Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

LEMBAR PENGKAJIAN MATERNITAS (ANC)

Nama Mahasiswa : MAYASARI Tempat Praktik: R. MAWAR


NIM : 1914314201022 Tgl. Praktek :

A. Identitas Klien
Nama : Ny.S Nama Suami : Tn. D
Usia :49 th Usia : 55 th
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Satpam bank
Alamat : Jl. Samadi I/17 Batu Alamat : Jl. Samadi I/17 Batu
Stts P’kawinan: Kawin LamaMenikah : 22 th
No RM : 078xxx

B. Status Kesehatan Saat Ini


1. Alasan kunjungan ke rumah sakit :
Pasien mengatakan pada mamae kanan terdapat benjolan sebesar bola bekel
yang terasa nyeri jika digerakkan. Awalnya benjolan hanya kecil karena
semakin membesar pasien membawanya ke dokter umum , dari dokter umum
diberi obat asam mefenamat 3x1 tablet, dan amoxcilin 3x 1 tablet. Karena
tidak sembuh pasien datang ke poli bedah RSU Karsa Husada Batu pada
tanggal 18 Januari 2020, setelah di lakukan pemeriksaan pasien di diagnosa
tumor payudara, pasien disarankan FNAB dan pasien bersedia. Hasil FNAB
pasien dinyatakan ca mammae gr 2 Dokter bedah menyarankan untuk segera
dilakukan tindakan pengangkatan payudara. Pada tanggal 10 Februari setelah
menyiapkan diri dan menjalani pemeriksaan persiapan operasi pasien MRS di
RSU Karsa Husada ruang mawar kelas 2.
2. Keluhan utama saat ini :
Pasien menyatakan nyeri di bagian luka post operasi / luka jahitan pada
mammae  apalagi jika di pegang. Rasa nyeri seperti ditusuk - tusuk. Dari hasil
pengkajian rentan nyeri 1-10  pasien mengatakan gejala skala nyeri 7. Nyeri
sering kali timbul saat beraktifitas atau di gunakan miring ke kanan
3. Timbulnya keluhan: ( ) bertahap, (√ ) mendadak
4. Faktor yang memperberat : jika beraktifitas atau di gunakan miring ke kanan
5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi :
Diberikan obat analgesik dan membatasi aktifitas
6. Diagnosa medik: ca mammae

C. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Obstetri:
 Menarche:- Siklus: ..teratur ( ) tidak ( )
 Banyaknya: - Lamanya: -
 HPHT: - Keluhan: -
2. Riwayat kehamilan,persalinan, nifas yang lalu:
Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
No. Thn Umur Penyulit Jenis Penolong Penyulit Laserasi Infeksi Prdarahan Jenis BB PJ
Kehamilan

A. Kehamilan Sekarang :
Diagnosa : -
Imunisasi : TT 1 – sudah – belum
TT2 – sudah – belum
Keluhan selama hamil :
– mual
– muntah
– pusing
a) Lainnya ; -
Pengobatan selama hamil – ya – tidak
Pergerakan janin : – ya – tidak Sejak usia, ………………………..
Rencana perawatan bayi : ( ) sendiri ( ) orang tua ( ) lain lain
Kesangggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
 Breast care :( ) Ya ( ) Tidak
 Perineal care : ( ) Ya ( ) Tidak
 Nutrisi :( ) Ya ( ) Tidak
 Senam nifas : ( ) Ya ( ) Tidak
 KB :( ) Ya ( ) Tidak
 Menyusui :( ) Ya ( ) Tidak
D. Riwayat Keluarga Berencana:
 Melaksanakan KB: ( √ ) ya ( ) tidak
 Bila ya, jenis kontrasepsi apa yang pernah atau sedang digunakan: suntik
3 bulanan
 Sejak kapan menggunakan kontrasepsi: 10 tahun
 Masalah yang terjadi: -
E. Riwayat Kesehatan
 Penyakit yang pernah dialami ibu:
- ibu pernah mengalami gangguan lambung (gastritis)
- sejak 6 bulan yang lalu terdapat benjolan di mamae kanan,  pasien
mengatakan hanya diperiksakan ke dokter umum
 Pengobatan yang didapat:
Minum antasida sirup untuk lambung, obat nyeri dan antibiotik
 Riwayat penyakit keluarga
( ) Penyakit Diabetes Mellitus
( ) Penyakit Jantung
( ) Penyakit hipertensi
( ) Penyakit lainnya: sebutkan

F. Riwayat Lingkungan
 Kebersihan:
Ny S tinggal di perumahan, lingkungan sekitar dan di dalam rumah selalu
dibersihkan oleh Ny S karena perannya hanya sebagai ibu rumah tangga.
 Bahaya:
Ny S mengatakan tidak ada
 Pola hidup :
Ny S sebelum sakit mengatakan sehari – hari jarang memasak dan lebih
menyukai makanan yang cepat saji (fast food) dan juga tidak terlalu
menyukai sayur dan buah – buahan. Kebiasaan ini dimulai sejak menikah
dengan suaminya.

G. Aspek Psikososial
1. Bagaimana pendapat ibu tentang penyakit saat ini: Ny S mengatakan merasa
takut dan khawatir mengenai penyakit yang dideritanya saat ini
2. Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari?
Tidak
Bila ya, bagaimana -
3. Bagaimana dukungan pasangan terhadap keadaan saat ini: Ny S mengatakan
sejak divonis sakit kanker suaminya setia mengantar dan menemani Ny S untuk
berobat ke RS. Suaminya juga sering memberikan motivasi dan dukungan doa
kepada Ny S.
4. Bagaimana sikap anggota keluarga lainnya terhadap keadaan saat ini : keluarga
Ny S dan keluarga dari suaminya memberikan dukungan dan bantuan materi.
Lainnya sebutkan: -
H. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola Nutrisi
Jenis Rumah Rumah Sakit
Makan
 Jenis diit/makanan makanan cepat saji biasa
 Frekuensi/pola 3x/hr 3x/hr
 Porsi yang dihabiskan 1 porsi setengah porsi
 Komposisi menu nasi,ikan,ayam nasi,sayur,lauk
 Pantangan - / -
 Nafsu makan biasa menurun
Minum
 Jenis minuman kopi,air putih,teh susu,air putih
 Frekuensi/pola minum 8x200 8x 200 cc
 Gelas yang dihabiskan 8 gelas/hr 4 gelas/hr
 Sukar menelan tidak tidak
 Pemakaian gigi palsu tidak tidak
 Riw.masalah
penyembuhan luka tidak ada
 Nafsu makan: ( )baik, ( √ ) tidak nafsu, alasan : tidak suka sayur dan banyak
memikirkan tentang penyakit yang dideritanya
2. Pola Eliminasi
Jenis Rumah Rumah Sakit
BAB
 Frekuensi/pola 1 hr sekali belum BAB di RS
 Konsistensi lembek -
 Warna & bau kuning bau khas -
 Kesulitan - -
Upaya mengetasi - -
BAK - -
 Frekuensi/pola 6x sehari 4x sehari
 Konsistensi - -
 Warna & bau kuning bau biasa kuning bau biasa
 Kesulitan - -
 Upaya mengetasi- -
3. Pola personal hygine
Rumah Rumah Sakit
 Mandi: Frekuensi 2x/hr 2x/hr
- Penggunaan sabun ya ya dengan diseka
 Keramas: Frekuensi 2x/mggu belum keramas
- Penggunaan Shampo Ya -
 Gosok gigi: Frekuensi 2x/hr 2x/hr
- Penggunaan odol Ya Ya
 Ganti baju: Frekuensi 2x/hr 1x/hr
 Memotong kuku: Frekuensi 1x/mgg -
 Kesulitan - -
 Upaya yang dilakukan - -

4. Pola istirahat dan tidur


Rumah Rumah Sakit
 Tidur siang: Lamanya 4 jam sulit tidur
- Jam 12.00 s/d 16.00
- Kenyamanan stl tidur
 Tidur malam: Lamanya 8 jam sering terbangun
- Jam 21.00 s/d 05.00
- Kenyamanan stl tidur - -
- Kebiasaan sbl tidur - -
- Kesulitan - banyak yang mengunjungi

