Anda di halaman 1dari 5

BAB II

LANDASAN TEORI
A. Pengertian DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD adalah penyakit akut yang di sebabkan oleh
virus dengue, yang di tularkan ole nyamuk. Penyakit ini di temukan di daerah
tropis dan sub-tropis, dan menjangkit luas di banyak Negara di asia tenggara.
Terdapat empat jenis virus dengue masing-masing dapat menyebabkan demam
berdarah, baik ringan maupun fatal.
B. Penyebab Penyakit DBD
Di sebabkan oleh virus dengue dari kelompok arbovirus B. yaitu arthropodborne virus atau virus yang di sebarkan oleh artropoda. virus ini termasuk genus
flavivirus dari family flaviviridae. Ada empat serotype yaitu, DEN-1, DEN-2, DEN3

dan DEN -4. Serotipe DEN-3

merupakan jenis yang sering dihubungkan

dengan kasus- kasus parah. Infeksi oleh salah satu serotipe akan menimbulkan
kekebalan terhadap serotype yang bersangkutan,
yang lain.

keempat jenis virus tersebut

tetapi tidak untuk serotype

semuanya terdapat di Indonesia. Di

daerah endemis DBD seseorang dapat terkena infeksi semua serotype virusvirus pada waktu yang bersamaan.
Vector utama DBD adalah nyamuk aedes aegypti (di daerah perkotaan) dan
aedes albopictus (didaerah pendesaan). Nyamuk yang menjadi vector penyakit DBD
adalah nyamuk yang menjadi terinfeksi saat menggigit manusia yang sedang sakit
dan viremia (terdapat virus dalam darahnya). Menurut laporan terakhir virus dapat
pula ditularkan secara trensovarial dari nyamuk ke telur-telurnya.
Virus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8-10 hari terutama dalam
kelenjar air liurnya, dan jika nyamuk ini menggigit orang lain maka virus dengue
akan di pindahkan bersama air liurnya nyamuk. Dalam tubuh manusia, virus ini akan
berkembang selama 4-6 hari dan orang tersebut akan mengalami sakit demam
berdarah dengue.

Virus dengue memperbanyak diri dalam tubuh manusia dan

berada dalam darah selama satu minggu. Orang dalam tubuhnya terdapat virus
7

dengue tidak semuanya akan sakit demam berdarah dengue. Ada yang menyalami
demam ringan dan sembu dengan sendirinya, atau bahkan ada sama sekali tampa
gejalah sakit. Tetapi semuanya merupakan pembawa virus dengue selama satu
minggu, sehingga dapat menularkan kepada orang lain di berbagai wilayah yang
ada nyamuk penularnya. Sekali terinfeksi,

nyamuk menjadi infeksi seumur

hidupnya.
Pathogenesinya adalah infeksi melalui gigitan nyamuk, virus memasuki aliran
darah

manusia

untuk

kamudian

beraplikasi

(meperbanyak

diri).

Sebagai

perlawanan, tubuh akan membentuk antibodi, selanjutnya akan terbentuk kompleks


virus-antibody dengan virus yang berfungsi sebagai antigenya. Kompleks antigenantibodi tersebut akan melepaskan zat-zat yang merusak sel-sel pembuluh darah,
yang

di

sebut

permeabilitas

dengan

proses

autoimun.

Proses

tersebut

menyebabkan

kapiler meningkat yang salah satunya ditunjukkan dengan

meleberkan pori-pori pembuluh darah kapiler. Hal tersebut mengakibatkan bocornya


sel-sel darah, antara lain trombosit dan eritrosit. akibatnya, tubuh akan mengalami
perdarahan mulai dari bercak sampai perdarahan hebat pada kulit, saluran
pencernaan (muntah darah, berak darah), saluran pernapasan (mimisan, batuk
darah) dan organ vital (jantung, hati, ginjal) yang sering mengakibatkan kematian.
C. Pencegahan
Saat ini, tidak tersedia vaksin untuk demam berdarah. Karena itu, pencegahan
terbaik adalah

dengan menghilangkan genangan air

yang dapat menjadi

sarang nyamuk, dan menghindari gigitan nyamuk.


Langkah Umum untuk Pencegahan Penyakit yang Disebarkan oleh Nyamuk
a. Kenakan pakian lengan panjang dan celana panjang, dan gunakan obat
penangkal nyamuk yang mengandung DEET pada bagian tubuh yang tidak
terlindungi.
b. Gunakan kawat nyamuk atau kulambu di ruang yang tidak berAC
c. Cegah munculnya genangan air
1) Buang kaleng dan botol bekas di tempat sampah yang tertutup.

2) Ganti air di Vas bunga paling sedikit seminggu sekali. Dan jangan
biarkan ada air menggenang di pot tanaman.
3) Tutup rapat semua wadah air, sumur dan tengki penampung air.
4) Jaga saluran air supaya tidak tersumbat.
5) Ratakan permukan tanah untuk mencegah munculnya genangan air
D. Pengobatan
Tidak ada perawatan khusus untuk demam berdarah. Obat- obatan untuk
meringankan demam dan rasa sakit. Penderita sebaiknya segera dirawat, dan
utama di jaga cairan tubuhnya. Dengan perawat

tepat dan segera, tingkat

kematian tidak mencapai 1%


Surveilans paling berguna di dalam bidang penyakit menular, surveilans
amat berbeda dari teori, DBD, flu burung dan begitu banyak lagi penyakit menular
yang telah muncul atau meningkat dari beberapa decade terakhir ini. Tampah
surveilans yang secara aktif pemereksan status kesehatan masyarakat setiap
penyakit tersebut akan menjamur, dan berubah menjadi wabah tampa kita sadari.
Missalnya dalam kasus DBD ,surveilans dan intervensi hasil dari surveilans
berhasil

memberhentikan

wabah.

Surveilans

memungkinkan

kita

untuk

memahami riwayat alamia dan karakteristik penyakit, termasuk wabah, cara


penularan, orang beresiko, metode pengendalian, lokasi geografik, hubungan
social ekonomi, dan demografik serta karateristik lainya yang memiliki asosiasi
dengan penyakit. Surveilans memungkinkan orang untuk merumuskan hipotesis
yang dapat berperan sebagai dasar bagi studi selanjutnya atau sebagai studi di
dalam system itu sendiri. Survilans semacam itu dapat memantau umpan balik
dan perbaikan yang terjadi sebagai respons dari analisis dan interpretasi data.
E. Pengertian Surveilans Penyakit DBD
Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan
terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi
yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan
tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan
efisien melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi
F.

epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan


Kegunaan Surveilans Epidemiologi

10

Pada awalnya surveilans epidemiologi banyak dimanfaatkan pada upaya


pemberantasan penyakit menular, tetapi pada saat ini surveilans mutlak diperlukan
pada setiap upaya kesehatan masyarakat, baik upaya pencegahan dan
pemberantasan

penyakit

menular,

maupun

terhadap

upaya

kesehatan

lainnya.Untuk mengukur kinerja upaya pelayanan pengobatan juga membutuhkan


dukungan surveilans epidemiologi.
G. Mekanisme Kerja Surveilans Epidemiologi:
a. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait lainnya:
Kegiatan mengidentifikasi kasus dan masalah kesehatan penyakit DBD
dimana data diperoleh berdasarkan pemeriksaan klinis dengan menggunakan
peralatan serta bukti laboratorium atau dengan peralatan khusus, data
kesakitan, data geografi, data lingkungan, serta data yang terkait lainnya.
b. Perekaman, pelaporan, dan pengolahan data:
Unit sumber data menyediakan data yang diperlukan dalam penyelenggaraan
surveilans epidemiologi penyakit DBD. Data yang sudah terkumpul selanjutnya
dilakukan pengolahan.
c. Analisis dan interpretasi data:
Analisis data interprestasi data dilakukan agar dapat menginterprestasikan
data yang ada sehingga dapat ditangani secara cepat, tepat dan benar
d. Studi epidemiologi:
adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada periode tertentu serta
populasi atau wilayah kerja puskesmas tertentu untuk mengetahui lebih
mendalam gambaran epidemiologi penyakit DBD, permasalahan dan faktor
risiko kesehatan.
e. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannya
Data informasi dan rekomendasi sebagai hasil kegiatan
epidemiologi

kemudian

disampaikan

kepada

pihak-pihak

surveilans

yang

dapat

melakukan tindakan penanggulangan penyakit atau upaya peningkatan


program kesehatan, pusat-pusat penelitian dan pusat-pusat kajian serta
f.

pertukaran data dalam jejaring surveilans epidemiologi.


Membuat rekomendasi dan alternatif tindaklanjut
Setelah penyebaran informasi dilaksanakan, maka selanjutnya dibuat
rekomendasi dan alternatif atau program penanggulangan ISPA oleh pihakpihak yang terkait.

11

g. Umpan balik.
Sebagai bahan dasar bagi kepentingan pelaksanaan kegiatan hasil kerja
surveilans DBD (pengumpulan,pengolahan, dan analisis data) perlu disajikan
dan disebarluaskan atau di desiminasikan kepada pihak-pihak yang
memerlukan secara teratur baik kalangan internal maupun kalangan eksternal.
Desiminasi ditingkat puskesmas dilakukan pada forum pertemuan rutin,
lokakarya mini puskesmas atau rapat koordinasi kecamatan. Ditingkat
kabupaten/kota dan propinsi, desiminasi dilakukan pada forum pertemuan
teknnis, rapat koordinasi, forum dengan pendapat DPRD dan sebagainya
melalui buletin, laporan tahunan maupun laporan khusus.

Anda mungkin juga menyukai