Disusun Oleh
Beatrikx Aponno
1490122031
Ureter, kandung kemih, dan uretra memindahkan urine dari ginjal dan
menyimpannya sampai melepaskannya dari tubuh.
D. ETIOLOGI
Penyebab dari penyakit gagal ginjal menurut Nanda (2015), antara lain:
Anemia
Hematemesei Ketidakefek
Bandungan
melena COP turun tifan
Mual, atrium kiri
muntah naik perfusi
jaringan
Keletihan
Ketidaksei
mbangan Suplai O2 Suplai O2 Tekanan
nutrisi Aliran darah jaringan keotak vena
kurang ginjal turun turun turun pulmonaris
dari
kebutuhan
tubuh Kapiler paru
RAA turun Metabolisme Syncope
naik
anaerob (kehilangan
kesadaran)
Referensi Asam laktat Edema paru
Na dan H2O naik
Gangguan
pertukaran
Kelebihan Fatigue gas
volume cairan nyeri sendi
Nyeri
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang dari penyakit gagal jantung menurut Nanda
(2015), sebagai berikut:
1. Pemeriksaan darah seperti haemoglobin, hematokrit, limfosit, monosit, trmbosit,
LED
2. Pemeriksaan kimia darah seperti GDS, ureum, creatinine.
H. PENATALAKSANAAN
Pengkajian:
A. Biodata
1) Identitas Klien
Nama, tempat tanggal lahir/umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, alamat, tanggal masuk RS, No
Medrec, Diagnosa medis.
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama penanggung jawab, hubungan dengan klien, alamat
B. Riwayat Kesehatan Klien
1) Keluhan Utama
Keluhan saat dikaji dengan menggunakan pendekatan PQRST
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat kesehatan klien sejak timbulnya gejala (sebelum masuk RS) dan
penanganan yang dilakukan dirumah dan di RS sampai dengan menjadi kasus
kelolaan.
3) Riwayat Penyakit Masa Lalu
Penyakit apa saja yang pernah diderita, terutama yang berhubungan dengan
penyakit sekarang
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Catat riwayat penyakit keluarga yang berkaitan dengan penyakit yang diderita saat
ini. Apakah ada predisposisi genetik terhadap penyakit yang diderita saat ini atau
perilaku yang didapat (memiliki kepribadian tipe A, gaya hidup yang penuh stress)
5) Genogram;
Dibuat dalam 3 generasi
Pola Aktifitas Sehari-hari
(Dapat menggunakan pola fungsi kesehatan dari sumber lain/Gordon)
Jenis aktifitas klien ditulis sebelum dan sesudah klien sakit
1. Pola Makan dan Minum
1. Makan: Jenis makanan, Frekuensi, Jumlah Makanan, Bentuk Makanan,
Makanan Pantangan, Gangguan/Keluhan
2. Minum: Jenis minuman, Frekuensi, Jumlah Minuman, Gangguan/keluhan
2. Pola Eliminasi
1. BAB: Frekuensi, Jumlah, Konsistensi dan Warna, Bau,
Gangguan/Keluhan.
2. BAK: Frekuensi, Jumlah, Warna, Bau, Gangguan/Keluhan.
3. Pola istirahat/tidur
1. Siang : (waktu, lama, kualitas/gangguan istirahat & tidur)
2. Malam : (waktu, lama, kualitas/gangguan istirahat & tidur)
4. Personal Hygiene
1. Mandi: Cuci rambut, Gosok gigi, Ganti Pakaian, Gunting Kuku, Gangguan
/ Masalah
5. Pola Aktifitas/latihan fisik
1. Mobilisasi /Jenis aktifitas
2. Waktu/lama/frekuensi
3. Gangguan/masalah
6. Kebiasaan Lain
1. Merokok
2. Alkohol
Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Tingkat Kesadaran:
- Kualitatif : Compos Mentis/ apatis/ Somnolent/ Sopor/
Soporocomatus/ Coma
- Kuantitatif : GCS (EMV)
b) Tanda-tanda Vital :
Tekanan darah, nadi, respirasi, suhu
2) Data fisik Head To Toe
a) Sistem pernafasan
Inspeksi: melihat apakah ada gangguan pernapasan, apakah ada
pernapasan cuping hidung, ada penumpukan sekret atau
tidak
Palpasi: lakukan pemeriksaan taktil premitus
Auskultasi: kaji apakah ada suara napas tambahan atau tidak
Perkusi: dilakukan untuk mengetahui area di bawah lokasi yang
diperkusi berisi jaringan paru dengan suara sonor, berisi
cairan dengan suara redup, berisi padat atau darah dengan
suara pekak, atau berisi udara dengan suara hipersonor
b) Sistem kardiovaskuler
Inspeksi: kaji apakah terdapat sianosis atau tidak
Palpasi: biasannya denyut nadi meningkat akral hangat CRT < 2detik
Perkusi: pada pemeriksaan normal pemeriksaan perkusi yang
didapatkan pada thorax adalah redup.