- Upaya mengatasi - meminta perawat membatasi


pengunjung
Pola aktifitas dan latihan
 Kegiatan dalam pekerjaan: -
 Waktu bekerja: ( √) Pagi, ( √ ) Sore, ( √ ) Malam
 Olahraga: ( )ya, ( √) tidak
Jenisnya:
………………………………………………………………………….
Frekuensi:
…………………………………………………………………………
 Kegiatan waktu luang: menonton tv
 Keluhan dalam beraktifitas: -
6. Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
 Merokok:-
 Minuman Keras:-
 Ketergantungan obat:-
 Pola hidup : Ny S sering makan – makanan fast food dan tidak suka sayur
dan buah
I. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum: lemah Kesadaran: composmentis
 Tekanan Darah: 110/70 Nadi: 100 x/menit
 Respirasi: 20x/menit Suhu: 36,2 oC
 Berat Badan: 51 kg Tinggi Badan : 158 Cm
Kepala, mata, telinga, hidung dan tenggorokan:
Kepala: Bentuk normal
Keluhan -
Mata:
 Kelopak mata: normal
 Gerakan mata: normal
 Konjungtiva: tidak anemis
 Sklera: putih
 Pupil: isokor
 Akomodasi:
 Lainnya sebutkan: -
Hidung:
 Reaksi alergi: -
 Sinus: -
 Lainnya sebutkan: -
Mulut dan Tenggorokan:
 Gigi geligi: Baik rata, ada yang di cabut graham 1 sebelah kiri
 Kesulitan menelan: -
 Lainnya sebutkan: -
Dada dan Axilla
 Mammae: terdapat luka post op sebelah kanan ditutup kassa steril
20x10cm dibalut dengan elastic banded dan terpasang drainase
menggunakan NGT dan spuit 50cc, ( ) tidak
 Areolla mammae: tidak tampak tertutup elastic bandage
 Papila mammae: tidak tampak tertutup elastic bandage
Pernafasan:
 Jalan napas: normal
 Suara napas: tidak ada bunyi suara nafas tambahan misal rhonchi atau
whezing
 Menggunakan otot-otot bantu pernapasan: tidak
 Lainnya sebutkan: -
Sirkulasi Jantung:
 Kecepatan denyut jantung apical: 100. x/menit
 Irama: reguler
 Kelainan bunyi jantung: tidak
 Nyeri dada: tidak
 Timbul: tidak
 Lainnya sebutkan: -
Abdomen
a) Inspeksi
 Membesar : tidak
Arah : -
 Linea : Alba
 Striae : Albicans
 Luka bekas operasi : -
( ) Ya ( √ ) Tidak
b) Palpasi
 Leopold I :
TFU: -
 Leopod II :-
 Leopold III : -
 Leopold IV : -
 Osborn Test :
 TBJ : -
 Kontraksi : -
c) Auskultasi :
DJJ : -

Genitourinary
 Perineum/ Vulva: -
 Vesika Urinaria: BAK secara spontan
 Lainnya Sebutkan: ………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Ekstremitas (integumen/muskuloskeletal):
 Turgor kulit: cukup
 Warna kulit: sawo matang
 Kontraktur pada persendian ekstremitas: tidak ada
 Kesulitan dalam pergerakan: iya
 Lainnya sebutkan: takut bergerak dan cemas karena nyeri post operasi
dan terdapat selang (drainase ) pada payudaranya
 Data Penunjang
1) Laboratorium: Tanggal 3 Februari 2020
Tgl Jenis Hasil Nilai Normal
Pemeriksa
an
3-2- 2020 WBC 12.0 4.8 – 10.8
RBC 4.41 3.7 – 6.5
HGB 12 12 – 17
HCT 37.3 47 – 75
MCV 84.6 80 – 99
MCH 27.2 27 – 31
MCHC 32.2 33.37
PLT 267 150 – 450
RDW 40.0 35 – 47
PDW 9.2 9 – 13
MPV 7.9 7.2 – 11.1
P-LCR 12.0 15 – 25

