Anda di halaman 1dari 2

Pelaksanaan Pengasapan (Fogging) dalam rangka menekan penyebaran Demam Berdarah Dengue

(DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Sepanjang bulan januari sampai juli
tahun 2016 Dinas Kesehatan melalui bidang P2P-PL telah melaksanakan fogging di dua puluh lima
desa yang tersebar pada delapan kecamatan. Adapun pelaksanaan fogging telah memenuhi
beberapa syarat terlebih dahulu.
Fogging tidak bisa dilakukan sembarangan, tapi harus berdasarkan laporan kasus Demam Berdarah
Dengue yang diperoleh dari puskesmas dan RSUD Salak. Kegiatan Pengasapan (Fogging) ini
dilakukan dengan fogging focus,yakni pengasapan dengan fokus lokasi dalam radius tertentu.
Fogging pun hanya bisa dilakukan jika di sebuah daerah ditemukan kasus DBD. Kalau ditemukan
kasus, petugas akan melakukan penyelidikan epidemologi di lokasi dengan radius 100 meter.
Karena nyamuk hanya bisa terbang maksimal 100 meter.
Pelaksanaan fogging focus tidak bisa dilakukan secara luas. Petugas hanya melakukan fogging
dalam radius 200 meter, dilakukan dalam dua siklus selama satu minggu. Fogging yang dilakukan
dua kali itu bertujuan untuk memberantas nyamuk-nyamuk dewasa yang kemungkinan baru
melewati masa pertumbuhannya,tapi bukan pada jentiknya. Seperti diketahui, hanya dibutuhkan
waktu delapan hari untuk jentik nyamuk berubah menjadi nyamuk dewasa.
Fogging juga akan dilakukan jika ditemukan angka bebas jentik di wilayah tersebut kurang dari 95
persen dan telah terjadi penularan penyakit DBD dari satu orang ke orang lain. Sebagai catatan,
pemerintah melarang melakukan fogging focus terlalu sering karena dapat menimbulkan resistensi
vektor (nyamuk yang menularkan penyakit) terhadap insektisida, pencemaran lingkungan, dan
keracunan insektisida pada penduduk. Apabila hasil penyelidikan epidemologi di sebuah daerah
belum memenuhi kriteria tersebut, fogging focus tidak akan dilakukan. Puskesmas akan
menindaklanjuti dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pemberian abate dan
penyuluhan.

Kegiatan fogging ini bersumber dari dana APBD Kab Pakpak Bharat Tahun 2016.Dinas Kesehatan
Kabupaten Pakpak Bharat melaksanakan fogging untuk menekan dan mencegah penyebaran
penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).Dalam pelaksanaan kegiatan fogging Dinas Kesehatan
bekerja sama dengan Puskesmas, Camat dan Kepala Desa.Kegiatan fogging dibarengi dengan
gotong royong massal berjalan dengan baik dan masyarakat sangat antusias. Pada tahun 2017
Dinas Kesehatan melalui Bidang P2P-PL telah merencanakan kegiatan untuk pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular DBD, diantaranya adalah pemeriksaan jentik nyamuk dengan
melibatkan masyarakat melalui kegiatan Barisan Muda Pemantau Jentik (BAMU PETIK), sosialisasi
DBD, pelaksanaan fogging, dan penyebarluasan informasi melalui media poster dan leaflet.
Masyarakat sangat mengharapkan kegiatan ini dapat terlaksana secara rutin dan
berkesinambungan, sehingga penyebaran DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes
aegypti dapat dicegah penularannya.

Prosedur Pelaksanaan Fogging focus :


1. Adanya laporan penderita DBD dari Rumah Sakit/Puskesmas.
2. Petugas puskesmas melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di lingkungan penderita DBD untuk
mengetahui adakah penderita DBD lainnya dan penderita demam dalam kurun waktu 1 minggu
sebelumnya.
3. Bila ditemukan penderita demam tanpa sebab yang jelas pada saat itu ditemukan pemeriksaan di
kulit dan dilakukan uji Tourniquet.
4. Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat penampungan air (TPA) dan tempat-tempat lain yang
dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypty baik didalam maupun di luar
rumah/bangunan pada radius 100 meter dari lokasi tepat tinggal penderita.
5. Hasil pemeriksan adanya penderita DBD lainnya dan hasil pemeriksaan terhadap penderita demam
(tersangka DBD) dan pemeriksaan jentik dicatat dalam formulir PE.
6. Hasil PE dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
7. Berdasarkan hasil PE dilakukan penanggulangan focus, sebagai berikut :
8. Bila ditemukan penderita DBD lainnya (1 atau lebih) atau ditemukan 3 atau lebih tersangka DBD dan
ditemukan jentik (≥5%) dari rumah/bangunan yang diperiksa, maka dilakukan penggerakan
masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD, larvasidasi, penyuluhan dan
pengasapan dengan insektisida di rumah penderita DBD dan rumah/bangunan sekitarnya dalam
radius 200 meter.
9. Bila tidak ditemukan penderita lainnya tetapi ditemukan jentik, maka dilakukan penggerakan
masyarakat dalam PSN DBD, larvasidasi dan penyuluhan.
10. Bila tidak ditemukan penderita lainnya dan tidak ditemukan jentik, maka dilakukan penyuluhan
kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai