Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN

SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Keperawatan Populasi Khusus

Departemen Keperawatan Anak

Oleh :

(DANIA LAILI FADHILA)

175070201111023

Kelompok 6 Reguler 1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021
PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN ANAK
Nama Mahasiswa : Dania Laili Fadhila Tempat Praktik : RSSA
NIM : 175070201111023 Tgl. Praktik : 20/1/2020

A. Identitas klien

Nama : An. A No. Register : 1147xxxx


Usia : 14 tahun Tanggal Masuk : 19/1/2020
Jenis kelamin : Perempuan Tanggal Pengkajian : 20/1/2020
Alamat : Malang Sumber informasi : Pasien dan Ibu pasien
Nama orang tua : Ny. L
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku : Jawa

B. Status kesehatan sekarang

1. Keluhan utama

● Saat MRS : Demam naik turun, pucat, badan lemas, pusing sebentar dari
posisi duduk ke posisi berdiri, muncul ruam kemerahan kecoklatan, agak sedikit
sesak
● Saat Pengkajian : Saat pengkajian pasien badan lemas, pusing sebentar dari
posisi duduk ke posisi berdiri, muncul ruam kemerahan kecoklatan, sesak (-), tidak
mengeluhkan nyeri, nafsu makan menurun, demam (-)
2. Kualitas keluhan : sedang
3. Faktor pencetus : Sistemic lupus erythematosus
4. Faktor pemberat : hemoglobin rendah 5,4 g/dl (19-1-2020), leukosit rendah 4,97
x 103/uL
5. Upaya yang telah dilakukan :

Anak dirujuk ke RSSA setelah dirawat di RSU Karsa Husada Batu tidak mengalami
perbaikan

6. Diagnose medis :

- Sistemic lupus erythematosus


- Gizi kurang

C. Riwayat kesehatan saat ini

Pasien rujukan dari RSU Karsa Husada Batu dengan diagnosis Anemia ok S.Thalasemia
dd Pure Red Cell Aplasia. Pucat diketahui ibu sejak ± 1 minggu SMRS, lemas, demam
naik turun ± 1 bulan SMRS, pusing sebentar dari posisi duduk ke posisi berdiri, mual (-),
muntah (-), batuk (-), pilek (-), kejang (-), nyeri perut (-), muncul ruam kemerahan
kecoklatan ± 6 bulan yang lalu awalnya sedikit dan saat ini timbul melebar di pipi. Berat
badan menurun sejak 6 bulan yang lalu (dari 50 kg menjadi 45 kg). Lalu pasien
diperiksakan di PKM. Karena suhunya mencapai 40oC, panasnya turun ketika minum obat
dan kembali panas lagi, akhirnya di rujuk ke RSU Karsa Husada Batu. Karena kondisinya
tidak kunjung membaik, dirujuklah ke IGD RSSA pada tanggal 19-1-2020 pukul 13.30
WIB. Dan pada pukul 23.30 WIB pasien dipindahkan ke ruang 7B. Hasil pemeriksaan di
Ruang 7B didapatkan: TD: 86/52 mmHg, N: 84x/menit, RR: 21x/menit, S: 37 oC,
konjungtiva anemis (+), akral hangat, crt < 2 detik. Selama dirawat di RSSA pasien telah
mendapat terapi IV methylpulse 1 gr, IV furosemid 40 mg, P.O Methyl Prednisolon 16
mg tab (2 tab pagi, 2 tab siang, 1,5 tab malam), P.O Allopurinol 100 mg tab (2x3 tab),
P.O Myfortic (Mycophenolat sodium) 360 mg tab (2x1 tab), P.O Paracetamol 500 mg
3x3/4 tab (k/p jika panas/nyeri), infus C1:1 7 tpm, dan Diit TKTP (Energi: 1914,5 kkal
dan Protein: 75,1 gr) 3x1 porsi. Saat pengkajian pada tanggal 09 Desember 2019 pasien
masih mengeluh badannya lemas, pusing sebentar dari posisi duduk ke posisi berdiri,
muncul ruam kemerahan kecoklatan, sesak (-), tidak mengeluhkan nyeri, nafsu makan
menurun dan menghabiskan ½ porsi makan, demam (-),TD: 90/70 mmHg, N: 88x/menit,
RR: 21x/menit, S: 37oC, konjungtiva anemis (+), akral hangat, crt < 2 detik.

