Anda di halaman 1dari 62

BAHAS LATIN & SINGKATAN BAHASA LATIN

DALAM RESEP DOKTER

Oleh :
Ekanita Desiani, M.Farm.Klin., Apt.
RESEP & BAGIANNYA

Identitas Dokter penulis resep

Inscriptio  tanggal dan tempat ditulisnya resep

Invecatio  tanda pembuka resep yaitu R/

Praescriptio  Nama obat, jumlah, dosis dan cara


pembuatannya

Signatura/transciptio  Petunjuk pemakaian &


keterangan lain

Subscriptio  paraf/tanda tangan penulis resep


ALASAN PEMAKAIAN BAHASA LATIN DALAM
RESEP DOKTER

1. Bahasa latin merupakan bahasa mati 


- Tidak dipakai dalam percakapan
- Tidak timbul kosa kata baru
2. Bahasa internasional dalam bidang kedokteran
dan farmasi  resep bersifat universal,
dengan bahasa latin dapat dimengerti diseluruh
negara
3. Untuk menjaga kerahasiaan penyakit seseorang
4. Menjaga efek psikologis pasien
Penggunaan Dalam Resep

• Berkaitan dengan aturan pakai


• Berkaitan dengan takaran/jumlah/satuan
• Berkaitan dengan perintah pembuatan
• Berkaitan dengan keterangan waktu
• Berkaitan dengan keterangan tempat penggunaan
• Berkaitan dengan istilah bahan obat atau bentuk sediaan
• Istilah lainnya
Dalam Prakteknya :
pemakaian singkatan bahasa latin dan simbol bilangan
latin serta romawi harus dengan simbol yang lazim sesuai
kesepakatan, sehingga tidak menimbulkan salah
pengertian.

* Adakalanya penulisan resep menggunakan bahasa ibu


yang berlaku lokal mis :
- O.B.H. = obat batuk hitam
= Potio Nigra contra tussim (bhs latin)
- k.p. = kalau perlu
= pro re nata /p.r.n. (bhs latin)
EJAAN DALAM BAHASA LATIN

* Abjad latin terdiri dari 26 huruf yaitu :


- Huruf hidup (vokal) : a,e,i,o,u,y
- Huruf mati (konsonan) :
b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,,p,q,r,s,t,v,w,x,z,
- Huruf hidup rangkap (diftong) : ae, au,
oe dan eu, ei,ui (jarang)
- Huruf x adalah huruf mati rangkap ber
bunyi cs atau qs
* Huruf i diucapkan sebagai huruf mati pada permulaan kata atau diantara
dua huruf hidup
Contoh :
- iodium (Yodium) = yodium
- maior (mayor) = lebih besar
perkecualian :
- ire (iere) = pergi

* Huruf c diucapkan sebagai huruf k didepan : a,o,u,eu,ui dan didepan huruf


mati, contoh :
-cum (kum) = dengan
-cochlear (kokhlear) = sendok
- Huruf c diucapkan sebagai huruf s yang tajam
didepan :e, i, y, ae, eu, oe, dan ei,contoh :
cera (sera) = lilin, malam
acidum (asidum) = asam

- Huruf ae berbunyi ee , contoh :


Plantae (plantee) = tumbuh-tumbuhan

- Huruf eu berbunyi ui, contoh :


seu (sui) = atau
- Huruf ti berbunyi tsi, contoh :
solutio (solutsio) = larutan
- Huruf v berbunyi w, contoh :
vinum (winum) = anggur
- Huruf qu berbunyi kw, contoh:
aqua (aakwaa) = air
GOLONGAN KATA

Kata dalam bahasa latin dibagi menjadi 2 golongan :

GOLONGAN I : adalah jenis kata yang dapat diturunkan / diubah bentuk


(DECLINATIE= DEKLINASI)

