Trauma : paling
banyak
Tumor serebri
Stroke perdarahan
Hidrosefalus
Infeksi : Abses dan
Empyema Intrakranial
Tumor Sistem Saraf
Tanda dan Gejala Tumor Otak
Tumor Supratentorial
Tanda dan gejala
– Peningkatan TIK nyeri kepala, mual/muntah, kejang, kesadaran
menurun
• Karena masa tumor atau edema
• Karena blokade aliran CSS
– Defisit neurologis fokal : hemiparese/plegia, afasia, buta, anosmia,
kejang, Perubahan status mental : depresi, lethargy, apathy, bingung dll
• Akibat destruksi parenkim otak oleh invasi tumor
• Akibat kompresi parenkim oleh tumor/edema/perdarahan
• Akibat kompresi pada saraf kranial
– Gejala mirip TIA atau stroke
• Oklusi vasa oleh sel tumor
• Perdarahan intratumoral
– Kasus khusus : gejala gangguan endokrin, pituitary apopleksi,
kebocoran CSS
Tumor infratentorial
Tanda dan gejala fokal serebelum
Mayoritas dengan tanda peningkatan TIK karena
hidrosefalus
– Nyeri kepala
– Nausea/vomiting : bisa juga karena tekanan
langsung tumor pada nukleus n vagus pada area
postrema
– Papilledema
– Gangguan gait/ataksia
– Vertigo
– Diplopia
Pemeriksaan
Radiologis
– Skull foto :
• Kalsifikasi – oligodendroglioma,
meningioma, kraniofaringioma
• Lesi osteolitik – tumor tulang,
dermoid/epidermoid, kordoma
• Tanda peningkatan TIK – diastasis
sutura, impresio digitatae, erosi
klinoid posterior
• Pergeseran Pineal body (kalsifikasi)
CT Scan
– CT Scan : bisa secara jelas menggambarkan
• Lokasi – frontal, parietal, oksipital dll
– Intraparenkim – astrositoma, glioma
– Ekstraparenkim – meningioma
• Efek dari tulang disekitarnya
– Hiperostosis – meningioma, osteoma
• Lesi tunggal atau multipel
– Multipel – metastasis Aksial
• Efek pemberian bahan kontras
– Tak ada – low grade astrocytoma
– Ireguler – malignant astrocytoma
– Homogen – meningioma
• Efek masa
– Pergeseran garis tengah (midline shift)
– Kompresi ventrikel
– Hidrosefalus
Coronal
– MRI : Magnetic Resonance MRI
Imaging
• Site
• Mass effect
• Multiplicity
• Coronal & sagittal scanning
• Paramagnetic enhancement
MRA CT 3D
Angiografi
Laboratorium
Laju endap darah – meningkat pada kasus-kasus
malignansi
Pemeriksaan CSS – sitologi
Tumor marker – Skrining , staging, dan refleksi
adanya tumor
– Tumor glial – Glial fibrillary acidic protein (GFAP)
– Metastasis – sitokeratin, PSA, CEA, AFP, hCG, thyroid
dll
Penatalaksanaan
Medikamentosa :
• bersifat sementara untuk mengurangi oedem serebri
injeksi deksametason 20 mg
Operasi
• Dipengaruhi
– Teknik operasi : besar tumor, letak tumor
– Keadaan umum pasien : Karnofsky score
Radioterapi
• Untuk tumor ganas
Kemoterapi
• Untuk tumor ganas
Operatif
Sebelum dan sesudah Operasi
Stroke
Iskemik
– Sklerotik/stenotik
– Thrombotik
Haemorhagic
– Subarachnoid
– Intraserebral/subdural
Problem
Efek massa
– peningkatan TIK
– herniasi
– iskemik/infark/mati
Gangguan vaskularisasi
– iskemik
– infark
– mati
Diagnostik
Klinis
Radiologis
– CT scan
– MRI
– MRA
– Angiografi
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Pembedahan
– Hemorhagik :
• Evakuasi hematoma :
bila volume > 30 cc
• Clipping/embolisation
aneurysm
– Iskemik :
• Stenting/balooning
artery
• Arterial bypass
Abses serebri
Abses Serebri
– Sumber infeksi
• Hematogen
• Penyebaran lokal
• Per kontinuitatum
Organisme penyebab
– Teknik kultur aerob dan anaerob baik 80% px
bisa diidentifikasi kumannya
– Dipengaruhi sumber infeksi:
• Middle ear : (OMPK)
– Streptococcus milleri, Bacteroides fragilis, E. Coli, Proteus,
Strep pneumoniae
• Sinus paranasalis : sinusitis
– Strep pneumoniae, Strep milleri
• Hematogen : adanya Abses Paru, Endokarditis, CHD
– Strep pneumoniae, Strep milleri, Staph aureus
• Trauma/pembedahan :
– Staph aureus
• Px immunocompromised :
– Toxoplasma, Aspergillus, Candida, Nocardia, Listeria
Klinis
Pemeriksaan
radiologis:
– X-foto kepala
– USG kepala:
– CT scan kepala
– MRI
USG Kepala
bila fontanela masih terbuka, untuk melihat besarnya
ventrikel, proporsi kepala.
