Anda di halaman 1dari 35

PRINSIP-PRINSIP LEGAL

ETIK DAN LINTAS BUDAYA


DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN
O Siti Hamidah 1912101010029
O Rayhanul Aliefia 1912101010122
O Salsabila 1912101010129
O Razika Marissa 1912101010130
O Teuku Riyanda 1912101010115
O Mauliana 1912101010116
O Rizki Hadiyati 1912101010093
O Dilta Yundia Futri 1912101010094
O Rozatun Ulfa 1912101010076
O Mariana Adonia Ayomi 1712101010133
O Cut Filwulanda Salsabila 1912101010138
O Sania Vauka Ismi 1912101010139
O Siti Sarah 1912101010064
O Nazadia Kautsari 1912101010065
O Nisrina Yulianda 1912101010124
O Inayanti 1912101010135
O Natasya Audia 1912101010134
DEFINISI ETIK KEPERAWATAN
O Secara umum
Etik keperawatan adalah nilai-nilai dan prisip-prisip yang diyakini oleh profesi
keperawatan dalam melaksanakan tugasnya yang berhubungan dengan pasien, masyarakat,
teman sejawat maupun dengan organisasi propesi, serta pengaturan praktik dalam
keperawatan itu sendiri.
(stuart,2016)
Etik keperawatan merupakan suatu acuan dalam melaksanakan prakktik keperawatan,
tidak terkecuali keperawatan jiwa. Keputusan dan tindakan perawat psikiarti kepada klien
dibedakan oleh apa yang dinamakan dengan ethical manner (cara yang sesuai denagan
etik).

(Ermawati, 2015)
Tujuan dari keperawatan lintas budaya,yaitu:

O Membantu individu,keluarga dengan budaya yang berbeda beda


untuk mampu memahami kebutuhannya terhadap Asuhan
keperawatan dan kesehatan.

O Membantu Perawat dalam mengambil keputusan selama


pemberian Asuhan keperawatan pada individu keluarga melalui
Pengkajian gaya hidup. Keyakinan tentang kesehatan dan praktik
kesehatan pasien.

O Asuhan keperawatan yang relevan dengan budaya sensitif


terhadap kebutuhan pasien Rekan menurunkan kemungkinan
stress dan konflik karena kesalahpahaman budaya.
PRINSIP ETIK
Prinsip etik dan moral yang harus dilaksanakan dalam melakukan
asuhan keperawatan jiwa adalah sebagai berikut :

a. Otonomi
b. Non-Maleficience
c. Beneficience
d. Justice
e. Veracity
f. Confidentiality
g. Fidelity

- Wulan & Hastuti, M. 2011. Pengantar Etika Keperawatan.


Jakarta: Prestasi Pustaka
OTONOMI
O Prinsip otonomi adalah kebebasan individu
dalam bertindak dan menentukan diri sendiri.
O Menghargai otonomi berarti menghargai
individu sebagai seseorang yang mempunyai
harga diri dan martabat yang mampu
menentukan sesuatu bagi dirinya
NON-MALEFICIENCE
O Non-Maleficience ( tidak merugikan orang
lain atau tidak mencelakakan ) berarti tidak
melukai atau tidak menimbulkan bahaya atau
cedera bagi orang lain
BENEFICIENCE
O Prinsip beneficience adalah tanggung jawab
untuk melakukan kebaikan yang
menguntungkan pasien dan menghindari
perbuatan yang merugikan atau
membahayakan pasien.
JUSTICE
O Justice menyangkut kewajiban untuk
memperlakukan setiap orang sesuai dengan
apa yang baik dan benar dan memberikan apa
yang menjadi hak pada setiap orang.
VERACITY
O Prinsip veracity ( kejujuran ) untuk
menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak
berbohong. Kejujuran merupakan dasar
terbinanya hubungan saling percaya antara
perawat-pasien.
CONFIDENTIALITY
O Confidentiality ( kerahasiaan ) merupakan
bagian dari privasi dimana seseorang bersedia
untuk menjaga kerahasiaan informasi.
O Confidentiality adalah sesuatu yang professional
dan merupakan kewajiban yang etis dalam
menggunakan penggalian pengetahuan pasien
untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien
dengan cara mempertahankan kerahasiaan dan
memberikan perhatian/ kepedulian.
FIDELITY
O Prinsip fidelity ( kesetiaan/ ketaatan )
didefinisikan sebagai tanggung jawab dalam
konteks hubungan perawatan pasien yang
meliputi tanggung jawab menjaga janji.
DILEMA ETIK
Dilema etika adalah situasi yang mengharuskan individu
untuk membuat pilihan antara dua alternatif yang sama-
sama tidak menguntungkan ( Catalano, 2012 )

Ada bukti untuk mendukung “kebenaran” moral dan


“kesalahan” moral terkait dengan tindakan tertentu.
Individu yang harus membuat pilihan mengalami konflik
sadar mengenai keputusan tersebut. Tidak semua
masalah etika adalah dilema. Dilema etika muncul ketika
tidak ada alasan yang jelas untuk memilih satu tindakan
di atas tindakan lainnya. Dilema etika biasanya
menimbulkan banyak emosi
Seringkali alasan yang mendukung setiap sisi argumen
untuk tindakan adalah logis dan tepat. Tindakan yang
terkait dengan kedua sisi diinginkan dalam beberapa
hal menghormati dan tidak diinginkan pada orang lain.
Dalam kebanyakan situasi, tidak melakukan tindakan
dianggap sebagai tindakan yang diambil.

- Towsend, M. C. (2014). Essentials of psychiatric


mental health nursing concept of care in evidence-
based practice. Sixth edition. Philadelphia : F. A. Davis
Company.
DILEMA ETIK DALAM
KEPERAWATAN JIWA
Di dalam delima etik bisa muncul pertanyaan-pertanyaan seperti “ apa yang
harus dilakukan? “, “ apa hal yang benar untuk dilakukan?”. Pertanyaan semacam
ini bisa muncul diantara perawat-keluarga pasien. Meskipun dilema etik muncul di
semua bidang keperawatan praktek, beberapa hal menjadi unik untuk keperawatan
kejiwaan

Dilema etik sering kali muncul pada pasien gangguan mental, dimana pasien tidak
memiliki kapasitas untuk membuat keputusan sendiri dan bergantung pada tenaga
kesehatan untuk memenuhi kepentingan terbaik mereka dalam etika dan hukum
Dalam situasi ini, perawat mungkin mengalami dilema etik. Dilema etik
didefinisikan sebagai situasi dimana pilihan harus dibuat diantara nilai-
nilai yang bersaing, dan apapun pilihan yang dibuat, itu akan memiliki
konsekuensinya

Pengambilan keputusan perawat dalam situasi yang sulit secara etis harus
mematuhi prinsip-prinsip seperti autonomy, benedicience, non-
maleficience, dan justice. Oleh karena itu, semua tindakan dan keputusan
yang diambil sehubungan dengan pengobatan dan perawatan pasien harus
didasarkan pada evaluasi menyeluruh tentang apa yang paling
bermanfaat bagi pasien.
FAKTOR SOSIAL
DAN BUDAYA
- Faktor sosio-budaya umum yang terkait dengan akulturasi
- Stigma terkait masalah kesehatan mental
- Nilai yang diberikan orang tua dalam memecahkan masalah dalam
unit keluarga kemungkinan besar akan mempengaruhi disparitas
etnis ini dalam pemanfaatan layanan
HAK PASIEN JIWA
- Hak untuk berkomunikasi dengan orang di luar rumah sakit
melalui korespondensi, telepon dan kunjungan pribadi : namun
harus dibatasi bila lewat telepon seluler karna dianjurkan
keluarga datang untuk membesuk scr lgsg
- Hak untuk menyimpan pakaian dan barang pribadi mereka di
rumah sakit
- Hak atas kebebasan beragama : perawat tidak menuntut
untuk mengikuti agama tertentu
- Hak untuk dipekerjakan jika memungkinkan : contohnya
apabila pasien abadi
- Hak untuk mengelola dan membuang properti
- Hak untuk melaksanakan keinginan
- Hak untuk memasuki hubungan kontraktual
- Hak untuk melakukan pembelian
- Hak atas status habeas corpus
- Hak untuk mempertahankan lisensi, hak istimewa , atau izin
yang ditetapkan oleh hukum, seperti SIM atau SIM
professional
- Hak untuk menuntut atau digugat
- Hak untuk menikah dan bercerai
- Hak untuk tidak tunduk pada batasan mekanis yang tidak perlu
- Hak untuk meninjau status secara berkala
- Hak atas perwakilan hukum
- Hak atas privasi
- Hak atas persetujuan yang diinformasikan
- Hak atas pengobatan
- Hak untuk menolak pengobatan
- Hak atas pengobatan di lingkungan yang paling tidak membatasi

