Anda di halaman 1dari 21

Tugas Individu

Promosi Kesehatan

Macam-Macam Penyakit Menular

Dosen pengampu : Sri Nuaraini.,S.Pd,M.Kes

Nama :Lulut Putri Fadilah

NIM : 2013454036

Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis


Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang
Tahun Ajaran 2021/2022
Penyakit Menular

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat berpindah dari satu penderita kependerita lain, baik
terjadi secara langsung maupun tidak langsung. penularan penyakit secara langsung terjadi apabila kita
melakukan kontak langsung dengan si penderita, sedangkan secara tidak langsung biasanya melalui
media, seperti air, udara, pakaian dan lainnya.

Penyakit menular tentunya sangat membahayakan. disamping efek dari penyakit itu sendiri, juga
akan membuat orang-orang disekeliling penderita terancam mengalami hal yang sama, sehingga sulit
untuk memberi pertolongan. Tentunya kita dituntut untuk waspada dengan mengerti bentuk, penyebab
dan macam-macam penyakit menular, tujuannya agar pertolongan yang diberikan kepada penderita
benar-benar maksimal dan kita tidak ikut mengalami hal yang sama. Nah pada postingan kali ini Blog
Macam-macam Kanker akan membahas tentang "Macam-Macam Penyakit Menular" yang tergolong
bahaya dan sering dijumpai pada lingkungan masyarakat.adapun macam-macam penyakit menular
sebagai berikut :

1).Malaria

Malaria adalah penyakit yang disebabkan bibit penyakit Plasmodium yang merusak sel darah merah
pada tubuh. penyakit ini ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Anopheles. Penyebabnya karena
beberapa hal, diantaranya : Gigitan nyamuk Malaria, Transfusi darah yang mengandung bibit penyakit
malaria dan hubungan antara ibu yang malaria terhadap anaknya (melalui ASI).

 Penyebab Penyakit

Penyakit Malaria disebabkan oleh parasite Plasmodium. Parasit ini ditularkan dari gigiran nyamuk
Anopheles betina yang terinfeksi. Parasit Plasmodium ini mempunyai banyak jenisnya, tetapi hanya lima
yang dapat menyebabkan infeksi pada tubuh manusia.
Dari lima jenis parasite Plasmodium yang dapat menginfeksi manusia, paling banyak ditemukan
kasusnya di Indonesia hanya dua jenis, yaitu:

1. Plasmodium Vivax

Parasit ini menimbulkan gejala yang lebih sedikit ringan dari malaria yang ditimbulkan oleh parasite
Plasmodium Falciparum. Namun, Plasmodium Vivax dapat membuat malaria kambuh kembali
disebabkan dapat bertahan di dalam organ hati selama tiga tahun.

2. Plasmodium Falciparum

Parasit ini adalah penyebab malaria paling umum dan menduduki urutan pertama sebagai penyebab
kematian yang diakibatkan oleh malaria.

 Cara Penularan

penyebab utama malaria adalah Plasmodium. Meskipun ada banyak jenis dari parasit ini, tetapi yang
menyebabkan malaria hanya ada lima. Khusus di Indonesia, ada dua jenis parasit Plasmodium, yakni
Plasmodium falciparum serta Plasmodium vivax.

Pada malam hari, nyamuk yang terinfeksi parasit ini lebih banyak beredar dan menggigit. Jika seseorang
sudah terkena gigitan nyamuk, parasit pun akan langsung masuk ke aliran darah.

Selain melalui gigitan nyamuk, parasit ini pun mampu menyebar melalui transfusi darah atau

jarum suntik yang digunakan bergantian.

Beberapa gejala yang timbul setelah parasit beredar dalam darah adalah sakit kepala, demam tinggi,
berkeringat, mengigil serta nyeri otot, bahkan muntah dan diare. Namun, apabila tidak segera ditangani,
maka hal ini bisa berdampak negatif pada pernapasan hingga kegagalan fungsi organ tubuh.

