Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENANGGULANGAN FOKUS DEMAM BERDARAH / FOGING


UPT PUSKESMAS SUMBERMANJING KULON
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue dari golongan flavovirus (family flavividae). Serotype virus ini
terdiri dari 4 jenis yaitu den 1, den 2, den 3, dan den 4. Serangan den 3
biasanya menimbulkan dampak yang parah. Demam berdarah dengue
mengkibatkan spektrum manifestasi klinis yang bervariasi antara yang paling
ringan hingga disertai syok sindrom yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti
dan Albopictus yang terinfeksi
DBD ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dan nyamuk aedes albopiktus
yang sudah mengandung virus dengue. Pada saat mengisap darah pada tubuh
manusia, nyamuk akan menyemprotkan zat prothrombin untuk mencegah
pembekuan darah. Pada saat bersamaan, virus dengue juga akan
disemprotkan ke dalam aliran darah orang yang digigit tersebut. Virus dengue
menyerang sel darah putih terutama neutrophil dan monosit. Akibat adanya
pirogen eksogen dari virus dengue, maka tubuh akan merespon dengan
mengeluarkan pirogen endogen. Sitokin Pirogenik adalah pirogen endogen
yang spesifik yang dilepaskan sebagai respon terhadap pirogen eksogen.
Sitokin adalah protein kecil (BM 10-20.000 D) yang meregulasi proses imun,
inflamasi dan hematopoietic (Kemenkes RI, 2013).
Dalam 3 dekade terakhir penyakit ini meningkat insiden diberbagai wilayah.
DBD diperkirakan akan masih meningkat dan meluas. Hal ini karena vector
penular DBD tersebar luas baik di tempat pemukiman maupun tempat umum.
Selain kepadatan penduduk, mobilitas penduduk, urbanisasi yang semakin
meningkat terutama sejak 3 edekade terakhir. Factor lain yang mempengaruhi
pernyebar luasan DBD antara lain adalah perilaku masyarakat, perubahan
iklim, pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan air bersih.
Survailens epidemiologi merupakan kegiatan yang sangat penting
dalam manajemen kesehatan untuk memberikan dukungan data dan informasi
epidemiologi agar pengelolaan program kesehatan dapat berdaya guna secara
optimal. Informasi epidemiologi yang berkualitas, cepat dan akurat merupakan
evidence atau bukti untuk di gunakan dalam proses pengambilan kebijakan
yang tepat dalam pembangunan kesehatan. Dalam rangka pelaksanaan
survailans epidemiologi. Direktorat jendral PPM & PL telah membuat beberapa
produk hokum survailans sebagai pedoman pelaksanaan survailans yang perlu
di ketahui oleh semua jajaran kesehatan (Dinas kesehatan provinsi,dinas
kesehatan kabupaten/kota, puskesmas dan rumah sakit) khususnya surveilans
serta pihak pihak yang terkait dalam pelaksanaan survailans

Penanggulangan fokus adalah adalah kegiatan pemberantasan


nyamuk penular DBD yang dilaksanakan mencakup radius minimal 200 meter
dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk penular demam berdarah
dengue, larvasida, penyuluhan atau pengabutan panas (pengasapan/fogging)
dan atau pengabutan dingin menggunakan insektisida yang masih  berlaku dan
efektif sesuai rekomendasi. Hal tersebut dilaksanakan selaras dalam upaya
mewujudkan Visi UPT Puskesmas Sumbermanjing Kulon mewujudkan Visi
Puskesmas Sumbermanjing Kulon yaitu “Terwujudnya Kabupaten Malang yang
Bersatu, Berdaulat, Mandiri, Sejahteradan Berkepribadian dengan Semangat
Gotong Royong berdasarkan Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika”.

B. LATAR BELAKANG
Untuk menuju Indonesia sehat maka pemerintah mencanangkan program
survailans epidemiologi penyakit, penyelenggaraan survailans epidemiologi
kesehatan wajib di lakukan oleh setiap instasi kesehatan provinsi, instansi
kesehatan kabupaten/kota dan lembaga masyarakat dan swasta baik secara
fungsional atau structural. survailans epidemiologi bukan hanya sekedar
pengumpulan data dan penyelidikan KLB saja tetapi kegunaan dari surveilans
epidemiologi lebih dari itu misalnya untuk mengetahui jangkauan dari pelayanan
Masalah kesehatan, untuk meramalkan terjadinya wabah dan masih banyak lagi,
manfaat dari surveilans epidemiologi, umumnya survailans epidemiologi di
gunakan untuk:
1. Mengetahui dan melengkapi gambaran epidemiologi dari suatu
penyakit
2. Untuk menentukan penyakit mana yang di prioritaskan untuk diobati
atau di berantas
3. Untuk meramalkan terjadinya wabah
4. Untuk menilai dan memantau pelaksanaan program pemberantasan
penyakit menular dan program-program kesehatan lainnya seperti
program mengatasi kecelakaan, program kesehatan gigi, program
kesehatan gigi, program gizi dan lain lain
Upaya pencegahan terhadap penularanan DBD dilakukan dengan dengan
pemutus mata rantai  penularan DBD berupa pencegahan terhadap gigitan
nyamuk Aedes Aegepty. selain itu  juga dapat dilakukan dengan larvasida dan
pengasapan (fogging) Penanggulangan fokus (fogging) adalah kegiatan
pengasapan menggunakan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa.
Kegiatan ini dilakukan bila penyelidikan epidemiologinya ditemukan positif jentik