D. Riwayat kesehatan terdahulu

1. Penyakit yang pernah dialami

a. Kecelakaan (jenis dan waktu) : Tidak ada


b. Operasi (jenis dan waktu) : Tidak ada
c. Penyakit

● Kronis : Tidak ada


● Akut : batuk, pilek, tifus

d. Terakhir MRS : 2 hari yang lalu di RSU Karsa Husada Batu

2. Alergi : tidak ada

E. Riwayat kehamilan dan persalinan

1. Prenatal : Ibu klien mengatakan klien adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara. Tidak
ada masalah selama kehamilan HT (-) dan DM (-). Ibu rutin memeriksakan
kehamilannya ke Bidan tiap bulan, pijat perut (-), jamu (-), demam (-).
2. Natal : Persalinan secara normal di Bidan. Cukup bulan, An A lahir dengan
berat 3500 gram. Lahir langsung menangis. Tidak biru dan tidak kuning.
3. Postnatal : Setelah persalinan, bayi mendapatkan perawatan, diberikan suntikan
vitamin K dan Hb0 sesuai dengan prosedur. Masa nifas ibu normal dan tidak ada
keluhan. ASI sampai dengan 2 tahun, bubur tim usia 8 bulan sampai 1,5 tahun, nasi
keluarga usia 1,5 tahun sampai sekarang.
4. Imunisasi : ibu klien mengatakan imunisasi dasar sudah lengkap
F. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

1. Pertumbuhan : BB saat ini 41 kg, TB= 151 cm, Lila= 23,5 cm, LK= 55 cm BBI: 52
kg IMT: 17,98
2. Perkembangan :

Saat ini usia 14 tahun kelas 2 SMP, dapat mengangkat kepala usia 4 bulan, berjalan
usia 15 bulan dan berbicara pada usia 18 bulan.

Riwayat keluarga:
Ibu klien mengatakan bahwa ada anggota keluarga yang pernah memiliki penyakit seperti
yang diderita anak A sekarang. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit HT
dan DM, maupun penyakit menular seperti TBC.

GENOGRAM
G. Lingkungan Rumah

1. Kebersihan : Bersih
2. Bahaya kecelakaan : Tidak ada risiko kecelakaan karena tinggal di gang
3. Polusi : Tidak dekat dengan pabrik, sedikit polusi
4. Ventilasi : Baik, dirumah terdapat banyak jendela dan sering dibuka
5. Pencahayaan : Terang

H. Pola aktifitas

Jenis Rumah Rumah Sakit

Makan/minum mandiri mandiri

Mandi mandiri Dibantu ibu


Berpakaian mandiri mandiri

Toileting mandiri Dibantu ibu

Mobilitas di tempat tidur mandiri mandiri

Bermain mandiri mandiri

I. Pola nutrisi

Jenis Rumah Rumah Sakit

Jenis makanan Sumber karbohidrat, sayur, Diet TKTP


lauk (nabati dan hewani) (Energi: 1914,5 kkal dan
Protein: 75,1 gr)
Frekuensi makan 3x/ hari 3x/ hari

