A. Identitas Klien
Nama : Ny.S Nama Suami : Tn. D
Usia :49 th Usia : 55 th
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Satpam bank
Alamat : Jl. Samadi I/17 Batu Alamat : Jl. Samadi I/17 Batu
Stts P’kawinan: Kawin LamaMenikah : 22 th
No RM : 078xxx
C. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Obstetri:
Menarche:- Siklus: ..teratur ( ) tidak ( )
Banyaknya: - Lamanya: -
HPHT: - Keluhan: -
2. Riwayat kehamilan,persalinan, nifas yang lalu:
Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
No. Thn Umur Penyulit Jenis Penolong Penyulit Laserasi Infeksi Prdarahan Jenis BB PJ
Kehamilan
A. Kehamilan Sekarang :
Diagnosa : -
Imunisasi : TT 1 sudah belum
TT2 sudah belum
Keluhan selama hamil :
mual
muntah
pusing
a) Lainnya ; -
Pengobatan selama hamil ya tidak
Pergerakan janin : ya tidak Sejak usia, ………………………..
Rencana perawatan bayi : ( ) sendiri ( ) orang tua ( ) lain lain
Kesangggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
Breast care :( ) Ya ( ) Tidak
Perineal care : ( ) Ya ( ) Tidak
Nutrisi :( ) Ya ( ) Tidak
Senam nifas : ( ) Ya ( ) Tidak
KB :( ) Ya ( ) Tidak
Menyusui :( ) Ya ( ) Tidak
D. Riwayat Keluarga Berencana:
Melaksanakan KB: ( √ ) ya ( ) tidak
Bila ya, jenis kontrasepsi apa yang pernah atau sedang digunakan: suntik
3 bulanan
Sejak kapan menggunakan kontrasepsi: 10 tahun
Masalah yang terjadi: -
E. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah dialami ibu:
- ibu pernah mengalami gangguan lambung (gastritis)
- sejak 6 bulan yang lalu terdapat benjolan di mamae kanan, pasien
mengatakan hanya diperiksakan ke dokter umum
Pengobatan yang didapat:
Minum antasida sirup untuk lambung, obat nyeri dan antibiotik
Riwayat penyakit keluarga
( ) Penyakit Diabetes Mellitus
( ) Penyakit Jantung
( ) Penyakit hipertensi
( ) Penyakit lainnya: sebutkan
F. Riwayat Lingkungan
Kebersihan:
Ny S tinggal di perumahan, lingkungan sekitar dan di dalam rumah selalu
dibersihkan oleh Ny S karena perannya hanya sebagai ibu rumah tangga.
Bahaya:
Ny S mengatakan tidak ada
Pola hidup :
Ny S sebelum sakit mengatakan sehari – hari jarang memasak dan lebih
menyukai makanan yang cepat saji (fast food) dan juga tidak terlalu
menyukai sayur dan buah – buahan. Kebiasaan ini dimulai sejak menikah
dengan suaminya.
G. Aspek Psikososial
1. Bagaimana pendapat ibu tentang penyakit saat ini: Ny S mengatakan merasa
takut dan khawatir mengenai penyakit yang dideritanya saat ini
2. Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari?
Tidak
Bila ya, bagaimana -
3. Bagaimana dukungan pasangan terhadap keadaan saat ini: Ny S mengatakan
sejak divonis sakit kanker suaminya setia mengantar dan menemani Ny S untuk
berobat ke RS. Suaminya juga sering memberikan motivasi dan dukungan doa
kepada Ny S.
4. Bagaimana sikap anggota keluarga lainnya terhadap keadaan saat ini : keluarga
Ny S dan keluarga dari suaminya memberikan dukungan dan bantuan materi.
