Oleh :
175070201111023
Kelompok 6 Reguler 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN ANAK
Nama Mahasiswa : Dania Laili Fadhila Tempat Praktik : RSSA
NIM : 175070201111023 Tgl. Praktik : 20/1/2020
A. Identitas klien
1. Keluhan utama
● Saat MRS : Demam naik turun, pucat, badan lemas, pusing sebentar dari
posisi duduk ke posisi berdiri, muncul ruam kemerahan kecoklatan, agak sedikit
sesak
● Saat Pengkajian : Saat pengkajian pasien badan lemas, pusing sebentar dari
posisi duduk ke posisi berdiri, muncul ruam kemerahan kecoklatan, sesak (-), tidak
mengeluhkan nyeri, nafsu makan menurun, demam (-)
2. Kualitas keluhan : sedang
3. Faktor pencetus : Sistemic lupus erythematosus
4. Faktor pemberat : hemoglobin rendah 5,4 g/dl (19-1-2020), leukosit rendah 4,97
x 103/uL
5. Upaya yang telah dilakukan :
Anak dirujuk ke RSSA setelah dirawat di RSU Karsa Husada Batu tidak mengalami
perbaikan
6. Diagnose medis :
Pasien rujukan dari RSU Karsa Husada Batu dengan diagnosis Anemia ok S.Thalasemia
dd Pure Red Cell Aplasia. Pucat diketahui ibu sejak ± 1 minggu SMRS, lemas, demam
naik turun ± 1 bulan SMRS, pusing sebentar dari posisi duduk ke posisi berdiri, mual (-),
muntah (-), batuk (-), pilek (-), kejang (-), nyeri perut (-), muncul ruam kemerahan
kecoklatan ± 6 bulan yang lalu awalnya sedikit dan saat ini timbul melebar di pipi. Berat
badan menurun sejak 6 bulan yang lalu (dari 50 kg menjadi 45 kg). Lalu pasien
diperiksakan di PKM. Karena suhunya mencapai 40oC, panasnya turun ketika minum obat
dan kembali panas lagi, akhirnya di rujuk ke RSU Karsa Husada Batu. Karena kondisinya
tidak kunjung membaik, dirujuklah ke IGD RSSA pada tanggal 19-1-2020 pukul 13.30
WIB. Dan pada pukul 23.30 WIB pasien dipindahkan ke ruang 7B. Hasil pemeriksaan di
Ruang 7B didapatkan: TD: 86/52 mmHg, N: 84x/menit, RR: 21x/menit, S: 37 oC,
konjungtiva anemis (+), akral hangat, crt < 2 detik. Selama dirawat di RSSA pasien telah
mendapat terapi IV methylpulse 1 gr, IV furosemid 40 mg, P.O Methyl Prednisolon 16
mg tab (2 tab pagi, 2 tab siang, 1,5 tab malam), P.O Allopurinol 100 mg tab (2x3 tab),
P.O Myfortic (Mycophenolat sodium) 360 mg tab (2x1 tab), P.O Paracetamol 500 mg
3x3/4 tab (k/p jika panas/nyeri), infus C1:1 7 tpm, dan Diit TKTP (Energi: 1914,5 kkal
dan Protein: 75,1 gr) 3x1 porsi. Saat pengkajian pada tanggal 09 Desember 2019 pasien
masih mengeluh badannya lemas, pusing sebentar dari posisi duduk ke posisi berdiri,
muncul ruam kemerahan kecoklatan, sesak (-), tidak mengeluhkan nyeri, nafsu makan
menurun dan menghabiskan ½ porsi makan, demam (-),TD: 90/70 mmHg, N: 88x/menit,
RR: 21x/menit, S: 37oC, konjungtiva anemis (+), akral hangat, crt < 2 detik.
1. Prenatal : Ibu klien mengatakan klien adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara. Tidak
ada masalah selama kehamilan HT (-) dan DM (-). Ibu rutin memeriksakan
kehamilannya ke Bidan tiap bulan, pijat perut (-), jamu (-), demam (-).
2. Natal : Persalinan secara normal di Bidan. Cukup bulan, An A lahir dengan
berat 3500 gram. Lahir langsung menangis. Tidak biru dan tidak kuning.
