berkaitan dengan masalah yang didapat pada
(Nursalam, 2008)
dan yang lainnya. Ada beberapa metode evaluasi yang dipakai dalam
(Friedman, 2016)
25
BAB 3
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus yang
reaksi dan respon unik individu pada suatu kelompok dan perseorangan
Klien dalam studi kasus ini adalah 2 klien dengan diagnosa medis dan
25
26
4. Perfusi miokard tidak efektif pada pasien gagal jantung adalah sebagai
akibat dari tingkat sirkulasi oksigen yang tidak adekuat dan stagnansi
3.3. Partisipan
suatu kegiatan, keikutsertaan dan peran serta. Subyek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah klien yang dikaji dan ditemui pada saat penelitian
sebanyak 2 klien dan dengan diagnose medis gagal jantung dengan masalah
resiko perfusi miokard tidak efektif di RSUD Jombang. Klien yang dipilih
adalah klien yang di rawat di Rumah Sakit yang telah melalui fase 3 hari.
Kab.Jombang.
peneliti.
menjadi responden.
antara dua orang yang saling bertukar informasi dan ide melalui tanya
5. Studi Dokumentasi
hasil data rekam medis, review literatur dan pemeriksaan diagnostic dan
data utama yaitu pasien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan
opini pembahasan.
Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi
oleh peneliti dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan
1. Pengumpulan data.
bentuk catatan.
2. Mereduksi data.
3. Penyajian data.
4. Kesimpulan.
induksi.
31
lain :
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Pengumpulan Data
RSUD Kabupaten Jombang merupakan Rumah Sakit milik
menjadi RSUD Type B Non Pendidikan dan pada Tahun 2015 RSUD
pelayanan kedokteran spesialis dan non spesialis. Rumah sakit ini mampu
menampung rujukan dari rumah sakit swasta dan puskesmas yang berada di
Kapasitas RSUD Jombang terdiri atas 486 tempat tidur rawat inap, 2
tempat tidur suite room, 52 tempat tidur di kelas VIP/VVIP, 50 tempat tidur
di kelas I, 65 tempat tidur di kelas II, 184 tempat tidur dikelas III, 28 tempat
tidur di ICU dan 105 tempat tidur di HCU. RSUD Jombang memiliki
spesialis dan 4 poli non spesialis serta 8 instalasi rawat inap yang saat ini
32
33
ruangan dengan 6 tempat tidur dan 6 klien yang rawat inap disertai ventilasi
4.1.2 Pengkajian
1. Identitas Klien
Tabel 4.1 Identitas Klien Dengan Gagal jantung Dengan Masalah Resiko
Perfusi Miokard Tidak Efektif di Ruang HCU Kemuning RSUD
Jombang, 2018
Identitas Klien Klien 1 Klien 2
Nama Tn. M.S Tn. S
Umur 60 Tahun 45Tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan MI SLTP
Pekerjaan Buruh tani Karyawan swasta
Status Perkawinan Sudah menikah Duda
2. Riwayat Penyakit
Tabel 4.2 Riwayat penyakit klien Dengan Gagal jantung Dengan Masalah
Resiko Perfusi Miokard Tidak Efektif di Ruang HCU Kemuning
RSUD Jombang, 2018
Riwayat Penyakit Klien 1 Klien 2
Keluhan Utama Klien mengatakan sesak, Klien mengatakan sesak,
nafas menggos-menggos nafas menggos-menggos
nyeri dada sebelah kiri
Riwayat Penyakit Sekarang Klien mengatakan datang ke Keluarga klien mengatakan
RSUD Jombang dengan klien dibawa ke RSUD
keluhan sesak nafas, batuk, Jombang dengan keadaan
menggos-menggos secara sesak nafas, menggos-
tiba-tiba tanpa adanya menggos dan kaki sebelah
aktivitas. Kemudian klien kanan bengkak sudah 2
dibawa ke IGD RSUD minggu, kemudian klien
Jombang dan MRS pada jam dibawa ke IGD dan MRS
17.44 WIB diruang HCU pada jam 22.41 WIB diruang
Kemuning HCU Kemuning
Riwayat Penyakit Dahulu Klien mengatakan tidak Keluarga klien mengatakan
mempunyai riwayat tidak mempunyai riwayat
hipertensi dan DM. Tetapi hipertensi dan DM. Keluarga
klien mengatakan pernah klien mengatan klien belum
MRS di ruang Kemuning pernah dirawat di rumah sakit
RSUD Jombang pada bulan
Februari dengan penyakit
jantung koroner dan dirawat
selama 4 hari.