 Pencegahan Malaria
pencegahannya adalah dengan merubah pola perilaku manusia agar nyamuk tidak muncul. Berikut
beberapa tips untuk mencegah penyebaran penyakit malaria:

1. Gunakan kelambu ketika tidur

2. Memakai pakaian serba panjang seperti celana dan lengan panjang selama beraktivitas

3. Hindari meletakkan pakaian basah di dalam rumah karena dapat menjadi tempat
persembunyian nyamuk

4. Lakukan langkah 3M (Menguras penampungan air, Mengubur barang bekas, dan Mendaur ulang
barang bekas)

5. Gunakan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET (diethyltoluamide)

6. Pasang obat nyamuk dan rutin menyemprot obat nyamuk terutama di pagi dan sore hari

7. Rutin melakukan fogging massal di daerah dengan tingkat malaria yang tinggi minimal sebulan
sekali

2).Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis
dan subtropis di dunia. Untuk demam berdarah ringan, maka ia akan menyebabkan demam tinggi dan
gejala seperti flu. Sementara untuk demam berdarah yang parah, ia bisa menyebabkan pendarahan
serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.Jutaan kasus infeksi
demam berdarah dengue terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya. Demam berdarah paling sering
terjadi di Asia Tenggara, pulau-pulau Pasifik barat, Amerika Latin dan Afrika. Namun kini penyakit ini
telah menyebar ke daerah baru, termasuk wabah lokal di Eropa dan bagian selatan Amerika Serikat.

 Penyebab
Penyebab DBD adalah virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus tersebut akan
masuk ke aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk. Biasanya jenis nyamuk ini menggigit di pagi hari
sampai sore menjelang petang.Nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri-ciri tubuh berukuran lebih kecil,
badannya berwarna hitam pekat dengan dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih
horizontal pada kakinya. Nyamuk ini banyak hadir di tempat gelap dan sejuk sehingga lebih banyak
ditemukan di dalam rumah dibandingkan di luar rumah yang panas.

 Cara Penularan

Virus dengue masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jumlah nyamuk Aedes
aegypti biasanya meningkat pada awal musim hujan.yang terjadi saat seseorang yang terinfeksi digigit
oleh nyamuk perantara. Virus dari orang yang terinfeksi ini akan dibawa oleh nyamuk, kemudian akan
menginfeksi orang lain yang digigit nyamuk tersebut.

Virus Dengue ini hanya menular melalui nyamuk dan tidak dari orang ke orang. Ada empat tipe virus
Dengue, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4. Apabila seseorang terinfeksi salah satu tipe virus dengue
dan berhasil pulih, maka tubuhnya akan membentuk kekebalan seumur hidup terhadap tipe virus
tersebut.

 Cara Pencegahan

berikut dapat membantu mengurangi risiko gigitan nyamuk:

1. Gunakan AC atau kelambu yang dipasang diventilasi dan tempat tidur. Selain itu, nyamuk yang
membawa virus dengue paling aktif dari fajar hingga senja, tetapi mereka juga dapat menggigit
pada malam hari.

2. Kenakan pakaian pelindung saat kamu pergi ke daerah yang dipenuhi nyamuk, kenakan baju
lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu.

3. Gunakan obat nyamuk seperti permetrin karena mereka dapat diaplikasikan pada pakaian,
sepatu, perlengkapan berkemah, dan kelambu. Kamu juga dapat membeli pakaian yang dibuat
dengan permetrin yang sudah ada di dalamnya. Untuk kulit, gunakan repellent yang
mengandung setidaknya 10 persen konsentrasi DEET.
4. Mengurangi habitat nyamuk dengan menutup genangan air. Nyamuk yang membawa virus
dengue biasanya hidup di dalam dan di sekitar rumah, berkembang biak di genangan air yang
dapat berkumpul di ban mobil bekas. Kamu dapat membantu menurunkan populasi nyamuk
dengan menghilangkan habitat tempat mereka bertelur. Setidaknya seminggu sekali, wadah
kosong dan bersih yang menampung genangan air, seperti wadah tanam, piring hewan, dan vas
bunga. Jaga agar wadah air tetap tertutup di antara pembersihan.

3).Tubercolosis

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi dan berpotensi serius
terutama pada organ paru-paru. Penyakit ini menjadi 1 dari 10 penyebab kematian dan penyebab utama
agen infeksius.Infeksi penyakit tuberkulosis mulai meningkat pada tahun 1985, sebagian karena
munculnya HIV, virus penyebab AIDS. HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga
penderitanya tidak dapat melawan kuman TBC.