2) USG: PRE OP
 Mammae dekstra :
Tampak massa solid hipoechoic dengan posterior shadow heterogen, posisi
non paralel, bentuk irreguler, tepi sebagian spiculated, ukuran
±1.77x1.95x1.77cm, arah jam 11 – 12, 102 cm peri nipple, kesan disertai
dilatasi duct lactiferus dan klasifikasi didalamnya. Tampak penebalan fokal
kutan. Tampak architectural distortion
 Mammae sinistra :
Kutan dan sub kutan baik, tidak menebal. Jaringan stromal dan fibroglanduller
baik. Tidak tampak lesi solid/kistik patologis. Tidak tampak architectural
distortion. Tidak ada dilatasi ductus laktiferus patologis
 Tidak tampak lymphadenophaty axilla D/S maupun supraclaviculla D/S
 Kesimpulan : Highly suggestive of malignancy mamma dextra (BIRADS
CS)

Hasil FNAB :
Dilakukan FNAB tumor mammae D
Dengan 1x puncture, diperoleh 1 slide sediaan.
Pada pemeriksaan mikroskopik kami dapatkan :
Hapusan tampak kelompok – kelompok sel – sel epitel anaplastik, nti bulat –
oval, hiperkromatik, sitoplasma cukup luas.
KESIMPULAN :
Tumor mammae D, FNAB :
Invasive Ductal Carcinoma

3) Rontgen: -
4) Terapi yang didapat:
Cairan IV : RL 20 tpm
Obat Parenteral : cefotaxim 2x 500 mg
Ketorolac 2x 30 mg
No/tgl ANALISA DATA DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN
1 DS : Nyeri akut Tingkat nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri
11 – 2 - - Pasien mengatakan nyeri pada komperehensif yang
2020 luka operasi N Skala outcome berat Ckp sedang ringan Tdk meliputi lokasi,
brt ada
P : Pasien mengatakan nyeri pada 1 2 3 4 5 karakteristik, onset/durasi,
luka operasi 1 Nyeri yang frekuensi, kualitas,
Q: Rasa nyeri seperti tertusuk tusuk dilaporkan intensitas, atau beratnya
R: nyeri pada mamae kanan 2 Panjangnya nyeri dan faktor pencetus
S  : Skala nyeri 7 episode nyeri 2. Observasi adanya
T: nyeri akan bertambah jika untuk 3 Ekspresi petunjuk nonverbal
bergerak nyeri wajah mengenai
DO : 4 Tidak bisa ketidaknyamanan
- T:110/60 mmHg beristirahat terutama pada mereka
S : 36,2 ⸰C 5 Kehilangan yang tidak dapat
Nadi : 100x/menit nafsu makan berkomunikasi secara
RR :20x efektif
- k/u cukup 3. Pastikan perawatan
- luka post op sebelah kanan analgesik bagi pasien
ditutup kassa steril 20x10cm dilakukan dengan
dibalut dengan elastic banded pemantauan yang tepat
dan terpasang drainase 4. Gali bersama pasien
menggunakan NGT dan spuit faktor – faktor yang dapat
50cc menurunkan atau
meningkatkan nyeri
5. Bantu keluarga dalam
mencari dan menyediakan
dukungan
6. Ajarkan prinsip – prinsip
manajemen nyeri
7. Kendalikan faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
pasien terhadap
ketidaknyamanan