Lainnya sebutkan: -
H. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola Nutrisi
Jenis Rumah Rumah Sakit
Makan
Jenis diit/makanan makanan cepat saji biasa
Frekuensi/pola 3x/hr 3x/hr
Porsi yang dihabiskan 1 porsi setengah porsi
Komposisi menu nasi,ikan,ayam nasi,sayur,lauk
Pantangan - / -
Nafsu makan biasa menurun
Minum
Jenis minuman kopi,air putih,teh susu,air putih
Frekuensi/pola minum 8x200 8x 200 cc
Gelas yang dihabiskan 8 gelas/hr 4 gelas/hr
Sukar menelan tidak tidak
Pemakaian gigi palsu tidak tidak
Riw.masalah
penyembuhan luka tidak ada
Nafsu makan: ( )baik, ( √ ) tidak nafsu, alasan : tidak suka sayur dan banyak
memikirkan tentang penyakit yang dideritanya
2. Pola Eliminasi
Jenis Rumah Rumah Sakit
BAB
Frekuensi/pola 1 hr sekali belum BAB di RS
Konsistensi lembek -
Warna & bau kuning bau khas -
Kesulitan - -
Upaya mengetasi - -
BAK - -
Frekuensi/pola 6x sehari 4x sehari
Konsistensi - -
Warna & bau kuning bau biasa kuning bau biasa
Kesulitan - -
Upaya mengetasi- -
3. Pola personal hygine
Rumah Rumah Sakit
Mandi: Frekuensi 2x/hr 2x/hr
- Penggunaan sabun ya ya dengan diseka
Keramas: Frekuensi 2x/mggu belum keramas
- Penggunaan Shampo Ya -
Gosok gigi: Frekuensi 2x/hr 2x/hr
- Penggunaan odol Ya Ya
Ganti baju: Frekuensi 2x/hr 1x/hr
Memotong kuku: Frekuensi 1x/mgg -
Kesulitan - -
Upaya yang dilakukan - -
Genitourinary
Perineum/ Vulva: -
Vesika Urinaria: BAK secara spontan
Lainnya Sebutkan: ………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Ekstremitas (integumen/muskuloskeletal):
Turgor kulit: cukup
Warna kulit: sawo matang
Kontraktur pada persendian ekstremitas: tidak ada
Kesulitan dalam pergerakan: iya
Lainnya sebutkan: takut bergerak dan cemas karena nyeri post operasi
dan terdapat selang (drainase ) pada payudaranya
Data Penunjang
1) Laboratorium: Tanggal 3 Februari 2020
Tgl Jenis Hasil Nilai Normal
Pemeriksa
an
3-2- 2020 WBC 12.0 4.8 – 10.8
RBC 4.41 3.7 – 6.5
HGB 12 12 – 17
HCT 37.3 47 – 75
MCV 84.6 80 – 99
MCH 27.2 27 – 31
MCHC 32.2 33.37
PLT 267 150 – 450
RDW 40.0 35 – 47
PDW 9.2 9 – 13
MPV 7.9 7.2 – 11.1
P-LCR 12.0 15 – 25
2) USG: PRE OP
Mammae dekstra :
Tampak massa solid hipoechoic dengan posterior shadow heterogen, posisi
non paralel, bentuk irreguler, tepi sebagian spiculated, ukuran
±1.77x1.95x1.77cm, arah jam 11 – 12, 102 cm peri nipple, kesan disertai
dilatasi duct lactiferus dan klasifikasi didalamnya. Tampak penebalan fokal
kutan. Tampak architectural distortion
Mammae sinistra :
Kutan dan sub kutan baik, tidak menebal. Jaringan stromal dan fibroglanduller
baik. Tidak tampak lesi solid/kistik patologis. Tidak tampak architectural
distortion. Tidak ada dilatasi ductus laktiferus patologis
Tidak tampak lymphadenophaty axilla D/S maupun supraclaviculla D/S
Kesimpulan : Highly suggestive of malignancy mamma dextra (BIRADS
CS)
Hasil FNAB :
Dilakukan FNAB tumor mammae D
Dengan 1x puncture, diperoleh 1 slide sediaan.
Pada pemeriksaan mikroskopik kami dapatkan :
Hapusan tampak kelompok – kelompok sel – sel epitel anaplastik, nti bulat –
oval, hiperkromatik, sitoplasma cukup luas.