 Penyebab

Penyebab utama tuberkulosis adalah bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis. Selain itu,
ada sejumlah faktor risiko yang meningkatkan peluang Anda tertular bakteri penyebab penyakit TBC
meliputi:

1. Menderita diabetes, penyakit ginjal stadium akhir, atau kanker tertentu

2. Malnutrisi

3. Perokok dan konsumsi alkohol untuk jangka waktu yang lama

4. Diagnosis HIV atau memiliki situasi lain yang membahayakan sistem kekebalan

5. Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan juga dapat membuat orang berisiko terkena
penyakit TB aktif, termasuk obat-obatan yang membantu mencegah penolakan transplantasi
organ.
6. Bepergian ke daerah dengan tingkat TB yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko tertular
infeksi bakteri.

 Cara Penularan

Bakteri TB ditularkan melalui droplet yang terinfeksi di udara. Begitu tetesan ini memasuki udara,
siapa pun di dekatnya dapat menghirupnya. Seseorang dengan TB dapat menularkan bakteri melalui
bersin, batuk, berbicara, dan nyanyian.

Orang dengan sistem kekebalan yang berfungsi dengan baik mungkin tidak mengalami gejala TB, bahkan
jika mereka telah tertular bakteri tersebut, dikenal sebagai infeksi TB laten atau tidak aktif. Adapun
tahapan penularan dari penyakit tuberkulosis:

1. Infeksi primer ketika bakteri masuk melalui hidung dan mulut yang menghirup udara dengan
kandungan bakteri penyebab tuberkulosis. Bakteri ini bisa mencapai paru-paru, lalu mulai
memperbanyak diri.

2. Infeksi laten, terjadi ketika sistem imun melakukan perlawanan saat bakteri mulai berkembang
biak. Ketika sistem imun kuat, maka bakteri dapat dihancurkan untuk menahan perkembangan
infeksinya.

3. Infeksi aktif, terjadi ketika sistem imut tidak kuat atau lemah melawan serangan bakteri TB.
Alhasil, bakteri akan lebih bebas memperbanyak diri dan menyerang sel-sel sehat di paru-paru.

 Cara pencegahan

Salah satu cara mencegah TBC adalah dengan menghentikan penularan TBC dari satu orang ke orang
lain. Ini bisa dilakukan dengan mengidentifikasi penderita TBC, kemudian merawat, dan memberikan
pengobatan. Apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah tuberkulosis?

1. Pemeberian Vaksin BCG

2. Diagnosis Sejak Dini

3. Menjaga Lingkungan Tempat Tinggal


4. Tingkatkan Sistem Imun

4).Influenza

Penyakit flu atau yang terkadang disebut sebagai penyakit influenza pasti sudah tidak asing bagi
kita semua. Penyakit flu ini termasuk jenis penyakit yang sering menyerang masyarakat terlebih pada
saat musim hujan dan musim pancaroba (pergantian musim). Sehingga bisa dibilang bahwa penyakit flu
merupakan penyakit musiman di Indonesia. Flu merupakan penyakit infeksi saluran nafas yang
menyerang manusia tanpa mengenal umur, jenis kelamin, dll. Umumnya penyakit flu bisa sembuh
dengan sendirinya dengan masa inkubasi rata- rata selama 2 – 4 hari.

 Penyebab

Penyakit flu disebabkan oleh virus influenza tipe A dan sering disebut dengan human influenza
walaupun jenis penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A ini tidak hanya penyakit human
influenza, namun juga beberapa penyakit flu lain yang saat ini sedang mewabah di berbagai negara,
seperti flu Hong Kong, Swine flu atau flu babi, Flu burung, dll. Jenis penyakit flu yang saat ini sedang
menghebohkan dunia adalah penyakit flu babi yang disebabkan oleh virus H1N1 serta diduga terdapat
mutasi antara flu babi, flu burung, dan human influenza. Jenis flu ini telah menelan banyak korban di
negara asalnya, yaitu Meksiko.

