Anda di halaman 1dari 11

Learning Journal

Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual


di Puskesmas pada Masa Pandemi Covid-19 Gelombang I Tahun 2021

Nama Peserta : Harnila


Nomor Daftar Hadir : 13
Materi :Manajemen Pendekatan Keluarga

1. Pokok pikiran:
A. Pendekatan Keluarga
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam
gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di
wilayah kerjanya.
B. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat
di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung.

Dalam pendataan ini, keluarga dikatagorikan menjadi 2 jenis, yaitu keluarga


inti (nuclear family) dan keluarga besar (extended family).
a. Keluarga Inti
Keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang direncanakan
yang terdiri dari suami, istri, dan anak- anak baik karena kelahiran
(natural) maupun adopsi.
b. Keluarga Besar
Keluarga inti ditambah orang lain yang memiliki hubungan darah dan
juga yang tidak memiliki hubungan darah tetapi ikut tinggal atau
bermaksud tinggal selama 6 bulan dan makan dalam keluarga tersebut.
Keluarga besar dapat terdiri atas beberapa keluarga inti.

C. Defenisi Anggota Keluarga


Anggota keluarga adalah semua orang yang menjadi bagian dari keluarga
dan tinggal di keluarga tersebut, yang dijumpai pada waktu periode
pendataan :
1. Kepala keluarga sekaligus adalah juga AK
2. Orang yang telah tinggal di suatu keluarga selama 6 bulan atau lebih
3. Orang yang telah tinggal di keluarga kurang dari 6 bulan tetapi berniat
tinggal di keluarga tersebut selama 6 bulan atau lebih
4. Anggota keluarga yang telah bepergian selama 6 bulan atau lebih dan
AK yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan
meninggalkan keluarga selama 6 bulan atau lebih, dianggap bukan AK
5. Pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun yang tinggal dan atau
makan di rumah majikannya dianggap sebagai AK majikannya. Tetapi
jika hanya makan saja (tidak tinggal), dianggap bukan AK majikannya.
6. Bangunan sensus atau rumah tangga yang bukan rumah tangga biasa
(RS, lembaga pemasyarakatan, panti sosial, asrama, pasar, dan lain-lain
sesuai definisi BPS), tidak diambil datanya.
7. Penghuni rumah kost yang satu bangunan dengan pemilik kost,
dimasukkan ke dalam satu Prokesga dengan pemilik kost
8. Dalam kasus pemilik kost tinggal di bangunan yang sama dengan
penghuni kost, maka apabila satu kamar diisi lebih dari satu orang
dengan hubungan keluarga baik suami/ isteri/ anak/ sepupu/ kakak/ adik,
semuanya dimasukkan ke dalam satu Prokesga.
D. Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat yang diobati / tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
E. Pendataan
Proses pengumpulan data dalam pendataan keluarga sehat
merupakan salah satu kegiatan yang sangat berperan terhadap kualitas
hasil pendataan yang dihasilkan.
Pendataan keluarga sehat ini sebagian besar dilakukan dengan cara
wawancara, karena dengan cara ini banyak informasi dapat dihasilkan dan
dapat dilakukan pada pengumpulan data berskala besar.
1. Faktor keberhasilan wawancara:
a. Situasi wawancara, yaitu suatu kondisi yang pada saat proses
jalannya wawancara yang perlu diperhatikan dalam mengendalikan
situasi wawancara adalah
- waktu wawancara
- tempat dilakukannya wawancara
- kehadiaran orang lain pada saat wawancara
- sikap masyarakat
b. Responden, yaitu sasaran yang menjadi objek wawancara. Yang
perlu diperhitungkan dari responden dalam melakukan wawancara
adalah
- Karakteristik responden
- Kemampuan responden dalam menangkap pertanyaa
c. Isi pertanyaan
Muatan materi yang menjadi topik wawancara. Sulit dan mudahnya
pertanyaan dijawab bergantung pada ingkat
- kepekaan pertanyaan
- tingkat kesulitan menjawab
- Tingkat minat responden terhadap topik wawancara
- sumber kekhawatiran responden terhadap rahasia jawaban
d. Pewawancara, adalah orang yang mengajukan pertanyaan
pertanyaan kepada responden. Kualitas pewawancara bergantung
pada
- motivasi pewawancara melakukan wawancara
- rasa aman pada saat melakukan wawancara
- ketrampilan dalam melakukan wawancara
- latar belakang sosial pewawancara
F. Hal penting untuk melakukan kunjungan rumah
1. Pilih waktu yang tepat untuk berkunjung
2. Bila tidak bertemu responden, upayakan mengetahui kapan responden
ada di tempat
3. Bila responden berhalangan untuk dilakukan wawancara, tanyakan
kapan responden bersedia untuk diwawancarai
4. Hindari pengaruh orang ketiga pada saat wawancara dengan responden,
agar responden dapat menjawab pertanyaan dengan sejujurnya.
5. Bila orang ketiga tidak dapat dihindari, sampaikan pada orang ketiga
tersebut untuk tidak mempengaruhi jawaban dan memberi kebebasan
kepada responde dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan.

G. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil wawancara


1) Situasi wawancara:
- Waktu
- Tempat
- kehadiran orang ketiga
- sikap masyarakat
2) Responden:
- karakteristik sosial
- Kemampuan menangkap pertanyaan
- kemampuan menjawab pertanyaan
3) Isi kuesioner:
- peka bagi responden
- sukar untuk ditanyakan
- tingkat minat
- sumber kekhawatiran
4) Pewawancara:
- karakteristik sosial
- ketrampilan wawancara
- motivasi
- rasa aman
H. Penggunaan Instrumen
Pendataan Keluarga Sehat ini menggunakan dua jenis isian yaitu map
keluarga dan form keluarga. Pendataan ini dilakukan di keluarga dan
ditanyakan ke semua anggota rumah tangga. Map keluarga terdiri dari
pengenalan tempat dan data keluarga, dan form keluarga terdiri dari 5
blok/tahapan pendataan yaitu Blok I Pengenalan Tempat, Blok II Data
Rumah Tangga, Blok III Keterangan Pengumpul Data, Blok IV Keterangan
Anggota Rumah Tangga, Blok V Survei Individu.

1. Macam dan bentuk pertanyaan yang ada :


1) Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya telah
disediakan, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang
tersedia.
2) Pertanyaan dengan melakukan observasi
3) Pertanyaan dengan bukti kepemilikan kartu
4) Pertanyaan dengan melakukan pengukuran
5) Pertanyaan dengan Lompatan
2. Instrumen Survei
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Profil
Kesehatan Keluarga (Prokesga) berupa Formulir Prokesga yang terdiri
dari 5 Blok, yaitu
a) Blok I (Pengenalan Tempat)
b) Blok II (Keterangan Keluarga)
c) Blok III (Keterangan Pengumpul Data)
d) Blok IV (Keterangan Anggota Keluarga)
e) Blok V (Keterangan Individu).
Masing-masing form terdiri dari sejumlah pertanyaan yang
dibutuhkan untuk menilai Keluarga Sehat. Pengisian Form Data Individu
dilakukan dengan cara menanyakan item pertanyaan langsung kepada
responden. Jawaban pertanyaan diisikan sesuai jawaban responden
pada kotak yang disediakan dilembar form. Pengisian Kuesioner
dilakukan dengan cara menanyakan item pertanyaan langsung kepada
responden, pengukuran tekanan darah (AK > 15 tahun) dan ada juga
yang didukung dengan observasi lingkungan rumah.

