PENDAHULUAN
mempengaruhi sekresi enterosit dan fungsi absorbsi, terjadi dengan onset yang
tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari yang disebabkan faktor infeksius baik
oleh virus, bakteri maupun parasit atau dapat disebabkan oleh faktor-faktor
peringkat utama penyebab morbiditas dan mortalitas pada anak.2 Di dunia, anak
dalam rentang usia di bawah lima tahun mengalami setidaknya tiga episode
Gastroenteritis akut setiap tahunnya dan sekitar 1,87 juta anak dilaporkan
termasuk Indonesia Gastroenteritis akut pada anak di bawah lima tahun sedikitnya
kejadian kasus ini pada balita sepanjang tahun 2015 sebanyak 2.287 kasus, pada
tahun 2014 sebanyak 2.456 kasus, dan 2013 sebanyak 3.012 kasus.6 Kemudian
1
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. AS
Ayah Ibu
Keluhan utama: Muntah setiap kali makan, BAB encer, demam, dan batuk
2
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Ishak Umarella Tulehu
sekitar pukul 10.22 WIT, dengan keluhan muntah, BAB encer, dan demam sejak
empat hari sebelum masuk RS. Keluhan ini dirasakan semakin memberat karena
pada pasien namun keluhan kali ini yang dirasakan paling berat karena membuat
pasien tampak lemas, gelisah, dan bersikap pasif. Keluhan demam diketahui ada
sepanjang hari dengan suhu tubuh yang fluktuatif (40ºC saat masuk IGD),
keluhan muntah diketahui terjadi setiap kali pasien makan, dan keluhan BAB
encer terjadi dengan frekuensi 5 kali dalam sehari, feses encer disertai ampas.
Keluhan disertai batuk berdahak kira-kira satu hari setelah pasien demam. Dahak
sulit dikeluarkan, dan tidak disertai adanya darah. Pasien datang dengan keadaan
umum tampak sakit sedang, menangis kuat, gelisah, mata cekung, disertai mulut
dan bibir yang tampak kering. Riwayat makan kurang baik dan minum cukup,
BAK normal.
Pasien pernah dibawa orang tuanya ke RSUD dr. Ishak Umarella Tulehu
3
b. Ibu pasien tinggal di rumah, pekerjaan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga,
Pasien merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Setiap bulan selama masa
selama kehamilan diketahui pernah menderita anemia dan diberi tablet suplemen
b. Riwayat persalinan:
oleh bidan, langsung menangis, berat badan lahir 3,5 kg, panjang badan lahir 48
cm, dan lingkar kepala tidak diketahui. Warna ketuban tidak diketahui dan oleh
Beberapa hari setelah bayi lahir diketahui sklera tampak ikterik dan berlangsung
sekitar ±1 minggu.
d. Riwayat Makanan:
pemberian susu formula standart Dancow 1+. Riwayat pemberian makanan semi
padat berupa bubur halus sejak usia 6 bulan. Pasien diketahui belum diberikan
nasi sebagai makanan utama. Saat di rumah, sebelum sakit, pasien makan 3 kali
4
sehari dengan menu makanan keluarga sehari-hari sebagai campuran untuk
bubur halus.
berat badan pasien tidak sesuai dengan usia maupun panjang badannya. Sampai
mengangkat badan untuk duduk, masih mengoceh dengan kata-kata yang tidak
f. Riwayat Imunisasi:
PEMERIKSAAN FISIK
a. Status present
Kesan umum : Tampak sakit sedang dan menangis kuat
Nadi : 126 ×/menit lemah dan reguler
Tekanan darah : (Tidak dievaluasi)
Laju napas : 24 ×/menit
Suhu aksila : 40°C
Saturasi O2 : 98% dengan Pulse Oxymeter
Kesadaran (GCS) : E4V5M6
Berat badan / Panjang badan : 6,7 kg / 70,3 cm
5
b. Status generalis
Kepala : Bentuk kepala normal simetris, rambut lurus hitam dan jarang,
tidak mudah dicabut, ubun-ubun kecil dan menutup.