 Cara penularan

1. Melalui uap air udara pernapasan (batuk atau bersin).

2. Melalui kontak kulit (jabat tangan atau pelukan).

3. Melalui air liur (berciuman atau minuman bersama).

4. Melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

 Cara pencegahan

virus flu yang sudah tersedia saat ini juga belum diketahui pasti apakah bisa memberikan kekebalan
saling silang terhadap flu babi ini. Oleh karena itu, untuk menghindari terkena penyakit flu (apapun
jenisnya), penting bagi kita untuk melakukan langkah – langkah pencegahan seperti dibawah ini:
1. Mencuci tangan setiap akan makan atau minum dan setelah bersentuhan dengan unggas atau
binatang ternak lainnya.

2. Menjaga kesehatan badan dengan cukup tidur, lahraga, makan makanan yang bergizi serta
pintar mengendalikan stress.

3. Belajar untuk lebih peka terhadap imunitas / ketahanan tubuh serta peka terhadap makanan /
minuman yang sebaiknya dihindari.

4. Jauhi rokok dan alkohol karena zat – zat yang terkandung dalam rokok dan alkohol berpotensi
menurunkan daya tahan tubuh.

5. Sebisa mungkin hindari melakukan kontak dengan penderita flu dengan caramengurangi pergi
ke tempat-tempat umum saat flu sedang mewabah.

6. Bersihkan liang hidung setiap pulang dari bepergian. Bisa dengan menggunakan sabun sambil
mengembus-embuskan udara hidung slama dibersihkan.

7. Jangan menutup bersin atau batuk dengan tangan. Jika ingin bersin, tutup dengan tisue lalu
segera membuangnya

5).Deman Tifoid/Tipes

Demam tifoid atau disebut juga tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella
typhi. Bakteri ini sering ditemukan dalam air dan makanan yang terkontaminasi dan bisa menyebar
dengan mudah dari satu orang ke orang lain. Meskipun bisa menyebabkan sejumlah gejala yang tidak
nyaman, tetapi demam tifoid biasanya bisa disembuhkan bila diobati segera. Oleh karena itu, penting
bagi orangtua untuk mengetahui cara merawat anak yang mengalami demam tifoid.
Penyebab penyakit ini yakni infeksi bakteri yang disebut Salmonella typhi yang banyak menyebar
melalui makanan yang terkontaminasi. Karena itu, ciri-ciri tipes memang banyak terjadi di negara-negara
berkembang. Penyakit ini perlu penanganan cepat, karena bila tidak segera diobati bisa sangat
berbahaya. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui ciri-ciri gejala tipes, baik gejalapada orang dewasa
maupun anak.

 Penyebab

Tipes merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang bernama Salmonella thypi.
Bakteri ini umumnya ditemukan pada makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri
tersebut. Sehingga, jika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi
oleh bakteri ini, maka akan berisiko terjangkit penyakit tipes.

 Cara Penularan

Melansir dari Mayo Clinic, berikut cara penularan tifus yang wajib diwaspadai :

1.Penularan Fekal-Oral

Penularan fekal-oral adalah cara penularan tifus yang paling sering terjadi. Penularan ini dimulai
ketika bakteri mengontaminasi makanan atau air atau kontak langsung dengan pengidap tifus. Cara
penularan ini kerap terjadi di lingkungan yang sanitasinya buruk, ketika Salmonella typhi dikeluarkan
melalui tinja atau urine pada pengidap tifus. Seseorang bisa terinfeksi ketika mengonsumsi makanan
yang dipersiapkan oleh orang tersebut, apabila orang tersebut belum mencuci tangan dengan baik
setelah menggunakan toilet.

2.Pembawa Tifus

Meskipun sudah dirawat dengan antibiotik, tak sedikit orang yang sembuh dari tifus masih
menyimpan bakteri dalam saluran usus atau kantong empedu hingga bertahun-tahun. Nah, orang-orang
seperti ini yang disebut pembawa kronis. Orang-orang ini bisa mengeluarkan bakteri melalui tinja
mereka dan mampu menginfeksi orang lain, meskipun mereka tidak lagi memiliki tanda atau gejala tifus.
Itulah cara penularan tifus yang harus kamu waspadai. Terpenting, kamu perlu mengetahui langkah
pencegahan berikut agar tidak tertular tifus.
 Cara Pencegahan

Mengingat bakteri Salmonella typhi umumnya menempel pada makanan, ini yang perlu diperhatikan
sebelum mengonsumsi makanan, yaitu:

1. Hindari membeli makanan di luar yang belum tentu kebersihannya.

2. Memasak sendiri makanan yang akan dikonsumsi.

3. Hindari produk susu yang tidak dipasteurisasi.

4. Hindari makanan mentah atau kurang matang

5. Cuci dan kupas buah dan sayuran.

6. Minum air dari botol tertutup atau rebus air.

7. Buat es sendiri di rumah.

8. Perhatikan kondisi seseorang yang membuat masakan yang akan kamu konsumsi

Selain memperhatikan makanan yang dikonsumsi, kamu perlu menerapkan kebersihan diri, seperti:

1. Rutin mencuci tangan, terutama setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan.

2. Hindari menyentuh mulut atau hidung.

3. Selalu bawa pembersih tangan (hand sanitizer) saat bepergian untuk berjaga apabila sabun dan
air tidak tersedia.

4. Hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki gejala penyakit tifus.

5. Hindari melakukan kontak dengan orang lain jika kamu merasa tidak enak badan

6).Difteri

Difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Gejalanya berupa demam dan
peradangan pada selaput saluran pernapasan bagian atas, hidung, serta kulit.Pada tahun 2017, difteri
pernah menjadi kasus luar biasa di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat adanya kelompok masyarakat
yang mudah tertular difteri akibat tidak mendapatkan vaksinasi atau status vaksinasinya tidak lengkap

 Penyebab

Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae. Infeksi ini dapat menular melalui
partikel di udara, benda pribadi, peralatan rumah tangga yang terkontaminasi, serta menyentuh luka
yang terinfeksi kuman difteri. Selain penularan difteri juga bisa terjadi melalui air liur seseorang. Bahkan
jika orang yang terinfeksi tidak menunjukkan tanda atau gejala difteri, mereka masih dapat menularkan
bakteri hingga enam minggu setelah infeksi awal.

 Cara Penularan

Penularan difteri dapat terjadi melalui berbagai cara. Sebab, bakteri penyebabnya dapat tersebar dalam
bentuk partikel di udara, benda pribadi, dan peralatan rumah tangga yang terkontaminasi.cara
penularanya sebagai berikut:

1. Partikel udara. Jika kamu menghirup udara yang mengandung partikel dari batuk atau bersin
pengidap difteri, kamu dapat tertular penyakit ini. Cara penularan ini termasuk yang paling
mudah terjadi, terutama pada tempat yang ramai.

2. Barang pribadi yang terkontaminasi. Berkontak dengan benda-benda pribadi milik pengidap
difteri juga dapat menyebabkan kamu tertular penyakit ini. Misalnya, memegang tisu bekas
pengidap difteri, minum dari gelas yang sama dengan pengidap, atau kontak-kontak lainnya
dengan benda-benda pribadi milik pengidap yang bisa menularkan bakteri.

3. Luka yang terinfeksi. Bersentuhan dengan luka yang terinfeksi juga dapat membuat kamu
terpapar bakteri penyebab difteri.

 Cara Pencegahan
Langkah pencegahan paling efektif untuk penyakit ini adalah dengan vaksin. Pencegahan difteri
tergabung dalam vaksin DPT. Vaksin ini meliputi difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan.

1. Vaksin DPT termasuk dalam imunisasi wajib bagi anak-anak di Indonesia. Pemberian vaksin ini
dilakukan 5 kali pada saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, satu setengah tahun, dan lima
tahun. Selanjutnya dapat diberikan booster dengan vaksin sejenis (Tdap/Td) pada usia 10 tahun
dan 18 tahun. Vaksin Td dapat diulangi setiap 10 tahun untuk memberikan perlindungan yang
optimal.

2. Apabila imunisasi DPT terlambat diberikan, imunisasi kejaran yang diberikan tidak akan
mengulang dari awal. Bagi anak di bawah usia 7 tahun yang belum melakukan imunisasi DPT
atau melakukan imunisasi yang tidak lengkap, masih dapat diberikan imunisasi kejaran dengan
jadwal sesuai anjuran dokter anak Bunda. Namun bagi mereka yang sudah berusia 7 tahun dan
belum lengkap melakukan vaksin DPT, terdapat vaksin sejenis yang bernama Tdap untuk
diberikan.

7).Hepatitis

Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati atau lever. Ciri penyakit menular hepatitis adalah
demam, nyeri sendi, nyeri perut, dan penyakit kuning. Dalam situs Alodoc disebutkan, hepatitis dapat
bersifat akut maupun kronis. Jika tidak segera ditangani dengan baik, hepatitis dapat menimbulkan
komplikasi, seperti gagal hati, sirosis, atau kanker hati (hepatocellular carcinoma).

 Penyabab

Hepatitis dapat disebabkan karena infeksi maupun bukan karena infeksi. Pembagian jenis hepatitis
yang disebabkan oleh infeksi virus, yaitu:

1. Hepatitis A, disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A biasanya ditularkan melalui
makanan atau air minum yang terkontaminasi feses dari pengidap hepatitis A.
2. Hepatitis B, disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui cairan
tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B, seperti darah, cairan Miss V, dan air mani.

3. Hepatitis C, disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C dapat ditularkan melalui cairan
tubuh, terutama melalui berbagi pakai jarum suntik dan hubungan seksual tanpa kondom.

4. Hepatitis D, disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Virus hepatitis D tidak bisa berkembang
biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis D dapat ditularkan melalui
darah dan cairan tubuh lainnya.

5. Hepatitis E, disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah terjadi pada lingkungan
yang tidak memiliki sanitasi yang baik, akibat kontaminasi virus hepatitis E pada sumber air.

 Cara Penularan

Penularan: Melalui makanan atau minuman yang tidak bersih, misalnya es batu yang proses
pembuatannya terkontaminasi virus hepatitis. Penularan virus hepatitis B dan hepatitis C melalui darah
dan cairan tubuh yang terinfeksi; seperti transfusi darah, hubungan seks, pembuatan tato dan tindik,
serta injeksi.

 Cara Pencegahan

1. Jaga kebersihan pangan yang hendak diolah maupun makanan yang hendak dikonsumsi.

2. Hindari pertukaran cairan tubuh yang berisiko, seperti hubungan seks yang tidak aman.

3. Hindari berbagi menggunakan barang pribadi, seperti handuk, pakaian, alat makan, dan sikat
gigi dengan penderita hepatitis.

4. Pastikan Anda menggunakan jarum baru yang steril saat hendak melakukan injeksi, seperti
transfusi darah, akupuntur, serta membuat tato atau tindik

8).Tetanus

Tetanus merupakan kondisi yang menyebabkan tubuh menjadi kaku dan tengang akibat infeksi
kuman. Sebagian besar orang umumnya pernah mengalami luka pada kulit. Jika tidak dirawat dan
diobati dengan benar, luka tersebut memiliki risiko terkontaminasi dan mengalami infeksi. Salah satu
infeksi yang mungkin terjadi adalah tetanus.

 Penyebab

Bakteri Clostridium tetani merupakan penyebab utama terjadinya infeksi tetanus. Hal yang perlu
digarisbawahi, infeksi tetatus merupakan infeksi yang tergolong serius. Bakteri ini umumnya terdapat
dalam debu, tanah, serta kotoran hewan dan manusia.

Bakteri tetanus sering kali masuk ke tubuh melalui luka terbuka akibat cidera atau luka bakar. Jika
berhasil memasuki tubuh, bakteri tetanus berkembang biak dan melepas neurotoksin, yaitu racun yang
menyerang sistem saraf.

 Cara Penularan

Bakteri bisa masuk ke tubuh melalui luka terbuka atau terkena tusukan benda tajam yang
terkontaminasi, misalnya tertusuk paku.Bakteri tetanus akan masuk ke dalam tubuh, dan spora
berkembang biak menjadi bakteri baru dan mengumpul dalam luka. Kumpulan bakteri tersebut akan
menghasilkan racun yang menyerang saraf motorik dan langsung menyebabkan gejala tetanus

Selain itu, cara umum lain penularan tetanus antara lain:

 Luka yang terkontaminasi dengan air liur atau kotoran

 Luka yang disebabkan oleh benda menusuk kulit seperti paku, serpihan kaca, jarum

 Luka bakar

 Luka yang dipencet

 Cedera dengan jaringan yang mati

 Cara Pencegahan

dengan vaksinasi. Di negara kita, vaksin tetanus masuk ke dalam daftar imunisasi wajib pada anak.
Imunisasi tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus). Proses
vaksinasi ini harus diberikan dalam lima tahap, yaitu pada usia 2, 4, 6, 18 bulan, dan 4-6 tahun.
Untuk anak anak di atas 7 tahun, tersedia vaksid Td yang bisa melindungi diri dari serangan tetanus dan
difteri. Hal yang perlu diingat, vaksinasi ini mesti diulang tip 10 tahun. Tujuannya untuk meningkatkan
kekebalan tubuh terhadap infeksi difteri dan tenanus.

Selain dengan vaksinasi, pencegahan tetanus juga dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan,
terutama ketika merawat luka agar tidak terkena infeksi.

9).Kolera

Kolera adalah penyakit infeksi serius yang mengganggu sistem pencernaan dan dapat
menyebabkan diare parah serta dehidrasi. Penularan kolera umumnya berasal dari air yang tercemar
bakteri Vibrio cholerae.Di beberapa tempat, terutama negara-negara berkembang, bakteri ini dapat
ditemukan di air minum yang terkontaminasi atau di masakan laut yang tidak dimasak sampai matang

 Penyebab

Patogen utama yang menyebabkan infeksi kolera adalah bakteri Vibrio cholerae. Namun, yang
membuat penyakit ini menjadi berbahaya dan bisa mengancam nyawa adalah keberadaan racun yang
disebut CTX atau toksin kolera.

CTX diproduksi oleh bakteri V. cholerae di dalam usus kecil. Racun ini akan menempel di dinding usus,
yang kemudian akan mengganggu aliran normal natrium dan klorida.

 Cara Penularan

Bakteri kolera dapat ditularkan melalui makanan atau minuman. Ketika makanan yang dikonsumsi
tercemar bakteri penyebab kolera, hal ini memudahkan bakteri kolera untuk menyerang . Perhatikan
penggunaan air yang digunakan untuk mencuci buah atau sayuran. Bakteri kolera dapat menyebar
melalui air yang terkontaminasi bakteri kolera bisa menyebabkan seseorang mengalami penyakit kolera.

Sanitasi yang buruk dan lingkungan yang padat juga bisa menjadi tempat penularan bakteri kolera.
Bakteri kolera bisa bertahan pada air dalam jangka waktu yang cukup lama. Penggunaan toilet umum
yang kebersihannya tidak terjaga dapat menjadi lokasi penularan dan penyebaran bakteri kolera.
Sebaiknya, selalu menjaga kebersihan diri setelah menggunakan toilet. Jangan lupa untuk mencuci
tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik.

 Cara Pencegahan

1. Gaya hidup sehat mampu mencegah dari penularan penyakit korea. Rajin mencuci tangan
dengan air yang mengalir dan sabun antiseptik setelah menggunakan toilet bisa kamu lakukan
sebagai pencegahan penyakit kolera. Sebaiknya pastikan makanan dan minuman yang
dikonsumsi.

2. Hindari konsumsi makanan dan minuman dari lingkungan yang memiliki sanitasi buruk.
Sebaiknya jaga kebersihan makanan. Jika kamu ingin mengonsumsi air dalam kemasan
sebaiknya bersihkan dulu bagian luarnya sebelum kamu mengonsumsi air kemasan tersebut.
Kamu juga bisa mencegah penyakit kolera dengan memerhatikan tingkat kematangan dari
makanan yang akan dikonsumsi. Biasanya, makanan yang mentah berpotensi mengandung
bakteri di dalamnya.

3. Jangan lupa menjaga daya tahan tubuh agar tetap terjaga dengan baik

10).Polio

Polio atau yang disebut juga dengan poliomyelitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi virus.Virus ini dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan pada sistem
saraf motorik.Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kelumpuhan pada otot, baik yang bersifat
sementara maupun permanen.

Pada kasus yang lebih berat, polio dapat memengaruhi kemampuan bernapas dan menelan pada
anak.Penyakit ini tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, sekarang sudah ada vaksinasi yang
dapat mencegah penularan polio.