1. Nama-nama (nomina) :
a. Substantiva (kata benda)
b. Adiectiva (kata keadaan)
c. Pronomina (kata ganti)
2. Verba (kata kerja) yang diubah bentuknya sesuai dengan waktu dan jumlah.
GOLONGAN II : Adalah jenis kata yang yang tidak dapat
diturunkan.
a. Adverbia (kata keterangan)
b. Praepositiones (kata depan/perangkai)
c. Conjuctiones (kata penghubung)
d. Interieotiones (kata seru)

Kata bilangan (numeralia) digolongkan tersendiri


KATA BENDA
NOMINA SUBSTANTIVA

Dalam bahasa latin akhiran suatu benda tidak selalu tetap , tetapi berubah
menurut kedudukan kata benda tersebut dalam kalimat ( sebagai subyek,
predikat atau obyek )
Contoh dalam bahasa Indonesia :
Ibu memanggil ayah
S P O
Akan berubah arti jika ditulis :

Ayah memanggil ibu


S P O
Dalam bhs latin S/O tidak ditentukan oleh susunan
kalimat tetapi ditentukan oleh akhiran kata bendanya
Contoh :
Pater = ayah
Mater = ibu
Vocat = memanggil
Akhiran er = menunjukkan subyek
Akhiran em = menunjukkan obyek, maka :

Pater matrem vocat = Matrem pater vocat


= ayah memanggil ibu
Mater patrem vocat = Patrem mater vocat
= ibu memanggil ayah
• Walaupun susunan berubah artinya tetap sama selama
akhiran kata bendanya tetap, akhiran kata benda ini yang
disebut casus

• CASUS adalah akhiran substantivum (kata benda) yang


menyatakan kedudukan atau jabatan substantivum (kata
benda) dalam kalimat.

Dalam bahasa latin terdapat 6 macam CASUS:


a. CASUS NOMINATIVUS (CASUS I)
Menunjukkan subyek kalimat, contoh :
- Mater patrem vocat
- Sirupus simplex = sirup yang sederhana

b. CASUS GENETIVUS (CASUS II)


Menunjukkan pemilik barang, contoh :
- Radix gentianae = akar dari gentiana
- Sirupus citri = sirup dari jeruk/ sirup jeruk
- aqua calcis = air kapur
c. CASUS DATIVUS (CASUS III)

Menunjukkan pelengkap penyerta, memberikan jawaban atas pertanyaan :


- untuk siapa ?
Contoh :
- Aplicandum oculo dextro et sinistro = Dipakai (dioleskan) pada mata
kanan dan kiri
Sebagai subyek mata = oculus
kanan = dexter
kiri = sinister

- Adde sacharum infuso = tambahkan gula pada rebusan


d. CASUS ACCUSATIVUS (CASUS IV)
Menunjukkan pelengkap penderita :
Contoh :
Recipe Acidi Borici gramata triginta
casus I casus IV

e. CASUS VOCATIVUS (CASUS V)


Menunjukkan teguran pada seseorang (jarang digunakan)
f. CASUS ABLATIVUS (CASUS VI)
Menunjukkan keterangan tempat, dimana, darimana,
dengan apa, alat yang dipakai.
Contoh :
Consperge Lycopodio = taburilah dengan lycopodium
Akhiran kata benda tidak hanya menunjukkan
jabatan tetapi juga jumlah (Numerus)
NUMERUS Numerus
Singularis Pluralis
(Bentuk tunggal) (Bentuk jamak)
contoh : contoh :
Formula = resep Formulae
Gutta = tetes Guttae
Dena = gigi Dentes

Akhiran kata benda ada 12 macam :


- 6 casus singularis
- 6 casus pluralis
Genus menggambarkan ciri dari kata benda
GENUS (JENIS) (substantivus), ada 3 macam genus :

Umumnya berakhiran us, er, ir


Pedoman umum :
- orang laki-laki
- pekerjaan laki-laki
- angin
- nama bulan
- binatang jantan