KESIMPULAN :
Tumor mammae D, FNAB :
Invasive Ductal Carcinoma
3) Rontgen: -
4) Terapi yang didapat:
Cairan IV : RL 20 tpm
Obat Parenteral : cefotaxim 2x 500 mg
Ketorolac 2x 30 mg
No/tgl ANALISA DATA DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN
1 DS : Nyeri akut Tingkat nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri
11 – 2 - - Pasien mengatakan nyeri pada komperehensif yang
2020 luka operasi N Skala outcome berat Ckp sedang ringan Tdk meliputi lokasi,
brt ada
P : Pasien mengatakan nyeri pada 1 2 3 4 5 karakteristik, onset/durasi,
luka operasi 1 Nyeri yang frekuensi, kualitas,
Q: Rasa nyeri seperti tertusuk tusuk dilaporkan intensitas, atau beratnya
R: nyeri pada mamae kanan 2 Panjangnya nyeri dan faktor pencetus
S : Skala nyeri 7 episode nyeri 2. Observasi adanya
T: nyeri akan bertambah jika untuk 3 Ekspresi petunjuk nonverbal
bergerak nyeri wajah mengenai
DO : 4 Tidak bisa ketidaknyamanan
- T:110/60 mmHg beristirahat terutama pada mereka
S : 36,2 ⸰C 5 Kehilangan yang tidak dapat
Nadi : 100x/menit nafsu makan berkomunikasi secara
RR :20x efektif
- k/u cukup 3. Pastikan perawatan
- luka post op sebelah kanan analgesik bagi pasien
ditutup kassa steril 20x10cm dilakukan dengan
dibalut dengan elastic banded pemantauan yang tepat
dan terpasang drainase 4. Gali bersama pasien
menggunakan NGT dan spuit faktor – faktor yang dapat
50cc menurunkan atau
meningkatkan nyeri
5. Bantu keluarga dalam
mencari dan menyediakan
dukungan
6. Ajarkan prinsip – prinsip
manajemen nyeri
7. Kendalikan faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
pasien terhadap
ketidaknyamanan
Tingkat ketidaknyamanan
2 DS : Hambatan rasa no Skala outcome 1 2 3 4 5 Manajemen lingkungan
11-2- - Pasien mengatakan tidak dapat nyaman 1 nyeri 1. Ciptakan lingkungan yang
2020 istirahat karena banyak yang 2 cemas tenang dan mendukung
mengunjungi 3 rasa takut 2. Sediakan lingkungan yang
- takut karena nyeri post operasi dan 4 tidak dapat beristirahat aman dan bersih
terdapat selang (drainase) pada 5 pikiran bersifat 3. Hindarkan gangguan yang
payudaranya paranoid tidak perlu
6 meringis Pengurangan kecemasan
DO : 1. Gunakan pendekatan yang
- K/u cukup tenang dan meyakinkan
- T:110/60 mmHg 2. Pahami situsi krisis yang
S : 36,2 ⸰C terjadi dari perspektif
Nadi : 100x/menit klien
RR :20x 3. Berikan informasi terkait
- Pasien tampak meringis saat perawatan, dignosis, dan
berpindah posisi prognosis
- Pasien tampak cemas 4. Ciptakan atmosfer rasa
aman untuk meningkatkan
kepercayaan
5. Bantu klien
mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan
6. Instruksikan klien untuk
menggunakan teknik
relaksasi.
Tingkat ketidaknyamanan
3 DS : Hambatan mobilitas di no Skala outcome 1 2 3 4 5 Pengurangan kecemasan
- takut bergerak dan cemas tempat tidur b/d kurang 1 nyeri 1. Gunakan
karena nyeri post operasi dan pengetahuan tentang 2 cemas pendekatan yang
terdapat selang (drainase ) strategi mobilitas 3 rasa takut tenang dan
pada payudaranya 4 tidak dapat beristirahat meyakinkan
DO : 5 pikiran bersifat 2. Pahami situsi
- k/u cukup paranoid krisis yang terjadi dari
- pasien tampak binggung dan 6 meringis perspektif klien
gelisah saat akan mika miki 3. Berikan
- pasien tampak dibantu informasi terkait
suaminya saat minum dan perawatan, dignosis,
miring dan prognosis
4. Ciptakan atmosfer rasa
aman untuk
tgl DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
P : provokasi : saat posisi miring kanan dan dipakai bergerak - Pasien tampak gelisah mengidentifikasi
- situasi yang memicu
Pasien tampak berkeringat
A : ansietas b/d stresor kecemasan
P: 6. Instruksikan
A. Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah mual (nausea) dan muntah sebagai suatu
gejala yang wajar yang terjadi pada kehamilan trimester 1, 6 minggu kehamilan.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari dan gejala ini biasa berlangsung 10
minggu.