 Penyebab

Masalah kesehatan ini disebabkan oleh virus polio yang masuk melalui rongga mulut, hidung, dan
menyebar ke dalam aliran darah.Poliomielitis sangat mudah menular, umumnya virus ditemukan di
feses yang terinfeksi

 Cara Penularan
Penularan bisa terjadi pada beberapa kondisi, seperti:

1. Terpapar batuk dan bersin dari penderita.

2. Kurang memiliki akses air bersih.

3. Sanitasi yang buruk.

4. Minum air yang terkontaminasi virus.

Virus bisa ditularkan melalui batuk atau bersin karena virus tersebut dapat bertahan hidup di dalam
tenggorokan dan usus. Namun, kasus kejadiannya lebih jarang ditemukan

 Cara Pencegahan

Kondisi kesehatan ini tidak dapat disembuhkan. Namun, Anda dapat mencegahnya dengan melakukan
vaksinasi.Selain vaksin, ada beberapa hal yang bisa membantu mencegah penyakit ini:

1. Membawa bekal makan sendiri saat pergi ke sekolah.

2. Biasakan anak mencuci tangan.

3. Memakai hand sanitizer jika tidak ada sabun.

4. Pastikan menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang benar-benar bersih.

11).Rubella

Rubella atau dikenal dengan nama Campak Jerman, merupakan penyakit infeksi virus yang
menyerang kulit dan kelenjar getah bening. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak.Pada anak-
anak, umumnya rubella hanya menimbulkan gejala ringan yang tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Rubella menjadi penyakit membahayakan ketika menginfeksi ibu hamil, karena dapat menimbulkan
kecacatan pada janin yang dikandung.

 Penyebab
Penyakit rubella disebabkan oleh virus Rubella. Virus ini menyebar dari satu orang ke orang lain
melalui percikan air liur (droplet) saat penderita Rubella bersin, batuk, atau berbagi makanan dengan
orang lain yang sehat.

 Cara Penularan

Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan sekresi hidung atau tenggorokan dari
orang yang terinfeksi serta melalui tetesan air atau kontak langsung dengan pasien. Penyakit ini sangat
menular dan penderitanya dapat menularkan penyakit kepada orang lain mulai 1 minggu sebelum
hingga 1 minggu setelah munculnya ruam.

 Cara Pencegahan

Pencegahan terbaik adalah dengan memberi vaksinasi sesuai dengan jadwal imunisasi yang sudah
disediakan oleh pemerintah. Pemberian vaksin MMR pertama dilakukan pada usia 15 bulan, dan
diberikan untuk kedua kalinya pada saat anak menginjak usia 5 tahun. Vaksinasi juga dapat diberikan
sebelum bepergian ke tempat yang endemik rubella serta minimal satu bulan sebelum menjalani
kehamilan.Penyakit rubella bisa dicegah dengan menerapkan beberapa kebiasaan di bawah ini:

1. Menjaga kebersihan diri, yakni dengan rutin mandi dan cuci tangan pakai sabun.

2. Menghindari kontak dengan pengidap rubella.

3. Isolasikan pengidap rubella ke ruangan terpisah yang jauh dari anggota keluarga
Kesimpulan

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan atau berpindah dari orang yang sakit ke
orang yang sehat atau belum terkena penyakit menular tersebut. Penularan penyakit tersebut dapat
terjadi baik melalui perantara maupun secara langsung.Untuk Menghindari dari penyakit menular yaitu
dengan menjaga kesehatan,upayakan berperilaku hidup sehat dan bersih,tidak lupa untuk suntik
vaksin,dan rajin kontrol ke dokter.

Sumber :

https://www.puribunda.com/mengenal-difteri-dan-bagaimana-pencegahannya/

https://dinkes.bangkabaratkab.go.id/content/macam-macam-penyakit-menular

https://www.halodoc.com/kesehatan/tetanus

https://prodiaohi.co.id/apa-itu-influenza
https://www.halodoc.com/artikel/penularan-penyakit-kolera-yang-harus-diwaspadai

https://www.mitrakeluarga.com/artikel/artikel-kesehatan/tuberkulosis

https://rs-soewandhi.surabaya.go.id/penyebab-gejala-dan-pengobatan-malaria/

https://www.halodoc.com/artikel/penularan-penyakit-tifus-yang-harus-diwaspadai

Anda mungkin juga menyukai