3. Postnatal : Setelah persalinan, bayi mendapatkan perawatan, diberikan suntikan
vitamin K dan Hb0 sesuai dengan prosedur. Masa nifas ibu normal dan tidak ada
keluhan. ASI sampai dengan 2 tahun, bubur tim usia 8 bulan sampai 1,5 tahun, nasi
keluarga usia 1,5 tahun sampai sekarang.
4. Imunisasi : ibu klien mengatakan imunisasi dasar sudah lengkap
F. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
1. Pertumbuhan : BB saat ini 41 kg, TB= 151 cm, Lila= 23,5 cm, LK= 55 cm BBI: 52
kg IMT: 17,98
2. Perkembangan :
Saat ini usia 14 tahun kelas 2 SMP, dapat mengangkat kepala usia 4 bulan, berjalan
usia 15 bulan dan berbicara pada usia 18 bulan.
Riwayat keluarga:
Ibu klien mengatakan bahwa ada anggota keluarga yang pernah memiliki penyakit seperti
yang diderita anak A sekarang. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit HT
dan DM, maupun penyakit menular seperti TBC.
GENOGRAM
G. Lingkungan Rumah
1. Kebersihan : Bersih
2. Bahaya kecelakaan : Tidak ada risiko kecelakaan karena tinggal di gang
3. Polusi : Tidak dekat dengan pabrik, sedikit polusi
4. Ventilasi : Baik, dirumah terdapat banyak jendela dan sering dibuka
5. Pencahayaan : Terang
H. Pola aktifitas
I. Pola nutrisi
J. Pola eliminasi
1. BAB
2. BAK
Warna/bau Kuning jernih, bau khas urin Kuning jernih, bau khas urin
1. Tidur siang
2. Tidur malam
Kebiasaan sebelum tidur Cuci kaki & sikat gigi Cuci kaki & sikat gigi
N. Konsep diri
1. Gambaran diri : Seorang anak perempuan
2. Ideal diri : Pasien berharap setelah keluar dari RS dapat masuk sekolah
lagi seperti biasanya dan bertemu teman-teman di sekolah
3. Harga diri : Pasien mengatakan tidak malu dengan pipinya yang terdapat
ruam kemerahan
4. Peran : Seorang pelajar kelas 2 SMP
5. Identitas diri : Seorang anak perempuan usia 14 tahun kelas 2 SMP
a. Kepala
● Inspeksi : penyebaran rambut merata, warna hitam, terdapat ruam
kemerahan kecoklatan pada pipi
● Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Mata
c. Hidung
● Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada devisiasi septum nasal, tidak ada
secret,
e. Telinga
a. Paru
● Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, penggunaan otot bantu napas tidak
ada,
● Palpasi : gerakan dinding dada simetris
● Perkusi : resonan
● Auskultasi :
8. Ekstremitas
● Atas : tidak terdapat lesi, tidak terdapat edema, mampu bergerak aktif,
tangan kanan terpasang infus
● Bawah : tidak terdapat lesi, tidak terdapat edema, mampu bergerak aktif
9. Sistem neurologi
● Eosinofil
0,0 % 0–1 N
● Basofil
54,8 % 51 – 67 N
● Neutrofil
38,6 % 25 – 33 ↑
● Limfosit
6,6 % 2–5 ↑
● Monosit
0,00 103/uL
● Eosinofil absolut
0,00 103/uL
● Basofil absolut
2,72 103/uL
● Neutrofil absolut
1,92 103/uL
● Limfosit absolut
● Monosit abbsolut
0,40%
● Immatur granulosit
0,02 103/uL
● Immatuur
granulosit
CRP Kuantitatif
Imunoserologi
Negatif IU/mL Negatif bila <200 N
ASTO
Autoimmune
8,90 Ratio <1 ↑
ANA Test
- %
Dismorfik
- %
- LPB
Bakteri ≤ 93 103/mL ↑
359,3 103/mL
Lain-lain
Kesimpulan:
- Cor dan pulmo dalam batas normal
- Hemidiaphragma kiri letak tinggi
R. Terapi
- IV methylpulse 1 gr
- IV furosemid 40 mg
- P.O Methyl Prednisolon 16 mg tab (2 tab pagi, 2 tab siang, 1,5 tab malam)
- P.O Allopurinol 100 mg tab (2x3 tab)
- P.O Myfortic (Mycophenolat sodium) 360 mg tab (2x1 tab)
- P.O Paracetamol 500 mg 3x3/4 tab (k/p jika panas/nyeri)
- Infus C1:1 7 tpm
- Diit TKTP (Energi: 1914,5 kkal dan Protein: 75,1 gr) 3x1 porsi
- O2 Nasal canule 2 lpm
ANALISIS DATA
No Tanda & gejala Etiologi Masalah keperawatan
1 DS : Systemic lupus erythematosus Resiko Infeksi d.d
↓ penyakit kronis,
DO : Manifestasi pada organ yang malnutrisi dan
- Kadar Leukosit rusak (Hematologic) Leukopenia
rendah 4.97 x ↓
103/uL Leukosit rendah
- Hemoglobin ↓
rendah 5.4 g/dL Predisposisi infeksi
- Dx Medis : ↓
Systemic lupus Resiko infeksi
erythematosus
- Malnutrisi
2 DS : Systemic lupus erythematosus Resiko perfusi renal
↓ tidak efektif d.d
DO : Manifestasi pada organ yang penurunan fungsi ginjal
- Kadar ureum tinggi rusak (Organ ginjal) berupa kadar ureum
72,3 mg/dL ↓ tinggi dan terdapat
- Bakteri dalam urin Penurunan pada fungsi ginjal bakteri dalam urin
359,3 103/mL ↓
- Dx Medis : Resiko perfusi renal tidak
Systemic lupus efektif
erythematosus
3 DS : Systemic lupus erythematosus Defisit Nutrisi b.d
- ↓ peningkatan kebutuhan
DO : Gejala konstitusional metabolisme d.d berat
- BB menurun sejak ↓ badan menurun
6 bulan yang lalu Nafsu makan menurun minimal 10% di bawah
(dari 50 kg menjadi ↓ rentang ideal, nafsu
41 kg) Penurunan berat badan makan menurun, serum
- Terdapat ↓ albumin turun
penurunan berat IMT 17.98
badan sebesar 18% ↓
- IMT :17,98 Defisit nutrisi
(Dibawah rentang
berat badan ideal)
- Nafsu makan
menurun (½ porsi
yang habis)
- Albumin 2,98 g/dL
● Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan yang
benar
SDKI: Resiko Tujuan : Setelah dilakukan tindakan SIKI: Manajemen cairan (I. 03098)
perfusi renal tidak selama 3x24 jam, diharapkan risiko
efektif (D.0016) perfusi renal tidak efektif dapat ● Observasi
menurun pada pasien, dengan 1. Monitor status hidrasi (tekanan darah)
kriteria hasil sebagai berikut: 2. Monitor hasil laboratorium (BUN)
● Terapeutik
SLKI : Perfusi renal (l. 02013) 1. Catat intake dan output
- Kadar ureum nitrogen darah 2. Hitung balance cairan selama 24 jam
cukup membaik ● Kolaborasi
- Tekanan darah sistolik cukup 1. Kolaborasi pemberian diuretik (IV
membaik Furosemid 40 mg)
- Fungsi hati cukup membaik
SDKI: Defisit SLKI: Status nutrisi (L.03030) SIKI: Manajemen nutrisi (1.03119)
Nutrisi (D.0019)
Setelah dilakukan tindakan perawatan 3x24 jam maka ● Observasi
diharapkan, status nutrisi pasien terpenuhi dengan 1. Identifikasi status nutrisi
kriteria hasil: 2. Identifikasi makanan yang disukai
- Porsi makan yang dihabiskan meningkat 3. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
- IMT membaik nutrien
- nafsu makan membaik 4. Monitor asupan makanan
- serum albumin meningkat 5. Monitor berat badan
6. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
● Terapeutik
1. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
2. Berikan suplemen makanan
● Edukasi
1. Ajarkan diet yang diprogramkan
● Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan
SDKI: Keletihan SLKI: Tingkat Keletihan (L.05046) SIKI: Manajemen Energi (1.05178)
● Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda
dan gejala kelelahan tidak berkurang
3. Anjurkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
4. Edukasi aktivitas apa saja yang dapat
dilakukan dan ajarkan peningkatan aktivitas
secara bertahap
● Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : An. A No. Register : 1147xxxx
Diagnosa medis : Systemic Lupus Erythematosus (SLE) Tanggal : 20/01/2020
Tanggal No. Dx Jam Implementasi Evaluasi
20/01/20 1 SIKI: Pencegahan Infeksi (I. 14539) S:-
20
● Observasi O:
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal - Kadar Leukosit rendah 5,89 x 103/uL
dan sistemik - Dx Medis : Systemic lupus erythematosus
2. Observasi hasil laboratorium (darah)
