Cara Pencegahan:
Cara Penyebarannya melalui saluran hidung. Virus campak yang berasal dari cairan
hidung dan tenggorokan yang keluar dari penderita pada saat bersin, bantuk, dan
bernapas.Cara Pencegahannya dengan imunisasi serta menghindari penderita,
karena campak dapat ditularkan melalui saluran pernapasan. Virus campak yang
berasal dari cairan hidung dan tenggorokan yang keluar dari penderita pada saat
bersin, bantuk, dan bernapas.
5. Cacar Air Cacar air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular, yang
menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun
menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.
Penyebabnya adalah virus Varicella zoster. Virus ini ditularkan melalui percikan
ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari
lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya, mulai dari timbulnya gejala
sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Untuk mencegah penularan, sebaiknya
penderita diisolasi (diasingkan). Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia
akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa
tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan
menyebabkan herpes zoster.
Gejala:
a. Demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah.
b. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing.
c. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil
yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti
timbul di anggota gerak dan wajah.
d. Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan
dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat
tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering
membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan
bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan
akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas
lagi.
e. Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera
terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini
memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah
mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih
lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih
sulit menghilang.
Cara Penyebaran :
a. Sentuhan
b. Droplet : bila penderita cacar air, batuk, pilek dan jika bicara mengeluarkan
semacam liur tapi dalam ukuran super kecil. Droplet ini masuk ke tubuh orang
sehat, terus tinggal di tubuh tersebut selama 7 - 10 hari.
c. Bila selama periode itu, ia tetap sehat, virus tidak berkembang, atau berkembang
dengan pertumbuhan tertekan, sehingga pada beberapa orang, ia tidak merasa
pernah kena cacar air padahal dia sebenarnya sudah kena tapi nggak pernah
muncul ke kulit.
d. Bila selama periode itu, si sehat jadi lemah, virus menyebar dan muncul ke
permukaan dan jadilah cacar air.
Cara Pencegahan:
a. Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini
dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan.
Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh.
b. Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki
resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem
kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-
zoster. Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.
6. Orthomyxovirus Virus ini sering disebut dengan virus influenza, karena dapat
menyebabkan penyakit influenza. Genomnya berupa RNA untai tunggal rantai negatif
yang bersegmen-segmen. Terdapat 8 segmen dalam genom virus ini. Virus ini
merupakan virus berselubung dengan protein Hemaglutinin (HA) dan Neuraminidase
(N). Kedua protein ini sangat bervariasi. Virus influenza sendiri dapat dibedakan
menjadi Virus influenza A, B dan C.
Virus influenza A dapat menyerang manusia dan beberapa hewan ungags, serta
bertanggung jawab terhadap pandemi influenza di dunia. Ingatkah kalian dengan
kejadian flu burung beberapa waktu silam? Virus influenza yang menyebabkan
kejadian luar biasa tersebut adalah virus influenza A.
Virus influenza B juga banyak menginfeksi manusia dan merupakan virus yang
berperan dalam kejadian influenza yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-
hari.
Sedangkan virus influenza C hanya menyebabkan gejala yang ringan pada manusia,
sehingga jarang dipelajari. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa protein
Hemaglutinin dan Neuraminidase pada selubung virus sangat bervariasi. Terdapat
lebih dari 15 variasi protein Hemaglutinin (H1 - H18) pada virus influenza A dan 11
variasi protein Neuraminidase (N1 - N11). Dikarenakan ada proses rekombinasi
genom antar virus (antigenic shift), maka terjadi pula kombinasi protein HA dan NA.
Jadi bisa terbentuk virus dengan berbagai macam protein HA dan N, seperti H1N1,
H3N5, H5N1 dan lain-lain.