Wajah : Tidak tampak fasies sindrom tertentu, lipatan dahi normal, tidak
didapati old man face.
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, iris hitam, kedua
pupil bulat isokhor 3 mm dengan refleks cahaya kedua mata
normal. Tidak ada katarak, tidak ada nistagmus ataupun
strabismus. Mata cekung, tampak bengkak pada palpebra inferior
karena pasien menangis, celah kelopak mata kanan-kiri simetris.
Tidak ada otore maupun hiperemis.
Telinga : Tidak ada rinore, tidak ada perdarahan, dan tidak ada hiperemi
Hidung : mukosa.
Sianosis ataupun pucat tidak ditemukan di sekitar mulut, mukosa
Mulut : bibir dan lidah kering, sudut mulut kanan-kiri simetris, refleks
menelan normal.
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening anterior, posterior,
Leher : submental dan submandibula.
Bentuk dada normal, gerakan pernapasan simetris pada kedua
Dada : lapang paru, tampak retraksi interkosta ringan pada dinding dada.
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : Perabaan detak jantung kesan normal, Iktus kordis tidak teraba.
Perkusi : Batas jantung sulit dievaluasi.
Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler, bunyi jantung tambahan tidak
ditemukan.
Paru-paru
Kanan Kiri
6
Perkusi : Sonor, agak pekak di lobus Sonor, agak pekak di lobus
inferior inferior
Auskultasi : Bronkovesikuler, rhonki Bronkovesikuler, rhonki
terdengar di sekitar lobus paru terdengar di sekitar lobus paru
inferior, wheezing tidak inferior, wheezing tidak
terdengar. terdengar.
Abdomen
Inspeksi : Perut agak cekung, tidak ditemukan distensi abdomen, hernia
umbilikus tidak ada, sikatrik tidak ada, tidak tampak ada akumulasi
cairan.
Auskultasi : Bising usus terdengar, kesan meningkat.
Perkusi : Timpani terdengar di seluruh bagian abdomen, tidak ditemukan
adanya bunyi pekak di seluruh bagian abdomen.
Palpasi : Hepar sulit dinilai, limpa sulit dinilai, nyeri tekan sulit dinilai dan
massa tidak ditemukan.
Kulit : Kuku tidak tampak kelainan berupa bentuk atau perubahan warna
tertentu.
Kelenjar : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan Laboratorium (29-03-2019)
7
FOTO PASIEN PADA PERAWATAN HARI KE-2 (25-03-2019)
8
FOLLOW UP PERJALANAN PENYAKIT PASIEN SAAT TIBA DI IGD
Hari
S O A P
Perawatan
Hari ke-1 - Demam (+), Kesadaran: Kompos mentis, GCS E4V5M6, nadi 126 ×/menit, Diagnosis kerja: Rencana Diagnostik:
(24-03-2019) kejang (-) frekuensi napas 24 ×/menit, suhu aksiler 400C, saturasi O2 98% - Darah Lengkap
Ruang dengan Pulse Oxymeter. Berat badan 6,7 Kg, Panjang badan - GEA dengan
- Batuk berdahak Rencana Terapi:
Instalasi 70,3 cm.
Gawat Darurat (+), sesak (-) dehidrasi ringan- - IVFD RL 10 tpm makro
- Napsu makan Status generalis: - Ondansentron 0,5 cc tiap 8 jam/iv
sedang
- Wajah: bulat, simetris, ikterik (-), pucat (+), edema (-)
kurang, minum - Ceftriaxone 250 cc tiap 12 jam/iv
- Mata: edema periorbital (-), sklera ikterik (-), konjungtiva - ISPA
(+), ASI/PASI anemis (-) - Paracetamol 2,5 cc tiap 4 jam/iv
(+/+), mual (+), - Pulmo: simetris (+/+), retraksi (+), bronkovesikular (+/+), - Obs. Febris H-4
rhonki (+/+), wheezing (-/-)
muntah (+), BAB
- Jantung: bunyi jantung I&II reguler, bunyi tambahan (-)
encer (+) frek 5=x, - Abdomen: cekung (+), distensi (-), hernia umbilikus (-), acites
ampas (+) (-)
- BAK (+), warna - Genitalia: normal
- Ekstremitas: Lengkap, akral hangat, CRT < 3 detik.
kuning pekat.