Porsi yang dihabiskan 1 porsi ½ porsi

Nafsu makan Menurun Menurun

Pantangan Tidak ada Tidak ada

Kesulitan Tidak ada Tidak ada

Jenis minuman Air putih, teh Air putih

Frekuensi minum 8x/ hari 6-7x/ hari

Jumlah minuman Kurang lebih 800 mL Kurang lebih 800 mL

J. Pola eliminasi
1. BAB

Jenis Rumah Rumah Sakit

Frekuensi 1 x sehari Belum BAB

Konsistensi Padat Belum BAB

Warna/bau kecoklatan/ bau khas feses Belum BAB

Kesulitan Tidak ada Tidak ada

Upaya menangani Tidak ada Tidak ada

2. BAK

Jenis Rumah Rumah Sakit


Frekuensi 3-4x/ hari 3-4x/ hari

Warna/bau Kuning jernih, bau khas urin Kuning jernih, bau khas urin

Kesulitan Tidak ada Tidak ada

Upaya menangani Tidak ada Tidak ada

K. Pola istirahat tidur

1. Tidur siang

Jenis Rumah Rumah sakit

Lama tidur Tidak tidur siang karena Tidak tidur siang


sekolah
Terasa segar kembali Tetap lemas

Kenyamanan setelah tidur

2. Tidur malam

Jenis Rumah Rumah Sakit

Lama tidur 8-9 jam 8 jam

Kenyamanan setelah tidur Terasa segar kembali Tetap lemas

Kebiasaan sebelum tidur Cuci kaki & sikat gigi Cuci kaki & sikat gigi

Kesulitan Tidak ada Tidak ada

Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada


L. Pola kebersihan diri

Jenis Rumah Rumah Sakit

Mandi 2 kali sehari 2 kali sehari


Frekuensi
Menggunakan sabun Ya Ya

Keramas 2 hari sekali Belum keramas


Frekuensi
Penggunaan shampoo Ya -

Menggosok gigi mandiri Mandiri


Frekuensi 3x/ hari 3x/ hari
Penggunaan pasta gigi Ya Ya

Frekuensi ganti baju 2x/ hari mandiri 2x/ hari mandiri


Frekuensi memotong kuku 1x/ minggu Belum potong kuku

Kesulitan Tidak ada Tidak ada

Upaya untuk mengatasi Tidak ada Tidak ada

M. Pola koping keluarga

1. Pengambil keputusan : ayah


2. Masalah terkait dengan anak di RS atau penyakit : membagi waktu untuk menjaga
anak di rumah sakit dan anak terakhir yang masih berusia 4,5 tahun
3. Yang biasa dilakukan keluarga apabila mengalami masalah: menyelesaikan secara
bersama-sama secara musyawarah dan berdoa
4. Harapan setelah anak menjalani perawatan : keluarga berharap agar anak segera
sembuh dan dapat cepat pulang
5. Perubahan yang dirasakan setelah anak sakit : An. A jadi tidak bisa sekolah

N. Konsep diri
1. Gambaran diri : Seorang anak perempuan
2. Ideal diri : Pasien berharap setelah keluar dari RS dapat masuk sekolah
lagi seperti biasanya dan bertemu teman-teman di sekolah
3. Harga diri : Pasien mengatakan tidak malu dengan pipinya yang terdapat
ruam kemerahan
4. Peran : Seorang pelajar kelas 2 SMP
5. Identitas diri : Seorang anak perempuan usia 14 tahun kelas 2 SMP

O. Pola peran dan hubungan

1. Peran dalam keluarga : anak


2. Sistem pendukung keluarga : ibu, ayah, kakak, dan adik
3. Kesulitan dalam keluarga : harus membagi waktu untuk mengurus An. A yang
dirawat di rumah sakit
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan anak di rumah
sakit: tidak ada
5. Upaya yang dilakukan: berdoa demi kesembuhan anak
P. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum : baik

