Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rifa Virgiani Chaerunissa

NIM : 190113057
Prodi : S1VKeperawatan A2

MENURUNKAN JUMLAH MIROORGANISME KONTAMINASI & MENCEGAH TRANSMISI


PROSES PENURUNAN ANGKA KUMAN
Penurunan Angka Kuman Proses (kimia atau fisika) yg digunakan utk membunuh semua bentuk
kehidupan mikroorganisme, untuk menghilangkan pencemaran oleh jasad renik baik hidup
maupun mati (Lisyastuti, 2010).
Ruangan steril adalah kedaan ruangan yg bebas dr semua bentuk kehidupan bakteri yg patogen
maupun yg nonpatogen termasuk sporanya. Untuk memperoleh ruangan yang steril
dibutuhkan cara – cara tertentu di dalam proses pengendaliannya. Pengendalian bakteri sangat
penting didalam industri & produksi pangan, obat-obatan,kosmetika dan lain-lainya.
TUJUAN UTAMA
Pada pengendalian mikroorganisme antara lain mencegah penyebaran penyakit & infeksi,
membasmi mikroorganisme yang sering sebagai bakteri kontaminan, mencegah pembusukan &
perusakan bahan oleh mikroorganisme. Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh
Mikroorganisme, Bakteri dapat dikendalikan dgn beberapa cara diantaranya adalah :
a. Desinfeksi. Disinfeksi adalah perusakan, penghambatan atau penghapusan mikroba
yang dapat menyebabkan penyakit atau masalah lain misalnya seperti pembusukan. Hal
ini biasanya dicapai dengan menggunakan bahan kimia (Sulaiman, 2013).
b. Antiseptik. Antiseptik adalah antibakteri yang melawan flora patologis secara mekanis,
kimiawi atau gabungan keduanya, dengan tujuan membunuh, menghambat atau
menurunkan jumlah mikroorganisme (Hamijaya, 2014).
c. Pengendalian mikroba dgn filtrasi Filter udara berefiensi tinggi untuk menyaring udara
yang berisikan partikel High Efficiency Particulate Air Filter atau HEPA memungkinkan
dialirkannya udara bersih ke dalam ruangan tertutup dengan system aliran udara
laminar (Laminar Air Flow) (Rahayu dkk, 2017).
Pengendalian mikroba dgn filtrasi ada dua filter, yaitu filter bakteriologis dan filter udara.
1. Filter bakteriologis biasanya digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang tidak
tahan terhadap pemanasan, misalnya larutan gula, serum, antibiotika, antitoksin, dll.
2. Filter udara berefisiensi tinggi untuk menyaring udara yg berisikan partikel (High
Efficiency Particulate Air Filter / HEPA) memungkinkan dialirkannya udara bersih ke
dalam ruangan tertutup dengan system aliran udara laminar (Laminar Air Flow d.
Pengendalian mikroba dengan radiasi Bakteri dapat terbunuh dengan penyinaran sinar
ultraviolet (UV) dan sinar-sinar ionisasi. Bakteri yg berada di udara atau di dalam
ruangan suatu benda yang terpapar sinar ultra violet akan mati (Rahayu dkk, 2017)
DISINFEKSI
Disinfeksi adalah proses pengurangan jumlah kemungkinan mikroorganisme ke tingkat bahaya
yang lebih rendah.
DISINFEKSI PERMUKAAN
Disinfeksi permukaan adalah proses pengurangan jumlah kemungkinan mikroorganisme ke
tingkat bahaya lebih rendah pada permukaan yang terindikasi kontaminasi oleh
mikroorganisme
DISINFEKSI PERMUKAAN MEMILIKI SASARAN
a. Disinfeksi lingkungan permukaan datar seperti lantai, dinding, meja, kursi, lemari,
perabot rumah tangga.
b. Disinfeksi benda yang paling sering bersentuhan dengan tangan spt pegangan tangga,
gagang pintu, gagang telepon, workstation, peralatan dapur dan makan, toilet dan
westafel.
c. Disinfeksi ventilasi buatan spt air conditioner, air sterilization, air purifier, AC sentral.
JENIS DESINFEKTAN YANG DAPAT DIGUNAKAN
a. Bleaching (Pemutih) dengan takaran 2 sendok makan per 1L air
