“DIMSUM NYAM”
Kelompok 4
Nama Anggota :
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Potensi Pasar
B. Kendala
C. Strategi Pemasaran
D. Neraca Keuangan
A. Penjualan
B. Hasil dan Pembahasan
C. Foto Produk dan Foto Aktifitas
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimsum asal kata dalam karakter tradisional cina atau karakter sederhana, dibaca dianxin)
adalah makanan ringan atau bisa dibilang makanan kudapan (cemilan) khas masyarakat cina.
Dim sum sendiri adalah pengucapan dari masyarakat Hongkong yang rata2 berbahasa
Kanton.Dimsum sudah dikenal sejak zaman dinasti Han (206 SM - 220), buat kalian yang suka
dengan romansa 3 negara (Sam Kok) dinasti Han adalah dinasti sebelum zaman 3 negara ini. Dim
sum berawal dari jalan sutra. Banyak pedagang yang memerlukan tempat istirahat dalam
perjalanannya pulang pergi dalam membawa barang dagangannya. Di warung teh ini kadang
mereka hanya melepas lelah sebentar untuk kemudian melanjutkan perjalanan kembali. Kadang
ada petani yang setelah bertani sore harinya juga pergi ke warung teh sekedar untuk berkumpul
dengan teman2nya sambil minum teh. Mereka kadang hanya makan makanan yang ringan saja
sebagai teman minum teh, makanan inilah yang dinamakan dianxin (Mandarin) atau dimsum
(Kanton) yang arti harafiahnya sedikit tapi lekat dihati. Sedangkan acara minum teh plus makan
dimsum-nya dinamakan Yum Cha (??) atau minum teh.
Tradisi ini semakin lama semakin memudar di cina, hingga di dinasti Yuan (1279-1368) sudah
banyak yang melupakannya. Hanya masyarakat di cina selatan saja yang masih
mempertahankan tradisi ini yaitu di sekitar Guangzhou. Ini dikarenakan adanya anggapan bahwa
makan cemilan sambil minum teh dapat membuat gemuk. Karena Hongkong dekat dengan
Guangzhong ini maka kebiasaan ini juga masih terus dipertahankan di Hongkong sampai dikenal
oleh seluruh dunia sehingga yang dikenal di dunia adalah DimSum bukan DianXin.
B. Tujuan Usaha
Tujuan usaha ini bukan hanya memenuhi tugas dan profit saja, melainkan juga mencari
penekanan kepada pengalaman sebuah proses wirausaha karena melalui pemasaran dan
penjualan ini kami dituntut untuk berinteraksi dengan orang banyak. baganmana cara
menawarkan dengan baik dan sopan kepada konsumen. meyakinkankan konsumen agar
membeli produk yang kita tawarkan dan memberi penjelasan serta pelayanan terbaik agar
konsumen merasa puas, lalu tujuan lainnya yaitu
1. Melatih diri untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur.
2. Belajar berwirausaha khususnya dalam segi pemasaran/penjualan produk.
3. Belajar memanfaatkan peluang dalam penjualan produk.
C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Kewirausahaan ini direncanakan dimulai pada 26 Mei-10 Juni 2022 di Poltekkes
Kemenkes Tanjung karang
BAB II
PROSES PRODUKSI
Cara produksi
1. Siapkan blender atau chopper, lalu masukkan daging ayam dan udang. Proses hingga halus
dan tercampur rata. Tingkat kehalusan bisa disesuaikan dengan selera.
2. Setelah itu, pindahkan ke dalam wadah. Campur dengan daun bawang, tepung tapioka,
bawang putih halus, gula pasir, garam, merica bubuk, dan kaldu jamur.
3. Tambahkan telur, minyak wijen, dan saus tiram, lalu aduk hingga tercampur rata. Kemudian
diamkan selama 15 menit supaya adonan menyatu sempurna
4. Ambil kulit pangsit, lalu isi dengan adonan sesuai selera. Bentuk dengan cara mengerutkan
bagian sampingnya seperti ini.Setelah itu, ratakan bagian atasnya dengan sendok, lalu
tekan-tekan bagian bawah dimsum supaya bentuknya lebih bagus. Selanjutnya, letakkan
wortel parut di atasnya, lakukan hingga adonan habis.
5. Siapkan pengukus yang sudah diolesi minyak dan dipanaskan. Masukkan semua dimsum,
lalu kukus selama 10 menit. Olesi permukaan dimsum dengan campuran satu sendok makan
minyak goreng, minyak wijen, dan air.Setelah itu, kukus kembali selama 30 menit. Terakhir,
angkat dan sajikan dengan saus dimsum atau saus sambal.