● Kesadaran : GCS 456, compos mentis


● Tanda-tanda vital

o Tekanan darah: 90/70 mmHg


o Nadi : 88x/menit
o Suhu : 37oC
o RR : 21x/menit

● Panjang badan : 151 cm BB: 41 Kg BBI: 52 Kg IMT: 17,98

2. Kepala & leher

a. Kepala
● Inspeksi : penyebaran rambut merata, warna hitam, terdapat ruam
kemerahan kecoklatan pada pipi
● Palpasi : tidak ada nyeri tekan

b. Mata

● Inspeksi : Mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik


● Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

c. Hidung

● Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada devisiasi septum nasal, tidak ada

secret,

● Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada deformitas

d. Mulut, tenggorokan dan Leher


● Inspeksi : mukosa bibir lembab, tidak ada luka pada bibir dan mukosa,
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis
● Palpasi : tidak ada nyeri tekan di leher

e. Telinga

● Inspeksi : bersih, tidak ada serumen, tidak ada pembengkakan, simetris


● Palpasi : tidak ada nyeri tekan

3. Thorak dan dada

a. Paru

● Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, penggunaan otot bantu napas tidak
ada,
● Palpasi : gerakan dinding dada simetris
● Perkusi : resonan
● Auskultasi :

Ronkhi(-/-) Wheezing (-/-)


b. Jantung

● Inspeksi : tidak terlihat pulsasi ictus kordis di ICS 5


● Palpasi : pulsasi iktus kordis teraba di ICS 5 midclavikulka sinistra
● Perkusi : Bunyi jantung dullnes, batas jantung masih dalam batas
normal, tidak ada pembesaran jantung
● Auskultas: bunyi S1 dan S2 tungal,reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop

4. Payudara dan ketiak

● Inspeksi : simetris, tidak ada lesi


● Palpasi : tidak ada masa, benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar, tidak ada
nyeri tekan

5. Punggung dan tulang belakang : simetris, tidak terdapat lesi


6. Abdomen

● Inspeksi : simetris, tidak ada luka


● Palpasi : tidak teraba masa, tidak ada nyeri
● Perkusi : timpani
● Auskultasi : bising usus (+), 9 x/menit
7. Genetalia dan anus

● Inspeksi : tidak memakai kateter, BAK BAB spontan

8. Ekstremitas

● Atas : tidak terdapat lesi, tidak terdapat edema, mampu bergerak aktif,
tangan kanan terpasang infus

kekuatan tonus otot : bisep +5 | +5 trisep +5 | +5

● Bawah : tidak terdapat lesi, tidak terdapat edema, mampu bergerak aktif

9. Sistem neurologi

Kesadaran: compos mentis


GCS: 456
Reflek cahaya +/+
10. Kulit dan kuku

● Kulit : turgor kulit baik, akral hangat


● Kuku : normal, tidak ada sianosis, CRT<2 detik

Q. Hasil Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL Keterangan


Lab Hematologi tgl. 19-01-2020
Hb 5,40 g/dL 11,4-15,1 g/dL ↓
RBC 1,54 106/uL 4,0-5,0 106/uL ↓
WBC 4,97 106/uL 4,7-11,3 106/uL N
Hematokrit 15,00 % 38-42 % ↓
Trombosit 210 103/uL 142 – 424 N
MCV 97,40 fL 80 – 93 ↑
MCH 35,10 pg 27 – 31 ↑
MCHC 36,00 g/dL 32 – 36 N
RDW 28,80 % 11.5 – 14,5 ↑
PDW 11,6 fL 9 – 13 N
MPV 10,9 fL 7,2 – 11,1 N
P-LCR 30,3% 15,0 – 25,0 ↑
PCT 0,23% 0,15 – 0,40 N
NRBC Absolut 0,01 103
NRBC Persen 0,2%
Hitung Jenis
0,0 % 0–4 N