Riwayat Keluarga Klien mengatakan ada Keluarga klien mengatakan
keluarga yang mempunyai tidak ada riwayat pemyakit
riwayat sakit jantung yaitu jantung pada keluarga
ayah klien
Riwayat Alergi Klien mengatakan tidak Klien mengatakan tidak
mempunyai riwayat alergi mempunyai riwayat alergi
Sumber : Data Primer (2018)
2 Istirahat / tidur Tidur siang Susah tidur Tidur pada Susah tidur
tidak teratur pada siang malam hari pada siang
(±4 jam) dari hari. Pada pada jam hari dan
jam 10.00- malam hari 22.00-02.00. malam hari
14.00 WIB. tidur ± 9 jam Susah tidur tidur sering
Tidur malam dari jam pada siang terbangun
± 8 jam dari 200.00-05.00 hari
jam 21.00-
05.00 WIB
5. Pemeriksaan Diagnostik
Tabel 4.5 Pemeriksaan Diagnostik Klien Dengan Gagal jantung Dengan Masalah
Resiko Perfusi Miokard Tidak Efektif di Ruang HCU Kemuning
RSUD Jombang, 2018
Pemeriksaan Diagnostik pada Tn.M.S Pemeriksaan Diagnostik pada Tn. S
Pemeriksaan EKG 12 lead pada tanggal 25 Pemeriksaan EKG 12 lead pada tanggal
April 2018 25 April 2018
Kesimpulan: RBBB, VF Kesimpulan: OMI Anteroseptal, LH
Pemeriksaan EKG 12 lead pada tanggal 26 Pemeriksaan EKG 12 lead pada tanggal
April 2018 26 April 2018
Kesimpulan: AF, RBBB Kesimpulan: OMI Anteroseptal
Pemeriksaan EKG 12 lead pada tanggal 27 Pemeriksaan EKG 12 lead pada tanggal
April 2018 27 April 2018
Kesimpulan: AF, RBBB Kesimpulan: OMI Anteroseptal, LH
Foto thorax AP tanggal 25 April 2018 Foto thorax AP tanggal 25 April 2018
Kesimpulan: cardiomegaly dengan lung edema, Kesimpulan: cardiomegaly dengan lung
tug fug baik edema, efusi pleura kiri, tug fug baik
37
6. Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 4.6 Pemeriksaan Laboratorium Klien Dengan Gagal jantung Dengan
Masalah Resiko Perfusi Miokard Tidak Efektif di Ruang HCU
Kemuning RSUD Jombang, 2018
Pemeriksaan Klien 1 Klien 2 Nilai Normal
Tgl 25 April 2018 Tgl 25 April 2018
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Leukosit 9.500 7.300 L 3.800 – 10.600 / ul
Hemoglobin (HGB) 16.2 11.9 L 13.2 – 17.3 g/dl
Hematokrit (HCT) 47.4 34.1 L 40 – 52 %
Eritrosit 5.680.000 3.960.000 4.5 – 5.5 jt/ul
Trombosit 234.000 207.000 150000 – 350000/ cmm
Hitung jenis
Eosinofil - - 1–3%
Basofil - -
Batang - - 3–5%
Segmen 75 72 50 – 65 %
Limfosit 15 18 25 – 35 %
Monosit 10 10 4 – 10 %
KIMIA KLINIK
Glukosa sewaktu 189 132 < 200 mg/dl
Kreatinin serum 1.07 2.88 < 1.5 mg/dl
Urea 46.8 103.8 10 – 50 mg/dl
SGOT 272 191 < 38 u/l
SGPT 220 157 < 40 u/l
Natrium - 131 136 – 144 meq/l
Klorida - 101 96 – 107 meq/l
Kalium - 3.39 3.80 – 5.50 meq/l
7. Terapi Obat
Tabel 4.7 Pemberian Terapi Klien Dengan Gagal jantung Dengan Masalah
Resiko Perfusi Miokard Tidak Efektif di Ruang HCU Kemuning
RSUD Jombang, 2018.
Klien 1 Klien 2
Tanggal 25 April 2018 Tanggal 25 April 2018
RL 500cc/24 jam RL 500cc/24 jam
Injeksi : Drip kcl 25mEq/24 jam
Lasix 1x20 mg Injeksi :
Syringe Pump : Lasix 1x20 mg
Dobutamin 5 mcg/(bb)kg/menit Per Oral :
Per Oral : ISDN 3x5mg
ISDN 3x5mg Spironolactone 1x25 mg
Bisoprolol 1x½mg Aspilet 1X80 mg
ASA 0-0-80mg KSR 2x600 mg
Nasal Kanul 4 lpm ASA 0-0-80mg
Nasal Kanul 4 lpm
Sumber : Data Primer (2018)
38
Tabel 4.9 Analisa Data Klien 2 Dengan Gagal JantungDengan Masalah Resiko
Perfusi Miokard Tidak Efektif Di Ruang HCU Kemuning RSUD
Jombang.