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan
muntah lebih dari 10 kali dalam 24 jam,sehingga mengganggu kesehatan dan
pekerjaan sehari-hari (Arief B, 2009)
B. Etiologi
Hiperemesis gravidarum belum diketahui faktor penyebab secara pasti. Adapun
faktor Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, Beberapa
faktor predisposisi yang ditemukan :
1. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda hal
ini menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena
pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk
berlebihan
2. Faktor organik,karena masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak
ibu tehadap perubahan ini.Alergi juga disebut sebagai salah satu faktor
organik karena sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak
3. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini
walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum
diketahui dengan pasti,takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental
yang dapat memperberat mual dan muntah. Tidak jarang dengan memberikan
suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah
klien
D. Klasifikasi Gravidarum
Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi tiga (3) tingkatan, yaitu :
1. Hiperemesis gravidarum tingkat I
Hiperemesis gravidarum tingkat I mempunyai gejala seperti: lemah,
nafsu makan menurun; berat badan menurun; nyeri epigastrium; penurunan
tekanan darah sistolik; lidah kering; turgor kulit kurang; dan mata cekung.
2. Hiperemesis gravidarum tingkat II
Hiperemesis gravidarum tingkat II mempunyai gejala seperti: mual
muntah hebat; keadaan umum lemah; apatis; nadi cepat dan kecil; lidah kering
dan kotor; suhu badan meningkat (dehidrasi); mata cekung dan ikterik ringan;
oliguria dan konstipasi; nafas bau aseton dan aseton dalam urin.
3. Hiperemesis gravidarum tingkat III
Hiperemesis gravidarum tingkat III mempunyai gejala seperti: keadaan
umum jelek; mual muntah berhenti; kesadaran menurun (somnolen hingga
koma); nadi kecil, cepat dan halus; suhu badan meningkat; dehidrasi hebat;
tekanan darah turun sekali; ikterus dan terjadi komplikasi fatal
ensefalopati Wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan mental).
E. Patofisologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena
oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam
sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat
makanan dan oksigen ke jaringan berkuang pula tertimbunnya zat metabolik yang
1. Dehidrasi
2. Ikterik
3. Takikardi
4. Alkalosis
5. Menarik diri, depresi
6. Ensefalopati wernicke yang ditandai oleh adanya nistagmus, diplopia,
perubahan mental
7. Suhu tubuh meningkat
F. Penatalaksanaan
1. Pemberian antiemetik
2. Dipuasakan selama masih muntah
3. Monitor intake dan output
4. Obat-obatan
Obat yang diberikan biasanya sedatif adalah fenobarbital, vitamin yang
dianjurkan vitamin B1, dan vitamin B6.
5. Isolasi
Penderita diberikan kamar yang tenang, tetapi cerah dan sirkulasi udara yang
baik, catat cairan yang keluar dan masuk.
6. Terapi psikologik
Penderita perlu diyakinkan bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan
rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan
masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
7. Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5% sampai 10% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3
liter/hari.
G. PENCEGAHAN
Prinsip pencegahan untuk mengobati emesis agar tidak menjadi hiperemesis
adalah :
1. Penerapan bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses fisiologi
2. Makan sedikit tapi sering dengan (makanan kering)
3. Hindari makanan berminyak dan berbau
4. Defekasi teratur
H. Pemeriksaan Penunjang
Kadar potassium, sodium, klorida, dan protein menurun
Hemoglobin dan hematokrit menurun
Urinalisis : adanya keton dan kadang-kadang adanya protein
Kadar vitamin dalam darah menurun
BUN, non protein nitrogen, uric acid meningkat
Gangguan perubahan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
DAFTAR PUSTAKA