b. Karbol dengan takaran 2 sendok makan per 1L air
c. Pembersih Lantai dengan takaran 1 tutup botol per 5L air
PROSES DISINFEKSI
a. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sarung tangan dan masker sekali pakai saat
melakukan disinfeksi. Sarung tanngan harus dibuang setelah setiap selesai pembersihan.
Jika sarung tangan dapat digunakan kembali, sarung tangan tsb hrs digunakan khusus
utk membersihkan & mendisinfeksi permukaan terindikasi kontaminasi dan tidak boleh
digunakan untuk tujuan lain.
b. Persiapkan tisu, kain mikrofiber (MOP) dan botol sprayer.
c. Persiapkan cairan disinfektan yang akan digunakan sesuai dengan takaran yang telah
ditetapkan.
d. Bagi penggunaan kain mikrofiber (MOP), rendam kain mikrofiber (MOP) kedalam air
yang telah berisi cairan disifektan. Lakukan pengelapan pada lingkungan permukaan
datar dan biarkan tetap basah selama 10 menit. e. Bagi penggunaan botol sprayer, isi
botol dengan cairan disinfektan yang telah diencerkan. Ambil 2 lembar tisu dan dilipat 2
atau 4. Semprotkan cairan disinfektan pada tisu dan lakukan pengelapan secara zig-zag
atau memutar dari tengah keluar.
e. Untuk disinfeksi ventilasi buatan, sebelum dinyalakan lakukan penyemprotan pd
Evaporator, Blower & penyaring udara (filter) dgn botol sprayer yg telah berisi cairan
disinfektan. Dilanjutkan dengan disinfeksi pd permukaan chasing indoor AC. Pd AC
Sentral dilakukan disinfeksi permukaan pd mounted & kisi-kisi exhaust & tidak perlu
dibilas.
f. Untuk disinfeksi peralatan pribadi pekerja dpt menggunakan cairan disinfektan personal
pada saat sebelum digunakan untuk bekerja.
g. Lepaskan APD & lanjutkan dgn cuci tangan pakai sabun & air mengalir.
h. Frekuensi disinfeksi ini dilaksanakan minimal sebelum jam kerja, saat jam istirahat dan
setelah jam kerja. Dengan maksimal disinfeksi setiap 2 jam sekali. Selalu melaksanakan
Cuci Tangan Pakai Sabun dan Air Mengalir sebagai bentuk personal hygiene dari pekerja
DISINFEKSI UDARA
Disinfeksi udara adalah proses pengurangan jumlah kemungkinan mikroorganisme ke tingkat
bahaya lebih rendah pada udara yang terindikasi kontaminasi oleh mikroorganisme. Disinfeksi
udara memiliki sasaran ruangan yang yang terindikasi kontaminasi oleh mikroorganisme. Jenis
disinfeksi yang dapat digunakan adalah Hydrogen Peroxide dan menggunakan alat berjenis Dry
Mist Disinfection.
a. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sarung tangan dan masker sekali pakai saat
melakukan disinfeksi. Sarung tanngan harus dibuang setelah setiap selesai pembersihan.
Jika sarung tangan dapat digunakan kembali, sarung tangan tersebut Harus digunakan
khusus untuk membersihkan dan mendisinfeksi permukaan terindikasi kontaminasi dan
tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.
b. Persiapkan alat Dry Mist Disinfection dengan catridge yang telah berisi cairan Hidrogen
Peroksida.
c. Atur konsentrasi disinfektan sesuai dengan luas ruangan dan waktu pemaparan
maksimal 30 menit.
d. Letakkan alat ini di sudut ruangan dan arahkan noozle ke tengah ruangan.
e. Pastikan tidak ada orang dalam melakukan disfinfeksi udara ini.
f. Nyalakan alat dan tinggalkan ruangan. Biarkan alat ini selesai bekerja secara otomatis.
g. Ruangan dapat digunakan kembali setelah 60 menit
h. Lepaskan APD dan lanjutkan dengan cuci tangan pakai sabun.
i. Frekuensi disinfeksi ini dilaksanakan pada sebelum jam kerja, setelah jam kerja.
j. Selalu melaksanakan Cuci Tangan Pakai Sabun dan Air Mengalir sebagai bentuk personal
hygiene dari pekerja.

Anda mungkin juga menyukai