KERANGKA ACUAN PROGRAM KESEHATAN JIWA

UPTD PUSKESMAS SITURAJA

UPTD PUSKESMAS SITURAJA

TAHUN 2022
 KERANGKA ACUAN PROGRAM KESEHATAN JIWA

PUSKESMAS SITURAJA

A. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah unit pelaksana Dinas Kesehatan Kabupaten yang
menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat dan pusat pelayanan pembangunan kesehatan di wilah kerja dan
mempunyai fungsi sebagai penggerak kesehatan strata pertama yang meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyrakat. Puskesmas
menyelenggarakan upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan.
Upaya pengendalian penyakit kesehatan jiwa merupakan salah satu program upaya
kesehatan masyarakat pengembangan di puskesmas Situraja yang terintegrasi dengan
upaya kesehatan lainnya.

B. LATAR BELAKANG
Program kesehatan jiwa merupakan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan jiwa sebagai upaya mendukung pencapaian Indonesia bebas
pasung tahun 2015. Jumlah pasien dengan gangguan jiwa yang terdaftar di wilayah
kerja Puskesmas Situraja sebanyak 63 orang.

C. TUJUAN
Umum :
Indonesia bebas pasung
Khusus :
1. Mendukung pencapaian Indonesia bebas pasung
2. Meningkatkan pelayan kesehatan psikiatri
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dan keluarga melalui penyuluhan tentang
kesehatan jiwa
4. Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikiatri
5. Memberi pertolongan pertama psikiatri, dengan memberikan pengobatan atau
merujuk pasien ke RS jiwa
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan pokok Rincian kegiatan

1. Penyuluhan atau memberikan 1. Petugas menyusun materi penyuluhan
informasi kesehatan tentang penyakit kesehatan jiwa
kesehatan jiwa kepada masyarakat di 2. Petugas menentukan jadwal dan sasaran
luar gedung dan di dalam gedung penyuluhan kesehatan jiwa
3. Petugas menentukan media dan metode
penyuluhan kesehatan jiwa
4. Petugas membuka penyuluhan
kesehatan jiwa dengan salam
5. Petugas memperkenalkan diri
6. Petugas menjelaskan tujuan penyuluhan
kesehatan jiwa
7. Petugas menyampaikan materi
penyuluhan
8. Petugas memberikan kesempatan bagi
sasaran untuk bertanya
9. Petugas menjawab pertanyaan penanya
10. Petugas menutup kegiatan penyuluhan
2. Deteksi Dini dan Konseling 1. Koordinasi dengan bidan
masyarakat/Remaja dengan desa/kader/aparat desa/sekolah untuk
gangguan jiwa kegiatan deteksi dini dan konseling
2. Petugas mengenalkan diri dan
menjelaskan tentang maksud kegiatan
deteksi dini kesehatan jiwa
3. Melakukan kegiatan deteksi dini dan
konseling pasien dengan cara
wawancara langsung kepada sasaran
(pasien/siswa)
4. Koordinasi dengan pihak bidan
desa/kader/aparat desa/sekolah tentang
hasil pemeriksaan
 5. Melakukan pencatatan dan pelaporan
hasil deteksi dini dan konseling

3. Kunjungan rumah kepada pasien 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan

ODGJ yang mangkir mengambil untuk kunjungan rumah
obat atau dalam keadaan amuk 2. Petugas mengunjungi rumah penderita
ODGJ dengan di dampingi
kader/bidan desa/aparat desa
3. Petugas menjelaskan kepada keluarga
dan penderita tujuan kunjungannya
4. Petugas melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik
5. Petugas melakukan konseling kepada
penderita dan keluarga
6. Petugas melakukan pencatatan dan
pelaporan
7. Petugas pulang dan melaporkan hasil
kegiatan kepada pimpinan
4. Pencatatan dan Pelaporan Merekap dan mencatat laporan pasien
kesehatan jiwa bulanan dari hasil laporan
wilayah puskesmas Situraja untuk
dilaporkan ke dinas kesehatan setiap bulan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Melakukan penyuluhan di dalam dan luar gedung tentang kesehatan jiwa agar
masyarakat bisa menerapkan hidup sehat secara jasmani dan rohani serta dapat
menjalani kehidupan sehari-hari dengan mandiri.
2. Melakukan deteksi dini dan konseling kesehatan jiwa kepada masyarakat dan siswa
remaja dalam rangka upaya mencegah terjadinya gangguan kesehatan jiwa dan
meminimalisir penyebab terjadinya gangguan jiwa secara dini sehingga
masyarakat/remaja dapat hidup lebih sehat, dan dapat segera melakukan
penanganan medis bila terdapat kelainan atau gejala dan keluhan serius yang
menjurus pada gangguan jiwa.
3. Melakukan kunjungan rumah terhadap pasien ODGJ yang mangkir mengambil obat
dan atau terjadinya amuk yang dapat mengganggu masyarakat, sehingga pasien
 ODGJ teraatur mengambil dan minum obat serta gejala amuk dapat segera
mendapatkan penanganan medis.
Untuk meningkatkan target program kesehatan jiwa dalam pelaksanaannya
berkoodinasi dengan lintas program dan sektoral:

a. Lintas Program :
1. Ruang BP umum
2. kader
3. Bides
Peran dari masing-masing Lintas Program adalah :
1. Ruang BP umum : pemberi informasi / laporan tentang kunjungan pasien
dengan ODGJ
2. Kader : pemberi informasi bila ada masyarakat yang menunjukkan gejala
gangguan jiwa
3. Bidan desa : Memberikan fasilitas pelayanan kepada masyarakat di
polindes/poskesdes, serta koordinasi tentang pasien ODGJ yang ada di wilayah
kerjanya.
4. Lintas Sektoral : Memberikan dukungan kebijakan dalam penanganan pasien
ODGJ
F. SASARAN
Semua umur sasaran yang menderita gangguan jiwa baik di masyarakat atau remaja
siswa SLTP/SLTA sederajat.

G. JADWAL PELAKSANA KEGIATAN

NO KEGIATAN J F M A M J J A S O N D
1. Penyuluhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
     

2. Deteksi dini dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

konseling     

3. Kunjungan rumah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
    
 4. Pencatatn dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pelaporan     

H. RENCANA PEMBIAYAAN
Dana BOK

I. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan yang dibuat setiap bulan oleh koordinator pelaksana
program kesehatan jiwa dilaporkan ke kepala puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumedang.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pelaporan kasus gangguan kesehatan jiwa dilakukan ketika telah selesai melakukan
kegiatan. Laporan dibuat oleh koordinator pelaksana program kesehatan jiwa dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.