I. Cara Pengisian Formulir Prokesga Manual


1. PANDUAN UMUM
1) Tuliskan terlebih dahulu isian, baru kemudian isikan kodenya pada
kotak yang tersedia
2) Untuk data terkait jumlah, langsung isikan pada kotak yang tersedia,
dimulai : Isikan angka “0” (nol). Misalkan Jumlah AK dewasa (> 15
tahun) yang ada di keluarga adalah 6 orang, maka dituliskan “06”.
3) Selalu lingkari terlebih dahulu kode jawaban yang sesuai sebelum
menuliskan kode pada kotak yang tersedia.
2. PANDUAN KHUSUS
1) BLOK I
Pengenalan Tempat Rincian
1. Provinsi Isikan nama provinsi sesuai lokasi pengambilan data dan
tuliskan kode provinsi di kotak yang disediakan. Kode provinsi
terdiri dari dua digit.
2. Kabupaten/Kota Isikan nama kabupaten/kota sesuai lokasi
pengambilan data dan tuliskan kode kabupaten/kota di kotak
yang disediakan.
3. Kecamatan Isikan nama kecamatan sesuai lokasi pengambilan
data dan tuliskan kode kecamatan di kotak yang disediakan.
Kode kecamatan terdiri dari 3 digit.
4. Nama Puskesmas Isikan nama puskesmas yang melakukan
pendataan dengan jelas menggunakan huruf balok. Kode
Puskesmas adalah nomor/digit urutan puskesmas yang ada di
kecamatan. Pemberian nomor urutan puskesmas sesuai
kesepakatan di kecamatan, terdiri dari 2 digit.
5. Desa/Kelurahan Isikan nama desa/kelurahan sesuai lokasi
pengambilan data dan tuliskan kode desa/kelurahan di kotak
yang disediakan. Kode desa/kelurahan terdiri dari 3 digit.
6. Kode wilayah (provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,
desa/kelurahan)
7. RT/RW Isikan nomor Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga
(RW) sesuai lokasi pengambilan data dan tuliskan nomor RT/RW
di kotak yang disediakan. RW adalah satuan wilayah administrasi
tepat di bawah desa/kelurahan. Di wilayah tertentu, RW juga bisa
didefinisikan sebagai lingkungan, dusun, banjar atau nama lain
sesuai dengan definisi di wilayah setempat. RT adalah satuan
wilayah administrasi di bawah RW atau nama lain setingkat RT
sesuai dengan definisi di wilayah setempat. Jika di daerah
tersebut RT dan RW didefinisikan dengan nama lain yang
setingkat dan tidak menggunakan nomor, maka Puskesmas
membuat listing/daftar nomor urut RT dan RW yang ada di
wilayah Puskesmas tersebut.
8. Nomor Urut Bangunan/Rumah Bangunan atau rumah yang
dimaksud adalah bangunan/rumah biasa, sedangkan
bangunan/rumah seperti (RS, lembaga pemasyarakatan, panti
sosial, asrama, pasar, dan lain-lain sesuai definisi BPS), tidak
diambil datanya. Isikan nomor urut bangunan/rumah sesuai
dengan urutan bangunan/rumah yang didatangi. Nomor urut
bangunan/rumah diisikan dengan nomor 1, 2, 3,….. sampai
dengan nomor bangunan/rumah yang terakhir yang ada di setiap
wilayah RW, sesuai dengan urutan bangunan/rumah yang
pertama kali didatangi. Jika diwilayah tersebut tidak ada Rukun
Tetangga, maka nomor urut bangunan/ rumah diisikan dengan
nomor 1, 2, 3,….. sampai dengan nomor bangunan/ rumah yang
terakhir yang ada di setiap wilayah RW tersebut.