Status anthropometri:
PB 70,3 cm (<-3 SD, WHO childs growth standart) Minum 120 ml/hari
9
FOLLOW UP PERJALANAN PENYAKIT PASIEN SETELAH DIJADIKAN KASUS
Hari
S O A P
Perawatan
Hari ke-2 - Demam (+), Kesadaran: Kompos mentis, GCS E4V5M6, nadi 140 ×/menit, Diagnosis kerja: Rencana Diagnostik:
(25-03-2019) kejang (-) frekuensi napas 34 ×/menit, suhu aksiler 39,70C, saturasi O2 - Darah Lengkap
Ruang 96% dengan Pulse Oxymeter. Berat badan 6,7 Kg, Panjang - GEA dengan
- Batuk berdahak - Urine Lengkap
Perawatan badan 70,3 cm.
Anak (+), sesak (-) dehidrasi ringan- - Foto thorax
- Napsu makan Status generalis: Rencana Terapi:
sedang
- Wajah: bulat, simetris, ikterik (-), pucat (+), edema (-)
kurang, minum - IVFD RL 10 tpm makro
- Mata: edema periorbital (-), sklera ikterik (-), konjungtiva - Bronkopneumonia
(+), ASI/PASI anemis (-) - Ondansentron 0,5 cc tiap 8 jam/iv
(+/+), mual (+), - Pulmo: simetris (+/+), retraksi (+), bronkovesikular (+/+), - Obs. Febris H-4 - Ceftriaxone 250 mg tiap 12 jam/iv
rhonki (+/+), wheezing (-/-)
muntah (+), BAB - Dexamethason 1 mg/iv (extra)
- Jantung: bunyi jantung I&II reguler, bunyi tambahan (-)
encer (+) frek 2x, - Abdomen: cekung (+), distensi (-), hernia umbilikus (-), acites - Diphenhydramine HCl 0,7 ml/iv (extra)
ampas (+) (-) - Paracetamol 7 cc tiap 4 jam/iv
- BAK (+), warna - Genitalia: normal - Kompres air hangat
- Ekstremitas: Lengkap, akral hangat, CRT < 3 detik.
kuning pekat.
Status anthropometri:
PB 70,3 cm (<-3 SD, WHO childs growth standart) Minum 120 ml/hari
10
Hasil Foto Thorax PA, tanggal 26-03-2019
11
Hari
S O A P
Perawatan
Hari ke-3 - Demam (+), Kesadaran: Kompos mentis, GCS E4V5M6, nadi 125 ×/menit, Diagnosis kerja: Rencana Diagnostik:
(26-03-2019) kejang (-) frekuensi napas 30 ×/menit, suhu aksiler 390C, saturasi O2 97% - Darah Lengkap
Ruang dengan Pulse Oxymeter. Berat badan 6,7 Kg, Panjang badan - GEA e.c infeksi
- Batuk berdahak - Urine Lengkap
Perawatan 70,3 cm.
Anak (+), sesak (-) bakteri dengan - LED
- Napsu makan Status generalis: - Albumin
dehidrasi ringan-
- Wajah: bulat, simetris, ikterik (-), pucat (+), edema (-)
kurang, minum - Foto thorax AP
- Mata: edema periorbital (-), sklera ikterik (-), konjungtiva sedang
(+), ASI/PASI anemis (-) - Konsultasi Departemen Gizi
(+/+), mual (+), - Pulmo: simetris (+/+), retraksi (+), bronkovesikular (+/+), - Bronkopneumonia Rencana Terapi:
rhonki (+/+), wheezing (-/-)
muntah (+), BAB - Hiperpireksia - IVFD RL 10 tpm makro
- Jantung: bunyi jantung I&II reguler, bunyi tambahan (-)
encer (+) frek 3x, - Abdomen: cekung (+), distensi (-), hernia umbilikus (-), acites - Zinc 1 x 5 ml p.o
ampas (+) (-) - Pulv. Batuk 3 x 1
- BAK (+), warna - Genitalia: normal
- Lacto B 2 x 1 sch. p.o
- Ekstremitas: Lengkap, akral hangat, CRT < 3 detik.