● Eosinofil
0,0 % 0–1 N

● Basofil

54,8 % 51 – 67 N

● Neutrofil

38,6 % 25 – 33 ↑

● Limfosit

6,6 % 2–5 ↑

● Monosit

0,00 103/uL

● Eosinofil absolut

0,00 103/uL

● Basofil absolut

2,72 103/uL

● Neutrofil absolut

1,92 103/uL

● Limfosit absolut

0,33 103/uL 0,16-1 N

● Monosit abbsolut
0,40%

● Immatur granulosit

0,02 103/uL

● Immatuur
granulosit

Evaluasi hapusan darah


● Lain-lain Diff Count:
0/0/0/60/35/5
- Eritrosit Normokrom
Anisopoikilositosis
Mikrositik (+)
Eliptosis (+)
Sferosit (+)
- Lekosit Kesan jumlah menurun
- Trombosit Kesan jumlah normal
Giant trombosit (+)
Golongan Darah B
Rhesus Positif (+)
retikulosis
Elektrolit serum
Natrium 132 mmol 136 - 145 N
Kalium 4,11 mmol 3,5 – 5,0 N
Clorida 111 mmol 98 – 106 ↑

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL Keterangan


Lab Hematologi tgl. 19-01-2020
● Retikulosit absolut 0,0356 106/uL
● Retikulosi 2,39% 0,5-2,5 N
Coombs’ Test +4 (Positif 4)
Metabolisme Karbohidrat
Glukosa darah sewaktu 131 mg/dL <200 N
Faal Hati
AST/SGOT 83 U/L 0-32 ↑
ALT/SGPT 30 U/L 0-33 N
Albumin 2,98 g/dL 3,5-5,5 ↓
Faal Ginjal
Ureum 72,3 mg/dL 16,6-48,5 ↑
Kreatinin 0,95 mg/dL <1,2 N
Asam urat 10,5 mg/dL 2,4-4,5 ↑
Elektrolit
Kalsium (Ca) 7,3 mg/dL 7,6-11,0 ↓
Phospor 2,9 mg/dL 2,7-4,5 N
Inflamasi
0,06 mg/dL <0,3 N

CRP Kuantitatif

Imunoserologi
Negatif IU/mL Negatif bila <200 N

ASTO

Autoimmune
8,90 Ratio <1 ↑

ANA Test

>200,0 U/mL <25 ↑

Anti ds-DNA Total

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL Keterangan


Urinalisis tgl. 19-01-2020
Kekeruhan jernih
Warna kuning
pH 6,0 4,5-8,0 N
Berat jenis 1,015 1,005-1,030 N
Glukosa Neg Neg N
protein Trace Neg
Keton Neg Neg N
Bilirubin Neg Neg N
Urobilinogen 3,2 umol/L <17 N
Nitrit Neg Neg N
Leukosit Neg Neg N
Darah Neg Neg N
10X
Epitel 3,9 LPK <3 ↑
Silinder Negatif LPK
40X
Eritrosit 1,4 LPB <3 N
Eumorfik 98-106

- %

Dismorfik

- %

Leukosit 0,5 LPB <3 N


Kristal 2,7-4,5

- LPB

Bakteri ≤ 93 103/mL ↑

359,3 103/mL

Lain-lain

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL Keterangan


Lab Hematologi tgl. 20-01-2020
Metabolisme Karbohidrat
Glukosa (POCT) 87 mg/dL

Foto Thoraks AP : 19-1-2020

- Cor : Ukuran normal, CTR ± 55%, pinggang jantung


mendatar
- Aorta : Tidak tampak elongasi, dilatasi, kalsifikasi
- Trakea : Ditengah
- Pulmo : Corakan vaskular normal. Hillus D/S normal.

Tidak tampak infiltrat/kavitas/nodul


- Sudut costostophrenicus D/S : Lancip
- Hemidiaphragma D/S : D: dome shaped, S: letaak tinggi
- Skeleton : Intak, tidak tampak lesi litik/blastik/garis fraktur
- Soft tissue : Normal

Kesimpulan:
- Cor dan pulmo dalam batas normal
- Hemidiaphragma kiri letak tinggi

