0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
133 tayangan48 halaman
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai penulisan resep dalam bahasa Latin, mulai dari unsur-unsur penulisan resep seperti superscriptio, inscriptio, subscriptio, dan signatura. Selanjutnya dijelaskan mengenai sistem deklinasi dan kasus dalam bahasa Latin yang digunakan untuk menentukan bentuk kata benda sesuai dengan perannya dalam kalimat. Dokumen ini juga menjelaskan tentang huruf-huruf, jenis kata
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai penulisan resep dalam bahasa Latin, mulai dari unsur-unsur penulisan resep seperti superscriptio, inscriptio, subscriptio, dan signatura. Selanjutnya dijelaskan mengenai sistem deklinasi dan kasus dalam bahasa Latin yang digunakan untuk menentukan bentuk kata benda sesuai dengan perannya dalam kalimat. Dokumen ini juga menjelaskan tentang huruf-huruf, jenis kata
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai penulisan resep dalam bahasa Latin, mulai dari unsur-unsur penulisan resep seperti superscriptio, inscriptio, subscriptio, dan signatura. Selanjutnya dijelaskan mengenai sistem deklinasi dan kasus dalam bahasa Latin yang digunakan untuk menentukan bentuk kata benda sesuai dengan perannya dalam kalimat. Dokumen ini juga menjelaskan tentang huruf-huruf, jenis kata
- Superscriptio ( R/) - Inscriptio (nama bahan obat , satuan, jumlah/banyaknya) - Subscriptio (pembuatan atau bentuk sediaan yang diinginkan) - Signatura /transcriptio (petunjuk pemakai- an , serta keterangan lain, mis : cito, Iter)
1. Bahasa latin merupakan bahasa mati - Tidak dipakai dalam percakapan - Tidak timbul kosa kata baru
2. Bahasa internasional dalam bidang kedokteran dan farmasi resep bersifat universal, dengan bahasa latin dapat dimengerti diseluruh negara
3. Untuk menjaga kerahasiaan penyakit seseorang
4. Menjaga efek psikologis pasien
*Adakalanya penulisan resep menggunakan bahasa ibu yang berlaku lokal mis : - O.B.H. = obat batuk hitam = Potio Nigra contra tussim (bhs latin)
- k.p. = kalau perlu = pro re nata /p.r.n. (bhs latin)
Abjad latin terdiri dari 26 huruf yaitu :
- Huruf hidup (vokal) : a,e,i,o,u,y - Huruf mati (konsonan) : b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,,p,q,r,s,t,v,w,x,z, - Huruf hidup rangkap (diftong) : ae, au, oe, dan eu, ei,ui (jarang) - Huruf x adalah huruf mati rangkap ber- bunyi cs atau qs
* Huruf i diucapkan sebagai huruf mati pada permulaan kata atau diantara dua huruf hidup Contoh : - iodium (Yodium)= yodium - maior (mayor) = lebih besar
* Huruf c diucapkan sebagai huruf k didepan : a,o,u,eu,ui dan didepan huruf mati, contoh :
-cum (kum) = dengan -cochlear (kokhlear) = sendok
-Huruf c diucapkan sebagai huruf s yang tajam didepan :e, i, y, ae, eu, oe, dan ei, contoh :
cera (sera) = lilin, malam acidum (asidum) = asam
- Huruf ae berbunyi ee , contoh : Plantae (plantee) = tumbuh-tumbuhan
- Huruf eu berbunyi ui, contoh : seu (sui) = atau
- Huruf ti berbunyi tsi, contoh : solutio (solutsio) = larutan - Huruf v berbunyi w, contoh : vinum (winum) = anggur - Huruf qu berbunyi kw, contoh: aqua (aakwaa) = air
Kata dalam bahasa latin dibagi menjadi 2 golongan :
GOLONGAN I : adalah jenis kata yang dapat diturunkan / diubah bentuk (DECLINATIE= DEKLINASI)
1. Nama-nama (nomina) : a. Substantiva (kata benda) b. Adiectiva (kata keadaan) c. Pronomina (kata ganti) 2. Verba (kata kerja) yang diubah bentuknya sesuai dengan waktu dan jumlah. GOLONGAN II : Adalah jenis kata yang yang tidak dapat diturunkan. a. Adverbia (kata keterangan) b. Praepositiones (kata depan/perangkai) c. Conjuctiones (kata penghubung) d. Interieotiones (kata seru)
Kata bilangan (numeralia) digolongkan tersendiri
Dalam bahasa latin akhiran suatu benda tidak selalu tetap , tetapi berubah menurut kedudukan kata benda tersebut dalam kalimat ( sebagai subyek, predikat atau obyek ) Contoh dalam bahasa Indonesia : Ibu memanggil ayah S P O Akan berubah arti jika ditulis :
Ayah memanggil ibu S P O Dalam bhs latin S/O tidak ditentukan oleh susunan kalimat tetapi ditentukan oleh akhiran kata bendanya Contoh : Pater = ayah Mater = ibu Vocat = memanggil Akhiran er = menunjukkan subyek Akhiran em = menunjukkan obyek, maka :
Pater matrem vocat = Matrem pater vocat = ayah memanggil ibu Mater patrem vocat = Patrem mater vocat = ibu memanggil ayah
Walaupun susunan berubah artinya tetap sama selama akhiran kata bendanya tetap, akhiran kata benda ini yang disebut casus
CASUS adalah akhiran substantivum (kata benda) yang menyatakan kedudukan atau jabatan substantivum (kata benda) dalam kalimat.