kuning pekat. - Ceftriaxone 250 mg tiap 12 jam/iv
Status anthropometri: - Paracetamol 7 cc tiap 4 jam/iv
PB 70,3 cm (<-3 SD, WHO childs growth standart) - Kompres air hangat
12
Hari
S O A P
Perawatan
Hari ke-4 - Demam (+), Kesadaran: Kompos mentis, GCS E4V5M6, nadi 112 ×/menit, Diagnosis kerja: Rencana Diagnostik:
(27-03-2019) kejang (-) frekuensi napas 28 ×/menit, suhu aksiler 37,90C, saturasi O2 - Darah Lengkap
Ruang 96% dengan Pulse Oxymeter. Berat badan 6,7 Kg, Panjang - GEA e.c infeksi
- Batuk berdahak - Urine Lengkap
Perawatan badan 70,3 cm.
Anak (+), sesak (-) bakteri dengan - LED
- Napsu makan Status generalis: - Albumin
dehidrasi ringan-
- Wajah: bulat, simetris, ikterik (-), pucat (+), edema (-)
kurang, minum - Konsultasi Departemen Gizi
- Mata: edema periorbital (-), sklera ikterik (-), konjungtiva sedang
(+), ASI/PASI anemis (-) Rencana Terapi:
(+/+), mual (-), - Pulmo: simetris (+/+), retraksi (+), bronkovesikular (+/+), - Bronkopneumonia - IVFD RL 10 tpm makro
rhonki (+/+), wheezing (-/-)
muntah (-), BAB - Hiperpireksia - Pulv. Batuk 3 x 1 p.o
- Jantung: bunyi jantung I&II reguler, bunyi tambahan (-)
encer (+) frek 1x, - Abdomen: cekung (+), distensi (-), hernia umbilikus (-), - Lacto B 2 x 1 sch. p.o
ampas (+) acites (-) - Ceftriaxone 250 mg tiap 12 jam/iv
- BAK (+), warna - Genitalia: normal
- Paracetamol syr. 2,5 cc tiap 4 jam p.o
- Ekstremitas: Lengkap, akral hangat, CRT < 3 detik.
kuning pekat. - Kompres air hangat
Status anthropometri: - Monitoring asupan/BB.
PB 70,3 cm (<-3 SD, WHO childs growth standart)
13
Hari
S O A P
Perawatan
Hari ke-5 - Demam (+), Kesadaran: Kompos mentis, GCS E4V5M6, nadi 148 ×/menit, Diagnosis kerja: Rencana Diagnostik:
(28-03-2019) kejang (-) frekuensi napas 34 ×/menit, suhu aksiler 38,10C, saturasi O2 - Urine Lengkap
Ruang 96% dengan Pulse Oxymeter. Berat badan 6,8 Kg, Panjang - GEA e.c infeksi
- Batuk berdahak - Konsultasi Departemen Gizi
Perawatan badan 70,3 cm.
Anak (+), sesak (-) bakteri dengan Rencana Terapi:
- Napsu makan Status generalis: - IVFD RL 8 tpm makro
dehidrasi ringan-
- Wajah: bulat, simetris, ikterik (-), pucat (+), edema (-)
kurang, minum - Pulv. Batuk 3 x 1 p.o
- Mata: edema periorbital (-), sklera ikterik (-), konjungtiva sedang
(+), ASI/PASI anemis (-) - Ceftriaxone 250 mg tiap 12 jam/iv
(+/+), mual (-), - Pulmo: simetris (+/+), retraksi (+), bronkovesikular (+/+), - Bronkopneumonia - Paracetamol syr. 2,5 cc tiap 4 jam p.o
rhonki (+/+), wheezing (-/-)
muntah (-), BAB - Marasmus - Kompres air hangat
- Jantung: bunyi jantung I&II reguler, bunyi tambahan (-)
(+), encer (-) - Abdomen: cekung (+), distensi (-), hernia umbilikus (-), - Monitoring asupan/BB.