R. Terapi

- IV methylpulse 1 gr
- IV furosemid 40 mg
- P.O Methyl Prednisolon 16 mg tab (2 tab pagi, 2 tab siang, 1,5 tab malam)
- P.O Allopurinol 100 mg tab (2x3 tab)
- P.O Myfortic (Mycophenolat sodium) 360 mg tab (2x1 tab)
- P.O Paracetamol 500 mg 3x3/4 tab (k/p jika panas/nyeri)
- Infus C1:1 7 tpm
- Diit TKTP (Energi: 1914,5 kkal dan Protein: 75,1 gr) 3x1 porsi
- O2 Nasal canule 2 lpm
ANALISIS DATA
No Tanda & gejala Etiologi Masalah keperawatan
1 DS : Systemic lupus erythematosus Resiko Infeksi d.d
↓ penyakit kronis,
DO : Manifestasi pada organ yang malnutrisi dan
- Kadar Leukosit rusak (Hematologic) Leukopenia
rendah 4.97 x ↓
103/uL Leukosit rendah
- Hemoglobin ↓
rendah 5.4 g/dL Predisposisi infeksi
- Dx Medis : ↓
Systemic lupus Resiko infeksi
erythematosus
- Malnutrisi
2 DS : Systemic lupus erythematosus Resiko perfusi renal
↓ tidak efektif d.d
DO : Manifestasi pada organ yang penurunan fungsi ginjal
- Kadar ureum tinggi rusak (Organ ginjal) berupa kadar ureum
72,3 mg/dL ↓ tinggi dan terdapat
- Bakteri dalam urin Penurunan pada fungsi ginjal bakteri dalam urin
359,3 103/mL ↓
- Dx Medis : Resiko perfusi renal tidak
Systemic lupus efektif
erythematosus
3 DS : Systemic lupus erythematosus Defisit Nutrisi b.d
- ↓ peningkatan kebutuhan
DO : Gejala konstitusional metabolisme d.d berat
- BB menurun sejak ↓ badan menurun
6 bulan yang lalu Nafsu makan menurun minimal 10% di bawah
(dari 50 kg menjadi ↓ rentang ideal, nafsu
41 kg) Penurunan berat badan makan menurun, serum
- Terdapat ↓ albumin turun
penurunan berat IMT 17.98
badan sebesar 18% ↓
- IMT :17,98 Defisit nutrisi
(Dibawah rentang
berat badan ideal)
- Nafsu makan
menurun (½ porsi
yang habis)
- Albumin 2,98 g/dL

4 DS: Systemic lupus erythematosus Keletihan b.d kondisi


- Klien mengeluh ↓ fisiologis d.d mengeluh
badannya lemas Manifestasi pada organ yang lelah
- Klien mengeluh rusak (Hematologic)
pusing sebentar ↓
dari posisi duduk Kadar rbc dan hemoglobin
ke posisi berdiri rendah
DO : ↓
- Dx medis anemia Anemia
- Mandi dan toileting ↓
dibantu ibu Kadar oksigen dalam tubuh
- Klien tetap lemas berkurang
setelah tidur ↓
- Hemoglobin Tingkat oksidasi di bagian
rendah 5.4 g/dL tubuh berkurang
- RBC rendah 1,54 ↓
106/uL Keletihan
- Konjungtiva
anemis (+)
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanggal Tanda
Dx Muncul Teratasi Tangan
1 20/01/2020 Resiko Infeksi d.d penyakit kronis,
malnutrisi dan Leukopenia
2 20/01/2020 Resiko perfusi renal tidak efektif d.d
penurunan fungsi ginjal berupa kadar ureum
tinggi dan terdapat bakteri dalam urin
3 20/01/2020 Defisit Nutrisi b.d peningkatan kebutuhan
metabolsime d.d berat badan menurun
minimal 10% di bawah rentang ideal, nafsu
makan menurun, serum albumin turun
4 20/01/2020 Keletihan b.d kondisi fisiologis d.d mengeluh
lelah
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan & Intervensi