Tingkat ketidaknyamanan
2 DS : Hambatan rasa no Skala outcome 1 2 3 4 5 Manajemen lingkungan
11-2- - Pasien mengatakan tidak dapat nyaman 1 nyeri 1. Ciptakan lingkungan yang
2020 istirahat karena banyak yang 2 cemas tenang dan mendukung
mengunjungi 3 rasa takut 2. Sediakan lingkungan yang
- takut karena nyeri post operasi dan 4 tidak dapat beristirahat aman dan bersih
terdapat selang (drainase) pada 5 pikiran bersifat 3. Hindarkan gangguan yang
payudaranya paranoid tidak perlu
6 meringis Pengurangan kecemasan
DO : 1. Gunakan pendekatan yang
- K/u cukup tenang dan meyakinkan
- T:110/60 mmHg 2. Pahami situsi krisis yang
S : 36,2 ⸰C terjadi dari perspektif
Nadi : 100x/menit klien
RR :20x 3. Berikan informasi terkait
- Pasien tampak meringis saat perawatan, dignosis, dan
berpindah posisi prognosis
- Pasien tampak cemas 4. Ciptakan atmosfer rasa
aman untuk meningkatkan
kepercayaan
5. Bantu klien
mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan
6. Instruksikan klien untuk
menggunakan teknik
relaksasi.
Tingkat ketidaknyamanan
3 DS : Hambatan mobilitas di no Skala outcome 1 2 3 4 5 Pengurangan kecemasan
- takut bergerak dan cemas tempat tidur b/d kurang 1 nyeri 1. Gunakan
karena nyeri post operasi dan pengetahuan tentang 2 cemas pendekatan yang
terdapat selang (drainase ) strategi mobilitas 3 rasa takut tenang dan
pada payudaranya 4 tidak dapat beristirahat meyakinkan
DO : 5 pikiran bersifat 2. Pahami situsi
- k/u cukup paranoid krisis yang terjadi dari
- pasien tampak binggung dan 6 meringis perspektif klien
gelisah saat akan mika miki 3. Berikan
- pasien tampak dibantu informasi terkait
suaminya saat minum dan perawatan, dignosis,
miring dan prognosis
4. Ciptakan atmosfer rasa
aman untuk
tgl DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI

1-12- I 1. Memonitor TTV S:


19 T: 110/60 mmHg - pasien mengatakan panas nya sudah turun
Jam S : 37,4 ⸰C - pasien mengatakan semalam tidurnya kurang
07.00 Nadi : 87x/mnt nyenyak karena badannya panas
RR : 20x O: meningkatkan

2. Melakukan pengkajian nyeri - Suhu : 37,4 ⸰C kepercayaan

O : onset : akut - Turgor cukup 5. Bantu klien

P : provokasi : saat posisi miring kanan dan dipakai bergerak - Pasien tampak gelisah mengidentifikasi
- situasi yang memicu
Pasien tampak berkeringat
A : ansietas b/d stresor kecemasan

P: 6. Instruksikan

Pertahankan intervensi 2-7klientambah intervensi


untuk

manajemen kecemasan menggunakan teknik

1. Menentukan status gizi pasien relaksasi.

21- II 2. Mengidentifikasi alergi makanan pada pasien S:


12-19 3. Menentukan jumlah kalori dan jenis nuttisi yang dibutuhkan pasien - Pasien mengatakan makan sedikit tapi sering
Jam 4. Menyajikan makanan dalam kondisi hangat dan menarik - Pasien mengatakan muntah berkurang
07.00 - Pasien mengatakan menyukai masakan RS
O:
- Pasien tampak menghabiskan ½ porsi makan
yang disediakan
- Pasien tampak lebih segar
A : kesiapan meningkatkan rasa nyaman
P : Lanjutkan intervensi 1-5
1. Melakukan observasi faktor pencetus mual
21- III 2. Mengobservasi tanda – tanda ketidaknyamanan S:
12-19 3. Membantu melakukan oral higiene - Pasien mengatakan mual berkurang
Jam 4. Memotivasi pasien agar tidak menyerah dengan kondisinya - Pasien mengatakan sudah bisa makan meski
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah mual (nausea) dan muntah sebagai suatu
gejala yang wajar yang terjadi pada kehamilan trimester 1,  6 minggu kehamilan.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari dan gejala ini biasa berlangsung  10
minggu.
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan
muntah lebih dari 10 kali dalam 24 jam,sehingga mengganggu kesehatan dan
pekerjaan sehari-hari (Arief B, 2009)

B. Etiologi
Hiperemesis gravidarum belum diketahui faktor penyebab secara pasti. Adapun
faktor Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, Beberapa
faktor predisposisi yang ditemukan :
1. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda  hal
ini menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena
pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk
berlebihan
2. Faktor organik,karena masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak
ibu tehadap perubahan ini.Alergi juga disebut sebagai salah satu faktor
organik karena sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak
3. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini
walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum
diketahui dengan pasti,takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental
yang dapat memperberat mual dan muntah. Tidak jarang dengan memberikan
suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah
klien