neonatus Intrauterine
CT scan kepala
< 2 th
Struktur anatomi
– a. sistem ventrikel :
ventrikulomegali
– b. ruang subarakhnoid (-)
– c. ruang subdural / epidural
– d. jaringan otak : edema, atrofi
– e. fosa posterior
kemungkinan etiologi :
IVH,tumor
kelainan lain
> 2 th
Pemeriksaan lab. CSS
Proyeksi AP
Proyeksi Lateral
Proyeksi Oblique
Myelografi
Bhn kontras intradural
Foto spine
Lokasi blokade CSS
Perkiraan penyebab
Level lesi harus sudah CT Scan
diketahui
– Klinis
– Radiologis
CT Plain/Polos
– Tanpa bhn kontras
CT Myelografi
– Dengan bahan kontras
Baik untuk evaluasi
struktur tulang
Kurang baik untuk
evaluasi jaringan lunak
MRI
Pemeriksaan terbaik untuk kelainan spinal
Level klinis harus diketahui
Bisa mengetahui lesi intra/ekstradural
Sagittal/axial view
Baik untuk evaluasi soft tissue
Penatalaksanaan
Pembedahan
– Tumor primer :
• Laminektomi ekstirpasi
– Tumor metastase :
• Ekstradural , multipel, batas
tidak jelas, ada kelainan
malignant di tempat lain
paliative menghilangkan
nyeri
– Infeksi /spondilitis TBC dengan
abses peridural :
• Debridement, drainase abses
• Stabilisasi
Hernia Nucleus Pulposus
( HNP )
Definisi
Yaitu : protrusi diskus
intervertebralis (nucleus
pulposus) melalui lokus minoris
pada annulus fibrosus ke
posterior/posterolateral
sehingga menekan medula
atau radiks spinalis
Sering terjadi :
– Servikal bawah : parese lengan
– Lumbal : L4, L5
Gambar HNP dan penekanan pada radiks
saraf
Gejala Nyeri radikuler (ischialgia atau
brakhialgia) :
– Kompresi radix spinalis spt tersengat
listrik, menyebar sesuai dengan distribusi
radiks spinalis tertentu
Sensorik :
– mula2 hiperestesi (nyeri) hipo /
anestesi, saddle back anaesthesia (atrofi
radiks)
Motorik :
– parese / plegia: mono-/para-/tetra-
Refleks : hipo/hiperefleksia
Otonom : impotensi /retensio urin et alvi/
gangguan trophic
SLR / Laseque test : nyeri radikuler timbul pada elevasi seluruh
tungkai kurang dari 60°
Diagnosis
Myelografi
– Indentasi (filling defect) oleh
bulging/protruded disc
CT myelografi
– Gambaran herniasi diskus
– Penekanan pada myelum atau
radiks
MRI
– Gambaran herniasi diskus
– Penekanan pada myelum atau
radiks
– Lebih unggul untuk menilai
‘soft tissue’
Terapi
Non Bedah
– Bed rest 1 – 2 mgg
– Analgesik
– Edukasi : postur, posisi, teknik mengangkat
– Kembali aktifitas & pekerjaan secara bertahap
– Bahaya terjadi parese impoten
Bedah
– Indikasi
• Terapi non bedah gagal
5-8 mgg sejak onset
radikulopati
• Penderita yang tidak
setuju tx non bedah
• Operasi urgent, bila :
– Cauda Equina Syndrome
(CES)
– Defisit motorik progresif
– ‘intolerable pain’
walaupun telah diberikan
obat nyeri narkotik yang
adekuat
Macam operasi
– Pendekatan trans kanal
• Laminektomi dan disektomi
• Mikrodisektomi
– Pendekatan intradiskal
• Percutaneous endoscopic
discectomy
• Laser disc decompression
• Chemonucleolysis : dgn
chymopapain
Myelomeningokel
Myelomeningocele
Definisi :
– Protrusi myelum, radiks saraf dan meningen melalui defek
pada tulang belakang,
Lumbosakral >>
Berdasar isi kantung cele :
– Myelomeningocele : myelum + meningen + LCS
– Meningocele : meningen + LCS
Tipe :
– Aperta (terbuka) : Spina bifida kistika
• terdapat benjolan kantong (cele) pada garis tengah
tubuh (midline) atau myelum tampak /tertutup kulit yang
tidak sempurna/selaput tipis
– Mielokel jaringan saraf ikut herniasi.
– Meningokel jaringan saraf tidak ikut herniasi.
– Okulta : Spina bifida Okulta
• Tak tampak benjolan , kulit penutup normal
• Diketemukan secara kebetulan
• Kadang-kadang: rambut berlebihan, lipoma, dimple, sinus
kulit, hiperpigmentasi.
KLINIS
Benjolan pada permukaan garis tulang belakang sejak lahir
Sering disertai Defek kulit : Kulit seperti membran
– Kebocoran LCS
– Tampak jaringan saraf / mielum (placode)
Defisit neurologis :dipengaruhi isi kantung, luas dan
ketinggian lokasinya
– Para paresis / plegi
– Inkontinensia urin / alvi
– Disfungsi seksual
– Gangguan sensorik / reflek ( / - )
KELAINAN PENYERTA
– 1.Deformitas pelvis / kaki /
tungkai
– 2.Deformitas punggung:
• skoliosis (30%)
• kifosis
– 3.Hidrosefalus: 80% dari
penderita
TERAPI
1. Pembedahan
- Eksisi cele, Penutupan defek duramater dan kulit
- Hidrosefalus: VP shunt
2. Rehabilitasi
Bahan bacaan yang dianjurkan
Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, ed. Sjamsuhidajat
dan Wim de Jong
Etiologi
Faktor genetik
Radiasi kranial
Immunosupresi
Alkoholism
Perokok
Eksposure pekerjaan
Diet
Infeksi
Allergi
Trauma kepala
Pendahuluan
Tumor Otak
– Tumor otak :
• 1,4% semua kanker, 2,3% kematian akibat kanker
– Insiden :
• Meningkat ~ umur :
– 12 th 4/100.000, >35 th 6/100.000, >55 th 18/100.000, >75 th
70/100.000
• Amerika
– Tumor primer : 4-10/100.000 penduduk
» 1986 - 17.000 kasus baru / tahun
» 2002 – 35.000 kasus baru/tahun
– Tumor sekunder : ± sama
– Di Indonesia : ??
• Jml Penduduk ± 250 juta 15.000 kasus baru per tahun (????) atau 1250
kasus baru per bulan
Diagnosis Banding
Vaskuler Infeksi
– Hematoma – Abses
– Giant aneurysm – Tuberculoma
– AVM – Sarcoidosis
– Edema infark – Ensefalitis
– Venous thrombosis Kista
Trauma – Arakhnoid
– Hematoma – Parasit (hydatid)
– Kontusio
Tumor Spinal
Epidemiologi Pembagian
– 15% tumor primer SSP – Ekstradural : 55%
intraspinal • Metastase >>
– Mayoritas jinak • Prognose jelek
– Gejala mayoritas: tanda-tanda – Intradural ekstrameduler : 40%
kompresi myelum/medula • Meningioma atau Neurinoma
spinalis • Benigna
• Prognosis baik
– Intrameduler : 5%
• Astrocytoma < ependymoma
• Prognose jelek
Penatalaksanaan
Antibiotika
Drainase abses
Penanganan Fokus infeksi
Penatalaksanaan