Kriteria Hasil
SDKI: Risiko infeksiTujuan : Setelah dilakukan tindakan SIKI: Pencegahan Infeksi (I. 14539)
(D.0142) selama 3x24 jam, diharapkan risiko
infeksi dapat menurun pada pasien, ● Observasi
dengan kriteria hasil sebagai berikut: 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
dan sistemik
SLKI : Tingkat infeksi (l. 14137) 2. Observasi hasil laboratorium (darah)
- Kadar sel darah putih cukup
membaik ● Terapeutik
- Kultur darah cukup membaik 1. Batasi jumlah pengunjung
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien

● Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan yang
benar
SDKI: Resiko Tujuan : Setelah dilakukan tindakan SIKI: Manajemen cairan (I. 03098)
perfusi renal tidak selama 3x24 jam, diharapkan risiko
efektif (D.0016) perfusi renal tidak efektif dapat ● Observasi
menurun pada pasien, dengan 1. Monitor status hidrasi (tekanan darah)
kriteria hasil sebagai berikut: 2. Monitor hasil laboratorium (BUN)
● Terapeutik
SLKI : Perfusi renal (l. 02013) 1. Catat intake dan output
- Kadar ureum nitrogen darah 2. Hitung balance cairan selama 24 jam
cukup membaik ● Kolaborasi
- Tekanan darah sistolik cukup 1. Kolaborasi pemberian diuretik (IV
membaik Furosemid 40 mg)
- Fungsi hati cukup membaik
SDKI: Defisit SLKI: Status nutrisi (L.03030) SIKI: Manajemen nutrisi (1.03119)
Nutrisi (D.0019)
Setelah dilakukan tindakan perawatan 3x24 jam maka ● Observasi
diharapkan, status nutrisi pasien terpenuhi dengan 1. Identifikasi status nutrisi
kriteria hasil: 2. Identifikasi makanan yang disukai
- Porsi makan yang dihabiskan meningkat 3. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
- IMT membaik nutrien
- nafsu makan membaik 4. Monitor asupan makanan
- serum albumin meningkat 5. Monitor berat badan
6. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

● Terapeutik
1. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
2. Berikan suplemen makanan

● Edukasi
1. Ajarkan diet yang diprogramkan

● Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan
SDKI: Keletihan SLKI: Tingkat Keletihan (L.05046) SIKI: Manajemen Energi (1.05178)

Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam maka keletihan


pasien membaik dengan kriteria hasil: ● Observasi
- Lesu cukup menurun 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
- Verbalisasi lelah cukup menurun mengakibatkan kelelahan
- Sakit kepala cukup menurun 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Kemampuan melakukan aktivitas rutin cukup
meningkat ● Terapeutik
1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus

● Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda
dan gejala kelelahan tidak berkurang
3. Anjurkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
4. Edukasi aktivitas apa saja yang dapat
dilakukan dan ajarkan peningkatan aktivitas
secara bertahap
● Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : An. A No. Register : 1147xxxx
Diagnosa medis : Systemic Lupus Erythematosus (SLE) Tanggal : 20/01/2020
Tanggal No. Dx Jam Implementasi Evaluasi
20/01/20 1 SIKI: Pencegahan Infeksi (I. 14539) S:-
20
● Observasi O:
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal - Kadar Leukosit rendah 5,89 x 103/uL
dan sistemik - Dx Medis : Systemic lupus erythematosus
2. Observasi hasil laboratorium (darah)
● Terapeutik
1. Membatasi jumlah pengunjung A : Masalah belum teratasi, yang sudah tercapai
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah pada indikator hasil laboratorium
kontak dengan pasien dan lingkungan - Hasil laboratorium (kadar leukosit awal
pasien 4.97 x 103/uL, target 6,21 x 103/uL, akhir
● Edukasi 5,89 x 103/uL )
1. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Mengajarkan cara mencuci tangan yang P : Melanjutkan intervensi sebagai berikut:
benar Observasi
● Kolaborasi - Memonitor tanda dan gejala
1. P.O Methyl Prednisolon 16 mg tab (2 tab pagi, 2 infeksi lokal dan sistemik
tab siang, 1,5 tab malam) - Observasi hasil laboratorium
(darah)
Terapeutik
- Membatasi jumlah pengunjung
- Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
- Melakukan dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi
- Menjelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Mengajarkan cara mencuci
tangan yang benar
Kolaborasi
- P.O Methyl Prednisolon 16 mg tab (2 tab
pagi, 2 tab siang, 1,5 tab malam)
20/01/20 2 SIKI: Manajemen cairan (I. 03098) S:-
20
● Observasi O:
1. Melakukan monitor status hidrasi - Kadar ureum tinggi 68,2 x 103/uL
(tekanan darah) - Dx Medis : Systemic lupus erythematosus
2. Melakukan monitor hasil
laboratorium (BUN)
● Terapeutik A : Masalah belum teratasi, yang sudah tercapai
1. Mencatat intake dan output pada indikator hasil laboratorium
2. Menghitung balance cairan selama - Hasil laboratorium (kadar bakteri 359,3 x
24 jam 103/mL, target 93 x 103/mL, akhir 92,8 x
● Kolaborasi 103/mL)
1. Melakukan kolaborasi pemberian
diuretik (IV Furosemid 40 mg) P : Melanjutkan intervensi sebagai berikut:
Observasi
- Observasi hasil laboratorium
(BUN)
- Melakukan monitor status
hidrasi (tekanan darah)
Terapeutik
- Mencatat intake dan output
- Menghitung balance cairan
selama 24 jam
Kolaborasi
- Melakukan kolaborasi
pemberian diuretik (IV
Furosemid 40 mg)
20/01/20 2 SIKI: Manajemen nutrisi (1.03119) S:-
20 ● Observasi
1. Mengidentifikasi status nutrisi O:
2. Mengidentifikasi makanan yang disukai - BB menurun sejak 6 bulan yang lalu (dari
3. Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan 50 kg menjadi 41 kg)
jenis nutrien - IMT :17,98
4. Memonitor asupan makanan - Nafsu makan meningkat (1 porsi habis)
5. Memonitor berat badan - Albumin 3,5 g/dL
6. Memonitor hasil pemeriksaan
laboratorium A : Masalah belum teratasi, yang sudah tercapai
● Terapeutik pada indikator nafsu makan dan serum albumin
1. Memberikan makanan tinggi kalori dan - BB (BB awal 50 kg, target 52 kg, akhir
tinggi protein 41 kg)
2. Berikan suplemen makanan - IMT (IMT awal 17,98, target 18,5-22,9,
● Edukasi akhir 17,98)
1. Mengajarkan diet yang diprogramkan - Nafsu makan (awal menurun (½ porsi
● Kolaborasi yang habis), target meningkat (1 porsi
1. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi habis), akhir meningkat (1 porsi habis))
untuk menentukan jumlah kalori dan jenis - Serum albumin (awal 2,98 g/dL, target
nutrien yang dibutuhkan 3,5-5,5 g/dL, akhir 3,5 g/dL)
2. Diit TKTP (Energi: 1914,5 kkal dan
Protein: 75,1 gr) 3x1 porsi P : Melanjutkan intervensi sebagai berikut:
Observasi
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Memonitor berat badan
Terapeutik
- Memberikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan
Edukasi
- Mengajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- Melakukan kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
- Diit TKTP (Energi: 1914,5
kkal dan Protein: 75,1 gr) 3x1
porsi

20/01/20 3 SIKI: Manajemen Energi (1.05178) S:


20 ● Observasi - Klien mengeluh pusing sebentar dari
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh posisi duduk ke posisi berdiri
yang mengakibatkan kelelahan
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional O:
- Dx medis anemia
● Terapeutik - Mandi dan toileting dibantu ibu

Anda mungkin juga menyukai