Data Etiologi Masalah Keperawatan
Klien 2
Data Subyektif :Klien mengatakan Resiko perfusi miokard Resiko perfusi miokard tidak
sesak, nafas menggos-menggos tidak efektif efektif
Data Obyektif : Kesadaran:
composmentis
Keadaan umum: lemah
Suhu: 36,7°C
Nadi:94x/menit
Tekanan Darah: 170/120 mmHg
Respirasi Rate: 28x/menit
CRT < 2 detik, denyut nadi
109x/menit
denyut jantung takikardi
Pemeriksaan EKG 12 lead pada
tanggal 25 April 2018
Kesimpulan: OMI Anteroseptal, LH
Sumber : Data Primer (2018)
39
Klien 2:
Tabel 4.18 Evaluasi Asuhan Keperawatan Pada Klien 2 Gagal Jantung Dengan
Masalah Resiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
Diagnosa Hari 1 Hari 2 Hari 3
Klien 2 S : klien mengatakan S:klien mengatakan S: klien mengatakan
Resiko Perfusi ngongsrong dan sesak masih ngongsrong dan masih ngongrong dan
Miokard sesak sesak nafas
Tidak Efektif O : k/u lemah, kesadaran O : k/u lemah, kesadaran
composmentis, composmentis, O : k/u lemah,
TD : 170/120 mmHg TD : 160/100 mmHg kesadaran
N : 109x/menit N : 94x/menit composmentis,
S : 370 C S : 37,30 C TD : 170/90 mmHg
RR : 33x/menit RR : 30x/menit N : 96x/menit
CRT < 2 detik CRT < 2 detik S : 360 C
Terdapat pernafasan Pernafasan cuping RR : 28x/menit
cuping hidung hidung CRT < 2 detik
Denyut jantung takikardia Denyut jantung Terdapat nyeri pada
Terdapat nyeri pada dada takikardia dada kiri. Odema kaki
kiri, terdapat murmur Terdapat nyeri pada dada berkurang, denyut
pada ICS 2 3 kiri, terdapat murmur jantung masih
Odema pada kedua kaki pada ICS 2 3 takikardia
Klien menggunakan Odema pada kedua kaki Klien menggunakan
oksigen nasal 4 lpm. Klien menggunakan O2 nasal 4 lpm.
oksigen nasal 4 lpm.
A : masalah belum teratasi
A : masalah belum
P : Lanjutkan intervensi A : masalah belum teratasi
1. Monitor tanda- teratasi
tanda vital P : Intervensi
2. Monitor P : Lanjutkan intervensi dihentikan klien
pernafasan 1. Monitor tanda- pindah ke ruang
tanda vital perawatan kemuning
3. Beri oksigen
nasal 4 lpm 2. Monitor
4. Monitor input pernafasan
output 3. Beri oksigen
5. Kolaborasi nasal 4 lpm
dengan dokter 4. Monitor input
dalam output
pemberian obat 5. Kolaborasi
dengan dokter
dalam
pemberian
obat
47
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada Tn. M. Sdan
Tn. S di ruang HCU Kemuning RSUD Jombang pada kasus gagal jantung dengan
4.2.1 Pengkajian
1. Data Subjektif/ Data Objektif
a. Klien 1
Kemudian klien dibawa ke IGD RSUD Jombang dan MRS pada jam
b. Klien 2
sudah 2 minggu, kemudian klien dibawa ke IGD dan MRS pada jam
sempurna.
48
Hal inilah yang menyebabkan klien mengalami sesak nafas dan perlu
pada klien.
pada klien 1 adalah klien sesak nafas dengan respirasi rate nya 28 kali
permenit dan terpasang O2nasal 4 lpm, pada klien 2 sesak nafas dengan
metabolisme miokard.
karena aliran darah yang menuju jantung tidak terpenuhi sehingga suplai
oksigen dalam jantung berkurang dan menyebabkan sesak pada klien gagal
jantung.
49
pada klien terutama cara mengurangi sesak yang di keluhkan oleh kedua
tanda vital untuk mengetahui tekanan darah, nadi, suhu, dan status
(Bullechek, 2013).
sesuai dengan resep dokter, memberi penjelasan kepada klien tentang efek
tetap ada perbedaan tindakan yang disesuaikan dengan kondisi klien pada
berturut-turut. Data yang didapat pada hari pertama klien 1 sesak nafas
dengan klien 2 dengan rr : 30x/menit, pada hari ketiga sesak kedua klien
51
dengan rr : 31x/menit.
dipengaruhi oleh kondisi klien tersebut, selain itu perubahan kondisi pada
klien juga karena intervensi yang diberikan sesuai dengan kondisi klien.