c) Sistem persarafan
Inspeksi: apakah 12 saraf nervus cranial berfungsi dengan baik atau
adanya perubahan
d) Sistem perkemihan
Inspeksi: apakah klien mengeluh nyeri saat berkemih, apakah adanya
perubahan pada warna dan bau BAK, apakah ada tanda-tanda infeksi
(kalor, rubor, dolor, tumor, function laesa), terdapat massa padat
dibawah abdomen bawah (distensi kandung kemih)
Palpasi: Apakah ada nyeri tekan atau tidak, apakah kandung kemih
teraba penuh atau tidak, apakah teraba benjolan pada kelamin klien
atau tidak, apakah teraba massa ginjal yang membesar atau tidak
Perkusi: dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya residual urin
terdapat suara redup dikandung kemih karena terdapat residual
(urin).
e) Sistem pencernaan
Inspeksi: mukosa mulut bagian dalam lembab/kering, lidah bersih
atau tidak, gigi klien utuh atau tidak, terdapat karies gigi atau tidak,
apakah terjadi pembesaran tonsil atau tidak, bentuk abdomen
kembung/datar
Auskultasi: mendengarkan peristaltik usus normal atau tidak
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat pembesaran
permukaan halus.
Perkusi: kesembilan regio abdomen jika perkusi terdengar tympani
berarti perkusi dilakukan diatas organ yang berisi udara, jika
terdengar pekak berarti perkusi mengenai organ padat
f) Sistem integument
Inspeksi: turgor kulit kering atau lembab, apakah ada luka atau tidak,
apakah ada tahi lalat atau tidak, apakah adanya bulu pada kulit,
warna kulit, apakah ada kelainan di kulit
Palpasi: apakah ada benjolan atau tidak, ada nyeri tekan atau tidak.
g) Sistem musculoskeletal
Inspeksi: ekstremitas kanan dan kiri simetris atau tidak, ada tidaknya
kelainan pada bentuk tulang dan sendi, apakah ada fraktur atau tidak,
kekuatan tonus otot ekstremitas atas dan bawah normal atau tidak,
mampu menggerakan persendian atau tidak
Palpasi: ada tidaknya nyeri tekan, ada edema atau tidak
h) Sistem Reproduksi
Inspeksi: pemeriksaan penis, uretra, dan skrotum ditemukan adanya
kelainan atau tidak, kebersihannya, apakah ada
lesi/infeksi/edema, terdapat pembesaran testis atau tidak
i) Sistem imun
Apakah ada riwayat alergi (udara dingin, ac, debu, zat kimia) atau
tidak
j) Sistem endokrin
Inspeksi: apakah ada pembesaran pada kelenjar tiroid, apakah ada
kelainan atau tidak
k) Sistem Pengindraan
Inspeksi: apakah pada fungsi perasa makanan baik atau tidak, apakah
ada gangguan penglihatan atau tidak, apakah dapa mencium bau atau
tidak
Data psiklogis
Apakah pasien merasa minder atau tidak, apakah nyaman dengan
kondisinya atau tidak, apakah klien percaya diri atau tidak, apakah klien
tau mengenai penyakit yang dideritanya dan apakah klien punya cara
tersendiri dalam mengatasi penyakitnya, bagaimana cara klien dalam
mengelola stressnya.
Data social
Apakah klien menolak atau menerima interaksi dengan orang lain
atau tidak, apakah klien berinteraksi dengan lingkungan sekitar atau
tidak, apakah klien berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diadakan di
lingkungan masyarakat sekitar klien.
Data spiritual
Keyakinan dari klien apa, apakah klien taat beribadah atau tidak,
ritual apa yang dilakukan oleh klien (berdoa bersama dirumah atau pergi
ke tempat ibadah)
Data penunjung
1. Laboratorium darah meliputi Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht),
Leukosit, Trombosit, LED.
