Peritoneal dialisis.
PERITONEAL DIALISIS
Kateter Tenckhoff
PRINSIP DIALISIS
Cairan tersebut didiamkan untuk waktu tertentu (6 – 8 jam) dan peritoneum bekerja
sebagai membrane semi permeable untuk mengambil sisa-sisa metabolisme dan
kelebihan air dari darah.
Kemudian akan terjadi proses osmosis, difusi dan konveksi di dalam rongga
peritoneum.
Setelah dwell time selesai cairan akan dikeluarkan dari rongga peritoneum melalui
catheter yang sama, proses ini berlangsung 4-6 kali dalam sehari selama 7 hari
dalam seminggu
VIDEO PENGGUNAAN CAPD
PRINSIP DIALISIS
Ultra-filtrasi
Perpindahan molekul pelarut (air) melewati membran peritoneal yang dikendalikan oleh gradien tekanan
disebut ultra-filtrasi (UF). Tingginya konsentrasi dekstrosa dalam cairan dialisat menyebabkan tekanan
osmotik untuk ultra-filtrasi.
Konveksi
Molekul-molekul terlarut bergerak dalam jumlah besar dengan pelarut (air).
Net ultra-filtrasi
Perbedaan volume cairan yang dimasukkan ke dalam rongga peritoneum dengan cairan yang
dikeluarkan.
Penyerapan limfatik
Air (dengan zat terlarut) dalam jumlah yang signifikan juga diserap ke dalam limfatik.
PRINSIP DIALISIS
Cl 96 – 102
Laktat 35 – 40
pH 5,2 - 5,5
KEUNTUNGAN DIALISIS PERITONEAL
Komplikasi metabolik
Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa.
Gangguan metabolisme karbohidrat terutama pada diabetes mellitus
berupa hiperglikemi tak terkendali maupun hipoglikemi post dialisis.
Kehilangan protein yang tebuang melalui cairan dialisat.
KOMPLIKASI DIALISIS PERITONITIS
Komplikasi metabolik
Sindrom disequilibrium sakit kepala, muntah, kejang, disorientasi, hipertensi,
kenaikan tekanan cairan serebrospinal, koma dan dapat menyebabkan kematian.
Komplikasi ini terjadi pada pasien dengan kadar ureum tinggi. Patogenesisnya belum
diketahui secara pasti. Salah satu teori yang banyak dianut adalah karena lambatnya
koreksi/penurunan ureum dalam otak dan cairan sererospinal bila dibandingkan
dengan darah. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya perbedaan tekanan osmotik
dengan akibat edema otak.
KOMPLIKASI DIALISIS PERITONITIS
Komplikasi mekanis
Perforasi organ abdomen (usus, aorta, kandung kemih atau hati).
Perdarahan yang terkadang dapat menyumbat kateter. • Gangguan drainase (aliran cairan dialisat).
Komplikasi radang
Infeksi saluran pernapasan (pneumonia, bronkitis purulenta)
Sepsis
Peritonitis