BAB 5
KESIMPULAN & SARAN
5.1 Kesimpulan
jantung dengan masalah resiko perfusi miokard tidak efektif di ruang HCU
Kemuning RSUD Jombang, penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran yang
1. Hasil pengkajian yang telah dilakukan penulis pada taggal 25 April 2018
sebelah kiri. Data objektif timbul dengan adanya pernapasan cuping hidung.
2. Diagnosa utama pada klien Tn. M.S dan Tn.S yaitu resiko perfusi miokard
subjektif pada Tn. M.S dan Tn.S yang mengeluh sesak nafas pada tanggal
25 April 2018.
3. Intervensi keperawatan yang diberikan pada klien sesuai dengan NIC 2015
secara menyeluruh.
52
53
5. Evaluasi pada kedua klien gagal jantung dengan masalah resiko perfusi
5.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Perawat
berbeda.
Amin & Hardhi. (2015). NANDA NIC-NOC Jilid 2. Jogja : Medication Jogja
Andrianto, (2008). Nesiritide Intravena Suatu Peptida Natriuretik untuk Terapi
Gagal Jantung Akut. Unair. Surabaya. http://arekkardiounair.diakses
tanggal 19 Januari 2018
Myers, J et al, (2008). Pengaruh latihan terhadap pemulihan laju jantung pada
pasien gagal jantung kroik http://www.jantunghipertensi.com/ 10
Januari 2018
Smeltzer dan Bare, (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah brunner dan
suddart. EGC, Jakarta
Tri, Maharani, dkk, (2016). Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah : Studi
Kasus Program Studi DIII Keperawatan. Jombang : STIKes ICME
54
LAMPIRAN 1
2 Penyusunan Proposal
3 Seminar Proposal
4
55
LAMPIRAN 2
56
LAMPIRAN 3
57
58
LAMPIRAN 4
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Penanggung jawab biaya :
Usia : Nama :
Jenis kelamin : Alamat :
Suku : Hub. Keluarga :
Agama : Telepon :
Pendidikan :
Alamat :
59
.....................................
makanan yang disukai
Minum
Frekuensi............ x/hari
Jenis....................
Alergi .................
Eliminasi
BAB
Frekuensi .......x/hari
warna .............
konsistensi
BAK
Frekuensi .......X/Hari
Warna .......
Alat bantu
Kebersihan Diri
Mandi......................X/hari
Keramas .................x/hari
Sikat Gigi
................X/Hari
Memotong Kuku..........
Ganti Pakaian ............
Toileting
Istirahat/Tidur
Tidur
siang.........................jam
Tidur Malam
.....................jam
Kebiasaan Merokok/Jamu
60
Lain-lain:
61
7. Sistem Muskuloskeletal dan Integumen (B6)
a. Pergerakan sendi bebas terbatas
b. Kelainan ekstremitas ya tidak Masalah
c. Kelainan tl. belakang ya tidak Keperawatan :
d. Fraktur ya tidak
e. Traksi/spalk/gips ya tidak
f. Kompartemen sindrom ya tidak
g. Kulit ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi
h. Akral hangat panas dingin kering basah
i. Turgor baik kurang jelek
j. Luka : jenis :............. luas : ............... bersih kotor
Lain-lain :
8. Sistem Endokrin
a. Pembesaran kelenjar tyroid ya tidak Masalah
b. Pembesaran kelenjar getah bening ya tidak Keperawatan :
Lain-lain :
G. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Persepsi klien terhadap penyakitnya Masalah
cobaan Tuhan hukuman lainnya Keperawatan :
Masalah
H. PENGKAJIAN SPIRITUAL Keperawatan :
Kebiasaan beribadah sering kadang-kadang tidak pernah
Lain-lain :
62
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, radiologi, EKG, USG)
J. TERAPI
....................., .................................
Mahasiswa,
(.............................................)
63
ANALISA DATA
Nama :……………………….
No.RM: …………….
SESUAI DENGAN
SDKI 2016
1. ……………………………………………….
64
Intervensi Keperawatan
No.
diagnosa
Hari/tanggal Tujuan & kriteria Waktu Rencana tindakan Rasional
hasil
65
Implementasi Keperawatan
No.
Diagnosa
Hari/Tanggal Waktu Implementasi keperawatan Paraf
66
Evaluasi Keperawatan
No.
Diagnosa
Hari/Tanggal Waktu Perkembangan Paraf
S :
O :
A :
P :
67
Lampiran 5
68
Lampiran 6
69
70
71
72
Lampiran 8
73
April 2018
74