Contoh :
- Ocullus = mata - Bulbus= bola
- os = mulut
- virus = racun
Umumnya berakhiran a
Pedoman umum :
- orang perempuan
- pekerjaan perempuan
- kota, negara,pulau, semenanjung
- pohon, binatang betina
contoh :
- Herba = tumbuhan - Formula = resep
- Lagena = botol - resina = damar
- Mixtura = campuran - Pilula = pil
- Farina = tepung - Planta = tanaman
Umumnya berakhiran um
Contoh :
- Oleum = minyak - Acidum = asam
- Linimentum = obat gosok - ovum = telur
- infusum = sari
- cetaceum = lemak dari ikan paus
- vitrum = gelas kaca
- periculum in mora (PIM) = berbahaya bila
ditunda
Declinatio yaitu golongan kata benda yang memiliki
DECLINATIO akhiran sama pada casus genetivus singularisnya

Contoh :
1. Nominativus singularis : Formula, Gentiana
Genetivus singularis : Formulae, Gentianae
2. Nominativus singularis : Sirupus, Medicus
Genetivus singularis : Sirupi, Medici
3. Nominativus singularis : Carbo
Genetivus singularis : Carboni
4. Nominativus singularis : Fructus
Genetivus singularis : Fructus
5. Nominativus singularis : Dies
Genetivus singularis : Diei
DECLINATIO KEDUA

Semua kata dalam bahasa latin yang dalam Nominativ


Singularis berakhiran US atau UM Serta Genetivus Singularis berakhiran I
Contoh : - Sirupus = sirup
- Unguentum = salep

Casus Singularis Pluralis Genus


1 Sirupus (m) Unguentum (n) Sirupi Unguenta (i) m+n
2. Sirupi Unguenta Siruporum Unguentorum
3. Sirup Unguento Sirupis Unguentis
4. Sirupum Unguentum Sirupos Unguentos
5. Sirupe Unguente Sirupi Unguenti
6. Sirupo Unguento Sirupis Unguentis
LATIHAN
DECLINATIO I & II

R/ Acid Boric g.1


g = grammatum, sebagai pelengkap penderita (Casus 4)
lihat declinatio II untuk casus 4

singularis : grammatum : pluralis :grammata

R/ Ext. Bellad 1 ---------- Recipe Extractum Belladonae


grammatum unum (dec II) (dec I)
DECLINATIO III

Meliputi kata dalam bahasa latin yang dalam genetivus


singularis berakhiran IS.
Sedangkan Nominativus singularis tak beraturan.

Contoh :- Carbo = arang, batu api, batu bara


- Cortex = kulit kayu
- Adeps = Lemak
- Nitras = Nitrat
- Cochlear = Sendok
Casus SINGULARIS

1. Carbo Cortex Adeps Nitras Cochlear


2. Carbonis Corticis Adipis Nitratis Cochlearis
3. Carboni Cortici Adepi Nitrati Cochleari
4. Carbonem Cortecem Adipem Nitratem Cochlearem
5. Carbo Cortex Adep Nitras Cochlear
6. Carbone Cortece Adepe Nitrate Cochleare
Casus PLURALIS

1. Carboes Cortexes Adepses Nitrases Cochleares/a


2. Carbonum Cortecum Adepium Nitratun Cochlearum
3. Carbonibus Cortecibus Adepibus Nitratibus Cochlearibus
4. Carbones Corteces Adipes Nitrates Cochleares
5. Carbones Corteces Adipes Nitrates Cochleares
6. Carbonibus Cortecibus Adepibus Nitratibus Cochlearibus
Daftar kata-kata :

Adeps = lemak
Albumen = putih telur
Collutio – oris = obat kumur
solutio = larutan
mel-mellin = madu
sapo sabun
LATIHAN
DECLINATIO III