2. Pemeriksaan kimia darah meliputi GDS, Ureum, Creatinin.
Therapi
1. Pemberian obat meliputi Cairan Intravenal VFD NaCL, Captopril,
Injeksi Furosemid, Asam folat, Glimepiride.
2. Terapi diet meliputi pembatasan cairan, pembatasan protein, diet
rendah garam.
2. ANALISA DATA
Analisis data bertujuan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan
masalah kesehatan dan keperawatan pasien sehingga membantu perawat dalam
menentukan diagnosa keperawatan. Dalam analisis data perawat juga berpikir
kritis untuk memeriksa setiap informasi dari data-data yang telah d terkumpul.
Rumusan diagnosa keperawatan mengandung 3 komponen utama
menurut Bararah &Jauhar (2013), yaitu:
1. Masalah merupakan keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat
diberikan. Masalah adalah kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan
normal yang seharusnya tidak terjadi. Tujuannya yaitu menjelaskan status
kesehatan klien atau masalah kesehatan klien secara jelas dan sesingkat
mungkin.
2. Etiologi yaitu keadaan yang menunjukkan penyebab keadaan atau masalah
kesehatan yang memberikan arah terhadap terapi keperawatan.
Penyebabnya meliputi perilaku, lingkungan, interaksi, antara perilaku dan
lingkungan.
3. Tanda dan gejala adalah ciri, tanda atau gejala, yang merupakan informasi
yang diperlukan untuk merumuskan diagnosis keperawatan. Jadi rumusan
diagnosa keperawatan adalah PE/PES.
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif
untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan
proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga,
rekam medic, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain. Diagnosa
keperawatan adalah diagnosis yang dibuat oleh perawat professional yang
mengambarkan tanda dan gejala yang menunjukkan masalah kesehatan yang
dirasakan klien dimana perawat berdasarkan pendidikan dan pengalaman
mampu menolong klien (Bararah &Jauhar, 2013).
1. Kelebihan volume cairan (Hipervolemi) b.d penurunan haluaran urine, diet
berlebih dan retensi cairan serta natrium.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (Defisit nutrisi)
b.d pembatasan diet.
3. Kerusakan (Gangguan) integritas kulit b.d gangguan status metabolic
sekunder: cairan diperut.
4. RENCANA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana tindakan keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang
dapat mencapai tiap tujuan khusus. Perencanaan keperawatan meliputi
meliputi perumusan tujuan, tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan
keperawatan pada klien berdasarkan analisis pengkajian agar masalah
kesehatan dan keperawatan klien dapat diatasi (Bararah &Jauhar, 2013).
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang
diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.
Tindakan/intervensi keperawatan dipilih untuk membantu pasien dalam
mencapai hasil pasien yang diharapkan dan tujuan pemulangan. Harapannya
adalah bahwa perilaku yang dipreskripsikan akan menguntungkan pasien dan
keluarga dalam cara yang dapat di prediksi, yang berhubungan dengan
masalah yang diidentifikasikan dan tujuan yang telah dipilih (Bararah
&Jauhar, 2013).
tidak kering
2. Asupan
cairan
seimbang
3. Tidak adanya
edema pada
tubuh
2. Ketidakseimbang TUPEN: 1. Monitor 1. Untuk
an nutrisi kurang Setelah dilakukan asupan mengetahui
dari kebutuhan tindakan makanan. seberapa
tubuh (Defisit keperawatan 1x 24 banyak
nutrisi) b.d jam dengan tujuan makanan
pembatasan diet. masalah yang masuk
keperawatan teratasi kedalam
2. Monitor
dengan kriteria hasil: tubuh.
berat badan.
1. Berat badan 2. Dapat
dalam batas mengetahui
normal kenaikan
2. Peningkatan atau
3. Sajikan
napsu makan penurunan
makanan
3. Klien dapat berat badan.
secara
menerapkan 3. Agar
menarik dan
program diet suhu yang keinginan
sesuai sesuai. untuk makan
dengan 4. Ajarkan tetap ada.
penyakitnya. diet yang di
TUPAN: programkan. 4. Agar
Setelah dilakukan dapat
tindakan membatasi
keperawatan 3x 24 5. makanan
jam dengan tujuan Bekerjasam demi proses
masalah a dengan kesembuhan.
USRDS: The United States Renal Data System: Overall hospitalization and
mortality. Am J Kidney Dis 2009; 1(Suppl 1):S1