C. Tanda dan Gejala

1. Muntah yang hebat


2. Haus
3. Dehidrasi
4. BB menurun (>1/10 normal)
5. Keadaan umum menurun
6. Peningkatan suhu tubuh
7. Ikterik
8. Gangguan kesadaran, delirium
9. Biasanya terjadi pada minggu ke 6-1

D. Klasifikasi Gravidarum
Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi tiga (3) tingkatan, yaitu :
1. Hiperemesis gravidarum tingkat I
Hiperemesis gravidarum tingkat I mempunyai gejala seperti: lemah,
nafsu makan menurun; berat badan menurun; nyeri epigastrium; penurunan
tekanan darah sistolik; lidah kering; turgor kulit kurang; dan mata cekung.
2. Hiperemesis gravidarum tingkat II
Hiperemesis gravidarum tingkat II mempunyai gejala seperti: mual
muntah hebat; keadaan umum lemah; apatis; nadi cepat dan kecil; lidah kering
dan kotor; suhu badan meningkat (dehidrasi); mata cekung dan ikterik ringan;
oliguria dan konstipasi; nafas bau aseton dan aseton dalam urin.
3. Hiperemesis gravidarum tingkat III
Hiperemesis gravidarum tingkat III mempunyai gejala seperti: keadaan
umum jelek; mual muntah berhenti; kesadaran menurun (somnolen hingga
koma); nadi kecil, cepat dan halus; suhu badan meningkat; dehidrasi hebat;
tekanan darah turun sekali; ikterus dan terjadi komplikasi fatal
ensefalopati Wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan mental).

E. Patofisologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi

pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan

cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena

oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam

aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton darah. Muntah menyebabkan

dehidrasi, sehingga caira ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan

klorida darah turun. Selain itu dehidrasai menyebabkan hemokonsentrasi,

sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat

makanan dan oksigen ke jaringan berkuang pula tertimbunnya zat metabolik yang

toksik. Disamping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. Disamping

dehidraasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada

selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat

perdarahan gastrointestinal (Fadlun dkk).


Komplikasi

1. Dehidrasi
2. Ikterik
3. Takikardi
4. Alkalosis
5. Menarik diri, depresi
6. Ensefalopati wernicke yang ditandai oleh adanya nistagmus, diplopia,
perubahan mental
7. Suhu tubuh meningkat

F. Penatalaksanaan

1. Pemberian antiemetik
2. Dipuasakan selama masih muntah
3. Monitor intake dan output
4. Obat-obatan
Obat yang diberikan biasanya sedatif adalah fenobarbital, vitamin yang
dianjurkan vitamin B1, dan vitamin B6.
5. Isolasi
Penderita diberikan kamar yang tenang, tetapi cerah dan sirkulasi udara yang
baik, catat cairan yang keluar dan masuk.
6. Terapi psikologik
Penderita perlu diyakinkan bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan
rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan
masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
7. Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5% sampai 10% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3
liter/hari.

G. PENCEGAHAN
Prinsip pencegahan untuk mengobati emesis agar tidak menjadi hiperemesis
adalah :
1.      Penerapan bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses fisiologi
2.      Makan sedikit tapi sering dengan (makanan kering)
3.      Hindari makanan berminyak dan berbau
4.      Defekasi teratur

H. Pemeriksaan Penunjang
 Kadar potassium, sodium, klorida, dan protein menurun
 Hemoglobin dan hematokrit menurun
 Urinalisis : adanya keton dan kadang-kadang  adanya protein
 Kadar vitamin dalam darah menurun
 BUN, non protein nitrogen, uric acid meningkat
Gangguan perubahan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
DAFTAR PUSTAKA

Arief.B. 2009. Buku Saku Maternitas Edisi 3. ECG. Jakarta


Wiknjosastro H. 2005. Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa Printer.
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 39-40.

Anda mungkin juga menyukai