Dalam bahasa latin terdapat 6 macam CASUS:
Menunjukkan subyek kalimat, contoh : - Mater patrem vocat - Sirupus simplex = sirup yang sederhana
b. CASUS GENETIVUS (CASUS II) Menunjukkan pemilik barang, contoh : - - Radix gentianae = akar dari gentiana - Sirupus citri = sirup dari jeruk/ sirup jeruk - aqua calcis = air kapur
Menunjukkan pelengkap penyerta, memberikan jawaban atas pertanyaan : - untuk siapa ?
Contoh : - Aplicandum oculo dextro et sinistro = Dipakai (dioleskan) pada mata kanan dan kiri
Sebagai subyek mata = oculus kanan = dexter kiri = sinister
- Adde sacharum infuso = tambahkan gula pada rebusan d. CASUS ACCUSATIVUS (CASUS IV) Menunjukkan pelengkap penderita : Contoh : Recipe Acidi Borici gramata triginta casus I casus IV
e. CASUS VOCATIVUS (CASUS V) Menunjukkan teguran pada seseorang (jarang digunakan)
f. CASUS ABLATIVUS (CASUS VI) Menunjukkan keterangan tempat, dimana, darimana, dengan apa, alat yang dipakai. Contoh :
- Consperge Lycopodio = taburilah dengan lycopodium
Akhiran kata benda tidak hanya menunjukkan jabatan tetapi juga jumlah (Numerus) Numerus Singularis Pluralis (Bentuk tunggal) (Bentuk jamak)
contoh : contoh : Formula = resep Formulae Gutta = tetes Guttae Dena = gigi Dentes
GENUS (JENIS)
Genus menggambarkan ciri dari kata benda (substantivus), ada 3 macam genus :
Umumnya berakhiran us, er, ir Pedoman umum : - orang laki-laki - pekerjaan laki-laki - angin - nama bulan - binatang jantan
Contoh : - ocullus = mata - Bulbus = bola - os = mulut - virus = racun - Odor = bau - color = warna
Umumnya berakhiran a Pedoman umum : - orang perempuan - pekerjaan perempuan - kota, negara,pulau, semenanjung - pohon, binatang perempuan
Umumnya berakhiran um Contoh : - Oleum = minyak - Acidum = asam - Linimentum = obat gosok - ovum = telur - infusum = sari - cetaceum = lemak dari ikan paus - vitrum = gelas kaca - periculum in mora (PIM) = berbahaya bila ditunda
Declinatio yaitu golongan kata benda yang memiliki akhiran sama pada casus genetivus singularisnya
R/ Ext. Bellad 2 ----------- Recipe Extracti Belladonae grammata duo
Catatan : Extractum = Declin II casus 1 Belladonae = Declin I casus 2 ( dari tanaman : Atropa Belladona) (simplisia : Belladonae Herba) ( Extrctum Belladonae)
Meliputi kata dalam bahasa latin yang dalam genetivus singularis berakhiran IS. Sedangkan Nominativus singularis tak beraturan.
Contoh :- Carbo = arang, batu api, batu bara - Cortex = kulit kayu - Adeps = Lemak - Nitras = Nitrat - Cochlear = Sendok
Adeps = lemak mel-mellin = madu Albumen = putih telur sapo = sabun Collutio oris = obat kumur solutio = larutan Latihan Declinatio III:
1. S.p.r.n. C I. = Signa pro renata Cochlear unum = Tandailah bila perlu satu sendok makan
2. S.p.r.n. C. II = Signa pro renata cochleares duo
3. S 3 dd C II p.c. = Signa ter de die cochleares bini post coenam
= Tandailah sehari tiga kali dua sendok makan sesudah makan
NUMERALIA
Pembagian jenis bilangan (numeralia) berdasarkan sifatnya dalam bahasa Latin :
1. Adiectiva Numarelis :
1.1. Cardinalia Numeralia : adalah bilangan pokok yang menjawab pertanyaan berapa ? contoh ; unus = satu
1.2.Ordinalia Numeralia : adalah bilangan yang me- nyatakan tingkat, menjawab pertanyaan keberapa?. contoh ; primus = kesatu
1.3. Distributiva Numeralia adalah bilangan yang menyatakan distribusi, selalu, senantiasa atau masing- masing berapa. Contoh : singuli = masing-masing satu bini = masing-masing dua
2. Adverbia Numeralia : Adalah bilangan yang menjawab pertanyaan berapa kali ? Contoh : semel = sekali ter = tiga kali
Jenis bilangan yang sering dipakai dalam penulisan resep adalah jenis bilangan cardinalia dan adverbia.