- Stuart, G. W.(2013). Principles and Practice of psychiatric


nursing. ( 10th edition ). St Louis: Mosby
PROSES KEPERAWATAN JIWA
1. PENGKAJIAN
O A. Identitas
1. Nama pasien :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Status perkawinan :
5. Orang yang berarti : suami/istri/anak/ibu
6. Pekerjaan : TNI/Polisi/PNS/Swasta
7. Pendidikan :
8. Tanggal masuk :
9. Tanggal pengkajian :
10. Diagnosa medis :
11. Penampilan :
O B. Persepsi dan Harapan
1. Pasien
2. Keluarga

O C. Status Mental
1. Emosi
2. Konsep diri
3. Pola Interaksi
4. Gaya Komunikasi
O D. Latar Belakang Status Sosial Budaya

1. Pekerjaan
2. Hubungan Sosial
3. Sosio Budaya
4. Gaya Hidup

O E. Riwayat Keluarga
1. Genogram
2. Masalah Keluarga dan Krisis
3. Interaksi dalam Keluarga
O F. Pengkajian Fisik

1. Riwayat penyakit
2. Kebiasaan yang berhubungan dengan status kesehatan
3. Merokok
4. Alkohol/ obat-obatan
5. Istirahat dan tidur
6. Nutrisi
7. Eliminasi
8. Orientasi
9. Tingkat aktivitas
10. Tingkat energi
PENGERTIAN DIAGNOSA
O Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis
tentang respon manusia terhadap gangguan
kesehatan/ proses kehidupan atau kerentanan
terhadap respon tersebut dari seorang
individu,keluarga,kelompok, atau komunitas
( Nanda 2017 )
O Diagnosa yang sering muncul :
1. Gangguan Identitas diri
2. Waham
3. Ansietas
4. Resiko Bunuh Diri
5. Resiko Perilaku Kekerasan terhadap Orang
Lain
PERENCANAAN KEPERAWATAN

O Suatu rangkaian kegiatan penentuan langkah-langkah


pemecahan masalah dan prioritasnya, perumusan
tujuan, rencana tindakan dan penilaian asuhan
keperawatan pada pasien/klien berdasarkan analisa
data & diagnosa keperawatan
O Tahap-tahap :
- Menentukan prioritas masalah
- Menentukan tujuan dan kriteria hasil
- Menentukan rencana tindakan
- dokumentasi
IMPLEMENTASI
O Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan.
Tindakan keperawatan mencakup tindakan mandiri perawat, kerjasama dengan klien,
kerjasama dengan keluarga, kerjasama dengan kelompok dan kolaborasi dengan tim
kesehatan jiwa yang lain.

O Jenis implementasi keperawatan:


1. Independent implementations – implementasi yang diprakarsai sendiri ole perawat
untuk membantu pasien dalam mengatasi masalahnya sesuai dengan kebutuhan pasien.
2. Collaborative inplementations – kolaborasi tindakan keperawatan antara perawat
dengan timnya atau dengan tenaga kesehatan lainnya.
3. Dependent implementations – tindakan keperawatan atas dasar rujuan dari profesi
lainnya.
EVALUASI
O Evaluasi adalah proses berkelanjutan untuk menilai
efek dari tindakan keperawatan pada klien dan
dilakukan terus menerus pada respon klien terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.
Referensi :

- Herman T.H & Kamitsu, S. 2018. Nanda Diagnosis Keperawatan : Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta : EGC
- Suliswati. 2016. Praktik klinik keperawatan jiwa professional. Jakarta :
Kemenkes RI
- PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
- Towsend, M. C. (2014). Essentials of psychiatric mental health nursing concept
of care in evidence-based practice. Sixth edition. Philadelphia : F. A. Davis
Company.
- Silva, E., Till, A. & Adshead, G. (2017). Ethical dilemmas in psychiatry : when
teams disagree. BJPsych Advances, Vol. 23, 231-239.
- Haahr, A., et al. (2020). Nurses Experience of ethical dilemmas: A review.
Nursing Ethics, Vol. 27(1) 258-272
- Stuart, G.W W. (2013 ). Principle and Practice of psychiatric nursing. ( 10th
edition). St Louis : Mosby
- Stuart, Gail. W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC
- Kusumawati, Farida, dkk. 2012. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai