FITRIYANINGRUM NH FATIMAH OP MILATUL K DEVITA PERMANA S NURKAMILAH H ADHE NORMALITA ULFA DINIAH Q LUTHFI YULIANANDA W Definisi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang inyadan distribusi (penyebaran)
serta determinat masalah kesehatan pada kelompok orang atau masyarakat serta determinannya (faktor-faktor yang mempengaruhinya) Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi penyakit dan determinanya pada manusia (Mac Mohan , 1970) DBD Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang mengakibatkan demam akut. DBD adalah salah satu manifestasi simptomatik dari infeksivirus dengue. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri hulu hati, disertai tanda perdarahan dikulit berupa petechie, purpura, echymosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hepatomegali, trombositopeni, dan kesadaran menurun atau renjatan. Ruang Lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan meliputi 6E, 1. yaitu : Etiologi Mengidentifikasi apa penyebab penyakit dan masalah kesehatan - DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melaluui gigitan nyamuk aedes aegepty dan aees albopictus yang diakibatkan karena nyamuk tersebut bersarang pada tempat yang lembab, gelap, dan terdpat air yang menggenang 2. Efikasi Efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari adanya intervensi kesehatan - Dengan memberikan intervensi seperti penerapan PSN 3M (menguras, menghilangkan, menutup) dan fogging diharapkan dapat menghambat pertumbahan jentik- jentik nyamuk sehingga dapat menurunkan angka kejadian DBD 3. Efektivitas Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan intervensi kesehatan. - Adanya peningkatan kasus DBD maka akan dilakukan penerapan 3M dan fogging yang efektif untuk menurunkan angka kejadian DBD 4. Efisiensi Pengaruh yang dapat diperoleh dengan menggunakan sumber daya yang ada seminimal mungkin - Adanya fogging yang dilakukan di lokasi kejadian kasus DBD diharapkan dapat mengenai sasaran serta mencapai target yang ditentukan dengan sumber daya yang seminimal mungkin. 5. Evaluasi Penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu intervensi program kesehatan. - Setelah dilakukannya fogging dan penerapan 3M, ada penilaian untuk mengkur keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan, apakah mmenurun atau masih sama saja. 6. Edukasi Intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit - Diadakan penyuluhan gejala DBD diharapkan apabila menemui salah satu gejal tersebut dapat langsung dirujuk ke RS sehingga angka kematian akibat DBD dapat diturunkan Macam-macam Macam-macam epidemiologi : 1. Epidemiologi Deskriptif cabang yang mempelajari tentang kejadian dan distribusi penyakit. Umumnya distribusi penyakit di kelompokan menurut faktor orang, tempat, dan waktu. Karakteristik individu dengan faktor orang Hafiz adalah anak SMP, dimana penyakit DBD lebih rentan menyerang anak-anak ketimbang orang dewasa,alasannya usia anak masih dalam masa pertumbuhan,sistem imunnya berbeda dengan orang dewasa dan pembuluh darah anak juga lebih rapuh ketimbang orang dewasa. Karakteristik tempat Kelurahan mampang Rt 06 Rw 12 Pancoranmas, wilayah tersebut merupakan pemukiman padat penduduk dimana tempat potensial penularan DBD. Diketahui juga,Hafis merupakan pelajar SMP,tempat-tempat umum sperti sekolah,merupakan berkumpulnya orang dari berbagai wilayah yang menjadi tempat potensial penularan DBD. Karakteristik waktu salah satu faktor yang mempengaruhi perkembang biakan nyamuk Aedes Agypti adalah musim. Bulan januari hingga maret terdapat banayk penderita penyakit DBD hal ini di sebabkan pada bulan oktober sampai maret merupakan musim penghujan 2. Epidemiologi Analitik epidemiologi analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk menganalisis faktor-faktor derteminan masalah kesehatan. Epidemiologi diharapkan mampu menjawab pertanyaan kenapa, atau apa penyebab terjadinya masalah tersebut. - DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melaluui gigitan nyamuk aedes aegepty dan aees albopictus, ditandai dengan demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan penurunan jumlah trombosit kurang dari 100.000/mm3, adanya kebocoran plasma ditandai dengan peningkatan hematokrit >20% dari nilai normal. 3. Epidemiologi eksperimental salah satu hal yang perlu di lakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor suatu penyebab terjadinya faktor luaran (penyakit), maka perlu di uji faktor kebenarannya dengan percobaan dengan eksperimen. - Gigitan Aedes Agypti di anggap sebagai penyebab terjadinya penyakit DBD maka perlu dilakukan eksperimen dan penyelidikan epidemiologi jika populasi nyamuk tersebut dikurangi maka DBD akan menurun. Kegunaan Epidemiologi dalam Kasus DBD
1. Untuk mempelajari/menjelaskan riwayat atau perkembangan alamiah
penyakit DBD 2. Menerangkan penyebab dari DBD 3. Mengaji resiko dan menerangkan keadaan penyakit DBD 4. Membantu menegakkan diagnosa DBD di masyarakat 5. Melengkapi gambaran klinis penyakit DBD Prinsip-prinsip
1. Memperlajari sekelompok manusia/ masyarakat yang mengalami
penyakit DBD 2. Menunjuk kepada penyakit DBD yang ditemukan pada sekelompok manusia yang dinyatakan dengan frekuensi mutlak atau rasio 3. Menunjukan kepada penyakit DBD yang diperinci menurut keadaan waktu, tempat, orang yang mengalami. 4. Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji penyakit DBD Trias epidemiologi atau segitiga epidemiologi adalah suatu konsep dasar epidemiologi yang menggambarkan hubungan 3 faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya. 3 faktor tersebut adalah Host (penjamu), Agent (agent, faktor penyebab), dan Environtmen (lingkungan). Tulchinsky, dkk (2009) memaparkan pendekatan teori segitiga epidemiologi untuk menjelaskan proses terjadinya penyakit yaitu, di pengaruhi faktor penjamu yaitu host atau orang yang terjangkit DBD. Faktor penyebab atau Agent DBD yaitu virus dengue, dan yang terakhir lingkungan sekitar (Environtmen). Berdasarkan distribusi waktu, DBD terjadi pada saat awal musim penghujan hal ini dikarekan pada musim penghujan, vektor nyamuk DBD mengalami peningkatan populasi. Selain itu, sarang nyamuk yang bertambah banyak pada saat musing penghujan. Sarang nyamuk yang semakin berlebih merupakan akibat sanitasi lingkungan yang kurang bersih dan kurang tertangani dengan baik sedangkan ketika musim kemarau terjadi Aedes Agypti bersarang pada bejana atau tempat penampungan yang selalu terisi air dan jarang di kuras, misalnya bak mandi, tempayan, dan drum Kejadian DBD lebih banyak di temukan di daerah perkotaan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini disebabkan jarak rumah yang sangat berdekatan antara satu dengan yang lainnya dapat menularkan penyakit dengan mudah dan cepat. Karena jarak terbang nyamuk Aedes Agypti adalah 100 meter. Frekuensi Prosedur Kerja Ukuran-ukuran Istilah-istilah