Anda di halaman 1dari 5

Faktor-faktor Penyebab Infeksi Jamur

Lembab dan panas dari linkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap kerirngat.
Keringat berlebihan, karena berolahraga atau karena kegemukan.
Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk.
Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain harena pemakaian antibiotik, atau
hormonal dalam jangka panjang.
Penyakit tertentu, misaInya H1V/AIDS, dan diabetes.
Kehamilan dan menstruasi. Kedua kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon dalam
tubuh sehingga rentan terhadap jamur. Keputihan sebenarnya adalah sebuah hal yang wajar bila
terjadi pada saatu tertentu. Karena Vagina wanita dewasa mengandung flora normal yang disebut
Basil Dodederierin. Basil Doderierin ini adalah bakteri baik, maksudnya adalah bakteri yang
membuat linkungan vagina menjadi asam dan berfungsi sebagai perlirdungan, terhadap infeksi yang
dimungkinkan terjadi karena berbagai faktor, seperti infeksi jamur, bakteri, virus dll. Selain itu,
keputihan yang juga berfungsi sebagai perlindungan terhadap berbagai infeksi. Penyebab keputihan
dapat digolongkan pada dua golongan besar, yaitu fisiolois dan patologis. Pada keadaan fisiologis,
keputihan dapat terjadi pada saat hamil, sebelum dan sesudah haid, saat mendapat rangsang
seksual, saat banyak melakukan aktivitas fisik yang kesemuanya tidak menimbulkan keluhan
tambahan seperti bau, gatal, dan perubahan warna. Namun pada keputihan karena infeksi jamur,
akan lebih berat terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan dan saat menstruasi karena pada saat
tersebut kelembaban vagina paling tinggi dan jika kita tidak ikut serta menjaga kebersihan vagina.

2.4. Cara Memastikan Fenyakit Jamur


Pemeriksaan tampilan secara klinis.
Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV) yaitu menghasilkan sinar ultraviolet 360nm
(atau, sinar hitam yang dapat gunakan untuk memibantu evaluasi penyakit-penyakit kulit tertentu
Kerokan kulit
Mukosa
Kuku untuk pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis jamurnya yaitu dilakukan dengan menanamkan
sampel pada media buatan yaitu mnggunakan media agar dextrose sabouraud. Tujuan: dilakukan
pemeriksaan ini yaitu sebagai penyokong pemeriksaan langsung (KOH) sehingga dapat diketahui
secara posisi wujud species jamur yang menyebabkan kelainan kulit pada pasien. Dengan
mengetahui species jamur yang menginfeksi kulit hal ini dapat membantu menentukan terapi
spesifik pada pasien, sehingga efek dari terapi yang dapat bekerja maksimal.
2.5. Pemeriksaan Jamur Secara Mikroskopik
a. Prinsp
Larutan KOH 10% atau 20% akan melisiskan kulit, kuku dan rambut sehingga bila mengandung
jamur, dibawah mikroskop akan terlihat hypa dan atau spora. Pemeriksaan KOH (kalium hidreksida)
merupakan pemeriksaan yang dianjurkan untuk menegakkan diagnosis pada setiap kasus kelainan
kulit pada infeksi jamur. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mlakukan pengerokkan kulit pada
bagian kulit yang mengalami infeksi jamur. Hasil yang diterapkan pada pemeriksaan ini
ditemukannya elemen jamur beruna hifa panjang dan artrospara (hifa bercabang) yang berarti
bahwa penyebab kelainan kulit pada pasien disebabkan oleh jamur nakal (dermatofita)
b. Tujuan
Menemukan adanya hypa darn atau spora pada kulit, kuku dan rambut
c. Persiapan Pasien
Tidak diperlukan
A. Pengambilan Specimen
1) Alat
a. Scalpel
b. Pinset
c. Alcohol 70%
d. Kapas
e. Kertas/wadah bersih
2) Lokasi
a. Kulit : Bagian tepi kelainan kulit
b. Kuku : Kuku yang mengarami penebalan
c. Rambut
Rambut rapuh dan berwarna agak pucat
Pada rambut terdapat benjolan
Daerah sekitar rambut menunjukan kelainan kulit, misalnya bersisik, botak dan lain-lain.
3) Cara Fengambilan
a. Kerokan Kulit
Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alcohol 70% untuk menghilangkan lemak, debu
dan kotoran lainnya,
Keroklah bagian yang aktif dengan scalpel dengan arah dari atas ke bawah (cara memegang
scalpel harus miring membentuk sudut 450 ke atas)
b. Kerokan/guntingan kuku
Letakkan hasil kerokan kulit dalam kertas atau wadah.
Bersihkan, kuku yang sakit dengan kapas alcohol 70% dengan maksud seperti diatas
Kerokanlah bagian kuku yang sakit pada bagian permukaan dan bagian bawah kuku yang sakit,
bila perlu kuku tersebut digunting Rambut
Rambut yang sakit dicabut dengan pinset
Letakkan rambut tersebut pada kertas{wadah yang bersih
B. Pembuatan sediaan
1. Alat
a. Kaca objek
b. Kaca penutup
c. Lampu spirtus
d. Pinset