Produksi
Pengeluaran Rp 190.000,00
Penjualan
1 bungkus Rp 13.000,00
isi 9 pcs
BAB III
LAPORAN KEUANGAN
A. Potensi Dasar
Potensi pasar adalah batas yang didekati oleh permintaan ketika pengeluaran pemasaran
industri mendekati tak terhingga untuk lingkungan yang telah ditentukan (Kotler, 1997). Setelah
menciptakan ide, penjual mencari tahu potensi pasar dengan melakukan mengirimkan survey
secara online.
Pada hasil survey yang dilakukan penjual tentang rentang usia responden yaitu didapatkan hasil
paling dominan dengan rentang usia 18 tahun-22 tahun. Membaca pasar secara akurat
merupakan langkah yang sangat penting sebelum memulai usaha. Tingkat kepadatan penduduk
sekitar lokasi merupakan hal yang penting. Pada penjualan usaha ini ditargetkan kepada
mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang dan sekitarnya. Mengingat paling banyak mahasiwa/I di
kampus tersebut tingggal dengan cara mengekos. Dengan demikian potensi pasar yang didapat
menjadi lebih besar. Hal tersebut bisa menjadi pertimbangan kami untuk cara bagaimana
mendistribusikan barang usaha kami dengan cara melalui survey. Pada hasil survey didaptkan
hasil yang dominan cara distribusi dengan delivery.
B. Kendala
Dalam memulai suatu usaha pasti ada yang namanya kendala. Kendala merupakan halangan
rintangan dengan keadaan yang membatasi, menghalangi atau mencegah pencapaian sasaran.
Pada usaha yang dilakukan kali ini memiliki kendala atau keterbatasan yaitu waktu dan tempat.
Mengingat penjual tidak berada dalam satu lokasi. Dengan demikian sulitnya melakukan
komunikasi secara efektif dan terkadang menimbulkan masalah dalam pendistribusian barang
ke konsumen karena hanya beberapa anggota yang berada di tempat. Kendala yang tidak kalah
penting adalah kondisi cuaca yang diluar kendali atau tidak terduga. Hal tersebut bisa
menyebabkan terlambatnya distribusi barang jualan, sehingga dapat membuat konsumen
menunggu.
C. Strategi Pemasaran
Dalam melakukan suatu usaha diperlukan strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan
proses analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian yang dirancang untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam strategi pemasaran ini terdapat
strategi acuan/bauran pemasaran (marketing mix), yang menetapkan komposisi terbaik untuk
dapat mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Untuk mengetahui keinginan konsumen, dilakukannya sebuah survey yaitu
D. Neraca Keuangan
Dimsum Nyam
Laporan Neraca Keuangan
Per 15 Juni 2022
Aset Liabilitas
Aset lancar Hutang usaha -
Kas 35.000
Persediaan Barang 180.000 Ekuitas
Piutang usaha - Modal 225.000
Aset tetap
Peralatan 10.000
Bangunan -
Berdasarkan neraca keuangan diatas dapat disimpulakan adanya hubungan timbal balik yang
menunjukkan keseimbangan antara harta, kewajiban dan modal.
BAB IV
A. Penjualan
B. Hasil dan Pembahasan
C. Foto Produk dan Aktivitas
a. Foto produk
b. Foto Aktivitas
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan ini, kami menarik kesimpulan bahwa siswa sangat memerlukan proses
pembelajaran seperti ini, yang bukan hanya teori saja tapi langsung praktek kelapangan. Dengan
hal ini kita bisa secara langsung merasakan bagaimana berinteraksi pada konsumen,
menawarkan dan menjual produk kepada orang lain. Pengalaman ini bisa menjadi dasar ketika
nanti kami akan membuka suatu usaha. Asal ada kemauan dan keinginan pasti kita bisa
melakukannya, karena dalam dunia bisnis modal bukanlah segalanya tapi skill juga sangat
berperan penting.
B. Saran
Semoga dalam pembelajaran kewirausahaan selanjutnya, kegiatan praktek lapangan ini tetap
bisa dilaksanakan dan lebih ditingkatkan lagi. Karena kegiatan seperti ini sangatlah bermanfaat,
agar siswa memiliki bekal pengalaman ketika ingin terjun langsung kedunia bisnis.