9. Nomor Urut Keluarga Nomor urut keluarga adalah nomor urut


keluarga yang didatangi yang terdapat di dalam wilayah Rukun
Tetangga. Nomor urut keluarga diisikan dengan nomor 1,2,
3,sampai dengan nomor keluarga yang terakhir yang ada di
setiap wilayah RT, sesuai dengan urutan rumah tangga yang
pertama kali didatangi. Jika di wilayah tersebut tidak ada Rukun
Tetangga, maka nomor urut keluarga diisikan dengan nomor 1, 2,
3, sampai dengan nomor keluarga yang terakhir yang ada di
setiap wilayah RW tersebut Contoh kasus : Dalam satu
bangunan/rumah bisa ada 2 keluarga, maka pada kasus ini
nomor urut bangunan/rumah untuk ke-2 keluarga tersebut
mempunyai nomor urut bangunan/rumah sama, sedangkan
nomor urut keluarganya ada 2 nomor.
Catatan:
- Nomor urut keluarga berbeda dengan nomor rumah yang
tercantum pada alamat rumah.
- Jangan sampai terjadi duplikasi nomor urut bangunan/rumah
maupun nomor urut keluarga satu rukun tetangga (RT). Apabila
ada 2 petugas yang diterjunkan secara terpisah dalam satu RT,
maka pastikan terlebih dahulu untuk membuat nomor urut rumah
bangunan/rumah maupun nomor urut keluarga secara berurutan
yang akan didatangi yang ada dalam satu RT
10. Alamat Rumah Isikan alamat rumah dengan jelas dan lengkap
menggunakan huruf balok II.
2) Blok II Keterangan Rumah Tangga
1. Rincian 1 Nama Kepala Keluarga
Nama kepala keluarga sesuai yang sesuai pengakuan.
2. Rincian 2
a. Rincian 2a Jumlah Anggota Keluarga (AK)
Isikan seluruh jumlah AK yang tinggal dan menetap di rumah
tangga
b. Rincian 2b Jumlah Anggota Keluarga diwawancara
Isikan jumlah AK yang diwawancara pada saat kunjungan
c. Rincian 2c Jumlah Anggota Keluarga dewasa (> 15 tahun)
Isikan jumlah AK dewasa yang berusia 15 tahun ke atas
d. Rincian 2d, 2e, 2f Jumlah Anggota Keluarga usia 10-54
tahun; 12-59 bulan; 0-11 bulan yaitu Isikan jumlah AK sesuai
batasan usia yang tercantum dalam pertanyaan
3. Rincian 3
Ditanyakan tentang ketersediaan air bersih yang paling sering
dan paling banyak digunakan untuk seluruh keperluan rumah
tangga (bukan hanya air minum)
4. Rincian 4
Ditanyakan tentang jenis sumber air bersih yang digunakan
Contoh sumber air terlindung: PDAM, sumur pompa, sumur gali
terlindung, mata air terlindung.
5. Rincian 5
Ditanyakan tentang ketersediaan jamban dalam bangunan rumah
yang ditempati oleh keluarga
6. Rincian 6
Ditanyakan tentang jenis jamban keluarga yang digunakan.
7. Rincian 7
Ditanyakan tentang ART yang pernah didiagnosis Schizoprenia
oleh tenaga kesehatan medis (dokter/perawat/bidan)
8. Rincian 8
Ditanyakan tentang kepatuhan ART minum obat schizophrenia
secara teratur. Obat yang dimaksud adalah obat-obatan medis.
9. Rincian 9
Ditanyakan tentang perlakuan terhadap ART yang menderita
gangguan jiwa dan untuk menggali informasi tentang keluarga
yang tidak didiagnosis namun terindikasi menderita gangguan
jiwa. Termasuk tindakan pemasungan adalah pengikatan,
pengisolasian, dan penelantaran.

3) BLOK III. KETERANGAN PENGUMPUL DATA


1. Rincian 1 Nama Pengumpul Data
Isikan menggunakan huruf balok
2. Rincian 2 Nama Supervisor
Supervisor ditunjuk berdasarkan kesepakatan di puskesmas
masing-masing.
3. Rincian 3 Tanggal Pengumpulan Data
Isikan tanggal, bulan, dan tahun saat pengumpulan data
dilakukan
4) BLOK IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA
1. Kolom (1) Nomor urut ART
Nomor urut ART sudah tertulis 1-15.
2. Kolom (2) Nama
Salin dari KK untuk memudahkan pencatatan Urutan penulisan
nama disesuaikan dengan kode hubungan dengan kepala
keluarga (kolom 3).
3. Kolom (3) Hubungan Anggota Keluarga
Tulis kode hubungan AK sesuai petunjuk di bagian bawah lembar
kuesioner
4. Kolom (4) Tanggal, bulan, tahun lahir
Untuk memudahkan, salin dari KK, KTP, SIM, atau akte kelahiran.
5. Kolom (5) Umur
Tulis umur responden saat pendataan. Penulisan umur dengan
pembulatan ke bawah (usia pada saat ulang tahun terakhir),
Perhitungan umur didasarkan pada kalender Masehi.
6. Kolom (6) Jenis Kelamin
Jangan menduga jenis kelamin berdasarkan namanya
7. Kolom (7) Status perkawinan
Isikan sesuai kode
8. Kolom (8) Sedang hamil?
Ditanyakan pada wanita usia 10-54 tahun, Pertanyaan tidak
memperhitungkan apakah sudah menikah/belum, masih
sekolah/tidak, belum pernah/sudah pernah menstruasi.
9. Kolom (9) Agama
Isikan sesuai kode jawaban.
10. Kolom (10) Pendidikan tertinggi
Ditanyakan pada AK usia > 5 tahun. Jawaban yang diisikan
adalah jenjang pendidikan terakhir yang sudah ditamatkan
11. Kolom (11) Status pekerjaan utama
Ditanyakan pada ART usia > 10 tahun. Jawaban yang diisikan
adalah pekerjaan dengan porsi waktu terbanyak atau pekerjaan
yang memberikan penghasilan terbesar.

5) BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU


1. Rincian A.1 Tulis nama dan nomor urut Anggota Keluarga
Salin nama dan nomor urut AK dari kolom (2) dan kolom (1) Blok
IV kuesioner.
2. Rincian A.2 NIK (Nomor Induk Kependudukan)
- Salin NIK dari KK atau KTP.
- AK yang belum/tidak mempunyai NIK diisikan kode
“9999999999999999”.
3. Rincian A.3 Tanggal Puldat
- Isikan tanggal pada saat kunjungan/wawancara AK yang
bersangkutan.
- Tanggal wawancara dapat berbeda antar anggota rumah
tangga.
4. Rincian A.4 Usia AK
- Jika AK berusia < 5 tahun pada saat wawancara, isikan pada
kotak bulan (usia 0-59 bulan).
- Jika AK berusia > 5 tahun pada saat wawancara, isikan pada
kotak tahun.
5. Rincian B.1
- Ditanyakan pada seluruh anggota keluarga.
- Jaminan kesehatan yang dimaksud meliputi JKN yang
diselenggarakan oleh BPJS kesehatan, asuransi swasta
maupun jamkesda
6. Rincian B.2
Ditanyakan kebiasaan ART yang pernah menghisap rokok/
mengunyah tembakau
7. Rincian B.3
Ditanyakan tentang kebiasaan AK buang air besar di jamban
8. Rincian B.4
Ditanyakan tentang kebiasaan AK menggunakan air bersih
9. Rincian B.5
- Ditanyakan tentang AK yang didiagnosis TB Paru oleh nakes.
- Probing AK yang malu untuk mengakui menderita atau pernah
menderita TB Paru
10. Rincian B.6
- Ditanyakan tentang kepatuhan AK minum obat TB paru
- Obat yang dimaksud adalah obat medis yang diminum paling
sedikit selama 6 bulan
11. Rincian B.7
Pertanyaan untuk menjaring suspek TB paru berdasarkan gejala
yang dirasakan oleh ART.
12. Rincian B.8
Ditanyakan tentang AK yang pernah didiagnosis hipertensi oleh
nakes.
13. Rincian B.9
Pertanyaan ini untuk mengetahui kepatuhan minum obat
hipertensi secara teratur.
14. Rincian B.10a
Ditanyakan apakah AK diukur tekanan darahnya oleh petugas
pada saat kunjungan survei Keluarga Sehat.
15. Rincian B.10b
Hasil pengukuran tekanan darah diisikan pada kotak yang
disediakan
16. Rincian B.11
Ditanyakan tentang penggunaan alat kontrasepsi/program
Keluarga Berencana
17. Rincian B.12
Ditanyakan tentang tempat ibu bersalin, yang termasuk fasyankes
adalah RS, RB, RSIA, puskesmas, praktik dokter, praktik bidan,
klinik bersalin (PMK NO.6 Tahun 2013)
18. Rincian B.13
- Ditanyakan pada AK usia 7-23 bulan
- Ditanyakan tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi
sewaktu usia 0-6 bulan
19. Rincian B.14
- Ditanyakan untuk AK usia 12-23 bulan
- Ditanyakan tentang imunisasi dasar yang wajib diberikan saat
bayi usia 0-11 bulan (disertai bukti buku KMS)
20. Rincian B.15
- Ditanyakan untuk ART usia 2-59 bulan
- Ditanyakan tentang pemantauan pertumbuhan balita minimal
melalui pertambahan berat badan dan tinggi badan

J. Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS)


- Perhitungan Indeks Keluarga Sehat bertujuan untuk menentukan
tingkatan keluarga menurut status kesehatan yang dimiliki keluarga
tersebut
- Pada perhitungan ini akan didapatkan 2 IKS, yaitu IKS keluarga inti dan
IKS keluarga besar
- IKS keluarga inti dapat dilakukan secara manual maupun melalui
program entry
- IKS keluarga besar hanya dapat diperoleh melalui program entry

K. Batasan Keluarga Sehat


Indeks Keluarga Sehat dibagi menjadi 3 Tingkatan :
1. >0,80 :keluarga sehat
2. 0,50-0,80 :keluarga pra-sehat
3. <0,50 :keluarga tidak sehat

L. Menentukan IKS Secara Manual


1) Pengisian kuesioner Rumah Tangga dan Individu oleh petugas (pilihan
jawaban Ya atau Tidak)
2) Interpretasi hasil pengisian kuesioner menjadi kategori N, Y, T untuk
masing2 indikator
3) Kategori hasil pengisian kuesioner dikode menjadi ‘sesuai indicator’
(nilai 1) dan ‘tidak sesuai indicator’ (nilai 0)
4) Menghitung nilai IKS

M. Keterangan Hasil Pengisian Kuesioner


N = Not applicable  indikator tersebut tidak mungkin ada pada anggota
keluarga. Indikator tersebut TIDAK BERLAKU untuk anggota keluarga
atau keluarga yang bersangkutan (misal: karena salah satu sudah
mengikuti KB, atau tidak dijumpai adanya penderita TB paru).

Y = kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga SESUAI dengan


indikator (misal: ibu memang melakuka persalinan di fasilitas kesehatan).

T = kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga TIDAK SESUAI


dengan indikator (misal: ayah ternyata merokok).

N. Cara penghitungan IKS Keluarga


Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu indikator
1. Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 1
2. Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 0
3. Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status N,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga tetap dengan status N
(tidak dihitung)
4. Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan
status T, maka indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0
meskipun di dalamnya terdapat status Y atau N
2. Penerapan
Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Salah satu contoh atau bentuk dari pendekatan keluarga yang dapat
dilakukan oleh puskesmas adalah melalui kegiatan kunjungan rumah
secara rutin dan terjadwal. Dengan kunjungan rumah, puskesmas dapat
memperoleh data profil kesehatan keluarga (prokesga) yang berguna untuk
mengenali secara lebih menyeluruh (holistic) masalah-masalah kesehatan
di keluarga. Selain itu, kegiatan promotif dan preventif terhadap keluarga
juga dapat terlaksana dengan kunjungan rumah. Dalam pelaksanaannya,
Pendekatan Keluarga terintegrasi dengan seluruh program yang ad di
Puskesmas.
Terobosan baru dalam pembangunan kesehatan berupa pendekatan
keluarga ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Sampai kapan
Indonesia harus terus menerus berkutat dengan persoalan-persoalan
kesehatan yang mendasar seperti tingginya angka kematian ibu/angka
kematian bayi (AKI-AKB), gizi buruk, penyebaran penyakit menular dan
tidak menular? Maka pertanyaan tersebut mungkin mampu dijawab dengan
keberhasilan "Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga",
oleh kerena sebagai tenaga kesehatan Nusantara Sehat yang ditugaskan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia harus ikut
turut serta dan melakukan program pendekatan keluarga ini.

***Penugasan Learning Journal


a. Membaca materi yang tersedia di folder materi pada google classroom untuk
pembelajaran yang akan diberikan
b. Mengisi learning journal (form terlampir)
c. Mengupload ke google classroom sampai jam 21.00 WIB sehari sebelum jadwal
materi tersebut diberikan

Anda mungkin juga menyukai