Demam Berdarah Dengue masih menjadi masalah kesehatan yang


cukup serius di Indonesia kususnya jawa timur . Penyakit DBD adalah penyakit
menular yang di sebabkan oleh virus dengue yang di tularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegepty , Penyebaran kasus DBD cenderung meluas dari tahun
ke tahun di Jawa Timur , CFR karena DBD juga masih tinggi.

KLB DBD yang terus meningkat dari tahun ke tahun membutuhkan


penanganan yang baik, serius dan benar pada semua kejadian . Di harapkan
dengan penanganan yang baik seriua dan benar maka KLB dapat di
tanggulangi dan di cegah. Untuk menangani KLB DBD dengan baik , serius dan
benar di perlukan suatu petunjuk prosedur tetap yang layak di gunakan di
seluruh jajaran kesehatan, sebagaimana dalam menjalankan misi UPT
Puskesmas Sumbermanjing Kulon dengan “Mewujudkan Kesehahteraan
Rakyat, Membangun Sumber Daya Manusia Unggul”.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Untuk membatasi penularan DBD dan mencegah terjadinya KLB di lokasi
tempat tinggal dan rumah/bangunan sekitar serta tempat tempat umum
yang berpotensi menjadi sumber   penularan DBD lebih lanjut dan  tidak
lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat demi terwujudnya
masyarakat wialayah kerja puskesmas Sumbermanjing Kulon yang
ENERGIK.

2. Tujuan Khusus:
Memberantas nyamuk dewasa penular DBD di lingkungan penderita DBD,
yang salah satu alternatif pilihan dalam menanggulangi kejadian DBD
selain PSN dan larvasida

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN :

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Penaggulangan focus / 1. Terdapat penderita Positif DBD
Foging 2. Terdapat Kematian Akibat DBD
3. Harus dilaksanakan Penyelidikan Epidemiologi
( PE ) dengan memeriksa  jentik dengan  rdius
100 meter dari rumah penderita ( kurang lebih
20 rumah  /bangunan secara acak )
4. Ditemukan lebih dari 3 orang tersangka DBD
5. Ditemukan Jentik > 5% atau ABJ < 95%
E. METODE PELAKSANAAN :
 Tersedianya Alat Mesin Fogg / ULV ( Ultra Low Volume )
 Pelaksana Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten dan tenaga Lain yang
telah dilatih
 Lokasi meliputi seluruh wilayah terjangkit dengan radius 200 meter dari
penderita
 Sasaran Fogging rumah dan Tempat-tempat Umum
 Dosis Insektisida  sesuai dosis
 Cara Fogging / ULV dilaksanakan 2 Siklus dengan Interval 1 minggu

Dalam pelaksanaan Penanggulangan focus Demam Berdarah / Foging


tidak terlepas dari tata nilai UPT Puskesmas Sumbermanjing Kulon yaitu
pemeriksaan, pemantauan, analisa data penemuan kasus penderita demam
berdarah untuk masyarakat yang ada di wilayah kerja puskesmas dengan
ENERGIK yaitu pelayanan dengan Empati, memberikan keNyamanan,
Edukatif, Ramah, Giat, Inovatif dan Kompeten.

F. SASARAN
Rumah atau tempat-tempat umum dalam radius sekurang-kurangnya 200
meter dari penderita

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


September

November
Desember
Februari

Agustus

Oktober
Januari

N
Maret
April

Juni

KEGIATAN
Juli
Mei

1 Foging

Kegiatan foging ini bersifat isidentil yaitu dilakukan apabila ada penemuan
penderita DBD dan PE Positif.
H. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan
- Pencatatan dilakukan di Register DBD oleh Pemegang Program
2. Pelaporan
- Pelaporan Foging melalui aplikasi Sp2TP

I. PENUTUP
Demikian kerangka acuan program ini dibuat untuk dipergunakan sebagai
acuan dalam pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
wilayah kerja UPT Puskesmas Sumbermanjing Kulon.  

Mengetahui Sumbermanjing Kulon, 2 Januari 2022


Kepala UPT Puskesmas Pelaksana Program DBD
Sumbermanjing Kulon

Bonadi Tri A, S. Kep Ners Makhmud Saifullah, A.Md.Kep


NIP. 19700410 199603 1 004 NIP. 198805052011011008

Anda mungkin juga menyukai