Simbol Bilangan Cardialia Numeralia Adverbia Numeralia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 unus, -a, -us duo, -ae, -o tres, tria quadra quinque sex septem octo novem decem semel bis ter quat-er,-tuor quinquies sexies septies octies novies decies SIMBOL BILANGAN ROMAWI
I = 1 XI = 11 II = 2 XII = 12 III = 3 XIII = 13 IV = 4 XIV = 14 V = 5 XV = 15 VI = 6 XVI = 16 VII = 7 XVII = 17 VIII = 8 XVIII = 18 IX = 9 XIX = 19 X = 10 XX = 20
XXX = 30 CD = 400 XL = 40 D = 500 L = 50 DC = 600 LX = 60 DCC = 700 LXX = 70 DCCC = 800 LXXX = 80 CM = 900 XC = 90 M = 1000 C = 100 MCM = 1900 CC = 200 MM = 2000 CCC = 300 I00 = 5000
Cara membaca bilangan I = 1 = unus II = 2 = duo III = 3 = tres, tria IV = 4 = quadra V = 5 = quinque VI = 6 = sex VII = 7 = septem VII = 8 = octo IX = 9 = novem X = 10 = decem XI = 11 = undecim XII = 12 = duodecim XII = 13 = tredecim XIV = 14 =quattuordecim XV = 15 =quindecim XVI = 16 =sedecim XVII = 17 =septemdecim (septem et decem, decem et septem) XVIII = 18 =duodeviginti (decem et octo, Octo et decem) XIX = 19 =undeviginti (decem et novem, novem et decem) XX = 20 =viginti XXX = 30 =triginta XL = 40 =quadraginta L = 50 =quinquaginta LX = 60 =sexaginta
LXX = 70 = septuaginta LXXX = 80 = octoginta XC = 90 = nonaginta C = 100 = centum CC = 200 = ducenti CD = 400 = quadrigenti D = 500 = quingenti DC = 600 = sescenti DCC = 700 = septingenti DCCC = 800 = octingenti CM = 900 = nongenti M = 1000 = mille MM = 2000 = duo millia I00 = 5000 = quinque millia 1.Bilangan 21 s/d 99, ada dua cara membacanya yaitu : bilangan satuan disebutkan dahulu ditambah et atau bilangan puluhan disebutkan dahulu Contoh: XXI = unus et viginti atau viginti unus 2. Bilangan 100 ke atas, dibaca ber urutan dari bilangan terbesar ke bilangan satuan. Contoh : CXXVII = centum viginti septum
*Bilangan 8 dan 9 dengan bilangan puluhan, ada dua cara membacanya yaitu dua atau satu kurang dari bilangan puluhan atau bilangan puluhan disebutkan dahulu
Contoh: XXVIII = duode triginta atau viginti octo XXIX = unde triginta atau viginti novem
*Simbol bilangan latin dalam resep dokter umunya digunakan untuk menulis jumlah bahan obat dengan satuan berat atau volume ( misal, miligram, gram, mililiter)
* Sedangkan simbol bilangan romawi umumnya digunakan untuk menulis jumlah bahan obat atau sediaan dengan satuan kapsul, tablet, ampul, sendok, tetes dan sebagainya.
LATIHAN
1. R/ Spir. Citri 6 Acid ascorbic 2 Aq. qs m.f.l.a. sol 100 ml s.u.c
2. R/ Cera flav. 1 g Vas. Alb 2 g m.f.l.a. ungt. s. appl. Loc.dol.
3. R/ Acetosal 0,250 sl qs m.f.l.a. Pulv dtd No. X s.prn. Pulv I Pro : Andi (10th)
1. Recipe : Spiritus citri grammata sexes Acidum ascorbicum grammata duo Aqua quantum satis Misce fac lege artis solutio mililitra centum Signa usus cognitus
2. Recipe Cera flava grammatum unum Vaselini albi grammata duo Micse fac lege artis unguentum Signa applicandum locus dolentes