1. S.p.r.n. C I. = Signa pro renata Cochlear unum


= Tandailah bila perlu satu sendok makan

2. S.p.r.n. C. II = Signa pro renata cochleares duo

3. S 3 dd C II a.c. = Signa ter de die cochleares duo ante coenam

= Tandailah sehari tiga kali dua sendok


makan sebelum makan
NUMERALIA

Pembagian jenis bilangan (numeralia) berdasarkan sifatnya


dalam bahasa Latin :

Adiectiva Numarelis :
1.1. Cardinalia Numeralia : adalah bilangan pokok yang
menjawab pertanyaan berapa ?
contoh : unus = satu

1.2. Ordinalia Numeralia : adalah bilangan yang me-


nyatakan tingkat, menjawab pertanyaan keberapa?.
contoh : primus = kesatu
1.3. Distributiva Numeralia adalah bilangan yang
menyatakan distribusi, selalu, senantiasa atau masing -
masing berapa.
Contoh : singuli = masing-masing satu
bini = masing-masing dua

Adverbia Numeralia :
Adalah bilangan yang menjawab pertanyaan berapa kali
Contoh : semel = sekali
ter = tiga kali
Jenis bilangan yang sering dipakai dalam penulisan resep
adalah jenis bilangan cardinalia dan adverbia.
Simbol Cardialia Adverbia
Bilangan Numeralia Numeralia

1 unus, -a, -us semel


2 duo, -ae, -o bis
3 tres, tria ter
4 quadra quat-er,-tuor
5 quinque quinquies
6 sex sexies
7 septem septies
8 octo octies
9 novem novies
10 decem decies
SIMBOL BILANGAN ROMAWI
I = 1 XI = 11
II = 2 XII = 12
III = 3 XIII = 13
IV = 4 XIV = 14
V = 5 XV = 15
VI = 6 XVI = 16
VII = 7 XVII = 17
VIII= 8 XVIII = 18
IX = 9 XIX = 19
X = 10 XX = 20
XXX = 30 CD = 400
XL = 40 D = 500
L = 50 DC = 600
LX = 60 DCC = 700
LXX = 70 DCCC = 800
LXXX = 80 CM = 900
XC = 90 M = 1000
C = 100 MCM = 1900
CC = 200 MM = 2000
CCC = 300 I00 = 5000
Cara membaca bilangan
I = 1 = unus
II = 2 = duo
III = 3 = tres, tria
IV = 4 = quadra
V = 5 = quinque
VI = 6 = sex
VII = 7 = septem
VII = 8 = octo
IX = 9 = novem
X = 10 = decem
XI = 11 = undecim
XII = 12 = duodecim
XII = 13 = tredecim
XIV = 14 = quattuordecim
XV = 15 = quindecim
XVI = 16 = sedecim
XVII = 17 = septemdecim (septem et
decem, decem et septem)
XVIII = 18 = duodeviginti (decem et octo,
Octo et decem)
XIX = 19 = undeviginti (decem et novem,
novem et decem)
XX = 20 = viginti
XXX = 30 = triginta
XL = 40 = quadraginta
L = 50 = quinquaginta
LX = 60 = sexaginta
1.Bilangan 21 s/d 99, ada dua cara membacanya yaitu :
bilangan satuan disebutkan dahulu ditambah et
atau bilangan puluhan disebutkan dahulu
Contoh:
XXI = unus et viginti
atau viginti unus

2. Bilangan 100 ke atas, dibaca ber urutan dari bilangan


terbesar ke bilangan satuan.
Contoh :
CXXVII = centum viginti septum
* Bilangan 8 dan 9 dengan bilangan puluhan, ada dua
cara membacanya yaitu dua atau satu kurang dari
bilangan puluhan atau bilangan puluhan disebutkan
dahulu

Contoh:
XXVIII = duode triginta
atau viginti octo
XXIX = unde triginta
atau viginti novem
*Simbol bilangan latin dalam resep dokter umumnya
digunakan untuk menulis jumlah bahan obat dengan
satuan berat atau volume ( misal, miligram, gram,
mililiter)