- BAK (+), warna acites (-) - F.75 90 ml tiap 3 jam p.o
kuning pekat. - Genitalia: normal
- Ekstremitas: Lengkap, akral hangat, CRT < 3 detik.
Status anthropometri:
PB 70,3 cm (<-3 SD, WHO childs growth standart)
14
Hari
S O A P
Perawatan
Hari ke-6 - Demam (+), Kesadaran: Kompos mentis, GCS E4V5M6, nadi 114 ×/menit, Diagnosis kerja: Rencana Diagnostik:
(29-03-2019) kejang (-) frekuensi napas 30 ×/menit, suhu aksiler 38,70C, saturasi O2 - Konsultasi Departemen Gizi
Ruang 99% dengan Pulse Oxymeter. Berat badan 6,8 Kg, Panjang - GEA e.c infeksi
- Batuk berdahak Rencana Terapi:
Perawatan badan 70,3 cm.
Anak (+), sesak (-) bakteri dengan - IVFD RL 8 tpm makro
- Napsu makan Status generalis: - Pulv. Batuk 3 x 1 p.o
dehidrasi ringan-
- Wajah: bulat, simetris, ikterik (-), pucat (+), edema (-)
kurang, minum - Ceftriaxone 250 mg tiap 12 jam/iv
- Mata: edema periorbital (-), sklera ikterik (-), konjungtiva sedang
(+), ASI/PASI anemis (-) - Paracetamol syr. 2,5 cc tiap 4 jam p.o
(+/+), mual (-), - Pulmo: simetris (+/+), retraksi (+), bronkovesikular (+/+), - Bronkopneumonia - Monitoring asupan/BB.
rhonki (+/+), wheezing (-/-)
muntah (-), BAB - Marasmus - F.75 90 ml tiap 3 jam p.o
- Jantung: bunyi jantung I&II reguler, bunyi tambahan (-)
(-), encer (-) - Abdomen: cekung (+), distensi (-), hernia umbilikus (-),
- BAK (+), warna acites (-)
kuning pekat. - Genitalia: normal
- Evaluasi pasien sampai jam 18.00
- Ekstremitas: Lengkap, akral hangat, CRT < 3 detik.
WIT, kalau membaik, pasien BLPL.
Status anthropometri: - Aff infus karena flebitis
PB 70,3 cm (<-3 SD, WHO childs growth standart) - Minum 240 ml/hari
- Ibu pasien menandatangani
Skor Dehidrasi Modifikasi: 7
keterangan PULPAK 29-03-2019
(18.15 WIT)
15
RESUME
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Ishak Umarella Tulehu
sekitar pukul 10.22 WIT, dengan keluhan muntah, BAB encer, dan demam sejak
empat hari sebelum masuk RS. Keluhan ini dirasakan semakin memberat karena
pasien namun keluhan kali ini yang dirasakan paling berat karena membuat pasien
tampak lemas, gelisah, dan bersikap pasif. Keluhan demam diketahui ada sepanjang
hari dengan suhu tubuh yang fluktuatif, keluhan muntah diketahui terjadi setiap kali
pasien makan, dan keluhan BAB encer terjadi dengan frekuensi 5 kali dalam sehari,
feses encer disertai ampas. Keluhan disertai batuk berdahak kira-kira satu hari
setelah pasien demam. Dahak sulit dikeluarkan, dan tidak disertai adanya darah.