● Terapeutik
1. Membatasi jumlah pengunjung A : Masalah belum teratasi, yang sudah tercapai
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah pada indikator hasil laboratorium
kontak dengan pasien dan lingkungan - Hasil laboratorium (kadar leukosit awal
pasien 4.97 x 103/uL, target 6,21 x 103/uL, akhir
● Edukasi 5,89 x 103/uL )
1. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Mengajarkan cara mencuci tangan yang P : Melanjutkan intervensi sebagai berikut:
benar Observasi
● Kolaborasi - Memonitor tanda dan gejala
1. P.O Methyl Prednisolon 16 mg tab (2 tab pagi, 2 infeksi lokal dan sistemik
tab siang, 1,5 tab malam) - Observasi hasil laboratorium
(darah)
Terapeutik
- Membatasi jumlah pengunjung
- Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
- Melakukan dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi
- Menjelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Mengajarkan cara mencuci
tangan yang benar
Kolaborasi
- P.O Methyl Prednisolon 16 mg tab (2 tab
pagi, 2 tab siang, 1,5 tab malam)
20/01/20 2 SIKI: Manajemen cairan (I. 03098) S:-
20
● Observasi O:
1. Melakukan monitor status hidrasi - Kadar ureum tinggi 68,2 x 103/uL
(tekanan darah) - Dx Medis : Systemic lupus erythematosus
2. Melakukan monitor hasil
laboratorium (BUN)
● Terapeutik A : Masalah belum teratasi, yang sudah tercapai
1. Mencatat intake dan output pada indikator hasil laboratorium
2. Menghitung balance cairan selama - Hasil laboratorium (kadar bakteri 359,3 x
24 jam 103/mL, target 93 x 103/mL, akhir 92,8 x
● Kolaborasi 103/mL)
1. Melakukan kolaborasi pemberian
diuretik (IV Furosemid 40 mg) P : Melanjutkan intervensi sebagai berikut:
Observasi
- Observasi hasil laboratorium
(BUN)
- Melakukan monitor status
hidrasi (tekanan darah)
Terapeutik
- Mencatat intake dan output
- Menghitung balance cairan
selama 24 jam
Kolaborasi
- Melakukan kolaborasi
pemberian diuretik (IV
Furosemid 40 mg)
20/01/20 2 SIKI: Manajemen nutrisi (1.03119) S:-
20 ● Observasi
1. Mengidentifikasi status nutrisi O:
2. Mengidentifikasi makanan yang disukai - BB menurun sejak 6 bulan yang lalu (dari
3. Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan 50 kg menjadi 41 kg)
jenis nutrien - IMT :17,98
4. Memonitor asupan makanan - Nafsu makan meningkat (1 porsi habis)
5. Memonitor berat badan - Albumin 3,5 g/dL
6. Memonitor hasil pemeriksaan
laboratorium A : Masalah belum teratasi, yang sudah tercapai
● Terapeutik pada indikator nafsu makan dan serum albumin
1. Memberikan makanan tinggi kalori dan - BB (BB awal 50 kg, target 52 kg, akhir
tinggi protein 41 kg)
2. Berikan suplemen makanan - IMT (IMT awal 17,98, target 18,5-22,9,
● Edukasi akhir 17,98)
1. Mengajarkan diet yang diprogramkan - Nafsu makan (awal menurun (½ porsi
● Kolaborasi yang habis), target meningkat (1 porsi
1. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi habis), akhir meningkat (1 porsi habis))
untuk menentukan jumlah kalori dan jenis - Serum albumin (awal 2,98 g/dL, target
nutrien yang dibutuhkan 3,5-5,5 g/dL, akhir 3,5 g/dL)
2. Diit TKTP (Energi: 1914,5 kkal dan
Protein: 75,1 gr) 3x1 porsi P : Melanjutkan intervensi sebagai berikut:
Observasi
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Memonitor berat badan
Terapeutik
- Memberikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan
Edukasi
- Mengajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- Melakukan kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
- Diit TKTP (Energi: 1914,5
kkal dan Protein: 75,1 gr) 3x1
porsi