* Sedangkan simbol bilangan romawi umumnya digunakan


untuk menulis jumlah bahan obat atau sediaan dengan
satuan kapsul, tablet, ampul, sendok, tetes dan
sebagainya.
TEMPAT
PENGUNAAN
contoh:
cara penulisan resep :
1. R/ Phenobarbital 5 mg
s.l. q.s.
m.f.l.a. pulv. dtd. No.X
s t.dd. pulv I

2. R/ Acid Salisilic 1
ZnO 2
Menthol 0,5
Ol. Menth.pip. gtt III
Talc ad 100
m.f.pulv
s.pulv. biang keringat

2. R/ Aminophillin tab. No. XII


s. 3 dd tabl I p.r.n.
cara membaca :
1. Recipe :
Phenobarbitalli milligrammata quinque
Sacchrum lactis quantum satis
Misce fac lage artis pulveres da tales dosis numero
decem
Signa ter de die pulvis unus
2. Recipe
Acidum salisilicum grammatum unum
Zinci Oxidi grammata duo
Mentholum milligrammata quienti
Oleum Menthae piperitae guttae tria
Talcum ad grammatum centum
Misce fac pulvis
Signa pulvis biang keringat

3. Recipe
Aminophillini tablettae numero duodecim
Signa ter de die tablettae unus pro re nata
Artinya :
1.Ambillah :
• Lima milligram Phenobarbital
• saccharum lactis secukupnya
• Buatlah dengan cara yang
semestinya serbuk terbagi dalam
masing-masing dosis sebanyak 10
bungkus
• Tandailah (pada etiket) sehari tiga
kali satu bungkus
2. Ambillah :
Satu gram asam salisilat
Dua gram Zinci Oxid
Lima ratus milligram menthol
Tiga tetes oleum menthae piperitae
Campur dan buatlah serbuk (tak terbagi)
Tandai (pada etiket) serbuk biang keringat
3. Ambillah:
• Dua belas tablet
aminophillin
• Tandai (pada etiket) sehari
tiga kali satu tablet bila perlu
LATIHAN
1. R/ Spir. Citri 6
Acid ascorbic 2
Aq. qs
m.f.l.a. sol
s.u.c

2. R/ Cera flav. 1g
Vas. Alb 2g
m.f.l.a. ungt.
s. appl. Loc.dol.
3. R/ Acid Citric 10 g
Aq ferv 42 ml
Mg Carb. 32 g
Sir.simpl 150 g
Spir citr. 10 g
m.f.d.s. solutio
u.p.
4.R/ Acetosal 0,250
sl qs
m.f.l.a. Pulv dtd No. X
s.prn. Pulv I
Pro : Andi (10th)
5. R/ Bals Peruv 2
Adeps lanae 4
Zinc Oxyd 10
Talc ad 100
m.f.pulv.d.s. Bedak
Pro : Ami ( 5 th)

6. R/ Emulsum Jecoris Aselli comp


sec. Ned. Ph V
50
s.t.dd.C I
Pro : Ny. Ana
7. R/ Potio Nigra c tussim ml 100
adde
Ephedrin HCl mg 100
s.q.dd Cth II

Pro : Aryati
1. Recipe :
Spiritus citri grammata sexes
Acidum ascorbicum grammata
duo
Aqua quantum satis
Misce fac lege artis solutio
Signa usus cognitus
2. Recipe
Cera flava grammatum unum
Vaselin album grammata duo
Micse fac lege artis unguentum
Signa applicandum locus dolentes
3. Recipe :
Acidum citricum grammata decem
Aquae fervidae grammata quadraginta duo
Magnesiae carbonatae grammata triginta duo
Sirupi simplicis grammata centum quinquiaginta
Spiritus citri grammata decem
Signa lemonade purgative ad usum proprium

Anda mungkin juga menyukai