Pasien datang dengan keadaan umum tampak sakit sedang, menangis kuat, gelisah,
mata cekung, disertai mulut dan bibir yang tampak kering. Pasien mendapat ASI
sampai sekarang, lalu sekitar usia 6 bulan diberikan bersamaan dengan susu
formula dan tambahan bubur halus. Riwayat makan kurang baik dan minum cukup,
BAK normal.
dikategorikan sebagai pasien dehidrasi, pasien tampak lemas tapi dengan kesadaran
yang masih baik. Suhu aksila 40ºC, frekuensi napas 24 x/menit, nadi 126 x/menit,
saturasi oksigen 98% dengan pulse oxymeter, berat badan 6,7 kg, dan panjang badan
70,3 cm. Pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan, mata ditemukan
cekung juga bengkak pada palpebra inferior kedua mata akibat pasien menangis.
Pada pemeriksaan paru ditemukan rhonki pada lobus inferior kedua lapang paru.
16
Pada pemeriksaan abdomen ditemukan dinding perut yang agak cekung, timpani,
WHO (z-score) yaitu berat badan sesuai usia ditemukan pasien berada pada <-3 SD,
panjang badan sesuai usia juga <-3 SD, dan berat badan sesuai panjang badan
ditemukan status gizi pasien berada pada -3 SD, sehingga beberapa tatalaksana
Pemeriksaan Malaria dengan hasil negatif, dan pemeriksaan urine lengkap tidak
ditemukan kelainan.
III. DIAGNOSIS
Penyerta : Leukosistosis.
IV. PENATALAKSANAAN
17
- Paracetamol syr. 2,5 cc tiap 4 jam p.o
- Kompres air hangat
- Monitoring asupan/BB.
- F.75 90 ml tiap 3 jam p.o
18
PEMBAHASAN
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Ishak Umarella Tulehu
sekitar pukul 10.22 WIT, dengan keluhan muntah, BAB encer, dan demam sejak
empat hari sebelum masuk RS. Keluhan ini dirasakan semakin memberat karena
pada pasien namun keluhan kali ini yang dirasakan paling berat karena membuat
pasien tampak lemas, gelisah, dan bersikap pasif. Keluhan demam diketahui ada
sepanjang hari dengan suhu tubuh yang fluktuatif, keluhan muntah diketahui terjadi
setiap kali pasien makan, dan keluhan BAB encer terjadi dengan frekuensi 5 kali
dalam sehari, feses encer disertai ampas. Keluhan disertai batuk berdahak kira-kira
satu hari setelah pasien demam. Dahak sulit dikeluarkan, dan tidak disertai adanya
darah. Pasien datang dengan keadaan umum tampak sakit sedang, menangis kuat,
gelisah, mata cekung, disertai mulut dan bibir yang tampak kering. Pasien mendapat
ASI sampai sekarang, lalu sekitar usia 6 bulan diberikan bersamaan dengan susu
formula dan tambahan bubur halus. Riwayat makan kurang baik dan minum cukup,
BAK normal.
19
Tabel 1. Skor Dehidrasi Modifikasi UNHAS7
YANG DINILAI SKOR
1 2 3
WHO (z-scores) yaitu tinggi badan per usia didapatkan <-3 SD yang berarti pasien
memiliki perawakan pendek (stunted). Berat badan ideal anak tersebut 8-9 kg pada
pemeriksaan status gizi berdasarkan kurva WHO berat badan per usia.8
20
Gambar 2. Kurva standart pertumbuhan anak (W-for-Age) WHO8
485x103 per mikroliter. Kemudian pada pemeriksaan lab tanggal 26 maret, masih
21
didapatkan adanya peningkatan leukosit dengan dominasi granulosit, namun
dengan kadar granulosit yang rendah. Hb 9,9 gr.dL-1, dan trombosit 427x103 per
keadaan tubuh terinfeksi bakteri. Pada pemeriksaan foto thorax ditemukan adanya
gambaran infiltrasi akibat infeksi sebelumnya yaitu infeksi paru yang menyebabkan
22
DAFTAR PUSTAKA
23