2. Reagen
Larutari KOH 10% untuk kulit dan kuku
Larutari KOH 20% untuk rambut
3. Cara pembuatan sadiaan
a. Teteskan 1-2 gelas larutari KOH 10% pada kaca objek
b. Letakkan hahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut dengan menggunakan pinset yang
sebelumnya dibasahi dahulu dengan larutan KOH tersebut. Kemudian tutup dengan kaca penutup.
c. Biarkan 15 menit atau dihangatkan diatas nyala api selama beberapa detik untuk
mempercepat proses lisis

C. Pengiriman Spesimen
1) Wadah
Amplop yang bersih
2) Cara Pengiriman
a. Bungkus specimen yang telah diletakkan pada kertas/wadah yang bersih dan kering
b. Kemudian masukkan kedalam amplop
c. Tulis identitas pasien diatasnya : nama dan umur pasien, tanggal pengambilan
d. Kemudian mesukkan lagi kedalam amplop yang lebih besar dan tebal. Lalu rekatkan
e. Spesimen siap dikirim
2.6. Cara Pemeriksaan Jamur
i. Alat
Mikroskop
ii. Cara
Periksa sediaan dibawah mikroskop.
Mula-mula dengan pembesaran objektif 10x kemudian dengan pembesaran 40 x untuk mencari
adanya hypa dan atau spora

2.7. Hasil Pemeriksaan


Positif : bila ditemukan adanya hypa dan atau spora
Negatif : bila tidak ditemkan adanya hypa dan atau spora

2.8. Cara Efektif Mencegah Jamur


1. Hindari meminjam barang (pribadi) orang lain, misalnya handuk, pakaian, alat mandi, dll
2. Usahakan mengganti pakaian yang sudah basah karena keringat. Sebab kerirtgat menyebabkan
tumbuhnya jamur
3. Gunakan pakaian yang benar-bensr kering, dan gantilah setiap harinya
4. Jangan gantung Handuk di karmar mandi, langsung jemur handuk untuk meminirnalis
kelembapan sehingga jamur mati saat terkena sinar matahari.
5. Gunakan kaos kaki yang dapat menyerap keringat, hal ini untuk menghindari kelembapan pada
sela-sela ruas jari, sehingga tidak menyebabkan jamur kutu air
6. Rajin gunting kuku tangan dan kaki. Mengapa? Jika ada bagian tubuh yang terinfeksi jamur dan
tidak sengaja menggaruknya, jamur akan menempel di bawah kuku, dan mulai menginfeksi jaringan
di bawah kuku. Bahkan bisa juga kita secara tidak sadar memindahkan jamur tersebut ke daerah
lainnya
7. Usahakan setiap hari mengganti pakaian, gantilah dengan baju yang bersih, bukan dengan baju
yang sudah dipakai berhari-hari.
8. Jika sudah terinfeksi ada baiknya langsung diobati agar tidak menyebar ke daerah yang lain.
9. Cucilah tangan dan mandi dengan air bersih.

2.9. Cara Mengabati Penyakit Jamur


1. Lengkuas (segar) dipotong salah satu ujungnya lalu dicelupkan pada bubuk belerang lalu
dioleskai pada kulit yang terkena panu/kadas,
Penggunaan : lakukan secara teratur 1-2
2. Pengobatan infeksi jamur dilakukan dengan memperhatikan jenis jamur. Karenanya kita
disarankan untuk mengobati infeksi jamur dengan menggunakan obat anti jarmur. Gunakan obat
anti jamur sesuai saran pemakaian atau petunjuk dokter agar infeksi jamur teratasi maksimal,

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpu1an
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia, Sebenarnya bila kita
selalu menerapkan pola hidup sehat, maka kemungkinan untuk menderita penyakit ini sangat kecil.
Hal-hal yang mempengaruhi tumbuhnya jamur adanya udara yang panas, lembab, kebersihan diri
yang kurang, kegemukan, sosial ekonomi rendah, pemakaian ohat-abatan yang lama, adanya
penyakit kronis seperti TBC atau keganasan, dan penyakit endokrin (diabetes mellitus).
Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara terasa panas, maka kita harus rajin menyeka
keringat yang menempel di badan. Baju yang dikenakan juga sebaiknya yang menyerap ke ringat,
Bila terpaksa harus mengenakan baju yang tidak menyerap keringat, kita harus sesering mungkin
mengganti baju tersebut. Selain itu, setelah terkena air, maka sebaiknya segera miengeringkannya,
karena jamur senang dengan tempat yang lembab.

4.2. Saran
Dalam Makalah ini terdapat penjelasan tentang "Pemeriksaan Jamur" berharap agar mahasiswi
dapat mengetahui pengertian jamur, cara mencegah pertumbuhan jamur, dan sebagai seorang
tenaga kesehatan kita bisa mendeteksi dan mengetahui jenis jamur apa yang mertyebabkan
penyakit, agar bisa dengan segera mengobatinya dengan terapi yang maksimal.

KUKU
1. Inspeksi
a. Perhatikan bentuk kuku dan warna dasar kuku. Normalnya dasar kuku berwarna merah muda
cerah karena mengandung banyak pembuluh darah.
b. Sudut normal antara kuku dengan pangkal adalah 1600
c. Perhatikan sekitar kuku, apakah ada lesi atau perlukaan
2. Palpasi
Tekan ujung jari untuk memeriksa Capila Refill Time (CRT) yaitu waktu pengisian balik
kapiler. Normalnya akan kembali dalamwaktu <2 detik.

Anda mungkin juga menyukai